SlideShare a Scribd company logo
Focus Group Discussion (FGD)
PENGUATAN LAYANAN
PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
JAKARTA, 08 AGUSTUS s/d 11 AGUSTUS 2022
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN @Kementerian.atrbpn
@
A. SImplifikasi/ Harmonisasi Regulasi Dan Perizinan
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
Infrastruktur: Belum memadai, utamanya
konektivitas
Sumber Daya Manusia adalah kendala
mengikat bagi pertumbuhan ekonomi jangka
menengah-panjang
Fiskal: Rendahnya penerimaanperpajakan
Regulasi dan Institusi adalah penghambat
paling mengikat bagi pertumbuhan ekonomi.
• Regulasi tidak mendukung penciptaan dan
pengembangan bisnis, bahkan cenderung
membatasi, khususnya pada regulasi: (i)
Tenga Kerja; (ii) Investasi, dan (iii)
Perdagangan
• Kualitas institusi rendah
o Korupsi tinggi dan birokrasi tidak
efisien
o Lemahnya koordinasi antar kebijakan
Kemudahan berusaha di Indonesia masih di
bawah beberapa negara ASEAN
Sumber: WB Ease of Doing Business Survey 2020
Kemudahan Berusaha (2020)
Saat ini terdapat 8.451 peraturan
pusat dan 15.965 peraturan daerah
yang menggambarkan kompleksitas dan
obesitas regulasi diIndonesia.
Sumber: Kemen Kumham per 23 Januari 2020
Penghambat yangpaling mengikat
Pengambat yang mengikat
Bukanpenghambatmengikat
Penghambat yangpaling mengikatberikutnya
(Jika tidakdiatasi,akan menghalangiIndonesia
untuk bersaing di era digital dan beralih ke
manufaktur bertekonologitinggi)
Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
(Ilustrasi Gentong Air)
Sumber: Bappenas
I. LATAR BELAKANG
2
@
B. Investasi yang Berkualitas
3
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
Rasio Efektifitas Investasi (ICOR)
1. Efektivitas Investasi masih rendah dibandingkan negara peers lain. ICOR = 6.8 artinya dibutuhkan investasi sebesar 6,8% dari PDB
untuk menghasilkan 1% pertumbuhan ekonomi. Rata-rata negaraASEAN hanya membutuhkan investasi sebesar 5% dari PDB.
2. Diharapkan RUU Cipta Kerja dapat meningkatkanrealisasi investasi dan memperbaiki efektivitas investasi sehinggaICOR turun
menjadi 6.2 pada tahun2024.
3. Alokasi Investasi perlu diarahkan agar lebih fokus ke sektor-sektor produktif dan berorientasi ekspor, serta mendoronghilirisasi untuk
meningkatkan nilai tambah, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Negara
Rata-rata 2015 -2017
%PDB
Investasi
/PDB ICOR
Philippines 6.5 23.6 3.6
Vietnam 6.6 26.9 4.1
India 7.3 30.6 4.2
Malaysia 5.1 25.5 5.0
Thailand 3.4 22.1 6.5
Indonesia 5.0 33.8 6.8
Incremental Capital Output Ratio (ICOR):
Rasio investasi kapital (modal) terhadap output, atau tambahan investasi yang
diperlukan untuk meningkatkan 1 unit output (1% pertumbuhan).
Stok Modal Publik
(% dari PDB, Harga Konstan 2011 dengan Paritas Daya Beli)
Rerata Dunia (tidak termasuk negara maju): 80.7
80
40
0
120
200
160
Filipina
Indonesia
Brasil
Turki
Bangladesh
Kamboja
India
Vietnam
Thailand
Malaysia
Tiongkok
Sumber: IMFInvestment and Capital Stock Dataset, 2019
Sumber: Prospera
@
