SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1
Uang dan Perbankkan
A. Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum.
Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran utang
Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat
perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan
benda sebagai uang maka harus memenuhi dua persyaratan yaitu persyaratan psikologis dan teknik. Sebagai berikut:
 Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang
memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya.
 Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, di antaranya:
a. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability)
b. Nilainya relatif stabil (stability of value).
c. Mempunyai nilai yang cukup tinggi (high of value)
d. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).
e. Mudah dibawa atau dipindahkan (portability).
f. Diterima dan disenangi umum (acceptability)
B. FungsiUang
1. Fungsi Asli
a. Sebagai alat tukar (medium of exchange)
b. Sebagai satuan hitung (a unit of account)
2. Fungsi Turunan
a. Sebagai penyimpan nilai atau kekayaan (Store of Value)
Uang bermanfaat jika disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito. Selain itu nilai nominal uang yang tertera
pada uang kertas atau logam merupakan nilai yang memiliki daya beli yang sama dalam jangka waktu tertentu
selama harga belum naik.
b. Sebagai alat pembayaran utang
Pada saat berutang ataupun saat melakukan pembayaran, utang dihitung dengan satuan uang
c. Sebagai penunjuk harga
Semua barang dan jasa yang diperjualbellikan dipasar ditunjukkan harganya dengan uang
d. Sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang memiliki kekayaan dalam bentuk lain (tanah, rumah, gedung, pabrik) dapat dipindahkan dalam
bentuk lain dengan perantaraan uang
e. Sebagai alat pencipta kesempatan kerja
Dengan uang orang dapat mendirikan perusahaan, dan tentunya perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja.
C. JenisUang
1. Menurut Keberlakuannya Sebagai Alat Pembayaran
a. Uang Kartal : Uang yang diterbitkan pemerintah (BI) dalam bentuk uang kertas (Fiat Money) dan logam
b. Uang Giral : disebut juga deposit money yaitu uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan
rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum
2. Menurut Nilainya
a. Full Bodied Money : uang yang nilai instrinsiknya = nilai nominalnya yaitu uang yang terbuat dari logam mulia
(emas dan perak).
b. Token Money : uang yang nilai nominalnya lebih besar (>) nilai instrinsiknya. Contoh uang kertas dan uang
logam zaman sekarang yang terbuat dari timah dan nikel
3. Menurut bahan pembuatannya yaitu uangkertas (disebut fiduciary yaitu uang kepercayaan) dan uang logam. Alasan
suatu negara memakai uang kertas sebagai perantara transaksi :
 Ongkos pembuatannya murah
 Uang kertas mudah dibawa ke mana-mana
 Uang kertas memudahkan untuk transaksi
4. Menurut lembaga yang mengeluarkan
a. Bank Sentral (BI)
Mempunyai hak dalam mencipatakan dan mengedarkan uang kartal sebagai alat pembayaran yang sah dalam
transaksi sehari-hari. Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak
pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia,
sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut
dengan hak oktroi
b. Bank Umum ; dapat mencipatakan uang giral melalui tabungan masyarakat yang ditarik dengan cek ataupun
giro sebagai alat pembayaran.
D. Permintaan dan Penawaran Uang
1. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah istilah yang digunakan para ekonom untuk menerangkan mengapa individu dan
perusahaan memegang uang. Jadi permintaan uang adalah hasrat individu dan perusahaan untuk memegang
kekayaannya dalam bentuk uang tunai bukan dalam bentuk lain. Pada hakekatnya permintaan uang adalah
kebutuhan individu dan perusahaan memegang uang.
Permintaan uang dipengaruhi oleh 3 faktor yang prinsipnya sejalan dengan Teori J.M Keynes Liquidity of
Preference, yaitu :
a. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 2
Motif utama orang memegang uang/menyimpan uang, yaitu untuk transaksi. Orang membutuhkan uang untuk
membeli segala keperluan hidup dan kehidupannya. Keperluan untuk bertransaksi tergantung pada pendapatan
seseorang.
b. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Konsumen dan produsen tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi secara pasti pada keesokan hari dari
aktivitas hidupnya, apakah masih sehat, pembayaran kredit berjalan lancar dan lainnya. Untuk mengantisipasi
kemungkinan ini , perlu dicadangkan sebagian pendapatan untuk mengatasi hal tersebut. Kebutuhan uang untuk
berjaga-jaga akan meningkat jika kondisi politik tidak stabil dan terjadi krisis ekonomi. Makin besar nilai
transaksi pertahunnya makin besar jumlah uang yang diperlukan untuk berjaga-jaga.
c. Motif Spekulasi (Speculation Motive)
Spekulasi berarti melakukan suatu tindakan atas ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Jika seorang
spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham atau harga emas akan meningkat di masa depan maka
mereka akan membeli rumah, saham atau emas dan bukan menyimpan uang. Jadi dalam hal ini, dengan
melakukan tindakan spekulasi mereka berharap akan mendapatkan keuntungan. Jika orang kurang berani
berspekulasi, maka mereka akan memilih tetap menyimpan uang sebagai harta.
Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan uang adalah :
 Tingkat Harga
Apabila harga-harga barang dan jasa semakin tinggi, semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap uang,
karena masyarakat membutuhkan uang lebih banyak untuk membayar harga-harga yang semakin mahal
Sebaliknya, jika harga-harga barang dan jasa turun maka permintaan masyarakat terhadap uang pun ikut
menurun.
 Tingkat Suku Bunga
Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin kecil permintaan terhadap uang. Mengapa demikian? Karena,
dengan semakin tingginya tingkat suku bunga, masyarakat akan lebih suka menabung uangnya di bank daripada
menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.
 Ekspektasi atau Perkiraan (Ramalan)
Apabila masyarakat meramalkan keadaan ekonomi menjadi lebih baik maka permintaan terhadap uang akan
meningkat, sebab masyarakat akan lebih terdorong untuk melakukan transaksi lebih banyak atau melakukan
spekulasi lebih banyak.
 Meningkatnya produksi barang dan jasa
agar bisa melakukan pembelian atas peningkatan produksi barang dan jasa, masyarakat membutuhkan uang
lebih banyak sehingga permintaan akan uang pun meningkat
2. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat
pada wilayah dan aktu tertentu. Pada hakekatnya penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam
perekonomian. Jumlah keseluruhan uang yang beredar dalam perekonomian disebut stok uang – sangat ditentukan
oleh kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral ketika memperbanyak atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Pengertian penawaran uang atau uang beredar dalam arti sempit uang secara sempit adalah jumlah uang kartal
dan uang giral yang beredar pada suatu waktu tertentu biasa disebut dengan Narrow Money (M1).
Adapun pengertian penawaran uang atau uang beredar dalam arti luas adalah jumlah uang kartal, uang giral
dan uang kuasi yang beredar pada suatu waktu tertentu disebut dengan Broad Money (M2).Yang dimaksud uang
kuasi adalah uang yang tersimpan di bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka dan tabungan valuta asing
milik swasta domestik (swasta dalam negeri).
Pengertian penawaran uang atau uang beredar harus dibedakan dalam arti sempit dan dalam arti luas
bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah uang yang dapat digunakan untuk melancarkan transaksi perdagangan.
Adapun penggolongan uang beredar dalam arti luas selain bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah uang yang
dapat digunakan untuk melancarkan transaksi perdagangan, juga bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah
uang yang dalam waktu singkat dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa.
Selanjutnya selain istilah “uang beredar”, terdapat juga istilah “mata uang dalam peredaran”. Keduanya
memiliki arti yang berbeda. Jika “uang beredar” sama artinya dengan “penawaran uang”, maka yang dimaksud
dengan “mata uang dalam peredaran” adalah jumlah uang kartal yang ada dalam peredaran. Dengan demikian, “mata
uang dalam peredaran”merupakan salah satu komponen dari “uang beredar”.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang
a. Kebijakan Moneter Bank Sentral
Penawaran uang atau jumlah uang yang beredar sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan moneter yang
dijalankan oleh Bank Sentral. Dengan melakukan kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar.
b. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Pada umumnya, semakin tinggi pendapatan masyarakat, akan semakin banyak jumlah uang yang dimiliki
(diterima) masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar juga semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya.
c. Tingkat Harga
Kenaikan biaya produksi (misalnya disebabkan oleh naiknya harga BBM akibat pengurangan subsidi)
umumnya akan menyebabkan naiknya hargaharga barang dan jasa. Jika harga-harga barang dan jasa naik, maka
harus tersedia lebih banyak uang agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. Itu berarti, pemerintah
perlu menambah jumlah uang yang beredar.
d. Selera Masyarakat
Jika selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat maka akan mendorong peningkatan permintaan.
Jika permintaan meningkat, maka harga barang dan jasa akan meningkat. Jika harga barang dan jasa meningkat,
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 3
maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar, agar masyarakat bisa membayar kenaikan
tersebut.
e. Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa
Selain mampu memengaruhi permintaan uang, meningkatnya produksi barang dan jasa juga bisa memengaruhi
penawaran uang. Peningkatan produksi barang dan jasa yang tidak diimbangi dengan penambahan jumlah uang
yang beredar akan mengakibatkan deflasi. Agar tidak terjadi deflasi, pemerintah perlu menambah penawaran
uang (jumlah uang yang beredar).
f. Kebijakan Anggaran yang Dianut
Jika negara menjalankan kebijakan anggaran defisit, maka semakin tinggi belanja negara akan semakin tinggi
pula penawaran uang, sebab Bank Sentral harus menyediakan uang lebih banyak untuk menutupi anggaran yang
