SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
• Salah satu mumayyizat Islam, Islam itu
merupakan agama yang bersifat syumuliyah
(sempurna) dalam istilah lain disebut syamil
mutakamil (sempurna dan menyeluruh).
• Islam adalah agama yang mengatur urusan dunia
dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda: al islamu
ya’lu wa la yu’la ‘alaih "Islam itu tinggi dan
tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya."
• Islam sebagai the way of the life (jalan hidup)
• Islam sebagai ajaran terdiri dari 3 dimensi:
• Aqidah berkaitan dengan keyakinan, hal ini tergambar
dalam rukun Iman.
• Akhlak berkaitan kondisi mental, hati, batin seseorang
yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah.
Apabila kondisi batin seseorang baik dan
teraktualisasikan dalam ucapan, perbuatan, dan perilaku
yang baik dengan mudah, maka hal ini disebut dengan
akhlakul karimah
• Syariah berkaitan suatu tatacara pengaturan tentang
perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah
Swt
Pendahuluan
• Ruang lingkup syariah terdiri dari
• Ibadah berkaitan dengan hubungan manusia kepada Allah seperti
sholat dst.
• Muamalah berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia.
Seperti jual beli dst.
• Dalam memahami ibadah berlaku kaidah Al aslu fil ibaadaati al
khatri illa binassin (hukum asal dalam semua ibadah adalah haram
kecuali ada nash yang mensyariatkannya).
• Contoh sholat dst.
• Dalam memahami muamalah, berlaku kaidah Al Ashlu
Fil Mua'malati Al Ibahah Hatta Yadullu Ad Daliilu Ala
Tahrimiha “semua boleh kecuali ada yang melarangnya”.
Artinya semua transaksi dibolehkan kecuali ada ayat Al
Qur’an atau Sunnah yang melarangnya.
•
َ‫و‬ ُ‫ر‬ْ‫َم‬‫خ‬ْ‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۟‫ا‬ َٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََٰٓ‫ي‬
ُ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ز‬َ ْ
‫ٱْل‬ َ‫و‬ ُ‫اب‬َ‫ص‬‫ن‬َ ْ
‫ٱْل‬ َ‫و‬ ُ‫ر‬ِ‫س‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ٱل‬
ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫س‬ْ‫ج‬ ِ
‫ر‬
ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ٱج‬َ‫ف‬ ِ‫ن‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ٱل‬
َ‫ون‬
• Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.
Faktor-Faktor Penyebab
Terlarangnya Transaksi
A. Haram zatnya (Haram li-dzatihi)
B. Haram selain zatnya (Haram li ghairihi)
C. Tidak Sah (Tidak lengkap akadnya)
A. Haram Zat-nya
Transaksi ini dilarang karena objek
(barang dan/atau jasa) yang
ditransaksikan juga dilarang. Seperti
minuman keras, bangkai, daging babi,
dsb. Jadi transansksi jual beli minuman
keras adalah haram, walaupun akad jual
beli-nya sah. Contoh: Q.S al-maidah:3
B. Haram Selain Zat-nya
1. Melanggar Prinsip An Tardhi minkum
• Tadlis
Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip
kerelaan antara kedua belah pihak. Kerelaan ini dibangun atas
dasar mempunyai informasi yang sama Sehingga tidak ada antara
pihak yang tidak mengetahui informasi dipihak lain. Hal
inidisebut dengan tadlis. Tadlis terjadi dalam 4 (empat) hal,
yakni dalam:
1.Kuantitas
2.Kualitas
3.Harga, dan
4.Waktu Penyerahan
TADLIS
1.Kuantitas
Pedagang yang mengurangi takaran/timbangan barang yang
dijualnya.
2.Kualitas
Penjual yang menyembunyikan cacat barang yang
ditawarkannya.
3.Harga
Seorang tukang becak yang menaikkan tarif becak 10 kali lipat
dari tarif normalnya kepada turis karena ketidak tahuhannya
terhadap harga pasaran.
4.Waktu Penyerahan
Seorang konsultan yang berjanji untuk menyelesaikan proyek
dalam waktu 2 bulan untuk memenangkan tender, padahal
konsultan tersebut tahu bahwa proyek itu tidak dapat diselesaikan
dalam waktu tersebut.
B. Haram Selain Zat-nya
2. Melanggar Prinsip La Tazhlimu wa la
tuzlamu (jangan menzalimi jangan
terzalimi
a. Rekayasa Pasar (dalam supply and
demand)
b. Gharar (Taghrir)
c. Riba
a. Rekayasa Pasar dalam supply
• Rekayasa pasar dalam supply terjadi bila seorang
produsen/penjual mengambil keuntungan diatas keuntungan
normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk
yang dijualnya naik. Dalam istilah fiqh dikenal dengan
Ikhtikar. Ikhtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry
barrier, yakni menghambat produsen/penjual lain masuk
