SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PANDUAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN
ATAS DANA HIBAH PENELITIAN
 MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN
ADMINISTRASI KEUANGAN;
 PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
(SPJ) SECARA BENAR;
 MEMBERIKAN PETUNJUK TATA CARA PENCAIRAN DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM PELAKSANAAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ);
 UNTUK KELANCARAN SPJ TERSEBUT MAKA DIPERLUKAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN PENYELENGGARA KEGIATAN.
TUJUAN
KETENTUAN UMUM PENYUSUNAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
• LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) KEUANGAN DIBUAT OLEH KETUA TIM PENELITI
DENGAN MENGACU PADA SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI.
• BUKTI-BUKTI SPJ DIBUAT DAN DISUSUN MENGACU RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENELTIAN YANG TERMUAT DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN, DISUSUN
SESUAI REKAPITULASI REALISASI PENGELUARAN.
A. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
DISUSUN SESUAI DENGAN PELAKSANAAN HIBAH
B. PADA HALAMAN SATU DISUSUN LAPORAN
PENGGUNAAN DANA YANG MEMUAT URUTAN
BUKTI-BUKTI PENGELUARAN SESUAI DENGAN
KELOMPOK BIAYA/BELANJA KEMUDIAN
DIURUTKAN SESUAI TANGGAL PENGELUARAN
DAN DILENGKAPI DENGAN RENCANA
PENGGUNAAN DANA SESUAI TAHAPAN
PENCAIRAN.
PENYUSUNAN BUKTI-BUKTI SPJ
1. a. Rapat Persiapan Kegiatan
Rapat persiapan kegiatan yang dilaksanakan dikantor, yang dapat
dipertanggungjawabkan hanya snack rapat dan makan siang dan
apabila mengundang wakil kementerian/lembaga, maka peserta rapat
dari instansi atau wakil kementerian/lembaga dapat diberikan SPPD
dan transport lokal.
C. Bukti Pengeluaran Berupa :
b. Undangan dan Absensi
Undangan dan Absensi (Daftar Hadir) dibuat pada saat rapat
persiapan kegiatan yang dilaksanakan dikantor atau diluar jam kantor.
Absensi diperlukan untuk mengetahui berapa banyak peserta yang
hadir dan nama yang ada dalam absensi dicantumkan pada setiap
pelaporan kegiatan
c. Tanda Terima Transport Lokal
Tanda terima transport lokal diberikan kepada peserta undangan baik
kegiatan yang dilaksanakan di kantor maupun di luar kantor. Dalam
pelaksanaan kegiatan rapat di kantor transport lokal hanya diberikan
kepada peserta/undangan dari instansi atau wakil kementerian / lembaga
lain yang terkait. Tanda terima transport lokal dibuat dalam bentuk table
seperti daftar hadir (absen) kegiatan. Transport lokal diberikan maksimal
Rp. 110.000,-
2. Belanja Honorarium
Pembayaran honorarium dikenakan PPh Pasal 21, dengan tarif sesuai ketentuan.
Apabila membayarkan honor, Peneliti/Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat wajib melakukan
pemotongan pajak sesuai PPh Pasal 21, dan menyetorkan pajaknya melalui Kantor Pajak setempat
atau Bank. Surat Setoran Pajaknya (SSP) dilampirkan pada kuitansi tanda terima honor.
Untuk Pembayaran Honor Peneliti Utama, Peneliti dan Pembantu Peneliti hanya bisa
dibayarkan kelebihan dari jam kerja maks. 4 jam setiap hari.
NO JABATAN PANGKAT /GOL SATUAN TARIF
Peneliti
1 Peneliti Utama Gol IV/c, IV/d, IV/e OJ 60.000
2 Peneliti Madya Gol IV/c, IV/d, IV/e OJ 50.000
3 Peneliti Muda Pembina Tingkat I, Gol IV/b OJ 40.000
4 Peneliti Pertama Pembina, Gol IV/a OJ 35.000
Penunjang Peneliti :
1 Pembantu Peneliti Gol III/a, III/b OJ 25.000
2 Koordinator Peneliti OB 420.000
3 Sekertariat Peneliti OB 300.000
4 Pengolah Data Penelitian 1.540.000
5 Petugas Survey OR 8.000
6 Pembantu Lapangan OH 80.000
3. Belanja Barang
Untuk Pembiayaan Belanja habis pakai dan peralatan penunjang, disesuaikan dengan
kebutuhan penelitian dan dirinci. (Untuk belanja barang, tidak diperbolehkan untuk
pembelian laptop, kamera, infocus, Printer dsb).
Pembelian Barang yang termasuk kategori Barang bukan habis pakai dengan nilai minimal
Rp300.000,00 diakui sebagai Barang Milik Negara (BMN). Barang BMN yang dibeli dengan dana
Peneliti/Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat wajib diserahkan ke LPPM disertai Berita
