SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
MEMBANGUN
Islamic Business Coaching #25
PENGANTAR
• Dari materi sebelumnya, kita sudah memahami bagaimana cara
menarik hukum syari’at dari Khitab Allah dan Sunnah Rasulnya.
• Artinya, kita telah memahami bagaimana menarik Hukum Syari’at
secara “deduktif”.
• Selanjutnya, bagaimana jika kita menemukan berbagai macam
perbuatan (problem kontemporer) yang tidak ada khitabnya dalam Al
Qur’an maupun As Sunnah?
• Bagaimana cara menentukan status hukumnya?
• Penentuan status hukum itu sekaligus sebagai pemecahan terhadap
problem tersebut.
• Artinya, bagaimana metode menarik Hukum Syari’at secara “induktif”?
Metode Ijtihad
Hukum Syari’at
DEDUKTIF
Problem Kontempoer
Khitab Allah & Rasul-Nya Hukum Syari’at
INDUKTIF
METODE IJTIHAD untuk menyelesaikan problem kontemporer
Memahami Nash (Fahmun Nushush)
Problem Kontemporer
Penarikan Hukum
(Intinbathul Ahkam)
Memahami Fakta (Fahmul Waqi’ )
1. Tahapan Untuk Memahami Fakta
Menetapkan akar permasalahan
Melakukan pengamatan, penelitian dan identifikasi masalah
Mencari sumber penyebab masalah
Dapat dibantu
dengan ilmu
pengetahuan
konvensional
2. Tahapan Untuk Memahami Nash
3. Menarik Hukum Syari’at
(Istinbathul ahkam)
Mencari nash-nash yang berkaitan dengan akar masalah
Melakukan tahqiqul manath
CONTOH PROBLEM KONTEMPORER
Apa penyebab inflasi?
KRISIS MONETER
Krisis moneter menyebabkan terjadinya inflasi
Mencari dari
ilmu ekonomi
konvensional
1. Memahami fakta krisis moneter
Penyebab inflasi:
1. Demand Pull Inflations (DPI)
2. Cost Push Inflations (CPI)
P
P1
P2
Y1Y2 Y
AD
AS1
AS2
E1
E2
Gambar 1. Inflasi yang diakibatkan oleh Tekanan Biaya Produksi (CPI)
70 % lebih bahan baku industri berasal dari impor
Cost Push Inflations
Apa penyebabnya?
Hasil analisis
teori
Kenaikan bahan baku industri
Mengapa bahan baku impor mengalami kenaikan?
Tergantung dari rejim kurs yang digunakan negara
Apa penyebabnya?
Mengapa rupiah mudah terdepresiasi?
Rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS
MENGAMBANG
BEBAS
MENGAMBANG
TERKENDALI
KURS
TETAP
? ??
Jual beli valuta asing (valas) secara bebas
Apa rejim kurs yang diterapkan?
Nilai tukar rupiah ditentukan oleh kekuatan pasar
Kurs mengambang bebas
HALAL HARAM
? ?
• Jenis transaksi valas berdasarkan perbedaan tanggal transaksi
(deal date) dengan tanggal valuta (value date):
1. Transaksi Today (TOD)
Tanggal penyerahan sama dengan tanggal transaksi.
2. Transaksi Tomorrow (TOM)
Tanggal penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi.
3. Transaksi Spot
Tanggal penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
4. Transaksi Forward/Future
Tanggal penyerahan 3 hari kerja setelah tanggal transaksi.
5. Transaksi Swap
Merupakan perpaduan dari berbagai jenis transaksi di atas.
FAKTA TRANSAKSI VALAS
‫والشع‬ ،‫بالبر‬ ‫والبر‬ ،‫بالفضة‬ ‫والفضة‬ ،‫بالذهب‬ ‫الذهب‬‫ير‬
‫بمث‬ ً‫ال‬‫مث‬ ،‫بالملح‬ ‫والملح‬ ،‫بالتمر‬ ‫والتمر‬ ،‫بالشعير‬‫سواء‬ ،‫ل‬
‫ك‬ ‫فبيعوا‬ ‫األصناف‬ ‫هذه‬ ‫اختلفت‬ ‫فإذا‬ ،‫بيد‬ ً‫ا‬‫يد‬ ،‫بسواء‬،‫شئتم‬ ‫يف‬
‫بيد‬ ً‫ا‬‫يد‬ ‫كان‬ ‫إذا‬
