3. 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha esa, yang
atas rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menylesaikan tugas matakuliah Informasi dan
Proses BisnisSTMIK Dipanegara Makasar.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada:
1. Ibu RISMAYANI ,S,Kom,.MT selaku dosen
matakuliah Informasi dan proses bisnis yang telah
meluangkan waktunya, dalam memberikan pengarahan
dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan kelompok yang sudah membantu.
3. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu per satu
,yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Akhrinya kami berharap semoga Allah memberikan
imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Makassar, 27 Mei 2017
PENULIS
4. 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………1
NAMA KELOMPOK……………………………………………..2
KATA PENGANTAR……………………………………………..3
DAFTAR ISI……………………………………………………….4
PENDAHULUAN………………………………………………….5
BAB 1 PROSES BISNIS…………………………………………..7
1.1.1. Proses bisnis -SDM……………………………......7
1.1.2. Proses bisnis -keuangan…………………………17
1.1.3. Proses bisnis –konversi…………………………..34
BAB 2 PRINSIP DASAR SOLUSI BISNIS…………………….42
2.1.1 Prinsip-prinsip dan karakter solusi bisnis……...44
2.1.2 Beberapa resiko dan solusi bisnis………………..45
BAB 3 KOMPONEN SOLUSI BISNIS…………………………55
3.1.1 Pendekatan sistem dalam solusi bisnis …………55
BAB 4 CONTOH KASUS……………………………………….61
4.1.1 Proses bisnis pada PT Nestle Indonesia………61
4.1.2 Analisis proses bisnis…………………………….81
PENUTUP………………………………………………………..85
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….86
5. 5
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis
menjadi sangat tajam, baik dipasar domestic (nasional)
maupun pasar internasional. Hal ini juga didukung oleh
perkembangan teknologi yang sangat berperan dalam
perkembangan suatu perusahaan. System informasi muncul
sebagai sebuah disiplin ilmu yang penting untuk
menyelesaikan masalah serta untuk membantu
pengambilan keputusan manajerial dalam sebuah
infrastruktur yang terencana.
Dengan perkembangan teknologi, berupa
tersedianya suatu aplikasi system informasi maka akan
memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan untuk
melaksanakan proses bisnisnya. Untuk itu agar dapat
bertahan dalam persaingan bisnis, perusahaan perlu
mengembangkan aplikasi yang mendukung proses
bisnisnya. Sehingga diperlukan evaluasi untuk mengetahui
apakah aplikasi tersebut telah mendukung proses bisnis
perusahaan.
Piutang yang berasal dari penjualan kredit,
merupakan sumber penerimaan kas terbesar bagi
perusahaan, maka perlu diperhatikan dalam pengendalian
prosedur piutang sehingga dapat meminimalkan
kemungkinan munculnya tindak penyimpangan yang akan
merugikan perusahaan. Dalam piutang, ada hal-hal yang
perlu mendapat perhatian yaitu control terhadap pencatatan
piutang, pengurangan piutang akibat adanya retur
penjualan, serta prosedur penagihannya karena terdapat
beberapa hal yang beresiko, misalnya adanya piutang tak
6. 6
tertagih, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan.
Untuk mencegah segala bentuk kecurangan dan
kesalahan yang mungkin terjadi di dalam proses piutang
dan penerimaan kas itulah maka perlu dilakukannya audit
yang berupa evaluasi, pengawasan dan pengendalian
terhadap piutang, dan penerimaan kas dari piutang perlu
dilakukan dengan baik.
7. 7
BAB 1
PROSES BISNIS
A. Proses bisnis-SDM
Business Process Reengineering (BPR) merupakan
suatu “jargon” yang banyak digunakan di banyak perusahaan
yang pada intinya memiliki makna sebagai usaha mengubah
proses bisnis untuk memperbaiki perusahaan secara radikal dan
drastic untuk meningkatkan mutu, layanan, biaya, atau
kecepatan respons perusahaan, dimana proses bisnis itu sendiri
memiliki arti merupakan kumpulan aktivitas yang secara logis
terkait yang dilakukan untuk mencapai sebuah hasil bisni.
Jika kita bicara tentang transformasi proses bisnis
manajemen SDM, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
memberikan benefit bagi seluruh line Manager (Kepala unti
kerja) sebagai sebagai internal customer dalam usaha
mendapatkan SDM yang sesuai (kuantitas dan kualitas) untuk
dapat menghasilkan kinerja yang optimal dalam mendukung
pencapaian target bisnis perusahaan.
Seperti diketahui bersama, peran dan fungsi Humen
Resources Management (HRM) pada intinya adalah sebagai
“Strategic partner” bagi Board of Directors dan Line Managers
8. 8
dalam mengelola SDM dengan tujuan akhir mendapatkan SDM
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Transformasi yang perlu dilakukan ialah untuk
memotong proses bisnis yang dilakukan secara radikal (karena
tidak sekadar merobah proses untuk melakukan perubahan yang
revolusioner) dan drastic (karena tujuan transformasi adalah
mendapatkan hasil yang signifikan). Untuk itu, setidaknya
terdapat tiga langkah inti yang perlu dilakukan, sebagai berikut:
a) Mengubah peran line manager (LM), yang
semula hanya sebagai pengelola SDM (dalam
posisinya sebagai atasan) menjadi sebagai
seorang pelatih (coach) yang sekaligus juga
berperan sebagai mentor dan konselor. LM
dalam perannya yang baruini tidak hanya
sekedar mengajukan usulan kepada unit HRM
apabila akan menempatkan (dalam hal ini
mutasi atau promosi) subordinatnya, tetapi
berperan untuk membuat rencana individu
pengembangan karir (Individual development
Plan) masing-masing subordinatnya secara
terstruktur.
b) Menugaskan beberapa orang ahli SDM
sebagai Human Resources “Business
Partner”(BP) yang akan berperan sebagai
fasilitator dan advisor bagi LM. Peran inti
9. 9
dari para BP adalah untuk memberikan
asistensi kepada LM dalam melakukan peran
barunya sebagai coach, mentor, dan konselor
dengan mengacu pada kebutuhan unit kerja
yang beriorentasi pada bisnis perusahaan.
BP dituntut untuk memahami
karakteristik dan kebutuhan spesifik masing-
masing LM, bahkan menggunakan bahasa
yang sama. Sebagai contoh, BP yang
memberikan asistensi bagi jajaran finance
harus tune in dan memahami kebutuhan
mendasar jajaran finance, yang tentu saja
berbeda dengan karakteristik pekerjaan dan
kebutuhan di jajaran sales dan marketing,
yang juga berbeda dengan karakteristik di
jajaran operasional.
c) Mengoptimalkan peran HR Information
system (HRIS) sebagai alat bantu bagi LM
dan BP. Banyak hal yang dapat dilakukan
dengan optimalisasi HRIS tersebut, salah satu
contoh adalah bahwa dengan menggunakan
data dan informasi karier yang terdapat dalam
HRSAP Personal Administration dan
Personnel Development serta berkonsultasi
dengan BP, maka seorang LM dapat
10. 10
menjalankan perannya sebagai coach, mentor
dan konselor, karena LM mengetahui betul
kompetensi, pengalaman kerja, jenjang karier,
dan hal-hal terkait lainnya berdasarkan data
dan tools tersebut. Alat bantu tersebut akan
dapat secara signifikan memotong proses
bisnis yang dilakukan.
Benefit yang diperoleh tidak hanya
sekedar dari sisi waktu (faster response time),
biaya (man-hour cost efficiency), namun
justru hal yang terpenting adalah
terbentuknya “individual profesioanal
relationship” yang sangat optimal antara LM
dan subordinatnya, yang pada akhirnya akan
sangat berpengaruh dalam peningkatan
kinerja SDM.
Hubungan individu yang dimaksudkan
disini adalah hubungan professional yang
sangat postitif antara atasan dan subordinat
yang interdependen (saling membutuhkan)
yang semakin lama akan meningkatkan
accountability masing-masing pihak.
Hubungan tersebut dapat terbangun dengan
adanya komunikasi intensif kedua pihak
tersebut, baik pada waktu membahas data
atau informasi karir yang ada dalam HR SAP
11. 11
maupun pada waktu berdiskusi mengenai
kebutuhan masing-masing individu
subordinat yang disesuaikan dengan
kebutuhan unit kerja-bahkan perusahaan.
Komunikasi sedemikian rupa yang saat
ini belum secara optimal terbangun akan
semakin lama semakin terbentuk dan efektif.
Tujuan dari BPR diatas tidak lain adalah
untuk mendapatkan proses yang paling efisien
namun paling efektif hasilnya. Efisien dalam
arti LM melakukan proses bisnis yang mudah,
cepat, dengan waktu dan biaya yang lebih
rendah. Sedangkan hasil yang dperoleh secara
efektik karena dapat secara leboh akurat dan
optimal mendapat SDM yang sesuai dengan
kebutuhan, sehingga kinerja yang dihasilkan
juga akan optimal. Dengan demikian tujuan
dasar rekayasa ulang untuk menghasilkan
proses kerja yang efisien dan efektif dapat
dicapai, bahkan dengan tambahan benefit
membentuk “individual professional
relationship” yang positif.
12. 12
Kebutuhan informasi didalam proses bisnis sumber
daya manusia
Approve headcount
Di banyak organisasi menyetujui
headcount sebagai alat kunci untuk
mengendalikan biaya tenaga kerja.
