2. PENGERTIAN....
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkanketurunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnyadan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia
untukmenghasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi.Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan
dengancara generatif atau seksual.
3. ORGAN REPRODUKSI...
Organ reproduksi pria
a. Bagian luar
Penis (zakar)
Skrotum (kandung buah pelir)
b. Bagian dalam
Testis
Saluran kelamin
Kelenjar kelamin
4. LANJUTAN..
Organ reproduksi wanita
a. Organ externa (luar)
Mons pubis,
Labia mayora (bibir besar)
Nimfae atau labia minora
(bibir kecil)
Klitoris (kelentit)
Vestibula
b. Organ interna (dalam)
Uterus (rahim)
Ovarium (indung telur)
Vagina (liang sanggama)
6. ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
REPRODUKSI
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian Bagian Luar
Beri kesempatan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum pengkajian dimulai.
Bila di perlukan urine untuk spesemen lab , kumpulkan pada saat ini
Anjurkan pasien membuka celana, bantu mengatur posisi litotomi dan selimuti bagian yang tidak
diamati
Mulai dengan mengamati rambut pubis, perhatikan distribusi dan jumlah nya dan bandingkan
sesuai perkembangan pasien
Amati kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi, eritema, fisura, leukoplakia, dan eksoriasi
Buka labia mayora dan amati bagian dalam bagian dalam labia mayora, labia minora, kitoris, dan
meatus uretra . Perhatikan setiap ada pembekakan, ulkus, keluaran, pembekakan atau nodula.
Inspeksi genitalia eksterna :Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
Keadaan vulva bagian luar:Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis.
Terdapat ulkus, pembengkakan.
Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe
7. Pengkajian Bagian Dalam
Atur posisi pasien.
Lumasi jari penunjuk anda dengan air streril dan masukan ke dalam vagina dan
identifikasi servik mengenai kelunakannya, serta permukaannya. Tindakan ini
berguna untuk mempergunakan dan memilih spekulum yang tepat. Cabut jari bila
sudah selesai.
Siapkan spekulum dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dan lumasi dengan air
hangat terutama bila akan diambil specimen
Letakkan dua jari pada pintu vagina dan tekankan ke bawah ke arah perianal
Yakinkan tidak ada rambut pubis pada pintu vagina dan dengan tangan satunya
masukan spekulum dengan sudut 45 derajat dan hati-hatilah sehingga tidak menjepit
rambut pubis atau labia.
Bila spekulum sudah berada di vagina, keluarkan dua jari anda, dan putar spekulum
ke arah posisi horizontal dan pertahankan penekanan tetap pada sisi bawah/posterior
Buka paruh spekulum, lokasikan pada servik dan kunci paruh sehingga tetap
membuka.
8. LANJUT...
Bila servik sudah terlihat, atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati servik mengenai
ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya. Normalnya pada nulipara bentuk
servik melingkar atau oval, sedang pada para membentuk celah.
Bila diperlukan spesimen sitologi maka ambillah dengan cara usapan menggunakan aplikator dari
kapas.
Bila sudah selesai, kendorkan screw spekulum, tutup spekulum dan tarik keluar secara perlahan-
lahan.
Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan dengan cara kenakan sarung tangan steril, lumasi
jari penunjuk dan jari tengah kemudian masukkan ke lubang vagina debgan penekanan kearah
posterior dan raba dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodula.
Palpasi servik dengan dua jari anda dan erhatikan posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas
dan nyeri tekan. Normalnya servik dapat digerakkan tanpa terasa nyeri.
Palpasi uterus dengan cara jari-jari tangan menghadap ke atas. Tangan yang diluar taruh di perut dan
tekankan kebawah. Palpasi uterus mengenai ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas.
Palpasi ovarium dengan cara geser dua jari yang ada dalam vagina pada fornik lateral kanan. Tangan
yang diperut tekankan kebawah ke arah kuadran kanan bawah. Palpasi ovarium kanan mengenai
ukuran, mobilitas, bentuk, ukuran, konsistensi dan nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk
ovarium sebelahnya.
