SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
UANG
Kelompok 5 :
1. Adolf Tarigan
2. Elvira
3. Hermawanty
4. Jeremia
5. Monica O. Tantri
6. Nathania
Sejarah Uang
a. Masa sebelum barter
Pada zaman purba, atau pada masyarakat yang masih sangat
sederhana, orang belum bisa menggunakan uang. Perdagangan
dilakukan dilakukan dengan cara langsung menukarkan barang dengan
barang. Cara ini bisa berlangsung selama tukar menukar masih
terbatas pada beberapa jenis barang saja.
b. Masa barter
Pada masa ini untuk memenuhi kebutuhan, orang/kelompok orang
sudah membutuhkan pihak lain/dihasilkan oleh pihak lain, karena
jumlah orang sudah semakin meningkat dan bertambah, maka
munculah pertukaran barang, karena pada masa ini orang belum
mengenal produksi barang.
Syarat utama terjadinya barter adalah, bahwa orang yang akan saling
tukar barang, mereka saling membutuhkan.
Kesulitan Barter :
1. Sulit enemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak
2. Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan
3. Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam
c. Masa Uang Barang
Pada masa ini, orang sudah mulai berfikir barang perantara sebagai alat
pertukaran, maka dicarilah jenis barang yang dapat mempermudah
pertukaran, sebagai syarat, sebagai alat perantara pertukan barang/uang
barang adalah :
 Barang tersebut dapat diterima dan dibutuhkan semua orang
 Barang tersebut dapat ditukarkan kepada siapa saja
 Mempunyai nilai tinggi
 Tahan lama
d. Masa Uang
Peradaban yang semakin maju, mengakibatkan kebutuhan yang semakin
banyak dan bertambah pula, hal tersebut mendorong manusia untuk alat
perantara pertukaran yang mudah, praktis, dan mempunyai nilai, maka
dikembangkanlah jenis uang.
Suatu barang berfungsi sebagai mata uang, apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
1) Dapat diterima oleh siapapun
2) Tahan lama
3) Mudah disimpan
4) Mudah dibawa kemana-mana
5) Dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak mengurangi
nilainya
6) Jumlahnya terbatas
7) Nilai uang tetap
Jenis uang yang pernah ada di Indonesia :
 Mata uang kampua (boda), berasal dari Sulawesi berwujud tenunan
 Mata uang tembaga, pernah beredar di Banjarmasin
 Mata uang krisnala terbuat dari emas dan tembaga, beredar pada
masa kerajaan Jenggala
 Sebelum tahun 1946 Javasche Bank yang didirikan oleh bank Sirkulasi
Belanda mengeluarkan gulden
 Uang Jepang
 Setelah tahun 1946 pernah beredar ORI (Oeang Repoeblik Indonesia)
dan terakhir jenis uang Rupiah sampai saat ini.
Pengertian Uang
 Uang diterbitkan oleh otoritas moneter negara (bank sentral) untuk
memperlancar kegiatan pertukaran dan perdagangan. Uang dalam ilmu
ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum.
 Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
 Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
serta untuk pembayaran hutang.
 Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.
Fungsi Uang
1. Fungsi asli
 berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi
cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-
kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang.
 berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang
dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya
kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk
harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk
memperlancar pertukaran.
 berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke
masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang
dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk
digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
2. Fungsi turunan
Berfungsi sebagai :
1) Sebagai alat pembayaran
2) Sebagai alat penimbun harta
3) Sebagai pemindah harta
4) Sebagai alat pengukur harga barang dan jasa
5) Sebagai alat pembentuk modal
6) Sebagai alat untuk meningkatkan status social
Jenis Uang
A. Berdasarkan bahan
1. Uang logam, yaitu uang yang terbuat dari logam.
2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas.
B. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan
1. Uang Kartal (Chartal = kepercayaan), yaitu mata uang logam dan
kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral dan berlaku umum di
masyarakat.
2. Uang Giral (Giro = simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan pada
rekening giro (demand deposit) di bank-bank umum yang sewaktu-
waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan
perantaraan cek, bilyet giro atau perintah membayar. Jadi, uang giral
dikeluarkan oleh bank umum.
C. Berdasarkan nilai
1. Bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama
dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang logam.
2. Tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik)
tidak sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang kertas.
D. Berdasarkan pemakai
1. Internal Value, yaitu kemampuan uang untuk membeli uang atau jasa
di dalam negeri.
2. Eternal Value, yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang
asing.
Nilai Uang
a. Nilai Nominal dan Nilai Intrinsik
 Nilai nominal tertulis di permukaan uang yang nilainya tidak harus
sama dengan nilai intrinsik. Misalnya, pada uang pecahan
Rp10.000,00 tertulis sepuluh ribu rupiah. Artinya, nilai nominal uang
tersebut sebesar sepuluh ribu rupiah.
 Nilai intrinsik adalah nilai dari bahan untuk membuat uang. Nilai
intrinsik biasanya berlaku pada uang logam dari bahan emas dan
perak. Semakin mahal nilai bahannya, semakin tinggi nilai
intrinsiknya.
b. Nilai Internal dan Nilai Eksternal
 Nilai internal adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Jika
daya beli uang menurun, nilai internalnya menurun. Nilai internal uang
