SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Penyelenggaraan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang
muslim/muslimah dengan cara: memandikan. mengafani, menyalatkan, dan
menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang
muslim/muslimah dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi
orang-orang Islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya.
Pengertian
01
Tahapan Mengurus
Jenazah
02 Mengkafani
03
04 Menguburkan
Menyolatkan
Memandikan
Syarat syarat jenazah yang wajib dimandikan adalah:
a) Beragama Islam.
b) Didapati potongan tubuhnya walaupun sedikit.
c) Bukan mati Syahid (Mati dalam peperangan untuk membela agama Islam)
Ketentuan dalam memandikan jenazah adalah jika jenazah yang hendak dimandikan
adalah perempuan yang sudah dewasa, maka yang memandikan nya harus
perempuan juga, atau boleh juga suaminya atau mahramnya. Begitupun sebaliknya
untuk jenazah laki-laki.
Air yang digunakan untuk memandikan jenazah hendaknya air yang suci dan Sucikan.
Sebaiknya air terakhir yang digunakan untuk memandikan jenazah dicampur dengan
sedikit kapur Barus atau harum-haruman.
Memandikan Jenazah
Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut:
a. Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi
b. Jenazah dimandikan di tempat tertutup.
c. Ketika dimandikan, jenazah hendaknya dipakaikan kain basah (sebaiknya kain sarung)
Agar auratnya tidak mudah terbuka.
d. Jenazah dibersihkan dari najis yang melekat di tubuhnya atau yang mungkin keluar dari
duburnya (setelah perutnya ditekan) dengan menggunakan air dan sabun mandi. Sesudah
itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung
tangan. Kemudian sarung tangan yang dikenakan diganti dengan sarung tangan bersih
dan dengan menggunakan anak jari tangan kiri yang sudah memakai sarung tangan, gigi
dan mulut jenazah dibersihkan.
e. Setelahnya selama tubuh jenazah Dari rambut kepala sampai telapak kaki menggunakan
air dan sabun mandi. Ketika memandikan jenazah Disunnahkan mendahulukan bagian
badan jenazah sebelah kanan, baru kemudian bagian badannya sebelah kiri. Juga
Disunnahkan jenazah dimandikan tiga kali atau lima kali.
f. kemudian dirapikan rambutnya serta Diwudhukan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian
badanya dikeringkan dengan memakai handuk. Selesailah tahapan memandikan jenazah.
Mengkafani jenazah maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Kain kafan
diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah,
jika ia meninggalkan harta.
Kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib menyediakan kain kafan
adalah keluarga terdekatnya (orang yang wajib memberi nafkah jenazah di masa
hidupnya). Kalau keluarga terdekatnya tidak ada/tidak mampu, maka untuk membeli
kain kafan itu diambilkan dan baitul mal. Jika baitul mal tidak ada, maka yang wajib
menyediakan kain kafan bagi jenazah tersebut adalah orang Islam yang mampu.
Mengkafani Jenazah
‫وا‬ُ‫س‬ْ‫ال‬
ْْ‫ن‬ِ‫م‬
ْ
ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬
ِْ
‫اض‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬
‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ْ
ْ‫ي‬َ‫خ‬
ُْ‫ر‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬
‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
ْْ‫و‬َ‫م‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬
( ‫رواه‬
‫الترمذي‬ )
Artinya: Berpakaianlah kamu dengan
pakaianmu yang berwarna putih, karena
pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu
dengan kain putih itu." (HR. Tirmizi)
Ketentuan dalam mengkafani jenazah adalah:
a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat
melapisi atau menutupi seluruh tubuhnya. Namun, sebaiknya untuk jenazah laki-laki dibungkus
oleh tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan untuk
wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan yaitu: kain basahan (kain mandi), baju,
tutup kepala, kerudung (cadar) dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
b. Cara memakaikan kain kafan
• Mula-mula hamparkan selembar tikar di atas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali di atasnya,
kira-kira letaknya di tempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafanı.
• Hamparkan di atas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap
helainya diberi harum-haruman.
• Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakkan di atas hamparan kain
kafan yang telah disediakan. Kedua tangan jenazah diletakkan di atas dadanya, tangan kanan di
atas tangan kiri atau dibolehkan juga kedua tangannya diluruskan ke bawah. Tempelkan kapas
secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
• Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan
empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu di bagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata
kakinya.
1. Membaca niat dalam hati
• Niat sholat jenazah laki-laki
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫ت‬ِِّ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬
َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬
ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬
‫إمام‬
ْ
‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬
‫هلل‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬
Ushallii 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa
Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai)
imam/makmum karena Allah Ta'ala."
• Niat sholat jenazah perempuan
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫َذا‬‫ه‬
‫ِّت‬ِ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬
َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬
ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬
‫إماما‬ / ْ
‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬
‫هلل‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬
Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai)
imam/makmum karena Allah Ta'ala."
2. Takbir
3. Membaca Surat Al-Fatihah
4.Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW
Menyolatkan Jenazah
5. Mendoakan Jenazah ketika takbir ke 3
ْ
َّ‫م‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬
ْ
ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬
ْ
ِ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ َ‫و‬
ُْ‫ْف‬‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬
ْ
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."
6. Membaca Doa Setelah Takbir ke-4
ْ
َّ‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬
َْ
‫ل‬
‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬ ِ
‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬
ْ
ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬
ْ
َ‫ل‬ َ‫و‬
‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
ْْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬
‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."
7.Mengucap Salam
ْ
ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬
ْ
ِ‫للا‬
ْ
ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫و‬
"Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan dishalatkan Hukum penguburan jenazah
orang muslim (muslimah) adalah fardu kifayah. Penguburan jenazah sebaiknya dilaksanakan
dengan segera.
Sebelum dan sesudah jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman, sebaiknya lakukan
perbuatan-perbuatan berikut :
a) Perwakilan keluarga jenazah memberi sambutan (pidato). Isi sambutannya berupa
permohonan kepada orang-orang yang bertakziah agar mereka bersedia memaafkan
kesalahan-kesalahan almarhum/almarhumah semasa hidupnya dan melunaskan hutang.
b) jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman. Orang-orang Islam (muslimin) yang
bertakziah hendaknya ikut mengantar jenazah ke tempat pemakaman.
c) Pada waktu mengantar jenazah, hendaknya bersikap khusuk dan tawaduk, sambil
mengingat-ingat tentang kehidupan yang akan dialami oleh jenazah di alam kubur dan akhirat.
Orang-orang yang mengantar jenazah dilarang meratap dan berteriak-teriak. Insya Allah jika
mengantar jenazah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah maka orang yang mengantar
jenazah itu akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
Menguburkan Jenazah
‫وا‬ُ‫ع‬ ِ
‫ر‬ْ‫س‬َ‫أ‬
ْ
ِ‫ة‬َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
ْْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
ْ
‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬
ْ
ْ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
ِْ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬
ْْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
ْ
َ‫غ‬
َْ‫ْر‬‫ي‬
َْ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬
َْ‫ان‬َ‫ك‬
‫ا‬ًّ‫َر‬‫ش‬
ْ
ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬
ْْ‫ن‬َ‫ع‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ
‫ر‬
Artinya: "Segerakanlah jenazah itu dikuburkan.
Jika ia seorang yang saleh, akan cepat mendapat
ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh (ahli
maksiat), la akan cepat meninggalkan kejelekan
dan pundak-pundak kamu semua" (H.R.Jama'ah).
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang lubang kubur dan tata cara penguburan :
1. Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara ke arah selatan. Panjangnya lubang kubur
disesuaikan dengan tingginya jenazah. Dalamnya harus cukup sehingga bau busuk mayat tidak
tercium ke luar atau binatang buas pun tidak akan mampu membongkarnya.
2. Setelah sampai di makam, jenazah diletakkan di pinggir atas lubang kubur sebelah kiblat,
sejajar dengan lubang kubur. Kemudian tiga laki-laki muslim (keluarga dekat jenazah) turun ke
lubang kubur, dan tiga lainnya berdiri di atas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri
menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkannya kepada tiga laki-laki
yang berdiri di lubang kubur. Jenazah diletakkan dengan hati-hati di lubang lahat dengan
posisi miring, kepala di sebelah utara, kaki menjulur ke selatan menghadap kiblat. Ketika
jenazah dimasukkan ke dalam lubang kubur disunnahkan membaca:
‫بسم‬
ْ
ِ‫للا‬
َْ‫و‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
ِ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬
ِْ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬
ْ
ِ‫للا‬
Artinya: "Dengan nama Allah dan atas nama agama Rasulullah
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya
disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan
di liang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
Wassalamualaikum

