SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

2.1. Kematian & kewajipan yang hidup
Menyempurnakan mayat orang Islam yang bukan mati shahid itu fardhu kifayah.
Kewajiban kifayah atas mayat muslim itu adalah:
1. Dimandikan
2. Dikafankan
3. Disembahyangkan
4. Dikebumikan
5. Jika mayat itu meninggalkan hutang, maka wajib bagi famili (keluarga) si
mayit untuk membayarkannya, baik itu utang uang/emas/perak maupun
utang kepada ALLAH (utang puasa, dll). [mutafaq ‘alaihi]
Sekalipun mayat itu orang yang membunuh diri, wajib melaksanakan atasnya
fardu kifayah. Apabila telah yakin mati seorang Islam itu, hendaklah
disempurnakan semua perkara itu dengan seberapa segera.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

MEMBAYARKAN HUTANG SI MAYIT
1. MEMBAYAR UTANG KEPADA MANUSIA
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jiwa (roh)
seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai menuju hadirat ALLAH) karena utangnya,
hingga dibayar terlebih dahulu utangnya itu”.
[HR. Ahmad dan Turmuzi, hadis hasan]
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Utang itu ada 2
macam. [1] Barangsiapa mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan
membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya (menanggungnya). Dan [2] barangsiapa
mati meninggalkan utang, sedangkan ia tidak berniat untuk membayarnya, maka
pembayarannya akan diambilkan dari pahala kebaikannya, karena diwaktu itu (pada hari
kiamat) tidak ada emas dan perak”.
[HR. Thabrani, hadis hasan]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

MEMBAYARKAN HUTANG SI MAYIT
2. MEMBAYAR UTANG KEPADA ALLAH
Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang
meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka walinya harus berpuasa untuk
membayar tanggungannya”.
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad]
Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dan ia mempunyai
tanggungan puasa sebulan. Beliau bertanya: “Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai utang
kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya?” Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda:
“Utang kepada ALLAH adalah lebih berhak untuk dibayar”.
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad-Darami]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.0. Pengurusan Jenazah
Fardu kifayah dalam pengurusan jenazah ini meliputi:
3.1. Memandikan Mayat
3.2. Mengkafankan mayat
3.3. Menshalatkan jenazah
3.4. Mengkebumikan (mengubur) mayat
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.0. Pengurusan Jenazah
3.1. Memandikan Mayat


Syarat-syarat mayat yang dimandikan adalah:
(1) mayat orang Islam
(2) mayat itu bukan mati shahid (tidak berperang di jalan ALLAH)
(3) mayat itu masih ada tubuhnya, meskipun sedikit atau sepotong



Sekurang-kurang mandi mayat itu hendaklah diratakan air sekali pada
seluruh badannya setelah dibersihkan najisnya, hingga kepada bahagian
faraj yang zahir waktu duduk mencingkung/mengangkang (wanita) dan
hingga ke bawah pelepah zakar (lelaki) jika zakar itu celik (terlindung).



Memandikan mayat sudahlah cukup seperti halnya kita mandi dengan cara
membasuh tubuh mayat itu memakai sabun hingga daki dan kotorannya
hilang. Jika kita sanggup lebih baik dan lebih bersih maka itu lebih baik,
misalnya dengan menggosok giginya dll.



Mayat hendaklah dimandikan dengan memulainya dari arah kanan dan
diawalkan dari anggota-anggota wudu-nya.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

HADIS TENTANG TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
Dari Ummu Athiyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui
kami dan kami sedang memandikan putrid beliau (Zainab).
Beliau bersabda: “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali atau lebih daripada itu
dengan air dan Sidr. Dan jadikanlah [bilasan] yang terakhir dengan kapur
barus . Apabila kalian sudah selesai, maka beritahukanlah kepadaku”.
Ketika sudah selesai, kami memberitahu beliau, maka beliau melemparkan sarungnya
kepada kami dan bersabda: “Pakaikanlah [sarung ini] untuknya”.
Ayyub (perawi) berkata: “Hafsah telah menceritakan kepadaku seperti hadis Muhammad”.
Sedangkan dalam hadis Hafsah dikatakan “Mandikanlah ia dalam jumlah yang
ganjil ”. Disebutkan pula “Tiga kali, atau lima kali, atau tujuh kali ”. Kemudian
disebutkan pula bahwa beliau SAW bersabda: “Mulailah pada bagian kanan dan
tempat-tempat wudu ”. Dan dikatakan: “Sesungguhnya Ummu Athiyah berkata: Kami
menyisir rambutnya dan menjadikannya 3 kepang ”.
[HR. Bukhari]