”Emas ditukarkan dengan emas, perak dengan perak, gandum
dengan gandum (al-burru bil burri), jewawut dengan jewawut (asy-
sya’ir bi asy-sya’ir), kurma dengan kurma, garam dengan garam,
harus sama takarannya (mitslan bi mitslin sawa`an bi sawa`in) dan
harus dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin). Dan jika berbeda
jenis-jenisnya, maka juallah sesukamu asalkan dilakukan dengan
kontan (yadan bi yadin).” (HR Muslim no 1587).
2. MENCARI NASH YANG TERKAIT JUAL BELI VALAS
‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬
ُ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُّ‫ف‬ِ‫ش‬‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ض‬
ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ق‬ ِ‫ر‬ َ‫و‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ق‬ ِ‫ر‬ َ‫و‬‫ال‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُّ‫ف‬ِ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬
ٍ‫ز‬ ِ‫َاج‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫غ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬)‫البخاري‬ ‫صحيح‬(
• “Janganlah kalian menjualbelikan emas dengan emas kecuali dengan
sama (timbangan dan ukurannya). Tidak boleh sebagiannya melebihi
sebagiannya yang lain, juga jangan kalian menjual perak dengan perak
kecuali dengan timbangan dan ukuran yang sama. Dan jangan menjual
emas dan perak yang tidak ada di tempat saat melakukan transaksi
(ghaib)” (HR. Bukhari).
NASH BERIKUTNYA:
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬:َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ب‬
َ‫و‬ ٍ‫اء‬ َ‫و‬َ‫س‬ِ‫ب‬ ً‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫س‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ً‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫س‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬
ِ‫ف‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫اء‬ َ‫و‬َ‫س‬ِ‫ب‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ض‬َ‫ف‬‫ي‬َ‫ك‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬
‫م‬ُ‫ت‬‫ئ‬ِ‫ش‬)‫صحيح‬‫البخاري‬(
“Rasulullah SAW melarang jual beli emas dengan emas
dan perak dengan perak, kecuali dengan nilai setara
(sama nilainya). Beliau membolehkan kita membeli perak
dengan emas menurut kehendak kita, serta
membolehkan kita membeli emas dengan perak menurut
kehendak kita.” (HR. Bukhari).
NASH BERIKUTNYA:
َ‫َل‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬
ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ُّ‫َف‬‫ش‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫غ‬ ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬
ٍ‫ز‬ ِ‫َاج‬‫ن‬ِ‫ب‬)‫الترمذي‬ ‫سنن‬(
“Jangan kalian menjual emas dengan emas kecuali sama
(timbangan dan ukurannya) dan janganlah kalian menjual
perak dengan perak kecuali sama timbangan dan ukurannya.
Tidak boleh sebagian melebihi sebagian yang lain dan
janganlah kalian menjual sebagian emas dan perak yang tidak
ada di tempat dengan kontan.” (Sunan Tirmizi).
NASH BERIKUTNYA:
• “Dia bertransaksi dengan Thalhah bin Ubaidillah di
Makkah sebesar seratus dinar. Kemudian Thalhah
mengambil uang emas tersebut dan mulai dilihat-
