7. Semua unsur gas mulia terdapat
di udara, kecuali radon yang
merupakan unsur radioaktif.
Unsur-unsur gas mulia, kecuali
radon, melimpah jumlahnya
karena terdapatdalam udara
bebas.
Unsur-unsur gas
mulia, kecuali radon,
melimpah jumlahnya
karena terdapat
dalam udara bebas.
Helium adalah unsur terbanyak
jumlahnya di alam semesta
karena helium adalah salah satu
unsur penyusun bintang.
Udara mengandung
gas mulia (Ar, Ne, Xe,
dan Kr), walaupun
dalam jumlah yang
kecil.
9. Jari-jari atom dari He ke Rn
bertambah sebagaimana
bertambahnya jumlah kulit
elektron. Konfigurasi elektron
dengan kulit valensi terisi penuh
demikian menyebabkan gas mulia
cenderung sangat stabil (sangat
sukar bereaksi).
Dengan elektron valensi yang
sudah penuh, unsur gas mulia
sangat sukar untuk menerima
elektron. Hal ini dapat dilihat dari
harga afinitas elektron yang
rendah.
JARI-JARI AFINITAS ELEKTRON
10. Kestabilan unsur-unsur golongan gas
mulia menyebabkan unsur-unsur gas
mulia sukar membentuk ion, artinya
sukar untuk melepas elektron.
Energi ionisasi dari He ke Rn semakin
berkurang, sebagaimana bertambahnya
jari-jari atom sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron valensi semakin
melemah dan energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron semakin
berkurang.
Gas mulia merupakan golongan yang
termasuk golongan non-logam.
Non-logam adalah kelompok unsur kimia
yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom
lain dari pada melepaskannya. Tidak
seperti logam yang merupakan konduktor
listrik, non-logam biasanya
bersifat insulator atau semikonduktor.
ENERGI IONISASI KARAKTERISTIK LOGAM DAN
NON-LOGAM
11.  Helium tidak berwarna, tetapi saat di dalam lampu
warnanya menjadi merah orange.
 Neon berwarna merah
 Argon berwarna merah muda saat bertekanan
rendah dan berwarna biru saat bertekanan tinggi.
 Kripton berwarna putih kebiruan
 Xenon berwarna biru
 Radon berwujud sinar radioaktif (alpha, beta,
gamma)
WARNA
13. Karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas mulia cenderung tidak
reaktif sangat sulit bereaksi. Hal ini didukung oleh fakta bahwa di alam, gas
mulia selalu ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal).
Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di mana dalam reaksi dengan fluorin,
Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukan pemanasan atau penyinaran dengan
sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Kr hanya bereaksi jika diberi muatan listrik
atau sinar X pada suhu yang sangat rendah.
Unsur He dan Ne ditemukan tidak mengalami reaksi kimia dan membentuk
senyawa. Unsur Ar diketahui bereaksi dengan HF membentuk senyawa HArF
padasuhu 18 K. Unsur Kr dapat bereaksi dengan F2 membentuk senyawa KrF2
dalam kondisi didinginkan pada −196°
C dan diberi loncatan muatan listrik atau
radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi dengan F2 membentuk tiga senyawa
fluorida biner yang berbeda—XeF2, XeF4, dan XeF6— bergantung
pada kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur Rn bereaksi secara
spontan dengan F2 membentuk senyawa.
15. Gas Helium
Helium (He) ditemukan
dalam gas alam di
Amerika Serikat.
Gas helium mempunyai titik
didih yang sangat rendah,
yaitu -268,8ËšC sehingga
pemisahan gas helium dari gas
alam dilakukan dengan cara
pendinginan sampaigas alam
akan mencair (sekitar -156ËšC)
dan gas helium terpisah dari
gas alam.
16. Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon
(Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan
xenon(Xe) walaupun dalam jumlah yang
kecil. Gas mulia di industri diperoleh
sebagai hasil samping dalam industri
pembuatan gas nitrogen dan gas
oksigen dengan proses destilasi udara
cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara
kering (bebas uap air)
didinginkansehingga terbentuk udara
cair. Pada kolom pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak gas
oksigen dan sedikit gas nitrogen
karena titik didih gas argon (-189,4ËšC)
tidak jauh beda dengan titik didih gas
oksigen (-182,8ËšC).
17. Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon
Untuk menghilangkan gas oksigen
dilakukan proses pembakaran secara
katalitik dengan gas hidrogen,kemudian
dikeringkan untuk menghilangkan air
yang terbentuk.
Adapun untuk menghilangkan gas
nitrogen, dilakukan cara destilasi
sehingga dihasilkan gasargon dengan
kemurnian 99,999%.
Gas neon yang mempunyai titik didih
rendah (-245,9ËšC) akan terkumpul
dalam kubah kondensor sebagai gas
yang tidak terkonsentrasi (tidak
mencair).
18. Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon
Gas kripton (Tb = -153,2ËšC) dan xenon
(Tb=-108ËšC) mempunyai titik didih yang
lebih tinggi dari gas oksigen sehingga
akan terkumpul di dalam kolom oksigen
cair di dasar kolom destilasi utama.