Dan masih banyak hadis Bukhari dan Muslim lainnya, namun intinya sama saja. Jadi 1 hadis
ini kita anggap sudah mewakili banyak hadis lainnya, termasuk dari hadis Kitab Sunnan.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.1. Memandikan Mayat
Sifat-sifat yang mesti ada pada seseorang yang hendak menguruskan Jenazah:
1.  Berani.
2.  Sabar.
3.  Amanah.
4. Mempunyai kemahiran dan ilmu yang cukup
Yang berhak untuk memandikan mayat adalah:
> Suami atau istri
> Muhrim si mayat
> Keluarga
> Orang yang diamanahkan atau bertugas sebagai tukang memandikan
mayat [hadis riwayat Ahmad]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

HADIS TENTANG ORANG YANG BERHAK MEMANDIKAN MAYAT
& KEUTAMAAN TUKANG MANDI MAYAT
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
memandikan mayat dan dijaganya percayaan, tidak dibukakannya (diceritakan) kepada
orang lain tentang apa-apa yang dilihatnya pada mayat itu, maka bersihlah ia dari segala
dosa, sebagaimana keadaannya ketika dilahirkan oleh ibunya”.
Kemudian Beliau bersabda: “Yang memimpin [memandikan mayat] hendaknya keluarga
yang terdekat kepada mayat. Apabila ia (keluarga) itu tidak pandai, maka siapa saja orang
yang dipandang berhak karena wara’-nya atau karena amanah atasnya (tugasnya)”.
[HR. Ahmad, hadis hasan]
Dari Abu Rafi’ Aslam [pelayan Rasulullah SAW], ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayat kemudian ia menyembunyikan
rahasianya, maka ALLAH memberi ampunan baginya (tukang mandi mayat) yaitu 40 kali”.
[HR. Baihaqi, hadis hasan. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, menurutnya hadis shahih
sebagaimana persyaratan Muslim]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.1.1. Tempat Memandikan Mayat
 Bilik (ruangan) yang tertutup
 Tidak dibenarkan orang lain memasukinya melainkan:
1. Orang yg memandikan serta penolongnya
2. Walinya/warisnya yg berhampir (berdekatan)
 Di atas tempat yang tinggi (tidak terkena air yang kotor dan najis)
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.1.2. Peralatan (mandi & kafan)
1. Kain putih
2. Kapas
3. Papan alas mandi
4. Sabun
5. Akar sintuk
6. Serbuk cendana
7. Minyak atar
8. Air mawar
9. Tikar
10. Gunting
11. Kapur barus
12. Sarung tangan
13. Tuala (handuk) mandi
14. Jug air
15. Kain batik lepas (sarung) atau sebarang kain basahan
16. Sikat
17. Bantal (2 biji)
18. Baldi (ember) & gayung (cebok)
* optional, jika inginkan kesempurnaan dengan
memperbanyak harum-haruman.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.1.3. Cara Memandikan Mayat
1.

Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.

2.

Tutup seluruh anggota tubuh mayat kecuali muka.

3.

Semua Bilal (tukang mandi mayat) hendaklah memakai sarong tangan

4.

Sediakan air sabun.

5.

Sediakan air kapur barus bersama akar sintuk.

6.

Istinjakkan mayat terlebih dahulu.

7.

Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya.

8.

Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit
perutnya secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan
sarung tangan agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh
dengan air sabun sahaja dahulu.

9.

Kemudian gosokkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah
jari tangan dan kakinya dan rambutnya.

10. Selepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.
11. Kemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat
untuk memandikan mayat karena ALLAH ta’ala. Niat sudah cukup diucapkan
dalam hati atau diucapkan dengan bahasa ibu (tidak harus dengan bahasa Arab)
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH



Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya.



Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya
secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan
agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun
sahaja dahulu.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

12. Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali
dengan air bersih.
13. Siram sebelah kanan 3 kali.
14. Siram sebelah kiri 3 kali. * semuanya 9 kali
15. Mengiringkan mayat ke kiri, basuh bahagian lambung kanan
16. Mengiringkan mayat ke kanan, basuh bahagian lambung sebelah kirinya pula.
17. Terlentangkan semula mayat, ulangi menyiram seperti bil. 13 hingga 17.
18. Siram dengan air kapur barus.
19. Wudukkan mayat dengan niat untuk mewudukkan mayat itu karena ALLAH ta’ala.
Siram dengan air sembilan kali.
20. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna
hendaklah dilapkan menggunakan tuala (handuk) pada seluruh badan mayat.
21. Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat (celana) yang disediakan.
22. Usung ke tempat mengkafan dengan menutup seluruh anggota auratnya.
23. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke
dalam kapan bersama (Contoh : rambut, kuku dll).
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH



Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan
air bersih.



Siram sebelah kanan 3 kali.



Siram sebelah kiri 3 kali.