C. Penciptaan Lapangan Kerja yang Berkualitas
4
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
Meski tingkat pengangguran terbuka terus turun, Indonesia sangat membutuhkan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas.
1. Masih terdapat 7,05 Juta Pengangguran; 2,24 Juta Angkatan Kerja Baru; 8,14 Juta Setengah Penganggur, dan 28,41 Juta Pekerja Paruh
Waktu (45,84 Juta Angkatan Kerja yang bekerja tidak penuh). Jumlah ini= 34,3% dari total Angkatan Kerja, sementara penciptaan lapangan
kerja masih berkisar di angka 2 sd. 2,5 Juta per tahunnya.
2. Jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 70,49 juta orang (55,72 persen dari total penduduk yang bekerja).
3. Dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhanekonomi dan peningkatan produktivitas pekerja.
Sumber: Sakernas
*Jumlah dari Pengangguran, Setengah Penganggur,
dan Pekerja Paruh Waktu
Angkatan Kerja yang
Bekerja Tidak Penuh*
34.3%
angkatan kerja=
45.8
Juta Orang
34.3
30
32
34
2016 2017 2018 2019
Angkatan Kerja Bekerja Tidak Penuh
(% Angkatan Kerja)
@
D. Penyederhanaan Perizinan Berusaha
5
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
• Pelaksanaan kegiatan usaha saat ini
menggunakan pendekatan izin
(license approach) dimana seluruh
kegiatan usaha harus memiliki izin
• Belum tersedia standar yang
ditetapkan Pemerintah untuk
melakukan suatu usaha
• Contoh perizinan sektor:
• Migas memerlukan 373 izin.
• Pembangkit Tenaga Listrik (IPP)
memerlukan 29 izin.
1. Mengubah konsepsi kegiatan usaha dari berbasis izin (license
approach) menjadi penerapan standar dan berbasis risiko (Risk-
Based Approach/RBA)
2. Izin hanya untuk kegiatan usaha yang memiliki risiko tinggi
terhadap: kesehatan (health), keselamatan (safety), dan lingkungan
(environment) serta kegiatan pengelolaan sumber daya alam
3. Kegiatan usaha dengan risiko rendah hanya mendatarkan,
sedangkan kegiatan usaha dengan risiko menengah menggunakan
standar
4. Izin Lokasi tidak diperlukan dengan Penggunaan Peta Digital RDTR
5. Penerapan standar untuk Izin Lingkungan dan AMDAL hanya untuk
kegiatan usaha yang risiko tinggi (dengan penyederhanaan
prosedur dan memperpendek waktu penyelesaian)
6. Penerapan standar untuk mendirikan bangunan dan penilaian
kelayakan bangunan (IMB & SLF)
7. Penilaian standar (comply) dilakukan oleh profesi bersertifikat
8. Pemerintah melalukan pengawasan dan inspeksi yang ketat atas
atas kegiatan usaha dengan risiko tinggi
Sebelum UUCK Setelah UUCK
@
II. KEBIJAKAN DAN PENYELENGGARAAN PENATAGUNAAN TANAH
PENATAGUNAAN TANAH
Penatagunaan tanah dilaksanakan melalui kebijakan penatagunaan tanah dan penyelenggaraan penatagunaan tanah, terhadap :
1)
2)
3)
Bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya baik yang sudah atau belum terdaftar;
Tanah negara;
Tanah ulayat masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kebijakan Penatagunaan Tanah Penyelenggara Penatagunaan Tanah
Ketentuan Umum:
1. Penggunaan dan pemanfaatan tanah harus sesuai dengan RTRW, yang tidak sesuai tidak dapat diperluas/dikembangkan/ditingkatkan
