1. PERAWATAN JENAZAH Adalah pengurusan
jenazah seorang Muslim/ Muslimah dengan cara
memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya. Hukum melaksanakan
pengurusan jenazah dengan cara- cara tersebut
adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang masih
hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya
PERAWATAN
JENAZAH
3. 1. Mengatupkan matanya sambil
mengucapkan istirja
2. Membuka pakaian dan perhiasan
yang dipakainya
3. Membetulkan letak anggota
tubuhnya
4. Membujurkan ke arah timur / utara
5. Melunasi hutang-hutangnya
6. Menyegerakan pemakamannya
Hal-hal yang di lakukan
terhadap orang yang baru
saja meninggal
4. KEWAJIBAN ORANG ISLAM TERHADAP
ORANG ISLAM LAIN YANG MENINGGAL
1. Memandikan
2. mengkafani
3. menyolatkan
4. menguburkan
Hadis Nabi: Artinya : Mandikanlah dia
(jenazah) dengan air serta daun bidara (
sabun). (H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
Hadis Nabi : Artinya: Janganlah kamu berlebih-
lebihan untuk kafan karena sesungguhnya kafan
itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu
Dawud dari Ali bin Abi Talib)
Hadis Nabi : Artinya: Salatkanlah
jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu
Majah )
Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan
mengubur jenazah, karena jika orang saleh maka
kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika
ia bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas
terbuang dari tanggunganmu. (H. R. Muslim dari
Abi Hurairah)
6. Artinya: “Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda,
„Barangsiapa memandikan mayat dan dijaganya
kepercayaan, tidak dibukakannya kepada orang lain apa-
apa yang dilihat pada mayat itu, bersihlah ia dari segala
dosanya seperti keadaannya sewaktu dilahirkan oleh
ibunya.‟ Sabda beliau lagi,‟ Hendaklah yang
mengepalainya keluarga terdekat kepada mayat jika
pandai memandikan mayat, jika ia tidak pandai siapa saja
yang dipandang berhak, karena wara‟nya atau karena
amanahnya.” (HR. Ahmad)
SABDA RASULULLAH SAW
TENTANG MEMANDIKAN
JENAZAH
7. Yang Berhak
Memandikan
Jenazah
1. Suami atau istri jenazah
2. Mahram atau keluarga
terdekat dengan jenazah
3. Keluarga jauh dan tahu
tatacara memandikan jenazah
serta dapat dipercaya
4. Berjenis kelamin sama
dengan jenazah
5. Apabila semuanya tidak ada
maka cukup
ditayammumkan.
8. Alat dan bahan yang dipergunakan
Alat-alat yang dipergunakan untuk memandikan jenazah adalah sebagai berikut:
- Kapas
- Dua buah sarung tangan untuk petugas yang memandikan
- Sebuah spon penggosok
- Alat penggerus untuk menggerus dan menghaluskan kapur barus – Spon-spon plastik
- Shampo
- Sidrin (daun bidara)
- Kapur barus
- Masker penutup hidung bagi petugas
- Gunting untuk memotong pakaian jenazah sebelum dimandikan
- Air
- Pengusir bau busuk
- Minyak wangi
>Daun Sidr (Bidara)
9. 1. Jenazah ditempatkan ditempat yang
terlindung dari pandangan orang banyak
dan diletakkan pada tempat yang lebih
tinggi seperti dipan atau balai-balai.
Tata cara memandikan jenazah
10. 2. Jenazah diberi pakaian mandi
(pakaian basahan) seperti sarung atau
kain supaya mudah memandikannya
dan auratnya tetap tertutup
11. 3. Membersihkan kotoran dan najis yang
melekat pada anggota badan jenazah
4. Jenazah agak didudukkan, perutnya
diurut supaya kotoran yang mungkin
ada diperutnya dapat keluar
12. 5. Menyiramkan air
keseluruh badan sampai
merata dan wudhukan
jenazah.