lihat darinya, kemudian berkata: ‘Tunggu, sampai
datang bendaharaku dari hutan’. Saat itu Umar
mendengar hal ini, lalu dia berkata: ‘Demi Allah, dia
tak boleh berpisah kecuali sampai dia mendatangkan
uang tersebut. Karena Rasulullah SAW bersabda’:
‫وهاء‬ ‫هاء‬ ‫إَل‬ ‫ربا‬ ‫بالفضة‬ ‫الذهب‬
• “Menjual emas dengan perak akan mengandung riba
kecuali bila kontan” (HR Bukhari, Muslim, Tirmizi, Abu
Daud).
NASH BERIKUTNYA:
1. Untuk jual beli mata uang yang sejenis: berat
timbangannya atau nilai uangnya harus sama
dan setimbang.
2. Untuk mata uang yang tidak sejenis:
a. Jual-beli tersebut harus dilakukan secara
kontan.
b. Serah terima antara kedua belah pihak
harus dalam satu tempat.
KETENTUAN NASH DALAM SHARF
Apakah fakta mata uang saat ini sama dengan mata
uang dalam nash?:
• Mata uang yang ada sekarang ini beredar, tidak dapat ditukar
dengan logam murni (unconvertible paper money), dan
disebut dengan fiat money.
• Uang tersebut juga dapat disebut sebagai uang kertas (paper
money).
• Uang tersebut merupakan uang kertas yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
• Uang kertas tersebut tidak dapat ditukarkan dengan emas dan
perak serta tidak dijamin dengan cadangan emas dan perak,
maka uang tersebut juga disebut sebagai uang kertas bank
(bank note).
2.b. MELAKUKAN TAHQIQUL MANATH
• Untuk kepentingan itu dikeluarkan undang-undang yang
dapat melindungi bank yang mengeluarkannya,
sehingga dapat memaksa terjadinya pertukaran dengan
emas dan perak.
• Uang kertas tersebut dapat dipakai untuk membeli emas
dan perak, juga dapat untuk membeli seluruh barang
dan jasa lainnya.
• Mata uang tersebut juga dapat dipertukarkan dengan
mata uang lain, baik jenisnya sama maupun berbeda.
2.b. MELAKUKAN TAHQIQUL MANATH (lanjutan)
•Mata uang saat ini dapat disamakan
dengan mata uang yang disebutkan
dalam nash.
•Oleh karena itu: Pertukaran mata uang
yang ada saat ini dapat dikategorikan
sebagai jual beli mata uang (sharf)
sebagaimana yang disebutkan dalam
nash.
KESIMPULAN:
• Fakta transaksi valas yang ada adalah jual beli
(sharf) antar mata uang yang berbeda.
• Dari berbagai jenis transaksi yang ada di bursa
valas sebagian besar dilakukan secara kontan dan
di tempat.
• Sebagian besar transaksi valas yang ada di bursa
valas hukumnya adalah haram.
• Karena tidak dilakukan secara kontan dan di tempat.
• Jika transaksi tidak dilakukan secara kontan dan di
tempat akan menimbulkan adanya riba.
• Jenis riba yang muncul dari transaksi valas (sharf)
adalah riba fadl.
3. PENARIKAN HUKUM
• Transaksi valas harus dilakukan secara kontan
dan di tempat.
• Transaksi tersebut akan menghilangkan segala
bentuk transaksi valas yang bertujuan untuk
spekulasi.
• Jika transaksi valas dilakukan secara benar
(sesuai hukum syari’at) diharapkan nilai mata
uang rupiah dapat lebih stabil.
• Itulah solusi hukum syari’at yang berkaitan
dengan krisis moneter, walaupun masih bersifat
“parsial”.
KONSEKUENSI HUKUM UNTUK SOLUSI:
BAGAIMANAAGAR SOLUSINYA
TIDAK “PARSIAL” ...?
JANGAN KEMANA-MANA
TETAP BERSAMA KAMI
KITA LANJUTKAN SEGMEN
BERIKUTNYA...