Acara Seha Terima, untuk selanjutnya dapat dipinjam oleh Peneliti/Pelaksana Pengabdian
kepada Masyarakat yang membutuhkan sesuai prosedur yang ditetapkan LPPM
4. Belanja Perjalanan Dinas
Peraturan mengenai perjalanan dinas mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012
yang terdiri dari:
a. Uang harian;
b. Transport luar kota (tiket, boarding jika menggunakan
pesawat udara);
c. Hotel (Bukti penggunaan hotel/kuitansi)
d. Perjalanan Dinas Didukung Surat Tugas dari
Ketua/Sekretaris
LPPM dan Surat Perintah Perjanan Dinas.
Perjalanan dinas dapat dilakukan oleh Ketua Peneliti,
Anggota Peneliti maupun tenaga teknis yang
melaksanakan kegiatan penelitian di Kabupaten/Kota.
PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KETUA PENELITI,
ANGGOTA PENELITI DAN TENAGA TEKNIS YANG
MELAKUKAN PERJALANAN DINAS DIBUAT DALAM BENTUK
SPPD (SURAT PERNYATAAN PERJALANAN DINAS) YANG
BERISI ANTARA LAIN :
• RINCIAN PERJALANAN DINAS (AWAL);
• RINCIAN PERJALANAN DINAS RAMPUNG;
• BIIL / KUITANSI BIAYA PENGINAPAN (HOTEL);
• DAFTAR PENGELUARAN RIIL UNTUK BIAYA
TRANSPORT DARI
PROPINSI KE KABUPATEN / KOTA;
• LEMBAR 1 SPPD
• LEMBAR 2 SPPD, DILENGKAPI DENGAN STAMPEL DAN
TANDA
TANGAN PEJABAT / PEGAWAI NEGERI KABUPATEN / KOTA;
• KUITANSI UNTUK PENGELUARAN BERUPA PEMBELIAN
JASA/SEWA ;
5. Belanja Lain-lain
Belanja lain-lain dapat digunakan untuk biaya pembuatan laporan awal, laporan
kemajuan, dan laporan akhir penelitian dan lain-lain yang dianggap perlu dalam
pelaksanaan penelitian seperti pembelian Jasa pengujian laboratorium/ sewa peralatan dan
kendaraan.
d. Bukti pengeluaran dibuat rangkap tiga dengan
perincian sebagai berikut :
1. Arsip LPPM rangkap dua (tembusan);
2. Arsip Peneliti rangkap satu (asli).
e. Kuitansi pengeluaran disusun secara rapi sesuai
urutan
f. Dana Penelitian tidak diperbolehkan untuk belanja
modal misalnya untuk membeli peralatan kantor
(barang inventaris kantor), komputer, meubelair dan
lain-lain kecuali untuk penelitian yang berbentuk
pengabdian kepada masyarakat. Pembelian alat yang
kemudian dihibahkan dibuktikan dengan berita acara
hibah.
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK
Pengenaan pajak dikenakan terhadap penggunaan dana
yang bersumber dari APBN maupun APBD. Jenis-jenis
pajak antara lain meterai, PPh 21, PPh 22 PPh 23 dan
PPN1. Meterai
SETIAP PEMBELIAN BARANG/JASA SEWA DIBUBUHI
METERAI (PP NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG
PERUBAHAN TARIF BEA METERAI DAN PERMENKEU
NO.55/PMK.03/2009 TENTANG BENTUK, UKURAN
DAN WARNA BENDA METERAI), DENGAN
PERINCIAN SEBAGAI BERIKUT:
Dasar pemotongan PPh Psl 21 (Undang-undang PPh 21, Permenkeu Nomor 262/PMK.03/2010, dan
Perdirjen Pajak Nomor Per-31/PJ/2012).
DASAR PEMOTONGAN PPH PS 22 (UNDANG-UNDANG PPH 22, PERDIRJEN PAJAK NOMOR PER-
15/PJ/2011).
BELANJA BAHAN (PEMBELIAN ATK, BAHAN KIMIA, SUPPLIES, SPANDUK, DLL) DENGAN MASING-
MASING NILAI TRANSAKSI DALAM 1 (SATU BULAN) DENGAN TOKO YANG SAMA JUMLAH
TRANSAKSI KURANG DARI RP.1.000.000,- (SATU JUTA), MAKA TIDAK DIKENAKAN PPN (PAJAK
TAMBAHAHAN NILAI) DAN PPH. PSL. 22 (PAJAK PENGHASILAN PASAL 22).
pembelian barang/jasa, sewa : ≤ Rp 250.000,- tanpa dibubuhi Meterai.
pembelian barang/jasa, sewa : > Rp 250.000,- s.d. Rp.1.000.000, dibubuhi 3.000,-
pembelian barang/jasa, sewa : > Rp 250.000,- s.d. Rp.1.000.000, dibubuhi Meterai 3.000,-
pembelian barang/jasa, sewa : > Rp.1.000.000,- dibubuhi Meterai 6.000,-
2. Pajak Penghasilan (PPh 21)
Setiap penyerahan yang berupa honorarium dan Bantuan Transport dipungut pph 21 :
(Gol. IV=15%; Gol. III=5% ; Gol II= 0%; Tenaga Kontrak = 5%, sedangkan Tenaga Kontrak
tidak mempunyai NPWP = 6%) kemudian disetorkan ke kas Negara melalui bank/kantor
pos.
3. Pajak Penghasilan Belanja Barang (PPh 22)
Perhitungan PPN dengan NPWP (100/110) x nilai transaksi x 10%) (dilampiri SSP PPN; SSP
PPh Psl. 22 dan Faktur Pajak Standar dan menggunakan NPWP toko).
DASAR PEMOTONGAN PPH PS 23 (UNDANG-UNDANG PPH 23, PERMENKEU
NOMOR 244/PMK.03/2008).
Untuk pembelian barang dengan masing-masing nilai transaksi dalam 1 (satu bulan)
dengan toko yang sama jumlah transaksi mulai dari Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)