NOTE:
Siram dalam masyarakat kita adalah disiram dengan menggunakan
cebok (gayung), bukan seperti dalam gambar ini yang disiram
dengan selang air semprot.
Foto ini hanyalah sekedar ilustrasi memandikan mayat!!!
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.2. Mengkafankan Mayat
Sekurang-kurang kafan itu ialah dengan selapis kain yang menutup seluruh badannya.
Tidak ditentukan wajib kain kaci, melainkan dapat pula selimut atau baju atau jubah.
Tetapi dalam masyarakat kita, Kafan yang afdhol (terbaik) adalah:
1.

Lelaki sebanyak 3 (Tiga) lapis kain putih, Boleh ditambah dgn sehelai baju &
serban

2.

Wanita sebanyak 5 (Lima) lapis yaitu:

2 lapis kain kafan

1 lapis kain nipis (antara pusat & lutut)

1 lapis baju

1 lapis telekung (kerudung)
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

1. HADIS TENTANG JUMLAH KAFAN UNTUK LELAKI
Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dibungkus kafan dengan tiga
pakaian yang berasal dari Yaman, putih dan halus, yang terbuat dari katun. Tidak ada gamis
dan sorban.
[HR. Bukhari & Muslim]

Dalam riwayat Muslim ada tambahan:
Orang ragu-ragu untuk memakaikan sepasang pakaian yang dibeli untuk kafan beliau,
kemudian [pakaian itu] ditinggalkan saja, dan beliau hanya dikafani dengan 3 lapis kain putih
dari katun. Sedangkan sepasang pakaian itu tadi diambil Abdullah bin Abu Bakar, katanya
akan disimpan untuk kafannya sendiri. Kdm Abdullah berkata: “Kalau ALLAH ridha untuk
menjadi kafan Nabi-NYA, tentu sudah dikafankan kepada beliau”. Akhirnya sepasang baju
itu dijual oleh Abdullah, dan uangnya kemudian disedekahkannya.
[Muslim]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

2. HADIS TENTANG JUMLAH KAFAN UNTUK WANITA
Dari Laila binti Qanif, ia berkata: “Saya salah seorang yang ikut memandikan Ummi Kalsum
binti Rasulullah SAW ketika ia wafat. Yang pertama kali diberikan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada kami adalah [1] kain basahan, kemudian [2] baju, [3] tutup kepala,
kemudian [4] kerudung, dan [5] sesudah itu dimasukkan ke dalam kain yang lain [yang
menutupi seluruh badannya]”.
Laila berkata: “Sedangkan Nabi SAW berdiri di tengah pintu membawa [semua lima kain]
kafannya, dan memberikannya kepada kami dengan sehelai demi sehelai”.
[HR. Ahmad dan Abu Dawud, hadis hasan]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

BOLEH KAIN KAFAN SELAIN KAIN KACI
Dari Sahal bahwa seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan
membawa burdah yang disulam pinggirannya.
Kemudian beliau bersabda: “Tahukah kalian apakah burdah itu?”
Mereka menjawab: “Selimut”.
Beliau bersabda: “Benar”.
Wanita itu berkata: “Aku menyulamnya dengan tanganku sendiri, dan aku datang untuk
memakaikannya kepada Tuan”.
Maka Nabi SAW mengambilnya karena memerlukannya. Kemudian beliau keluar menemui
kami dengan memakai selimut itu. Maka seseorang (si fulan) memujinya dan berkata:
“Berikanlah kepadaku, sungguh indah”.
Orang-orang berkata: “Sikapmu itu tidak baik, Nabi memakainya dan membutuhkannya,
kemudian engkau memintanya padahal engkau tahu bahwa beliau tidak menolak
permintaan”.
Orang itu berkata: “Demi ALLAH, sesungguhnya aku tidak bermaksud meminta untuk
dipakai, melainkan untuk dijadikan kafanku”.
Sahal berkata: “Maka selimut itu menjadi kafannya”.
[HR. Bukhari]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

KAFAN YANG PUTIH DAN BAIK
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pakaikanlah olehmu kain putih [sebagai
pakaian], karena sesungguhnya kain putih itu sebaik-baiknya kainmu. Dan kafanilah
mayatmu dengan kain putih itu”.
[HR. Turmuzi, hadis hasan]
Dari Jabir, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang
dari kamu mengkafani saudaranya, maka hendaklah kafannya dibaikkan”.
[HR. Muslim]
Dari Ali bin Abu Thalib, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kamu berlebih-lebihan [dengan membeli kain yang mahal] untuk kafan. Karena
sesungguhnya kafan itu akan hancur dengan segera”.
[HR. Abu Dawud, hadis hasan]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.2. Mengkafankan Mayat
3.2.1. Tempat mengkafankan rata yang bersih, suci dan
kering
3.2.2. Peralatan untuk mengkafankan mayat:
- Tikar
- Kain kafan
- Tali (dari kain yg tidak berjahit)
- Kapas
- Serbuk kayu cendana )*
- Serbuk kapur barus
- Minyak atar (wangi) )*