defisit. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencetak uang baru. Dan, pencetakan uang baru sudah
pasti akan menambah penawaran uang (jumlah uang yang beredar).
E. TeoriUang
1. Teori Kuantitas David Ricardo
Menurut David Ricardo, perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi harga. Jika jumlah uang yang
beredar sedikit, harga-hargaakan turun sehingga nilai uang naik. Jika jumlah uang yang beredar banyak,harga-harga
akan naik sehingga nilai uang turun. Hubungan tersebutdirumuskan sebagai berikut:M = kp
Keterangan
M = Money (jumlah uang yang beredar)
k = konstanta
p = price (tingkat harga)
Salah satu kelemahan teori David Ricardo yaitu menganggap semuauang yang dimilikimasyarakat pasti digunakan
untuk membeli. Padahalada sebagian uang yang digunakan masyarakat untuk menabung atauberinvestasi. Oleh
karena itu, menurut teori ini jika jumlah uang yang beredarditambah dua kali lipat maka harga-harga juga akan naik
dua kali lipat.
2. Teori Kuantitas Irving Fisher
Teori Irving Fisher merupakan perbaikan dari teori David Richardo.Dalam bukunya “The Purchasing Power of
Money”, Irving Fishermenyatakan bahwa nilai uang (yang ditunjukkan oleh tinggi rendahnyaharga) sangat
dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, kecepatanperedaran uang dan volume perdagangan. Teori kuantitas
Irving Fisherdirumuskan sebagai berikut:MV = PT
Keterangan
M=money (jumlah uang yang beredar)
V=velocity (kecepatan peredaran uang)
P=price (tingkat harga umum)
T=trade (volume perdagangan)
Contoh Soal
Diketahui: M = Rp 100.000,00
V=5
T = 4000
Berapakah P?
Jawab MV = PT
Rp100.000 x 5 = P . 4000
Rp500.000,00 = P . 4000
𝑃 =
500.000
4000
P = Rp125,00
Kemudian, Irving Fisher menyempurnakan rumusnya dengan membagi uang menjadi dua, yaitu uang kartal(M) dan
uang giral (M1), dan membagi pula kecepatan peredaran uang menjadi dua, yaitu kecepatan peredaran uang kartal
(V) dan kecepatan peredaran uang giral (V1). Dengan demikian, setelah disempurnakan rumus Irving Fisher
berubah menjadi:(MV) + (M1V1) = PxT
3. Teori Persediaan Kas (Cash Balance Theory) Oleh Alfred Marshall
Teori Persediaan Kas disebut juga “Cash Balance Theory”. Menurut Alfred Marshall perubahan dalam penawaran
uang atau jumlah uang yang beredar akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori ini
dirumuskan, sebagai berikut : M = k . p . y
Keterangan:
M=money (jumlah uang yang beredar)
k= koefisien (jumlah uang untuk persediaan kas)
P= price (tingkat harga)
Y= yield (pendapatan)
4. Teori Pendapatan Dari Keynes
Merupakan penyempurnaan dari teori kuantitas yang dikemukan oleh Irving Fisher
M Vy = Py Ty
Keterangan :
M = jumlah uang
Vy = kecepatan peredaran uang
Py = harga rata-rata barang dan jasa
Ty = jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan
BANK
A. Pengertian Bank
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 4
Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem
pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan
pemerintah yaitu kebijakan moneter.
Di Indonesia Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
B. Fungsi Bank
1. Sebagai penghimpun dana dari masyarakat, antara lain dalam bentuk:
a) tabungan biasa yang bisa diambil setiap saat;
b) deposito (tabungan berjangka) yang hanya bisa diambil setelah jangka
c) waktu tertentu;
d) giro atau rekening koran, yaitu simpanan yang bisa diambil hanya dengan menggunakan cek atau bilyet giro;
Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat disebut kredit pasif.
2. Sebagai penyalur dana kepada masyarakat dalam bentuk:
a) kredit produktif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan produksi, seperti membuka usaha bengkel dan
mendirikan perusahaan.
b) kredit konsumtif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan konsumsi, seperti membeli perabot.
Dana yang disalurkan bank kepada masyarakat berasal dari tabungan atau simpanan masyarakat dan dari dana
bank sendiri. Kegiatan bank menyalurkan dana kepada masyarakat disebut kredit aktif.
3. Sebagai perantara lalu lintas moneter
Dalam hal ini, bank memberikan jasa pelayanan di bidang keuangan, seperti: jasa pengiriman uang, melakukan
inkaso dan diskonto.
C. Bank Sentral (Bank Indonesia)
1. Pengertian
Pengertian Bank Indonesia sebagai Bank Sentral menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 menjelaskan sebagai berikut. Yang
dimaksud dengan Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the
resort.(Penjelasan,Pasal 4 Ayat 1).
2. Fungsi BI
Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
yang dimaksudkan dalam undang-undang tersebut adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta
terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut maka tiga tugas pokok BI (berdasarkan UU Ri No.
3 Tahun 2004) yaitu :
a. Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. mengatur dan mengawasi bank umum sehingga Bank Indonesia sering juga disebut banknya para bank
(banker's of bank)
Selain tugas pokok diatas, BI juga memiliki berapa peran yaitu :
a. bertindak sebagai bank pemerintah (tempat pemerintah menyimpan dan meminjam uang)
b. bertindak sebagai bank pada bank umum
c. regulator pasa uang/valuta asing
d. pencetak, pengedar dan penarik uang
D. Bank Umum
Pengertian Bank Umum menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank umum melaksanakan kegiatan menghimpundana dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada
masyarakat, sertamemberikan jasa pelayanan di bidang keuangan. Dikatakan umum karenamemberikan jasa kepada
masyarakat umum, dan dapat beroperasi di seluruhwilayah.
Bank umum memiliki beberapa fungsi pokokberikut ini :
1. Menghimpun dana dari tabungan masyarakat.
2. Memberikan pinjaman (kredit).
3. Menyediakan mekanisme pembayaran.
4. Menciptakan uang giral.
5. Menyediakan fasilitas untuk memperlancar perdagangan luar negeri.
6. Menyediakan jasa trusty, seperti pengelolaan pensiun, dan rencana pembagian laba, sebagai wali amanah serta
sebagai perantara pemindahan dan registrasi bagi perusahaan.
7. Menyediakan jasa-jasa keuangan dan lainnya seperti pialang, inkaso, dan sebagainya.
E. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bak perkreditan rakyat adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.
Bank Indonesia mendorong kerjasama (linked program) antara bak umum dan BPR dalam rangka penyaluran kredit
kepada usaha kecil dan menengah (UKM)
Adapun usaha-usaha yang bisa dilakukan BPR adalah:
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito dan bentuk lain yang sama dengan itu,
2. memberikan pinjaman (kredit)
3. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasar prinsip syariah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 5
4. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan
tabungan pada bank lain.
F. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang modalnya berasal dari pihak swasta dan didirikan atas dasar hukum agama Islam.
Berkaitan dengan bank, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu: larangan penggunaan sistem bunga, karena
bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil. Bank syariah diatur secara
formal sejak di amendemennya UU No. 7 Tahun 1992 dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia
Berbeda dengan bank yang beroperasi secara konvensional yang mempergunakan suku bunga, bank syariah ber
operasi berdasarkan prinsip bagi hasil. Seorang penabung di bank syariah tidak menerima pendapatan bunga dari uang
yang ditabung, tetapi menerima pendapatan bagi hasil dari dana yang ditanamkan di bank. Demikian juga dengan
pembiayaan berdasarkan bagi hasil (kalau bank umum disebut sebagai kredit), bank tidak mendapatkan pendapatan
bunga kredit, tetapi memperoleh pendapatan bagi hasil.
Dalam bank syariah, kedudukan bank adalah sebagai pemodal (investor). Sedangkan nasabahnya bertindak sebagai
Mitra Pemakai Modal. Sedangkan dalam bank umum, hubungan antara bank dan nasabah adalah sebagai kreditur
(menyimpan) dan debitur (meminjam) saja.
G. Produk Bank
1. Kredit Pasif
Ada beberapa alternatif bentuk simpanan dari bank, yaitu :
a) Tabungan (Saving Deposit)
Simpanan yang penarikkannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati (dengan buku
tabungan dan ATM). Fasilitas produk tabungan lainnya adalah Kartu debit (debit card) yang merupakan kartu
pengganti uang untuk pembiayaan sehari-hari. Debit Card digunakan sebagai alat bayar maka secara otomatis
tabungan yang bersangkutan akan berkurang. Hal ini berbeda dengan Credit Card yang merupakan bentuk utang
terhadap bank.
b) Deposito Berjangka (Time Deposit)
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dan bank. Jangka waktu penarikan dan jatuh tempohnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan
24 bulan. Deposito berjangka dapat ditarik atau diuangkan pada saat jatuh tempoh oleh pihak yang namanya
tercantum dalam bilyet giro. Deposito tidak dapat diambil oleh deposan sebelum jatuh tempo.
c) Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit)
Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan
d) Giro (Demand Deposit)
Simpnan yang dapat digunakan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran lain atau
dengan cara pemindahbukuan.
e) Deposit on Call, adalah simpanan yang tetap berada di bank, dan bisa diambil setelah ada pemberitahuan
terlebih dulu dari nasabah.
f) Loan Deposit, adalah pinjaman dari bank yang kemudian dititipkan lagi di bank untuk diambil sewaktu-
waktu.
g) Deposit Automatic Roll Over, adalah jenis deposito yang jika saat jatuh tempo uangnya tidak diambil, secara
otomatis deposito tersebut langsung diperpanjang disertai dengan penghitungan bunganya.
2. Kredit Aktif
Kredit aktif merupakan kegiatan bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk:
a) Kredit rekening koran, adalah kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah sesuai kebutuhannya.
Jaminan dari kredit rekening koran bisa berupa surat-surat berharga, barang-barang yang ada di gudang
peminjam, barang-barang bergerak (seperti mobil) dan barang-barang tidak bergerak (seperti tanah,
bangunan).
b) Kredit aksep, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara bank menandatangani aksep yang
ditarik oleh nasabah. Sesudah aksep ditandatangani, aksep dapat diperjualbelikan oleh nasabah.
c) Kredit dokumenter, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan dokumen milik
nasabah. Contoh dokumen yang bisa diberi kredit adalah surat pengiriman barang dan sejenisnya.
