SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
MencegahMencegahMencegahMencegah PotensiPotensiPotensiPotensi AparaturAparaturAparaturAparatur IntoleranIntoleranIntoleranIntoleran dandandandan RadikalRadikalRadikalRadikal
OlehOlehOlehOleh ::::
Dr. TriDr. TriDr. TriDr. Tri WidodoWidodoWidodoWidodo WahyuWahyuWahyuWahyu UtomoUtomoUtomoUtomo, SH, MA, SH, MA, SH, MA, SH, MA
DeputiDeputiDeputiDeputi KajianKajianKajianKajian KebijakanKebijakanKebijakanKebijakan dandandandan InovasiInovasiInovasiInovasi AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi Negara LANNegara LANNegara LANNegara LAN----RIRIRIRI
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Pengembangan
Kompetensi
Kajian & Inovasi
Fasilitasi-
Advokasi
Sekilas Cakupan Tugas LAN
CPNS
Seleksi Masa Percobaan: Latsar
A = Akuntabilitas
N = Nasionalisme
E = Etika
K = Komitmen Mutu
A = Anti Korupsi
BELA NEGARA
Seleksi & Pembinaan CPNS
Seleksi CPNS & LATSAR (Diklat Prajabatan)
Tujuan Seleksi untuk memperoleh CPNS yang:
Memiliki karakteristik pribadi selaku penyelenggara pelayanan
publik;
Mampu berperan sebagai perekat NKRI;
Memiliki intelegensia yang tinggi untuk pengembangan kapasitas
dan kinerja organisasi, dan
Memiliki ketrampilan, keahlian dan perilaku sesuai dengan
tuntutan jabatan.
(Permenpan RB No. 36 Tahun 2018)
Pelaksanaan Seleksi CPNS
1. Seleksi Administrasi;
2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD): Tes Wawasan Kebangsaan (TWK),
Tes Intelegensia Umum (TGU), Tes Karakteristik Pribadi (TKP);
3. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB): Materi Seleksi Kompetensi
Bidang dapat berupa: TPA, Tes Praktik Kerja, Tes Bahasa Asing, Tes
Fisik, Psikotes, Tes Kesehatan Jiwa dan atau Wawancara sesuai yang
dipersyaratkan oleh jabatan, dengan sekurang-kurangnya 2 jenis tes
(Permenpan RB No. 36 Tahun 2018).
Sistem CAT (computer-assisted test)
Sejak 2014, seleksi kompetensi dasar pengadaan PNS dilakukan melalui
sistem CAT.
Sistem CAT (computer-assisted test) yaitu model assessment atau penilaian
dimana kandidat/calon menjawab pertanyaan (atau menyelesaikan latihan)
dengan menggunakan komputer (menjadi bagian dalam program
komputer), yang mampu menjamin transparansi, efisiensi serta efektivitas
dalam rekruitmen pegawai karena pengolahan sampai dengan
pengumuman sepenuhnya berdasarkan program dalam komputer.
Penggunaan sistem CAT belum sepenuhnya dapat dilakukan oleh instansi
pemerintah, terutama di daerah, khususnya terkait prasarana dan sarana
serta infrastruktur teknologi informasi yang masih terbatas.
Tingkat Kelulusan Pelamar
Khusus pada pengadaan PNS tahun anggaran 2018, rendahnya tingkat
kelulusan pelamar pada tahapan SKD, terutama komponen TKP;
Sebesar 91% peserta tidak lulus dalam Seleksi Kompetensi Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 atau hanya sebesar 9% peserta yang
lulus SKD. Dari sebanyak 238.015 formasi yang tersedia di tahun 2018
hanya sebanyak 21.421 peserta yang lulus.
JALUR MASUK CPNS
NILAI KUMULATIF
Permenpan dan RB 37/2018 Permenpan dan RB 61/2018
JALUR UMUM TKP minimal 143
TIU minimal 80
TWK minimal 75
NK = 298
≥ 255
JALUR KHUSUS
- Cumlaude dan diaspora Kumulatif ≥ 298
TIU ≥ 85
≥ 255
- Penyandang disabilitas Kumulatif ≥ 260
TIU ≥ 70
≥ 220
- Putra-putri Papua dan Papua Barat Kumulatif ≥ 260
TIU ≥ 60
≥ 220
- Tenaga guru dan tenaga
medis/paramedis dari eks honorer
kategori 2
Kumulatif ≥ 260
TIU ≥ 60
≥ 220
- Olahragawan berpestasi
internasional
Sesuai nilai ambang batas hasil
SKD
Sesuai nilai ambang batas
- Dokter spesialis dan instruktur
penerbang
Kumulatif ≥ 298
TIU 80
≥ 255
- Petugas ukur, rescuer, anak buah
kapal, pengamat gunung api,
penjaga mercusuar,
pelatih/pawang hewan, dan
penjaga tahanan
Kumulatif ≥ 260
TIU ≥ 70
≥ 255
Tabel Komponen Penilaian SKD
Sumber: Permenpan dan RB No. 61/2018 dan Permenpan dan RB No. 37/2018.
Keterangan: Test Karakteristik Pribadi (TKP), Test Intelegensia Umum (TIU), dan Test Wawasan Kebangsaan (TWK).
Tabel Komponen Penilaian SKD
Potensi Radikalisme di Birokrasi
19,4 persen PNS menyatakan tidak setuju dengan Pancasila, dan lebih percaya
dengan ideologi khilafah (Hasil Studi Lembaga Alvara Strategi Indonesia, Oktober
2017).
Ada 41 masjid lembaga pemerintah di Jakarta yang terindikasi terpapar paham
radikal, dengan rinciannya, 11 masjid di kementerian, 11 masjid di lembaga, dan
21 masjid milik BUMN (Hasil Studi Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan
Masyarakat dan Rumah Kebangsaan pada 29 September s/d 21 Oktober 2017).
Tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia terpapar paham radikalisme
(Temuan Badan Intelejen Negara, 2018).
39 persen mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi negeri di Indonesia simpatik
terhadap gerakan radikalisme (Temuan BNPT, 2018).
Potensi Radikalisme di Birokrasi