Sebagai contoh, suatu supervisor
mengharapkan untuk meningkatkan
headcount harus mempersiapkan kertas
kerja untuk mengidentifikasi dan
membenarkan suatu kebutuhan akan
posisi yang baru.
Ada suatu proses peninjauan ulang yang
luas bahwa memerlukan manager divisi,
bidang audit, dan wakil ketua eksekutif
untuk menyetujui permintaan.
Hanya ketikan semua persetujuan ini
diperoleh posisi itu dibuka karena
menggunakan informasi dibutuhkan
dalam proses bisnis sumber daya
manusia.
13. 13
Karyawan sewa-kontrak
Organisasi berkelanjutan untuk
memerlukan professional, staff
pendukung, dan personal teknik di dalam
bisnis kompetitif hari ini, lingkungan
bisnis yang maju.
Individual setuju untuk mamasukkan
perubahan untuk gaji, manfaat, dan
manfaat lainnya.
Merekrut suatu proses tentang
perbandingan keterampilan dan minat
dari orang-orang dengan kebutuhan dari
organisasi
Penting didalam merekrut suatu uraian
yang akurat tentang kebutuhan
organisasi. Tidak hanya harus akurat
proyeksi-proyeksi diperlukan dibuat dari
banyaknya individual, tetapi juga
organisasi harus mengembankan uraian
pekerjaan dan kebutuhan keterampilan
berhubungan dengan masing-masing
posisi pekrjaan. Tanggung jawab
merekrut menggunakan deskripsi tugas
dan syarat keterampilan suatu dasar
untuk memilih kontrak baru.
14. 14
Training-Pelatihan
Training diperlukan:
Pemahaman perbedaan
pengetahuan dan keterampilan
yang ada dari orang-orang untuk
dilatih.
Identifikasi pengetahuan dan
keterampilan yang diinginkan,
dan suatu program untuk
menyediakan apa kekurangan
pada sekarang ini
Pemeliharaan perekaman dari setiap
pelatihan karyawan dapat menyediakan
informasi penting didalam penugasan
karyawan kepada pekerjaan baru
Assigning-penugasan
Bagian dari tanggung jawab manajemen
untuk mengorganisir dan mengarahkan
pekerjaan dari karyawan
Mengorganisir melibatkan identifikasi
aktifitas untuk dilaksanakan, menstruktur
aktivitas dalam bidang kerja, dan
memposisikan pekerjaan kedalam
departemen, tim proyek, atau divisi-divisi
15. 15
Individual berkompetensi yang
mempunyai keterampilan, kemampuan,
dan pelatihan perlu dilaksanakan untuk
mengisi pekerjaan
Untuk efektif menugaskan orang-orang
kepada pekerjaan, manajemen harus
menerima informasi tentang kejadian
operasi yang harus dilaksanakan,
keterampilan-keterampilan, kemampuan-
kemampuan, dan pelatihan dari tiap
karyawan
Compensating-pembayaran/upah
Pembayaran karyawan boleh berwujud
dari suatu gaji, komisi, gaji plus komisi,
tingkat per jam, atau tingkat perpotongan
(didasarkan pada unit satuan kerja)
Kebanyakan para manejer dan para
eksekutif tertinggi dibayar dalam bentuk
gaji dan barangkali bonus yang
tergantung pada daya laba perusahaan.
Tipe manual pekerjaan pada umumnya
dibayar oleh jam dengan suatu tingkat
premium untuk jam lembur
Upah lembur bisa dihitung pada suatu
dasar hari (kapan saja diatas delapan jam
16. 16
per hari). Atau pada suatu dasar
mingguan (kapan saja diatas 40 jam per
minggu)
Evaluating-mengevaluasi
Evaluasi kinerja melayani beberapa
fungsi-fungsi yang penting dalam satu
organisasi:
Menyediakan suatu dasar untuk
mengenali dan memberi
penghargaan kinerja
Memandu tindakan-tindakan
personil seperti merekrut,
menempatkan dan
mempromosikan
Menyediakan individu dengan
informasi untuk pengembangan
pribadi
Mengidentifikasi keperluan
latihan untuk organisasi
17. 17
Terminating-mengakhiri
Mengakhiri karyawan paling yang tidak
diinginkan dari semua kejadian operasi
Sayangnya, ini sudah menjadi peristiwa
yang penting di banyak perusahaan untuk
usaha downsize atau right size
Secara efektif melaksanakan masing-
masing kejadian diatas adalah penting
dalam menghindari permasalahan dengan
peristiwa ini
Melakukan kualitas pekerjaan dengan
merekrut dan pelatihan karyawan dapat
mengurangi kemungkinan yang terjadi
B. Proses bisnis-Keuangan
Keuangan dalam bisnis merupakan salah satu
komponen penting yang tidak bisa dilakukan. Dasar tujuan
dari semua bisnis tentunya untuk mencari keuntungan. Hal
ini sangat erat kaitannya dengan aspek keuangan dalam
sebuah bisnis. Keuangan menjadi factor dalam
18. 18
menentukanan anggaran, investasi, serta besarnya usaha
yang akan dibuat.
Modal juga termasuk dalam bagian aspek
keuangan. Modal yang di investasikan nantinya akan
digunakan sebagai biaya modal. Komponen biaya modal
terdiri dari cost of debt dan cost of equity.
Komponen keuangan dalam bisnis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa
aspek keuangan dalam bisnis tidak jauh kaitannya dengan
modal. Modal sendiri lalu dibagi menjadi biaya hutang(cost
of debt) dan biaya modal sendiri (cost of equity). Untuk
biaya hutang, biasanya hutang diperoleh dari biaya
pembiayaan atau yang menerbitkan surat pengakuan
hutang. Sedangkan untuk biaya hutang yang berasal dari
pinjaman merupakan bunga yang harus dibayar
perusahaan. Lalu biaya hutang dengan menerbitkan
obligasi merupakan tingkat pengambilan hasil yang
diinginkan dan diharapkan oleh investor yang digunakan
untuk tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi. Biaya
utang lantas dibagi menjadi dua macam yaitu biaya utang
sebelum pajak dan biaya utang setelah pajak.
Pembahasan aspek keuangan dalam bisnis
selanjutnya berlanjut kepada cost of equity atau biaya
modal sendiri. Salah satu metode yang digunakan untuk
19. 19
perhitungan biaya modal laba ditahan adalah pendekatan
Capital Aset Pricing Model (CAPM) dimana biaya modal
laba ditahan merupakan tingkat pengembalian atas modal
sendiri yang diharapkan oleh investor. Terdiri dari tingkat
bunga resiko dan premi resiko pasar yang dikalikan dengan
resiko saham perusahaan. selain membahas mengenai biaya
modal, aspek keuangan dalam bisnis juga tidak akan lepas
dari estimasi biaya. Perhitungan atau estimasi biaya ini
sangat diperlukan dalam melakukan investasi. Perhitungan
biaya lantas meliputi perhitungan biaya untuk tempat,
karyawan, perizinan, pendirian usaha, produksi, dan lain
sebagainya.
Tentunya estimasi aspek keuangan dalam bisnis
harus tepat dan akurat agar tidak terjadi kerugian bagi
investor atau pendiri usaha. Sehingga usaha yang dibuat
pun bisa berjalan dengan lebih optimal. Perkiraan atai
estimasi ini juga memiliki defenisi. Pengertian atau definisi
dari perkiraan biaya adalah seni dalam memperkirakan
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan suatu kegiatan
yang berdasarkan pada informasi yang tersedia kala itu.
Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
perkiraan biaya melihat dan memperhitungkan hal-hal yang
akan terjadi selanjutnya dan juga menganalisis serta
mengkaji informasi yang penting.
20. 20
Setelah selesai melakukan perkiraan atau estimasi
anggaran, maka tentu langkah selanjutnya adalah
menentukan anggaran yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Anggaran merupakan perhitungan modal yang digunakan
dalam satu periode tertentu.
Aspek keuangan
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang
bisnis(usaha) sudah barang tentu memerlukan modal
(uang), di samping keahlian lainnya. Modal yang
digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya
pra investasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga
modal kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal
dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber
dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman(modal
asing). Penggunaan masing-masing modal tergantung
dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta
jumlah modal yang di inginkan perusahaan. Masing-
masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini
dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Masalah yang perlu mendapat perhatian berkaitan
dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal
21. 21
dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang
diperoleh dari masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan
diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalamsuatu
periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan dapat berperan
dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu,
perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum
usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan
asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan
dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode
usaha.
Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan,
kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui
kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk
menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan
dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menentukan
kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat
dilakukan melalui pendekatan payback periode (PP),
Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV),
Internal Rate Of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan
Break Event Point (BEP).
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada
sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan
usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan laba/rugi
untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan
22. 22
adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan tertentu
seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio
rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek
keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama
pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa
pengusaha menggagap justru aspek inilah yang paling
utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas
hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan,
sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk diteliti kelayakan nya.