berkaitan dengan harga barang. Jika harga barang naik (inflasi), nilai
internal menurun. Sebaliknya, jika harga barang turun (deflasi), nilai
internal uang akan naik.
 Nilai eksternal adalah perbandingan nilai uang terhadap mata uang
asing. Jika kurs rupiah menguat, nilai eksternal akan menguat.
Sebaliknya, jika kurs rupiah melemah, nilai eksternal uang akan
menurun.
Teori Uang
1. Teori Nilai Uang
>Teori Barang
Menurut teori uang,uang murni berasal dari barang. Oleh karena itu,
daya beli uang tergantung dari permintaan dan penawaran, serta biaya
pembuatan uang tersebut.
>Teori Nominalis
Menurut teori nominalis,nilai uang merupakan nilai yang tertulis pada
uang tersebut. Nilai uang bukan ditentukan oleh nilai bahan, tetapi
ditentukan oleh nilai nominal yang tertulis pada uang tersebut.
2. Teori Perubahan Nilai Uang
Nilai uang bisa naik dan nilai uang bisa turun
a. Teori Kuantitas
Teori Kuantitas dipelopori oleh David Ricardo. Menrut teori
ini,jumlah uang yang beredar ada hubungannya dengan tingkat harga.
Artinya,perubahan jumlah uang beredar memengaruhi harga. Jika
jumlah uang beredar berkurang, maka harga harga akan cenderung
turun. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar bertambah, maka harga
harga akan naik. Dengan kata lain, jumlah uang dan tingkat harga
selalu berbanding lurus.
b.Teori transaksi
teori transaksi dipelopori oleh Irving Fisher. Irving fisher melengakpi
teori kuantitas dengan memasukkan unsure kecepatan peredaran
uang dengan menggunakan rumus berikut :
MV = PT
Dimana:
M = jumlah uang yang beredar
V = kecepatan perputaran uang
T = jumlah barang uang dan jasa
P = tingkat harga umum
c. Teori Pendapatan
Teori pendapatan dikemukakan oleh John Maynard Keynes yang
mengatakan bahwa motif memegang uang yaitu :
 Motif transaksi. Transaksi terutama ditujukan untuk memnuhi
kebutuhan sehari hari. Transaksi ini banyak dipengaruhi oleh tingkat
pnedapatan. Semakin besar pendapatan seseorang, maka semakin
besar kemungkinan untuk melakukan transaksi.
 Motif berjaga jaga. Motif ini ddasari pada adanya ketidakpastian
keadaan. Misalnya, hari ini kita sehat,tapi mungkin saja besok kita
sakit.
 Motif spekulasi. Pendapatan yang tinggi member kesempatan pada
seseorang untuk melakukan transakasi yang bersifat spekulatif.
Transaksi ini dilakukan untuk mendapat keuntungan banyak
walaupun harus disertai dengan resiko yang tinggi.
d. Teori Persediaan Kas
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall. Marshall mengatakan
bahwa nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang
dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai.
Permintaan Dan
Penawaran Uang
a. Permintaan Uang (Demand of Money)
Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi dalam
perdagangan atau tujuan tertentu. Permintaan uang datang
dari empat pihak, yaitu:
1) pihak perseorangan/konsumen,
2) pihak pengusaha/produsen,
3) pihak investor/penanam modal,
4) pihak pemerintah (dapat bertindak sebagai produsen,
konsumen, dan pengatur)
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang di antaranya
sebagai berikut.
1) Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang
uang.
2)Tingkat pendapatan riil, yaitu tingkat pendapatan yang benar-
benar diterima oleh masyarakat dan telah memperhitungkan
unsur inflasi.
3) Tinggi rendahnya tingkat bunga.
4) Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga
membutuhkan dana/uang.
5) Tingkat harga yang berlaku di pasar.
b. Penawaran Uang (Supply of money)
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh
pemerintah atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat.
Penawaran uang dapat memengaruhi tingkat harga, tingkat bunga,
dan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, kenaikan
penawaran uang dalam perekonomian perlu dikendalikan. Tugas
tersebut dipegang oleh bank sentral.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang di antaranya sebagai
berikut.
1) Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan
tingkat inflasi (kenaikan harga) dan untuk menambah jumlah uang yang
beredar.
2) Keadaan internasional yang tidak stabil.
3) Perkembangan perdagangan luar negeri (kegiatan ekspor dan impor).
4) Sistem perbankan yang berlaku.
5) Penciptaan uang yang baru untuk menambah jumlah uang yang
beredar.
Standar Mata Uang
Standar mata uang adalah benda yang ditetapkan sebagai objek
pembandingan atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan
dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung. Standar mata
uang dibedakan menjadi :
A.Standar logam
Standar logam adalah penetapan logam tertentu untuk
dijadikan mata uang dalam perekonomian, misalnya standar
emas dan standar perak.
Standar logam meliputi :
1.Standar tunggal (monometalisme) = suatu sistem dimana emas
digunakan sebagai standa rkeuangan suatu negara.
2.Standar kembar (bimetalisme) = suatu sistem dimana uang
emas dan perak dipakai sebagai keuangan negara.
3.Standar pincang = sistem keuangan dimana mata uang yang
berlaku adalah emas dan perak tetapi kedua logam tersebut
tidak memilki perbandingan tertentu.
B.Standar kertas
Standar kertas adalah sistem keungan dimana uang kertas
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Sistem Moneter
Pengertian Sistem Moneter
 Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang
memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dangan
yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter
internasional. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat
kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang
menentukan tingkat dimana suatu mata uang diitukarkan dengan mata
uang lain (Shapiro, 1992)
Sistem Moneter terbagi 4 yaitu :
1. Standar Emas
 Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris.
Pemerintah Inggris menetapkan nilai pounsterling dengan emas.
Perkembangan industri yang terjadi di Inggris serta perdagangan dunia
yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia
terhadap emas. Kepercayaan ini diperkuat dengan ditemukannya
tambang emas di Amerika dan Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian
tersebut sistem standar emas merupakan suatu sistem yang dipakai
oleh banyak negara semenjak 1970 hingga perang dunia pertama.
Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu
negara bebas memperjualbelikan emas dengan harga yang pasti. Di
samping itu, negaranya juga mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan
mengekspor emas tanpa batas.
Kebaikan standar emas :
 Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan uang yang
didasarkan atas emas karena kegunaan dari logam ini.
 A chek on inflation and deflation, artinya dapat mencegah timbulnya
inflasi (kenaikan harga secara terus-menerus) dan deflasi (penurunan
harga secara terus-menerus).
 Automatic limitation on medium of exchange, artinya persyaratan
minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan
deposito bank dapat menekan secara otomatis pada kelebihan
pencetakan uang kertas dan kredit bank.
 Basic of international money system, artinya diterimanya uang kartal
secara umum yang didasarkan pada emas dan karena nilainya yang stabil
sehingga uang dipakai sebagai nilai standar internasional serta sebagai
alat penukar.
 Stimulus to international investment and trade, artinya standar emas
dapat menggairahkan perdagangan internasional dan investasi.
 Uniform international price system, artinya dapat membentuk harga
internasional dari kegiatan ekspor dan impor emas di pasar bebas dan
secara otomatis dapat membuat penyesuaian pada harga-harga
internasional.
Keburukan standar emas :
1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu
diperlukan, karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur,
sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito
bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan
memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.
2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan
secara otomatis pada penawaran uang dan deposito.
3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut atau kita
percayai, dan harapan penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi.
4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan dunia
usaha yang bersangkutan akan menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai
uang jatuh.
5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya akan
menjamin stabilitas pertukaran dan perdagangan luar negeri, tetapi tidak
menjamin keseimbangan harga di dalam negeri.
2. Sistem Kurs Tetap dan Terkendali
 Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas
moneter tertinggi suatu negara (Central Bank) menetapkan nilai tukar
dalam negeri terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu
tanpa melihat aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika
dalam perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami masalah, misalnya
terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan yang cukup tinggi maka
pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs
mata uang yang berada dalam devisa negara untuk menjaga agar nilai
tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya.
Dalam kurs tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar
valas dalam penetapan nilai tukar.
Keunggulan :
 Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.
 Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga
tetap stabil.
 Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi
devisa.
 Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan
hasilnya.
Kelemahan :
 Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan
kekurangan di pasar valas.
 Kurang fleksibel terhadap perubahan global.
 Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan
mempengaruhi pasar ekspor impor.
3. Sistem Kurs Mengambang Bebas
Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang
ditujukan bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya sudah
mapan. Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan sleuruhnya kepada
pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi
internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak
ada campur tangan pemerintah.
Keunggulan :
 Cadangan devisa lebih aman.
 Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.
 Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap
kondisi ekonomi dalam negeri.
 Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.
 Tidak ada batasan valas.
 Equilibrium pasar uang.
Kelemahan :
 Praktik spekulasi semakin bebas.
 Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim
perekonomiannya mapan, masih kurang teapt untuk negara
berkembang.
 Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar
valuta. Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui
alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini
tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.
Keunggulan :
 Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca
pembayaran suatu negara.
 Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
 Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.
Kelemahan :
 Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.
 Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam
memprediksi dan menetapkan kurs.
 Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.
 Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa
karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
SEKIAN DARI KAMI KELOMPOK 5

