Dokumen tersebut membahas definisi hukum syara' dan jenis-jenisnya, yaitu hukum taklifi yang mengatur tindakan manusia secara langsung, dan hukum wadh'i yang mengatur tindakan manusia secara tidak langsung. Hukum wadh'i mencakup sebab, syarat, mani', azimah & rukhshah, serta kategori sah, batal, dan fasad untuk menentukan keabsahan suatu tindakan.

1. MEMBANGUN
Islamic Business Coaching #22

3. Definisi Hukum Syari’at
‫الشرعي‬ ‫الحكم‬:‫ال‬ ‫بأفعال‬ ‫المتعلق‬ ‫الشارع‬ ‫خطاب‬ ‫هو‬‫عباد‬
‫الوضع‬ ‫او‬ ‫التخيير‬ ‫او‬ ‫باإلقتضاء‬.
Khitob : seruan atau firman
Asy-Syari’ : Allah, yaitu sebagai Pembuat hukum,
Al-Muta’alliqu : yang berkaitan atau yang mengikat
(secara keseluruhan)
Af’al : perbuatan termasuk ucapan
Al-’Ibad : hamba atau manusia secara keseluruhan

4. Definisi Hukum Syari’at (lanjutan)
Bil iqtidha : baik berupa tuntutan
At-takhyir : Pemberian pilihan
Al-wadh’i : penetapan sesuatu sebagai pengatur
hukum
Hukum syara’ adalah seruan / firman dari As Syari’ (Allah sebagai Pembuat
Hukum) yang terkait dengan perbuatan-perbuatan hamba, baik berupa
tuntutan, pemberian pilihan atau penetapan sesuatu sebagai pengatur
hukum.

5. Hukum syari’at itu ada dua bagian :
1. Hukum taklifi, yaitu hukum untuk
mengatur perbuatan manusia, dengan
hukum berupa tuntutan (thalab) dan
pemberian pilihan (takhyir).
2. Hukum wadh’i, yaitu hukum untuk
mengatur hukum taklifi itu.
HUKUM TAKLIFI DAN HUKUM WADH’I

6. Terdapat dua perbedaan utama :
1. Hukum taklifi : merupakan hukum yang
langsung mengatur perbuatan manusia.
Contoh : sholat hukumnya wajib
2. Hukum wadh’i : hukum yang mengatur
perbuatan manusia secara tidak langsung.
Contoh : Wudhu adalah syarat sholat
PERBEDAAN HUKUM TAKLIFI
DAN HUKUM WADH’I

7. 1. Hukum taklifi berada dalam kuasa mukallaf
(maqdur lil mukallaf).
• Misalnya : hukum sholat, jual-beli, puasa dll.
2. Hukum wadh’i, kadang dalam kuasa
mukallaf,
• Misalnya wudhu sbg syarat sholat,
Kadang tidak berada dalam kuasa manusia.
• Misalnya tergelincirnya matahari sebagai sebab
sholat zhuhur (QS Al Isra` : 78).
PERBEDAAN HUKUM TAKLIFI
DAN HUKUM WADH’I (lanjutan)

8. •‫تعريفه‬:‫وهو‬‫ان‬‫يكون‬‫الشارع‬‫قد‬‫ربط‬‫بين‬‫أمري‬‫ن‬
‫في‬‫الحكم‬.‫أي‬‫هي‬‫أحكام‬‫األحكام‬.
• Definisinya: hukum di mana As-
Syari’ (Allah SWT Sebagai Pembuat
Hukum) telah mengaitkan dua
perkara di dalam satu hukum.
• Artinya, hukum wadh’i adalah hukum-
hukum yang mengatur hukum.
PENGERTIAN HUKUM WADH’I

9. 1. Sebab
2. Syarat
3. Mani’
4. Azimah & Rukhshah
5. Sah, Batal, Fasad
MACAM-MACAM HUKUM WADH’I

10. SEBAB MUSABAB (AKIBAT HUKUM)
KEKERABATAN WARIS
KETERPAKSAAN BOLEHNYA MAKAN BANGKAI
PERJALANAN (SAFAR) BOLEH BERBUKA PUASA
AKAD NIKAH SAH PERGAULAN SUAMI ISTERI
AKAD NIKAH SAH SALING MEWARISI
PEMBUNUHAN QISHASH
ZINA HUDUD BAGI PEZINA
PENYEMBELIHAN SYAR’I BOLEHNYA MEMANFAATKAN
SEBAB adalah tanda akan
adanya suatu hukum syara’.