Secara leseluruhan penilaian dalam aspek keuangan
meliputi hal-hal seperti:
a. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh
b. Kebutuhan biaya investasi
c. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama
beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah
biaya yang dikeluarkan selama umur investasi
d. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk
beberapa periode ke depan
e. Kriteria penilaian investasi
f. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan
23. 23
Sumber-sumber dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, biasanya
diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana
dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti
dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau
keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau
modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya,
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan
kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain
adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal
atau dengan modal gabungan.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui,
selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalambentuk apa
dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah
sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah dan
tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal
investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda, dilihat
dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:
a. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman
merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara
pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk
24. 24
membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya,
yaitu biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta
bunga yang besarnya relatif sulit karena
diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan
kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya
yang relatif tidak terbatas artinya tersedia dalam
jumlah banyak. Di samping itu dengan
menggunakan modal pinjaman biasanya timbul
motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-
sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan.
Sumber dana modal asing dapat diperoleh antara
lain:
Pinjaman dari dunia perbankan
Pinjaman dari lembaga keuangan seperti
perusahaan modal ventura, asuransi,dana
pensiun, atau lembaga keuangan lainnya
Pinjaman dari perusahaan non bank
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang
diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup atau
terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan
internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan
25. 25
terbuka dengan menjual sahamkepada masyarakat
luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk
membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban
bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya
berkewajiban membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya
berasal dari:
Setoran dari pemegang saham
Dari cadangan laba
Dari laba yang belum dibagi
Biaya kebutuhan investasi
Investasi adalah penanaman modal dalam suatu
kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam
berbagai bidang usaha. Jangka waktu investasi biasanya
lebih dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian
aktiva tetap.
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan
investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang
dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi
meliputi :
1) Biaya pra investasi terdiri dari:
Biaya pembuatan studi
26. 26
Biaya pengurusan izin-izin
2) Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
Aktiva tetap berwujud antara lain: tanah,
mesin-mesin, bangunan, peralatan,
inventaris kantor, dan aktiva berwujud
lainnya.
Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk
dagang
3) Biaya operasional yang terdiri dari:
Upah dan gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya telepon dan air
Biaya pemeliharaan
Pajak
Premi asuransi
Biaya pemasaran
Biaya-biaya lainnya
Sumber pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan investasi dapat digunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau kombinasi dari
keduanya. Pembiayaan untuk membeli aktiva
tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka
panjang, hal ini disebabkan aktiva tetap digunakan
dalam jangka waktu relatif panjang pula, sehingga
27. 27
pengembalian pinjamannya pun dapat dilakukan
secara jangka panjang. Adapun untuk biaya
operasional biasanya digunakan pinjaman jangka
pendek.
Arus kas (cash flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas
yang dalam perusahan dalam suatu periode tertentu. Cash
flow menggambarkan beberapa uang yang masuk ke
perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow
juga menggambarkan beberapa uang yang keluar serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow statement)
disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu
periode tertentu serta memberikan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana
sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Pada
saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang,
kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil
perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari
kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan untuk development proyek
tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan,
28. 28
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha
terdiri dari:
Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang
merupakan pengeluaran pada awal periode untuk
investasi
Operasional cash flow merupakan kas yang
diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha
Terminal cash flow merupakan uang kas yang
diterima pada saat usaha tersebut berakhir
Kriteria penilaian investasi
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk
menentukan layak tidaknya suatu investasi, ditinjau dari
aspek keuangan perlu dilakukan dapat di ukur dengan
beberapa kriteria. Setiap penilaian dapat diberi nilai yang
standar untuk usaha yang sejenis dengan cara
membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang
telah ditentukan,
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:
Payback Period (PP)
Average Rate of Return (ARR)
29. 29
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Profitability Index (PI)
Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio
likuiditas, solvalibilitas, aktivitas dan profibilitas.
Penggunaan rasio ini sebaiknya digunakan atas
pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah
pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.
Rasio-rasio keuangan
Terkait dengan study kelayakan bisnis, laporan
keuangan digunakan untuk menilai perusahaan yang sudah
berjalan beberapa periode. Tujuannya adalah untuk menilai
apakah layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar
pembiayaan yang dibutuhkan. Dari laporan keuangan ini
juga tergambar kinerja manajemen masa lalu yang
sekaligus merupakan gambaran kinerja ke depan. Laporan
yang disajikan akan dinilai melalui rasio-rasio keuangan
yang ada, sehingga akan mengetahui kondisi keuangan
perusahaan yang sesungguhnya.
Dalam praktiknya pembuatan laporan keuangan
ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak di
samping pihak manajemen dan pemilik perusahaan itu
sendiri. Masing-masing pihak memiliki kepentingan dan
30. 30
tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan yang diberikan
oleh perusahaan.
Adapun pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan sebagai berikut:
Kreditur
Pemegang saham
Pemerintahan
Manajemen
Karyawan
Jenis-jenis laporan keuangan, laporan keuangan yang
disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi
keuangan yang dimaksudkan adalah posisi
aktiva(harta) dan pasiva(kewajiban dan equitas) suatu
perusahaan.
2. Laporan laba/rugi
31. 31
Laporan laba/rugi merupakan laporan yang
menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode
tertentu
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang
menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap kas
Agar laporan keuangan yang disajikan dapat
diartikan dari angka-angka yang ada di laporan keuangan,
maka perlu di analisis. Alat analisis yang dapat digunakan
adalah rasio-rasio keuangan.
Rasio keuangan merupakan satu cara membuat
perbandingan data keuangan perusahaan sehingga menjadi
berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab
beberapa pertanyaan penting mengenai keadaan keuangan
suatu perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan
yang dengan menggunakan alat-alat ukur melalui rasio
keuangan, maka seorang manajer bisa mengambil
keputusan mengenai keuangan perusahaan untuk masa
yang akan datang.
32. 32
Kriteria untuk menentukan apakah posisi
keuangan suatu perusahaan sehat atau tidak, dapat
diklasifikasikan menjadi lima macam rasio keuangan yaitu:
1. Rasio likuiditas
Rasio-rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah
suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari:
a. Current ratio yaitu membandingkan antara total
aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya
b. Quick ratio yaitu dihitung dengan mengurangkan
persediaan dari aktiva lancar dan kemudian
membaginya dengan kewajiban lancar
2. Rasio aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang
mengukur bagaimana perusahaan secara efektif
mengelola aktiva-aktiva nya. Rasio ini digunakan
untuk melihat seberapa besar tingkat tertentu yang
dimiliki perusahaan. Rasio aktivitas dapat diukur
dengan rasio inventori turnover/ITO dan perputaran
aktiva total (total asset turnover/TATO)
ITO yang digunakan dengan membagi penjualan
dengan persediaan
33. 33
Total asset turnover mengukur perputaran dari
semua aset perusahaan dan dihitung dengan cara
membagi penjualan dengan aktiva total
3. Rasio leverage/rasio solvabilitas
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur hingga sejauh mana aktivitas
operasional perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio
leverage dapat menggunakan dua ukuran, yaitu rasio
utang terdapat ekuitas (debt to equity ratio/DER)
DR (Debt ratio) mengukur persentase dana yang
disediakan oleh kreditur terhadap aktiva total
yang dimiliki oleh perusahaan
DER diukur dengan cara membandingkan antara
utang jangka panjang (long term-debt)
perusahaan dengan model ekuitas
4. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dapat
dilakukan dengan lima macam rasio, yaitu gross profit
margin, net profit margin, return of investment, return on
equity.
34. 34
Gros profit margin merupakan perbandingan
antara laba kotor dengan penjualan
Net operating profit margin merupakan rasio
perbandingan antara laba operasi bersih dengan
penjualan
Margin labah bersih merupakan rasio
perbandingan antara laba bersih setelah pajak
Rasio pengembalian atas ekuitas merupakan
perbandingan antara laba tersedia bagi para
pemegang saham biasa, dengan ekuitas saham
C. Proses bisnis-Konversi
Saat ini perusahaan yang sudah menerapkan
sistem informasi manajemen tidaklah cukup hanya dengan
menjalankan nya saja. Tetapi juga harus melaksanakan
pemeliharaan, pengembangan dan penyesuaian terhadap
sistem tersebut agar selalu dapat digunakan dan dapat
berguna untuk proses operasional serta pendukung
pengambilan keputusan.Jika sistemtersebut ternyata sudah
tidak sesuai lagi dengan perubahan kondisi bisnis yang
berkembang, maka sistem informasi menjadi sumber
masalah bagi perusahaan pengguna.
Penerapan sistem informasi pada perusahaan
sebenarnya banyak di latar belakangi oleh berbagai
kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas sebagai tugas
35. 35
pada suatu perusahaan/organisasi dan alasan ekonomis.
Pada kenyataannya, dalam dalam implementasi sistem
informasi dari manual ke otomatis banyak menemui
kendala di berbagai perusahaan. Salah satunya adalah
karyawan sebagai penggunanya kurang mampu beradaptasi
dalam menjalankan fungsi sistem informasi tersebut
dikarenakan mereka sudah lama menggunakan sistem
manajemen manual.
Biasanya yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengatasi hal ini adalah melakukan pelatihan (training)
kepada karyawan dengan cara memakai jasa pihak lain atau
vendor IT yang sudah berpengalaman di bidangnya. Ada
beberapa cara lain, seperti mengadaptasi salah satu dari
empat strategi konversi sistem operasi, baik strategi
konversi langsung, paralel, pilot, maupun dengan strategi
bertahap. Pilihan perusahaan bergantung pada kebutuhan
dan kondisi yang ada di lapangan. Bisa juga karena alasan
meminimalisir resiko tapi memerlukam banyak biaya atau
sebaliknya. Namun demikian, strategi yang banyak
digunakan dalam proses bisnis adalah strategi konversi
paralel (memakai dual sistem yang baru tanpa langsung
menghilangkan informasi yang lama) dan strategi bertahap
(phased conversion strategi).