)* optional, jika ada ia boleh digunakan sebagai pengharum
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

Cara membuat jubah mayat
(optional, hanya jika diinginkan)
BANTAL

GULUNG

GULUNG
GULUNG

KAKI

KEPALA
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.2.3. Cara mengkafankan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bentangkan tikar (alas yg sesuai)
Susun tali pengikat (3 atau 5 utas) di atas tikar tersebut
Susun kain kafan di atas tali pengikat tersebut
Taburkan/renjiskan wangian pada setiap lapis kain kafan
Sediakan kapas yg telah dicampur dengan wangian dan kayu cendana
Angkat mayat dan baringkan di atas kain kafan
Tutupkan kapas tersebut pada bahagian: Muka, Telinga, Buah dada (wanita),
Kemaluan, Siku dan Tumit.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.2.3. Cara mengkafankan:
7. Angkat mayat dan baringkan di atas kain kafan.
8. Tutupkan/bungkuskan kafan ke atas mayat
9. Ikat dengan tali pengikat
 Simpul hidup (ikatan yang dapat dibuka) pada sebelah kiri mayat
 Sebelum
menutup
bahagian
kepala,
dibenarkan
kepada
melihat/mencium mayat [Ahmad & Tirmizi]
7. Renjiskan (percikkan) dengan air mawar dan minyak wangi. [Muslim]
8. Angkat dan letakkan di tempat solat.

waris
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.3. Solat Jenazah
Dalam mengerjakan solat jenazah harus dikerjakan secara berjemaah, karena
pengurusan jenazah adalah fardu kifayah, ertinya wajib bagi orang-orang yang
mukallaf itu mengerjakannya, meskipun hanya beberapa orang saja. Dan jika tidak
dikerjakan maka seluruh penduduk sekitar si mayat akan mendapat dosa.
Salat jenazah dijadikan tiga saf (barisan) sekurang-kurangnya dua orang dalam setiap
satu saf. [Ahmad, Tirmizi, Abu Dawud & Ibnu Majah]
Bagi orang perempuan dibolehkan mengikuti berjemaah bersama-sama dengan
orang lelaki atau boleh mendirikan solat ke atas jenazah setelah disolatkan oleh
orang lelaki (artinya: para wanita membuat salat jamaah baru). [Bukhari & Muslim]
Tentang tempat untuk mengerjakan solat jenazah, diperbolehkan di dalam masjid, di
surau atau di tempat lainnya yang memungkinkan solat berjemaah dengan syarat
tempatnya itu luas, bersih dan suci. [Muslim]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

3.3. Solat Jenazah
Rukun solat jenazah
1.
2.

Niat
4 kali takbir (termasuk takbiratul-ihrom)

Membaca Al-Fatihah selepas takbir pertama

Membaca salawat ke atas nabi selepas takbir yang kedua

Membaca doa selepas takbir yang ke tiga

Mengucap salam selepas takbir yang keempat.

…………….bersambung………
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH

Terima kasih
Ustaz Mohd Salleh Hj. Mastor
AJK Surau Al-Hikmah, SBZ3
&
Cinta-Rasul-Owner@yahoogroups.com

Bersambung ke…
Bagian ke-3: Shalat Jenazah dan Shalat Gaib
Bagian ke-4: Jenazah & kuburan
MEMBAYAR HUTANG

More Related Content

What's hot

Pengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanPengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanWann Wan Sha
 
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surgawidyaitnaira84
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazahummulzahida
 
Akidah: Kematian dan alam barzah satu kepastian
Akidah: Kematian dan alam barzah satu kepastianAkidah: Kematian dan alam barzah satu kepastian
Akidah: Kematian dan alam barzah satu kepastianNORANEEZ ISMAIL
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 
Nasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhNasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhDanialkmal
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiapril aulia
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
 
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012 konsep nasikh mansukh completeAngah Rahim
 
Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1Kamarudin Jaafar
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02mucham04
 

What's hot (20)

Hukum hukum qurban
Hukum hukum qurbanHukum hukum qurban
Hukum hukum qurban
 
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanPengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
 
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Akidah: Kematian dan alam barzah satu kepastian
Akidah: Kematian dan alam barzah satu kepastianAkidah: Kematian dan alam barzah satu kepastian
Akidah: Kematian dan alam barzah satu kepastian
 
Munasabat al quran
Munasabat al quranMunasabat al quran
Munasabat al quran
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Fikih Mahar
Fikih  MaharFikih  Mahar
Fikih Mahar
 
Nasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhNasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukh
 
Manasik haji & umroh
Manasik haji & umrohManasik haji & umroh
Manasik haji & umroh
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
 
KULLIYATUL KHOMS.pptx
KULLIYATUL KHOMS.pptxKULLIYATUL KHOMS.pptx
KULLIYATUL KHOMS.pptx
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete2.8.2012   konsep nasikh mansukh complete
2.8.2012 konsep nasikh mansukh complete
 