11. SYARAT adalah perkara yang
kepadanya bergantung hukum
SYARAT MASYRUUTH
SAKSI NIKAH
MUSHONNYA PEZINA RAJAM ATAS PEZINA MUHSHON
HIDUPNYA AHLI WARIS WARIS
DUKHUL KEPADA PEREMPUAN HARAMNYA NIKAH DGN ANAK
GADIS DARI PEREMPUAN TSB
HAUL WAJIBNYA ZAKAT MAL
MENGHADAP KIBLAT SHOLAT
MENUTUP AURAT SHOLAT
TERSIMPANNYA BARANG POTONG TANGAN PENCURI

12. MANI’ adalah apa-apa yang
keberadaannya memastikan tiadanya
hukum, atau memastikan batalnya sebab.
MANI’ HUKUM YANG TERCEGAH
PEMBUNUHAN (TERHADAP YANG
MEWARISKAN)
WARIS
BEDA AGAMA WARIS
MURTAD WARIS
KEDUDUKAN SEBAGAI AYAH QISHASH (JIKA AYAH TERSEBUT
MEMBUNUH ANAKNYA)
SYUBHAT HUDUD
SAKIT SHOLAT JUMAT
MARAH MENGADILI (BAGI HAKIM)
KONDISI MASIH KECIL IBADAH HAJI

13. ‘AZIMAH DAN RUKHSHOH
MASALAH AZIMAH RUKHSAH
MAKAN DAGING BABI HARAM BOLEH JIKA DARURAT
SHOLAT RUBAIYAH 4 RAKAAT 2 RAKAAT JIKA SAFAR
PUASA RAMADAHAN HARAM BERBUKA BOLEH BERBUKA JIKA
SAFAR
MELIHAT AURAT HARAM BOLEH BG DOKTER
KARENA ADA HAJAT
SHOLAT WAJIB BERDIRI BOLEH DUDUK JIKA
SAKIT
BERSUCI WUDHU TAYAMMUM JIKA TIADA
AIR
MAKAN BANGKAI &
MINUM KHAMR
HARAM BOLEH JIKA DARURAT

14. SAH adalah sesuai dengan perintah
as Syaari’ (Allah SWT).
PERBUATAN HUKUM WADH’I
SHOLAT MEMENUHI RUKUN DAN
SYARATNYA
SAH
JUAL BELI MEMENUHI RUKUN DAN
SYARATNYA
SAH
SHOLAT TANPA WUDHU BATAL
SHOLAT TANPA MEMBACA AL FATIHAH BATAL
HAJI TANPA WUKUF DI ARAFAH BATAL
PUASA BG PRP YG HAID & NIFAS BATAL
JUAL BELI OLEH ORANG GILA, ANAK BLM
MUMAYYIZ
BATAL
JUAL BELI BRG YG TIDAK ADA BATAL

15. Batal adalah lawan dari sah, yaitu
tidak sesuai dengan perintah as
Syari’ (Allah SWT)
PERBUATAN HUKUM WADH’I
AKAD NIKAH TANPA MENENTUKAN
MAHAR
BATAL
AKAD NIKAH TANPA IJAB KABUL BATAL
AKAD NIKAH BG YG BELUM MUMAYYIZ BATAL
NIKAH DGN MAHRAM PADAHAL TAHU
KEHARAMANNYA
BATAL
JUAL BELI JANIN BINATANG YG MASIH DI
PERUT (MALAQIH)
BATAL

16. Fasad adalah kondisi perbuatan yang pada asalnya sesuai
syara’, tapi sifat dari perbuatan itu (di luar rukun dan
syarat) membuat cacat perbuatan asal tersebut, yaitu
menyimpang dari perintah as syaari’.
PERBUATAN HUKUM WADH’I
JUAL BELI DGN HARGA TAK DIKETAHUI FASAD
AKAD NIKAH TANPA SAKSI FASAD
ORANG KOTA BERJUAL BELI DGN ORANG
DUSUN
FASAD
MEMBELI BARANG YANG SUDAH
DITAWAR ORANG LAIN
FASAD
NIKAHNYA MUHALLIL FASAD
NIKAH DGN PRP SBG ISTERI KELIMA FASAD
PEREMPUAN DINIKAH SBG ISTERI BARU,
MENSYARATKAN SUAMI MENCERAIKAN
ISTERI LAMA
FASAD