1. NAMA : ABDUL CHARIS
NIM : 952022B01
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
PPL 1
Lokasi SD Negeri 2 Karas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Untuk mengetahui :
1. Apakah peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran
tematik dapat diupayakan melalui pendekatan Problem
Based Learning (PBL)?
2. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar dalam
pembelajaran tematik melalui pendekatan Problem Based
Learning (PBL)?
Penulis Abdul Charis
Tanggal 13-14 Desember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :
a. Guru belum pernah mendesain pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL)
b. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, desain yang
digunakan guru adalah pembelajaran yang berfokus guru
(teacher centered)
c. Guru masih menggunakan metode ceramah di sebagian
besar proses pembelajaran.
d. Evaluasi pembelajaran selalu dan hanya dengan
menggunakan tes
e. 71% dari 34 siswa hasil belajar tematik masih di bawah
KKM 80
f. Guru kurang mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dengan berbasis teknologi.
Dari kedua point diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa,
penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran akan dapat
mengembangkan seluruh potensi yang terdapat dalam diri
siswa.
Adanya variasi penggunaan media pembelajaran diharapkan
dapat menumbuhkan kreatifitas siswa sehingga siswa tidak
mengalami kejenuhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
di dalam kelas.
2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :
1. Untuk berlatih meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran tematik dapat diupayakan melalui
pendekatan Problem Based Learning (PBL). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Fivi Nuraini pada tahun
2017 yang berjudul “Penggunaan Model Problem Based
Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa
Siswa Kelas 5 SD”
Sumber :
http://www.e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-
jmp/article/view/82
2. Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa
dalam bekerja, memotivasi internal untuk belajar, dan
dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam
bekerja kelompok (Sanjaya, 2007:218)
3. Problem Based Learning (PBL) menjadikan siswa lebih
mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan
menerima pendapat orang lain, pengkondisian siswa dalam
belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap
pembelajaran dan temannya sehingga pencapaian
ketuntasan belajar siswa dapat diharapkan. (Rizema Putra,
2013:82-83)
3. Untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilaksanakan
serta menjadikan motivasi dan bahan refleksi dalam proses
pembelajaran
4. Dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi serta
berbagi pengalaman bagi rekan guru yang lain.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Adapun peran dan tanggungjawab penulis dalam praktik ini
yaitu:
a. Membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan
ajar, media pembelajran, LKPD, dan evaluasi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa (solusi dari masalah)
b. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif,
dengan menggunakan metode, media, dan model
pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Peran guru disini juga
menjadi menjadi fasilitator yang bertanggung jawab
dalam memfasilitasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran dari awal hingga selesai. Tugas guru sebagai
fasilitator harus dapat menjembatani siswa dalam
3. memahami materi serta mencari penyelesaian terhadap
suatu masalah.
c. Peran setelah guru melakukan praktik pembelajaran
adalah melakukan refleksi pembelajaran yang
digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap proses
pembelajaran yang telah berlangsung agar kedepannya
dapat menjadi lebih baik. Segala masukan dan perbaikan
dari guru dituangkan dalam refleksi pembelajaran pada
form evaluasi.
d. Peran guru sebagai tim teknis dan editor video. Pada
pelaksanaan praktik pembelajaran guru menyiapkan
segala keperluan untuk shooting pelaksanaan PPL
termasuk dalam penyetingan perangkat kerja pendukung
di ruang kelas seperti HP, tripod, internet wifi, dan
sebagainya. Hasil dokumentasi proses pembelajaran dari
2 pertemua diedit menjadi 15 menit yang diolah
menggunakan software Camtasia dan Youcut Video
Editor yang nantinya akan diunggah di google drive.
Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengatasi
permasalahan tersebut dari hasil kajian literatur dan
wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk mengatasi permasalahan minat
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan berbantu LKPD, power point
dan video pembelajaran.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat,
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut?
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut antara
lain :
a. Dalam melakukan editing video pembelajaran perlu
menginstall aplikasi video editor serta mempelajarinya agar
mampu mengoperasikannya dengan baik.
b. Membutuhkan waktu yang lama untuk mengedit video dari
2 pertemuan dengan durasi 140 menit menjadi 15 menit.
c. Keterbatas mencari Litetatur terbatas, jurnal yang sesuai
masih terbatas/ pustaka/buku sumber
d. Keterbatasan waktu guru atau teman sejawat dalam
membantu merekam video sehingga terkadang saya harus
merekam sendiri.
e. Penggunaan pendekatan Problem Based Learning (PBL)
merupakan hal baru bagi siswa, sehingga perlu
pengkondisian dan pembiasaan oleh guru.