Meyakini al quran sbg kalamullah
Meyakini al quran sbg kalamullahMeyakini al quran sbg kalamullah
Meyakini al quran sbg kalamullah
 
Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
 
I`tikaf
I`tikafI`tikaf
I`tikaf
 
Kewajiban menuntut ilmu
Kewajiban menuntut ilmuKewajiban menuntut ilmu
Kewajiban menuntut ilmu
 

Similar to MEMBAYAR HUTANG

Makalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazahMakalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazahDafik Amadah
 
Makalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan JenazahMakalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahArdhia Pramesti
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
11. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t211. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t2adulcharli
 
11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazahkuka roboter
 
Tata cara memandikan jenazah
Tata cara memandikan jenazah Tata cara memandikan jenazah
Tata cara memandikan jenazah Lukman Hakim
 
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAHTATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAHgembel39
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazahEka Nur Afiani
 
Melaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressed
Melaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressedMelaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressed
Melaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressedFirdausChannel1
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahFitriHastuti2
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxRizkiKurniashih2
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 

Similar to MEMBAYAR HUTANG (20)

Makalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazahMakalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazah
 
Makalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan JenazahMakalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan Jenazah
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
11. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t211. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t2
 
11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah
 
Tata cara memandikan jenazah
Tata cara memandikan jenazah Tata cara memandikan jenazah
Tata cara memandikan jenazah
 
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAHTATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
 
Perawatan jenazah
Perawatan jenazah Perawatan jenazah
Perawatan jenazah
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
 
Melaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressed
Melaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressedMelaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressed
Melaksanakan pengurusan jenazah tugas 9 compressed
 
SOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAHSOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAH
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Jenazah.
Jenazah.Jenazah.
Jenazah.
 