pemanfaatannya.
penggunaan dan Meliputi :
1. Pelaksanaan
penguasaan,
inventarisasi
penggunaan, dan
2. Pelayanan administrasi pertanahan dilaksanakan apabila : pemegang hak memenuhi syarat-syarat menggunakan tanah, sesuai dengan RTRW, tidak
mengganggu, tidak saling bertentangan, memelihara tanah, tidak merubah bentang alam, memberikan nilai tambah penggunaan tanah dan lingkungannya.
Pemanfataan tanah dapat ditingkatkan apabila tidak mengubah penggunaan tanahnya dengan memperhatikan HAT serta kepentingan masyarakat sekitar.
Tanah dalam kawasan lindung yang belum ada HAT dapat diberikan HAT (kecuali pada kawasanhutan).
Tanahyang berasal dari tanah timbul atau hasil reklamasi di wilayah perairan pantai, pasang surut, rawa, danau dan bekas sungai dikuasai langsung oleh negara.
Penggunaan dan pemanfaatan tanah terhadap pulau-pulau kecil harus memperhatikan kepentingan umum, tidak menutup akses umum kepantai/laut.
Apabila pemilik tanah yang tidak mentaati syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah, dikenakan sanksi.
Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan ekosistem alami.
saling
pemanfaatan tanah;
2. Penetapan perimbangan antara
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ketersediaan
penguasaan,
dan kebutuhan
3. penggunaan, dan pemanfaatan tanah
menurut fungsi kawasan;
4. Penetapan pola penyesuaian
penguasaan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah dengan RTRW.
Penggunaan tanah di kawasan budidaya tidak boleh diterlantarkan, harus dipelihara dan dicegah kerusakannya; begitu pula pemanfaatan tanahnya tidak saling
bertentangan, tidak saling mengganggu, dan memberikan peningkatan nilai tambah terhadap penggunaan tanahnya.
• Neraca Penatagunaan Tanah
• Inventarisasi P4T
• Norma/Standar/Peraturan/Kebijakan (NSPK)
• Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP)
Layanan Peta Analisis PGT
Layanan Pertimbangan Teknis Pertanahan
6
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
@
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENATAAN AGRARIA (5)
7
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
UU NO 5 TAHUN 1960
• Kebijakan PGT: objek
Kebijakan PGT (Pasal 6)
• Pelaksanaan administrasi
pertanahan dilaksanakan
dengan disertai pengaturan
syarat penggunaan dan
pemanfaatan tanah (Pasal 10)
Penggunaan dan pemanfaatan
kawasan lindung dan budidaya
berdasarkan Pedoman Teknis
PGT (Pasal 13)
Penatagunaan Tanah
PP 16 TH 2004
PERATURAN DASAR POKOK-
POKOK AGRARIA (Pasal 2, 6,
14, dan 15)
Tanah untuk sebesar-
besar kemakmuran
rakyat
Perizinan Berusaha
Elektronik (OSS)
PP 24 TH 2018
IZIN LOKASI
PERMEN ATR/KBPN
NO 17 TH 2019
Pertimbangan Teknis
Pertanahan
PERMEN ATR/KBPN
NO 27 TH 2019
RBA
PP 5 TH 2021
PPR (KKPR)
PP 21 TH 2021
PP TURUNAN LAIN
penyesuaian
Pertimbangan
Teknis
Pertanahan
PERMEN ATR/KBPN
NO 12 TH 2021
Pelaksanaan
KKPR Dan
Sinkronisasi
Program
Pemanfaatan
Ruang
PERMEN ATR/KBPN
NO 13 TH 2021
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