pasar, agar ia menjadi pemain tungal di pasar monopoli.
Karena itu biasanya orang menyamakan ikhtikar dengan
monopoli dan penimbunan, padahal tidak selalu seorang
monopolois melakukan ihtikar. Ikhtikar terjadi bila syarat-
syarat di bawah ini terpenuhi:
– Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara
menimbun stock atau mengenakan entry barriers.
– Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
harga sebelum munculnya kelangkaan.
– Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan
keuntungan sebelum komponen 1 dan 2 dilakukan.
•
َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ
‫ر‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬
-
‫علي‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬
‫ه‬
‫وسلم‬
.
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
:
ٌ‫ئ‬ِ‫َاط‬‫خ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ر‬ِ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬
• Dari Ma’mar bin Abdullah; Rasulullah
bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan
penimbunan melainkan dia adalah
pendosa.” (HR. Muslim).
c. Gharar
• Gharar adalah situasi di mana terjadi incomplete
information karena adanya uncertainty to both parties
(ketidak pastian antara kedua belah pihak yang
bertransaksi). Gharar terjadi bila terjadi perubahan dari
yang bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti
(uncertain). Gharar dapat terjadi dalam 4 hal”
– Kuantitas: Jual beli Ijon
– Kualitas: Menjual anak sapi dalam kandungan
– Harga: ada dua harga dalam satu kontrak
– Waktu Penyerahan: Menjual barang yang sedang dicari/hilang
Bila terjadi salah satu atau lebih dari faktor-faktor di atas di ubah
dari certain menjadi uncertain, maka terjadi gharar.
•
‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
َ‫ع‬ ُ َّ
‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ُ‫ل‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
‫ا‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ِ
‫ر‬َ‫َر‬‫غ‬ْ‫ل‬
(
‫مسلم‬ ‫رواه‬
)
• Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya
Rasulullah Saw melarang jual beli hashah
(yaitu: jual beli dengan cara melempar
batu) dan beliau juga melarang jual beli
gharar." (HR. Muslim, hadits no. 2783)
d. Riba
Dalam Fiqh dikenal ada 3 jenis riba:
1. Riba Fadl, disebut juga dengan riba buyu’ yaitu riba yang timbul akibat
pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya
(mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu
penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran ini menimbulkan ketidakjelasan
(gharar) bagi kedua belah pihak akan nilai masing-masing barang yang
dipertukarkan. Ketidakjelasaan ini menimbulkan kezaliman kepada salah satu
pihak.
Hadits Rasulullah:
Dari Abu Said Al Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda: Transaksi pertukaran
emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah
riba: perak dengan perak harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya
adalah riba: gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tunai,
kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan
dan tunai, kelebihannya adalah riba, korma dengan korma harus sama takaran,
timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: garam dengan garam harus sama
takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba. (Riwayat Muslim)
Diluar keenam jenis barang tersebut dibolehkan asal dilakukan penyerahannya
pada saat yang sama
Contoh: Dalam perbankan, riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli
valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot)
d. Riba
2. Riba Nasi’ah
1. Riba ini disebut juga dengan riba duyun yaitu riba yang timbul akibat
hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama
resiko (al ghummu bi ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya ( al
kharaj bi dhaman). Transaksi seperti ini mengandung pertukaran
kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalan waktu.
2. Nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam
nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan
antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
3. Imam Sarkhzi mengatakan:
–
‫البيع‬ ‫في‬ ‫المشروط‬ ‫العوض‬ ‫عن‬ ‫الخالي‬ ‫الفضل‬ ‫هو‬ ‫الربا‬