MEMBAYAR HUTANG

  • 1.
  • 2. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 2.1. Kematian & kewajipan yang hidup Menyempurnakan mayat orang Islam yang bukan mati shahid itu fardhu kifayah. Kewajiban kifayah atas mayat muslim itu adalah: 1. Dimandikan 2. Dikafankan 3. Disembahyangkan 4. Dikebumikan 5. Jika mayat itu meninggalkan hutang, maka wajib bagi famili (keluarga) si mayit untuk membayarkannya, baik itu utang uang/emas/perak maupun utang kepada ALLAH (utang puasa, dll). [mutafaq ‘alaihi] Sekalipun mayat itu orang yang membunuh diri, wajib melaksanakan atasnya fardu kifayah. Apabila telah yakin mati seorang Islam itu, hendaklah disempurnakan semua perkara itu dengan seberapa segera.
  • 3. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH MEMBAYARKAN HUTANG SI MAYIT 1. MEMBAYAR UTANG KEPADA MANUSIA Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jiwa (roh) seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai menuju hadirat ALLAH) karena utangnya, hingga dibayar terlebih dahulu utangnya itu”. [HR. Ahmad dan Turmuzi, hadis hasan] Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Utang itu ada 2 macam. [1] Barangsiapa mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya (menanggungnya). Dan [2] barangsiapa mati meninggalkan utang, sedangkan ia tidak berniat untuk membayarnya, maka pembayarannya akan diambilkan dari pahala kebaikannya, karena diwaktu itu (pada hari kiamat) tidak ada emas dan perak”. [HR. Thabrani, hadis hasan]
  • 4. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH MEMBAYARKAN HUTANG SI MAYIT 2. MEMBAYAR UTANG KEPADA ALLAH Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka walinya harus berpuasa untuk membayar tanggungannya”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad] Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa sebulan. Beliau bertanya: “Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai utang kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya?” Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: “Utang kepada ALLAH adalah lebih berhak untuk dibayar”. [HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad-Darami]
  • 5. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.0. Pengurusan Jenazah Fardu kifayah dalam pengurusan jenazah ini meliputi: 3.1. Memandikan Mayat 3.2. Mengkafankan mayat 3.3. Menshalatkan jenazah 3.4. Mengkebumikan (mengubur) mayat
  • 6. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.0. Pengurusan Jenazah 3.1. Memandikan Mayat  Syarat-syarat mayat yang dimandikan adalah: (1) mayat orang Islam (2) mayat itu bukan mati shahid (tidak berperang di jalan ALLAH) (3) mayat itu masih ada tubuhnya, meskipun sedikit atau sepotong  Sekurang-kurang mandi mayat itu hendaklah diratakan air sekali pada seluruh badannya setelah dibersihkan najisnya, hingga kepada bahagian faraj yang zahir waktu duduk mencingkung/mengangkang (wanita) dan hingga ke bawah pelepah zakar (lelaki) jika zakar itu celik (terlindung).  Memandikan mayat sudahlah cukup seperti halnya kita mandi dengan cara membasuh tubuh mayat itu memakai sabun hingga daki dan kotorannya hilang. Jika kita sanggup lebih baik dan lebih bersih maka itu lebih baik, misalnya dengan menggosok giginya dll.  Mayat hendaklah dimandikan dengan memulainya dari arah kanan dan diawalkan dari anggota-anggota wudu-nya.
  • 7. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH HADIS TENTANG TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT Dari Ummu Athiyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui kami dan kami sedang memandikan putrid beliau (Zainab). Beliau bersabda: “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali atau lebih daripada itu dengan air dan Sidr. Dan jadikanlah [bilasan] yang terakhir dengan kapur barus . Apabila kalian sudah selesai, maka beritahukanlah kepadaku”. Ketika sudah selesai, kami memberitahu beliau, maka beliau melemparkan sarungnya kepada kami dan bersabda: “Pakaikanlah [sarung ini] untuknya”. Ayyub (perawi) berkata: “Hafsah telah menceritakan kepadaku seperti hadis Muhammad”. Sedangkan dalam hadis Hafsah dikatakan “Mandikanlah ia dalam jumlah yang ganjil ”. Disebutkan pula “Tiga kali, atau lima kali, atau tujuh kali ”. Kemudian disebutkan pula bahwa beliau SAW bersabda: “Mulailah pada bagian kanan dan tempat-tempat wudu ”. Dan dikatakan: “Sesungguhnya Ummu Athiyah berkata: Kami menyisir rambutnya dan menjadikannya 3 kepang ”. [HR. Bukhari] Dan masih banyak hadis Bukhari dan Muslim lainnya, namun intinya sama saja. Jadi 1 hadis ini kita anggap sudah mewakili banyak hadis lainnya, termasuk dari hadis Kitab Sunnan.
  • 8. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.1. Memandikan Mayat Sifat-sifat yang mesti ada pada seseorang yang hendak menguruskan Jenazah: 1.  Berani. 2.  Sabar. 3.  Amanah. 4. Mempunyai kemahiran dan ilmu yang cukup Yang berhak untuk memandikan mayat adalah: > Suami atau istri > Muhrim si mayat > Keluarga > Orang yang diamanahkan atau bertugas sebagai tukang memandikan mayat [hadis riwayat Ahmad]