PP 15 TH 2010
CIPTA KERJA
UU NO 11 TH 2020
PENATAAN RUANG
UU NO 26 TH 2007
Izin Lokasi adalah
salah satu izin
pemanfaatan ruang
Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) adalah pertimbangan yang memuat hasil analisis teknis
penatagunaan tanah yang meliputi ketentuan dan syarat penguasaan, pemilikan, penggunaan,
dan/atau pemanfaatan tanah dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang, sifat dan jenis hak,
kemampuan tanah, ketersediaan tanah serta kondisi permasalahan pertanahan.
1. PTP (syarat P4T)
2. PTPGT (syarat penggunaan
dan Pemanfaatan)
III. PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
RUANG LINGKUP LAYANAN PTP
PERSETUJUAN KKPR BERUSAHA
PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN (PTP)
BERDASARKAN PP NO 21 TAHUN 2021 Jo PERMEN ATR/KBPN
NOMOR 12 TAHUN 2021
PERSETUJUAN KKPR
NONBERUSAHA
PERSETUJUAN/ REKOMENDASI
KKPR UNTUK KEGIATAN YANG
BERSIFAT STRATEGIS NASIONAL
Sistem KKP-Web
Terintegrasi Sistem KKPR
dan Sistem OSS
Sistem KKP-Web
Sistem KKP-Web
PENERBITAN KKPR
PENEGASAN STATUS
DAN REKOMENDASI
PENGUASAAN TANAH
TIMBUL
PENYELENGGARAAN
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN TANAH
PENDAFTARAN TANAH YANG
TELAH MEMPEROLEH
KONFIRMASI KKPR
➢ Penegasan Status Tanah
Timbul
➢ Rekomendasi Penguasaan
Tanah TImbul
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PENATAGUNAAN TANAH
8
8
9 9
Skala
Usaha UMK
BADAN USAHA
NON UMK
UMK RISIKO
MENENGAH
DAN TINGGI
→ Konfirmasi KKPR
20 hari
KKPR
RDTR
ONLINE
RTRWK/
RDTR
OFFLINE →Persetujuan KKPR
LEGALITAS
USAHA
Rencana
Kegiatan
Usaha
Belum
terakomodir
RTR
→Rekomendasi KKPR
10 hari
Pertimbangan Teknis
Pertanahan
→Persetujuan KKPR
Otomatis
20 hari
a. terletak di lokasi KEK atau kawasan industri;
b. diperlukan untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan letak tanahnya
berbatasan dengan lokasi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dengan
peruntukan tata ruang yang sama;
c. merupakan tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha lain yang telah
mendapatkan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan digunakan
oleh Pelaku Usaha;
d. terletak pada wilayah usaha minyak dan gas bumi yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah; dan/atau
e. berasal dari otorita atau badan penyelenggara pengembangan suatu kawasan
sesuai dengan rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut.
f. UMK atau Perumahan MBR <5 Ha dengan pernyataan mandiri
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Risiko Rendah
Risiko Menengah
Risiko Tinggi
Risiko Menengah
Rendah
Risiko Menengah
Tinggi
NIB+Sertifikasi
Standar
(pernyataan
mandiri)
NIB
NIB+Sertifikasi
Standar
NIB+IZIN
Kegiatan
Berusaha
Auditing
PERSYARATAN DASAR PERIZINAN
BERUSAHA
Persetujuan Lingkungan
Persetujuan Bangunan
Gedung
Sertifikat Laik Fungsi
POSISI PTP dalam Mekanisme Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
(PP 5 Th 2021)
9
@
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A
TRBPN Kementerian.atrbpn
Terima Kasih