4. f. Peserta didik belum terbiasa melakukan pembelajaran
dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL).
Tantangan tersebut yang menyebabkan seorang guru harus
dapat mendesain pembelajaran inovatif sehingga pembelajaran
bisa lebih menarik, tidakmembosankan, dan kreatifitas siswa
dalam pembelajaran bisa meningkat .
Dari tantangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan
yang dihadapi melibatkan peran guru dari sisi kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional.
Siapa saja yang terlibat:
a. Saya pribadi sebagai guru sekolah dasar
b. Dosen pembimbing Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai
fasilitator yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis serta mengamati pada saat praktik PPL.
c. Guru Pamong Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah
membimbing, mengarahkan, berbagi pengalaman dan
mengamati pada saat praktik PPL.
d. Teman Mahasiswa PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2
tahun 2022 yang telah membantu dalam penyusunan Best
Practise.
e. Kepala Sekolah yang telah memberi ijin melaksanakan PPL
di SDN 2 Karas.
f. Guru teman sejawat yang telah membatu proses pelaksanaan
PPL penulis.
g. Siswa yang sudah menjadi obyek dalam pelaksanakan PPL
penulis.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa
yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber daya
atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis untuk
menghadapi tantangan antara lain :
Kegiatan Pendahuluan
Guru memulai kegiatan pendahuluan dengan salam dan
melakukan absensi, menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”,
selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
siswa serta mengetahui kompetensi awal siswa dengan
mengajukan beberapa pertanyaan :
5. Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini, pembelajaran di desain dengan pendekatan
Problem Based Learning (PBL) Tema 5 Subtema 3
Pembelajaran 1 yang dilaksanakan 4 JP x 35 menit (2
Pertemuan)
1. Orientasi masalah
Dalam kegiatan ini, guru meminta siswa untuk menyimak
4 gambar yang ditampilkan melalui PPT, guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk menceritakan
peristiwa yang terjadi pada gambar, kemudian dengan
bimbingan guru siswa menganalisis sikap kepahlawan apa
saja yang ditunjukkan pada setiap gambar.
2. Mengorganisasikan siswa
Dalam fase ini sebanyak 34 peserta didik dibagi menjadi 7
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta
didik. Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan
LKPD serta menjelaskan langkah-langkah dalam
mengerjakan LKPD.
6. 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Pada pertemuaan pertama, dalam fase ini peserta didik
menyimak video tentang 4 pahlawan dimana berdasarkan
video tersebut peserta harus mampu menggali informasi
nama, asal daerah, tanggal lahir, dan perjuangan yang
dilakukan oleh pahlawan nasional yang ditayangkan lewat
video. Setelah itu, peserta didik siswa melakukan diskusi
untuk menganalisis sikap kepahlawanan yang dimiliki oleh
4 pahlawan nasional.
Pada pertemua kedua, peserta didik melakukan percobaan
untuk menganalisis 2 sifat-sifat bayangan pada cermin
datar, cekung, dan cembung dimana alat-alat yang harus
dibawa siswa sudah diinformasikan pada pertemuan
pertama.
Dalam fase ini tugas guru membimbing jalannya diskusi
siswa serta berjalan berkeliling dari kelompok satu ke
kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota
berpartisipasi aktif.
7. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Dalam fase penyajian hasil karya, setiap kelompok maju
untuk mempresentasikan hasil karya yang telah mereka
buat, kelompok yang lain menyimak dan menanggapi
terhadap kelompok yang sedang maju presentasi.
Sedangkan guru memantau dan membimbing
terlaksananya kegiatan presentasi dan kelompok diberika
reward (tepuk tangan) setelah maju presentasi.
5. Menganalisis danmengevaluasi proses pemecahan
masalah
Dalam fase ini guru memberikan dengan memberikan
jawaban yang seharusnya jika ada jawaban peserta didik
yang kurang tepat. Selain itu, guru juga memberikan
penguatan tentang materi yang telah dipelajari.
