1. Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh.
2. Unsur-unsur gas mulia antara lain helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.
3. Gas mulia tidak mudah bereaksi karena kestabilan konfigurasi elektronnya.
2. GAS MULIA
Gas Mulia Adalah Unsur-unsur Golongan VIII A (Delapan A)
Dalam Tabel Periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur
tersebut sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Unsur-unsur
tersebut diantaranya Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Menurut Lewis, kestabilan gas mulia
tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh,yaitu
konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia
dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif).Semua unsur gas
mulia merupakan unsur yang tidak reaktif atau inert.
3.
4. Berikut ini adalah asal-usul nama unsur-unsur
Gas Mulia yang diambil dari bahasa Yunani,
yaitu:
1. Helium (ílios or helios) = Matahari
2. Neon (néos) = Baru
3. Argon (argós) = Malas
4. Kripton (kryptós) = Tersembunyi
5. Xenon (xénos) = Asing
6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium
5. Kelimpahan Gas Mulia di
Alam
Gas mulia diatmosfer bumi berada dalam bentuk
monoatomik. Argon merupakan penyusun udara dengan
jumlah terbesar ketiga setelah nitrogen dan oksigen.
Berikut daftar konsentrasi selengkapnya :
6. • Dari tabel di atas, nampak jelas bahwa gas mulia yang paling
banyak dijumpai di atmosfer adalah argon, menduduki peringkat ke 3
setelah nitrogen dan oksigen. Akan tetapi, gas mulia yang paling
banyak terdapat di alam semesta adalah helium. Unsur helium
bersama-sama dengan unsur hidrogen merupakan komponen utama
dari matahari dan bintang-bintang.
• Helium dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada
beberapa sumber gas alam, sebagai hasil peluruhan bahan-bahan
radioaktif.Adapun radon hanya diperoleh dari peluruhan radioaktif
unsur radium
7. DEFINISI DARI SIFAT FISIS
• DEFINISI DARI SIFAT FISIS :
• Sifat fisis adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti
tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat
tersebut.
• Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh dari es
dengan memanaskan sebuah balok es dan mencatat
pada suhu berapa es tersebut berubah menjadi air. Air
dengan es hanya berbeda dalam hal penampilan saja,
bukan dalam komposisi, jadi ini termasuk kedalam
perubahan fisis.
8. DEFINISI DARI SIFAT KIMIA
• Sifat kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya
diperlukan perubahan kimiawi.
• Sebagai contoh, pernyataan yang menyebutkan bahwa
“Gas hidrogen terbakar oleh gas oksigen dan membentuk
air” yang mendeskripsikan sifat kimia dari hidrogen,
karena untuk menyelidikinya kita harus melakukan
perubahan kimiawi, yakni pembakaran.
• Setelah terjadi perubahan kimiawi, zat mula-mula yakni
hidrogen, menghilang dan berubah menjadi zat kimia lain
yakni air. Kita tidak dapat mengembalikan Hidrogen dari
air sebagaimana perubahan-perubahan fisis seperti
pelelehan atau pembekuan.
9. • Golongan gas mulia tidak ditemukan senyawa alami di alam
• Golongan ini sudah memenuhi aturan oktet dan duplet
• Kestabilannya sangat tinggi
• Gas mulia tidak bersifat kovalen dan ionik
• Tidak berwarna
• Tidak berbau
• Tidak berasa
• He & Ne tidak larut dalam air
• Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air
10. 1. Konfigurasi elektron valiensi nya menyebabkan gas mulia amat stabil:
He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10
6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga
biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron
bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
11. 2. Nomor atom, jari-jari atom, titik didih, titik beku, selalu bertambah dari He ke Rn.
Titik cair dan titik didih Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi
antar atom gas mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).
3. Wujud Gas Mulia
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu
kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena
kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik.
4. Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar semakin lemah.
12. SIFAT KIMIA GAS MULIA
-Jari-jari Kovalen Bertambah dari He ke Rn
-Energi ionisasi Berkurang dari He ke Rn
13. SIFAT KIMIA GAS MULIA
2) Kereaktifan Gas Mulia Sangat Rendah
• Gas mulia bersifat inert (lembam). Gas-gas mulia terdapat sebagai
molekul monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri) jadi tidak
ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Konfigurasi
elektron gas mulia dengan 8 elektron pada kulit terluar merupakan
konfigurasi elektron yang paling stabil. Kestabilan gas mulia
tercermin dari harga energy pengionan yang besar menunjukkan
sukarnya unsur-unsur itu untuk melepas elektron,
• harga afinitas elektron yang rendah menunjukkan kecilnya
kecenderungan untuk menyerap elektron. Jadi, unsur gas mulia
tidak berkecenderungan untuk melepas maupun menyerap
elektron. Oleh karena itu unsur-unsur gas mulia tidak mudah
terlibat dalam reaksi kimia.