More Related Content

Similar to DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf

Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...
Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...
Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Bahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptx
Bahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptxBahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptx
Bahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptx
Rona Aria Nugrahawan
 
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
Massaputro Delly TP
 
78725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-2012
78725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-201278725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-2012
78725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-2012
scoz_rf
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahPeran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Dr. Zar Rdj
 
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
Massaputro Delly TP
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Dadang Solihin
 
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfRUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
materikearsipan
 
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptxMenko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
jenalabidin17
 
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Aa Renovit
 
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
nelvy2
 
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018 Peningkatan peran apip dalam optim...
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018  Peningkatan peran apip dalam optim...Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018  Peningkatan peran apip dalam optim...
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018 Peningkatan peran apip dalam optim...
Dr. Zar Rdj
 
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesiabahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
ZulhendriAbdullah
 
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan MenengahKebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Aa Renovit
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
ssuser58c7a6
 
SPBE - 20230816 (1).pdf
SPBE - 20230816 (1).pdfSPBE - 20230816 (1).pdf
SPBE - 20230816 (1).pdf
YusriArdi1
 
Peningkatan Kompetensi SDM di Geospasial
Peningkatan Kompetensi SDM di GeospasialPeningkatan Kompetensi SDM di Geospasial
Peningkatan Kompetensi SDM di Geospasial
Instansi
 
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptxpokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
YanuarPramana1
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Togar Simatupang
 
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummitPleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Kurniawan Saputra
 

Similar to DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf (20)

Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...
Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...
Mendorong Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan ...
 
Bahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptx
Bahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptxBahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptx
Bahan Presentasi Akhir RP3KP upload.pptx
 
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
 
78725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-2012
78725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-201278725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-2012
78725587 daftar-peraturan-jasa-konstruksi-di-indonesia-2012
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahPeran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
 
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
 
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfRUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
 
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptxMenko Perekonomian final tayangan.pptx
Menko Perekonomian final tayangan.pptx
 
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
 
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
 
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018 Peningkatan peran apip dalam optim...
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018  Peningkatan peran apip dalam optim...Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018  Peningkatan peran apip dalam optim...
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018 Peningkatan peran apip dalam optim...
 
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesiabahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
 
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan MenengahKebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
 
SPBE - 20230816 (1).pdf
SPBE - 20230816 (1).pdfSPBE - 20230816 (1).pdf
SPBE - 20230816 (1).pdf
 
Peningkatan Kompetensi SDM di Geospasial
Peningkatan Kompetensi SDM di GeospasialPeningkatan Kompetensi SDM di Geospasial
Peningkatan Kompetensi SDM di Geospasial
 
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptxpokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummitPleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
 

Recently uploaded

PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 

Recently uploaded (17)

PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 

DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf

  • 1. Focus Group Discussion (FGD) PENGUATAN LAYANAN PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA JAKARTA, 08 AGUSTUS s/d 11 AGUSTUS 2022 Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN @Kementerian.atrbpn
  • 2. @ A. SImplifikasi/ Harmonisasi Regulasi Dan Perizinan Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn Infrastruktur: Belum memadai, utamanya konektivitas Sumber Daya Manusia adalah kendala mengikat bagi pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang Fiskal: Rendahnya penerimaanperpajakan Regulasi dan Institusi adalah penghambat paling mengikat bagi pertumbuhan ekonomi. • Regulasi tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis, bahkan cenderung membatasi, khususnya pada regulasi: (i) Tenga Kerja; (ii) Investasi, dan (iii) Perdagangan • Kualitas institusi rendah o Korupsi tinggi dan birokrasi tidak efisien o Lemahnya koordinasi antar kebijakan Kemudahan berusaha di Indonesia masih di bawah beberapa negara ASEAN Sumber: WB Ease of Doing Business Survey 2020 Kemudahan Berusaha (2020) Saat ini terdapat 8.451 peraturan pusat dan 15.965 peraturan daerah yang menggambarkan kompleksitas dan obesitas regulasi diIndonesia. Sumber: Kemen Kumham per 23 Januari 2020 Penghambat yangpaling mengikat Pengambat yang mengikat Bukanpenghambatmengikat Penghambat yangpaling mengikatberikutnya (Jika tidakdiatasi,akan menghalangiIndonesia untuk bersaing di era digital dan beralih ke manufaktur bertekonologitinggi) Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Ilustrasi Gentong Air) Sumber: Bappenas I. LATAR BELAKANG 2
  • 3. @ B. Investasi yang Berkualitas 3 Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn Rasio Efektifitas Investasi (ICOR) 1. Efektivitas Investasi masih rendah dibandingkan negara peers lain. ICOR = 6.8 artinya dibutuhkan investasi sebesar 6,8% dari PDB untuk menghasilkan 1% pertumbuhan ekonomi. Rata-rata negaraASEAN hanya membutuhkan investasi sebesar 5% dari PDB. 2. Diharapkan RUU Cipta Kerja dapat meningkatkanrealisasi investasi dan memperbaiki efektivitas investasi sehinggaICOR turun menjadi 6.2 pada tahun2024. 3. Alokasi Investasi perlu diarahkan agar lebih fokus ke sektor-sektor produktif dan berorientasi ekspor, serta mendoronghilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Negara Rata-rata 2015 -2017 %PDB Investasi /PDB ICOR Philippines 6.5 23.6 3.6 Vietnam 6.6 26.9 4.1 India 7.3 30.6 4.2 Malaysia 5.1 25.5 5.0 Thailand 3.4 22.1 6.5 Indonesia 5.0 33.8 6.8 Incremental Capital Output Ratio (ICOR): Rasio investasi kapital (modal) terhadap output, atau tambahan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan 1 unit output (1% pertumbuhan). Stok Modal Publik (% dari PDB, Harga Konstan 2011 dengan Paritas Daya Beli) Rerata Dunia (tidak termasuk negara maju): 80.7 80 40 0 120 200 160 Filipina Indonesia Brasil Turki Bangladesh Kamboja India Vietnam Thailand Malaysia Tiongkok Sumber: IMFInvestment and Capital Stock Dataset, 2019 Sumber: Prospera
  • 4. @ C. Penciptaan Lapangan Kerja yang Berkualitas 4 Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn Meski tingkat pengangguran terbuka terus turun, Indonesia sangat membutuhkan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. 1. Masih terdapat 7,05 Juta Pengangguran; 2,24 Juta Angkatan Kerja Baru; 8,14 Juta Setengah Penganggur, dan 28,41 Juta Pekerja Paruh Waktu (45,84 Juta Angkatan Kerja yang bekerja tidak penuh). Jumlah ini= 34,3% dari total Angkatan Kerja, sementara penciptaan lapangan kerja masih berkisar di angka 2 sd. 2,5 Juta per tahunnya. 2. Jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 70,49 juta orang (55,72 persen dari total penduduk yang bekerja). 3. Dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhanekonomi dan peningkatan produktivitas pekerja. Sumber: Sakernas *Jumlah dari Pengangguran, Setengah Penganggur, dan Pekerja Paruh Waktu Angkatan Kerja yang Bekerja Tidak Penuh* 34.3% angkatan kerja= 45.8 Juta Orang 34.3 30 32 34 2016 2017 2018 2019 Angkatan Kerja Bekerja Tidak Penuh (% Angkatan Kerja)