sampai dengan Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) maka hanya dikenakan PPN (pajak
pertambahan nilai).
Jumlah transaksi lebih dari Rp.2.000.000,- (dua juta), maka dikenakan PPN (pajak
tambahahan nilai) dan PPh. Psl. 22 (pajak penghasilan pasal 22).
Perhitungan PPh Psl. 22 dengan NPWP Toko (100/110) x nilai transaksi x 1,5%
Perhitungan PPN dengan NPWP (100/110) x nilai transaksi x 10%) (dilampiri SSP PPN;
SSP PPh Psl. 22 dan Faktur Pajak Standar dan menggunakan NPWP toko).
4. Pajak Penghasilan Pembelian Jasa/Sewa (PPh Pasal
23)
Setiap transaksi pembelian Jasa/sewa dikenakan PPh Ps. 23 sebesar 2 %. (dilampiri
SSP PPh psl. 23 yang distempel toko).
Tarif PPh Pasal 23 bagi Wajib Pajak yang Tidak memiliki NPWP Apabila penerima penghasilan
atas objek PPh Pasal 23 tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 yang terutang adalah 100%
lebih tinggi dari tarif yang diatur dalam Pasal 23 UU PPh atau menjadi 4% dari jumlah bruto.
Contoh perhitungan :
Kementerian Perhubungan menggunakan jasa catering untuk kegiatan Rapat Koordinasi
dengan biaya Rp 5.000.000,- namun pengusaha jasa catering tidak memiliki NPWP. PPh
Pasal 23 yang terutang adalah :
Rp 5.000.000,00 x (200% x 2%) = Rp 5.000.000,00 x 4%
= Rp 200.000,00.
Contoh perhitungan :
Kementerian Agama menyewa tenda dari pengusaha yang tidak memiliki NPWP sebesar
Rp8.000.000,- (harga tidak termasuk PPN), PPh Pasal 23 yang terutang adalah :
Rp 8.000.000,00 x (200% x 2%) = Rp 8.000.000,00 x 4%
= Rp 320.000,00
PENGADAAN BARANG DAN JASA
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH ADALAH KEGIATAN
PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIBIAYAI DENGAN
APBN/APBD, BAIK YANG DILAKSANAKAN SECARA SWAKELOLA
MAUPUN OLEH PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN MENGACU
PADA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 70 TAHUN 2012
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.
ADAPUN PENGADAAN PERALATAN BARANG/JASA
MENGGUNAKAN DUA CARA YAITU:
1. CARA SWAKELOLA
SWAKELOLA ADALAH PENGADAAN BARANG/JASA DIMANA
PEKERJAANNYA DIRENCANAKAN, DIKERJAKAN, DAN/ATAU
DIAWASI SENDIRI OLEH K/L/D/I SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB
ANGGARAN, INSTANSI PEMERINTAH LAIN DAN/ATAU KELOMPOK
MASYARAKAT
2. DENGAN MENGGUNAKAN PENYEDIA BARANG/JASA
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DENGAN NILAI DIATAS
RP.50.000.000,- MENGACU PADA PERPRES 70 TAHUN 2012
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, ANTARA
LAIN TERDIRI DARI:
A. PENGADAAN LANGSUNG
PENGADAAN LANGSUNG ADALAH METODE PEMILIHAN
PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN CARA LANGSUNG KEPADA
PENYEDIA BARANG/JASA TANPA MELALUI PELELANGAN/
SELEKSI/PENUNJUKAN LANGSUNG PENGADAAN LANGSUNG
UNTUK PEKERJAAN YANG BERNILAI PALING TINGGI
RP.200.000.000,00 (DUA RATUS JUTA RUPIAH), DAN
DILAKSANAKAN BERDASARKAN HARGA YANG BERLAKU DI
PASAR KEPADA PENYEDIA BARANG/PEKERJAAN
KONSTRUKSI/JASA LAINNYA.
B. PENUNJUKAN LANGSUNG
PENUNJUKAN LANGSUNG ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA DENGAN CARA MENUNJUK LANGSUNG 1 (SATU) PENYEDIA
BARANG/JASA YANG DINILAI MAMPU MELAKSANAKAN PEKERJAAN
DAN/ATAU MEMENUHI KUALIFIKASI, DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN
TERTENTU DAN ATAU PENGADAAN BARANG KHUSUS/PEKERJAAN
KONSTRUKSI KHUSUS/ JASA LAINNYA YANG BERSIFAT KHUSUS. DILAKUKAN
DENGAN NEGOSIASI BAIK TEKNIS MAUPUN HARGA SEHINGGA DIPEROLEH
HARGA YANG SESUAI DENGAN HARGA PASAR YANG BERLAKU DAN SECARA
TEKNIS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN.
C. PELELANGAN SEDERHANA/PEMILIHAN LANGSUNG
PELELANGAN SEDERHANA/PEMILIHAN LANGSUNG ADALAH METODE
PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN
YANG TIDAK KOMPLEKS DAN BERNILAI PALING TINGGI RP.5.000.000.000,00
(LIMA MILYAR RUPIAH) YANG DIUMUMKAN SEKURANG-KURANGNYA DI
WEBSITE KEMENTERIAN/LEMBAGA/ PEMERINTAH DAERAH/INSTITUSI,
PAPAN PENGUMUMAN RESMI UNTUK MASYARAKAT, DAN PORTAL
PENGADAAN NASIONAL MELALUI LPSE, SEHINGGA MASYARAKAT LUAS DAN
DUNIA USAHA YANG BERMINAT DAN MEMENUHI KUALIFIKASI DAPAT
MENGIKUTINYA
Panduan SPJ

