Dokumen tersebut membahas mengenai manfaat berhenti merokok yang meliputi peningkatan kesehatan dan penurunan risiko penyakit, serta manfaat ekonomi dengan mengurangi pengeluaran untuk rokok."
2. Manfaat Upaya Berhenti Merokok
1. Kesehatan
Risiko Kematian akan menurun
Memberikan Usia Harapan Hidup Panjang
3. MANFAAT BERHENTI MEROKOK
MULAI
BERHENTI
MEROKOK
MANFAAT
20 Menit
12 Jam
24 – 48 Jam
5 Hari
2 Minggu -
3 Bulan
Tekanan darah, Denyut Jantung dan Aliran Darah Tepi Membaik.
Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah di metabolisme Tingkat CO di
dalam darah kembali normal.
Nikotin mulai tereliminasi dari sistem, indra pengecap dan penciuman
mulai membaik Sistem kardiovaskular meningkat baik.
Sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang Fungsi
perasa/pengecap dan pembau jauh lebih membaik.Sistem kardiovaskular
terus meningkat baik.
Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna.
Fungsi silia mulai recovery dan fungsi paru membaikNafas pendek dan
batuk-batuk berkurang.
4. MANFAAT BERHENTI MEROKOK
MULAI BERHENTI
MEROKOK
MANFAAT
1 Tahun
5 Tahun
10 Tahhun –
15 Tahun
Risiko penyakit jantung koroner setengah setelah
1 tahun berhenti dibandingkan tetap merokok.
Resiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang tidak
pernah merokok.
Risiko kanker paru kurang dari setengahnya. Semua penyebab
mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner menurun pada level
yang sama seperti orang tidak pernah merokok.
Sumber : PDPI
5. 2. Mento-Sosial
Hasil penelitian di luar negeri (USA dan Inggris)
bahwa, mantan perokok lebih dihormati
dibandingkan perokok.
Di Indonesia dengan pemberian
penghargaan berupaSertifikat, PIN dan
Plakat ( Sumatera Barat, Walikota Padang
Panjang)
6. 3. Ekonomi
Di Indonesia pengeluaran untuk rokok menjadi
pengeluaran nomor dua setelah padi-padian
yang besarnya rata-rata 10,4% atau 4 kali lipat
lebih besar daripada pengeluaran untuk
membeli daging, telur dan susu.
Pengeluaran untuk rokok 3 kali lebih tinggi
dari biaya pendidikan (3,2%), dan hampir 4
kali lebih besar daripada biaya kesehatan
(2,7%).
7. Upaya Berhenti Merokok
1. Identifikasi awal
2. Evaluasi dan support motivasi
3. Terapi berhenti merokok
4. Follow up
8. a. Identifikasi profil perokok
b. Identifikasi ketergantungan nikotin
c. Identifikasi tingkat motivasi
1. IDENTIFIKASI AWAL
9. Identifikasi Status Klien
IDENTIFIKASI TIPE KLIEN STRATEGI
Klien yang mau berhenti
merokok
Klien yang belum ingin
berhenti merokok
Klien yang baru berhenti
merokok
Klien yang tidak pernah
merokok
Bantu dengan langkah 4T
(Modifikasi 5A’s dan ABC)
Tingkatkan motivasi klien
(Contoh: dengan wawancara /
konseling motivasional)
Lanjutkan kegiatan berhenti
Merokok
Berikan “selamat”
Jaga pola hidup bebas dari
rokok
10. c. Test untuk Ketergantungan Nikotin
Item Pilihan Respon Point
1. Berapa lama setelah bangun tidur anda merokok? dalam 5 menit
6-30 menit
30-60 menit
setelah 60 menit
3
2
1
0
2. Apakah anda mengalami kesulitan untuk
menahan diri dari merokok ditempat-tempat yang
dilarang?
ya
tidak
1
0
3. Waktu Rokok pada saat kapan yang paling susah
ditinggalkan?
pagi hari
waktu lain
1
0
4. Berapa jumlah batang rokok yang dihisap setiap
hari?