Data infografis per 3 November 2017,
https://pinterpolitik.com/hantu-bernama-radikalisme/
Data infografis per Juli 2018, https://tirto.id/pekerjaan-rumah-
dewan-masjid-menangkal-paham-radikal-di-masjid-cNPq
Potensi Radikalisme di Birokrasi
Potensi Radikalisme di Birokrasi
https://www.liputan6.com/news/read/3528883/salah-satu-terduga-teroris-di-probolinggo-seorang-pns
https://news.detik.com/kolom/d-4036049/asn-radikalisme-dan-loyalitas-ideologi-negara
https://news.detik.com/berita/d-4026031/gp-ansor-perlu-diwaspadai-banyak-asn-terpapar-ideologi-radikal
• Menolak konsepsi negara Pancasila, menganggap upacara
adalah hal syirik.
• Pemikiran ASN yang menyetujui tindakan kekerasan dan
atau terorisme yang berlabel "jihad“.
• Mengunggah status di laman sosial pribadi dan juga
pernyataan “tajam” yang disampaikan dalam forum sosial-
keagamaan.
• Pemikiran "ambigu" atau paradoks ASN yang membenci
pemerintahan yang sedang berkuasa.
• ASN/pejabat BUMN yang memiliki penghasilan besar
terkait jabatan dan profesi juga beberapa kali terbukti
sebagai penyumbang kegiatan radikalisme dan terorisme.
• ASN meninggalkan tanggung jawabnya dan berangkat ke
Suriah semata-mata memenuhi panggilan jihad.
Upaya yang Telah Dilakukan
CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses
DIKLAT terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang.
CPNS yang dinyatakan tidak lulus pendidikan dan pelatihan akan diberhentikan
sebagai calon PNS (Pasal 63, 64, dan 65 UU ASN).
CPNS diharapkan mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai
dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap
pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Upaya yang Perlu Terus Dilakukan
Mengantisipasi
Berkembangnya
Terorisme di Indonesia
(Disampaikan Komjen Suhardi
Alius dalam Ceramah Umum
Kebangsaan dan Nasionalisme di
LAN, 10 April 2019)
Generasi muda harus memiliki sense of crisis dalam semua aspek yang punya implikasi.
Memiliki naluri rasa kebangsaan dalam merespon dinamika dalam masyarakat.
Peka terhadap perubahan dan memiliki kemampuan analisa dampak.
Mampu memberikan koreksi konstruktif positif kepada penyelenggara negara.
Mampu membuat network dengan stakeholder lainnya.
Cepat dalam merespon dan klarifikasi isu yang berkembang khususnya yang menyangkut
dinamika sebelum menjadi opini negatif (ubah noise menjadi voice).
Bisa menjadi agen perubahan pencegah radikalisme dan terorisme.
Rekomendasi Kedepan
Perlu melakukan tindakan preventif dalam penyusunan soal Seleksi
Kompetensi Dasar terutama Test Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Test
Karakteristik Pribadi (TKP) untuk memetakan profil pelamar secara utuh
karena susunan soal merupakan materi pengetahuan umum tidak
sekedar tes kognitif.
Dalam pelaksanaan seleksi kompetensi bidang sesuai dengan persyaratan
Jabatan pada Instansi Pemerintah sangat memungkinkan pendalaman
wawancara dan tes psikologi terhadap para pelamar untuk menggali profil
pelamar yang terbebas dari paham radikalisme.
Pada saat pemberkasan wajib menyampaikan surat pernyataan memegang
teguh 4 pilar kebangsaan.
Optimalisasi pelaksanaan pengawasan dan pengendalian seleksi CPNS baik
tingkat nasional maupun instansional.
Membangun Etika Digital dalam penggunaan medsos, mengingat proporsi
ASN generasi milenial semakin besar, sementara medsos merupakan
media paling cepat untuk menyebarkan hoax, hate speech, dan ajaran
radikalisme.
Menjadikan ASN Milenial sebagai agen perubahan & garda terdepan
untuk gerakan mewujudkan ASN NKRI yang inklusif, toleran, dan memiliki
digital literasi yang baik.
Membenahi sistem pendidikan dengan memperkuat kurikulum sejarah
perjuangan bangsa, character building, dan aktualisasi nilai-nilai
Pancasila.
Menjadikan pendidikan agama dan lingkungan relijius di lingkungan
instansi pemerintah sebagai bagian dari manajemen pemerintahan.
Rekomendasi Kedepan
Menciptakan sistem deteksi dini atau filtering potensi radikalisme secara
berlapis:
o Lapis 1: untuk pelamar CPNS, melalui instrumen Seleksi (SKD-SKB);
o Lapis 2: untuk CPNS yang akan diangkat sebagai PNS, melalui program Latsar dan
penanaman nilai-nilai dasar ASN;
o Lapis 3: untuk PNS (sejak pengangkatan s/d pensiun), melalui pembinaan oleh PPK
masing-masing.
Deteksi dini potensi radikalisme sebaiknya juga diberlakukan untuk kalangan
selain ASN, misalnya bagi calon anggota TNI/Polri, pegawai swasta, bahkan
kelompok masyarakat sipil (NGOs).
Program “Santiaji Pancasila” atau sejenisnya perlu dihidupkan kembali tanpa
harus berupa indoktrinasi. Metode pembelajaran Pancasila harus didesain
secara inovatif, sehingga internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan
secara menyenangkan (fun).
Rekomendasi Kedepan
Epilog
Terima kasih ...
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL

More Related Content

What's hot

Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiKelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiSaiyidahMuflihah
 
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.pptMODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.pptssusercbded3
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDHazana Itriya
 
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LiaHakim1
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_KepsekAnis Masykhur
 
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlakMsteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlakAliAlBayuri
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdfMuhammad Iqbal
 
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -EPPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -ERigenMaulana
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan QurbanPPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan QurbanVienna_Maulee
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmusarahmuthiah
 
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupAquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupNamaku Merah
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Namin AB Ibnu Solihin
 

What's hot (20)

Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 
INI LOH RPP Temen guee
INI LOH RPP Temen gueeINI LOH RPP Temen guee
INI LOH RPP Temen guee
 
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiKelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
 
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.pptMODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SD
 
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
 
haji & kurban.pptx
haji & kurban.pptxhaji & kurban.pptx
haji & kurban.pptx
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlakMsteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
 
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -EPPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
 
Materi Akhlak.ppt
Materi Akhlak.pptMateri Akhlak.ppt
Materi Akhlak.ppt
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan QurbanPPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan Qurban
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Akhlakul Karimah- Agama Islam
Akhlakul Karimah- Agama IslamAkhlakul Karimah- Agama Islam
Akhlakul Karimah- Agama Islam
 
Remaja Smart with Islam
Remaja Smart with IslamRemaja Smart with Islam
Remaja Smart with Islam
 
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupAquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
 

Similar to Mencegah Potensi Aparatur Intoleran dan Radikal

STRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARA
STRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARASTRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARA
STRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARADadang Solihin
 
BT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdf
BT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdfBT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdf
BT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdfRahmanTanjung1
 
Optimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI
Optimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RIOptimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI
Optimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RIDadang Solihin
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxUmmuFaizah7
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxDimasTriyono1
 
