SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ASUHAN KEPERAWATAN
SISTEM REPRODUKSI
Karimatan nisa
Muthmainnah
Mauryda Dwitya
Noviyanti
PENGERTIAN....
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkanketurunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnyadan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia
untukmenghasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi.Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan
dengancara generatif atau seksual.
ORGAN REPRODUKSI...
Organ reproduksi pria
a. Bagian luar
Penis (zakar)
Skrotum (kandung buah pelir)
b. Bagian dalam
Testis
Saluran kelamin
Kelenjar kelamin
LANJUTAN..
Organ reproduksi wanita
a. Organ externa (luar)
Mons pubis,
Labia mayora (bibir besar)
Nimfae atau labia minora
(bibir kecil)
Klitoris (kelentit)
Vestibula
b. Organ interna (dalam)
Uterus (rahim)
Ovarium (indung telur)
Vagina (liang sanggama)
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Kanker Vagina
Gangguan Menstruasi
Kanker Serviks
Epididimitis
Sifilis
AIDS
Herpes Genetalis
Ejakulasi Dini
Impotensi
Mikropenis
Vulvovaginatis
Hipogonadisme
Gonore
Kanker Ovarium
Endometriosis
Kanker Rahim
Keputihan
Infeksi Vagina
Hernia Inguinal
Kandida
Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Fibroadenoma
Condyloma
Kanker Prostat
Pseudohermasphrodite
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
REPRODUKSI
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian Bagian Luar
Beri kesempatan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum pengkajian dimulai.
Bila di perlukan urine untuk spesemen lab , kumpulkan pada saat ini
Anjurkan pasien membuka celana, bantu mengatur posisi litotomi dan selimuti bagian yang tidak
diamati
Mulai dengan mengamati rambut pubis, perhatikan distribusi dan jumlah nya dan bandingkan
sesuai perkembangan pasien
Amati kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi, eritema, fisura, leukoplakia, dan eksoriasi
Buka labia mayora dan amati bagian dalam bagian dalam labia mayora, labia minora, kitoris, dan
meatus uretra . Perhatikan setiap ada pembekakan, ulkus, keluaran, pembekakan atau nodula.
Inspeksi genitalia eksterna :Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
Keadaan vulva bagian luar:Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis.
Terdapat ulkus, pembengkakan.
Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe
Pengkajian Bagian Dalam
Atur posisi pasien.
Lumasi jari penunjuk anda dengan air streril dan masukan ke dalam vagina dan
identifikasi servik mengenai kelunakannya, serta permukaannya. Tindakan ini
berguna untuk mempergunakan dan memilih spekulum yang tepat. Cabut jari bila
sudah selesai.
Siapkan spekulum dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dan lumasi dengan air
hangat terutama bila akan diambil specimen
Letakkan dua jari pada pintu vagina dan tekankan ke bawah ke arah perianal
Yakinkan tidak ada rambut pubis pada pintu vagina dan dengan tangan satunya
masukan spekulum dengan sudut 45 derajat dan hati-hatilah sehingga tidak menjepit
rambut pubis atau labia.
Bila spekulum sudah berada di vagina, keluarkan dua jari anda, dan putar spekulum
ke arah posisi horizontal dan pertahankan penekanan tetap pada sisi bawah/posterior
Buka paruh spekulum, lokasikan pada servik dan kunci paruh sehingga tetap
membuka.
LANJUT...
Bila servik sudah terlihat, atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati servik mengenai
ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya. Normalnya pada nulipara bentuk
servik melingkar atau oval, sedang pada para membentuk celah.
Bila diperlukan spesimen sitologi maka ambillah dengan cara usapan menggunakan aplikator dari
kapas.
Bila sudah selesai, kendorkan screw spekulum, tutup spekulum dan tarik keluar secara perlahan-
lahan.
Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan dengan cara kenakan sarung tangan steril, lumasi
jari penunjuk dan jari tengah kemudian masukkan ke lubang vagina debgan penekanan kearah
posterior dan raba dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodula.
Palpasi servik dengan dua jari anda dan erhatikan posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas
dan nyeri tekan. Normalnya servik dapat digerakkan tanpa terasa nyeri.
Palpasi uterus dengan cara jari-jari tangan menghadap ke atas. Tangan yang diluar taruh di perut dan
tekankan kebawah. Palpasi uterus mengenai ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas.
Palpasi ovarium dengan cara geser dua jari yang ada dalam vagina pada fornik lateral kanan. Tangan
yang diperut tekankan kebawah ke arah kuadran kanan bawah. Palpasi ovarium kanan mengenai