Dengan pengaturan suhu sesuai titik
didih, maka masing-masing gas akan
terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di
udara, kecuali Radon (Rn) yang hanya
terdapat sebagai isotop radioaktif
berumur pendek, yang diperoleh dari
peluruhan radioaktif atom radium.
20. Helium dapat sebagai pengisi
balon udara. Lalu, helium cair dapat
digunakan sebagai zat pendingin
karena memiliki titik uap yang
sangat rendah. Selain itu, helium
yang tidak reaktif digunakan
sebagai pengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan untuk
penyelaman dasar laut. Helium
juga bisaa digunakan untuk
menjaga bahan roket tetap
berwujud cair.
HELIUM
21. Neon biasanya digunakan untuk
pengisi bola lampu neon. Neon
dapat digunakan juga sebagai zat
pendingin, indikator tegangan
tinggi, penangkal petir, dan untuk
pengisi tabung-tabung televisi.
Salah satu kegunaan neon yang
lain adalah pemberi tanda pada
pesawat terbang karena sinarnya
dapat menembus kabut.
NEON
22. Argon digunakan dalam las
titanium pada pembuatan
pesawat terbang atau roket.
Argon juga digunakan dalam
las stainless steel dan sebagai
pengisi bola lampu pijar
karena argon tidak bereaksi
dengan wolfram (tungsten)
yang panas.
ARGON
23. Kripton bersama argon
digunakan sebagai pengisi
lampu fluoresen bertekanan
rendah. Kripton juga
digunakan dalam lampu
mercusuar, laser untuk
perawatan retina.
KRIPTON
24. Xenon digunakan dalam pembuatan
tabung elektron, lampu stoboskopik
(lampu neon yang berkedip dengan
frekuensi tertentu), lampu
bakterisida, dan lampu yang
digunakan untuk mengeluarkan laser
rubi yang menghasilkan sinar yang
koheren. Tidak hanya itu, xenon juga
digunakan dalam medan energi nuklir
dalam bejana gelembung udara,
probe, dan penerapan lainnya di mana
dibutuhkan bobot atom tinggi.
XENON
25. Radon yang bersifat radioaktif
dahulunya digunakan sebagai cat
angka pada jam. Namun, saat
sekarang radon digunakan untuk
terapi kanker dan sistem
peringatan gempa. Radon juga
dapat berperan sebagai sistem
peringatan gempa karena bila
lempengan bumi bergerak kadar
radon akan berubah sehingga bisa
diketahui bila adanya gempa dari
perubahan kadar radon.
RADON
27. Inhalasi helium dapat berbahaya jika
dilakukan secara berlebihan karena
helium merupakan gas asfiksian yang
dapat menggantikan oksigen dalam
paru-paru dan mengganggu
pernapasan normal.
Penghirupan helium murni secara
terus menerus dapat menyebabkan
kematian yang disebabkan oleh
asfiksia dalam beberapa menit.
 Menghirup neon yang terlepas dalam ruangan
tertutup bisa memicu sesak napas.
 Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu
amat rendah bisa menyebabkan radang dingin
(frostbite).
 Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan
memicu pusing, mual, muntah, kehilangan
kesadaran, dan kematian.
 Dalam ruangan yang tertutup, neon yang
terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen
di udara. Konsentrasi oksigen yang hilang
hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian).
HELIUM NEON
28. Argon bisa terhirup dan masuk ke
dalam tubuh. Jika terhirup pada
ruangan tertutup, korban bisa lemas
karena kekurangan oksigen akibat
didesak oleh argon.
Efek lain yang mungkin timbul saat
menghirup argon adalah pusing, sakit
kepala, sesak nafas, mual, muntah,
kehilangan kesadaran, dan pada kasus
parah mengakibatkan kematian..
Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat
menyebabkan pusing, mual, muntah,
kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.
Ketika gas ini mencapai konsentrasi 50%,
berbagai gejala mulai terlihat seperti sesak
nafas ringan, pernapasan yang cepat, dan
kelaparan udara (air hunger).
Gas pada suhu dingin yang ekstrim (-244
derajat C) akan membekukan organisme saat
terjadi kontak, meskipun hal ini hampir
mustahil terjadi secara alami.
ARGON KRIPTON
29. Xenon tidak beracun tapi
senyawanya sangat beracun
karena sifat oksidatornya yang
sangat kuat
Radon menghasilkan hasil peluruhan
berbentuk padat, dan akibatnya,
cenderung membentuk debu halus
yang mudah memasuki jalur udara dan
melekat permanen dalam jaringan
paru-paru, menghasilkan paparan
lokal yang parah.
Radon dalam rumah menyebabkan
kematian akibat kanker paru-paru.
XENON RADON
31. Sebaiknya saat menggunakan
unsur-unsur gas mulia memang
disesuaikan dengan kebutuhan
dan anjuran yang seharusnya.
Harus tetap diingat bahwa dalam
pemakaiannya juga ada batas
kadarnya. Saat kita memakainya
melebihi kadar yang seharusnya
dapat memicu beberapa gangguan.
Begitu juga saat kita memakainya
dengan kadar dibawah kadar
seharusnya.