d) Kredit reimburs (letter of credit) adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membantu
pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negeri. Bank bersedia memberikan pinjaman setelah
melihat bukti-bukti pengiriman barang (bukti-bukti impor). Setelah memiliki dana maka nasabah akan
membayar kepada bank seperti perjanjian semula.
e) Kredit surat berharga, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu pembelian surat-
surat berharga. Dalam pembelian tersebut, semua atau sebagian harga pembelian dibayar oleh bank. Dan
sebagai jaminan, untuk sementara surat-surat berharga tersebut dipegang oleh bank.
Selain menyediakan pelayanan kredit pasif dan kredit aktif, bank juga memberikan jasa pelayanan yang lain
sebagai berikut:
a. Transfer (pengiriman uang)
b. Melakukan diskonto Bank memberikan jasa pembelian dan penjualan surat berharga yang dijamin sendiri
oleh bank yang bersangkutan.
c. Melakukan inkaso Bank memberikan jasa menagih piutang yang dimiliki nasabah kepada nasabah yang
lain. Sebagai balas jasa, bank memperoleh imbalan tertentu sesuai perjanjian dalam nota inkaso.
d. Menyediakan cek perjalanan Cek perjalanan disediakan bank agar nasabah tidak perlu membawa uang
tunai berjumlah besar ketika bepergian. Jika diperlukan, cek dapat diuangkan di bank terdekat selama di
perjalanan.
e. Melakukan bankers orders Bankers orders adalah pemberian kuasa dari seseorang atau badan hukum
kepada bank untuk melakukan pembayaran sejumlah uang secara berkala, seperti pembayaran listrik,
telepon, dan gaji pegawai.
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 6
f. Mengeluarkan kartu kredit (credit card)
g. Melakukan jual-beli valuta asing Bank ikut serta melakukan jual beli valuta asing dengan kurs (nilai
tukar) yang berlaku.
h. Menyediakan Save Deposit Box (SDB) Bank menyediakan jasa penitipan benda-benda berharga, seperti
ijazah, sertifikat serta emas dan berlian yang ditempatkan dalam box (kotak atau lemari) yang tahan api
dan aman dari pencurian.
i. Memberikan jaminan bank (bank garansi) Bank memberikan jaminan kepada nasabah yang sedang
membuat perjanjian dengan pihak lain. Apabila suatu saat nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya
maka banklah yang menjamin dan bersedia memenuhi kewajiban tersebut.
3. Jasa Peminjaman di Bank (Kredit)
H. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
LKBB adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat untuk membuayai investasi perusahaan.
Tujuan diadakannya LKBB antara lain untuk memacu perkembangan pasar uang dan pasar modal serta membantu
penyediaan dana untuk membuka usaha baru dan mengembangkan usaha yang telah ada.
LKBB dapat digolongkan menjadi:
1. LKBB Pembiayaan Pembangunan, seperti PT Bahana dan PT Uppind.
2. LKBB Pembiayaan Investasi, seperti PT Ficorinvest, PT Merchant Investment Cooperation (PT Merincop), PT
Indonesia Investment International (PT Indovest).
3. LKBB Pembiayaan Perumahan, seperti PT Papan Sejahtera.
4. Lembaga keuangan lainnya, yang tidak termasuk bank dan tidak termasuk LKBB, di antaranya meliputi:
a. Perusahaan asuransi, yaitu perusahaan yang membuat perjanjian untuk menanggung risiko tertentu yang bisa
menimpa nasabah, seperti kebakaran dan kecelakaan. Untuk itu nasabah wajib membayar premi kepada
perusahaan. Contoh perusahaan asuransi antara lain PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Jasa Raharja.
b. Perusahaan Leasing (Sewa Guna Usaha), yaitu perusahaan yang menyewakan barang-barang modal (seperti
mesin-mesin) untuk digunakan oleh perusahaan yang memerlukannya selama jangka waktu tertentu dengan
sistem pembayaran secara berkala. Setelah jangka waktu tertentu, barang-barang modal tersebut dapat dibeli
oleh perusahaan penyewa sesuai kesepakatan.
c. Perusahaan Pegadaian, yaitu perusahaan yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan berupa
barang-barang bergerak (bisa dipindahkan) seperti kendaraan, kulkas, dan TV. Perusahaan ini terutama
ditujukan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah.
d. Pasar Modal (Bursa Efek), yaitu pasar yang memperjualbelikan suratsurat berharga jangka panjang. Bagi
yang memerlukan modal maka bisa mendaftarkan diri sebagai emiten (peminjam modal). Emiten meminjam
modal dengan cara menjual surat-surat berharga.
Futures Market (Pasar Berjangka) yaitu pasar yang memperjualbelikan komoditas (berbagai barang) dengan
penyerahan di masa mendatang. Kemudian, berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, semua
LKBB harus diubah bentuknya menjadi bank atau perusahaan efek.
I. Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin credere yang artinya kepercayaan. Dalam masyarakat, pengertian kredit sering
disamakan dengan pinjaman, artinya bila seseorang mendapat kredit berarti mendapat pinjaman. Dengan demikian,
kredit dapat diartikan sebagai tiap-tiap perjanjian suatu jasa (prestasi) dan adanya balas jasa (kontra prestasi) di masa
yang akan datang.
Syarat-Syarat Kredit
dikenal dengan istilah 5C yaitu :
a. Character, yaitu sifat atau watak pribadi debitur untuk memperoleh kredit, misalnya kejujuran, sikap motivasi
usaha, dan lain sebagainya.
b. Capital, adalah kemampuan modal yang dimiliki dalam rangka untuk memenuhi kewajiban tepat pada waktunya,
terutama dalam hal likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditasnya.
c. Capacity, adalah kemampuan debitur untuk melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan dana/kredit dan
mengembalikannya.
d. Collateral, adalah jaminan yang harus disediakan sebagai pertanggungjawaban bila debitur tidak dapat melunasi
utangnya.
e. Condition of economic, adalah keadaan ekonomi suatu negara secara keseluruhan yang memengaruhi kebijakan
pemerintah di bidang moneter, khususnya berhubungan dengan kredit perbankan.
selain 5C di atas, ada syarat krredit yang lain yang disebut 3R yaitu :
1) Return, perlu adanya pertimbangan atas hasil yang akan dicapai debitor setelah memperoleh pinjaman
2) Repayment, seorang kreditor juga perlu memperhitungkan kemampuan, jadwal, serta jangka waktu
pengembalian secara tepat.
3) Riks and Bearing Ability, dalam memberikan kredit, seorang kreditur juga harus mempertimbangkan daya
tahan debitor untuk menanggung resiko.
Jenis-Jenis Kredit
a. Kredit Usaha
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 7
kredit yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha atau bisnis, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang
produktif seperti ; usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, jasa konsultasi dan berbagai bentuk usaha lain.
b. Kredit Konsumsi
kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, seperti membeli rumah atau kendaraan
pribadi. Jenis kredit konsumtif yang cukup laris adalah kredit kepemilikan rumah dan kredit kendaraan. Pada
umumnya kredit konsumtif bunganya lebih tinggi daripada kredit untuk menjalankan usaha
c. Kredit Serbaguna
kredit yang dipergunakan untuk berbagai tujuan antaranya untuk konsumsi ataupun untuk usaha. salah satu produk
kredit serbaguna yang sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan (jaminan). pada produk kredit tanpa aguna,
bukan berarti kredit ini tanpa syarat, melainkan nasabah yang ingin mengambil kredit diwajibkan memiliki
penghasilan bulanan yang berjumlah tertentu dan mampu membuktikannya (slip gaji).
Peranan Kredit Dalam Perekonomian
1. Meningkatkan Daya Guna Uang
Daripada disimpan, uang akan lebih berguna jika dipinjamkan kepada orang lain untuk mencapai tujuannya.
2. MeningkatkanDaya Guna Barang
Dengan adanya kredit, pengusaha bisa memperoleh pinjaman untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi
yang lebih berguna. Selain itu, dengan adanya penjualan secara kredit, barang-barang lebih cepat sampai ke
tangan konsumen.
3. MeningkatkanKecepatan Peredaran dan Lalu Lintas Uang
Dengan adanya kredit, masyarakat bisa lebih cepat memperoleh uang atau modal. Dengan demikian, uang bisa
beredar dan berpindah lebih cepat dan lebih lancar.
4. MeningkatkanKegairahan Berusaha
Dengan adanya kredit, pengusaha lebih bergairah dalam berusaha dan mengembangkan perusahaannya, karena
mereka mudah memperoleh pinjaman modal yang diperlukan.
5. Meningkatkan Daya Beli
Dengan mengelola kredit yang diperoleh, seseorang bisa meningkatkan pendapatannya. Itu berarti, kredit
mampu meningkatkan daya beli.
6. Memperlancar Kegiatan Perdagangan
Perdagangan berjalan lebih lancar dengan adanya kredit, sebab kadangkadang tidak semua orang memiliki
uang tunai yang cukup untuk melunasi pembeliannya.
7. Menjalin Hubungan Internasional
Negara maju yang memiliki uang atau dana berlebih, umumnya akan meminjamkan uangnya kepada negara
sedang berkembang dengan syarat dan imbalan tertentu. Dalam hal ini akan tercipta hubungan yang saling
membutuhkan antara negara maju sebagai pemberi pinjaman (kreditur) dan negara sedang berkembang sebagai
penerima pinjaman (debitur).
8. Sebagai Alat Kebijakan Moneter
Pemberian kredit merupakan salah satu alat kebijakan moneter. Apabila ingin menambah jumlah uang yang
beredar, pemerintah bisa memperlonggar syarat-syarat pemberian kredit. Sebaliknya, jika ingin mengurangi
jumlah uang yang beredar, pemerintah bisa memperketat syarat-syarat pemberian kredit.
Kebaikan dan Keburukan Kredit
Kredit mempunyai beberapa kebaikan, di antaranya sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas.
2. Memperlancar konsumsi barang atau jasa.
3. Memperlancar tukar-menukar atau perdagangan.
4. Memperlancar arus peredaran uang dan barang.
Adapun keburukan kredit antara lain sebagai berikut :
1. Produk yang dihasilkan akan mengalami kelebihan (overproduction), sehingga dapat menjatuhkan harga
barang.
2. Timbul spekulasi dalam perdagangan, sehinggamembawa akibat yang tidak baik.
3. Dapat menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang),karena meningkatkan jumlah uang yang beredar.
4. Kredit konsumtif dapat mendorong masyarakat untukhidup melebihi kemampuannya.
5. Kredit produktif memberi kesempatan kepada orang- orang atau badan mendirikan badan usaha untuk mencoba-
coba atau secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga mengakibatkan kegagalan atau jatuh
pailit.
Sumber
Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007
Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2008
Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006
BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com)