ukuran, mobilitas, bentuk, ukuran, konsistensi dan nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk
ovarium sebelahnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola seksual (00065) berhubungan
dengan Takut infeksi menular seksual
2. Ansietas ( 00146) berhubungan dengan Stressor
3. Gangguan rasa nyaman (00052) berhubungan
dengan Gejala terkait penyakit
Intervensi keperawatan
1. Ketidakefektifan pola seksual (00065) berhubungan dengan Takut
infeksi menular seksual
Domain 8: Seksualitas
Class 3.Reproduksi
NIC NOC
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan selama
3x24 jam,klien dapat
menunjukkan
keefektifan pola seksual
dengan kriteria hasil :
Kontrol Resiko : Penyakit
Menuar Seksual (PMS)
(1905)
(190520) Klien dapat
mengidentifikasi faktor
risiko penyakit menular
seksual (4)
(190501) Klien dapat
mengenali faktor risiko
penyakit menular
seksual (4)
(190511) Klien dapat
mengenali tanda dan
gejala penyakit menuar
Pengajaran : Seks Aman ( 5622)
1. Dapatkan riwayat seksual, termasuk jumlah pasangan seksual
terakhir, frekuensi hubungan, dan kejadian serta pengobatan masa
lalu terkait dengan infeksi menular seksual (PMS)
2. Instruksikan pasien mengenai faktor-faktor yang meningkatkan risiko
IMS (misalnya., hubungan seksual tanpa perlindungan, area
permukaan mukosa genital, peningkatan jumlah kontak-kontak
seksual, dan hubungan seksual saat menstruasi)
3. Diskusikan pengetahuan pasien, pemahaman, motivasi, dan tingkat
komitmen mengenai berbagai metode perlindungan seksual
4. Diskusikan agama, budaya, perkembangan, sosio ekonomi, dan
pertimmbangan individu berkenaan dengan pilihan perlindungan
seksual.
5. Anjurkan pasien untuk mendapatkan pemeriksaan-pemeriksaan rutin
dan melaporkan tanda dan gejala IMS pada penyedia layanan
kesehatan
Pengajaran : Seksualitas (5624)
1. Ciptakan suatu suasana menerima, dan tidak menghakimi
2. Dukungan peran orangtua sebagai pendidik seksualitas utama bagi
anak-anak mereka
3. Informasikan anak dan remaja mengenai manfaat-manfaat untuk
2. Ansietas ( 00146) berhubungan dengan Stressor
Domain 9: Koping / Toleransi Stres
Class 2. Respons Koping
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama
2x24 jam,klien dapat menunjukkan keefektifan
mengurangi stress dengan kriteria hasil :
Tingkat Stress (1212)
(121213) Klien dapat mengurangi rasa gelisah (4)
(121220) Klien dapat mengontrol perasaan mudah
marahnya (5)
(121221) Tingkat depresi klien berkurang (3)
(121222) Kecemasan klien berkurang (3)
(121223) Kecurigaan klien terhadap orang lain berkurang
(4)
Status Kenyamanan (2008)
(200808) Klien dapat menjalin hubungan sosial dengan
orang lain (5)
(200811) Klien mendapatkan perawatan sesuai dengan
kebutuhan (4)
(200812) Klien sudah mampu mengkomunikasikan
kebutuhan (5)
Dukungan Emosional (5270)
1. Rangkul atau sentuh pasien dengan penuh dukungan
2. Bantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti
adanya cemas, marah, atau sedih
3. Dengarkan/dorong ekspresi keyakinan dan
perasaan
4. Temani pasien dan berikan jaminan keselamatan
dan keamanan selama periode cemas
5. Rujuk untuk konseling, sesuaikebutuhan
Teknik Menenangkan (5880)
1. Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
2. Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa
membantu klien
3. Berikan waktu dan tempat untuk menyendiri jika
diperlukan
3.Gangguan rasa nyaman (00052) berhubungan dengan Gejala terkait
penyakit
Domain 12: Kenyamanan
Class 1. Kenyamanan Fisik
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam, klien dapat
merasa nyaman dengan kriteria hasil :
Tingkat Nyeri (2102)
(210201) Nyeri yang dilapokan (5)
(210204) Panjang episode nyeri (4)
(210206) Ekspresi wajah (5)
Kontrol Gejala (1608)
(160801) Memantau munculnya gejala (5)
(160802) Memantau lama bertahannya gejala
(4)
(160805) Memantau variasi gejala (5)
Manajemen Nyeri (1400)
1. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan akibat prosedur
2. Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat mencetuskan
atau meningkatkan nyeri.
3. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan
Bantuan Modifikasi Diri (4470)
1. Identifikasi bersama pasien mengenai strategi paling efektif
terkait dengan perubahan perilaku
2. Intruksikan pasien untuk mencatat kejadian perilaku
setidaknya mulai dari 3 hari sampai dengan 2 hingga 3 minggu
3. Dorong pasien untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang
bisa diatur dan bisa dicapai dalam waktu tertentu
4. Bantu perkembangan fleksibilitas selama pembentukan
rencana dan tingkatkan penguasaan terhadap satu langkah
sebelum pindah pada langkah berikutnya
TERIMAKASIH   