– “Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa
adanya iwadh (atau padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan
tersebut).
4. Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam
pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan dan
lain-lain. Bank sebagai kreditur yang memberikan pinjaman mensyaratkan
bunga yang besarnya tetapn dan ditentukan terlebih dahulu diawal
transaksi (fixed and predetermined rate). Padahal nasabah yang
mendapatkan jaminan itu tidak mendapatkan keuntungan fixed and
predetermined juga. Sesuatu yang bersifat uncertain dipaksakan menjadi
certain.
c. Riba
• Riba Jahiliah
– Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi dari pokok
pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman
pada waktu yang telah ditetapkan.
– Riba jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaidah :”kullu qardin
jarra manfa’ah fahuwa riba” (setiap pinjaman yang mengambil
manfaat adalah riba)
– Dari segi penundaan waktu, riba jahiliyah digolongkan riba nasi’ah,
dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan tergolong riba fadl.
– Tafsir Qurtuby menjelaskan:
• “Pada zaman jahilyah para kreditur, apabila hutang telah jatuh tempo,
akan berkata kepada para debitur:”Lunaskan hutang anda sekarang, atau
anda tunda pembayaran itu dengan tambahan”. Maka pihak debitur harus
menambah jumlah kewajiban pembayaran hutangnya dan kreditur
menunggu waktu pembayaran kewajiban tersebut sesuia dengan ketentuan
baru”. (Tafsir qurtubi 2/1157)
– Dalam perbankan konvensional, riba jahilyah ini dipraktekkan dalam
transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya.
C. Tidak Sah
• Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah
dan/atau tidak lengkap akadnya, bila
terjadi salah satu atau lebih dari faktor-
faktor berikut:
– Rukun dan Syarat tidak terpenuhi
– Terjadi Ta’alluq
– Terjadi “two in one” (akad ganda)
Rukun Dan Syarat
• Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu
transaksi (necessary condition). Pada umumnya, rukun
dalam mu’amalah iqtishadiyyah ada tiga:
1. Pelaku
2. Objek
3. Ijab-Qabul
• Aqad menjadi batal bila terdapat:
1. Kesalahan dan kekeliruan objek
2. Paksaan (ikrah)
3. Penipuan
• Bila rukun di atas terpenuhi, maka transaksi yang
dilakukan sah. Namun bila rukun tidak terpenuhi (baik
satu atau lebih), maka transaksi menjadi batal
Rukun Dan Syarat
• Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi
rukun (sufficient condition). Contohnya adalah bahwa
pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum
(mukallaf).
• Bila rukun sudah terpenuhi tetapi syarat tidak terpenuhi,
maka rukun menjadi tidak lengkap sehingga transaksi
tersebut menjadi fasid (rusak). Demikian menurut mazhab
Hanafi.
• Syarat tidak boleh:
– Menghalalkan yang haram
– Menharamkan yang halal
– Menggugurkan hukum
– Bertentangan dengan rukun; atau
– Mencegah berlakunya hukum
Ta’alluq
• Ta’alluq terjadi bila kita dihadapakan pada dua
akad yang saling dikaitkan, dimana berlakunya
akad 1 tergantung dengan akad ke 2.
• Contoh: misalkan A menjual barang X seharga
Rp 120 juta secara cicilan kepada B, dengan
syarat bahwa B harus kembali menjual barang X
tersebut kepada A secara tunai seharga Rp 100
juta. Transaksi seperti ini haram, karena akad
satu dikaitkan dengan akad yang lain.
• Dalam terminolagi fiqih, kasus di atas disebut
bai’ al inah.
Two in one
• Two in one adalah kondisi di mana suatu transaksi diwadahi
oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian
(gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan/berlaku.
Dalam terminologi fiqih, kejadian ini disebut dengan
shafqatain fi al shaqah.
• Two in one terjadi bila semua ketiga faktor di bawah ini
terpenuhi:
– Objek sama
– Pelaku sama
– Jangka waktu sama
• Bila satu saja dari faktor diatas tidak terpenuhi, maka two in
one tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah
• Contoh: dari two in one adalah transaksi lease and purchase
(sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi gharar dalam akad,
karena ada ketidakjelasan akad mana yang berlaku: akad beli
atau akad sewa. Karena itulah maka transaksi sewa-beli ini
diharamkan.