6. Setelah diwudhukan
dan terakhir disiram
dengan air yang
dicampur kapur barus,
daun bidara atau
lainnya yang berbau
harum
13. B. Mengafani
jenazah
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
mengafani jenazah
1. Hukum dan syarat orang yang mengafani
jenazah sama dengan ketentuan
memandikan jenazah
2. Kain kafan bersih, sebaiknya berwarna
putih dan sederhana.
3. Kain kafan diperoleh dengan cara halal.
4. Kain kafan untuk laki-laki 3 lapis
sedangkan untuk perempuan sebaiknya
lima lapis
14. Artinya: “Berpakaianlah kamu dengan
pakaianmu yang berwarna putih, karena
pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan
kain putih itu.” (HR. Tirmizi)
Rasulullah SAW bersabda, “janganlah kamu
berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal
untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu
akan segera hancur,” (HR. Abu Daud)
SABDA RASULULLAH
TENTANG KAIN KAFAN
15. 1. Hamparkan selembar tikar di atas
lantai atau balai dan Rentangkan lima
atau tujuh utas tali di atasnya
2. Susun lapisan kain kafan tiga lapis
untuk laki-laki dan lima lapis untuk
wanita
Tata cara mengkafani
jenazah
16. 3. Di atas kain kafan
ditabur dengan kapur
barus dan wangi-
wangian
4. Jenazah diletakkan di atas kain
kafan dengan menempelkan kain
kapas secukupnya pada lubang-
lubang yang ada pada tubuh
5. Terakhir tubuh jenazah
dibungkus dengan kain kafan
sampai rapi kemudian diikat
dengan tali di bagian ujung
kepala, dada, perut, lutut dan
ujung kaki
17. 1. Yang menyalatkan adalah orang
Islam, suci dari hadats dan najis,
menutup aurat dan menghadap kiblat
2. jenazah dishalatkan setelah
dimandikan
3. Jenazah diletakkan di arah kiblat
orang yang menyalatkan, kecuali
shalat ghaib
Menyolatkan
jenazah
Syarat syarat sholat
jenazah
18. Rukun sholat
jenazah
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbir empat kali
4. Membaca Surah al-Fatihah
5. Membaca shalawat atas Nabi
Saw.
6. Mendoakan Jenazah
7. Mendoakan keluarga yang
ditinggalkan
8. Mengucapkan salam
Sunah sholat
jenazah
1. Mengangkat tangan pada tiap-
tiap takbir
2. Merendahkan suara bacaan
3. Membaca ta’awuz, yaitu “
A’udzu Billahi
minasysyaithonirrajiim “
4. Disunnahkan banyak
jama’ahnya (makmum)
5. Memperhatikan shaf minimal
tiga shaf
19. Ketentuan sholat
jenazah
Untuk jenazah laki-laki, imam
berdiri sejajar kepala dengan
jenazah
Untuk jenazah perempuan
imam berdiri sejajar dengan
perut jenazah
20. 1. Lafazh Niat Shalat Jenazah :
"Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti fardlal kifaayatin makmuuman/imaaman lillaahi ta’aalaa.."
Artinya:
"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam lillaahi ta’aalaa.."
2. Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."
3. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW : "Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?"
4. Setelah Takbir ketiga membaca:
َمْالِب ُهِْلسْغا َو ،ُهَلَخْدَم ِّْعِس َو َو ،ُهَلُزُن ْم ِرْكَأ َو ،ُهْنَع ُْفعا َو ِهِفاَع َو ُهْمَح ْار َو ُهَل ْرِفْغا َّمُهَّللَاِاءَّالث َوَنِم َضَيْبَألْا َب ْوَّالث َْتيَّقَن اَمَك اَياَطَخْال َنِم ِهِِّقَن َو ،ِدَرَبْال َو ِجْلاًارَد ُهِْلدْبَأ َو ، َِسنَّدال
ِم ُهْذِعَأ َو ،َةَّنَجْال ُهْل ِْخدَأ َو ،ِه ِج ْو َز ْنِم اًْريَخ اًج ْو َز َو ،ِهِلْهَأ ْنِم اًْريَخ ًالْهَأ َو ،ِه ِارَد ْنِم اًْريَخْنْال ِباَذَعِارَّنال ِباَذَع َو ِْربَق
Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak
disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia
dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang
putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga)
yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau
suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
5. Setelah takbir keempat membaca:
"Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.."