Dalam fase ini guru memberikan tes evaluasi yang terdiri
dari 10 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, dan 2 soal
uraian.
8. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, peserta didik bersama guru
menyimpulkan materi yang telah dipelajari, selanjutnya guru
memberikan soal evaluasi untuk mengecek sampai mana
pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari.
Sebelum ditutup guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari dipertemuan selanjutnya dan berdoa serta
menyampaikan salam penutup.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi
yang dilakukan? Apa
Hasil:
Hasil dari penggunaan pendekatan pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik, terbukti dari hasil analisis evaluasi yang telah
dilakukan, dari 34 peserta didik terdapat 30 peserta didik (88%)
yang tuntas, sedangkan 4 peserta didik (12%) belum tuntas.
Selain itu, penggunaan pendekatan pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan model
konvensional yang selama ini sering digunakan.
9. pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut
Dampak dari pembelajaran yang dilakukan dirasa hasilnya
efektif, hal ini terlihat dari:
a. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning,
langkah – langkah pembelajaran lebih terarah/berurutan
sesuai dengan sintak yang ada.
b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
dapat membuat pemahaman siswa lebih baik. Pemahaman
siswa tersebut dapat terbangun karena siswa menyelesaikan
masalah nyata yang terdapat di LKPD. Hasil LKPD yang
dikerjakan siswa sangat baik, dan hasil tes tulis siswa pun
menunjukan sudah masuk kategori baik.
c. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK
yang diimplementasikan dalam bentuk gambar dan
video pembelajaran yang ditayangkan berbantukan
powerpoint dapat membuat peserta didik lebih semangat dan
tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran,
sehingga materi yang disampaikan guru dapat diterima
dengan baik oleh peserta didik.
d. Dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), peserta didik memperoleh suasana
belajar yang menyenangkan melalui belajar secara
diskusi kelompok, bekerjasama dengan teman lainnya
dalam memecahkan suatu permasalahan, mampu
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu,
peserta didik juga dapat mengaitkan materi belajar
mereka dengan kondisi nyata dan kontekstual dengan
pengalaman mereka sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
e. Dampak dari pengorganisasian/ penataan kondisi kelas
salah satunya yaitu mengatur posisi duduk peserta
didik juga membuat diskusi antar peserta didik dalam
kelompok berjalan dengan baik.
f. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari siswa
adalah sangat senang, dilihat dari jawaban refleksi siswa
pada kegiatan penutup.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang telah
dilakukan:
a. Siswa
Sebagian besar siswa menyukai dengan model, metode,
dan media inovatif yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran siswa menyatakan bahwa pembelajaran
menyenangkan dan mereka paham dengan materi yang
dipelajari. Selain itu, siswa terlihat lebih bersemangat,
antusias, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
10. b. Guru/Teman sejawat
Secara umum teman sejawat memberikan respon positif
terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan.
Pembelajaran berjalan dengan baik,mulaidari perancangan,
pelaksanaan hingga proses tindaklanjut, namun harus tetap
diperbaiki pada hal – hal yang menjadi catatan seperti
perlunya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan, konsisten dengan waktu dan tidakterburu-
buru dalam berbicara.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
a. Penguasaan guru dalam menerapkan sintak-sintak pada
model pembelajaran Problem Based Learning yang telah
direncanakan, sintak sudah dilaksanakan atau belum berapa
persen
b. Penguasaan guru terhadap media pembelajaran yang telah
dibuat.
c. Keseriusan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran.
d. Kerja sama yang baik dari semua pihak.
Kesimpulan
Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melaui pendekatan
Problem Based Learning (PBL), peningkatan ini dapat dari
ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran prasiklus , siswa
yang tuntas hanya 10 siswa (29%) dan 24 siswa (71%) belum
tuntas, Setelah pelaksanaan siklus I, siswa yang tuntas ada 30
siswa (88%) dan 4 siswa (12%) belum tuntas.
Saran
1. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran
inovatif setiap melakukan pembelajaran
2. Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran
berbasis TPACK
3. Siswa sebaiknya diberi tugas untuk mengumpulkan
masalah.
11. PPL 2
Lokasi SD Negeri 2 Karas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Untuk mengetahui :
1. Apakah peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dapat diupayakan melalui pendekatan Project Based
Learning (PjBL)?
2. Bagaimana upaya peningkatan berpikir tingkat tinggi
melalui pendekatan Project Based Learning (PjBL)?