More Related Content

What's hot

Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganEva Andini
 
Komoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangKomoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangAulianLion
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Jechlien Meliinda
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ratu Angriani
 
Makalah pie uang dan lembaga keuangan
Makalah pie uang dan lembaga keuanganMakalah pie uang dan lembaga keuangan
Makalah pie uang dan lembaga keuanganAfdal Zikri
 
Ekonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptEkonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptRabiah Biah
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianOpissen Yudisyus
 
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nkUang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nkmartia nurfa
 
Perbankan x 1
Perbankan x 1Perbankan x 1
Perbankan x 1SWSW12345
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGhildarusdiana
 

What's hot (19)

Bab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankanBab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankan
 
Ekonomi moneter
Ekonomi moneterEkonomi moneter
Ekonomi moneter
 
Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuangan
 
Komoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangKomoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uang
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
 
Makalah pie uang dan lembaga keuangan
Makalah pie uang dan lembaga keuanganMakalah pie uang dan lembaga keuangan
Makalah pie uang dan lembaga keuangan
 
Espa4227 m1
Espa4227 m1Espa4227 m1
Espa4227 m1
 
Ekonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptEkonomi moneter ppt
Ekonomi moneter ppt
 
Uang
UangUang
Uang
 
Definisi uang
Definisi uangDefinisi uang
Definisi uang
 
Uang dan perbankan
Uang dan perbankanUang dan perbankan
Uang dan perbankan
 
Ppt uang dan bank
Ppt uang dan bankPpt uang dan bank
Ppt uang dan bank
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nkUang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
 
Perbankan x 1
Perbankan x 1Perbankan x 1
Perbankan x 1
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Uang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uangUang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uang
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANG
 

Viewers also liked

Protein drug binding.ppt
Protein drug binding.pptProtein drug binding.ppt
Protein drug binding.pptram choure
 
