SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
MEMBANGUN
Islamic Business Coaching #21
Standar yang Umumnya Digunakan Manusia
Pengamatan Indera (1)
Dengan kemampuan inderanya, manusia mampu
memahami fakta yang dihadapinya
Manusia bisa membedakan: apel itu enak dimakan,
dampaknya akan baik. Sedangkan batu itu tidak enak,
dampaknya akan buruk, dst.
Pengetahuan itulah yang menjadi landasan bagi
manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak
Pengamatan Indera (1)
Kemampuan inderawi tersebut terus dibantu dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Memang menunjukkan dampak baik-buruk dari fakta-
fakta yang dihadapi manusia
Namun sebenarnya hanya dalam jangka pendek saja
Untuk jangka panjang, kemampuan iptek
sesungguhnya sangatlah terbatas
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali?
Indera dan iptek manusia tidak akan pernah
menjangkau dampak yang panjang sekali
Iptek manusia, bagaimanapun canggihnya, tidak akan
pernah mampu melihat bagaimana nasib manusia
yang sudah masuk di kuburan
Kecuali hanya melihatnya menjadi bangkai dan
melebur menjadi tanah
Pertanyaannya: apakah memang benar demikian?
Iptek menyatakan bahwa materi dan energi itu kekal,
berarti kiamat tidak akan pernah terjadi
Pertanyaannya: benarkah demikian?
Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali?
Iptek manusia mampu mengamati apa manfaat daging
babi, bahkan iptek juga mampu menghilangkan
dampak buruk yang ditimbulkan daging babi bagi
kesehatan
Pertanyaan: jika manusia makan daging babi, apakah
akan berdampak baik untuk jangka panjang sekali di
akherat?
Mampukah iptek memastikannya?
Demikian juga untuk minuman keras, bangkai, darah,
dsb.
Apakah manusia mampu memastikan dampak baik
dan buruknya dalam jangka panjang sekali di akherat?
Pengamatan Indera : Kesimpulan
Kemampuan indera dan iptek yang dimiliki manusia
sangat terbatas dan sangat relatif
Tidak mampu memastikan dampak yang akan
diakibatkan dari perbuatan manusia, terutama untuk
jangka panjang (dalam ratusan tahun), terlebih lagi
untuk jangka panjang sekali di akherat
Tidak dapat dijadikan standar perbuatan yang dapat
memberi jaminan kepastian
Pengamatan Indera : Komentar Al-Qur’an
Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus
kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan,
mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada
mereka [1329] dan mereka dikepung oleh azab Allah yang
selalu mereka perolok-olokkan itu. (QS: Al Mu’min/Ghafir:
83)
ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ِ‫م‬ْ‫ل‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫اق‬َ‫ح‬ َ‫و‬‫ون‬ُ‫ئ‬ ِ‫ز‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬
[1329] mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka
maksudnya ialah bahwa mereka sudah merasa cukup dengan ilmu
pengetahuan yang ada pada mereka dan tidak merasa perlu lagi dengan
ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh rasul-rasul mereka. Malah mereka
memandang enteng dan memperolok-olokkan keterangan yang dibawa
rasul-rasul itu.
Perasaan / Naluri (2)
Banyak perbuatan manusia yang faktanya tidak dapat
diindera manusia
Misalnya: jujur, santun, keras, lembut, pujian,
celaan, dsb
Untuk menilainya manusia memerlukan naluri atau
perasaan
Jujur itu baik, bohong itu jelek, santun itu baik, kurang
ajar itu jelek, menolong itu baik, tidak peduli itu jelek,
lembut itu baik, keras itu jelek, memuji itu baik,
mencela itu jelek dsb.
Perasaan / Naluri (2)
Naluri manusia memang mampu merasakan dan
membedakan, bahwa jujur itu baik, bohong itu jelek,
lembut itu baik, kasar itu jelek, dst
Pertanyaan : faktanya apakah setiap jujur itu baik dan
setiap bohong itu jelek?
Apakah setiap kekerasan itu jelek dan setiap yang
lembut itu baik?
Jawabnya : Sangat Relatif
Kesimpulan : perasaan tidak dapat dijadikan standar
(patokan) untuk menilai baik-buruknya perbuatan
Perasaan / Naluri : Komentar Al-Qur’an
”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah: 216)
َّ‫ل‬ ٌ‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬َ‫ش‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬
ْ‫ا‬‫ُّو‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌّ‫َر‬‫ش‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ُ‫اّلل‬ َ‫و‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
Predikat Perbuatan (3)
Manusia memang mampu memberi predikat
perbuatan, bahwa membunuh itu tercela, menolong
terpuji, mencuri tercela, memberi terpuji, sex bebas
tercela
Pertanyaan : faktanya apakah setiap membunuh itu
tercela, setiap menolong itu terpuji?
Fakta: membunuh itu perbuatan yang netral,
sebagaimana perbuatan memberi, sex, dll juga netral
Predikat Perbuatan (3)
Status terpuji dan tercela datangnya dari luar
perbuatan itu, yaitu pendapat manusia
Kenyataannya: pendapat manusia sangatlah relatif
Kesimpulan: pendapat manusia tidak dapat dijadikan
standar (patokan) untuk menilai terpuji dan tercelanya
perbuatan
Predikat Perbuatan : Komentar Al-Qur’an
”Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang
orang-orang yang paling merugi perbuatannya?“
”Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-baiknya”.
”Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka
hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan
suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat”.
”Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam,
disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka
menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-
olok”. (QS. Al-Kahfi: 103-106)
ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ْ‫خ‬َ ْ‫اْل‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫َب‬‫ن‬ُ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬﴿ ً‫ال‬‫ا‬َ‫م‬١٠٣ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ﴾
َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ُون‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬﴿ ً‫ا‬‫ع‬ْ‫ن‬ُ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬١٠٤﴾
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ط‬ِ‫ب‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ‫َل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬
﴿ ً‫ا‬‫ن‬ ْ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ن‬١٠٥ُ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ﴾‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬
﴿ ً‫ا‬‫و‬ُ‫ز‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬١٠٦﴾
Pendapat Banyak Orang (4)
Manusia memang suka mengikuti apa kata orang
banyak
Apakah pendapat banyak orang itu akan memberi
kepastian baik dan buruknya perbuatan?
Ingatlah kisah Lukman dengan anaknya:
Suatu ketika Lukman dengan anaknya pergi dengan
membawa bekal yang cukup banyak yang dibawa oleh
seekor keledai
Pendapat Banyak Orang (4)
Karena Lukman sayang dengan anaknya, anaknya
disuruh menaiki keledai dan dia rela berjalan kaki
Ketika melewati kampung 1, mereka dicela orang-
orang kampung: dasar anak tidak tahu diri, ayahnya
disuruh berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan
naik keledai
Pendapat Banyak Orang (4)
Akhirnya anaknya disuruh turun dan Lukman menaiki
keledainya
Melewati kampung 2, mereka dicela orang-orang
kampung: dasar bapak tidak tahu diri, anaknya disuruh
berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan naik
keledai
Pendapat Banyak Orang (4)
Akhirnya anaknya disuruh naik keledai, sehingga
keduanya berada di atas keledai
Melewati kampung 3, mereka dicela orang-orang
kampung: dasar manusia tidak berperikehewanan,
keledai kok disiksa, sudahlah disuruh mengangkut
bekal, masih harus ditunggangi dua orang, apa tidak
kasihan
Pendapat Banyak Orang (4)
Akhirnya keduanya turun dan keledainya hanya
dituntun oleh kedua orang tersebut
Melewati kampung 4, mereka dicela orang-orang
kampung: dasar manusia bodoh, bawa keledai kok
malah hanya dituntun, tidak dinaiki, apa tidak sia-sia?
Apa tidak lelah harus jalan kaki terus?
Manakah pendapat yang harus diikuti?
Kesimpulan: pendapat orang banyak juga relatif, tidak
dapat dijadikan standar yang bisa memastikan baik
buruknya perbuatan
Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an
”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari
jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah)”.
(QS. Al-An’am: 116)
ِ‫ض‬ُ‫ي‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ْل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ِ‫إ‬ ِ‫اّلل‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُّ‫ل‬‫ن‬
َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬َّ‫الظ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫ن‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ي‬
Adat Istiadat (5)
Terkadang manusia melihat orang yang celaka karena
melanggar adat dan mendapat keberuntungan karena
mengikuti adat
Pertanyaan: apakah ada jaminan bahwa mengikuti
adat pasti beruntung dan melanggar adat pasti celaka?
Jawabnya : semua itu tetap Relatif
Bahkan aqal manusia itu sendiri sangat sulit
menghubungkan antara adat dengan dampak yang
ditimbulkan, kecuali hanya serba kemungkinan
Kesimpulan: adat istiadat tidak dapat dijadikan
standar yang pasti untuk menentukan baik buruknya
suatu perbuatan
Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an
”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang
telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi
kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?“(QS. Al-Baqarah: 170)
ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ل‬
َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬‫اء‬َ‫ب‬‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ُون‬‫د‬َ‫ت‬
Undang-Undang (5)
Orang yang melanggar undang-undang memang akan
langsung merasakan dampaknya (hukuman) di dunia
ini oleh negara
Yang harus diingat adalah, undang-undang itu dibuat
berdasarkan kesepakatan mayoritas manusia
Apakah kalau suara mayoritas sudah menetapkan
sesuatu, itu pasti akan berdampak baik pada
manusia?
Apakah kalau suara mayoritas melegalkan pajak,
bunga, aborsi, judi, prostitusi, hubungan sex yang suka
sama suka, itu pasti akan baik bagi manusia?
Jawabnya seperti pembahasan sebelumnya. Pendapat
manusia, walaupun mayoritas tetaplah relatif, tidak
dapat dijadikan standar untuk memastikan perbuatan
Undang-Undang : Komentar Al-Qur’an
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu
terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu
dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.
Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan
Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka
disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik”. (QS. Al-Baqarah: 213)
َ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫اح‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫اح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ْك‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬
ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫اّلل‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ا‬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ِ‫اس‬َّ‫ن‬
َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ل‬
Mana yang Memberi Kepastian?
Pasti Baik untuk: Jangka Pendek,
Panjang dan Panjang Sekali
Manusia Membutuhkan Standar yang Pasti
Kesimpulan : Seluruhnya Relatif
Tidak Mampu Menjangkau Dampak
Jangka Panjang maupun Jangka Panjang
Sekali (di Akherat)
Hanya Dampak Jangka Pendek Saja
Kemampuan Manusia:
Selanjutnya ……
Menghilangkan Relativitas yang Muncul
dari Pendapat Manusia
Fungsi Al-Qur’an
Dari Al-Qur’an
Darimana Manusia dapat Memperoleh
yang Pasti?
Firman Allah SWT:
”Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul
perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang
mereka perselisihkan”.
(QS. Al-Baqarah: 213)
ُ‫اّلل‬ َ‫ث‬َ‫ع‬َ‫ب‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬ُ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ذ‬‫ن‬ُ‫م‬ َ‫و‬
َ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫اخ‬
ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
Maka ……
”Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui”.
(QS. Al-Jatsiyah: 18)
Firman Allah SWT
Dengan Mengambil Syari’atnya
Bagaimana Al Qur’an Dapat Menjadi
Standar Perbuatan?
ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ع‬‫ي‬
ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
Kesimpulan
Standar Perbuatan yang memberikan dampak yang
pasti adalah yang sesuai dengan Syari’at Islam
Pasti baik untuk jangka pendek, panjang dan panjang
sekali
Baik dalam arti yang haqiqi bukan i’tibary
Bagaimana cara menjadikan Syari’at Islam sebagai
standar perbuatan?
Ikuti segmen Syariat Islam berikutnya
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia

More Related Content

What's hot

Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannyaKumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannyaRoyadi Nusa
 
Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan  Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan Idrus Abidin
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya nerakaBuletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya nerakamuslimdocuments
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaHelmon Chan
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahSakinah Saptu
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfarPoe Poengs
 
Rahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunRahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunmr_haryono
 
Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.bandongan
 
Kashf dalala t
Kashf dalala tKashf dalala t
Kashf dalala tmiakodamy
 
Peran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikanPeran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikanBina Dwipa
 
Terjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits QudsiTerjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits QudsiWisnu W
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jinMakalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jinEdi Awaludin
 
Materi akidah akhlak kelas viii
Materi akidah akhlak kelas viiiMateri akidah akhlak kelas viii
Materi akidah akhlak kelas viiiAnnisa Sutedjo
 

What's hot (20)

Indahnya Pesan Luqman
Indahnya Pesan LuqmanIndahnya Pesan Luqman
Indahnya Pesan Luqman
 
Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1
Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1
Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1
 
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannyaKumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
 
Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan  Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya nerakaBuletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya neraka
 
Ilmu Hadis Untuk Pemula
Ilmu Hadis Untuk PemulaIlmu Hadis Untuk Pemula
Ilmu Hadis Untuk Pemula
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemula
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
Rahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunRahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukun
 
Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.
 
Kashf dalala t
Kashf dalala tKashf dalala t
Kashf dalala t
 
POKOK-POKOK KEIMANAN
POKOK-POKOK KEIMANANPOKOK-POKOK KEIMANAN
POKOK-POKOK KEIMANAN
 
Kumpulan ayat ruqyah standar
Kumpulan ayat ruqyah standarKumpulan ayat ruqyah standar
Kumpulan ayat ruqyah standar
 
Peran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikanPeran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikan
 
Tadabbur Surah al-Asr
Tadabbur Surah al-AsrTadabbur Surah al-Asr
Tadabbur Surah al-Asr
 
Terjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits QudsiTerjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits Qudsi
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jinMakalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
 
Materi akidah akhlak kelas viii
Materi akidah akhlak kelas viiiMateri akidah akhlak kelas viii
Materi akidah akhlak kelas viii
 

Similar to Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia

Standar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdfStandar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdfLintasLti
 
Aqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwahAqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwahSefti Rinanda
 
kls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptkls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptMuhammadSahib1
 
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptAdab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptMuslimMuslim13
 
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nassurah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nasDheaBanteng
 
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfPengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfLBB. Mr. Q
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)AbuNailah
 
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfkeutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfMuhammadUbaid49
 
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)MaulanaFirdaus19
 
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian iMuhammad Lukman
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anridwansyah218
 
3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.pptHasanah29
 
Keutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’anKeutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’anyahdi siradj
 
Visi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimVisi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimibrahim salim
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanErwin Wahyu
 
Shalat tahajud
Shalat tahajudShalat tahajud
Shalat tahajudmochdahlan
 

Similar to Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia (20)

Standar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdfStandar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdf
 
Aqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwahAqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwah
 
Khutbah jumat pertama dan kedu1
Khutbah jumat pertama dan kedu1Khutbah jumat pertama dan kedu1
Khutbah jumat pertama dan kedu1
 
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahapHikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
 
kls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptkls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.ppt
 
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptAdab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
 
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nassurah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
 
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfPengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
 
NABI DAN RASUL
NABI DAN RASULNABI DAN RASUL
NABI DAN RASUL
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
 
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfkeutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
 
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
 
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 
3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt
 
Keutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’anKeutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’an
 
Visi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimVisi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslim
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
 
Konsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMCKonsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMC
 