Artinya:
"Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami
sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya"
6. "Salam" kekanan dan kekiri.
Urutan dan Do'a
Sholat Jenazah
21. MENGUBURKAN
JENAZAH
Menguburkan Jenazah Jenazah dikuburkan setelah
dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum
penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah
atas orang Islam yang masih hidup. Penguburan
jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda
Rasulullah SAW: “Segerakanlah jenazah itu
dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia akan
segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika
ia tidak saleh saleh (ahli maksiat), ia akan cepat
meninggalkan kejelelakan dari pundak- pundak
kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah)
22. LUBANG KUBUR
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah
utara kearah selatan. Panjangnya harus
disesuaikan panjang jenazah. Dalamnya harus
cukup, sehingga bau busuk mayat tidak tercium
dari luar. Dibagian dasar kubur hendaknya
dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat
meletakkan jenazah
23. TATA CARA PENGUBURAN
JENAZAH
Tata Cara Penguburan Jenazah Setelah sampai di
makam, hendaknya (masih dalam usungan)
diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat.
Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat
jenazah) turun kelubang kubur, dan tiga lainnya
berdiri diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang
berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah
tersebut dan menyerahkan kepada tiga laki-laki yang
berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah diletakkan
dengan hati-hati dilubang lahat dengan posisi miring,
kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat. Dan Ketika jenazah dimasukkan
kedalam lubang kubur disunnahkan membaca:
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama
Rasulullah.” Keempat utas tali yang mengikat jenazah
dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya
disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan
dilubang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau
bambu, lalu ditimbun tanah.
24. 1. Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain
2. Meninggikan kubur sekadarnya
3. Menandai kubur dengan batu atau kayu
4. Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah
5. Menyiram kubur dengan air
6. Mendoakan mayat
Perbuatan sunnah pada
Waktu Pemakaman
25. Takziah Adalah berkunjung kepada keluarga
yang meninggal dunia. Hukumnya sunah,
bahkan menjadi wajib, apabila jenazah muslim
tidak ada yang mengurusnya. Takziah sebaiknya
dilakukan sebelum jenazah dimakamkan, agar
dapat membantu mengurus jenazah, paling tidak
mensalatkan, mengantarkan jenazah ke makam
TAKZIAH
Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Dari Abu
Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda,
„Barangsiapa yang (takziah) hingga disalatkan,
maka dia mendapat pahala satu qirat, dan barang
siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan,
maka baginya mendapat pahala dua qirat.‟ Ketika
Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat
itu? Beliau manjawab, „Laksana dua bukit besar.‟”
(HR. Bukhari dan Muslim)
26. Bersikap dan
bertingkah laku
yang baik
Berdoa agar jenazah diampuni
dosanya dan dirahmati oleh Allah
SWT.
Hendaknya memberi
nasehat kepada keluarga
jenazah agar bersabar,
bertawakkal dan menjaga
iman
.Memberikan bantuan
seperlunya
Mengingatkan keluarga
jenazah tentang hutang
jenazah
Adab bertakziah
27. Ziarah kubur
Ziarah Kubur
Ziarah kubur
hukumnya sunnah.
Rasulullah SAW
bersabda: Artinya:
“Berziarahlah kamu
ke kubur, karena
sesungguhnya
ziarah kubur itu
ddapat
mengingatkan
engkau kepada
mati.” (H.R.
Muslim)
1. Ziarah kubur hendaknya didasari
dengan niat karena Allah SWT.
2. Hendaknya berpakaian sopan
dan menutup aurat
3. Hendaknya mengucapkan salam
kepada penghuni kubur dan
mendoakan mereka memperoleh
keselamatan serta kesejahteraan
di alam kuburnya.
4. Tidak boleh menginjak-nginjak
dan duduk diatas makam,tidak
boleh meludah, kencing dan
buang sampah diatas makam.
5. Tidak boleh minta tolong kepada
penghuni kubur
Adab ziarah kubur