36. 36
Ruang lingkup konversi sistem informasi
Konversi sistem merupakan tahapan yang
digunakan untuk mengoperasikan IT dalam rangka
menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan
dari sistem lama ke sistem baru. Tingkat kesulitan dan
kompleksitas dalam pengkonversian dari sistem dari sistem
lama ke sistem baru tergantung dari sejumlah faktor. Jika
sistem baru merupakan paket perangkat lunak yang akan
berjalan pada komputernya yang baru, maka konversi akan
relatif lebih mudah. Jika konversi memanfaatkan perangkat
lunak terkustomisasi baru, database baru, perangkat
komputer dan perangkat lunak baru, jaringan baru dan
perubahan drastis dalam prosedurnya, maka konversi
menjadi agak sulit.
Seringkali organisasi atau perusahaan melalukan
kesalahan dalam melakukan pengalihan dari suatu sistem
lama ke sistem baru (konversi) hal ini tentunya berakibat
fatal bagi perusahaan. Fenomena kesalahan dalamkonversi
sistem informasi dapat terjadi apabila tidak dilakukan
langkah-langkah awal dengan tepat sebelum dilakukan
konversi. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan sebelum
proses konversi yaitu:
Proses perencanaan dan pemodelan, meliputi
analisa kebutuhan dan design
37. 37
Konstruksi meliputi penyusunan kode dan
pengujian
Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak
Meliputi kegiatan:
Developmental (error testing per modul oleh
programmer)
Alpha testing ( error testing ketika sistem
digabungkan interface user oleh software tester)
Beta testing (testing dengan lingkungan dan data
sebenarnya
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut sebelum konversi
dilakukan akan mampu meminimalisir kesalahan dalam
melakukan konversi sistem.
Pelaksanaan konversi sistem informasi
Pengalihan sistem informasi dari sistem yang lama ke
sistem yang baru dapat berakibat tidak baik bagi
perusahaan, hal in terjadi karena beberapa hal antara lain:
Belum siapnya sumber daya untuk
mengaplikasikan sistemyang baru
Sistem baru sudah terpasang, namun terdapat
kesalahan prosedur dalam pelaksanaannya,
sehingga perubahan tidak dapat terjadi. Sehingga
38. 38
keberadaan sistem baru justru mempersulit kinerja
yang sudah ada
Perencanaan dan aplikasi sistem informasi tidak
memiliki arah dan tahapan yang baik
Tidak ada komunikasi yang baik diantara vendor
sebagai penyedia IT dengan perusahaan sebagai
pengguna, sehingga sistem baru yang terbentuk
menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna
Perusahaan memandang kebutuhan teknologi
merupakan hal yang harus dilakukan agar
perusahaan tidak ketinggalan zaman.
Tingkat kematangan dan penguasaan perusahaan
terhadap IT masih rendah
Hal-hal tersebut terjadi karena adanya perubahan dari
sistem lama ke sistem yang baru maka akan terjadi suatu
keadaan dimana karyawan menghadapi masa transisi yaitu
keharusan menjalani adaptasi yang dapat berupa:
Adaptasi technical (skil, kompetensi, proses kerja)
Kultural (perilaku, pola pikir, komitmen)
Political (munculnya isu efisiensi karyawan/PHK,
sponsorship/dukungan top manajemen)
Metode-metode konversi
1. Konversi langsung (direct conversation)
39. 39
Konversi ini dilakukan dengan cara
menghentikan sistem lama dan menggantikannya
dengan sistem baru. Konversi langsung adalah
pengimplementasian sistem baru dan pemutusan
jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut
pendekatan cold turkey. Apabila konversi telah
dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem
lama,
Asumsi dari penggunaan sistemini adalah:
Data sistem yang lama bisa digantikan sistem
yang baru
Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai
Sistem yang baru bersifat kecil atau
sederhana atau keduanya
Rancangan sistem baru sangat berbeda dari
sistem lama, dan perbandingan antara sistem-
sistemtersebut tidak berarti.
Kelebihan dari konversi langsung ini adalah
sistem ini relatif murah, namun memiliki tingkat
resiko kegagalan yang cukup besar,
2. Konversi paralel (parallel conversion)
Konversi paralel adalah suatu pendekatan dimana
sistem lama dan sistembaru beroperasi secara serentak
untuk beberapa periode waktu. Pada konversi ini,
sistem baru dan sistem lam sama-sama dijalankan.
40. 40
Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah
bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka
sistemlama segera dihentikan.
Kelebihan dari sistem ini yaitu merupakan
pendekatan yang paling aman sedangkan kelemahan
dari sistem ini adalah merupakan cara yang paling
mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem
sekaligus. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
menduplikasikan fasilitas-fasilitas dan biaya personel
yang memelihara sistemrangkap tersebut.
3. Konversi bertahap (phase-in conversion)
Konversi bertahap dilakukan dengan
menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan
sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru
tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika
tak terjadi masalah, modul-modul baru tersebut akan
dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama
yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya
semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru.
Kelebihan dari sistem ini yaitu kecepatan perubahan
dalam organisasi tertentu bisa diminimalisir, dan
sumber-sumber pemprosesan data dapat diperoleh
sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas.
Sedangkan kelemahannya yaitu keperluan biaya yang
harus diadakan untuk pengembangan interface
41. 41
temporer dengan sistem lama, daya serapnya terbatas,
dan terjadi kemunduran semangat di dalam internal
perusahaan, sebab orang-orang tidak pernah merasa
menyelesaikan sistem.
Konversi ini dianggap lebih aman daripada
konversi langsung. Dengan metode konversi phase ini
sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang
secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. Ia
menghindarkan dari resiko yang ditimbulkan oleh
konversi langsung dan memberikan waktu yang
banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi
perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in,
sistemharus disegmentasi.
4. Konversi pilot (pilot conversion)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan
sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlukan
sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil,
maka akan diperluas ke tempat-tempar yang lain. Ini
merupakan pendekatan dengan biaya dan resiko yang
rendah. Dengan metode konversi pilot, maka hanya
sebagian dari perusahaan yang mencoba
mengembangkan sistem baru. Jika metode phase in
men segmentasi sistem, sedangkan metode pilot men
segmentasi perusahaan.
42. 42
BAB 2
PRINSIP DASAR SOLUSI BISNIS
Berbagai pendekatan telah dikemukakan
dalam pemecahan masalah bisnis, sayangnya hanya
menghasilkan keberhasilan yang kecil. Beberapa
solusi menekankan positioning produk dan layanan
dalam memanfaatkan peluang dan kekuatan
organisasi. Beberapa pendekatan menekankan area
tanggung jawab pekerjaan dengan cara mendesain
ulang organisasi. Pendekatan lain menganjurkan
penerapan teknologi baru dan atau sistem informasi
43. 43
seperti sistem informasi eksekutif (EIS) atau
enterprise resource planning (ERP). Masih ada lagi,
yaitu pendekatan lain yang mencoba untuk
memecahkan masalah bisnis dengan mengubah
budaya organisasi.
Tiap-tiap solusi tersebut memberikan
suatu jenis keuntungannya sendiri, namun sebagian
besar hanya memberikan keberhasilan kecil saja.
Arus pendekatan tak henti-hentinya ini menyebabkan
beberapa orang dan organisasi kecewa, terpecah
belah, dan bahkan menjadi kehilangan kemampuan.
Mereka kecewa karena solusi yang terlalu dijanjikan
secara berlebihan dan terlalu kurang dijalankan;
terpecah belah dalam area fungsional, lini produk,
atau kedisiplinan solusi, dan merasa tidak mampu
karena mereka telah memberikan upaya terbaik
mereka , tetapi sayangnya hanya menghasilkan
keberhasilan yang kecil dalam memperbaiki masalah.
Akibatnya, banyak orang yang kurang bersemangat
untuk mencoba sesuatu yang baru. Mereka
tampaknya yakin bahwa tidak ada yang dapat
memperbaiki masalah dan mereka menolak
perubahan di masa mendatang sebagai upaya
protektif dari rasa frustrasi dan kelelahan yang lebih
parah.
44. 44
Prinsip-prinsip dan karakteristik solusi bisnis
i. Solusi harus mengintegrasikan lima
komponen utama:
Bisnis proses dan aktivitas bisnis
Strategi bisnis
Struktur organisasi dan area
tanggung jawab individu
Arsitektur TI
Pengukuran
ii. Solusinya harus selaras dengan budaya
organisasi.
iii. Solusi harus selalu beradaptasi dengan
dunia yang kompleks dan selalu berubah
secara real time
Bisnis bisa dikaitkan dengan usaha, atau
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan, hampir di setiap bisnis
atau usaha tentu ada resiko. Resiko sukses dan resiko
gagal. Jadi jika anda akan menekuni dunia bisnis
maka anda harus siap dengan kedua resiko ini, yaitu
resiko keberhasilan dan resiko kegagalan, dan
sebaliknya jika anda tidak ingin menjalankan
kegiatan bisnis berarti anda tidak menginginkan
resiko keberhasilan maupun resiko kegagalan.
45. 45
Resiko dalam bisnis yang dalam hal ini sering
dikaitkan dengan dampak negatif yaitu kegagalan,
tentu bisa di minimalisir dengan strategi yang bisa
anda jalankan dalam menekuni kegiatan bisnis.