Shalat tahajud
Shalat tahajudShalat tahajud
Shalat tahajud
 

More from Umi Sa'adah

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxUmi Sa'adah
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamUmi Sa'adah
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianUmi Sa'adah
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Umi Sa'adah
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulUmi Sa'adah
 
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadMateri IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadUmi Sa'adah
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaUmi Sa'adah
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarUmi Sa'adah
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranUmi Sa'adah
 
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalMateri IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Umi Sa'adah
 
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Umi Sa'adah
 

More from Umi Sa'adah (20)

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptx
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islam
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa Investasi
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
 
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadMateri IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna Rejeki
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna Tawakkal
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
 
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia BerasalMateri IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
Materi IBC 10 Dari Mana Manusia Berasal
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
 
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia

  • 2.
  • 3. Standar yang Umumnya Digunakan Manusia
  • 4. Pengamatan Indera (1) Dengan kemampuan inderanya, manusia mampu memahami fakta yang dihadapinya Manusia bisa membedakan: apel itu enak dimakan, dampaknya akan baik. Sedangkan batu itu tidak enak, dampaknya akan buruk, dst. Pengetahuan itulah yang menjadi landasan bagi manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak
  • 5. Pengamatan Indera (1) Kemampuan inderawi tersebut terus dibantu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Memang menunjukkan dampak baik-buruk dari fakta- fakta yang dihadapi manusia Namun sebenarnya hanya dalam jangka pendek saja Untuk jangka panjang, kemampuan iptek sesungguhnya sangatlah terbatas
  • 11. Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali? Indera dan iptek manusia tidak akan pernah menjangkau dampak yang panjang sekali Iptek manusia, bagaimanapun canggihnya, tidak akan pernah mampu melihat bagaimana nasib manusia yang sudah masuk di kuburan Kecuali hanya melihatnya menjadi bangkai dan melebur menjadi tanah Pertanyaannya: apakah memang benar demikian? Iptek menyatakan bahwa materi dan energi itu kekal, berarti kiamat tidak akan pernah terjadi Pertanyaannya: benarkah demikian?
  • 12. Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali? Iptek manusia mampu mengamati apa manfaat daging babi, bahkan iptek juga mampu menghilangkan dampak buruk yang ditimbulkan daging babi bagi kesehatan Pertanyaan: jika manusia makan daging babi, apakah akan berdampak baik untuk jangka panjang sekali di akherat? Mampukah iptek memastikannya? Demikian juga untuk minuman keras, bangkai, darah, dsb. Apakah manusia mampu memastikan dampak baik dan buruknya dalam jangka panjang sekali di akherat?
  • 13. Pengamatan Indera : Kesimpulan Kemampuan indera dan iptek yang dimiliki manusia sangat terbatas dan sangat relatif Tidak mampu memastikan dampak yang akan diakibatkan dari perbuatan manusia, terutama untuk jangka panjang (dalam ratusan tahun), terlebih lagi untuk jangka panjang sekali di akherat Tidak dapat dijadikan standar perbuatan yang dapat memberi jaminan kepastian
  • 14. Pengamatan Indera : Komentar Al-Qur’an Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka [1329] dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. (QS: Al Mu’min/Ghafir: 83) ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫اق‬َ‫ح‬ َ‫و‬‫ون‬ُ‫ئ‬ ِ‫ز‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ [1329] mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka maksudnya ialah bahwa mereka sudah merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka dan tidak merasa perlu lagi dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh rasul-rasul mereka. Malah mereka memandang enteng dan memperolok-olokkan keterangan yang dibawa rasul-rasul itu.