More Related Content

What's hot

Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015Bunga AnanDjuean
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiAffiZakiyya
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakCahya
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 

What's hot (20)

Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anak
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 

Similar to Reproduksi (20)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Niar refreshing
Niar refreshingNiar refreshing
Niar refreshing
 
ppt sempro dini (1).pptx
ppt sempro dini (1).pptxppt sempro dini (1).pptx
ppt sempro dini (1).pptx
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Postpartum
PostpartumPostpartum
Postpartum
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Presentation perdarahan masa nifas
Presentation perdarahan masa nifasPresentation perdarahan masa nifas
Presentation perdarahan masa nifas
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
 
Lp rematik kep gerontik
Lp rematik kep gerontikLp rematik kep gerontik
Lp rematik kep gerontik
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2
 
IKP FOR RSUD.pptx
IKP FOR RSUD.pptxIKP FOR RSUD.pptx
IKP FOR RSUD.pptx
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
infertilitas laki-laki
infertilitas laki-lakiinfertilitas laki-laki
infertilitas laki-laki
 
Mt. pelayanan kb 2
Mt. pelayanan kb 2Mt. pelayanan kb 2
Mt. pelayanan kb 2
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
Kti post
Kti postKti post
Kti post
 
Kti post
Kti postKti post
Kti post
 
SAP CA MAMAEee
SAP CA MAMAEeeSAP CA MAMAEee
SAP CA MAMAEee
 

More from Yaa Muthmainnah

More from Yaa Muthmainnah (9)

Asuhan Keperawatan suku toraja
Asuhan Keperawatan suku toraja Asuhan Keperawatan suku toraja
Asuhan Keperawatan suku toraja
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Hand Hygiene
Hand HygieneHand Hygiene
Hand Hygiene
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokohTeori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
 
MUTASI GEN
MUTASI GENMUTASI GEN
MUTASI GEN
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 
keperawatan islami
keperawatan islamikeperawatan islami
keperawatan islami
 
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyRadioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 