  • 5. @ D. Penyederhanaan Perizinan Berusaha 5 Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn • Pelaksanaan kegiatan usaha saat ini menggunakan pendekatan izin (license approach) dimana seluruh kegiatan usaha harus memiliki izin • Belum tersedia standar yang ditetapkan Pemerintah untuk melakukan suatu usaha • Contoh perizinan sektor: • Migas memerlukan 373 izin. • Pembangkit Tenaga Listrik (IPP) memerlukan 29 izin. 1. Mengubah konsepsi kegiatan usaha dari berbasis izin (license approach) menjadi penerapan standar dan berbasis risiko (Risk- Based Approach/RBA) 2. Izin hanya untuk kegiatan usaha yang memiliki risiko tinggi terhadap: kesehatan (health), keselamatan (safety), dan lingkungan (environment) serta kegiatan pengelolaan sumber daya alam 3. Kegiatan usaha dengan risiko rendah hanya mendatarkan, sedangkan kegiatan usaha dengan risiko menengah menggunakan standar 4. Izin Lokasi tidak diperlukan dengan Penggunaan Peta Digital RDTR 5. Penerapan standar untuk Izin Lingkungan dan AMDAL hanya untuk kegiatan usaha yang risiko tinggi (dengan penyederhanaan prosedur dan memperpendek waktu penyelesaian) 6. Penerapan standar untuk mendirikan bangunan dan penilaian kelayakan bangunan (IMB & SLF) 7. Penilaian standar (comply) dilakukan oleh profesi bersertifikat 8. Pemerintah melalukan pengawasan dan inspeksi yang ketat atas atas kegiatan usaha dengan risiko tinggi Sebelum UUCK Setelah UUCK
  • 6. @ II. KEBIJAKAN DAN PENYELENGGARAAN PENATAGUNAAN TANAH PENATAGUNAAN TANAH Penatagunaan tanah dilaksanakan melalui kebijakan penatagunaan tanah dan penyelenggaraan penatagunaan tanah, terhadap : 1) 2) 3) Bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya baik yang sudah atau belum terdaftar; Tanah negara; Tanah ulayat masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan Penatagunaan Tanah Penyelenggara Penatagunaan Tanah Ketentuan Umum: 1. Penggunaan dan pemanfaatan tanah harus sesuai dengan RTRW, yang tidak sesuai tidak dapat diperluas/dikembangkan/ditingkatkan pemanfaatannya. penggunaan dan Meliputi : 1. Pelaksanaan penguasaan, inventarisasi penggunaan, dan 2. Pelayanan administrasi pertanahan dilaksanakan apabila : pemegang hak memenuhi syarat-syarat menggunakan tanah, sesuai dengan RTRW, tidak mengganggu, tidak saling bertentangan, memelihara tanah, tidak merubah bentang alam, memberikan nilai tambah penggunaan tanah dan lingkungannya. Pemanfataan tanah dapat ditingkatkan apabila tidak mengubah penggunaan tanahnya dengan memperhatikan HAT serta kepentingan masyarakat sekitar. Tanah dalam kawasan lindung yang belum ada HAT dapat diberikan HAT (kecuali pada kawasanhutan). Tanahyang berasal dari tanah timbul atau hasil reklamasi di wilayah perairan pantai, pasang surut, rawa, danau dan bekas sungai dikuasai langsung oleh negara. Penggunaan dan pemanfaatan tanah terhadap pulau-pulau kecil harus memperhatikan kepentingan umum, tidak menutup akses umum kepantai/laut. Apabila pemilik tanah yang tidak mentaati syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah, dikenakan sanksi. Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan ekosistem alami. saling pemanfaatan tanah; 2. Penetapan perimbangan antara 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ketersediaan penguasaan, dan kebutuhan 3. penggunaan, dan pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan; 4. Penetapan pola penyesuaian penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah dengan RTRW. Penggunaan tanah di kawasan budidaya tidak boleh diterlantarkan, harus dipelihara dan dicegah kerusakannya; begitu pula pemanfaatan tanahnya tidak saling bertentangan, tidak saling mengganggu, dan memberikan peningkatan nilai tambah terhadap penggunaan tanahnya. • Neraca Penatagunaan Tanah • Inventarisasi P4T • Norma/Standar/Peraturan/Kebijakan (NSPK) • Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) Layanan Peta Analisis PGT Layanan Pertimbangan Teknis Pertanahan 6 Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn
  • 7. @ KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENATAAN AGRARIA (5) 7 Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn UU NO 5 TAHUN 1960 • Kebijakan PGT: objek Kebijakan PGT (Pasal 6) • Pelaksanaan administrasi pertanahan dilaksanakan dengan disertai pengaturan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah (Pasal 10) Penggunaan dan pemanfaatan kawasan lindung dan budidaya berdasarkan Pedoman Teknis PGT (Pasal 13) Penatagunaan Tanah PP 16 TH 2004 PERATURAN DASAR POKOK- POKOK AGRARIA (Pasal 2, 6, 14, dan 15) Tanah untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat Perizinan Berusaha Elektronik (OSS) PP 24 TH 2018 IZIN LOKASI PERMEN ATR/KBPN NO 17 TH 2019 Pertimbangan Teknis Pertanahan PERMEN ATR/KBPN NO 27 TH 2019 RBA PP 5 TH 2021 PPR (KKPR) PP 21 TH 2021 PP TURUNAN LAIN penyesuaian Pertimbangan Teknis Pertanahan PERMEN ATR/KBPN NO 12 TH 2021 Pelaksanaan KKPR Dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang PERMEN ATR/KBPN NO 13 TH 2021 Penyelenggaraan Penataan Ruang PP 15 TH 2010 CIPTA KERJA UU NO 11 TH 2020 PENATAAN RUANG UU NO 26 TH 2007 Izin Lokasi adalah salah satu izin pemanfaatan ruang Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) adalah pertimbangan yang memuat hasil analisis teknis penatagunaan tanah yang meliputi ketentuan dan syarat penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan/atau pemanfaatan tanah dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang, sifat dan jenis hak, kemampuan tanah, ketersediaan tanah serta kondisi permasalahan pertanahan. 1. PTP (syarat P4T) 2. PTPGT (syarat penggunaan dan Pemanfaatan) III. PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
  • 8. RUANG LINGKUP LAYANAN PTP PERSETUJUAN KKPR BERUSAHA PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN (PTP) BERDASARKAN PP NO 21 TAHUN 2021 Jo PERMEN ATR/KBPN NOMOR 12 TAHUN 2021 PERSETUJUAN KKPR NONBERUSAHA PERSETUJUAN/ REKOMENDASI KKPR UNTUK KEGIATAN YANG BERSIFAT STRATEGIS NASIONAL Sistem KKP-Web Terintegrasi Sistem KKPR dan Sistem OSS Sistem KKP-Web Sistem KKP-Web PENERBITAN KKPR PENEGASAN STATUS DAN REKOMENDASI PENGUASAAN TANAH TIMBUL PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH PENDAFTARAN TANAH YANG TELAH MEMPEROLEH KONFIRMASI KKPR ➢ Penegasan Status Tanah Timbul ➢ Rekomendasi Penguasaan Tanah TImbul PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENATAGUNAAN TANAH 8 8
  • 9. 9 9 Skala Usaha UMK BADAN USAHA NON UMK UMK RISIKO MENENGAH DAN TINGGI → Konfirmasi KKPR 20 hari KKPR RDTR ONLINE RTRWK/ RDTR OFFLINE →Persetujuan KKPR LEGALITAS USAHA Rencana Kegiatan Usaha Belum terakomodir RTR →Rekomendasi KKPR 10 hari Pertimbangan Teknis Pertanahan →Persetujuan KKPR Otomatis 20 hari a. terletak di lokasi KEK atau kawasan industri; b. diperlukan untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan letak tanahnya berbatasan dengan lokasi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dengan peruntukan tata ruang yang sama; c. merupakan tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha lain yang telah mendapatkan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan digunakan oleh Pelaku Usaha; d. terletak pada wilayah usaha minyak dan gas bumi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah; dan/atau e. berasal dari otorita atau badan penyelenggara pengembangan suatu kawasan sesuai dengan rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut. f. UMK atau Perumahan MBR <5 Ha dengan pernyataan mandiri PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO Risiko Rendah Risiko Menengah Risiko Tinggi Risiko Menengah Rendah Risiko Menengah Tinggi NIB+Sertifikasi Standar (pernyataan mandiri) NIB NIB+Sertifikasi Standar NIB+IZIN Kegiatan Berusaha Auditing PERSYARATAN DASAR PERIZINAN BERUSAHA Persetujuan Lingkungan Persetujuan Bangunan Gedung Sertifikat Laik Fungsi POSISI PTP dalam Mekanisme Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 5 Th 2021) 9
  • 10. @ Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian A TRBPN Kementerian.atrbpn Terima Kasih