More Related Content

What's hot

Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskritRyry Rizky Asri
 
Studi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekStudi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekletterman60
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1GGM Spektafest
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 samplingArif Rahman
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" AyakanHilya Fithri
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushingFathur Rozaq
 
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATA
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATAOPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATA
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATAAi Solihat
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambanganfridolin bin stefanus
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakterkaromah95
 
ekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalentekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalentutuuud
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelAprinsya Panjaitan
 

What's hot (20)

9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskrit
 
Studi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyekStudi kelayakan proyek
Studi kelayakan proyek
 
Flotasi
FlotasiFlotasi
Flotasi
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 sampling
 
Screening
ScreeningScreening
Screening
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushing
 
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATA
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATAOPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATA
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN, SUMBER DATA DAN JENIS DATA
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
 
ekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalentekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalent
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampel
 

Similar to Panduan SPJ

RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIONeea Niio
 
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNResume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNNeea Niio
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Neea Niio
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganNeea Niio
 
Simulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
Simulasi Ringkas perpajakan bagi BendaharaSimulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
Simulasi Ringkas perpajakan bagi BendaharaDeny Zaenal Faizin
 
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Didi Sadili
 
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Ahmad Abdul Haq
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSisiHalidasyah
 
Pph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharaPph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharairmans36
 
Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Herry Prananto
 
Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012
Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012
Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012Khalid Mustafa
 
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxPAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxnovasaeptian
 
Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18
Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18
Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18Maya Ernie
 
Pedoman pelaksanaan keuangan desa
Pedoman pelaksanaan keuangan desaPedoman pelaksanaan keuangan desa
Pedoman pelaksanaan keuangan desaEka Saputra
 

Similar to Panduan SPJ (20)

RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
 
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNResume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
(2) pajak bendaharawan
(2) pajak bendaharawan (2) pajak bendaharawan
(2) pajak bendaharawan
 
Materi BOP.pptx
Materi BOP.pptxMateri BOP.pptx
Materi BOP.pptx
 
Simulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
Simulasi Ringkas perpajakan bagi BendaharaSimulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
Simulasi Ringkas perpajakan bagi Bendahara
 
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
 
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
 
Bonev 2
Bonev 2Bonev 2
Bonev 2
 
Pph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharaPph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendahara
 
Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah
 
Sos bendahara desa v2.0 fiks
Sos bendahara desa v2.0  fiksSos bendahara desa v2.0  fiks
Sos bendahara desa v2.0 fiks
 
Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012
Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012
Sosialisasi Standar Biaya Umum Tahun 2012
 
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxPAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
 
Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18
Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18
Sosialisasi pengelolaan-administrasi-keuangan-2018-17-april-2018-1 sptb-sbu18
 