Recently uploaded (20)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 

Reproduksi

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI Karimatan nisa Muthmainnah Mauryda Dwitya Noviyanti
  • 2. PENGERTIAN.... Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkanketurunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnyadan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untukmenghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengancara generatif atau seksual.
  • 3. ORGAN REPRODUKSI... Organ reproduksi pria a. Bagian luar Penis (zakar) Skrotum (kandung buah pelir) b. Bagian dalam Testis Saluran kelamin Kelenjar kelamin
  • 4. LANJUTAN.. Organ reproduksi wanita a. Organ externa (luar) Mons pubis, Labia mayora (bibir besar) Nimfae atau labia minora (bibir kecil) Klitoris (kelentit) Vestibula b. Organ interna (dalam) Uterus (rahim) Ovarium (indung telur) Vagina (liang sanggama)
  • 5. GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI Kanker Vagina Gangguan Menstruasi Kanker Serviks Epididimitis Sifilis AIDS Herpes Genetalis Ejakulasi Dini Impotensi Mikropenis Vulvovaginatis Hipogonadisme Gonore Kanker Ovarium Endometriosis Kanker Rahim Keputihan Infeksi Vagina Hernia Inguinal Kandida Penyempitan Saluran Telur/Oviduk Fibroadenoma Condyloma Kanker Prostat Pseudohermasphrodite
  • 6. ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN REPRODUKSI PEMERIKSAAN FISIK Pengkajian Bagian Luar Beri kesempatan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum pengkajian dimulai. Bila di perlukan urine untuk spesemen lab , kumpulkan pada saat ini Anjurkan pasien membuka celana, bantu mengatur posisi litotomi dan selimuti bagian yang tidak diamati Mulai dengan mengamati rambut pubis, perhatikan distribusi dan jumlah nya dan bandingkan sesuai perkembangan pasien Amati kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi, eritema, fisura, leukoplakia, dan eksoriasi Buka labia mayora dan amati bagian dalam bagian dalam labia mayora, labia minora, kitoris, dan meatus uretra . Perhatikan setiap ada pembekakan, ulkus, keluaran, pembekakan atau nodula. Inspeksi genitalia eksterna :Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas Keadaan vulva bagian luar:Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis. Terdapat ulkus, pembengkakan. Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe
  • 7. Pengkajian Bagian Dalam Atur posisi pasien. Lumasi jari penunjuk anda dengan air streril dan masukan ke dalam vagina dan identifikasi servik mengenai kelunakannya, serta permukaannya. Tindakan ini berguna untuk mempergunakan dan memilih spekulum yang tepat. Cabut jari bila sudah selesai. Siapkan spekulum dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dan lumasi dengan air hangat terutama bila akan diambil specimen Letakkan dua jari pada pintu vagina dan tekankan ke bawah ke arah perianal Yakinkan tidak ada rambut pubis pada pintu vagina dan dengan tangan satunya masukan spekulum dengan sudut 45 derajat dan hati-hatilah sehingga tidak menjepit rambut pubis atau labia. Bila spekulum sudah berada di vagina, keluarkan dua jari anda, dan putar spekulum ke arah posisi horizontal dan pertahankan penekanan tetap pada sisi bawah/posterior Buka paruh spekulum, lokasikan pada servik dan kunci paruh sehingga tetap membuka.
  • 8. LANJUT... Bila servik sudah terlihat, atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati servik mengenai ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya. Normalnya pada nulipara bentuk servik melingkar atau oval, sedang pada para membentuk celah. Bila diperlukan spesimen sitologi maka ambillah dengan cara usapan menggunakan aplikator dari kapas. Bila sudah selesai, kendorkan screw spekulum, tutup spekulum dan tarik keluar secara perlahan- lahan. Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan dengan cara kenakan sarung tangan steril, lumasi jari penunjuk dan jari tengah kemudian masukkan ke lubang vagina debgan penekanan kearah posterior dan raba dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodula. Palpasi servik dengan dua jari anda dan erhatikan posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan. Normalnya servik dapat digerakkan tanpa terasa nyeri. Palpasi uterus dengan cara jari-jari tangan menghadap ke atas. Tangan yang diluar taruh di perut dan tekankan kebawah. Palpasi uterus mengenai ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas. Palpasi ovarium dengan cara geser dua jari yang ada dalam vagina pada fornik lateral kanan. Tangan yang diperut tekankan kebawah ke arah kuadran kanan bawah. Palpasi ovarium kanan mengenai ukuran, mobilitas, bentuk, ukuran, konsistensi dan nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk ovarium sebelahnya.