More Related Content

Similar to bahan presentasi koperasi syariah.ppt

Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Marhamah Saleh
 
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptxMilenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptxFauziahNurHutauruk
 
EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)
EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)
EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)MUHAMMAD SOFYAN KS
 
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahSistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahYusnia Rahmah Afianti
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)Nurhidayati170
 
Muamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beliMuamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beliFairuz Hilwa
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahchaoru
 
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptxekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptxMelaniDarman2
 
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptxekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptxMelaniDarman2
 
Isu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam Islam
Isu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam IslamIsu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam Islam
Isu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam IslamMahyuddin Khalid
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Cut Nyak Dhien
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransifawaida
 

Similar to bahan presentasi koperasi syariah.ppt (20)

Praktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islamPraktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islam
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
 
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptxMilenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
 
EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)
EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)
EKONOMI ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAM)
 
muamalah
muamalahmuamalah
muamalah
 
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahSistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
 
Real riba
Real ribaReal riba
Real riba
 
Muamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beliMuamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beli
 
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
Pertemuan 3 transaksi ekonomi dalam islam11
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalah
 
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptxekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
 
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptxekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
ekonomi syariah. p.12 [Autosaved].pptx
 
Isu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam Islam
Isu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam IslamIsu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam Islam
Isu-Isu Perakaunan dan Ekonomi dalam Islam
 
Tugas studi islam 1
Tugas studi islam 1Tugas studi islam 1
Tugas studi islam 1
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
 
KEL 3 HI (2).pptx
KEL 3 HI (2).pptxKEL 3 HI (2).pptx
KEL 3 HI (2).pptx
 
Elemen haram riba
Elemen haram ribaElemen haram riba
Elemen haram riba
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
 

More from HardiFadli1

PERILAKU_ORGANISASI_5_denis.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_5_denis.pptPERILAKU_ORGANISASI_5_denis.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_5_denis.pptHardiFadli1
 
Al Ahzab 23 dan.pptx
Al Ahzab 23 dan.pptxAl Ahzab 23 dan.pptx
Al Ahzab 23 dan.pptxHardiFadli1
 
KONSOLIDASI PENGAWASAN.pptx
KONSOLIDASI PENGAWASAN.pptxKONSOLIDASI PENGAWASAN.pptx
KONSOLIDASI PENGAWASAN.pptxHardiFadli1
 
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptxTATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptxHardiFadli1
 
3 rahasia Allah.pptx
3 rahasia Allah.pptx3 rahasia Allah.pptx
3 rahasia Allah.pptxHardiFadli1
 

More from HardiFadli1 (6)

PERILAKU_ORGANISASI_5_denis.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_5_denis.pptPERILAKU_ORGANISASI_5_denis.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_5_denis.ppt
 
Al Ahzab 23 dan.pptx
Al Ahzab 23 dan.pptxAl Ahzab 23 dan.pptx
Al Ahzab 23 dan.pptx
 
an nahl 97.pptx
an nahl 97.pptxan nahl 97.pptx
an nahl 97.pptx
 
KONSOLIDASI PENGAWASAN.pptx
KONSOLIDASI PENGAWASAN.pptxKONSOLIDASI PENGAWASAN.pptx
KONSOLIDASI PENGAWASAN.pptx
 
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptxTATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
 
