1. umihanik.blogspot.com
Perempuan : Pengabdian Vs Aktualisasi; Keraguan Vs Keikhlasan; & Syukur
Umi Hanik
Lahir sebagai perempuan di desa sangatlah sulit dan kadang menjadi beban tersendiri. Saya adalah salah
satu perempuan itu. Saya lahir di lingkungan masyarakat yang tradisional atau ndeso. Dalam melihat peran
perempuan dan banyak hal lainnya akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa masyarakat yang ada
sangat bias gender dalam mengartikan peran dan fungsi perempuan baik dalam tatanan berkeluarga
maupun lingkungan. Fungsi dan peran perempuan dalam perspektif mereka adalah sebatas pada fungsi
reproduksi dan fungsi domestik yakni berkutat pada tugas untuk membesarkan anak, mengurus suami,
mengatur rumah tangga, memasak, dsb.
Perempuan harus mau menerima apa yang sudah dititahkan dan diwariskan oleh keluarga dan leluhur bagi
dia. Di pundak para perempuan‐perempuan tersebut‐lah panji‐panji keluarga diamanatkan untuk dijaga
kelestariannya. Bukan berarti saya menganggap fungsi reproduksi dan domestik tersebut adalah fungsi dan
peran yang tidak mulia, tapi saya melihat terdapat ketidakadilan yang sistemik menimpa perempuan‐
perempuan di sana karena tidak diberikan banyak pilihan untuk beraktualisasi. Saya juga takjub dengan
perempuan‐perempuan teman saya dulu di SD, SMP, dan SMU yang dengan sukarela melepaskan masa
studinya di tengah jalan untuk menikah di usia sangat belia karena permintaan orang tua, padahal secara
akademik kemampuan mereka sangat jauh di atas saya.
Jika‐pun akhirnya ada yang memutuskan untuk mengadu nasib ke Jakarta misalnya atau ke kota besar
lainnya karena faktor ekonomi keluarga dan dalam waktu tidak lama mereka mampu mengirimkan
sejumlah materi untuk orang tuanya, bahkan membelikan rumah, atau mobil, maka sindiran dan ucapan‐
ucapan nyinyir yang bernada negatif sudah bisa dipastikan langsung menyebar ke seluruh penjuru
kampung tanpa ada yang tau siapa yang memulai. Informasi yang menyebar‐pun tak tanggung‐tanggung
yang isinya kurang lebih Si Fulan bekerja tidak benar atau tidak halal. Nah, hal‐hal seperti inilah yang
menjadi beban perempuan di desa.
Saya tidak tahu kondisinya di era sekarang ini mungkin saja telah banyak perubahan yang terjadi. Yang jelas
saya menghabiskan masa kecil dan remaja saya di mBatu hingga tahun 1996/1997. Setelah itu praktis
pulang kampung hanya setahun sekali. Namun demikian pada masa‐masa itu adalah masa penting bagi
dimulainya cerita saya dan pergulatan pemikiran saya tentang makna perempuan, pengabdian, aktualisasi,
keraguan, dan keikhlasan meskipun tidak saya tulis secara utuh di sini.
Saya adalah sedikit dari perempuan di desa saya yang mencoba menuruti keinginan dan mimpi‐mimpi
untuk dapat beraktualisasi diri dan mengembangkan pilihan‐pilihan atas hidup yang akan saya jalani.
Pengambilan keputusan tersebut murni karena kebutuhan untuk aktualisasi diri dan menempa diri untuk
menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat. Tidak ada apapun yang ingin dibuktikan atau disombongkan dari
keputusan yang saya ambil tersebut. Saya bersyukur keluarga menjadi pendukung dan motivator yang baik
atas rencana saya tersebut meskipun dalam mengiringi perjalanan saya mereka menyisipkan sederet
panjang catatan‐catatan yang harus saya baca, resapi, dan amalkan. Saya percaya dan saya anggap itu
sebagai jimat saya supaya selamat.
Layaknya yang dialami perempuan lainnya, namun memang ada secuil keragu‐raguan dari orang tua saya
tepatnya dari Ibu saya tiap kali melepas. “Wah bisa nggak ya anak ini”, mungkin itu kira‐kira pertanyaan
yang muncul di benak beliau. Keragu‐raguan inilah yang seringkali menjadi batu sandungan saya dalam
umihanik.blogspot.com
2. umihanik.blogspot.com
ritme yang coba saya lakoni, dalam beberapa hal saya menjadi sedikit peragu dan terlalu hati‐hati dalam
mengambil keputusan. Namun memang dalam hidup kita tidak boleh ragu‐ragu, setidaknya saya mencoba
meyakinkan diri saya sendiri. Katakan ya jika kamu yakin itu benar dan katakan tidak jika kamu tidak yakin
itu baik. “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali‐kali kamu termasuk orang‐orang
yang ragu” (Qs.Al Baqarah 2: 147).