Presentasi unair
Presentasi unairPresentasi unair
Presentasi unair
 
Pedoman pelaksanaan keuangan desa
Pedoman pelaksanaan keuangan desaPedoman pelaksanaan keuangan desa
Pedoman pelaksanaan keuangan desa
 

More from Didit Kurniadi

Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...
Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...
Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...Didit Kurniadi
 
Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...
Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...
Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...Didit Kurniadi
 
Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...
Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...
Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...Didit Kurniadi
 
Soal mid bahasa inggris kelas ix
Soal mid bahasa inggris kelas ix Soal mid bahasa inggris kelas ix
Soal mid bahasa inggris kelas ix Didit Kurniadi
 
Microteaching if clause & subjunctive
Microteaching if clause & subjunctiveMicroteaching if clause & subjunctive
Microteaching if clause & subjunctiveDidit Kurniadi
 
Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)
Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)
Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)Didit Kurniadi
 
Pragmatics by george yule
Pragmatics by george yulePragmatics by george yule
Pragmatics by george yuleDidit Kurniadi
 
Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...
Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...
Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...Didit Kurniadi
 
English for correspondence / business letter (part2)
English for correspondence / business letter (part2)English for correspondence / business letter (part2)
English for correspondence / business letter (part2)Didit Kurniadi
 
English for correspondence / Business Letter (Part1)
English for correspondence / Business Letter (Part1)English for correspondence / Business Letter (Part1)
English for correspondence / Business Letter (Part1)Didit Kurniadi
 
Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)
Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)
Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)Didit Kurniadi
 
Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2
Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2
Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2Didit Kurniadi
 
Introducing yourself and others (English Conversation / Practice)
Introducing yourself  and others (English Conversation / Practice) Introducing yourself  and others (English Conversation / Practice)
Introducing yourself and others (English Conversation / Practice) Didit Kurniadi
 

More from Didit Kurniadi (13)

Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...
Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...
Pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kpd masyara...
 
Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...
Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...
Memanfaatkan Program Hibah Penelitian Dikti (Pelatihan Penyusunan Proposal Pe...
 
Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...
Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...
Teknis Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Hibah Penelitian dan Pengabdian...
 
Soal mid bahasa inggris kelas ix
Soal mid bahasa inggris kelas ix Soal mid bahasa inggris kelas ix
Soal mid bahasa inggris kelas ix
 
Microteaching if clause & subjunctive
Microteaching if clause & subjunctiveMicroteaching if clause & subjunctive
Microteaching if clause & subjunctive
 
Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)
Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)
Conditional sentence vs subjunctive for SMK (vocational high school)
 
Pragmatics by george yule
Pragmatics by george yulePragmatics by george yule
Pragmatics by george yule
 
Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...
Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...
Contoh surat lamaran pekerjaan guru/guru bimbel/tentor kursus (dalam bahasa i...
 
English for correspondence / business letter (part2)
English for correspondence / business letter (part2)English for correspondence / business letter (part2)
English for correspondence / business letter (part2)
 
English for correspondence / Business Letter (Part1)
English for correspondence / Business Letter (Part1)English for correspondence / Business Letter (Part1)
English for correspondence / Business Letter (Part1)
 
Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)
Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)
Ppt telephone handling conversation (Mulok conversation bahasa inggris SMK)
 
Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2
Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2
Perhitungan minggu (alokasi waktu) bahasa inggris SMA kelas X semester 2
 
Introducing yourself and others (English Conversation / Practice)
Introducing yourself  and others (English Conversation / Practice) Introducing yourself  and others (English Conversation / Practice)
Introducing yourself and others (English Conversation / Practice)
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Panduan SPJ