3 rahasia Allah.pptx
3 rahasia Allah.pptx3 rahasia Allah.pptx
3 rahasia Allah.pptx
 

Recently uploaded

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 

bahan presentasi koperasi syariah.ppt

  • 1. • Salah satu mumayyizat Islam, Islam itu merupakan agama yang bersifat syumuliyah (sempurna) dalam istilah lain disebut syamil mutakamil (sempurna dan menyeluruh). • Islam adalah agama yang mengatur urusan dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda: al islamu ya’lu wa la yu’la ‘alaih "Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya." • Islam sebagai the way of the life (jalan hidup)
  • 2. • Islam sebagai ajaran terdiri dari 3 dimensi: • Aqidah berkaitan dengan keyakinan, hal ini tergambar dalam rukun Iman. • Akhlak berkaitan kondisi mental, hati, batin seseorang yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah. Apabila kondisi batin seseorang baik dan teraktualisasikan dalam ucapan, perbuatan, dan perilaku yang baik dengan mudah, maka hal ini disebut dengan akhlakul karimah • Syariah berkaitan suatu tatacara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah Swt
  • 3. Pendahuluan • Ruang lingkup syariah terdiri dari • Ibadah berkaitan dengan hubungan manusia kepada Allah seperti sholat dst. • Muamalah berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia. Seperti jual beli dst. • Dalam memahami ibadah berlaku kaidah Al aslu fil ibaadaati al khatri illa binassin (hukum asal dalam semua ibadah adalah haram kecuali ada nash yang mensyariatkannya). • Contoh sholat dst.
  • 4. • Dalam memahami muamalah, berlaku kaidah Al Ashlu Fil Mua'malati Al Ibahah Hatta Yadullu Ad Daliilu Ala Tahrimiha “semua boleh kecuali ada yang melarangnya”. Artinya semua transaksi dibolehkan kecuali ada ayat Al Qur’an atau Sunnah yang melarangnya. • َ‫و‬ ُ‫ر‬ْ‫َم‬‫خ‬ْ‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۟‫ا‬ َٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََٰٓ‫ي‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ز‬َ ْ ‫ٱْل‬ َ‫و‬ ُ‫اب‬َ‫ص‬‫ن‬َ ْ ‫ٱْل‬ َ‫و‬ ُ‫ر‬ِ‫س‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ٱل‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫س‬ْ‫ج‬ ِ ‫ر‬ ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ٱج‬َ‫ف‬ ِ‫ن‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ٱل‬ َ‫ون‬ • Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
  • 5. Faktor-Faktor Penyebab Terlarangnya Transaksi A. Haram zatnya (Haram li-dzatihi) B. Haram selain zatnya (Haram li ghairihi) C. Tidak Sah (Tidak lengkap akadnya)
  • 6. A. Haram Zat-nya Transaksi ini dilarang karena objek (barang dan/atau jasa) yang ditransaksikan juga dilarang. Seperti minuman keras, bangkai, daging babi, dsb. Jadi transansksi jual beli minuman keras adalah haram, walaupun akad jual beli-nya sah. Contoh: Q.S al-maidah:3
  • 7. B. Haram Selain Zat-nya 1. Melanggar Prinsip An Tardhi minkum • Tadlis Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak. Kerelaan ini dibangun atas dasar mempunyai informasi yang sama Sehingga tidak ada antara pihak yang tidak mengetahui informasi dipihak lain. Hal inidisebut dengan tadlis. Tadlis terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam: 1.Kuantitas 2.Kualitas 3.Harga, dan 4.Waktu Penyerahan
  • 8. TADLIS 1.Kuantitas Pedagang yang mengurangi takaran/timbangan barang yang dijualnya. 2.Kualitas Penjual yang menyembunyikan cacat barang yang ditawarkannya. 3.Harga Seorang tukang becak yang menaikkan tarif becak 10 kali lipat dari tarif normalnya kepada turis karena ketidak tahuhannya terhadap harga pasaran. 4.Waktu Penyerahan Seorang konsultan yang berjanji untuk menyelesaikan proyek dalam waktu 2 bulan untuk memenangkan tender, padahal konsultan tersebut tahu bahwa proyek itu tidak dapat diselesaikan dalam waktu tersebut.