Algeco general presentation
Algeco general presentationAlgeco general presentation
Algeco general presentationBorut Nastran
 
CELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised Final
CELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised FinalCELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised Final
CELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised FinalTaylor Hartman
 
Concept release comment
Concept release commentConcept release comment
Concept release commentArthur Mboue
 
Proxy rules and regulatory required timeline
Proxy rules and regulatory required timelineProxy rules and regulatory required timeline
Proxy rules and regulatory required timelineArthur Mboue
 
Laws related to voice reform at the world bank group
Laws related to voice reform at the world bank groupLaws related to voice reform at the world bank group
Laws related to voice reform at the world bank groupArthur Mboue
 
Concept release comment (ii)
Concept release comment (ii)Concept release comment (ii)
Concept release comment (ii)Arthur Mboue
 
How compliant are they
How compliant are theyHow compliant are they
How compliant are theyArthur Mboue
 
Persentasi instrumen slide share
Persentasi instrumen slide sharePersentasi instrumen slide share
Persentasi instrumen slide sharesantdyDMH131611055
 

Viewers also liked (16)

Uang power point
Uang power pointUang power point
Uang power point
 
Protein drug binding.ppt
Protein drug binding.pptProtein drug binding.ppt
Protein drug binding.ppt
 
Redcarpet
RedcarpetRedcarpet
Redcarpet
 
Algeco general presentation
Algeco general presentationAlgeco general presentation
Algeco general presentation
 
Alex soccer
Alex soccerAlex soccer
Alex soccer
 
CELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised Final
CELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised FinalCELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised Final
CELEBRATION OF SCHOLARSHIP - 4-14-15 Revised Final
 
Concept release comment
Concept release commentConcept release comment
Concept release comment
 
Proxy rules and regulatory required timeline
Proxy rules and regulatory required timelineProxy rules and regulatory required timeline
Proxy rules and regulatory required timeline
 
Laws related to voice reform at the world bank group
Laws related to voice reform at the world bank groupLaws related to voice reform at the world bank group
Laws related to voice reform at the world bank group
 
Holland minecraft
Holland minecraftHolland minecraft
Holland minecraft
 
Vanilija rabotno za proverka
Vanilija rabotno za proverkaVanilija rabotno za proverka
Vanilija rabotno za proverka
 
Concept release comment (ii)
Concept release comment (ii)Concept release comment (ii)
Concept release comment (ii)
 
How compliant are they
How compliant are theyHow compliant are they
How compliant are they
 
Braxton snakes
Braxton snakesBraxton snakes
Braxton snakes
 
Persentasi instrumen slide share
Persentasi instrumen slide sharePersentasi instrumen slide share
Persentasi instrumen slide share
 
Benton titlepage3
Benton titlepage3Benton titlepage3
Benton titlepage3
 

Similar to Uang

Similar to Uang (20)

1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
 
Ekonomi uang
Ekonomi   uangEkonomi   uang
Ekonomi uang
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
 
Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai
 
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
 
KELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptxKELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptx
 
Uang - Money
Uang - MoneyUang - Money
Uang - Money
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
Mkm
MkmMkm
Mkm
 
Uang
UangUang
Uang
 
Perkembangan Uang
Perkembangan UangPerkembangan Uang
Perkembangan Uang
 
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptxEMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
 
MONEY
MONEYMONEY
MONEY
 
uang
uanguang
uang
 
Pptuangdanbank 130327100321-phpapp02 editor
Pptuangdanbank 130327100321-phpapp02 editorPptuangdanbank 130327100321-phpapp02 editor
Pptuangdanbank 130327100321-phpapp02 editor
 
Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunaiAlat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai
 
Bab 10 ekonomi "Uang"
Bab 10 ekonomi "Uang"Bab 10 ekonomi "Uang"
Bab 10 ekonomi "Uang"
 
Bab 2 uang
Bab 2 uangBab 2 uang
Bab 2 uang
 

Recently uploaded

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 

Recently uploaded (16)