More Related Content

What's hot

Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangYesica Adicondro
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Jechlien Meliinda
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
 
Makalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterMakalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterhermidamisyaf
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangrikimaulana23
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uangMsiregar Ok
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Muhammad Khoirul Fuddin
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1vita indra mustika
 

What's hot (19)

Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
Bab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankanBab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankan
 
Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9
 
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
Permintaan uang
Permintaan uangPermintaan uang
Permintaan uang
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Uang dan perbankan
Uang dan perbankanUang dan perbankan
Uang dan perbankan
 
Makalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterMakalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneter
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uang
 
7.ekonomi moneter
7.ekonomi moneter7.ekonomi moneter
7.ekonomi moneter
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Mkm
MkmMkm
Mkm
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Definisi uang
Definisi uangDefinisi uang
Definisi uang
 

Viewers also liked

Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiwardayadi007
 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiJogo Hera
 
Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,II
Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,IIBahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,II
Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,IIzadut
 
Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2
Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2
Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2La Ode Sarfila
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Farrelfebrinal
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012wardayadi007
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKKasmadi Rais
 
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...devinhgr
 

Viewers also liked (11)

Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJKBab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
 
Bank - Materi Ekonomi Kelas X
Bank - Materi Ekonomi Kelas XBank - Materi Ekonomi Kelas X
Bank - Materi Ekonomi Kelas X
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
 
Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,II
Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,IIBahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,II
Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Sms. I,II
 
Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2
Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2
Bahan ajar ekonomi X Semsesrer 1 dan 2
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
 