  • 9. B. Haram Selain Zat-nya 2. Melanggar Prinsip La Tazhlimu wa la tuzlamu (jangan menzalimi jangan terzalimi a. Rekayasa Pasar (dalam supply and demand) b. Gharar (Taghrir) c. Riba
  • 10. a. Rekayasa Pasar dalam supply • Rekayasa pasar dalam supply terjadi bila seorang produsen/penjual mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang dijualnya naik. Dalam istilah fiqh dikenal dengan Ikhtikar. Ikhtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier, yakni menghambat produsen/penjual lain masuk pasar, agar ia menjadi pemain tungal di pasar monopoli. Karena itu biasanya orang menyamakan ikhtikar dengan monopoli dan penimbunan, padahal tidak selalu seorang monopolois melakukan ihtikar. Ikhtikar terjadi bila syarat- syarat di bawah ini terpenuhi: – Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau mengenakan entry barriers. – Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelum munculnya kelangkaan. – Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum komponen 1 dan 2 dilakukan.
  • 11. • َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ - ‫علي‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫ه‬ ‫وسلم‬ . َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : ٌ‫ئ‬ِ‫َاط‬‫خ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ر‬ِ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ • Dari Ma’mar bin Abdullah; Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa.” (HR. Muslim).
  • 12. c. Gharar • Gharar adalah situasi di mana terjadi incomplete information karena adanya uncertainty to both parties (ketidak pastian antara kedua belah pihak yang bertransaksi). Gharar terjadi bila terjadi perubahan dari yang bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain). Gharar dapat terjadi dalam 4 hal” – Kuantitas: Jual beli Ijon – Kualitas: Menjual anak sapi dalam kandungan – Harga: ada dua harga dalam satu kontrak – Waktu Penyerahan: Menjual barang yang sedang dicari/hilang Bila terjadi salah satu atau lebih dari faktor-faktor di atas di ubah dari certain menjadi uncertain, maka terjadi gharar.
  • 13. • ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ع‬ ُ َّ ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ُ‫ل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ ‫ر‬َ‫َر‬‫غ‬ْ‫ل‬ ( ‫مسلم‬ ‫رواه‬ ) • Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Saw melarang jual beli hashah (yaitu: jual beli dengan cara melempar batu) dan beliau juga melarang jual beli gharar." (HR. Muslim, hadits no. 2783)
  • 14. d. Riba Dalam Fiqh dikenal ada 3 jenis riba: 1. Riba Fadl, disebut juga dengan riba buyu’ yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran ini menimbulkan ketidakjelasan (gharar) bagi kedua belah pihak akan nilai masing-masing barang yang dipertukarkan. Ketidakjelasaan ini menimbulkan kezaliman kepada salah satu pihak. Hadits Rasulullah: Dari Abu Said Al Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda: Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: perak dengan perak harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba, korma dengan korma harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: garam dengan garam harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba. (Riwayat Muslim) Diluar keenam jenis barang tersebut dibolehkan asal dilakukan penyerahannya pada saat yang sama Contoh: Dalam perbankan, riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot)
  • 15. d. Riba 2. Riba Nasi’ah 1. Riba ini disebut juga dengan riba duyun yaitu riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko (al ghummu bi ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya ( al kharaj bi dhaman). Transaksi seperti ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalan waktu. 2. Nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian. 3. Imam Sarkhzi mengatakan: – ‫البيع‬ ‫في‬ ‫المشروط‬ ‫العوض‬ ‫عن‬ ‫الخالي‬ ‫الفضل‬ ‫هو‬ ‫الربا‬ – “Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya iwadh (atau padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut). 4. Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan dan lain-lain. Bank sebagai kreditur yang memberikan pinjaman mensyaratkan bunga yang besarnya tetapn dan ditentukan terlebih dahulu diawal transaksi (fixed and predetermined rate). Padahal nasabah yang mendapatkan jaminan itu tidak mendapatkan keuntungan fixed and predetermined juga. Sesuatu yang bersifat uncertain dipaksakan menjadi certain.