Berkaitan dengan resiko atau ketidakpastian
yang mungkin terjadi dalam kegiatan bisnis anda,
maka disini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis
resiko bisnis dan solusi yang bisa diambil untuk
mengatasi resiko tersebut.
Beberapa jenis resiko dan solusi dalam berbisnis
adalah:
1. Resiko strategic
Dilihat dari namanya, sudah jelas bahwa
resiko ini sangat erat kaitannya dengan strategi.
Dengan kata lain resiko strategik bisa
disimpulkan sebagai resiko atau ketidakpastian
yang diakibatkan dari kurang matangnya strategi
dalam menjalankan bisnis.
Strategi sangat dibutuhkan dan harus
dipersiapkan matang dalam menjalankan bisnis,
atau terkadang dalam menjalankan strategi bisnis
itu harus di jalankan ketika ada persaingan yang
mungkin mengancam bisnis kita.
46. 46
Solusi dari resiko strategic
Jadi pada intinya kita harus mempersiapkan
strategi apa yang mungkin akan kita jalankan
ketika kita akan atau sedang memulai
membangun bisnis, agar nantinya bisnis kita bisa
berjalan di jalur yang benar sehingga dapat
meminimalisir kerugian yang mungkin bisa di
timbulkan.
Kita tidak boleh egois dengan kehendak kita,
kita tentu harus mengikuti keinginan pasar yang
ada. Atau kita harus memiliki manfaat dari
produk atau jasa yang kita tawarkan agar produk
yang kita tawarkan ke pasar lebih mudah
diterima.
2. Resiko kepatuhan
Resiko kepatuhan berarti resiko atau
ketidakpastian yang disebabkan karena
ketidakpatuhan kita terhadap peraturan atau
regulasi atau hukum yang ditetapkan pemerintah
setempat baik secara tertulis maupun tidak
tertulis.
Solusi dari resiko kepatuhan
Sebaiknya dalam membangun bisnis harus
dibangun secara bertahap, sambil mempelajari
47. 47
tentang bisnis yang mungkin bisa menjadi masa
depan untuk kita, pelajari manfaatnya, kerugian
yang mungkin dapat ditimbulkan bagi
masyarakat sekitar dan kerugian yang lain yang
mungkin sudah tertera pada hukum dan adat-
istiadat yang berlaku.
3. Resiko operasional
Resiko operasional lebih mengarah pada
sebuah kegagalan yang sangat tidak di harapkan
yang biasanya terjadi dalam operasi harian
dalam perusahaan. Hal itu mungkin saja dapat
terjadi dikarenakan beberapa kegagalan teknis,
seperti server yang sudah eror, atau dapat juga
disebabkan oleh perseorangan (karyawan)
maupun proses pada kegiatan operasional
perusahaan anda.
Dalam beberapa kasus, resiko operasional
biasanya memiliki lebih dari satu penyebab.
Sebagai contoh, misalkan ada salah satu
karyawan menulis jumlah salah dalam sebuah
cek, atau pembukuan keuangan perusahaan.
Misalnya angka yang ditulis sebenarnya harus
Rp. 10.000.000, pada hal itu adalah jumlah yang
harus dibiayakan perusahaan untuk sebuah
denda atau keperluan lainnya, maka hal itu akan
dapat menyebabkan kerugian lainyya, maka hal
48. 48
itu akan dapat menyebabkan kerugian. Dan hal
itu menjadi salah satu resiko operasional.
Itu adalah salah satu kegagalan perorangan,
namun bisa juga disebut sebagai kegagalan
proses. Namun hal itu dapat dicegah dengan
beberapa cara misalnya dengan memiliki proses
pembayaran yang lebih aman, seperti memiliki
anggota atau staf kedua yang bertugas
mengesahkan setiap pembayaran-pembayaran
besar, atau menggunakan sebuah sistem
elektronik atau aplikasi yang akan menampilkan
jumlah yang semestinya, atau akan ada
peringatan jika sistem menemukan sesuatu yang
keluar dari biasanya.
Dalam beberapa kasus lainnya, resiko
operasional juga dapat muncul dari kejadian
yang mungkin terjadi diluar kendali anda, seperti
bencana alam, atau kebakaran perusahaan, atau
pemutusan daya, atau masalah dengan website
hosting. Apapun yang dapat mengganggu
operasi utama perusahaan maka hal itu
dikategorikan dalam resiko operasional.
Kejadian tersebut mungkin terlihat lebih kecil
jika dibandingkan dengan resiko strategi yang
bisa membawa dampak kerugian lebih besar
49. 49
yaitu kebangkrutan. Namun resiko operasional
juga tetap dapat memiliki dampak besar bagi
perusahaan anda. Bukan hanya akan
menimbulkan biaya tambahan untuk perbaikan
masalah, namun isu kegagalan operasional juga
dapat memengaruhi nilai pelanggan, dimana bisa
juga pesanan pelanggan tidak akan terkirim atau
membuatnya tidak mungkin untuk menghubungi
anda, jika server atau koneksi internet
mengalami masalah, dapat dipastikan akan dapat
menyebabkan kerugian pemasukan serta
merusak reputasi perusahaan anda.
Solusi resiko operasional
Beberapa hal yang mungkin bisa mencegah
`resiko operasional adalah dengan menggunakan
sumber daya manusia yang terlatih dan
profesional di bidangnya, jika pemasaran dan
pemesanan menggunakan teknologi website,
mungkin ada baiknya jika memiliki website
kedua untuk membantu melakukan proses
pemesanan atau bisa juga sebagai pemberitahuan
mengenai info-info yang perusahaan berikan
melalui website kedua diluar website utama.
Atau juga memamfaatkan sosial media lain
untuk mengatasi masalah-masalah di dalam
50. 50
perusahaan untuk mencegah keterpurukan
reputasi perusahaan,
4. Resiko finansial
Resiko finansial biasanya adalah resiko atau
ketidakpastian yang memiliki dampak kepada
finansial perusahaan, dalam istilahnya yang
sering juga dikaitkan dengan biaya ekstra atau
kerugian pemasukan perusahaan. Namun
kategori resiko finansial biasanya lebih mengacu
secara khusus terhadap arus dan keluar uang
dalam perputaran bisnis anda, dan kemungkinan
akan menyebabkan kerugian finansial.
Sebagai contoh, suatu perusahaan yang
sebagian besar pemasukan perusahaan berasal
dari sejumlah klien besar, yang melakukan
proses pembayaran produk anda dengan sistem
kredit jangka waktu yang cukup lama.
Dalam kasus tersebut, perusahaan tentu akan
memiliki resiko finansial yang cukup signifikan.
Jika beberapa pelanggan tersebut tidak dapat
membayar kredit yang harus di bayar, atau
menunda pembayaran untuk jangka waktu yang
lama alasan apapun juga, bahkan membatalkan
perjanjian dengan tidak melunasi kredit yang
dibayarkan maka bisnis sedang dalam masalah
besar.
51. 51
Resiko finansial lainnya adalah mengenai
hutang. Punya hutang yang banyak tentu juga
meningkatkan resiko finansial bagi perusahaan,
khususnya jika kebanyakan hutang yang sedang
dijalani adalah hutang jangka panjang yang jatuh
temponya mungkin dalam waktu dekat. Dan
kemudian suku bunga tiba-tiba naik, misalnya
seharusnya anda cukup membayar 8% pinjaman,
namun karena kenaikan suku bunga yang secara
tiba-tiba, anda sekarang membayar menjadi
15%, itu adalah biaya ekstra yang besar bagi
bisnis perusahaan, sehingga hal semacam itu
seringkali dihitung sebagai resiko finansial.
Resiko finansial akan meningkat jika
perusahaan melakukan bisnis dalam skala
internasional, contohnya kasus perkebunan
California yang menjual produknya di beberapa
negara di Eropa. Sebelumnya perusahaan
tersebut menjual produk di Prancis atau Jerman,
pemasukan perusahaannya jelas dalam bentuk
euro, dan penjualan lainnya di UK dalam bentuk
pounds. Nilai tukar uang akan selalu fluktuatif,
yang berarti jumlah pemasukan yang diterima
oleh perusahaan dalam dollar akan berubah.
Perusahaan dapat membuat lebih banyak
memberikan keuntungan dan penjualan di bulan
52. 52
berikutnya, namun jika menerima lebih sedikit
dalam dollar itu adalah resiko finansial.
Solusi resiko finansial
Tentu resuko finansial adalah resiko yang
termasuk sulit untuk dicegah, mengingat hal ini
terjadi kerena perubahan yang tidak bisa kita
duga sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika
sistem jual beli dilakukan dengan ketentuan yang
lebih aman, misalnya untuk penjualan dengan
kredit sebaiknya di amankan dengan jaminan
yang harus di berikan pelanggan.
Jika memungkinkan sebaiknya perusahaan
tidak mengambil hutang, cukup dengan menjual
beberapa saham jika ingin mengembangkan
bisnisnya, dan jika transaksi nya sudak kedalam
skala internasional tentu sebaiknya
diperhitungkan terlebih dahulu sebelum
melakukan deal, karena tentu harga produk
boleh berubah sewaktu-waktu.