  • 9. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan pola seksual (00065) berhubungan dengan Takut infeksi menular seksual 2. Ansietas ( 00146) berhubungan dengan Stressor 3. Gangguan rasa nyaman (00052) berhubungan dengan Gejala terkait penyakit
  • 11. 1. Ketidakefektifan pola seksual (00065) berhubungan dengan Takut infeksi menular seksual Domain 8: Seksualitas Class 3.Reproduksi
  • 12. NIC NOC Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam,klien dapat menunjukkan keefektifan pola seksual dengan kriteria hasil : Kontrol Resiko : Penyakit Menuar Seksual (PMS) (1905) (190520) Klien dapat mengidentifikasi faktor risiko penyakit menular seksual (4) (190501) Klien dapat mengenali faktor risiko penyakit menular seksual (4) (190511) Klien dapat mengenali tanda dan gejala penyakit menuar Pengajaran : Seks Aman ( 5622) 1. Dapatkan riwayat seksual, termasuk jumlah pasangan seksual terakhir, frekuensi hubungan, dan kejadian serta pengobatan masa lalu terkait dengan infeksi menular seksual (PMS) 2. Instruksikan pasien mengenai faktor-faktor yang meningkatkan risiko IMS (misalnya., hubungan seksual tanpa perlindungan, area permukaan mukosa genital, peningkatan jumlah kontak-kontak seksual, dan hubungan seksual saat menstruasi) 3. Diskusikan pengetahuan pasien, pemahaman, motivasi, dan tingkat komitmen mengenai berbagai metode perlindungan seksual 4. Diskusikan agama, budaya, perkembangan, sosio ekonomi, dan pertimmbangan individu berkenaan dengan pilihan perlindungan seksual. 5. Anjurkan pasien untuk mendapatkan pemeriksaan-pemeriksaan rutin dan melaporkan tanda dan gejala IMS pada penyedia layanan kesehatan Pengajaran : Seksualitas (5624) 1. Ciptakan suatu suasana menerima, dan tidak menghakimi 2. Dukungan peran orangtua sebagai pendidik seksualitas utama bagi anak-anak mereka 3. Informasikan anak dan remaja mengenai manfaat-manfaat untuk
  • 13. 2. Ansietas ( 00146) berhubungan dengan Stressor Domain 9: Koping / Toleransi Stres Class 2. Respons Koping
  • 14. NOC NIC Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam,klien dapat menunjukkan keefektifan mengurangi stress dengan kriteria hasil : Tingkat Stress (1212) (121213) Klien dapat mengurangi rasa gelisah (4) (121220) Klien dapat mengontrol perasaan mudah marahnya (5) (121221) Tingkat depresi klien berkurang (3) (121222) Kecemasan klien berkurang (3) (121223) Kecurigaan klien terhadap orang lain berkurang (4) Status Kenyamanan (2008) (200808) Klien dapat menjalin hubungan sosial dengan orang lain (5) (200811) Klien mendapatkan perawatan sesuai dengan kebutuhan (4) (200812) Klien sudah mampu mengkomunikasikan kebutuhan (5) Dukungan Emosional (5270) 1. Rangkul atau sentuh pasien dengan penuh dukungan 2. Bantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti adanya cemas, marah, atau sedih 3. Dengarkan/dorong ekspresi keyakinan dan perasaan 4. Temani pasien dan berikan jaminan keselamatan dan keamanan selama periode cemas 5. Rujuk untuk konseling, sesuaikebutuhan Teknik Menenangkan (5880) 1. Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati 2. Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa membantu klien 3. Berikan waktu dan tempat untuk menyendiri jika diperlukan
  • 15. 3.Gangguan rasa nyaman (00052) berhubungan dengan Gejala terkait penyakit Domain 12: Kenyamanan Class 1. Kenyamanan Fisik
  • 16. NOC NIC Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, klien dapat merasa nyaman dengan kriteria hasil : Tingkat Nyeri (2102) (210201) Nyeri yang dilapokan (5) (210204) Panjang episode nyeri (4) (210206) Ekspresi wajah (5) Kontrol Gejala (1608) (160801) Memantau munculnya gejala (5) (160802) Memantau lama bertahannya gejala (4) (160805) Memantau variasi gejala (5) Manajemen Nyeri (1400) 1. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur 2. Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri. 3. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan Bantuan Modifikasi Diri (4470) 1. Identifikasi bersama pasien mengenai strategi paling efektif terkait dengan perubahan perilaku 2. Intruksikan pasien untuk mencatat kejadian perilaku setidaknya mulai dari 3 hari sampai dengan 2 hingga 3 minggu 3. Dorong pasien untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa diatur dan bisa dicapai dalam waktu tertentu 4. Bantu perkembangan fleksibilitas selama pembentukan rencana dan tingkatkan penguasaan terhadap satu langkah sebelum pindah pada langkah berikutnya