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 

Uang

  • 2. Kelompok 5 : 1. Adolf Tarigan 2. Elvira 3. Hermawanty 4. Jeremia 5. Monica O. Tantri 6. Nathania
  • 4. a. Masa sebelum barter Pada zaman purba, atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dilakukan dengan cara langsung menukarkan barang dengan barang. Cara ini bisa berlangsung selama tukar menukar masih terbatas pada beberapa jenis barang saja. b. Masa barter Pada masa ini untuk memenuhi kebutuhan, orang/kelompok orang sudah membutuhkan pihak lain/dihasilkan oleh pihak lain, karena jumlah orang sudah semakin meningkat dan bertambah, maka munculah pertukaran barang, karena pada masa ini orang belum mengenal produksi barang. Syarat utama terjadinya barter adalah, bahwa orang yang akan saling tukar barang, mereka saling membutuhkan. Kesulitan Barter : 1. Sulit enemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak 2. Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan 3. Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam
  • 5. c. Masa Uang Barang Pada masa ini, orang sudah mulai berfikir barang perantara sebagai alat pertukaran, maka dicarilah jenis barang yang dapat mempermudah pertukaran, sebagai syarat, sebagai alat perantara pertukan barang/uang barang adalah :  Barang tersebut dapat diterima dan dibutuhkan semua orang  Barang tersebut dapat ditukarkan kepada siapa saja  Mempunyai nilai tinggi  Tahan lama d. Masa Uang Peradaban yang semakin maju, mengakibatkan kebutuhan yang semakin banyak dan bertambah pula, hal tersebut mendorong manusia untuk alat perantara pertukaran yang mudah, praktis, dan mempunyai nilai, maka dikembangkanlah jenis uang. Suatu barang berfungsi sebagai mata uang, apabila memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Dapat diterima oleh siapapun 2) Tahan lama 3) Mudah disimpan 4) Mudah dibawa kemana-mana 5) Dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak mengurangi nilainya 6) Jumlahnya terbatas 7) Nilai uang tetap
  • 6. Jenis uang yang pernah ada di Indonesia :  Mata uang kampua (boda), berasal dari Sulawesi berwujud tenunan  Mata uang tembaga, pernah beredar di Banjarmasin  Mata uang krisnala terbuat dari emas dan tembaga, beredar pada masa kerajaan Jenggala  Sebelum tahun 1946 Javasche Bank yang didirikan oleh bank Sirkulasi Belanda mengeluarkan gulden  Uang Jepang  Setelah tahun 1946 pernah beredar ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dan terakhir jenis uang Rupiah sampai saat ini.
  • 8.  Uang diterbitkan oleh otoritas moneter negara (bank sentral) untuk memperlancar kegiatan pertukaran dan perdagangan. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum.  Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.  Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.  Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
  • 10. 1. Fungsi asli  berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan- kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.  berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.  berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
  • 11. 2. Fungsi turunan Berfungsi sebagai : 1) Sebagai alat pembayaran 2) Sebagai alat penimbun harta 3) Sebagai pemindah harta 4) Sebagai alat pengukur harga barang dan jasa 5) Sebagai alat pembentuk modal 6) Sebagai alat untuk meningkatkan status social
  • 13. A. Berdasarkan bahan 1. Uang logam, yaitu uang yang terbuat dari logam. 2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas. B. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan 1. Uang Kartal (Chartal = kepercayaan), yaitu mata uang logam dan kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral dan berlaku umum di masyarakat. 2. Uang Giral (Giro = simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan pada rekening giro (demand deposit) di bank-bank umum yang sewaktu- waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantaraan cek, bilyet giro atau perintah membayar. Jadi, uang giral dikeluarkan oleh bank umum.
  • 14. C. Berdasarkan nilai 1. Bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang logam. 2. Tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) tidak sama dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang kertas. D. Berdasarkan pemakai 1. Internal Value, yaitu kemampuan uang untuk membeli uang atau jasa di dalam negeri. 2. Eternal Value, yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang asing.
  • 16. a. Nilai Nominal dan Nilai Intrinsik  Nilai nominal tertulis di permukaan uang yang nilainya tidak harus sama dengan nilai intrinsik. Misalnya, pada uang pecahan Rp10.000,00 tertulis sepuluh ribu rupiah. Artinya, nilai nominal uang tersebut sebesar sepuluh ribu rupiah.  Nilai intrinsik adalah nilai dari bahan untuk membuat uang. Nilai intrinsik biasanya berlaku pada uang logam dari bahan emas dan perak. Semakin mahal nilai bahannya, semakin tinggi nilai intrinsiknya. b. Nilai Internal dan Nilai Eksternal  Nilai internal adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Jika daya beli uang menurun, nilai internalnya menurun. Nilai internal uang berkaitan dengan harga barang. Jika harga barang naik (inflasi), nilai internal menurun. Sebaliknya, jika harga barang turun (deflasi), nilai internal uang akan naik.  Nilai eksternal adalah perbandingan nilai uang terhadap mata uang asing. Jika kurs rupiah menguat, nilai eksternal akan menguat. Sebaliknya, jika kurs rupiah melemah, nilai eksternal uang akan menurun.