Bab 02 Masalah Ekonomi (Kelas X, Kurikulum 2013)
Bab 02 Masalah Ekonomi (Kelas X, Kurikulum 2013)Bab 02 Masalah Ekonomi (Kelas X, Kurikulum 2013)
Bab 02 Masalah Ekonomi (Kelas X, Kurikulum 2013)
 

Similar to Ekonomi Uang dan Perbankan

Similar to Ekonomi Uang dan Perbankan (20)

Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
 
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 
Ppt uang dan bank
Ppt uang dan bankPpt uang dan bank
Ppt uang dan bank
 
UANG
UANGUANG
UANG
 
MONEY
MONEYMONEY
MONEY
 
Ekonomi uang
Ekonomi   uangEkonomi   uang
Ekonomi uang
 
Uang dan bank
Uang dan bankUang dan bank
Uang dan bank
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
 
Uang
UangUang
Uang
 
Uang
UangUang
Uang
 
Uang dan Inflasi
Uang dan InflasiUang dan Inflasi
Uang dan Inflasi
 
Uang
UangUang
Uang
 
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nkUang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
 
Uang dan Lembaga Keuangan
Uang dan Lembaga KeuanganUang dan Lembaga Keuangan
Uang dan Lembaga Keuangan
 
uang
uanguang
uang
 
materi Sejarah Uang.ppt
materi Sejarah Uang.pptmateri Sejarah Uang.ppt
materi Sejarah Uang.ppt
 
Materi kd 1
Materi kd 1Materi kd 1
Materi kd 1
 
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptxEMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
 
Perkembangan Uang
Perkembangan UangPerkembangan Uang
Perkembangan Uang
 

More from Jogo Hera

Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalPembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalJogo Hera
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu EkonomiKonsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu EkonomiJogo Hera
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem EkonomiJogo Hera
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku KonsumenJogo Hera
 
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis PasarPasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis PasarJogo Hera
 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaJogo Hera
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Jogo Hera
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan NasionalJogo Hera
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroJogo Hera
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiJogo Hera
 
Manusia dan Kebutuhan
Manusia dan KebutuhanManusia dan Kebutuhan
Manusia dan KebutuhanJogo Hera
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)Jogo Hera
 
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJogo Hera
 
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaPenyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaJogo Hera
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Jogo Hera
 
Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1
Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1
Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1Jogo Hera
 

More from Jogo Hera (20)

Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalPembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu EkonomiKonsep Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
 
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis PasarPasar dan Jenis-jenis Pasar
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
 
Manusia dan Kebutuhan
Manusia dan KebutuhanManusia dan Kebutuhan
Manusia dan Kebutuhan
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
Kumpulan Soal UN Ekonomi SMA (Persiapan UN Ekonomi SMA Tahun 2015)
 
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
 
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaPenyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
 
Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1
Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1
Silabus Tematik Terpadu Kelas I-Tema 1
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Ekonomi Uang dan Perbankan