5. Resiko reputasional
Reputasi bisa dikatakan sebagai nama baik
perusahaan. Jadi resiko reputasional adalah
resiko yang berkaitan erat dengan nama baik
53. 53
perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur
atau reputasinya buruk tentu hal tersebut akan
menyebabkan kerugian besar yaitu berupa
ketidak percayaan pelanggan terhadap
perusahaan.
Jika reputasi perusahaan rusak, perusahaan
akan melihat kerugian besar dalam waktu yang
singkat, seperti klien yang yang mulai akan ragu
berbisnis dengan perusahaan. Perusahaan
mungkin akan kesulitan untuk mencari pekerja
dan pelanggan pengganti yang bagus, karena
calon kandidat sudah mengenal reputasi
perusahaan yang jelek, dan tidak ingin
bergabung dengan perusahaan. Pemasok juga
mulai tidak menawarkan produk dan jasanya
kepada perusahaan. Pengiklan, sponsor atau
partner lainnya yang dulu menjadi sebuah team
mungkin memutuskan bahwa mereka tidak lagi
ingin bergabung dengan bisnis perusahaan.
Resiko reputasional dapat juga menimbulkan
pelanggaran hukum mayor, misalnya penarikan
produk yang memelukan, publikasi negatif
tentang produk, dan perusahaan atau bahkan staf,
atau kritik keras tentang produk dan layanan
bisnis perusahaan.
54. 54
Solusi resiko reputasional
Resiko reputasional juga terjadi karena
sesuatu yang tidak terduga, maka sebaiknya
untuk menghindari resiko yang mungkin
disebabkan reputasional tersebut perusahaan
harus menjaga semua karyawan agar selalu
berlaku baik di dalam maupun di luar
perusahaan. Jaga selalu kualitas produk dan
pelayanan prima, jangan mudah tergiur dengan
sesuatu yang terkesan instan dan meragukan.
Tetapi loyal terhadap produk dan mutu yang
perusahaan berikan kepada pelanggan.
55. 55
BAB 3
KOMPONEN SOLUSI BISNIS
Pendekatan sistem dalam solusi bisnis dan
membuat keputusam
A. Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah
bukan didasarkan pada jumlah waktu yang
dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Pengambilan keputusan adalah tindakan
memilih strategi atau aksi yang diyakini
manajer akan memberikan solusi terbaik
atas masalah tersebut. Salah satunya kunci
pemecahan masalah adalah mengidentifikasi
berbagai alternatif keputusan.
B. Pendekatan sistem
Komponen solusi bisnis secara
sistematis bermula dari john dewey, seorang
profesor filosofi dari colombia university. Ia
mengidebtifikasikan tiga seri penelitian
yang terlibat dalam memeceahkan suatu
kontroversi secara memadai.
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternative
56. 56
3. Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan
masalah yang memastikan bahwa masalah
itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif
dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih
bekerja.
Langkah-langkah nya adalah sebagai
berikut:
1. Usaha persiapan yaitu mencakup
mengidentifikasi masalah untuk
dipecahkan dan kemudian
memahaminya
2. Usaha defenisi yaitu mencakup
mengidentifikasi masalah untuk
dipecahkan dan kemudian
memahaminya
3. Usaha solusi yaitu mencakup
mengidentifikasi berbagai solusi
alternatif, mengevaluasinya, memilih
satu yang tampak terbaik, menerapkan
solusi itu dan membuat menindak
lanjuti untuk meyakinkan bahwa
masalah itu terpecahkan
57. 57
C. Upaya persiapan
1. Memandang perusahaan sebagai suatu
sistem. Mampu melihat perusahaan
sebagai sebuah sistem.
2. Mengenal sistem lingkungan.
Hubungan perusahaan dengan
lingkungan juga penting
3. Mengidentifikasi sub sistem-subsistem
perusahaan
4. Subsistem-subsistem utama perusahaan
juga perlu di identifikasi, dan subsistem
tersebut dapat mengambil beberapa
bentuk
D. Upaya definisi
Upaya defenisi pertama-tama
mencakup kesadaran bahwa suatu masalah
ada atau tidak ada ( identifikasi masalah)
dan kemudian cukup mempelajari untuk
mencari solusi (pemahaman masalah).
Upaya defenisi mencakup dua langkah:
1. Bergerak dari tingkat sistem ke
subsistem
Ketika manajer berusaha
memahami masalah, analisis mulai
dengan sistem yang menjadi tanggung
58. 58
jawab manajer. Sistem itu dapat berupa
perusahaan atau salah satu intinya.
Analisis kemudian bergerak menuruni
hierarki sistem, tingkat demi tingkat.
2. Menganalisis bagian-bagian sistem
dalam suatu urutan tertentu
Elemen satu yaitu
mengevaluasi standart. Standart kinerja
untuk suatu sistembiasanya dinyatakan
dalam bentuk rencana, anggaran, dan
kuota.
Standar harus sah
Standar harus realistis
Standar harus dimengerti
Standar harus terukur
Elemen dua yaitu
membandingkan output sistem dengan
standar. Setelah manajer puas dengan
standar tersebut, ia kemudian
mengevaluasi output sistem dengan
membandingkannya dengan standar.
Elemen tiga yaitu
mengevaluasi manajemen. Suatu
penilaian kritis dilakukan atas
59. 59
manajemen sistem dan struktus
organisasi
Elemen empat yaitu
mengevaluasi pengolahan informasi.
Kebutuhan itu harus di identifikasi dan
suatu sistem informasi yang memadai
harus dirancang dan di terapkan.
Elemen lima yaitu
mengevaluasi input dan sumber daya
input. Bila tingkat analisis sistem ini
tercapai, sistem konseptual tidak lagi
merupakan persoalan, dan
permasalahan ada pada sistemfisik.
Elemen enam yaitu
mengevaluasi proses transformasi.
Prosedur dan praktik yang tidak efisien
mungkin menyebabkan kesukaran
dalam mengubah input menjadi output.
Elemen tujumeninh yaitu
mengevaluasi sumber daya output.
Elemen masalah ( dalam hal ini
manajemen) harus dimengerti segera
setelah teridentifikasi. Hakikat
kekurangmampuan manajen harus
60. 60
ditelusuri. Salah satu tugas yang paling
penting dihadapi oleh manajer adalah
defenisi masalah.
E. Upaya pemecahan
1. Mengidentifikasi berbagai alternatif
solusi. Manajer mengidentifikasi
barmacam-macam cara untuk
memecahkan permasalahan yang sama
2. Mengevaluasi berbagai jenis solusi.
Semua alternatif harus di evaluasi
dengan menggunakan kriteria evaluasi
yang sama, yang mengukur seberapa
baik suatu alternatif memecahkan
masalah
3. Memilih solusi terbaik. Perlu memilih
satu alternatif yang tampak paling baik
4. Menerapkan solusi terbaik. Masalah
tidak akan terpecahkan hanya dengan
memilih solusi terbaik
5. Menindak lanjuti untuk memastikan
bahwa solusi itu efektif. Manajer harus
tetap mengatasi situasi untuk
memastikan bahwa solusi mencapai
kinerja yang di rencanakan.
61. 61
BAB 4
CONTOH KASUS
Proses bisnis pada PT. Nestle Indonesia
1. Profil perusahaan
Nestle indonesia adalah anak nestle SA,
perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi,
kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di vevey
swis. Nestle SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu
oleh Henri Nestle, seorang ahli farmasi yang berhasil
meramu bubur bayi guna membantu seorang ibu
menyelamatkan bayinya yang sangat sakit dan tidak
mampu menerima air susu ibu.
Nestle telah beroperasi di indonesia sejak tahun 1971,
dan pada saat ini perusahaan mempekerjakan lebih dari
2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk
Nestle di tiga pabrik: Pabrik kejayaan, pasuruan, jawa
timur, untuk mengolah produk susu seperti Dancow,
Bear breand, dan Nestle Dancow ideal. Pabrik panjang
di lampung untuk mengolah kopi instan Nescafe serta
pbrik cikupa di banten untuk memproduksi produk
kembang gula Fox dan polo. Saat ini sedang dibangun
pabrik ke emapat di karawang yang beroperasi pada
tahun 2013 untuk memproduksi Dancow, Milo, dan
62. 62
bubur bayi Nestle Cerelac. Nestle telah hadir di
indonesia sejak abad ke 19. Nestle telah
mengoperasikan tiga pabrik yang mengolah sekitar
700.000 liter susu setiap harinya dari 33.000 peternak
susu di jawa timur dan 10.000 ton kopi dari sekitar
10.000 petani kopi di lampung setiap tahun. Bersama
ketiga sentra distribusi dan ratusan distributor nestle
indonesia hadir di setiap provinsi di indonesia,
memastikan ketersediaan produk Nestle bagi
konsumen Nestle di seluruh indonesia.
Motto nestle “good food, good life”
menggambarkan komitmen perusahaan yang
berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan
teknologi guna menyediakan produk-produk yang
mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan
makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk di
konsumsi.
PT Nestle indonesia, sebagai salah satu
produsen makanan terbesar di indonesia memiliki misi
untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang lebih
sehat.
Adapun visi dari PT Nestle indonesia adalah:
Sebagai perusahaan produksi makanan
terbesar di dunia, Nestle indonesia
63. 63
memusatkan perhatian untuk meningkatkan
gizi (nutrition), kesehatan (health) dan
keafiatan (wellness) dari konsumen.
Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi
perusahaan makanan dan nutrisi yang
terkemuka serta terpandang di indonesia.