  • 15. Perasaan / Naluri (2) Banyak perbuatan manusia yang faktanya tidak dapat diindera manusia Misalnya: jujur, santun, keras, lembut, pujian, celaan, dsb Untuk menilainya manusia memerlukan naluri atau perasaan Jujur itu baik, bohong itu jelek, santun itu baik, kurang ajar itu jelek, menolong itu baik, tidak peduli itu jelek, lembut itu baik, keras itu jelek, memuji itu baik, mencela itu jelek dsb.
  • 16. Perasaan / Naluri (2) Naluri manusia memang mampu merasakan dan membedakan, bahwa jujur itu baik, bohong itu jelek, lembut itu baik, kasar itu jelek, dst Pertanyaan : faktanya apakah setiap jujur itu baik dan setiap bohong itu jelek? Apakah setiap kekerasan itu jelek dan setiap yang lembut itu baik? Jawabnya : Sangat Relatif Kesimpulan : perasaan tidak dapat dijadikan standar (patokan) untuk menilai baik-buruknya perbuatan
  • 17. Perasaan / Naluri : Komentar Al-Qur’an ”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 216) َّ‫ل‬ ٌ‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬َ‫ش‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬ ْ‫ا‬‫ُّو‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌّ‫َر‬‫ش‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ُ‫اّلل‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
  • 18. Predikat Perbuatan (3) Manusia memang mampu memberi predikat perbuatan, bahwa membunuh itu tercela, menolong terpuji, mencuri tercela, memberi terpuji, sex bebas tercela Pertanyaan : faktanya apakah setiap membunuh itu tercela, setiap menolong itu terpuji? Fakta: membunuh itu perbuatan yang netral, sebagaimana perbuatan memberi, sex, dll juga netral
  • 19. Predikat Perbuatan (3) Status terpuji dan tercela datangnya dari luar perbuatan itu, yaitu pendapat manusia Kenyataannya: pendapat manusia sangatlah relatif Kesimpulan: pendapat manusia tidak dapat dijadikan standar (patokan) untuk menilai terpuji dan tercelanya perbuatan
  • 20. Predikat Perbuatan : Komentar Al-Qur’an ”Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?“ ”Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. ”Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat”. ”Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok- olok”. (QS. Al-Kahfi: 103-106) ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ْ‫خ‬َ ْ‫اْل‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫َب‬‫ن‬ُ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬﴿ ً‫ال‬‫ا‬َ‫م‬١٠٣ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ﴾ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ُون‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬﴿ ً‫ا‬‫ع‬ْ‫ن‬ُ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬١٠٤﴾ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ط‬ِ‫ب‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ‫َل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ ﴿ ً‫ا‬‫ن‬ ْ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ن‬١٠٥ُ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ﴾‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ﴿ ً‫ا‬‫و‬ُ‫ز‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬١٠٦﴾
  • 21. Pendapat Banyak Orang (4) Manusia memang suka mengikuti apa kata orang banyak Apakah pendapat banyak orang itu akan memberi kepastian baik dan buruknya perbuatan? Ingatlah kisah Lukman dengan anaknya: Suatu ketika Lukman dengan anaknya pergi dengan membawa bekal yang cukup banyak yang dibawa oleh seekor keledai
  • 22. Pendapat Banyak Orang (4) Karena Lukman sayang dengan anaknya, anaknya disuruh menaiki keledai dan dia rela berjalan kaki Ketika melewati kampung 1, mereka dicela orang- orang kampung: dasar anak tidak tahu diri, ayahnya disuruh berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan naik keledai
  • 23. Pendapat Banyak Orang (4) Akhirnya anaknya disuruh turun dan Lukman menaiki keledainya Melewati kampung 2, mereka dicela orang-orang kampung: dasar bapak tidak tahu diri, anaknya disuruh berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan naik keledai
  • 24. Pendapat Banyak Orang (4) Akhirnya anaknya disuruh naik keledai, sehingga keduanya berada di atas keledai Melewati kampung 3, mereka dicela orang-orang kampung: dasar manusia tidak berperikehewanan, keledai kok disiksa, sudahlah disuruh mengangkut bekal, masih harus ditunggangi dua orang, apa tidak kasihan