  • 1. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1 Uang dan Perbankkan A. Pengertian Uang Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang maka harus memenuhi dua persyaratan yaitu persyaratan psikologis dan teknik. Sebagai berikut:  Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya.  Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, di antaranya: a. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability) b. Nilainya relatif stabil (stability of value). c. Mempunyai nilai yang cukup tinggi (high of value) d. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility). e. Mudah dibawa atau dipindahkan (portability). f. Diterima dan disenangi umum (acceptability) B. FungsiUang 1. Fungsi Asli a. Sebagai alat tukar (medium of exchange) b. Sebagai satuan hitung (a unit of account) 2. Fungsi Turunan a. Sebagai penyimpan nilai atau kekayaan (Store of Value) Uang bermanfaat jika disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito. Selain itu nilai nominal uang yang tertera pada uang kertas atau logam merupakan nilai yang memiliki daya beli yang sama dalam jangka waktu tertentu selama harga belum naik. b. Sebagai alat pembayaran utang Pada saat berutang ataupun saat melakukan pembayaran, utang dihitung dengan satuan uang c. Sebagai penunjuk harga Semua barang dan jasa yang diperjualbellikan dipasar ditunjukkan harganya dengan uang d. Sebagai alat pemindah kekayaan Seseorang yang memiliki kekayaan dalam bentuk lain (tanah, rumah, gedung, pabrik) dapat dipindahkan dalam bentuk lain dengan perantaraan uang e. Sebagai alat pencipta kesempatan kerja Dengan uang orang dapat mendirikan perusahaan, dan tentunya perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja. C. JenisUang 1. Menurut Keberlakuannya Sebagai Alat Pembayaran a. Uang Kartal : Uang yang diterbitkan pemerintah (BI) dalam bentuk uang kertas (Fiat Money) dan logam b. Uang Giral : disebut juga deposit money yaitu uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum 2. Menurut Nilainya a. Full Bodied Money : uang yang nilai instrinsiknya = nilai nominalnya yaitu uang yang terbuat dari logam mulia (emas dan perak). b. Token Money : uang yang nilai nominalnya lebih besar (>) nilai instrinsiknya. Contoh uang kertas dan uang logam zaman sekarang yang terbuat dari timah dan nikel 3. Menurut bahan pembuatannya yaitu uangkertas (disebut fiduciary yaitu uang kepercayaan) dan uang logam. Alasan suatu negara memakai uang kertas sebagai perantara transaksi :  Ongkos pembuatannya murah  Uang kertas mudah dibawa ke mana-mana  Uang kertas memudahkan untuk transaksi 4. Menurut lembaga yang mengeluarkan a. Bank Sentral (BI) Mempunyai hak dalam mencipatakan dan mengedarkan uang kartal sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi sehari-hari. Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi b. Bank Umum ; dapat mencipatakan uang giral melalui tabungan masyarakat yang ditarik dengan cek ataupun giro sebagai alat pembayaran. D. Permintaan dan Penawaran Uang 1. Permintaan Uang Permintaan uang adalah istilah yang digunakan para ekonom untuk menerangkan mengapa individu dan perusahaan memegang uang. Jadi permintaan uang adalah hasrat individu dan perusahaan untuk memegang kekayaannya dalam bentuk uang tunai bukan dalam bentuk lain. Pada hakekatnya permintaan uang adalah kebutuhan individu dan perusahaan memegang uang. Permintaan uang dipengaruhi oleh 3 faktor yang prinsipnya sejalan dengan Teori J.M Keynes Liquidity of Preference, yaitu : a. Motif Transaksi (Transaction Motive)
  • 2. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 2 Motif utama orang memegang uang/menyimpan uang, yaitu untuk transaksi. Orang membutuhkan uang untuk membeli segala keperluan hidup dan kehidupannya. Keperluan untuk bertransaksi tergantung pada pendapatan seseorang. b. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive) Konsumen dan produsen tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi secara pasti pada keesokan hari dari aktivitas hidupnya, apakah masih sehat, pembayaran kredit berjalan lancar dan lainnya. Untuk mengantisipasi kemungkinan ini , perlu dicadangkan sebagian pendapatan untuk mengatasi hal tersebut. Kebutuhan uang untuk berjaga-jaga akan meningkat jika kondisi politik tidak stabil dan terjadi krisis ekonomi. Makin besar nilai transaksi pertahunnya makin besar jumlah uang yang diperlukan untuk berjaga-jaga. c. Motif Spekulasi (Speculation Motive) Spekulasi berarti melakukan suatu tindakan atas ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham atau harga emas akan meningkat di masa depan maka mereka akan membeli rumah, saham atau emas dan bukan menyimpan uang. Jadi dalam hal ini, dengan melakukan tindakan spekulasi mereka berharap akan mendapatkan keuntungan. Jika orang kurang berani berspekulasi, maka mereka akan memilih tetap menyimpan uang sebagai harta. Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan uang adalah :  Tingkat Harga Apabila harga-harga barang dan jasa semakin tinggi, semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap uang, karena masyarakat membutuhkan uang lebih banyak untuk membayar harga-harga yang semakin mahal Sebaliknya, jika harga-harga barang dan jasa turun maka permintaan masyarakat terhadap uang pun ikut menurun.  Tingkat Suku Bunga Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin kecil permintaan terhadap uang. Mengapa demikian? Karena, dengan semakin tingginya tingkat suku bunga, masyarakat akan lebih suka menabung uangnya di bank daripada menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.  Ekspektasi atau Perkiraan (Ramalan) Apabila masyarakat meramalkan keadaan ekonomi menjadi lebih baik maka permintaan terhadap uang akan meningkat, sebab masyarakat akan lebih terdorong untuk melakukan transaksi lebih banyak atau melakukan spekulasi lebih banyak.  Meningkatnya produksi barang dan jasa agar bisa melakukan pembelian atas peningkatan produksi barang dan jasa, masyarakat membutuhkan uang lebih banyak sehingga permintaan akan uang pun meningkat 2. Penawaran Uang Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan aktu tertentu. Pada hakekatnya penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian. Jumlah keseluruhan uang yang beredar dalam perekonomian disebut stok uang – sangat ditentukan oleh kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral ketika memperbanyak atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Pengertian penawaran uang atau uang beredar dalam arti sempit uang secara sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang beredar pada suatu waktu tertentu biasa disebut dengan Narrow Money (M1). Adapun pengertian penawaran uang atau uang beredar dalam arti luas adalah jumlah uang kartal, uang giral dan uang kuasi yang beredar pada suatu waktu tertentu disebut dengan Broad Money (M2).Yang dimaksud uang kuasi adalah uang yang tersimpan di bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka dan tabungan valuta asing milik swasta domestik (swasta dalam negeri). Pengertian penawaran uang atau uang beredar harus dibedakan dalam arti sempit dan dalam arti luas bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah uang yang dapat digunakan untuk melancarkan transaksi perdagangan. Adapun penggolongan uang beredar dalam arti luas selain bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah uang yang dapat digunakan untuk melancarkan transaksi perdagangan, juga bermanfaat untuk mengetahui berapa jumlah uang yang dalam waktu singkat dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa. Selanjutnya selain istilah “uang beredar”, terdapat juga istilah “mata uang dalam peredaran”. Keduanya memiliki arti yang berbeda. Jika “uang beredar” sama artinya dengan “penawaran uang”, maka yang dimaksud dengan “mata uang dalam peredaran” adalah jumlah uang kartal yang ada dalam peredaran. Dengan demikian, “mata uang dalam peredaran”merupakan salah satu komponen dari “uang beredar”. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang a. Kebijakan Moneter Bank Sentral Penawaran uang atau jumlah uang yang beredar sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan moneter yang dijalankan oleh Bank Sentral. Dengan melakukan kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. b. Tingkat Pendapatan Masyarakat Pada umumnya, semakin tinggi pendapatan masyarakat, akan semakin banyak jumlah uang yang dimiliki (diterima) masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar juga semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya. c. Tingkat Harga Kenaikan biaya produksi (misalnya disebabkan oleh naiknya harga BBM akibat pengurangan subsidi) umumnya akan menyebabkan naiknya hargaharga barang dan jasa. Jika harga-harga barang dan jasa naik, maka harus tersedia lebih banyak uang agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. Itu berarti, pemerintah perlu menambah jumlah uang yang beredar. d. Selera Masyarakat Jika selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat maka akan mendorong peningkatan permintaan. Jika permintaan meningkat, maka harga barang dan jasa akan meningkat. Jika harga barang dan jasa meningkat,