  • 2.  MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN;  PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) SECARA BENAR;  MEMBERIKAN PETUNJUK TATA CARA PENCAIRAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ);  UNTUK KELANCARAN SPJ TERSEBUT MAKA DIPERLUKAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PENYELENGGARA KEGIATAN. TUJUAN
  • 3. KETENTUAN UMUM PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN • LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) KEUANGAN DIBUAT OLEH KETUA TIM PENELITI DENGAN MENGACU PADA SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI. • BUKTI-BUKTI SPJ DIBUAT DAN DISUSUN MENGACU RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELTIAN YANG TERMUAT DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH PENELITIAN, DISUSUN SESUAI REKAPITULASI REALISASI PENGELUARAN.
  • 4. A. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN PELAKSANAAN HIBAH B. PADA HALAMAN SATU DISUSUN LAPORAN PENGGUNAAN DANA YANG MEMUAT URUTAN BUKTI-BUKTI PENGELUARAN SESUAI DENGAN KELOMPOK BIAYA/BELANJA KEMUDIAN DIURUTKAN SESUAI TANGGAL PENGELUARAN DAN DILENGKAPI DENGAN RENCANA PENGGUNAAN DANA SESUAI TAHAPAN PENCAIRAN. PENYUSUNAN BUKTI-BUKTI SPJ
  • 5. 1. a. Rapat Persiapan Kegiatan Rapat persiapan kegiatan yang dilaksanakan dikantor, yang dapat dipertanggungjawabkan hanya snack rapat dan makan siang dan apabila mengundang wakil kementerian/lembaga, maka peserta rapat dari instansi atau wakil kementerian/lembaga dapat diberikan SPPD dan transport lokal. C. Bukti Pengeluaran Berupa : b. Undangan dan Absensi Undangan dan Absensi (Daftar Hadir) dibuat pada saat rapat persiapan kegiatan yang dilaksanakan dikantor atau diluar jam kantor. Absensi diperlukan untuk mengetahui berapa banyak peserta yang hadir dan nama yang ada dalam absensi dicantumkan pada setiap pelaporan kegiatan
  • 6. c. Tanda Terima Transport Lokal Tanda terima transport lokal diberikan kepada peserta undangan baik kegiatan yang dilaksanakan di kantor maupun di luar kantor. Dalam pelaksanaan kegiatan rapat di kantor transport lokal hanya diberikan kepada peserta/undangan dari instansi atau wakil kementerian / lembaga lain yang terkait. Tanda terima transport lokal dibuat dalam bentuk table seperti daftar hadir (absen) kegiatan. Transport lokal diberikan maksimal Rp. 110.000,-
  • 7. 2. Belanja Honorarium Pembayaran honorarium dikenakan PPh Pasal 21, dengan tarif sesuai ketentuan. Apabila membayarkan honor, Peneliti/Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat wajib melakukan pemotongan pajak sesuai PPh Pasal 21, dan menyetorkan pajaknya melalui Kantor Pajak setempat atau Bank. Surat Setoran Pajaknya (SSP) dilampirkan pada kuitansi tanda terima honor. Untuk Pembayaran Honor Peneliti Utama, Peneliti dan Pembantu Peneliti hanya bisa dibayarkan kelebihan dari jam kerja maks. 4 jam setiap hari. NO JABATAN PANGKAT /GOL SATUAN TARIF Peneliti 1 Peneliti Utama Gol IV/c, IV/d, IV/e OJ 60.000 2 Peneliti Madya Gol IV/c, IV/d, IV/e OJ 50.000 3 Peneliti Muda Pembina Tingkat I, Gol IV/b OJ 40.000 4 Peneliti Pertama Pembina, Gol IV/a OJ 35.000 Penunjang Peneliti : 1 Pembantu Peneliti Gol III/a, III/b OJ 25.000 2 Koordinator Peneliti OB 420.000 3 Sekertariat Peneliti OB 300.000 4 Pengolah Data Penelitian 1.540.000 5 Petugas Survey OR 8.000 6 Pembantu Lapangan OH 80.000
  • 8. 3. Belanja Barang Untuk Pembiayaan Belanja habis pakai dan peralatan penunjang, disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan dirinci. (Untuk belanja barang, tidak diperbolehkan untuk pembelian laptop, kamera, infocus, Printer dsb). Pembelian Barang yang termasuk kategori Barang bukan habis pakai dengan nilai minimal Rp300.000,00 diakui sebagai Barang Milik Negara (BMN). Barang BMN yang dibeli dengan dana Peneliti/Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat wajib diserahkan ke LPPM disertai Berita Acara Seha Terima, untuk selanjutnya dapat dipinjam oleh Peneliti/Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat yang membutuhkan sesuai prosedur yang ditetapkan LPPM