  • 9. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH HADIS TENTANG ORANG YANG BERHAK MEMANDIKAN MAYAT & KEUTAMAAN TUKANG MANDI MAYAT Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayat dan dijaganya percayaan, tidak dibukakannya (diceritakan) kepada orang lain tentang apa-apa yang dilihatnya pada mayat itu, maka bersihlah ia dari segala dosa, sebagaimana keadaannya ketika dilahirkan oleh ibunya”. Kemudian Beliau bersabda: “Yang memimpin [memandikan mayat] hendaknya keluarga yang terdekat kepada mayat. Apabila ia (keluarga) itu tidak pandai, maka siapa saja orang yang dipandang berhak karena wara’-nya atau karena amanah atasnya (tugasnya)”. [HR. Ahmad, hadis hasan] Dari Abu Rafi’ Aslam [pelayan Rasulullah SAW], ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayat kemudian ia menyembunyikan rahasianya, maka ALLAH memberi ampunan baginya (tukang mandi mayat) yaitu 40 kali”. [HR. Baihaqi, hadis hasan. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, menurutnya hadis shahih sebagaimana persyaratan Muslim]
  • 10. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.1.1. Tempat Memandikan Mayat  Bilik (ruangan) yang tertutup  Tidak dibenarkan orang lain memasukinya melainkan: 1. Orang yg memandikan serta penolongnya 2. Walinya/warisnya yg berhampir (berdekatan)  Di atas tempat yang tinggi (tidak terkena air yang kotor dan najis)
  • 11. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.1.2. Peralatan (mandi & kafan) 1. Kain putih 2. Kapas 3. Papan alas mandi 4. Sabun 5. Akar sintuk 6. Serbuk cendana 7. Minyak atar 8. Air mawar 9. Tikar 10. Gunting 11. Kapur barus 12. Sarung tangan 13. Tuala (handuk) mandi 14. Jug air 15. Kain batik lepas (sarung) atau sebarang kain basahan 16. Sikat 17. Bantal (2 biji) 18. Baldi (ember) & gayung (cebok) * optional, jika inginkan kesempurnaan dengan memperbanyak harum-haruman.
  • 12. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.1.3. Cara Memandikan Mayat 1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan. 2. Tutup seluruh anggota tubuh mayat kecuali muka. 3. Semua Bilal (tukang mandi mayat) hendaklah memakai sarong tangan 4. Sediakan air sabun. 5. Sediakan air kapur barus bersama akar sintuk. 6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu. 7. Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya. 8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun sahaja dahulu. 9. Kemudian gosokkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kakinya dan rambutnya. 10. Selepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga. 11. Kemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat untuk memandikan mayat karena ALLAH ta’ala. Niat sudah cukup diucapkan dalam hati atau diucapkan dengan bahasa ibu (tidak harus dengan bahasa Arab)
  • 13. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH  Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya.  Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun sahaja dahulu.
  • 14. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 12. Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air bersih. 13. Siram sebelah kanan 3 kali. 14. Siram sebelah kiri 3 kali. * semuanya 9 kali 15. Mengiringkan mayat ke kiri, basuh bahagian lambung kanan 16. Mengiringkan mayat ke kanan, basuh bahagian lambung sebelah kirinya pula. 17. Terlentangkan semula mayat, ulangi menyiram seperti bil. 13 hingga 17. 18. Siram dengan air kapur barus. 19. Wudukkan mayat dengan niat untuk mewudukkan mayat itu karena ALLAH ta’ala. Siram dengan air sembilan kali. 20. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna hendaklah dilapkan menggunakan tuala (handuk) pada seluruh badan mayat. 21. Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat (celana) yang disediakan. 22. Usung ke tempat mengkafan dengan menutup seluruh anggota auratnya. 23. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke dalam kapan bersama (Contoh : rambut, kuku dll).
  • 15. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH  Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air bersih.  Siram sebelah kanan 3 kali.  Siram sebelah kiri 3 kali. NOTE: Siram dalam masyarakat kita adalah disiram dengan menggunakan cebok (gayung), bukan seperti dalam gambar ini yang disiram dengan selang air semprot. Foto ini hanyalah sekedar ilustrasi memandikan mayat!!!
  • 16. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.2. Mengkafankan Mayat Sekurang-kurang kafan itu ialah dengan selapis kain yang menutup seluruh badannya. Tidak ditentukan wajib kain kaci, melainkan dapat pula selimut atau baju atau jubah. Tetapi dalam masyarakat kita, Kafan yang afdhol (terbaik) adalah: 1. Lelaki sebanyak 3 (Tiga) lapis kain putih, Boleh ditambah dgn sehelai baju & serban 2. Wanita sebanyak 5 (Lima) lapis yaitu:  2 lapis kain kafan  1 lapis kain nipis (antara pusat & lutut)  1 lapis baju  1 lapis telekung (kerudung)
  • 17. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 1. HADIS TENTANG JUMLAH KAFAN UNTUK LELAKI Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dibungkus kafan dengan tiga pakaian yang berasal dari Yaman, putih dan halus, yang terbuat dari katun. Tidak ada gamis dan sorban. [HR. Bukhari & Muslim] Dalam riwayat Muslim ada tambahan: Orang ragu-ragu untuk memakaikan sepasang pakaian yang dibeli untuk kafan beliau, kemudian [pakaian itu] ditinggalkan saja, dan beliau hanya dikafani dengan 3 lapis kain putih dari katun. Sedangkan sepasang pakaian itu tadi diambil Abdullah bin Abu Bakar, katanya akan disimpan untuk kafannya sendiri. Kdm Abdullah berkata: “Kalau ALLAH ridha untuk menjadi kafan Nabi-NYA, tentu sudah dikafankan kepada beliau”. Akhirnya sepasang baju itu dijual oleh Abdullah, dan uangnya kemudian disedekahkannya. [Muslim]