  • 18. 1. Teori Nilai Uang >Teori Barang Menurut teori uang,uang murni berasal dari barang. Oleh karena itu, daya beli uang tergantung dari permintaan dan penawaran, serta biaya pembuatan uang tersebut. >Teori Nominalis Menurut teori nominalis,nilai uang merupakan nilai yang tertulis pada uang tersebut. Nilai uang bukan ditentukan oleh nilai bahan, tetapi ditentukan oleh nilai nominal yang tertulis pada uang tersebut.
  • 19. 2. Teori Perubahan Nilai Uang Nilai uang bisa naik dan nilai uang bisa turun a. Teori Kuantitas Teori Kuantitas dipelopori oleh David Ricardo. Menrut teori ini,jumlah uang yang beredar ada hubungannya dengan tingkat harga. Artinya,perubahan jumlah uang beredar memengaruhi harga. Jika jumlah uang beredar berkurang, maka harga harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar bertambah, maka harga harga akan naik. Dengan kata lain, jumlah uang dan tingkat harga selalu berbanding lurus. b.Teori transaksi teori transaksi dipelopori oleh Irving Fisher. Irving fisher melengakpi teori kuantitas dengan memasukkan unsure kecepatan peredaran uang dengan menggunakan rumus berikut : MV = PT Dimana: M = jumlah uang yang beredar V = kecepatan perputaran uang T = jumlah barang uang dan jasa P = tingkat harga umum
  • 20. c. Teori Pendapatan Teori pendapatan dikemukakan oleh John Maynard Keynes yang mengatakan bahwa motif memegang uang yaitu :  Motif transaksi. Transaksi terutama ditujukan untuk memnuhi kebutuhan sehari hari. Transaksi ini banyak dipengaruhi oleh tingkat pnedapatan. Semakin besar pendapatan seseorang, maka semakin besar kemungkinan untuk melakukan transaksi.  Motif berjaga jaga. Motif ini ddasari pada adanya ketidakpastian keadaan. Misalnya, hari ini kita sehat,tapi mungkin saja besok kita sakit.  Motif spekulasi. Pendapatan yang tinggi member kesempatan pada seseorang untuk melakukan transakasi yang bersifat spekulatif. Transaksi ini dilakukan untuk mendapat keuntungan banyak walaupun harus disertai dengan resiko yang tinggi. d. Teori Persediaan Kas Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall. Marshall mengatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai.
  • 22. a. Permintaan Uang (Demand of Money) Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu. Permintaan uang datang dari empat pihak, yaitu: 1) pihak perseorangan/konsumen, 2) pihak pengusaha/produsen, 3) pihak investor/penanam modal, 4) pihak pemerintah (dapat bertindak sebagai produsen, konsumen, dan pengatur) Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang di antaranya sebagai berikut. 1) Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang. 2)Tingkat pendapatan riil, yaitu tingkat pendapatan yang benar- benar diterima oleh masyarakat dan telah memperhitungkan unsur inflasi. 3) Tinggi rendahnya tingkat bunga. 4) Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan dana/uang. 5) Tingkat harga yang berlaku di pasar.
  • 23. b. Penawaran Uang (Supply of money) Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat. Penawaran uang dapat memengaruhi tingkat harga, tingkat bunga, dan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, kenaikan penawaran uang dalam perekonomian perlu dikendalikan. Tugas tersebut dipegang oleh bank sentral. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang di antaranya sebagai berikut. 1) Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan tingkat inflasi (kenaikan harga) dan untuk menambah jumlah uang yang beredar. 2) Keadaan internasional yang tidak stabil. 3) Perkembangan perdagangan luar negeri (kegiatan ekspor dan impor). 4) Sistem perbankan yang berlaku. 5) Penciptaan uang yang baru untuk menambah jumlah uang yang beredar.
  • 25. Standar mata uang adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembandingan atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung. Standar mata uang dibedakan menjadi : A.Standar logam Standar logam adalah penetapan logam tertentu untuk dijadikan mata uang dalam perekonomian, misalnya standar emas dan standar perak. Standar logam meliputi : 1.Standar tunggal (monometalisme) = suatu sistem dimana emas digunakan sebagai standa rkeuangan suatu negara. 2.Standar kembar (bimetalisme) = suatu sistem dimana uang emas dan perak dipakai sebagai keuangan negara. 3.Standar pincang = sistem keuangan dimana mata uang yang berlaku adalah emas dan perak tetapi kedua logam tersebut tidak memilki perbandingan tertentu. B.Standar kertas Standar kertas adalah sistem keungan dimana uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