Penulis Abdul Charis
Tanggal 9-10 Januari 2023
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :
a. Guru belum pernah mendesain pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Project Based Learning (PjBL)
b. 71% dari 34 siswa kemampuan berpikir tingkat tinggi
masih rendah
c. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, desain yang
digunakan guru adalah pembelajaran yang berfokus guru
(teacher centered)
d. Evaluasi pembelajaran selalu dan hanya dengan
menggunakan tes
e. Guru kurang mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dengan berbasis teknologi.
Dari kedua point diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa,
penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran akan dapat
mengembangkan seluruh potensi yang terdapat dalam diri
siswa.
Adanya variasi penggunaan media pembelajaran diharapkan
dapat menumbuhkan kreatifitas siswa sehingga siswa tidak
mengalami kejenuhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
di dalam kelas.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :
1. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dapat diupayakan melalui pendekatan Project Based
Learning (PjBL). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Hafitriani Rahayu yang berjudul “ Pengaruh Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”
Sumber :
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/COMPTON/article/
view/1384
12. 2. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dapat diupayakan melalui pendekatan Project Based
Learning (PjBL). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Fitriani pada tahun 2020 yang berjudul
“Implementasi Model PjBL-Stem Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi”
Sumber :
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/bioed/article/view/43
75
3. Project Based Learning (PjBL) meningkatkan motivasi,
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,
meningkatkan kolaborasi, meningkatkan keterampilan
mengelola sumber. (Susanti, 2008)
4. Untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilaksanakan
serta menjadikan motivasi dan bahan refleksi dalam proses
pembelajaran
5. Dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi serta
berbagi pengalaman bagi rekan guru yang lain.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Adapun peran dan tanggungjawab penulis dalam praktik ini
yaitu:
a. Membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan
ajar, media pembelajran, LKPD, dan evaluasi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa (solusi dari masalah)
b. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif,
dengan menggunakan metode, media, dan model
pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Peran guru disini juga
menjadi menjadi fasilitator yang bertanggung jawab
dalam memfasilitasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran dari awal hingga selesai. Tugas guru sebagai
fasilitator harus dapat menjembatani siswa dalam
memahami materi serta mencari penyelesaian terhadap
suatu masalah.
c. Peran setelah guru melakukan praktik pembelajaran
adalah melakukan refleksi pembelajaran yang
digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap proses
pembelajaran yang telah berlangsung agar kedepannya
dapat menjadi lebih baik. Segala masukan dan perbaikan
dari guru dituangkan dalam refleksi pembelajaran pada
form evaluasi.
d. Peran guru sebagai tim teknis dan editor video. Pada
pelaksanaan praktik pembelajaran guru menyiapkan
13. segala keperluan untuk shooting pelaksanaan PPL
termasuk dalam penyetingan perangkat kerja pendukung
di ruang kelas seperti HP, tripod, internet wifi, dan
sebagainya. Hasil dokumentasi proses pembelajaran dari
2 pertemua diedit menjadi 15 menit yang diolah
menggunakan software Camtasia dan Youcut Video
Editor yang nantinya akan diunggah di google drive.
Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengatasi
permasalahan tersebut dari hasil kajian literatur dan
wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk mengatasi permasalahan minat
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) dengan berbantu LKPD, power
point dan video pembelajaran.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat,
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut?
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut antara
lain :
a. Dalam melakukan editing video pembelajaran perlu
menginstall aplikasi video editor serta mempelajarinya
agar mampu mengoperasikannya dengan baik.
b. Keterbatas mencari Litetatur terbatas, jurnal yang sesuai
masih terbatas/ pustaka/buku sumber
c. Keterbatasan waktu guru atau teman sejawat dalam
membantu merekam video sehingga terkadang saya harus
merekam sendiri.
d. Penggunaan pendekatan Project Based Learning (PjBL)
merupakan hal baru bagi siswa, sehingga perlu
pengkondisian dan pembiasaan oleh guru.
e. Peserta didik belum terbiasa melakukan pembelajaran
dengan pendekatan Project Based Learning (PjBL).
Tantangan tersebut yang menyebabkan seorang guru harus
dapat mendesain pembelajaran inovatif sehingga pembelajaran
bisa lebih menarik, tidakmembosankan, dan kreatifitas siswa
dalam pembelajaran bisa meningkat .