  • 3. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 3 maka pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar, agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. e. Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa Selain mampu memengaruhi permintaan uang, meningkatnya produksi barang dan jasa juga bisa memengaruhi penawaran uang. Peningkatan produksi barang dan jasa yang tidak diimbangi dengan penambahan jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan deflasi. Agar tidak terjadi deflasi, pemerintah perlu menambah penawaran uang (jumlah uang yang beredar). f. Kebijakan Anggaran yang Dianut Jika negara menjalankan kebijakan anggaran defisit, maka semakin tinggi belanja negara akan semakin tinggi pula penawaran uang, sebab Bank Sentral harus menyediakan uang lebih banyak untuk menutupi anggaran yang defisit. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencetak uang baru. Dan, pencetakan uang baru sudah pasti akan menambah penawaran uang (jumlah uang yang beredar). E. TeoriUang 1. Teori Kuantitas David Ricardo Menurut David Ricardo, perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi harga. Jika jumlah uang yang beredar sedikit, harga-hargaakan turun sehingga nilai uang naik. Jika jumlah uang yang beredar banyak,harga-harga akan naik sehingga nilai uang turun. Hubungan tersebutdirumuskan sebagai berikut:M = kp Keterangan M = Money (jumlah uang yang beredar) k = konstanta p = price (tingkat harga) Salah satu kelemahan teori David Ricardo yaitu menganggap semuauang yang dimilikimasyarakat pasti digunakan untuk membeli. Padahalada sebagian uang yang digunakan masyarakat untuk menabung atauberinvestasi. Oleh karena itu, menurut teori ini jika jumlah uang yang beredarditambah dua kali lipat maka harga-harga juga akan naik dua kali lipat. 2. Teori Kuantitas Irving Fisher Teori Irving Fisher merupakan perbaikan dari teori David Richardo.Dalam bukunya “The Purchasing Power of Money”, Irving Fishermenyatakan bahwa nilai uang (yang ditunjukkan oleh tinggi rendahnyaharga) sangat dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, kecepatanperedaran uang dan volume perdagangan. Teori kuantitas Irving Fisherdirumuskan sebagai berikut:MV = PT Keterangan M=money (jumlah uang yang beredar) V=velocity (kecepatan peredaran uang) P=price (tingkat harga umum) T=trade (volume perdagangan) Contoh Soal Diketahui: M = Rp 100.000,00 V=5 T = 4000 Berapakah P? Jawab MV = PT Rp100.000 x 5 = P . 4000 Rp500.000,00 = P . 4000 𝑃 = 500.000 4000 P = Rp125,00 Kemudian, Irving Fisher menyempurnakan rumusnya dengan membagi uang menjadi dua, yaitu uang kartal(M) dan uang giral (M1), dan membagi pula kecepatan peredaran uang menjadi dua, yaitu kecepatan peredaran uang kartal (V) dan kecepatan peredaran uang giral (V1). Dengan demikian, setelah disempurnakan rumus Irving Fisher berubah menjadi:(MV) + (M1V1) = PxT 3. Teori Persediaan Kas (Cash Balance Theory) Oleh Alfred Marshall Teori Persediaan Kas disebut juga “Cash Balance Theory”. Menurut Alfred Marshall perubahan dalam penawaran uang atau jumlah uang yang beredar akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori ini dirumuskan, sebagai berikut : M = k . p . y Keterangan: M=money (jumlah uang yang beredar) k= koefisien (jumlah uang untuk persediaan kas) P= price (tingkat harga) Y= yield (pendapatan) 4. Teori Pendapatan Dari Keynes Merupakan penyempurnaan dari teori kuantitas yang dikemukan oleh Irving Fisher M Vy = Py Ty Keterangan : M = jumlah uang Vy = kecepatan peredaran uang Py = harga rata-rata barang dan jasa Ty = jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan BANK A. Pengertian Bank
  • 4. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 4 Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter. Di Indonesia Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. B. Fungsi Bank 1. Sebagai penghimpun dana dari masyarakat, antara lain dalam bentuk: a) tabungan biasa yang bisa diambil setiap saat; b) deposito (tabungan berjangka) yang hanya bisa diambil setelah jangka c) waktu tertentu; d) giro atau rekening koran, yaitu simpanan yang bisa diambil hanya dengan menggunakan cek atau bilyet giro; Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat disebut kredit pasif. 2. Sebagai penyalur dana kepada masyarakat dalam bentuk: a) kredit produktif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan produksi, seperti membuka usaha bengkel dan mendirikan perusahaan. b) kredit konsumtif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan konsumsi, seperti membeli perabot. Dana yang disalurkan bank kepada masyarakat berasal dari tabungan atau simpanan masyarakat dan dari dana bank sendiri. Kegiatan bank menyalurkan dana kepada masyarakat disebut kredit aktif. 3. Sebagai perantara lalu lintas moneter Dalam hal ini, bank memberikan jasa pelayanan di bidang keuangan, seperti: jasa pengiriman uang, melakukan inkaso dan diskonto. C. Bank Sentral (Bank Indonesia) 1. Pengertian Pengertian Bank Indonesia sebagai Bank Sentral menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 menjelaskan sebagai berikut. Yang dimaksud dengan Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the resort.(Penjelasan,Pasal 4 Ayat 1). 2. Fungsi BI Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksudkan dalam undang-undang tersebut adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut maka tiga tugas pokok BI (berdasarkan UU Ri No. 3 Tahun 2004) yaitu : a. Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran c. mengatur dan mengawasi bank umum sehingga Bank Indonesia sering juga disebut banknya para bank (banker's of bank) Selain tugas pokok diatas, BI juga memiliki berapa peran yaitu : a. bertindak sebagai bank pemerintah (tempat pemerintah menyimpan dan meminjam uang) b. bertindak sebagai bank pada bank umum c. regulator pasa uang/valuta asing d. pencetak, pengedar dan penarik uang D. Bank Umum Pengertian Bank Umum menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum melaksanakan kegiatan menghimpundana dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada masyarakat, sertamemberikan jasa pelayanan di bidang keuangan. Dikatakan umum karenamemberikan jasa kepada masyarakat umum, dan dapat beroperasi di seluruhwilayah. Bank umum memiliki beberapa fungsi pokokberikut ini : 1. Menghimpun dana dari tabungan masyarakat. 2. Memberikan pinjaman (kredit). 3. Menyediakan mekanisme pembayaran. 4. Menciptakan uang giral. 5. Menyediakan fasilitas untuk memperlancar perdagangan luar negeri. 6. Menyediakan jasa trusty, seperti pengelolaan pensiun, dan rencana pembagian laba, sebagai wali amanah serta sebagai perantara pemindahan dan registrasi bagi perusahaan. 7. Menyediakan jasa-jasa keuangan dan lainnya seperti pialang, inkaso, dan sebagainya. E. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bak perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Bank Indonesia mendorong kerjasama (linked program) antara bak umum dan BPR dalam rangka penyaluran kredit kepada usaha kecil dan menengah (UKM) Adapun usaha-usaha yang bisa dilakukan BPR adalah: 1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito dan bentuk lain yang sama dengan itu, 2. memberikan pinjaman (kredit) 3. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasar prinsip syariah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
  • 5. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 5 4. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan pada bank lain. F. Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang modalnya berasal dari pihak swasta dan didirikan atas dasar hukum agama Islam. Berkaitan dengan bank, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu: larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil. Bank syariah diatur secara formal sejak di amendemennya UU No. 7 Tahun 1992 dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Berbeda dengan bank yang beroperasi secara konvensional yang mempergunakan suku bunga, bank syariah ber operasi berdasarkan prinsip bagi hasil. Seorang penabung di bank syariah tidak menerima pendapatan bunga dari uang yang ditabung, tetapi menerima pendapatan bagi hasil dari dana yang ditanamkan di bank. Demikian juga dengan pembiayaan berdasarkan bagi hasil (kalau bank umum disebut sebagai kredit), bank tidak mendapatkan pendapatan bunga kredit, tetapi memperoleh pendapatan bagi hasil. Dalam bank syariah, kedudukan bank adalah sebagai pemodal (investor). Sedangkan nasabahnya bertindak sebagai Mitra Pemakai Modal. Sedangkan dalam bank umum, hubungan antara bank dan nasabah adalah sebagai kreditur (menyimpan) dan debitur (meminjam) saja. G. Produk Bank 1. Kredit Pasif Ada beberapa alternatif bentuk simpanan dari bank, yaitu : a) Tabungan (Saving Deposit) Simpanan yang penarikkannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati (dengan buku tabungan dan ATM). Fasilitas produk tabungan lainnya adalah Kartu debit (debit card) yang merupakan kartu pengganti uang untuk pembiayaan sehari-hari. Debit Card digunakan sebagai alat bayar maka secara otomatis tabungan yang bersangkutan akan berkurang. Hal ini berbeda dengan Credit Card yang merupakan bentuk utang terhadap bank. b) Deposito Berjangka (Time Deposit) Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dan bank. Jangka waktu penarikan dan jatuh tempohnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Deposito berjangka dapat ditarik atau diuangkan pada saat jatuh tempoh oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet giro. Deposito tidak dapat diambil oleh deposan sebelum jatuh tempo. c) Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan d) Giro (Demand Deposit) Simpnan yang dapat digunakan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran lain atau dengan cara pemindahbukuan. e) Deposit on Call, adalah simpanan yang tetap berada di bank, dan bisa diambil setelah ada pemberitahuan terlebih dulu dari nasabah. f) Loan Deposit, adalah pinjaman dari bank yang kemudian dititipkan lagi di bank untuk diambil sewaktu- waktu. g) Deposit Automatic Roll Over, adalah jenis deposito yang jika saat jatuh tempo uangnya tidak diambil, secara otomatis deposito tersebut langsung diperpanjang disertai dengan penghitungan bunganya. 2. Kredit Aktif Kredit aktif merupakan kegiatan bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk: a) Kredit rekening koran, adalah kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah sesuai kebutuhannya. Jaminan dari kredit rekening koran bisa berupa surat-surat berharga, barang-barang yang ada di gudang peminjam, barang-barang bergerak (seperti mobil) dan barang-barang tidak bergerak (seperti tanah, bangunan). b) Kredit aksep, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara bank menandatangani aksep yang ditarik oleh nasabah. Sesudah aksep ditandatangani, aksep dapat diperjualbelikan oleh nasabah. c) Kredit dokumenter, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan dokumen milik nasabah. Contoh dokumen yang bisa diberi kredit adalah surat pengiriman barang dan sejenisnya. d) Kredit reimburs (letter of credit) adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membantu pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negeri. Bank bersedia memberikan pinjaman setelah melihat bukti-bukti pengiriman barang (bukti-bukti impor). Setelah memiliki dana maka nasabah akan membayar kepada bank seperti perjanjian semula. e) Kredit surat berharga, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu pembelian surat- surat berharga. Dalam pembelian tersebut, semua atau sebagian harga pembelian dibayar oleh bank. Dan sebagai jaminan, untuk sementara surat-surat berharga tersebut dipegang oleh bank. Selain menyediakan pelayanan kredit pasif dan kredit aktif, bank juga memberikan jasa pelayanan yang lain sebagai berikut: a. Transfer (pengiriman uang) b. Melakukan diskonto Bank memberikan jasa pembelian dan penjualan surat berharga yang dijamin sendiri oleh bank yang bersangkutan. c. Melakukan inkaso Bank memberikan jasa menagih piutang yang dimiliki nasabah kepada nasabah yang lain. Sebagai balas jasa, bank memperoleh imbalan tertentu sesuai perjanjian dalam nota inkaso. d. Menyediakan cek perjalanan Cek perjalanan disediakan bank agar nasabah tidak perlu membawa uang tunai berjumlah besar ketika bepergian. Jika diperlukan, cek dapat diuangkan di bank terdekat selama di perjalanan. e. Melakukan bankers orders Bankers orders adalah pemberian kuasa dari seseorang atau badan hukum kepada bank untuk melakukan pembayaran sejumlah uang secara berkala, seperti pembayaran listrik, telepon, dan gaji pegawai.