≤10
11-20
21-30
≥31
0
1
2
3
5. Apakah merokok lebih banyak selama beberapa
jami setelah bangun tidur dibanding waktu lain?
ya
tidak
1
0
6. Apakah tetap merokok apabila tidak sehat dan
pada saat bed rest?
ya
tidak
1
0
0-5 ketergantungan rendah
6-10 ketergantungan sedang
11-15 ketergantungan berat
11. Menilai tingkat motivasi
• Simpel :
Pasien ditanyakan mengenai berapa besar motivasi
untuk berhenti merokok dengan skala angka “0 “
sampai “10”
0 = Tidak ada motivasi sama sekali
10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat tinggi
12. • Semua tahapan terdapat proses pembicaraan
penting yaitu menelaah sejauh mana pasien
termotivasi untuk tetap berhenti merokok.
• Apabila tingkat motivasi seseorang yang
rendah/kurang maka diperlukan dukungan
motivasi.
• Dukungan motivasi juga diperlukan dari
anggota keluarga atau orang terdekat
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002.
13. 1. Ungkapkan Empati
– Gunakan pertanyaan open ended untuk menggali informasi
– Dengarkan pasien untuk memahami
2. Bangun ketidaksukaan/ ketidaksesuaian
– Tekankan kepada pasien mengenai ketidaksesuaian kebiasaan pasien merokok
dengan suatu nilai, tujuan, harapan dari program
– Tekankan pada kalimat yang mengundang komitmen dari pasien
– Bangun dan perdalam komitmen yang sudah dibuat.
3. Menghadapi penolakan
– Potong pembicaraan dan alihkan perhatian jika terdapat tanda-tanda
penolakan dari pasien
– Nyatakan empati.
– Tanyakan kepada pasien untuk memberikan informasi penunjang lain.
4. Dukungan motivasi saat follow up
– Jika perokok berhasil melakukan pantangan
– Jika perokok melakukan penyimpangan dari program
– Jika perokok merokok kembali setelah 2-3 minggu program
14. Terapi nonfarmakologi Terapi farmakologi
1. Self help
2. Brief advice
3. konseling
a. Individu
b. Kelompok
c. Konseling melalui telepon
4. Terapi perilaku
5. 5. Terapi pelengkap
a. Hipnoterapi
b. Akupuntur
c. Akupresure
1. Terapi pengganti nikotin
(Nicotine Replacement
Therapy/ NRT)
2. Bupropion SR
3. Varenicline tartrate
Kombinasi terapi baik terapi
nonfarmakologi dan farmakologi
telah terbukti bermakna memberikan
tingkat keberhasilan yang lebih baik
dibandingkan terapi tunggal.
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002.
15. CARA BERHENTI MEROKOK
Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
• Hari ini anda masih merokok, besok anda
berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan
orang, cara ini yang paling berhasil. Untuk
perokok berat, mungkin dibutuhkan bantuan
medis untuk mengatasi efek ketagihan
16. Cara 2: PENUNDAAN
• Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari hari
sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung. Misalnya
kebiasaan menghisap rokok pertama rata-rata 07.00 pagi, berhenti
merokok direncanakan dalam 7 hari. Maka rokok pertama ditunda
waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
17. Cara 3 : PENGURANGAN
• Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur
dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.
Misalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok per hari. Berhenti
merokok direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
18. LANGKAH DAN TEKNIK KONSELING BERHENTI MEROKOK SATU -
TUJU
SA Sambut kedatangan klien dengan memberi salam dan
berikan perhatian (mulai menciptakan hubungan yang baik).
T Tanyakan kepada klien untuk menjajagi pengetahuan,
perasaan dan kebutuhan klien terkait dengan bahaya merokok
bagi kesehatan.
U Uraikan informasi yang sesuai dengan masalah klien
TU Bantu klien untuk memahami keadaan dirinya serta
permasalahannya dan menetapkan alternatif pemecahan
masalah.
J Jelaskan lebih rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap
alternatif pemecahan masalah.
U Ulangi beberapa informasi penting dan ingatkan bila klien
harus melakukan kunjungan ulang atau rujuk ke tempat
pelayanan lain bila diperlukan.
19. Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
Umur Karakter Pendekatan
Remaja - Perspektif jangka pendek
- Merasa merokok bukan
adiksi
- Alasan: Sosialisasi dan
Penampilan
- Hindari nasehat menakut-nakuti
(penyakit)
- Fokus pada dampak langsung
rokok (nafas bau, gigi/jari kuning)
- Tegaskan akibat nikotin & CO pada
prestasi olahraga
- Jelaskan iklan rokok yang tidak
jujur
2. http://thescooponsmoking.org/xhtml/faq.php
1. http://www.stop-smoking-tips.com/dangers-smoking-passive-smokers.html
20. Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
Umur Karakter Pendekatan
20–30
thn
- Banyak baru
berumahtangga
- Mulai sadar dampak
buruk rokok
- Ingin berhenti, tapi
ketagihan
- Ingin berhenti
karena akan/sudah
hamil
- Dukung quitter untuk cepat berhenti
→ efek buruk dari merokok bersifat
kumulatif
- Jelaskan dampak buruk rokok pada
perokok pasif
- Jelaskan bahaya rokok pada janin
2. http://thescooponsmoking.org/xhtml/faq.php
1. http://www.stop-smoking-tips.com/dangers-smoking-passive-smokers.html
21. Umur Karakter Pendekatan
31–40
thn
- Responsif terhadap
bantuan berhenti
- Risau akan efek gejala
putus nikotin
- Sudah pernah mencoba
berhenti → gagal
- Tekankan pentingnya kualitas
hidup yang baik
- Jelaskan :
a) Gejala putus nikotin →
sementara & dapat diatasi
b) Sakit → kronis
- Kegagalan adalah sukses yang
tertunda → perlu terus mencoba
1. Fiore MC, et al. US Department of Health and Human Services. Public Health Service. June 2000.
2. Foulds J, et al. Expert Opin Emerg Drugs. 2004;9:39–53. 3. Grandes G, et al. Br J Gen Pract. 2003;53:101–107.
Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
22. Umur Karakter Pendekatan
> 40
thn
- Berpendapat tak
masalah, karena sudah
lama merokok
- Sudah sering mencoba
→ gagal terus
- Simpatik terhadap logika mereka
- Tegaskan manfaat berhenti
merokok pada umur berapapun
- Jelaskan bahwa relaps adalah
umum → usaha terus mencoba
adalah penting
1. Fiore MC, et al. US Department of Health and Human Services. Public Health Service. June 2000.
2. Foulds J, et al. Expert Opin Emerg Drugs. 2004;9:39–53. 3. Grandes G, et al. Br J Gen Pract. 2003;53:101–107.
Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
23. Wawancara Motivasional
• Untuk memahami tahapan perubahan
perilaku pada klien
• Prinsip:
Ekspresikan Empati
Menghindari argumentasi
Dukungan keyakinan diri
24. 1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
Mendidik klien mengenai efek adiksi, perilaku dan bahayanya
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok menimbulkan masalah)
Beri dukungan, umpan balik (konfrontasi dengan ramah ,
humor)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti merokok)
Membantu upaya berhenti merokok, identifikasi hambatan,
rencanakan berhenti merokok.
Tahapan Perubahan Perilaku
25. 4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
Penguatan komitmen klien
5. Tahap pemeliharaan /Maintenance
(Tetap tidak merokok)
Mengenali ketidaknyamanan yang dialami klien
selama melakukan upaya berhenti merokok
6. Kekambuhan (Relaps)
(gagal)
- membantu menghadapi ambivalensi, mengevaluasi
komitmen dan hambatan yang ada.
26. 1. Menilai apakah sudah berhasil berhenti merokok atau seberapa
besar sudah dapat mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi.
2. Menilai kendala utama apabila belum berhasil.
3. Menilai motivasi dan memberikan dukungan motivasi.
4. Menilai withdrawal effect yang timbul dan cara mengatasinya.
5. Mengevaluasi efek samping obat (bila mendapatkan obat).
6. Memberikan terapi tambahan jika diperlukan sesuai hasil evaluasi
penyebab belum berhasil berhenti merokok misalnya terapi perilaku,
hipnoterapi dan lain-lain.
7. Mengecek beberapa parameter (seperti berat badan, kadar CO udara
ekspirasi, tekanan darah dan lain-lain)
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002.