Selanjutnya, supaya tidak ragu‐ragu ikhlas‐lah kamu. Islam juga mengajarkan bahwa semua ibadah
(termasuk belajar, bekerja, dan beraktivitas lainnya) hendaknya dilakukan semata‐mata ikhlas karena Allah
(QS Al‐An’am, 6:162‐163). Tak terkecuali ketika kita sedang ragu dalam menjalankan ibadah dalam arti luas
tersebut. Karena hanya dengan niat yang terikhlaslah, akan terjamin kemurnian ibadah yang akan
membawa pelaksanaannya dekat kepada Allah. Tanpa adanya keikhlasan hati, mustahil ibadah akan
diterima Allah (QS Al‐Bayyinah, 98:5).
Rasulullah saw berpesan, “Barangsiapa memiliki hati yang baik maka Allah menyukainya...”, “Barang siapa
memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan
menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya,”. Karena itulah, Islam tidak mendefinisikan Ikhlas
sebagai sikap pasrah, putus asa, statis, ataupun menyerah. Melainkan ikhlas adalah sikap progresif yang
tidak menyerah pada keadaan termasuk keragu‐raguan. Selalu berbuat untuk kebaikan orang lain semata‐
mata sebagai bentuk penghambaan atau penyerahdirian kepada Allah.
Yang terakhir adalah syukur, “Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat‐Nya, hendaklah dengan itu
mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat‐Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”
(QS Yunus : 58). Bersyukur dengan melaksanakan ajaran‐ajaran Islam baik pada tataran pribadi, keluarga,
dan masyarakat, berarti juga menjaga nikmat Allah. Terima kasih Allah atas berbagai nikmat dan
kemudahan yang Engkau karuniakan kepada hambaMu ini. Saya juga sangat bersyukur memperoleh
banyak kesempatan untuk banyak belajar dari kawan‐kawan, senior‐senior, guru‐guru yang ada disekeliling
saya selama berproses sekian lama, dimanapun saya berada. Saya juga belajar banyak tentang konsep
ikhlas dan syukur dari teman‐teman secara tidak langsung..seperti apa sih..karena memang tidak
mudah.."Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali jika (pelaku) amal itu ikhlas dan mencari
keridhaan Allah dengannya." (HR. Nasa'i)..ya saya masih akan terus belajar, termasuk belajar untuk
menjadi muslimah yang lebih baik.
Apa yang ingin saya sampaikan dari tulisan saya adalah, meskipun secara kultural masih sulit, perempuan
akan mendapat tempat sesuai proporsi dan kapasitasnya tanpa perlu untuk memaksakan diri melalui
sistem atau regulasi. Yakinlah bahwa kita punya kapasitas yang cukup dan mampu berkompetisi secara fair
meski kadang dunia selalu saja tidak fair ke kaum perempuan. Yakinkan diri sendiri mau mengabdi untuk
keluarga dan suami terlebih dahulu atau aktualisasi dulu? Jika masih ragu‐ragu yakinkan kembali pada
tujuan, mencoba ikhlas, dan terakhir bersyukur atas apapun yang telah kita capai sebagai perempuan
meski hanya sebagai ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga adalah karier yang sangat mulia, penting, dan
menentukan karena ditangan dia‐lah pemimpin atau penjahat besar dapat terlahir. Jadi baik‐baiklah sama
perempuan.
Tulisan ini sengaja ditulis untuk memotivasi diri sendiri dan teman‐teman dekat, tidak ada maksud untuk
menyudutkan pihak‐pihak tertentu.
umihanik.blogspot.com
3. Email Address : umihanik@gmail.com
Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com
Online Page : http://umihanik.blogspot.com/
Facebook : http://www.facebook.com/umi.hanik1
Twitter : http://twitter.com/umihanik
Citizenship : Indonesian
Professional Histories
1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E)
Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program
2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for
Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party
3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist
as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under
the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities
4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E
Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and
Disadvantage Area) Program
5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate
Researcher for strategic project concerning planning and public policy research
6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant
Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies
Educational Background
Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember
Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia
Summary Of Economics Legislation Advisory
1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008
2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008
3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008
4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008
5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008
6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008
7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008
8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009
9. Free Trade Zone Law Draft, 2009
10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the
Budget Year of 2009, 2009
11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing.
Organization Background, Social And Community Involvement
1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation
Community (InDEC)
2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu
4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch
5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni
Association, National Committee
6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA)
7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE),
University of Jember (UoJ)
8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI)
9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ
10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII),
Economics Branch, UoJ
11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang
Alun’, UoJ
12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ
Personal Information
Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music