Amanat Pembukaan Dikbangspes
Amanat Pembukaan DikbangspesAmanat Pembukaan Dikbangspes
Amanat Pembukaan DikbangspesCIkumparan
 
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdfFikriyaSholihatin1
 
Analisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdfAnalisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdfOtoNurFaLah1
 
Manajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxManajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxUDPUTRI1
 
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfPOLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfZainul Ulum
 
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdfTugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdfNisaQurrotulAini
 
Kesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negaraKesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negaradhiratamahatta
 
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASNInovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanKebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfPOLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfZainul Ulum
 
Rps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam iiRps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam iiAsyha Aini
 
Bahan Tayang Agenda I PKP Angkatan 6_2023.pdf
Bahan Tayang Agenda  I PKP Angkatan 6_2023.pdfBahan Tayang Agenda  I PKP Angkatan 6_2023.pdf
Bahan Tayang Agenda I PKP Angkatan 6_2023.pdfGregoriusMtae
 
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdfSEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdfZainul Ulum
 
1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx
1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx
1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptxYustanaWayan
 

Similar to Mencegah Potensi Aparatur Intoleran dan Radikal (20)

STRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARA
STRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARASTRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARA
STRATEGI PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MENWA DALAM BELA NEGARA
 
BT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdf
BT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdfBT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdf
BT AGENDA 3 MAJALENGKA 11.3 (2JP-31 Agustus 2022).pdf
 
Optimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI
Optimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RIOptimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI
Optimalisasi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
Amanat Pembukaan Dikbangspes
Amanat Pembukaan DikbangspesAmanat Pembukaan Dikbangspes
Amanat Pembukaan Dikbangspes
 
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
 
Analisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdfAnalisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdf
 
Manajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxManajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptx
 
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfPOLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
 
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdfTugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
 
Kesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negaraKesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negara
 
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASNInovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
 
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanKebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
 
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdfPOLITIK BERINTEGRITAS.pdf
POLITIK BERINTEGRITAS.pdf
 
Rps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam iiRps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam ii
 
Bahan Tayang Agenda I PKP Angkatan 6_2023.pdf
Bahan Tayang Agenda  I PKP Angkatan 6_2023.pdfBahan Tayang Agenda  I PKP Angkatan 6_2023.pdf
Bahan Tayang Agenda I PKP Angkatan 6_2023.pdf
 
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdfSEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
 
1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx
1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx
1.Membangun budaya organisasi rev1_ 14 okt19.pptx
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Recently uploaded

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (8)

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Mencegah Potensi Aparatur Intoleran dan Radikal