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola seksual (00065) berhubungan
dengan Takut infeksi menular seksual
2. Ansietas ( 00146) berhubungan dengan Stressor
3. Gangguan rasa nyaman (00052) berhubungan
dengan Gejala terkait penyakit
11. 1. Ketidakefektifan pola seksual (00065) berhubungan dengan Takut
infeksi menular seksual
Domain 8: Seksualitas
Class 3.Reproduksi
12. NIC NOC
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan selama
3x24 jam,klien dapat
menunjukkan
keefektifan pola seksual
dengan kriteria hasil :
Kontrol Resiko : Penyakit
Menuar Seksual (PMS)
(1905)
(190520) Klien dapat
mengidentifikasi faktor
risiko penyakit menular
seksual (4)
(190501) Klien dapat
mengenali faktor risiko
penyakit menular
seksual (4)
(190511) Klien dapat
mengenali tanda dan
gejala penyakit menuar
Pengajaran : Seks Aman ( 5622)
1. Dapatkan riwayat seksual, termasuk jumlah pasangan seksual
terakhir, frekuensi hubungan, dan kejadian serta pengobatan masa
lalu terkait dengan infeksi menular seksual (PMS)
2. Instruksikan pasien mengenai faktor-faktor yang meningkatkan risiko
IMS (misalnya., hubungan seksual tanpa perlindungan, area
permukaan mukosa genital, peningkatan jumlah kontak-kontak
seksual, dan hubungan seksual saat menstruasi)
3. Diskusikan pengetahuan pasien, pemahaman, motivasi, dan tingkat
komitmen mengenai berbagai metode perlindungan seksual
4. Diskusikan agama, budaya, perkembangan, sosio ekonomi, dan
pertimmbangan individu berkenaan dengan pilihan perlindungan
seksual.
5. Anjurkan pasien untuk mendapatkan pemeriksaan-pemeriksaan rutin
dan melaporkan tanda dan gejala IMS pada penyedia layanan
kesehatan
Pengajaran : Seksualitas (5624)
1. Ciptakan suatu suasana menerima, dan tidak menghakimi
2. Dukungan peran orangtua sebagai pendidik seksualitas utama bagi
anak-anak mereka
3. Informasikan anak dan remaja mengenai manfaat-manfaat untuk
13. 2. Ansietas ( 00146) berhubungan dengan Stressor
Domain 9: Koping / Toleransi Stres
Class 2. Respons Koping
14. NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama
2x24 jam,klien dapat menunjukkan keefektifan
mengurangi stress dengan kriteria hasil :
Tingkat Stress (1212)
(121213) Klien dapat mengurangi rasa gelisah (4)
(121220) Klien dapat mengontrol perasaan mudah
marahnya (5)
(121221) Tingkat depresi klien berkurang (3)
(121222) Kecemasan klien berkurang (3)
(121223) Kecurigaan klien terhadap orang lain berkurang
(4)
Status Kenyamanan (2008)
(200808) Klien dapat menjalin hubungan sosial dengan
orang lain (5)
(200811) Klien mendapatkan perawatan sesuai dengan
kebutuhan (4)
(200812) Klien sudah mampu mengkomunikasikan
kebutuhan (5)
Dukungan Emosional (5270)
1. Rangkul atau sentuh pasien dengan penuh dukungan
2. Bantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti
adanya cemas, marah, atau sedih
3. Dengarkan/dorong ekspresi keyakinan dan
perasaan
4. Temani pasien dan berikan jaminan keselamatan
dan keamanan selama periode cemas
5. Rujuk untuk konseling, sesuaikebutuhan
Teknik Menenangkan (5880)
1. Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
2. Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa
membantu klien
3. Berikan waktu dan tempat untuk menyendiri jika
diperlukan
15. 3.Gangguan rasa nyaman (00052) berhubungan dengan Gejala terkait
penyakit
Domain 12: Kenyamanan
Class 1. Kenyamanan Fisik
16. NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam, klien dapat
merasa nyaman dengan kriteria hasil :
Tingkat Nyeri (2102)
(210201) Nyeri yang dilapokan (5)
(210204) Panjang episode nyeri (4)
(210206) Ekspresi wajah (5)
Kontrol Gejala (1608)
(160801) Memantau munculnya gejala (5)
(160802) Memantau lama bertahannya gejala
(4)
(160805) Memantau variasi gejala (5)
Manajemen Nyeri (1400)
1. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan akibat prosedur
2. Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat mencetuskan
atau meningkatkan nyeri.
3. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan
Bantuan Modifikasi Diri (4470)
1. Identifikasi bersama pasien mengenai strategi paling efektif
terkait dengan perubahan perilaku
2. Intruksikan pasien untuk mencatat kejadian perilaku
setidaknya mulai dari 3 hari sampai dengan 2 hingga 3 minggu
3. Dorong pasien untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang
bisa diatur dan bisa dicapai dalam waktu tertentu
4. Bantu perkembangan fleksibilitas selama pembentukan
rencana dan tingkatkan penguasaan terhadap satu langkah
sebelum pindah pada langkah berikutnya