  • 27. Pengertian Sistem Moneter  Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter internasional. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang diitukarkan dengan mata uang lain (Shapiro, 1992) Sistem Moneter terbagi 4 yaitu : 1. Standar Emas  Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris. Pemerintah Inggris menetapkan nilai pounsterling dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di Inggris serta perdagangan dunia yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia terhadap emas. Kepercayaan ini diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian tersebut sistem standar emas merupakan suatu sistem yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1970 hingga perang dunia pertama.
  • 28. Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu negara bebas memperjualbelikan emas dengan harga yang pasti. Di samping itu, negaranya juga mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas. Kebaikan standar emas :  Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas emas karena kegunaan dari logam ini.  A chek on inflation and deflation, artinya dapat mencegah timbulnya inflasi (kenaikan harga secara terus-menerus) dan deflasi (penurunan harga secara terus-menerus).  Automatic limitation on medium of exchange, artinya persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan deposito bank dapat menekan secara otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan kredit bank.  Basic of international money system, artinya diterimanya uang kartal secara umum yang didasarkan pada emas dan karena nilainya yang stabil sehingga uang dipakai sebagai nilai standar internasional serta sebagai alat penukar.  Stimulus to international investment and trade, artinya standar emas dapat menggairahkan perdagangan internasional dan investasi.  Uniform international price system, artinya dapat membentuk harga internasional dari kegiatan ekspor dan impor emas di pasar bebas dan secara otomatis dapat membuat penyesuaian pada harga-harga internasional.
  • 29. Keburukan standar emas : 1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan, karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini. 2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan deposito. 3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut atau kita percayai, dan harapan penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi. 4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan dunia usaha yang bersangkutan akan menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang jatuh. 5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya akan menjamin stabilitas pertukaran dan perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di dalam negeri. 2. Sistem Kurs Tetap dan Terkendali  Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi suatu negara (Central Bank) menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika dalam perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan yang cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata uang yang berada dalam devisa negara untuk menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya.
  • 30. Dalam kurs tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar valas dalam penetapan nilai tukar. Keunggulan :  Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.  Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.  Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa.  Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya. Kelemahan :  Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas.  Kurang fleksibel terhadap perubahan global.  Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor.
  • 31. 3. Sistem Kurs Mengambang Bebas Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan sleuruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak ada campur tangan pemerintah. Keunggulan :  Cadangan devisa lebih aman.  Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.  Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.  Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.  Tidak ada batasan valas.  Equilibrium pasar uang. Kelemahan :  Praktik spekulasi semakin bebas.  Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim perekonomiannya mapan, masih kurang teapt untuk negara berkembang.  Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.
  • 32. 4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang. Keunggulan :  Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu negara.  Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.  Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang. Kelemahan :  Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.  Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menetapkan kurs.  Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.  Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
  • 33. SEKIAN DARI KAMI KELOMPOK 5