  • 6. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 6 f. Mengeluarkan kartu kredit (credit card) g. Melakukan jual-beli valuta asing Bank ikut serta melakukan jual beli valuta asing dengan kurs (nilai tukar) yang berlaku. h. Menyediakan Save Deposit Box (SDB) Bank menyediakan jasa penitipan benda-benda berharga, seperti ijazah, sertifikat serta emas dan berlian yang ditempatkan dalam box (kotak atau lemari) yang tahan api dan aman dari pencurian. i. Memberikan jaminan bank (bank garansi) Bank memberikan jaminan kepada nasabah yang sedang membuat perjanjian dengan pihak lain. Apabila suatu saat nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya maka banklah yang menjamin dan bersedia memenuhi kewajiban tersebut. 3. Jasa Peminjaman di Bank (Kredit) H. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) LKBB adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat untuk membuayai investasi perusahaan. Tujuan diadakannya LKBB antara lain untuk memacu perkembangan pasar uang dan pasar modal serta membantu penyediaan dana untuk membuka usaha baru dan mengembangkan usaha yang telah ada. LKBB dapat digolongkan menjadi: 1. LKBB Pembiayaan Pembangunan, seperti PT Bahana dan PT Uppind. 2. LKBB Pembiayaan Investasi, seperti PT Ficorinvest, PT Merchant Investment Cooperation (PT Merincop), PT Indonesia Investment International (PT Indovest). 3. LKBB Pembiayaan Perumahan, seperti PT Papan Sejahtera. 4. Lembaga keuangan lainnya, yang tidak termasuk bank dan tidak termasuk LKBB, di antaranya meliputi: a. Perusahaan asuransi, yaitu perusahaan yang membuat perjanjian untuk menanggung risiko tertentu yang bisa menimpa nasabah, seperti kebakaran dan kecelakaan. Untuk itu nasabah wajib membayar premi kepada perusahaan. Contoh perusahaan asuransi antara lain PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Jasa Raharja. b. Perusahaan Leasing (Sewa Guna Usaha), yaitu perusahaan yang menyewakan barang-barang modal (seperti mesin-mesin) untuk digunakan oleh perusahaan yang memerlukannya selama jangka waktu tertentu dengan sistem pembayaran secara berkala. Setelah jangka waktu tertentu, barang-barang modal tersebut dapat dibeli oleh perusahaan penyewa sesuai kesepakatan. c. Perusahaan Pegadaian, yaitu perusahaan yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan berupa barang-barang bergerak (bisa dipindahkan) seperti kendaraan, kulkas, dan TV. Perusahaan ini terutama ditujukan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. d. Pasar Modal (Bursa Efek), yaitu pasar yang memperjualbelikan suratsurat berharga jangka panjang. Bagi yang memerlukan modal maka bisa mendaftarkan diri sebagai emiten (peminjam modal). Emiten meminjam modal dengan cara menjual surat-surat berharga. Futures Market (Pasar Berjangka) yaitu pasar yang memperjualbelikan komoditas (berbagai barang) dengan penyerahan di masa mendatang. Kemudian, berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, semua LKBB harus diubah bentuknya menjadi bank atau perusahaan efek. I. Kredit Kata kredit berasal dari bahasa latin credere yang artinya kepercayaan. Dalam masyarakat, pengertian kredit sering disamakan dengan pinjaman, artinya bila seseorang mendapat kredit berarti mendapat pinjaman. Dengan demikian, kredit dapat diartikan sebagai tiap-tiap perjanjian suatu jasa (prestasi) dan adanya balas jasa (kontra prestasi) di masa yang akan datang. Syarat-Syarat Kredit dikenal dengan istilah 5C yaitu : a. Character, yaitu sifat atau watak pribadi debitur untuk memperoleh kredit, misalnya kejujuran, sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya. b. Capital, adalah kemampuan modal yang dimiliki dalam rangka untuk memenuhi kewajiban tepat pada waktunya, terutama dalam hal likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditasnya. c. Capacity, adalah kemampuan debitur untuk melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan dana/kredit dan mengembalikannya. d. Collateral, adalah jaminan yang harus disediakan sebagai pertanggungjawaban bila debitur tidak dapat melunasi utangnya. e. Condition of economic, adalah keadaan ekonomi suatu negara secara keseluruhan yang memengaruhi kebijakan pemerintah di bidang moneter, khususnya berhubungan dengan kredit perbankan. selain 5C di atas, ada syarat krredit yang lain yang disebut 3R yaitu : 1) Return, perlu adanya pertimbangan atas hasil yang akan dicapai debitor setelah memperoleh pinjaman 2) Repayment, seorang kreditor juga perlu memperhitungkan kemampuan, jadwal, serta jangka waktu pengembalian secara tepat. 3) Riks and Bearing Ability, dalam memberikan kredit, seorang kreditur juga harus mempertimbangkan daya tahan debitor untuk menanggung resiko. Jenis-Jenis Kredit a. Kredit Usaha
  • 7. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 7 kredit yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha atau bisnis, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif seperti ; usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, jasa konsultasi dan berbagai bentuk usaha lain. b. Kredit Konsumsi kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, seperti membeli rumah atau kendaraan pribadi. Jenis kredit konsumtif yang cukup laris adalah kredit kepemilikan rumah dan kredit kendaraan. Pada umumnya kredit konsumtif bunganya lebih tinggi daripada kredit untuk menjalankan usaha c. Kredit Serbaguna kredit yang dipergunakan untuk berbagai tujuan antaranya untuk konsumsi ataupun untuk usaha. salah satu produk kredit serbaguna yang sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan (jaminan). pada produk kredit tanpa aguna, bukan berarti kredit ini tanpa syarat, melainkan nasabah yang ingin mengambil kredit diwajibkan memiliki penghasilan bulanan yang berjumlah tertentu dan mampu membuktikannya (slip gaji). Peranan Kredit Dalam Perekonomian 1. Meningkatkan Daya Guna Uang Daripada disimpan, uang akan lebih berguna jika dipinjamkan kepada orang lain untuk mencapai tujuannya. 2. MeningkatkanDaya Guna Barang Dengan adanya kredit, pengusaha bisa memperoleh pinjaman untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang lebih berguna. Selain itu, dengan adanya penjualan secara kredit, barang-barang lebih cepat sampai ke tangan konsumen. 3. MeningkatkanKecepatan Peredaran dan Lalu Lintas Uang Dengan adanya kredit, masyarakat bisa lebih cepat memperoleh uang atau modal. Dengan demikian, uang bisa beredar dan berpindah lebih cepat dan lebih lancar. 4. MeningkatkanKegairahan Berusaha Dengan adanya kredit, pengusaha lebih bergairah dalam berusaha dan mengembangkan perusahaannya, karena mereka mudah memperoleh pinjaman modal yang diperlukan. 5. Meningkatkan Daya Beli Dengan mengelola kredit yang diperoleh, seseorang bisa meningkatkan pendapatannya. Itu berarti, kredit mampu meningkatkan daya beli. 6. Memperlancar Kegiatan Perdagangan Perdagangan berjalan lebih lancar dengan adanya kredit, sebab kadangkadang tidak semua orang memiliki uang tunai yang cukup untuk melunasi pembeliannya. 7. Menjalin Hubungan Internasional Negara maju yang memiliki uang atau dana berlebih, umumnya akan meminjamkan uangnya kepada negara sedang berkembang dengan syarat dan imbalan tertentu. Dalam hal ini akan tercipta hubungan yang saling membutuhkan antara negara maju sebagai pemberi pinjaman (kreditur) dan negara sedang berkembang sebagai penerima pinjaman (debitur). 8. Sebagai Alat Kebijakan Moneter Pemberian kredit merupakan salah satu alat kebijakan moneter. Apabila ingin menambah jumlah uang yang beredar, pemerintah bisa memperlonggar syarat-syarat pemberian kredit. Sebaliknya, jika ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, pemerintah bisa memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Kebaikan dan Keburukan Kredit Kredit mempunyai beberapa kebaikan, di antaranya sebagai berikut : 1. Meningkatkan produktivitas. 2. Memperlancar konsumsi barang atau jasa. 3. Memperlancar tukar-menukar atau perdagangan. 4. Memperlancar arus peredaran uang dan barang. Adapun keburukan kredit antara lain sebagai berikut : 1. Produk yang dihasilkan akan mengalami kelebihan (overproduction), sehingga dapat menjatuhkan harga barang. 2. Timbul spekulasi dalam perdagangan, sehinggamembawa akibat yang tidak baik. 3. Dapat menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang),karena meningkatkan jumlah uang yang beredar. 4. Kredit konsumtif dapat mendorong masyarakat untukhidup melebihi kemampuannya. 5. Kredit produktif memberi kesempatan kepada orang- orang atau badan mendirikan badan usaha untuk mencoba- coba atau secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga mengakibatkan kegagalan atau jatuh pailit. Sumber Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007 Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2008 Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006 BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com)