  • 9. 4. Belanja Perjalanan Dinas Peraturan mengenai perjalanan dinas mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 yang terdiri dari: a. Uang harian; b. Transport luar kota (tiket, boarding jika menggunakan pesawat udara); c. Hotel (Bukti penggunaan hotel/kuitansi) d. Perjalanan Dinas Didukung Surat Tugas dari Ketua/Sekretaris LPPM dan Surat Perintah Perjanan Dinas. Perjalanan dinas dapat dilakukan oleh Ketua Peneliti, Anggota Peneliti maupun tenaga teknis yang melaksanakan kegiatan penelitian di Kabupaten/Kota.
  • 10. PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KETUA PENELITI, ANGGOTA PENELITI DAN TENAGA TEKNIS YANG MELAKUKAN PERJALANAN DINAS DIBUAT DALAM BENTUK SPPD (SURAT PERNYATAAN PERJALANAN DINAS) YANG BERISI ANTARA LAIN : • RINCIAN PERJALANAN DINAS (AWAL); • RINCIAN PERJALANAN DINAS RAMPUNG; • BIIL / KUITANSI BIAYA PENGINAPAN (HOTEL); • DAFTAR PENGELUARAN RIIL UNTUK BIAYA TRANSPORT DARI PROPINSI KE KABUPATEN / KOTA; • LEMBAR 1 SPPD • LEMBAR 2 SPPD, DILENGKAPI DENGAN STAMPEL DAN TANDA TANGAN PEJABAT / PEGAWAI NEGERI KABUPATEN / KOTA; • KUITANSI UNTUK PENGELUARAN BERUPA PEMBELIAN JASA/SEWA ;
  • 11. 5. Belanja Lain-lain Belanja lain-lain dapat digunakan untuk biaya pembuatan laporan awal, laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian dan lain-lain yang dianggap perlu dalam pelaksanaan penelitian seperti pembelian Jasa pengujian laboratorium/ sewa peralatan dan kendaraan.
  • 12. d. Bukti pengeluaran dibuat rangkap tiga dengan perincian sebagai berikut : 1. Arsip LPPM rangkap dua (tembusan); 2. Arsip Peneliti rangkap satu (asli). e. Kuitansi pengeluaran disusun secara rapi sesuai urutan f. Dana Penelitian tidak diperbolehkan untuk belanja modal misalnya untuk membeli peralatan kantor (barang inventaris kantor), komputer, meubelair dan lain-lain kecuali untuk penelitian yang berbentuk pengabdian kepada masyarakat. Pembelian alat yang kemudian dihibahkan dibuktikan dengan berita acara hibah.
  • 13. TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK Pengenaan pajak dikenakan terhadap penggunaan dana yang bersumber dari APBN maupun APBD. Jenis-jenis pajak antara lain meterai, PPh 21, PPh 22 PPh 23 dan PPN1. Meterai SETIAP PEMBELIAN BARANG/JASA SEWA DIBUBUHI METERAI (PP NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN TARIF BEA METERAI DAN PERMENKEU NO.55/PMK.03/2009 TENTANG BENTUK, UKURAN DAN WARNA BENDA METERAI), DENGAN PERINCIAN SEBAGAI BERIKUT:
  • 14. Dasar pemotongan PPh Psl 21 (Undang-undang PPh 21, Permenkeu Nomor 262/PMK.03/2010, dan Perdirjen Pajak Nomor Per-31/PJ/2012). DASAR PEMOTONGAN PPH PS 22 (UNDANG-UNDANG PPH 22, PERDIRJEN PAJAK NOMOR PER- 15/PJ/2011). BELANJA BAHAN (PEMBELIAN ATK, BAHAN KIMIA, SUPPLIES, SPANDUK, DLL) DENGAN MASING- MASING NILAI TRANSAKSI DALAM 1 (SATU BULAN) DENGAN TOKO YANG SAMA JUMLAH TRANSAKSI KURANG DARI RP.1.000.000,- (SATU JUTA), MAKA TIDAK DIKENAKAN PPN (PAJAK TAMBAHAHAN NILAI) DAN PPH. PSL. 22 (PAJAK PENGHASILAN PASAL 22). pembelian barang/jasa, sewa : ≤ Rp 250.000,- tanpa dibubuhi Meterai. pembelian barang/jasa, sewa : > Rp 250.000,- s.d. Rp.1.000.000, dibubuhi 3.000,- pembelian barang/jasa, sewa : > Rp 250.000,- s.d. Rp.1.000.000, dibubuhi Meterai 3.000,- pembelian barang/jasa, sewa : > Rp.1.000.000,- dibubuhi Meterai 6.000,- 2. Pajak Penghasilan (PPh 21) Setiap penyerahan yang berupa honorarium dan Bantuan Transport dipungut pph 21 : (Gol. IV=15%; Gol. III=5% ; Gol II= 0%; Tenaga Kontrak = 5%, sedangkan Tenaga Kontrak tidak mempunyai NPWP = 6%) kemudian disetorkan ke kas Negara melalui bank/kantor pos. 3. Pajak Penghasilan Belanja Barang (PPh 22)