More Related Content

Similar to Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan

Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahJuaria Muin
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahmea_ascha
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazahsamiul12
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)kemarau20
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah samiul12
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 

Similar to Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan (20)

Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus Jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazah Materi jenazah
Materi jenazah
 
perawatan jenazah
perawatan jenazahperawatan jenazah
perawatan jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan

  • 1.
  • 2. Penyelenggaraan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimah dengan cara: memandikan. mengafani, menyalatkan, dan menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimah dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya. Pengertian
  • 3. 01 Tahapan Mengurus Jenazah 02 Mengkafani 03 04 Menguburkan Menyolatkan Memandikan
  • 4. Syarat syarat jenazah yang wajib dimandikan adalah: a) Beragama Islam. b) Didapati potongan tubuhnya walaupun sedikit. c) Bukan mati Syahid (Mati dalam peperangan untuk membela agama Islam) Ketentuan dalam memandikan jenazah adalah jika jenazah yang hendak dimandikan adalah perempuan yang sudah dewasa, maka yang memandikan nya harus perempuan juga, atau boleh juga suaminya atau mahramnya. Begitupun sebaliknya untuk jenazah laki-laki. Air yang digunakan untuk memandikan jenazah hendaknya air yang suci dan Sucikan. Sebaiknya air terakhir yang digunakan untuk memandikan jenazah dicampur dengan sedikit kapur Barus atau harum-haruman. Memandikan Jenazah
  • 5. Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut: a. Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi b. Jenazah dimandikan di tempat tertutup. c. Ketika dimandikan, jenazah hendaknya dipakaikan kain basah (sebaiknya kain sarung) Agar auratnya tidak mudah terbuka. d. Jenazah dibersihkan dari najis yang melekat di tubuhnya atau yang mungkin keluar dari duburnya (setelah perutnya ditekan) dengan menggunakan air dan sabun mandi. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian sarung tangan yang dikenakan diganti dengan sarung tangan bersih dan dengan menggunakan anak jari tangan kiri yang sudah memakai sarung tangan, gigi dan mulut jenazah dibersihkan. e. Setelahnya selama tubuh jenazah Dari rambut kepala sampai telapak kaki menggunakan air dan sabun mandi. Ketika memandikan jenazah Disunnahkan mendahulukan bagian badan jenazah sebelah kanan, baru kemudian bagian badannya sebelah kiri. Juga Disunnahkan jenazah dimandikan tiga kali atau lima kali. f. kemudian dirapikan rambutnya serta Diwudhukan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian badanya dikeringkan dengan memakai handuk. Selesailah tahapan memandikan jenazah.
  • 6. Mengkafani jenazah maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia meninggalkan harta. Kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib menyediakan kain kafan adalah keluarga terdekatnya (orang yang wajib memberi nafkah jenazah di masa hidupnya). Kalau keluarga terdekatnya tidak ada/tidak mampu, maka untuk membeli kain kafan itu diambilkan dan baitul mal. Jika baitul mal tidak ada, maka yang wajib menyediakan kain kafan bagi jenazah tersebut adalah orang Islam yang mampu. Mengkafani Jenazah
  • 8. Ketentuan dalam mengkafani jenazah adalah: a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi atau menutupi seluruh tubuhnya. Namun, sebaiknya untuk jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan untuk wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan yaitu: kain basahan (kain mandi), baju, tutup kepala, kerudung (cadar) dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya. b. Cara memakaikan kain kafan • Mula-mula hamparkan selembar tikar di atas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali di atasnya, kira-kira letaknya di tempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafanı. • Hamparkan di atas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-haruman. • Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakkan di atas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan jenazah diletakkan di atas dadanya, tangan kanan di atas tangan kiri atau dibolehkan juga kedua tangannya diluruskan ke bawah. Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya. • Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu di bagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata kakinya.