Menjamin keuntungan dan kelangsungan
pertumbuhan jangka panjang dengan modal
yang efisien bagi perusahaan, melalui
pelayanan yang mampu meningkatkan
kualitas kehidupan konsumen.
Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi
no 2 yang kuat di setiap kategori.
Misi nestle indonesia untuk turut
menghadirkan masyarakat indonesian yang lebih sehat
melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi
dan lezat rasanya. Selain itu nestle indonesia juga
memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan
informasi dan pendidikan bagi konsumen, antara lain
tercantum dalam kemasan setiap produk. Dalam
menjalankan bisnisnya, Nestle berusahan untuk selalu
menjalankan tanggung jawab terhadap masyarakat dan
menciptakan manfaat. PT Nestle indonesia juga
menerapkan beberapa kebijakan kualitas dan kebijakan
keselamatan dan kesehatan lingkungan.
64. 64
Nestle tidak hanya akan memproduksi produk
berkualitas tinggi dan bergizi bagi para konsumen,
namun juga akan membantu ribuan petani untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil
pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan
baru, menggunakan bahan baku dalam negeri yang
akan diolah menjadi produk bernilai tambah dan
berkualitas tinggi, dengan demikian menciptakan
manfaat bersama sepanjang mata rantai perusahaan.
2. Tipe organisasi dan tipe kepemimpinan
Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikondisikan
secara formal. Terdapat 6 unsur yang ada ketika akan
merancang struktur organisasi, antara lain adalah
spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai
komando, rentang kendali, sentralisasi, desentralisasi
serta formalisasi ( Robbins, 2007). Nestle Indonesia
merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang
merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan
perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas
saham-saham.
Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestle
Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur
organisasi di bagian pusat dan struktur organisasi di
setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestle
65. 65
indonesia adalah Presiden Direktur yang mengepalai
Divisi Technical, Divisi Keuangan, Divisi Supply
Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal dan
Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant
Nutrition, Divisi Dairy Product, Divisi Coffee, dan
PPP (Popularly Position Product), Divisi
Confectionery, Divisi Nestle Profesional, Divisi Liquid
Product, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi
Global. Presiden Direktur bersama masing-masing
pimpinan Divisi disebut sebagai Management
Committee (Macom).
Dari struktur organisasi PT Nestle cabang
cikupa, banten, menggunakan struktur organisasi
birokrasi atau mekanistik. Struktur organisasi ini
dicirikan berdasarkan tugas-tugas operasi yang sangat
rutin yang dicapai melalui spesialisasi masing-masing
divisi. PT Nestle indonesia dipimpin oleh seorang
manajer pabrik yang membawahi beberapa
departemen, yaitu FICO (Finance and Control), HR
(Human Resource), Engineering, QA/AG (Quality
Assurance/Application Group), produksi, RPU
(Resource Planning Unit), IP-OD (Industrial
Performance-Operational Development), dan Training
and SHE (Safety, Health, and Environment). Divisi-
divisi tersebut melakukan pekerjaannya sesuai
spesialisasi masing-masing serta tugas-tugas yang ada
66. 66
akan dikelompokkan kedalam departemen-departemen
fungsional. PT Nestlr indonesia memiliki 206
karyawan tetap, 16 karyawan kontrak, dan pegawai
outsourcing yang digunakan untuk pemeliharaan
gedung, keamanan dan kantin. Berikut akan dijabarkan
satu per satu fungsi dan tugas masing-masing
departemen.
Tugas umum dari finance adalah
menghasilkan laporan keuangan rutin,
memperkuat kontrol internal serta melindungi
aset. Sedangkan fungsi khusus adalah sebagai
finansial advisor untuk tim manajemen
pabrik, menghasilkan laporan analisa,
rekomendasi dan keputusan terbaik untuk
pabrik.
Departemen Human Resources berfokus pada
pelatihan dan pengembangan karyawan
melalui penyediaan fasilitas pelatihan. Selain
itu, HR juga mengatur pengadaan tenaga kerja
baru baik permanen, kontrak maupun out
sourcing.
Engineering bertanggung jawab menjaga aset
perusahaan seperti alat-alat produksi, agar
dapat berfungsi secara optimal. Departemen
ini juga bertanggung jawab atas penyediaan
67. 67
dan penggunaan energi selalu dalam keadaan
aman efisien dan ramah lingkungan.
Departemen Quality Assurance memiliki
tugas pokok yaitu menjamin kualitas produk
sesuai dengan standar. Selain itu, mereka juga
wajib meningkatkan tanggung jawab seluruh
karyawan pabrik terhadap sistem manajemen
mutu.
Departemen Application Group mempunyai
tugas melakukan penelitian dan
pengembangan produk berupa desain
kemasan, formulasi dan jenis produk, serta
optimasi proses produksi.
Tanggung jawab Departemen RPU adalah
mengatur rencana produksi rutin dan
mengatur penyediaan bahan baku hingga
mendistribusikan produk jadi kepada para
distributor.
Departemen produksi bertugas untuk
menghasilkan produk sesuai rencana dengan
waktu dan biaya yang efisien serta mutu yang
sesuai dengan standar.
IP-OD memiliki tiga fungsi utama, yaitu
mendukung operasional, mengubah dan
memperbaiki manajemen, dan melakukan
68. 68
manajemen peningkatan pengetahuan dan
pengembangan karyawan.
Departemen SHE memiliki tugas memastikan
kondisi kerja dalam keadaan yang aman bagi
kesehatan karyawan, dan menjaga lingkungan
sekitar pabrik dari pencemaran dengan
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku
dari pemerintah
Dengan struktur organisasi mekanis ini, PT
Nestle indonesia mempunyai wewenang desentralisasi
dimana anggotanya memiliki hak suara penuh dalam
rapat anggota,sehingga pemegang sahamatau anggota
turut menentukan jalannya perusahaan tersebut.
Struktur organisasi mekanistik juga dapat
menguntungkan perusahaan karena dapat dengan lama
sebab penempatan setiap karyawan telah di sesuaikan
dengan peraturan, dan relative tidak fleksibel. Selain
itu, PT Nestle indonesia dapat menggambarkan
hubungan-hubungan wewenang, kekuasaan,
akuntabilitas dan pertanggung jawaban. Kekuatan
utama pada PT Nestle indonesia yang menggunakan
struktur organisasi birokrasi/ mekanistik adalah
terletak pada menjalankan kegiatan terbakukan yang
sangat efisien dengan pengelompokan berbagai bidang
69. 69
keahlian yang sama kedalam departemen-departemen
fungsional.
Proses bisnis
1. Proses bisnis perusahaan
Perusahaan Nestle indonesia mendistribusikan
beberapa produk dari Nestle. Berikut kategori
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Nestle
indonesia.
Kembang gula dan cokelat
Fix’s
Kitkat
Permen polo
Milo
Nestle crunch
Kopi
Nescafe classic
Nescafe 3 in 1
Nescafe kopi susu tubruk
Nescafe mochaccino
Nescafe cappuccino
Nescafe gold
Nescafe ice
Nescafe menu
Nescafe mate
70. 70
Minuman
Milo
Milo 3 in 1
Nestea
Nutrisi anak dan keluarga
Dancow +
Dancow batita
Dancow datita
Dancow nutrigold
Dancow enriched
Dancow actigo
Dancow full cream
Dancow ideal
Makanan pendamping asi
Nestle cerelac harga ekeonomis
Nestle cerelac bubur susu
Sereal sarapan
Nestle fitnesse
Nestle koko krunch
Nestle koko krunch duo
Nestle cornflakes
Nestle milo balls
Nestle honey stars
71. 71
Nestle cookies crips
Nestle honey gold flakes
Produk kuliner
Carnation
Nestle cap nona
Minuman siap minum
Bear brand
Milo UHT
Milo can
Nescafe can
Nescafe UHT
Nutrisi kesehatan
Nutren diabetic
Nutren optimum
Nutren fibre
Nutren junior
Paptamen
Paptamen junior
Proses bisnis utam PT Nestle indonesia untuk
setiap produk adalah sebagai berikut:
1. Inbound Sales Logistic
Proses penerimaan produk dari berbagai tempat
produksi, penyimpanan, dan distribusi dalam
gudang.
72. 72
2. Outbound Sales Logistic
Proses mendistribusikan dan memberikan service
produk ke beberapa distributor point yang ada di
seluruh indonesia
3. Operation
Proses operasi dari produk diterima di gudang
sampai produk dikirim ke beberapa distributor
point produk
4. Marketing
Kegiatan menghimpun, mengajak, mempengaruhi
pelanggan untuk membeli produk
5. Services
Dukungan produk terhadap pelanggan yang mana
di indonesia dilayani melalui sahabatnestle.co.id
Untuk proses bisnis pendukung utama PT
Nestle indonesia untuk setiap produk yang dihasilkan
adalah sebagai berikut:
1. Procurement
Proses pengadaan sumber daya untuk kegiatan
produksi, seperti pengadaan bahan baku, mesin,
tenaga kerja dan lain sebagainya.
2. Human Resource
73. 73
Proses seleksi dan recruitment calon pekerja untuk
perusahaan PT Nestle indonesia
3. Technology Development
Proses untuk men improve perusahaan PT Nestle
indonesia
4. Firm infrastruktur
Infrastruktur perusahaan yang mendukung proses
operasi perusahaan secara keseluruhan.