  • 15. Perhitungan PPN dengan NPWP (100/110) x nilai transaksi x 10%) (dilampiri SSP PPN; SSP PPh Psl. 22 dan Faktur Pajak Standar dan menggunakan NPWP toko). DASAR PEMOTONGAN PPH PS 23 (UNDANG-UNDANG PPH 23, PERMENKEU NOMOR 244/PMK.03/2008). Untuk pembelian barang dengan masing-masing nilai transaksi dalam 1 (satu bulan) dengan toko yang sama jumlah transaksi mulai dari Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) maka hanya dikenakan PPN (pajak pertambahan nilai). Jumlah transaksi lebih dari Rp.2.000.000,- (dua juta), maka dikenakan PPN (pajak tambahahan nilai) dan PPh. Psl. 22 (pajak penghasilan pasal 22). Perhitungan PPh Psl. 22 dengan NPWP Toko (100/110) x nilai transaksi x 1,5% Perhitungan PPN dengan NPWP (100/110) x nilai transaksi x 10%) (dilampiri SSP PPN; SSP PPh Psl. 22 dan Faktur Pajak Standar dan menggunakan NPWP toko). 4. Pajak Penghasilan Pembelian Jasa/Sewa (PPh Pasal 23)
  • 16. Setiap transaksi pembelian Jasa/sewa dikenakan PPh Ps. 23 sebesar 2 %. (dilampiri SSP PPh psl. 23 yang distempel toko). Tarif PPh Pasal 23 bagi Wajib Pajak yang Tidak memiliki NPWP Apabila penerima penghasilan atas objek PPh Pasal 23 tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 yang terutang adalah 100% lebih tinggi dari tarif yang diatur dalam Pasal 23 UU PPh atau menjadi 4% dari jumlah bruto. Contoh perhitungan : Kementerian Perhubungan menggunakan jasa catering untuk kegiatan Rapat Koordinasi dengan biaya Rp 5.000.000,- namun pengusaha jasa catering tidak memiliki NPWP. PPh Pasal 23 yang terutang adalah : Rp 5.000.000,00 x (200% x 2%) = Rp 5.000.000,00 x 4% = Rp 200.000,00. Contoh perhitungan : Kementerian Agama menyewa tenda dari pengusaha yang tidak memiliki NPWP sebesar Rp8.000.000,- (harga tidak termasuk PPN), PPh Pasal 23 yang terutang adalah : Rp 8.000.000,00 x (200% x 2%) = Rp 8.000.000,00 x 4% = Rp 320.000,00
  • 17. PENGADAAN BARANG DAN JASA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH ADALAH KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIBIAYAI DENGAN APBN/APBD, BAIK YANG DILAKSANAKAN SECARA SWAKELOLA MAUPUN OLEH PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN MENGACU PADA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. ADAPUN PENGADAAN PERALATAN BARANG/JASA MENGGUNAKAN DUA CARA YAITU: 1. CARA SWAKELOLA SWAKELOLA ADALAH PENGADAAN BARANG/JASA DIMANA PEKERJAANNYA DIRENCANAKAN, DIKERJAKAN, DAN/ATAU DIAWASI SENDIRI OLEH K/L/D/I SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN, INSTANSI PEMERINTAH LAIN DAN/ATAU KELOMPOK MASYARAKAT
  • 18. 2. DENGAN MENGGUNAKAN PENYEDIA BARANG/JASA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DENGAN NILAI DIATAS RP.50.000.000,- MENGACU PADA PERPRES 70 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, ANTARA LAIN TERDIRI DARI: A. PENGADAAN LANGSUNG PENGADAAN LANGSUNG ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN CARA LANGSUNG KEPADA PENYEDIA BARANG/JASA TANPA MELALUI PELELANGAN/ SELEKSI/PENUNJUKAN LANGSUNG PENGADAAN LANGSUNG UNTUK PEKERJAAN YANG BERNILAI PALING TINGGI RP.200.000.000,00 (DUA RATUS JUTA RUPIAH), DAN DILAKSANAKAN BERDASARKAN HARGA YANG BERLAKU DI PASAR KEPADA PENYEDIA BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA.
  • 19. B. PENUNJUKAN LANGSUNG PENUNJUKAN LANGSUNG ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN CARA MENUNJUK LANGSUNG 1 (SATU) PENYEDIA BARANG/JASA YANG DINILAI MAMPU MELAKSANAKAN PEKERJAAN DAN/ATAU MEMENUHI KUALIFIKASI, DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN TERTENTU DAN ATAU PENGADAAN BARANG KHUSUS/PEKERJAAN KONSTRUKSI KHUSUS/ JASA LAINNYA YANG BERSIFAT KHUSUS. DILAKUKAN DENGAN NEGOSIASI BAIK TEKNIS MAUPUN HARGA SEHINGGA DIPEROLEH HARGA YANG SESUAI DENGAN HARGA PASAR YANG BERLAKU DAN SECARA TEKNIS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN. C. PELELANGAN SEDERHANA/PEMILIHAN LANGSUNG PELELANGAN SEDERHANA/PEMILIHAN LANGSUNG ADALAH METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN YANG TIDAK KOMPLEKS DAN BERNILAI PALING TINGGI RP.5.000.000.000,00 (LIMA MILYAR RUPIAH) YANG DIUMUMKAN SEKURANG-KURANGNYA DI WEBSITE KEMENTERIAN/LEMBAGA/ PEMERINTAH DAERAH/INSTITUSI, PAPAN PENGUMUMAN RESMI UNTUK MASYARAKAT, DAN PORTAL PENGADAAN NASIONAL MELALUI LPSE, SEHINGGA MASYARAKAT LUAS DAN DUNIA USAHA YANG BERMINAT DAN MEMENUHI KUALIFIKASI DAPAT MENGIKUTINYA