More Related Content

What's hot

Hukum penggunaan mata wang bitcoins
Hukum penggunaan mata wang bitcoinsHukum penggunaan mata wang bitcoins
Hukum penggunaan mata wang bitcoinsIlyana UKM
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)fissilmikaffah1
 
Kaedah Urus Niaga Barangan Ribawi
Kaedah Urus Niaga Barangan RibawiKaedah Urus Niaga Barangan Ribawi
Kaedah Urus Niaga Barangan RibawiNor Azhar Aduka
 
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah BogorFiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah BogorRendra Fahrurrozie
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAHfissilmikaffah1
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAHfissilmikaffah1
 
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
04 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 201504 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 2015Encep Bahauddin
 
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)DyanaCD
 
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islamMateri ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islamrendra visual
 

What's hot (20)

08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
 
Hukum penggunaan mata wang bitcoins
Hukum penggunaan mata wang bitcoinsHukum penggunaan mata wang bitcoins
Hukum penggunaan mata wang bitcoins
 
002 konsep akad
002 konsep akad002 konsep akad
002 konsep akad
 
Jual Beli Mata Uang
Jual Beli Mata UangJual Beli Mata Uang
Jual Beli Mata Uang
 
04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD
 
08 hukum ijarah
08 hukum ijarah08 hukum ijarah
08 hukum ijarah
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
 
Kaedah Urus Niaga Barangan Ribawi
Kaedah Urus Niaga Barangan RibawiKaedah Urus Niaga Barangan Ribawi
Kaedah Urus Niaga Barangan Ribawi
 
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalah
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalahKonsep akad dalam kajian fiqh muamalah
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalah
 
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah BogorFiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
 
06.1 HUKUM RIBA
06.1 HUKUM RIBA06.1 HUKUM RIBA
06.1 HUKUM RIBA
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
 
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH
 
04 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 201504 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 2015
 
#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya
 
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
 
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islamMateri ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
 

Similar to Materi IBC 25 Metode Ijtihad

Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emasFatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emasTotok AH
 
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emasFatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emasRifki Sya'bani
 
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.pptbahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.pptHardiFadli1
 
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdfBudiPrasetyo203326
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamLataniadzikri
 
Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam AisAisyah
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELIfissilmikaffah1
 
Landasan Hukum Pasar Modal Syariah
Landasan Hukum Pasar Modal SyariahLandasan Hukum Pasar Modal Syariah
Landasan Hukum Pasar Modal Syariahucu_mujahidah
 
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdfMASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdfOktavia Ningrum
 
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)fissilmikaffah1
 

Similar to Materi IBC 25 Metode Ijtihad (20)

Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emasFatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
 
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emasFatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
Fatwa dsn-mui-no-77-tentang-murabahah-emas
 
2963059.ppt
2963059.ppt2963059.ppt
2963059.ppt
 
Fiqih Jual Beli.pptx
Fiqih Jual Beli.pptxFiqih Jual Beli.pptx
Fiqih Jual Beli.pptx
 
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.pptbahan presentasi koperasi syariah.ppt
bahan presentasi koperasi syariah.ppt
 
JUAL BELI DALAM ISLAM
JUAL BELI DALAM ISLAMJUAL BELI DALAM ISLAM
JUAL BELI DALAM ISLAM
 
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptxEKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
 
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
 
Real riba
Real ribaReal riba
Real riba
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
 
Jual_beli_dalam_islam.pptx
Jual_beli_dalam_islam.pptxJual_beli_dalam_islam.pptx
Jual_beli_dalam_islam.pptx
 
Jual beli
Jual beliJual beli
Jual beli
 
Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
Ppt fiqh 2
Ppt fiqh 2Ppt fiqh 2
Ppt fiqh 2
 
Landasan Hukum Pasar Modal Syariah
Landasan Hukum Pasar Modal SyariahLandasan Hukum Pasar Modal Syariah
Landasan Hukum Pasar Modal Syariah
 
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdfMASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
 
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
 

More from Umi Sa'adah

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxUmi Sa'adah
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamUmi Sa'adah
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianUmi Sa'adah
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Umi Sa'adah
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaMateri IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaUmi Sa'adah
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulUmi Sa'adah
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaUmi Sa'adah
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarUmi Sa'adah
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranUmi Sa'adah
 