  • 16. c. Riba • Riba Jahiliah – Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan. – Riba jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaidah :”kullu qardin jarra manfa’ah fahuwa riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba) – Dari segi penundaan waktu, riba jahiliyah digolongkan riba nasi’ah, dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan tergolong riba fadl. – Tafsir Qurtuby menjelaskan: • “Pada zaman jahilyah para kreditur, apabila hutang telah jatuh tempo, akan berkata kepada para debitur:”Lunaskan hutang anda sekarang, atau anda tunda pembayaran itu dengan tambahan”. Maka pihak debitur harus menambah jumlah kewajiban pembayaran hutangnya dan kreditur menunggu waktu pembayaran kewajiban tersebut sesuia dengan ketentuan baru”. (Tafsir qurtubi 2/1157) – Dalam perbankan konvensional, riba jahilyah ini dipraktekkan dalam transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya.
  • 17. C. Tidak Sah • Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah dan/atau tidak lengkap akadnya, bila terjadi salah satu atau lebih dari faktor- faktor berikut: – Rukun dan Syarat tidak terpenuhi – Terjadi Ta’alluq – Terjadi “two in one” (akad ganda)
  • 18. Rukun Dan Syarat • Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu transaksi (necessary condition). Pada umumnya, rukun dalam mu’amalah iqtishadiyyah ada tiga: 1. Pelaku 2. Objek 3. Ijab-Qabul • Aqad menjadi batal bila terdapat: 1. Kesalahan dan kekeliruan objek 2. Paksaan (ikrah) 3. Penipuan • Bila rukun di atas terpenuhi, maka transaksi yang dilakukan sah. Namun bila rukun tidak terpenuhi (baik satu atau lebih), maka transaksi menjadi batal
  • 19. Rukun Dan Syarat • Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi rukun (sufficient condition). Contohnya adalah bahwa pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum (mukallaf). • Bila rukun sudah terpenuhi tetapi syarat tidak terpenuhi, maka rukun menjadi tidak lengkap sehingga transaksi tersebut menjadi fasid (rusak). Demikian menurut mazhab Hanafi. • Syarat tidak boleh: – Menghalalkan yang haram – Menharamkan yang halal – Menggugurkan hukum – Bertentangan dengan rukun; atau – Mencegah berlakunya hukum
  • 20. Ta’alluq • Ta’alluq terjadi bila kita dihadapakan pada dua akad yang saling dikaitkan, dimana berlakunya akad 1 tergantung dengan akad ke 2. • Contoh: misalkan A menjual barang X seharga Rp 120 juta secara cicilan kepada B, dengan syarat bahwa B harus kembali menjual barang X tersebut kepada A secara tunai seharga Rp 100 juta. Transaksi seperti ini haram, karena akad satu dikaitkan dengan akad yang lain. • Dalam terminolagi fiqih, kasus di atas disebut bai’ al inah.
  • 21. Two in one • Two in one adalah kondisi di mana suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan/berlaku. Dalam terminologi fiqih, kejadian ini disebut dengan shafqatain fi al shaqah. • Two in one terjadi bila semua ketiga faktor di bawah ini terpenuhi: – Objek sama – Pelaku sama – Jangka waktu sama • Bila satu saja dari faktor diatas tidak terpenuhi, maka two in one tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah • Contoh: dari two in one adalah transaksi lease and purchase (sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi gharar dalam akad, karena ada ketidakjelasan akad mana yang berlaku: akad beli atau akad sewa. Karena itulah maka transaksi sewa-beli ini diharamkan.