Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
BIMP-EAGA
1. BIMP - EAGA
Wahono Diphayana
Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia and The Philippines
EAST ASEAN GROWTH AREA
MENGENAL
2. SEJARAH
BIMP – EAGA secara resmi dibentuk tanggal 14
Maret 1994 dalam Senior Officials and Ministers
Meeting (SOM/MM) di Davao City, Filipina
Kerjasama ekonomi Sub-Regional ini merupakan
strategi kunci dari pemerintah yang berpartisipasi
untuk mengangkat perkembangan sosial dan
ekonomi wilayah mereka yang kurang berkembang
dan terpencil
3. KOMPOSISI
BIMP – EAGA terdiri dari:
Seluruh kesultanan Brunai Darussalam
Seluruh Propinsi di Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan Papua;
Negara bagian Sabah dan Serawak dan
Federal Territory Labuan di Malaysia;
Pulau Mindanao dan Propinsi Palawan di
Filipina
5. KERANGKA INSTITUSI
Kerangka institusi Sub-Regional untuk operasionalisasi
BIMP – EAGA adalah:
Senior Officials and Ministerial Meetings (SOM/MM)
Working Group Clusters
BIMP – EAGA Facilitation Centre
National Secretariats
BIMP – EAGA Business Council (BEBC)
Development Partners and Multilateral Partner
Organization
6. KERANGKA INSTITUSI
IN COUNTRY EAGA - WIDE PRIVATE SECTOR
National Secretariat
In-Country
Stakeholders
ASEAN Secretariat
BIMP-FC
Working Group
Clusters
ADB
BEBC Secretariat
Focal Organizations
Other Development
Partners
Signing Minister
Senior Official
Ministerial Meeting
Senior Officials
Meeting
BEBC
7. Senior Official Meeting/Ministerial Meeting
(SOM/MM)
SOM/MM adalah badan tertinggi pembuat keputusan
Merupakan tempat bagi pelaporan kemajuan formal
di dalam implementasi Roadmap dan mendiskusikan
isu masalah implementasi tingkat tinggi yang juga
untuk menjadi perhatian pimpinan EAGA
Informal SOM (ISOM) adalah tempat pertemuan untuk
pemecahan masalah informal yang lebih jauh dan
mengambil keputusan, khususnya untuk isu EAGA
yang memerlukan perhatian penting diantara
SOM/MMs
8. KELOMPOK KERJA CLUSTER
Cluster adalah pelaksana utama dari implementasi
pengukuran kerjasama sub regional.
Pelaksananya termasuk institusi pemerintah dan
organisasi sektor swasta dari negara anggota yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung di
dalam pelaksanaan proyek dan aktivitas yang
prioritas, di bawah ukuran kerjasama.
Cluster juga akan berperan sebagai koordinator dan
fasilitator dari implementasi pengukuran sektor
utama mereka masing-masing.
9. KELOMPOK KERJA CLUSTER TERDIRI DARI:
1. Natural Resources Development (NRD)
dengan ketua Indonesia
2. Joint Tourism Development (JTD) dengan
ketua Malaysia
3. Small and Medium Enterprises Development
(SMED) dengan ketua Pilipina
4. Transport, Infrastructure and ICT
Development (TIICTD) dengan ketua Brunai
Darussalam
10. PUSAT FASILITASI BIMP - EAGA
Sekretariat bagi SOM/MM, BIMP.
Pusat Fasilitasi berperan sebagai
koordinator dan fasilitator dari aktivitas sub
regional sektor swasta.
Melapor kepada Standing Chair SOM.
11. Sekretariat Nasional
Sekretariat Nasional adalah rekanan di
dalam negara di BIMP.
Berperan/membantu sebagai Sekretariat
dan koordinator bagi semua sektor publik
dalam negeri yang terkait dengan aktivitas
EAGA
12. BIMP – EAGA Business Council (BEBC)
BEBC adalah rekanan sektor swasta dari institusi
pemerintah EAGA.
Sekretariat BEBC adalah rekanan dari sektor
swasta dari BIMP – FC.
Organisasi fokal BEBC di tiap negara adalah
rekanan dari Sekretariat Nasional di masing-
masing negara.
13. REKANAN PENGEMBANGAN
(DEVELOPMENT PARTNERS)
Rekanan pengembangan akan membantu
memobilisasi sumbernya untuk melaksanakan
pengaturan kerjasama dengan EAGA.
BIMP – EAGA memiliki dua negara rekanan
pengembang;
1. Republik Rayat China
2. Northern Territory Australia
14. ORGANISASI REKANAN MULTILATERAL
(MULTILATERAL PARTNER ORGANIZATION)
Organisasi rekanan multilateral melayani
penyediaan laporan dan petunjuk teknis untuk
membantu memobilisasi sumber-sumber dalam
meningkatkan aktivitas pengembangan BIMP –
EAGA
BIMP – EAGA memiliki tiga organisasi rakanan
multilateral penting yakni;
1. Asian Development Bank (ADB)
2. Sekretariat ASEAN
3. German Technical Cooperation Agency (GTC)