28. LANGKAH-LANGKAH BERHENTI MEROKOK
Dalam berbagai pedoman umumnya mengenal
istilah pendekatan 5A’s yaitu Ask, Advice, Assess,
Assist dan Arrange untuk membantu seseorang
berhenti merokok.
Meskipun begitu ada beberapa pedoman lain
yang memperkenalkan pendekatan ABC yaitu
Ask, Brief advice dan Cessation support. Pada
prinsipnya kedua pendekatan tersebut sama
dalam upaya membantu berhenti merokok.
Modifikasi dari kedua pendekatan tersebut di
Indonesia diperkenalkan istilah pendekatan 4T
yaitu Tanyakan, Telaah, Tolong dan nasihati
serta Tindak Lanjut dalam membantu kegiatan
berhenti merokok.
29. Garis besar langkah pendekatan 4 t
Tanyakan
Apakah klien merupakan seorang perokok
atau bukan?
Tanyakan tipe klien, profil perokok,
tingkat adiksi/ ketergantungan nikotin
dan tingkat motivasi untuk berhenti
merokok.
Identifikasi dan dokumentasi setiap
perkembangan upaya berhenti
merokok setiap pertemuan.
Telaah
Nilai keinginan klien untuk berhenti
merokok
Perlu dipastikan klien memiliki
keinginan untuk berhenti merokok atau
tidak, bila tidak maka diperlukan suatu
konseling motivasi.
Nilai sampai manakah tahap keinginan
klien ntuk berhenti merokok apakah
pada tahap prekontemplasi,
30. LANJUTAN 4 t
Tolong dan nasehati
Anjurkan klien untuk berhenti merokok
Gunakan pendekatan secara personal,
kuat, jelas untuk menganjurkan klien
berhenti merokok.
Untuk klien yang berniat berhenti
merokok, berikan konseling agar klien
dapat berhenti merokok
Susun waktu kapan berhenti
merokok akan di mulai, target
minimum adalah 2 minggu
Berikan informasi cara/metode
untuk berhenti merokok seperti
berhenti langsung, atau bertahap.
Beritahu keluarga dan orang
sekitar bahwa kita akan berhenti
merokok dan mintalah dukungan
dan pengertian mereka
31. LANJUTAN 4 t
Tolong dan nasehati
Anjurkan klien untuk berhenti merokok
Antisipasi hambatan yang akan
muncul. Biasanya hambatan paling
besar akan terjadi pada minggu
pertama yakni gejala putus nikotin
(withdrawal effect)
Untuk klien yang belum berniat untuk
berhenti merokok, tingkatkan
motivasi dan upayakan intervensi
lanjut sehingga klien di masa yang
akan datang akan berhenti merokok
Wawancara / konseling
motivasional
Tindak lanjut
Menyusun rencana untuk menindak
lanjuti terapi yang sudah dilakukan
Untuk klien yang berusaha untuk
berhenti merokok, maka susunlah
jadwal untuk konsultasi rutin/berkala
misalnya satu minggu atau 2 minggu
32. LANJUTAN 4 t
Tindak lanjut
Menyusun rencana untuk menindak
lanjuti terapi yang sudah dilakukan
Pada pertemuan berikutnya lakukan
penilaian antar lain :
Tingkat keberhasilan berhenti
merokok
Tingkat motivasi
Kendala yang timbul
Gejala withdrawal effect dan
penanganannya
Penilaian parameter klinis (seperti
berat badan, kadar CO udara
ekspirasi, tekanan darah dll).
Untuk klien yang tidak ingin berhenti
merokok untuk saat ini, perkenalkan
mengenai ketidaktergantungan rokok dan
dan tingkatkan motivasi klien untuk
berhenti merokok pada kunjungan klien
berikutnya
33. LANJUTAN 4 t
Tindak lanjut
Pertimbangan tambahan terapi
jika ada, atau merujuk ke fasilitas
kesehatan lanjutan jika 3 bulan
belum berhasil berhenti merokok
• Jika diperlukan rencanakan
terapi tambahan untuk berhenti
merokok dengan merujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan
lanjut.