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalMateri IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Umi Sa'adah
 
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Umi Sa'adah
 

More from Umi Sa'adah (20)

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptx
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islam
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
 
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaMateri IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa Investasi
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna Rejeki
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna Tawakkal
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
 
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalMateri IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
 
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Materi IBC 25 Metode Ijtihad

  • 2.
  • 3. PENGANTAR • Dari materi sebelumnya, kita sudah memahami bagaimana cara menarik hukum syari’at dari Khitab Allah dan Sunnah Rasulnya. • Artinya, kita telah memahami bagaimana menarik Hukum Syari’at secara “deduktif”. • Selanjutnya, bagaimana jika kita menemukan berbagai macam perbuatan (problem kontemporer) yang tidak ada khitabnya dalam Al Qur’an maupun As Sunnah? • Bagaimana cara menentukan status hukumnya? • Penentuan status hukum itu sekaligus sebagai pemecahan terhadap problem tersebut. • Artinya, bagaimana metode menarik Hukum Syari’at secara “induktif”?
  • 4. Metode Ijtihad Hukum Syari’at DEDUKTIF Problem Kontempoer Khitab Allah & Rasul-Nya Hukum Syari’at INDUKTIF
  • 5. METODE IJTIHAD untuk menyelesaikan problem kontemporer Memahami Nash (Fahmun Nushush) Problem Kontemporer Penarikan Hukum (Intinbathul Ahkam) Memahami Fakta (Fahmul Waqi’ )
  • 6. 1. Tahapan Untuk Memahami Fakta Menetapkan akar permasalahan Melakukan pengamatan, penelitian dan identifikasi masalah Mencari sumber penyebab masalah Dapat dibantu dengan ilmu pengetahuan konvensional
  • 7. 2. Tahapan Untuk Memahami Nash 3. Menarik Hukum Syari’at (Istinbathul ahkam) Mencari nash-nash yang berkaitan dengan akar masalah Melakukan tahqiqul manath
  • 8. CONTOH PROBLEM KONTEMPORER Apa penyebab inflasi? KRISIS MONETER Krisis moneter menyebabkan terjadinya inflasi Mencari dari ilmu ekonomi konvensional 1. Memahami fakta krisis moneter Penyebab inflasi: 1. Demand Pull Inflations (DPI) 2. Cost Push Inflations (CPI)
  • 9. P P1 P2 Y1Y2 Y AD AS1 AS2 E1 E2 Gambar 1. Inflasi yang diakibatkan oleh Tekanan Biaya Produksi (CPI)
  • 10. 70 % lebih bahan baku industri berasal dari impor Cost Push Inflations Apa penyebabnya? Hasil analisis teori Kenaikan bahan baku industri Mengapa bahan baku impor mengalami kenaikan?
  • 11. Tergantung dari rejim kurs yang digunakan negara Apa penyebabnya? Mengapa rupiah mudah terdepresiasi? Rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS MENGAMBANG BEBAS MENGAMBANG TERKENDALI KURS TETAP ? ??
  • 12. Jual beli valuta asing (valas) secara bebas Apa rejim kurs yang diterapkan? Nilai tukar rupiah ditentukan oleh kekuatan pasar Kurs mengambang bebas HALAL HARAM ? ?
  • 13. • Jenis transaksi valas berdasarkan perbedaan tanggal transaksi (deal date) dengan tanggal valuta (value date): 1. Transaksi Today (TOD) Tanggal penyerahan sama dengan tanggal transaksi. 2. Transaksi Tomorrow (TOM) Tanggal penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi. 3. Transaksi Spot Tanggal penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi. 4. Transaksi Forward/Future Tanggal penyerahan 3 hari kerja setelah tanggal transaksi. 5. Transaksi Swap Merupakan perpaduan dari berbagai jenis transaksi di atas. FAKTA TRANSAKSI VALAS