74. 74
2. Core process
A. Indound sales logistic
Menerima barang dari supplier ke
perusahaan
Menyiapkan dokumen pemesanan
Verifikasi dokumen pengiriman barang
Konfirmasi barang ke supplier
Mengidentifikasi barang yang datang ke
peruahaan dari supplier
Gambar core dan supportpocess
75. 75
Pengecekan kesesuaian barang
Verifikasi barang masuk
Membuat berita acara masuk
Mengirim barang ke penyimpanan di
gudang perusahaan
Pengecekan berita acara masuk
Penyimpanan barang
B. Outbond Sales Logistic
Penyusunan pengiriman barang ke
distributor
Membuat jadwal pengiriman
Penjadwalan armada pengiriman
Pengiriman barang ke distributor point
Pengawasan pengiriman barang
Konfirmasi jadwal pengiriman
Membuat berita acara status pengiriman
barang
C. Operation
Persyaratan penerimaan barang
Kriteria penerimaan barang
Proses pengendalian
Pengendalian biaya
Pengendalian operasioanal
Pengendalian personalia
D. Marketing
76. 76
Analisis pasar
Riset pasar
Analisis kompetitor
Analisis market share
Analisis SWOT
Penyusunan programpemasaran
Pembuatan jadwal pemasaran
Perencanaan media pemasaran
Perhitungan biaya pemasaran
Perhitungan ketersediaan produk pasar
Pelaksanaan program pemasaran
Setup sumber daya
Pelaksanaan proses pemasaran
Pengawasan proses pemasaran
Pengukuran performansi perusahaan
Identifikasi goal
E. Service
Pre sales services
Penawaran kembali
Profiling pelanggan
After sales service
Promo
Call center saran konsumen
77. 77
3. Output dan Outcome
Indound sales logistik
CORE
PROCESS
OUTPUT OUTCOME
Menerima
barang dari
supplier ke
perusahaan
List pemesanan
barang
List pemesanan
barang yang sesuai
dengan jumlah
barang yang
diterima oleh
perusahaan
Mengidentifikasi
barang yang
datang ke
perusahaan dari
suplier
Dokumen
kedatangan barang
ke perusahaan
Dokumen sesuai
dengan jumlah
barang dan
memiliki kualitas
baik
Mengirim
barang ke
pemnyimpanan
di gudang
perusahaan
Jumlah barang
yang terkirim ke
gudang
Jumlah barang yang
terkirim sesuai
dengan kapasitas
gudang
78. 78
Outbond sales logistic
CORE
PROCESS
OUTPUT OUTCOME
Penyusunan
pengiriman
barang ke
distributor
Jadwal pengiriman
dengan kapasitas
pengiriman yang
ditentukan
Jadwal pengiriman
barang sesuai
dengan ketersediaan
yang ada di gudang
Indentifikasi
status
pengiriman
Dokumen barang
yang terkirim
List barang yang
terkirim sesuai
dengan barang yang
dikirim
Operation
CORE
PROCESS
OUTPUT OUTCOME
Permintaan dan
penawaran
barang
Jumlah demand Jumlah deman
sesuaidengan
kapabilitas
perusahaan dalam
memenuhi demand
Proses
administrasi
Dokumen
penerimaan
Dokumen
penerimaan barang
79. 79
barang barang sesuaidengan
kriteria barang yang
diminta
Proses
pengendalian
Demand terpenuhi Target perusahaan
tercapai
Marketing
CORE
PROCESS
OUTPUT OUTCOME
Analisis pasar STP STP yang
ditentukan tepat
kepada pasar
sasaran
Penyusunan
program
pemasaran
Program
pemasaran
Program pemasaran
sesuaidengan STP
yang telah
ditentukan
Pelaksanaan
program
pemasaran
Program
pemasaran
terlaksana
Program pemasaran
yang terlaksana
secara efektif dan
efisien
Controlling Tercapainya goal Goal terlaksana
80. 80
proses
pemasaran
yang telah
ditentukan
dengan efektif dan
efisien
Service
CORE
PROCESS
OUTPUT OUTCOME
Pre sales
services
Data pelanggan Data pelanggan
yang memiliki
pontensiterhadap
produk
After sales
service
Voice of customer Voc yang masuk
perusahaan
merupakan kritik
dan saran yang
dapat membangun
perusahaan
81. 81
Analisis proses bisnis
1. Perbandingan dengan kompetitor
Misalnya silver quen vs kitkat. Inovasi yang
dilakukan oleh silver quen sangat beragam.
Inovasi tersebut bisa dilihat dari variasi produk
yang ada. Variasi produk di pasaran terdapat
banyak jenis. Produk-produk tersebut dapat
memenuhi permintaan pasar yang beraneka
ragam. Berbeda dengan variasi kitkat yang hanya
satu macam saja rasa cokelat. Selanjutnya, dapat
dilihat juga dalam hal distribusi produk silver quen
yang sangat mudah untuk ditemukan, mulai dari
ritel-ritel modern sampai warung-warung yang
dekat dengan pemukiman warga di wilayah
perkotaan maupun pedesaan.
Berbeda dengan produk kitkat yang hanya di
distribusikan hanya sampai ke level mini market
saja. Selain itu, karena lokasi pabrik pembuatan
silver queen yang terletak di kota bandung
membuat waktu distribusi lebih cepat dan
biayanya lebih murah. Itu sangat bertolak
belakang dengan produk kitkat yang proses
produksinya oleh pabrik Nestle malaysia yang
mana Nestle indonesia hanya melakukan proses
distribusi produk kit kat itu sendiri. Sehingga dari
82. 82
proses distribusi ke market yang ada di indonesia
akan lebih lama dan biayanya lebih mahal. Kalau
dilihat dari sisi kemasan produk kit kat dari produk
silver queen maka kemasan dari produk silver
queen akan lebih terlihat menarik dimata
konsumen yang ada di indonesia. Sedangkan kit
kat desain produknya dari tahun ke tahun itu saja
tidak ada perubahan yang signifikan. Jika dilihat
dari sisi kegiatan marketing yang dilakukan, silver
queen dari tahun ke tahun tidak pernah absen
mengiklankan produknya di tv. Hal ini dilakukan
untuk menjaga awareness dan loyalitas konsumen.
Berbeda dengan kit kat yang melakukan kegiatan
marketing produkya di tv tidak seintensif kegiatan
marketing yang dilakukan oleh silver queen.
2. Identifikasi permasalahan
Variasi produk
Variasi produk yang dihasilkan
perusahaan Nestle kurang beraneka ragam
Logistik
Produk kit kat di indonesia masih
mengandalkan import dari malaysia
Distribusi
Distribusi dari produk hanya
menembus sampai pasar mini market saja
83. 83
Packaging
Kemasan produk yang standar dan
kurang menarik dalam pemasaran produknya
3. Usulan perbaikan
Variasi produk
Jadi, sebaiknya dalam kegiatan
produksi produk perlu dilakukan
pengembangan inovasi produk agar market
yang beraneka ragam di produk dapat
terpenuhi keinginannya. Alasan lain, tidak
semua orang menyukai produk yang sifatnya
original. Pada dasarnya sifat dari manusia itu
mudah bosan, maka perlu adanya variasi lain.
Logistik
Jadi perlu mempertimbangkan untuk
membuka pabrik indonesia. Hal ini
dikarenakan untuk mempermudah dalam hal
logistik produk. Beberapa manfaat yang akan
didapat adalah biaya distribusi produk akan
lebih murah dan waktu untuk aktivitas
distribusi produk terebut menjadi lebih cepat.
Distribusi
Jadi, perusahaan Nestle indonesia
dalam melakukan kegiatan distribusi point
84. 84
yang lebih dalam yaitu sampai ke level toko-
toko yang ada di sekitar pemukiman warga.
Sehingga konsumen lebih mudah untuk
mendapatkan produk.
Marketing
Perusahaan Nestle harus
meningkatkan frekuensi dalam melakukan
kegiatan promosi produk di media-media
yang ada agar target pasar memiliki Brand
Awarenes yang yang lebih besar di banding
produk-produk yang lain. Selain itu, manfaat
yang akan didapat adalah akan terdapat brand
recall dipikirkan konsumen. Hal itu akan
bermanfaat terhadap perusahaan karena akan
meningkatkan nilai brand produk.
Packaging
Menurut kelompok kami, setiap
tahunnya perlu dilakukan kegiatan redesign
untuk kemasan produk. Hal ini melihat dari
sifat alami manusia yang memiliki sifat bosan
yang lebih suka mencoba hal-hal yang baru.
Maka dari itu, perusahaan perlu
mempertimbangkan ide-ide baru untuk
membuat desain kemasan yang menarik hati
konsumen.
85. 85
PENUTUP
Kesimpulan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas penyusun
dapat menyimpulkan menjalankan suatu bisnis tidaklah
mudah kita harus memahami terlebih dahulu apa saja
komponen-komponen yang ada di dalam bisnis.
Sehingga kita tidak mengalami kerugian.
Saran
Adapun saran yang penyusun berikan kepada
pembaca, diantaranya:
1. Para pembaca dapat lebih memahami dan
memaknai pentingnya belajar bisnis
2. Bagi generasi muda. Khususnya mahasiswa
mulailah berbisnis dari hati dan secara tekun
3. Dalam melakukan atau menjalankan bisnis
khususnya bagi pemula kita dapat bertanya kepada
pebisnis atau pengusaha yang sudah sukses dalam
dunia bisnisnya.