  • 18. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 2. HADIS TENTANG JUMLAH KAFAN UNTUK WANITA Dari Laila binti Qanif, ia berkata: “Saya salah seorang yang ikut memandikan Ummi Kalsum binti Rasulullah SAW ketika ia wafat. Yang pertama kali diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami adalah [1] kain basahan, kemudian [2] baju, [3] tutup kepala, kemudian [4] kerudung, dan [5] sesudah itu dimasukkan ke dalam kain yang lain [yang menutupi seluruh badannya]”. Laila berkata: “Sedangkan Nabi SAW berdiri di tengah pintu membawa [semua lima kain] kafannya, dan memberikannya kepada kami dengan sehelai demi sehelai”. [HR. Ahmad dan Abu Dawud, hadis hasan]
  • 19. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH BOLEH KAIN KAFAN SELAIN KAIN KACI Dari Sahal bahwa seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa burdah yang disulam pinggirannya. Kemudian beliau bersabda: “Tahukah kalian apakah burdah itu?” Mereka menjawab: “Selimut”. Beliau bersabda: “Benar”. Wanita itu berkata: “Aku menyulamnya dengan tanganku sendiri, dan aku datang untuk memakaikannya kepada Tuan”. Maka Nabi SAW mengambilnya karena memerlukannya. Kemudian beliau keluar menemui kami dengan memakai selimut itu. Maka seseorang (si fulan) memujinya dan berkata: “Berikanlah kepadaku, sungguh indah”. Orang-orang berkata: “Sikapmu itu tidak baik, Nabi memakainya dan membutuhkannya, kemudian engkau memintanya padahal engkau tahu bahwa beliau tidak menolak permintaan”. Orang itu berkata: “Demi ALLAH, sesungguhnya aku tidak bermaksud meminta untuk dipakai, melainkan untuk dijadikan kafanku”. Sahal berkata: “Maka selimut itu menjadi kafannya”. [HR. Bukhari]
  • 20. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH KAFAN YANG PUTIH DAN BAIK Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pakaikanlah olehmu kain putih [sebagai pakaian], karena sesungguhnya kain putih itu sebaik-baiknya kainmu. Dan kafanilah mayatmu dengan kain putih itu”. [HR. Turmuzi, hadis hasan] Dari Jabir, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu mengkafani saudaranya, maka hendaklah kafannya dibaikkan”. [HR. Muslim] Dari Ali bin Abu Thalib, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kamu berlebih-lebihan [dengan membeli kain yang mahal] untuk kafan. Karena sesungguhnya kafan itu akan hancur dengan segera”. [HR. Abu Dawud, hadis hasan]
  • 21. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.2. Mengkafankan Mayat 3.2.1. Tempat mengkafankan rata yang bersih, suci dan kering 3.2.2. Peralatan untuk mengkafankan mayat: - Tikar - Kain kafan - Tali (dari kain yg tidak berjahit) - Kapas - Serbuk kayu cendana )* - Serbuk kapur barus - Minyak atar (wangi) )* )* optional, jika ada ia boleh digunakan sebagai pengharum
  • 22. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH Cara membuat jubah mayat (optional, hanya jika diinginkan) BANTAL GULUNG GULUNG GULUNG KAKI KEPALA
  • 23. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.2.3. Cara mengkafankan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bentangkan tikar (alas yg sesuai) Susun tali pengikat (3 atau 5 utas) di atas tikar tersebut Susun kain kafan di atas tali pengikat tersebut Taburkan/renjiskan wangian pada setiap lapis kain kafan Sediakan kapas yg telah dicampur dengan wangian dan kayu cendana Angkat mayat dan baringkan di atas kain kafan Tutupkan kapas tersebut pada bahagian: Muka, Telinga, Buah dada (wanita), Kemaluan, Siku dan Tumit.
  • 24. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.2.3. Cara mengkafankan: 7. Angkat mayat dan baringkan di atas kain kafan. 8. Tutupkan/bungkuskan kafan ke atas mayat 9. Ikat dengan tali pengikat  Simpul hidup (ikatan yang dapat dibuka) pada sebelah kiri mayat  Sebelum menutup bahagian kepala, dibenarkan kepada melihat/mencium mayat [Ahmad & Tirmizi] 7. Renjiskan (percikkan) dengan air mawar dan minyak wangi. [Muslim] 8. Angkat dan letakkan di tempat solat. waris
  • 25. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.3. Solat Jenazah Dalam mengerjakan solat jenazah harus dikerjakan secara berjemaah, karena pengurusan jenazah adalah fardu kifayah, ertinya wajib bagi orang-orang yang mukallaf itu mengerjakannya, meskipun hanya beberapa orang saja. Dan jika tidak dikerjakan maka seluruh penduduk sekitar si mayat akan mendapat dosa. Salat jenazah dijadikan tiga saf (barisan) sekurang-kurangnya dua orang dalam setiap satu saf. [Ahmad, Tirmizi, Abu Dawud & Ibnu Majah] Bagi orang perempuan dibolehkan mengikuti berjemaah bersama-sama dengan orang lelaki atau boleh mendirikan solat ke atas jenazah setelah disolatkan oleh orang lelaki (artinya: para wanita membuat salat jamaah baru). [Bukhari & Muslim] Tentang tempat untuk mengerjakan solat jenazah, diperbolehkan di dalam masjid, di surau atau di tempat lainnya yang memungkinkan solat berjemaah dengan syarat tempatnya itu luas, bersih dan suci. [Muslim]
  • 26. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH 3.3. Solat Jenazah Rukun solat jenazah 1. 2. Niat 4 kali takbir (termasuk takbiratul-ihrom)  Membaca Al-Fatihah selepas takbir pertama  Membaca salawat ke atas nabi selepas takbir yang kedua  Membaca doa selepas takbir yang ke tiga  Mengucap salam selepas takbir yang keempat. …………….bersambung………
  • 27. KURSUS PENGURUSAN JENAZAH Terima kasih Ustaz Mohd Salleh Hj. Mastor AJK Surau Al-Hikmah, SBZ3 & Cinta-Rasul-Owner@yahoogroups.com Bersambung ke… Bagian ke-3: Shalat Jenazah dan Shalat Gaib Bagian ke-4: Jenazah & kuburan