  • 25. Pendapat Banyak Orang (4) Akhirnya keduanya turun dan keledainya hanya dituntun oleh kedua orang tersebut Melewati kampung 4, mereka dicela orang-orang kampung: dasar manusia bodoh, bawa keledai kok malah hanya dituntun, tidak dinaiki, apa tidak sia-sia? Apa tidak lelah harus jalan kaki terus? Manakah pendapat yang harus diikuti? Kesimpulan: pendapat orang banyak juga relatif, tidak dapat dijadikan standar yang bisa memastikan baik buruknya perbuatan
  • 26. Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an ”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS. Al-An’am: 116) ِ‫ض‬ُ‫ي‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ْل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ِ‫إ‬ ِ‫اّلل‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُّ‫ل‬‫ن‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬َّ‫الظ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫ن‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ي‬
  • 27. Adat Istiadat (5) Terkadang manusia melihat orang yang celaka karena melanggar adat dan mendapat keberuntungan karena mengikuti adat Pertanyaan: apakah ada jaminan bahwa mengikuti adat pasti beruntung dan melanggar adat pasti celaka? Jawabnya : semua itu tetap Relatif Bahkan aqal manusia itu sendiri sangat sulit menghubungkan antara adat dengan dampak yang ditimbulkan, kecuali hanya serba kemungkinan Kesimpulan: adat istiadat tidak dapat dijadikan standar yang pasti untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
  • 28. Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an ”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?“(QS. Al-Baqarah: 170) ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ل‬ َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬‫اء‬َ‫ب‬‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ُون‬‫د‬َ‫ت‬
  • 29. Undang-Undang (5) Orang yang melanggar undang-undang memang akan langsung merasakan dampaknya (hukuman) di dunia ini oleh negara Yang harus diingat adalah, undang-undang itu dibuat berdasarkan kesepakatan mayoritas manusia Apakah kalau suara mayoritas sudah menetapkan sesuatu, itu pasti akan berdampak baik pada manusia? Apakah kalau suara mayoritas melegalkan pajak, bunga, aborsi, judi, prostitusi, hubungan sex yang suka sama suka, itu pasti akan baik bagi manusia? Jawabnya seperti pembahasan sebelumnya. Pendapat manusia, walaupun mayoritas tetaplah relatif, tidak dapat dijadikan standar untuk memastikan perbuatan
  • 30. Undang-Undang : Komentar Al-Qur’an “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Al-Baqarah: 213) َ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫اح‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫اح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ْك‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫اّلل‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ا‬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ِ‫اس‬َّ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ل‬
  • 31. Mana yang Memberi Kepastian? Pasti Baik untuk: Jangka Pendek, Panjang dan Panjang Sekali Manusia Membutuhkan Standar yang Pasti Kesimpulan : Seluruhnya Relatif Tidak Mampu Menjangkau Dampak Jangka Panjang maupun Jangka Panjang Sekali (di Akherat) Hanya Dampak Jangka Pendek Saja Kemampuan Manusia:
  • 32. Selanjutnya …… Menghilangkan Relativitas yang Muncul dari Pendapat Manusia Fungsi Al-Qur’an Dari Al-Qur’an Darimana Manusia dapat Memperoleh yang Pasti?
  • 33. Firman Allah SWT: ”Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan”. (QS. Al-Baqarah: 213) ُ‫اّلل‬ َ‫ث‬َ‫ع‬َ‫ب‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬ُ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ذ‬‫ن‬ُ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫اخ‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
  • 34. Maka …… ”Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang- orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah: 18) Firman Allah SWT Dengan Mengambil Syari’atnya Bagaimana Al Qur’an Dapat Menjadi Standar Perbuatan? ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ع‬‫ي‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
  • 35. Kesimpulan Standar Perbuatan yang memberikan dampak yang pasti adalah yang sesuai dengan Syari’at Islam Pasti baik untuk jangka pendek, panjang dan panjang sekali Baik dalam arti yang haqiqi bukan i’tibary Bagaimana cara menjadikan Syari’at Islam sebagai standar perbuatan? Ikuti segmen Syariat Islam berikutnya