Dari tantangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan
yang dihadapi melibatkan peran guru dari sisi kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional.
14. Siapa saja yang terlibat:
a. Saya pribadi sebagai guru sekolah dasar
b. Dosen pembimbing Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai
fasilitator yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis serta mengamati pada saat praktik PPL.
c. Guru Pamong Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah
membimbing, mengarahkan, berbagi pengalaman dan
mengamati pada saat praktik PPL.
d. Teman Mahasiswa PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2
tahun 2022 yang telah membantu dalam penyusunan Best
Practise.
e. Kepala Sekolah yang telah memberi ijin melaksanakan
PPL di SDN 2 Karas.
f. Guru teman sejawat yang telah membatu proses
pelaksanaan PPL penulis.
g. Siswa yang sudah menjadi obyek dalam pelaksanakan
PPL penulis.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa
yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber daya
atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis untuk
menghadapi tantangan antara lain :
Kegiatan Pendahuluan
Guru memulai kegiatan pendahuluan dengan salam dan
melakukan absensi, menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai
Merauke”, selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa serta mengetahui kompetensi awal
siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan :
a. Siapakah yang pernah mendeklamasikan/membaca puisi?
b. Bagaimana cara menentukan isi dan amanat puisi?
Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini, pembelajaran di desain dengan pendekatan
Project Based Learning (PjBL) Tema 6 Subtema 2
Pembelajaran 1 yang dilaksanakan 4 JP x 35 menit (2
Pertemuan)
1. Penentuan pertanyaan mendasar
Dalam kegiatan ini, guru mendeklamasikan puisi “Cita-
citaku” kemudian memberikan kesempatan siswa untuk
maju mendeklamasikan pusi. Setelah itu, guru
menjelaskan bagaimana cara menganalisis isi puisi dan
amanat puisi. Di akhir kegiatan ini guru bertanya tentang
cita-cita peserta didik, kemudian kemudian memberi tahu
bahwa peserta didik harus mempunyai cita-cita yang tinggi
15. salah satunya adalah sebagai ilmuwan yang salah satu
tugasnya adalah meneliti hewan-hewan yang ada di alam.
2. Menyusun perencanaan proyek
Dalam fase ini sebanyak 33 peserta didik dibagi menjadi 6
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 peserta
didik. Berbeda dengan PPL 1 yang dibentuk menjadi 7
kelompok, pada PPL 2 dibentuk menjadi 6 kelompok
karena melihat kondisi kelas yang begitu sesak pada PPL
pertama yang menyebabkan siswa kurang nyaman untuk
bergerak sehingga guru memutuskan untuk membagi
menjadi 6 kelompok pada pertemuan PPL.
16. 3. Menentukan jadwal proyek
Pada kegiatan ini, guru bersama siswa menentukan durasi
waktu mengerjakan proyek. Dan disepakati waktu
pengerjaan proyek selama 10-15 menit.
4. Pelaksanaan dan monitoring
Pada pertemuan pertama, dalam kegiatan pelaksanaan,
siswa melakukan diskusi untuk menganalisis 4 siklus
metamorfosis hewan yaitu kupu-kupu, nyamuk, belalang,
dan kecoa yang akan ditulis di LKPD yang telah diberikan.
Pada pertemuan kedua, dalam kegiatan pelaksanaan,
peserta didik melakukan analisis 4 manfaat hewan dan dan
tumbuhan bagi manusia yang dikerjakan di LKDP yang
telah dibagikan.
Dalam fase ini tugas guru membimbing jalannya diskusi
siswa serta berjalan berkeliling dari kelompok satu ke
kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota
berpartisipasi aktif.
17. 5. Menguji hasil dan evaluasi pengalaman
Dalam kegiatan menguji hasil karya, setiap kelompok
maju untuk mempresentasikan hasil karya yang telah
mereka buat, kelompok yang lain menyimak dan
menanggapi terhadap kelompok yang sedang maju
presentasi. Sedangkan guru memantau dan membimbing
terlaksananya kegiatan presentasi dan kelompok diberikan
reward (tepuk tangan) setelah maju presentasi.
Dalam kegiatan evaluasi pengalaman ini guru memberikan
jawaban yang seharusnya jika ada jawaban peserta didik
yang kurang tepat. Selain itu, guru juga memberikan
penguatan tentang materi yang telah dipelajari.