  • 1. MencegahMencegahMencegahMencegah PotensiPotensiPotensiPotensi AparaturAparaturAparaturAparatur IntoleranIntoleranIntoleranIntoleran dandandandan RadikalRadikalRadikalRadikal OlehOlehOlehOleh :::: Dr. TriDr. TriDr. TriDr. Tri WidodoWidodoWidodoWidodo WahyuWahyuWahyuWahyu UtomoUtomoUtomoUtomo, SH, MA, SH, MA, SH, MA, SH, MA DeputiDeputiDeputiDeputi KajianKajianKajianKajian KebijakanKebijakanKebijakanKebijakan dandandandan InovasiInovasiInovasiInovasi AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi Negara LANNegara LANNegara LANNegara LAN----RIRIRIRI PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
  • 3. CPNS Seleksi Masa Percobaan: Latsar A = Akuntabilitas N = Nasionalisme E = Etika K = Komitmen Mutu A = Anti Korupsi BELA NEGARA Seleksi & Pembinaan CPNS
  • 4. Seleksi CPNS & LATSAR (Diklat Prajabatan) Tujuan Seleksi untuk memperoleh CPNS yang: Memiliki karakteristik pribadi selaku penyelenggara pelayanan publik; Mampu berperan sebagai perekat NKRI; Memiliki intelegensia yang tinggi untuk pengembangan kapasitas dan kinerja organisasi, dan Memiliki ketrampilan, keahlian dan perilaku sesuai dengan tuntutan jabatan. (Permenpan RB No. 36 Tahun 2018)
  • 5.
  • 6. Pelaksanaan Seleksi CPNS 1. Seleksi Administrasi; 2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD): Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TGU), Tes Karakteristik Pribadi (TKP); 3. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB): Materi Seleksi Kompetensi Bidang dapat berupa: TPA, Tes Praktik Kerja, Tes Bahasa Asing, Tes Fisik, Psikotes, Tes Kesehatan Jiwa dan atau Wawancara sesuai yang dipersyaratkan oleh jabatan, dengan sekurang-kurangnya 2 jenis tes (Permenpan RB No. 36 Tahun 2018).
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Sistem CAT (computer-assisted test) Sejak 2014, seleksi kompetensi dasar pengadaan PNS dilakukan melalui sistem CAT. Sistem CAT (computer-assisted test) yaitu model assessment atau penilaian dimana kandidat/calon menjawab pertanyaan (atau menyelesaikan latihan) dengan menggunakan komputer (menjadi bagian dalam program komputer), yang mampu menjamin transparansi, efisiensi serta efektivitas dalam rekruitmen pegawai karena pengolahan sampai dengan pengumuman sepenuhnya berdasarkan program dalam komputer. Penggunaan sistem CAT belum sepenuhnya dapat dilakukan oleh instansi pemerintah, terutama di daerah, khususnya terkait prasarana dan sarana serta infrastruktur teknologi informasi yang masih terbatas.
  • 11. Tingkat Kelulusan Pelamar Khusus pada pengadaan PNS tahun anggaran 2018, rendahnya tingkat kelulusan pelamar pada tahapan SKD, terutama komponen TKP; Sebesar 91% peserta tidak lulus dalam Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 atau hanya sebesar 9% peserta yang lulus SKD. Dari sebanyak 238.015 formasi yang tersedia di tahun 2018 hanya sebanyak 21.421 peserta yang lulus.
  • 12. JALUR MASUK CPNS NILAI KUMULATIF Permenpan dan RB 37/2018 Permenpan dan RB 61/2018 JALUR UMUM TKP minimal 143 TIU minimal 80 TWK minimal 75 NK = 298 ≥ 255 JALUR KHUSUS - Cumlaude dan diaspora Kumulatif ≥ 298 TIU ≥ 85 ≥ 255 - Penyandang disabilitas Kumulatif ≥ 260 TIU ≥ 70 ≥ 220 - Putra-putri Papua dan Papua Barat Kumulatif ≥ 260 TIU ≥ 60 ≥ 220 - Tenaga guru dan tenaga medis/paramedis dari eks honorer kategori 2 Kumulatif ≥ 260 TIU ≥ 60 ≥ 220 - Olahragawan berpestasi internasional Sesuai nilai ambang batas hasil SKD Sesuai nilai ambang batas - Dokter spesialis dan instruktur penerbang Kumulatif ≥ 298 TIU 80 ≥ 255 - Petugas ukur, rescuer, anak buah kapal, pengamat gunung api, penjaga mercusuar, pelatih/pawang hewan, dan penjaga tahanan Kumulatif ≥ 260 TIU ≥ 70 ≥ 255 Tabel Komponen Penilaian SKD Sumber: Permenpan dan RB No. 61/2018 dan Permenpan dan RB No. 37/2018. Keterangan: Test Karakteristik Pribadi (TKP), Test Intelegensia Umum (TIU), dan Test Wawasan Kebangsaan (TWK). Tabel Komponen Penilaian SKD
  • 13. Potensi Radikalisme di Birokrasi 19,4 persen PNS menyatakan tidak setuju dengan Pancasila, dan lebih percaya dengan ideologi khilafah (Hasil Studi Lembaga Alvara Strategi Indonesia, Oktober 2017). Ada 41 masjid lembaga pemerintah di Jakarta yang terindikasi terpapar paham radikal, dengan rinciannya, 11 masjid di kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid milik BUMN (Hasil Studi Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat dan Rumah Kebangsaan pada 29 September s/d 21 Oktober 2017). Tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia terpapar paham radikalisme (Temuan Badan Intelejen Negara, 2018). 39 persen mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi negeri di Indonesia simpatik terhadap gerakan radikalisme (Temuan BNPT, 2018).