  • 9. 1. Membaca niat dalam hati • Niat sholat jenazah laki-laki ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ْ ِ‫ة‬َ‫ت‬ِِّ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬ ‫إمام‬ ْ ‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ‫هلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ Ushallii 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta'ala." • Niat sholat jenazah perempuan ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َذا‬‫ه‬ ‫ِّت‬ِ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ات‬َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ُْ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ة‬َ‫ي‬‫َا‬‫ف‬ِ‫ك‬ ‫إماما‬ / ْ ‫وما‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ‫هلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ Artinya : "Aku berniat shalat untuk mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta'ala." 2. Takbir 3. Membaca Surat Al-Fatihah 4.Lanjut takbir kedua dan membaca shalawat kepada Nabi SAW Menyolatkan Jenazah
  • 10. 5. Mendoakan Jenazah ketika takbir ke 3 ْ َّ‫م‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ْ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ْ ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬ ْ ِ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُْ‫ْف‬‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia." 6. Membaca Doa Setelah Takbir ke-4 ْ َّ‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬ َْ ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬ ِ ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ْ َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ْ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia." 7.Mengucap Salam ْ ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬ ْ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ ِ‫للا‬ ْ ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫و‬ "Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
  • 11. Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan dishalatkan Hukum penguburan jenazah orang muslim (muslimah) adalah fardu kifayah. Penguburan jenazah sebaiknya dilaksanakan dengan segera. Sebelum dan sesudah jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman, sebaiknya lakukan perbuatan-perbuatan berikut : a) Perwakilan keluarga jenazah memberi sambutan (pidato). Isi sambutannya berupa permohonan kepada orang-orang yang bertakziah agar mereka bersedia memaafkan kesalahan-kesalahan almarhum/almarhumah semasa hidupnya dan melunaskan hutang. b) jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman. Orang-orang Islam (muslimin) yang bertakziah hendaknya ikut mengantar jenazah ke tempat pemakaman. c) Pada waktu mengantar jenazah, hendaknya bersikap khusuk dan tawaduk, sambil mengingat-ingat tentang kehidupan yang akan dialami oleh jenazah di alam kubur dan akhirat. Orang-orang yang mengantar jenazah dilarang meratap dan berteriak-teriak. Insya Allah jika mengantar jenazah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah maka orang yang mengantar jenazah itu akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT. Menguburkan Jenazah
  • 12. ‫وا‬ُ‫ع‬ ِ ‫ر‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ْ ِ‫ة‬َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ْْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ ‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ ْ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِْ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ْْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ َ‫غ‬ َْ‫ْر‬‫ي‬ َْ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َْ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬ًّ‫َر‬‫ش‬ ْ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬ ْْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ ‫ر‬ Artinya: "Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, akan cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh (ahli maksiat), la akan cepat meninggalkan kejelekan dan pundak-pundak kamu semua" (H.R.Jama'ah).
  • 13. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang lubang kubur dan tata cara penguburan : 1. Lubang Kubur Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara ke arah selatan. Panjangnya lubang kubur disesuaikan dengan tingginya jenazah. Dalamnya harus cukup sehingga bau busuk mayat tidak tercium ke luar atau binatang buas pun tidak akan mampu membongkarnya. 2. Setelah sampai di makam, jenazah diletakkan di pinggir atas lubang kubur sebelah kiblat, sejajar dengan lubang kubur. Kemudian tiga laki-laki muslim (keluarga dekat jenazah) turun ke lubang kubur, dan tiga lainnya berdiri di atas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkannya kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur. Jenazah diletakkan dengan hati-hati di lubang lahat dengan posisi miring, kepala di sebelah utara, kaki menjulur ke selatan menghadap kiblat. Ketika jenazah dimasukkan ke dalam lubang kubur disunnahkan membaca: ‫بسم‬ ْ ِ‫للا‬ َْ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ِ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ ِْ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ْ ِ‫للا‬ Artinya: "Dengan nama Allah dan atas nama agama Rasulullah Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan di liang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.