14. SIFAT KIMIA GAS MULIA
• 3) Makin Besar Jari-jari Atom Makin Reaktif
• kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan
pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari atas kebawah.
Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap
electron kulit luar berkurang, sehingga elektronnya makin mudah
ditarik oleh atom lain.
• Walaupun senyawa gas mulia telah berhasil dibuat, namun harus
tetap diakui bahwa unsur gas mulia lebih stabil dari semua
golongan lainnya. Unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan
unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
Setelah senyawa gas mulia berhasil dibuat, maka gas mulia bukan
lagi bersifat inert
15. 2. Neon
Tidak mudah bereaksi (inert), tak
berwarna
Dapat bersenyawa dengan fluor
Dalam tabung vakum yang
melepaskan
muataaan listrik, Neon menyala
oranye
kemerahan
Memiliki kemampuan
mendinginkan refrigrator 40 kali lipat
dari helium cair dan 3
kali lipat lebih dari hidrogen cair
1. Helium
Tak berwarna, tak berbau, tak
berasa, tak
beracun, hampir inert
Deret kimia gas mulia
Tidak bisa diubah bentuknya
menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan
suhu
Molekul-molekul gasnya
mengembang dengan
cepat ketika dipanaskan ke suhu
ruangan.
Sifat Kimia
16. 3. Argon
Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat
daripada
nitrogen
Memiliki kelarutan yang sama
dengan oksigen
Merupakan campuran dari 3 isotop
Bukan gas yang mudah terbakar
Molekul argon hanya terdiri dari
satu atom
argon, yaitu Ar
Mudah larut dalam air
Tidak berbau dan tidak berasa
Argon tidak mudah ber-reaksi
dengan elemen
lain
4. Kripton
Kripton sebuah gas mulia yang
tanpa warna,
bau, dan rasa
Kripton memiliki sifat inert (tidak
reaktif) dan
stabil
Saat Kripton bercampur dengan
Argon, ketika
mengisi gas lampu penghemat energi,
Kripton
dapat mengurangi voltase dan
konsumsi
pengeluaran dan menghemat biaya
dalam
penerangan
5. Xenon
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak beracun
Sifat oksidatornya yang sangat kuat.
17. Pembuatan Gas Mulia
1. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -
268,8 0C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan
dengan cara pengembunan (liquefaction) sampai gas alam akan
mencair (sekitar -156°C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
2. Pembuatan Ne, Ar, Kr, dan Xe dilakukan dengan Proses
Destilasi Bertingkat.
Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam
industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses
destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering
(bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada
kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas
oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-
189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gasoksigen (-182,8
0C).
18. Helium :
a) sebagai pengisi balon udara
b) Sebagai campuran oksigen dalam
tabung penyelam
c) Campuran oksigen dan helium
dipakai untuk pernapasan
pada penderita asma di rumah sakit
d) Helium cair dapat digunakan
sebagai zat pendingin karena
memilki titik uap yang sangat rendah
Neon :
a) Digunakan untuk mengisi lampu
neon
b) Digunakan untuk berbagi macam-
macam hal seperti indikator
tegangan tinggi, zat pendingin,
penangkal petir, dan mengisi tabung
televisi
c) Dapat digunakan untuk memberi
tanda pada pesawat terbang
d) Neon cair merupakan zat pendingin
pada refrigerator untuk
temperatur rendah
Kegunaan Unsur dan senyawa Gas Mulia
19. Argon :
a) Digunakan dalam
las titanium dan
staintless steel
b) Digunakan
sebagai pengisi bola
lampu pijar
Xenon :
a) Digunakan dalam
pembuatan lampu
pijar untuk
bakterisida (
pembunuh bakteri )
b) Digunakan dalam
pembuatan tabung
elektron
Kripton :
a) Digunakan dalam
lampu kilat untuk fotografi
kecepatan tinggi
b) Kripton bersama argon
digunakan sebagai
pengisi lampu
fluoresen bertekanan
rendah
Radon
• Dapat digunakan dalam terapi
kanker karena bersifat radioaktif.
• Radon juga dapat berperan
sebagai sistem peringatan gempa,
karena bila lempengan bumi
bergerak kadar radon akanberubah
sehingga bisa diketahui bila adanya
gempa dari perubahan kadar
radon.