  • 14. Potensi Radikalisme di Birokrasi Data infografis per 3 November 2017, https://pinterpolitik.com/hantu-bernama-radikalisme/ Data infografis per Juli 2018, https://tirto.id/pekerjaan-rumah- dewan-masjid-menangkal-paham-radikal-di-masjid-cNPq
  • 16. Potensi Radikalisme di Birokrasi https://www.liputan6.com/news/read/3528883/salah-satu-terduga-teroris-di-probolinggo-seorang-pns https://news.detik.com/kolom/d-4036049/asn-radikalisme-dan-loyalitas-ideologi-negara https://news.detik.com/berita/d-4026031/gp-ansor-perlu-diwaspadai-banyak-asn-terpapar-ideologi-radikal • Menolak konsepsi negara Pancasila, menganggap upacara adalah hal syirik. • Pemikiran ASN yang menyetujui tindakan kekerasan dan atau terorisme yang berlabel "jihad“. • Mengunggah status di laman sosial pribadi dan juga pernyataan “tajam” yang disampaikan dalam forum sosial- keagamaan. • Pemikiran "ambigu" atau paradoks ASN yang membenci pemerintahan yang sedang berkuasa. • ASN/pejabat BUMN yang memiliki penghasilan besar terkait jabatan dan profesi juga beberapa kali terbukti sebagai penyumbang kegiatan radikalisme dan terorisme. • ASN meninggalkan tanggung jawabnya dan berangkat ke Suriah semata-mata memenuhi panggilan jihad.
  • 17. Upaya yang Telah Dilakukan CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses DIKLAT terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang. CPNS yang dinyatakan tidak lulus pendidikan dan pelatihan akan diberhentikan sebagai calon PNS (Pasal 63, 64, dan 65 UU ASN). CPNS diharapkan mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
  • 18. Upaya yang Perlu Terus Dilakukan Mengantisipasi Berkembangnya Terorisme di Indonesia (Disampaikan Komjen Suhardi Alius dalam Ceramah Umum Kebangsaan dan Nasionalisme di LAN, 10 April 2019) Generasi muda harus memiliki sense of crisis dalam semua aspek yang punya implikasi. Memiliki naluri rasa kebangsaan dalam merespon dinamika dalam masyarakat. Peka terhadap perubahan dan memiliki kemampuan analisa dampak. Mampu memberikan koreksi konstruktif positif kepada penyelenggara negara. Mampu membuat network dengan stakeholder lainnya. Cepat dalam merespon dan klarifikasi isu yang berkembang khususnya yang menyangkut dinamika sebelum menjadi opini negatif (ubah noise menjadi voice). Bisa menjadi agen perubahan pencegah radikalisme dan terorisme.
  • 19. Rekomendasi Kedepan Perlu melakukan tindakan preventif dalam penyusunan soal Seleksi Kompetensi Dasar terutama Test Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Test Karakteristik Pribadi (TKP) untuk memetakan profil pelamar secara utuh karena susunan soal merupakan materi pengetahuan umum tidak sekedar tes kognitif. Dalam pelaksanaan seleksi kompetensi bidang sesuai dengan persyaratan Jabatan pada Instansi Pemerintah sangat memungkinkan pendalaman wawancara dan tes psikologi terhadap para pelamar untuk menggali profil pelamar yang terbebas dari paham radikalisme. Pada saat pemberkasan wajib menyampaikan surat pernyataan memegang teguh 4 pilar kebangsaan. Optimalisasi pelaksanaan pengawasan dan pengendalian seleksi CPNS baik tingkat nasional maupun instansional.
  • 20. Membangun Etika Digital dalam penggunaan medsos, mengingat proporsi ASN generasi milenial semakin besar, sementara medsos merupakan media paling cepat untuk menyebarkan hoax, hate speech, dan ajaran radikalisme. Menjadikan ASN Milenial sebagai agen perubahan & garda terdepan untuk gerakan mewujudkan ASN NKRI yang inklusif, toleran, dan memiliki digital literasi yang baik. Membenahi sistem pendidikan dengan memperkuat kurikulum sejarah perjuangan bangsa, character building, dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Menjadikan pendidikan agama dan lingkungan relijius di lingkungan instansi pemerintah sebagai bagian dari manajemen pemerintahan. Rekomendasi Kedepan
  • 21. Menciptakan sistem deteksi dini atau filtering potensi radikalisme secara berlapis: o Lapis 1: untuk pelamar CPNS, melalui instrumen Seleksi (SKD-SKB); o Lapis 2: untuk CPNS yang akan diangkat sebagai PNS, melalui program Latsar dan penanaman nilai-nilai dasar ASN; o Lapis 3: untuk PNS (sejak pengangkatan s/d pensiun), melalui pembinaan oleh PPK masing-masing. Deteksi dini potensi radikalisme sebaiknya juga diberlakukan untuk kalangan selain ASN, misalnya bagi calon anggota TNI/Polri, pegawai swasta, bahkan kelompok masyarakat sipil (NGOs). Program “Santiaji Pancasila” atau sejenisnya perlu dihidupkan kembali tanpa harus berupa indoktrinasi. Metode pembelajaran Pancasila harus didesain secara inovatif, sehingga internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan secara menyenangkan (fun). Rekomendasi Kedepan