  • 14. ‫والشع‬ ،‫بالبر‬ ‫والبر‬ ،‫بالفضة‬ ‫والفضة‬ ،‫بالذهب‬ ‫الذهب‬‫ير‬ ‫بمث‬ ً‫ال‬‫مث‬ ،‫بالملح‬ ‫والملح‬ ،‫بالتمر‬ ‫والتمر‬ ،‫بالشعير‬‫سواء‬ ،‫ل‬ ‫ك‬ ‫فبيعوا‬ ‫األصناف‬ ‫هذه‬ ‫اختلفت‬ ‫فإذا‬ ،‫بيد‬ ً‫ا‬‫يد‬ ،‫بسواء‬،‫شئتم‬ ‫يف‬ ‫بيد‬ ً‫ا‬‫يد‬ ‫كان‬ ‫إذا‬ ”Emas ditukarkan dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum (al-burru bil burri), jewawut dengan jewawut (asy- sya’ir bi asy-sya’ir), kurma dengan kurma, garam dengan garam, harus sama takarannya (mitslan bi mitslin sawa`an bi sawa`in) dan harus dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin). Dan jika berbeda jenis-jenisnya, maka juallah sesukamu asalkan dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin).” (HR Muslim no 1587). 2. MENCARI NASH YANG TERKAIT JUAL BELI VALAS
  • 15. ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ ُ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُّ‫ف‬ِ‫ش‬‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ض‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ق‬ ِ‫ر‬ َ‫و‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ق‬ ِ‫ر‬ َ‫و‬‫ال‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُّ‫ف‬ِ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬ ٍ‫ز‬ ِ‫َاج‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫غ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬)‫البخاري‬ ‫صحيح‬( • “Janganlah kalian menjualbelikan emas dengan emas kecuali dengan sama (timbangan dan ukurannya). Tidak boleh sebagiannya melebihi sebagiannya yang lain, juga jangan kalian menjual perak dengan perak kecuali dengan timbangan dan ukuran yang sama. Dan jangan menjual emas dan perak yang tidak ada di tempat saat melakukan transaksi (ghaib)” (HR. Bukhari). NASH BERIKUTNYA:
  • 16. َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬:َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫اء‬ َ‫و‬َ‫س‬ِ‫ب‬ ً‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫س‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ً‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫س‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬ ِ‫ف‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫اء‬ َ‫و‬َ‫س‬ِ‫ب‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ض‬َ‫ف‬‫ي‬َ‫ك‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ئ‬ِ‫ش‬)‫صحيح‬‫البخاري‬( “Rasulullah SAW melarang jual beli emas dengan emas dan perak dengan perak, kecuali dengan nilai setara (sama nilainya). Beliau membolehkan kita membeli perak dengan emas menurut kehendak kita, serta membolehkan kita membeli emas dengan perak menurut kehendak kita.” (HR. Bukhari). NASH BERIKUTNYA:
  • 17. َ‫َل‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ه‬َّ‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َّ‫ض‬ِ‫ف‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬ ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ُّ‫َف‬‫ش‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ ٍ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ً‫ال‬‫ث‬ِ‫م‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫غ‬ ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ ٍ‫ز‬ ِ‫َاج‬‫ن‬ِ‫ب‬)‫الترمذي‬ ‫سنن‬( “Jangan kalian menjual emas dengan emas kecuali sama (timbangan dan ukurannya) dan janganlah kalian menjual perak dengan perak kecuali sama timbangan dan ukurannya. Tidak boleh sebagian melebihi sebagian yang lain dan janganlah kalian menjual sebagian emas dan perak yang tidak ada di tempat dengan kontan.” (Sunan Tirmizi). NASH BERIKUTNYA:
  • 18. • “Dia bertransaksi dengan Thalhah bin Ubaidillah di Makkah sebesar seratus dinar. Kemudian Thalhah mengambil uang emas tersebut dan mulai dilihat- lihat darinya, kemudian berkata: ‘Tunggu, sampai datang bendaharaku dari hutan’. Saat itu Umar mendengar hal ini, lalu dia berkata: ‘Demi Allah, dia tak boleh berpisah kecuali sampai dia mendatangkan uang tersebut. Karena Rasulullah SAW bersabda’: ‫وهاء‬ ‫هاء‬ ‫إَل‬ ‫ربا‬ ‫بالفضة‬ ‫الذهب‬ • “Menjual emas dengan perak akan mengandung riba kecuali bila kontan” (HR Bukhari, Muslim, Tirmizi, Abu Daud). NASH BERIKUTNYA:
  • 19. 1. Untuk jual beli mata uang yang sejenis: berat timbangannya atau nilai uangnya harus sama dan setimbang. 2. Untuk mata uang yang tidak sejenis: a. Jual-beli tersebut harus dilakukan secara kontan. b. Serah terima antara kedua belah pihak harus dalam satu tempat. KETENTUAN NASH DALAM SHARF
  • 20. Apakah fakta mata uang saat ini sama dengan mata uang dalam nash?: • Mata uang yang ada sekarang ini beredar, tidak dapat ditukar dengan logam murni (unconvertible paper money), dan disebut dengan fiat money. • Uang tersebut juga dapat disebut sebagai uang kertas (paper money). • Uang tersebut merupakan uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah. • Uang kertas tersebut tidak dapat ditukarkan dengan emas dan perak serta tidak dijamin dengan cadangan emas dan perak, maka uang tersebut juga disebut sebagai uang kertas bank (bank note). 2.b. MELAKUKAN TAHQIQUL MANATH
  • 21. • Untuk kepentingan itu dikeluarkan undang-undang yang dapat melindungi bank yang mengeluarkannya, sehingga dapat memaksa terjadinya pertukaran dengan emas dan perak. • Uang kertas tersebut dapat dipakai untuk membeli emas dan perak, juga dapat untuk membeli seluruh barang dan jasa lainnya. • Mata uang tersebut juga dapat dipertukarkan dengan mata uang lain, baik jenisnya sama maupun berbeda. 2.b. MELAKUKAN TAHQIQUL MANATH (lanjutan)
  • 22. •Mata uang saat ini dapat disamakan dengan mata uang yang disebutkan dalam nash. •Oleh karena itu: Pertukaran mata uang yang ada saat ini dapat dikategorikan sebagai jual beli mata uang (sharf) sebagaimana yang disebutkan dalam nash. KESIMPULAN:
  • 23. • Fakta transaksi valas yang ada adalah jual beli (sharf) antar mata uang yang berbeda. • Dari berbagai jenis transaksi yang ada di bursa valas sebagian besar dilakukan secara kontan dan di tempat. • Sebagian besar transaksi valas yang ada di bursa valas hukumnya adalah haram. • Karena tidak dilakukan secara kontan dan di tempat. • Jika transaksi tidak dilakukan secara kontan dan di tempat akan menimbulkan adanya riba. • Jenis riba yang muncul dari transaksi valas (sharf) adalah riba fadl. 3. PENARIKAN HUKUM
  • 24. • Transaksi valas harus dilakukan secara kontan dan di tempat. • Transaksi tersebut akan menghilangkan segala bentuk transaksi valas yang bertujuan untuk spekulasi. • Jika transaksi valas dilakukan secara benar (sesuai hukum syari’at) diharapkan nilai mata uang rupiah dapat lebih stabil. • Itulah solusi hukum syari’at yang berkaitan dengan krisis moneter, walaupun masih bersifat “parsial”. KONSEKUENSI HUKUM UNTUK SOLUSI:
  • 25. BAGAIMANAAGAR SOLUSINYA TIDAK “PARSIAL” ...? JANGAN KEMANA-MANA TETAP BERSAMA KAMI KITA LANJUTKAN SEGMEN BERIKUTNYA...