Dalam fase ini guru juga memberikan tes evaluasi yang
terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, dan
2 soal uraian.
18. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, peserta didik bersama guru
menyimpulkan materi yang telah dipelajari, selanjutnya guru
memberikan soal evaluasi untuk mengecek sampai mana
pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari.
Sebelum ditutup guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari dipertemuan selanjutnya dan menyanyikan lagu
daerah “Ampar-ampar Pisang”, setelah itu berdoa serta
menyampaikan salam penutup.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi
yang dilakukan? Apa
Hasil:
Hasil dari penggunaan pendekatan pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik, terbukti dari hasil analisis evaluasi yang telah dilakukan,
dari 34 peserta didik terdapat 29 peserta didik (86%) yang
tuntas, sedangkan 5 peserta didik (14%) belum tuntas. Selain
itu, penggunaan pendekatan pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) membuat peserta didik lebih termotivasi untuk
belajar dibandingkan dengan menggunakan model
konvensional yang selama ini sering digunakan.
19. pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut
Dampak dari pembelajaran yang dilakukan dirasa hasilnya
efektif, hal ini terlihat dari:
a. Melalui model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL), langkah – langkah pembelajaran lebih
terarah/berurutan sesuai dengan sintak yang ada.
b. Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) dapat membuat pemahaman siswa lebih baik.
Pemahaman siswa tersebut dapat terbangun karena siswa
menyelesaikan masalah nyata yang terdapat di LKPD. Hasil
LKPD yang dikerjakan siswa sangat baik, dan hasil tes tulis
siswa pun menunjukan sudah masuk kategori baik.
c. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK
yang diimplementasikan dalam bentuk gambar dan
video pembelajaran yang ditayangkan berbantukan
powerpoint dapat membuat peserta didik lebih semangat dan
tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran,
sehingga materi yang disampaikan guru dapat diterima
dengan baik oleh peserta didik.
d. Dengan penggunaan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL), peserta didik memperoleh suasana
belajar yang menyenangkan melalui belajar secara
diskusi kelompok, bekerjasama dengan teman lainnya
dalam memecahkan suatu permasalahan, mampu
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu,
peserta didik juga dapat mengaitkan materi belajar
mereka dengan kondisi nyata dan kontekstual dengan
pengalaman mereka sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
e. Dampak dari pengorganisasian/ penataan kondisi kelas
salah satunya yaitu mengatur posisi duduk peserta
didik juga membuat diskusi antar peserta didik dalam
kelompok berjalan dengan baik.
f. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari siswa
adalah sangat senang, dilihat dari jawaban refleksi siswa
pada kegiatan penutup.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang telah
dilakukan:
a. Siswa
Sebagian besar siswa menyukai dengan model, metode,
dan media inovatif yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran siswa menyatakan bahwa pembelajaran
menyenangkan dan mereka paham dengan materi yang
dipelajari. Selain itu, siswa terlihat lebih bersemangat,
antusias, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
20. b. Guru/Teman sejawat
Secara umum teman sejawat memberikan respon positif
terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan.
Pembelajaran berjalan dengan baik,mulaidari perancangan,
pelaksanaan hingga proses tindaklanjut, namun harus tetap
diperbaiki pada hal – hal yang menjadi catatan seperti
perlunya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan, konsisten dengan waktu dan tidakterburu-
buru dalam berbicara.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
a. Penguasaan guru dalam menerapkan sintak-sintak pada
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang
telah direncanakan, sintak sudah dilaksanakan atau belum
berapa persen
b. Penguasaan guru terhadap media pembelajaran yang telah
dibuat.
c. Keseriusan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran.
d. Kerja sama yang baik dari semua pihak.
Kesimpulan
Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melaui pendekatan
Project Based Learning (PjBL), peningkatan ini dapat dari
ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran prasiklus , siswa
yang tuntas hanya 10 siswa (29%) dan 24 siswa (70%) belum
tuntas, Setelah pelaksanaan siklus I, siswa yang tuntas ada 29
siswa (85%) dan 5 siswa (15%) belum tuntas.
Saran
1. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran
inovatif setiap melakukan pembelajaran
2. Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran
berbasis TPACK
3. Siswa sebaiknya diberi tugas untuk mengumpulkan
masalah.