SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
SK/KD
A. TAKZIAH dan ZIARAH
KUBUR
B. PERAWATAN JENAZAH
1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menyalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
HOME
STANDAR KOMPETENSI :
MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG
PENGURUSAN JENAZAH
KOMPETENSI DASAR:
1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
‫ه‬
‫ر‬‫ال‬ ِ
‫ن‬َْ
‫ْح‬‫ه‬
‫ر‬‫ال‬ ِ‫ه‬
‫اَّلل‬ ِ
‫م‬ْ
‫س‬ِ‫ب‬
ِ
‫ِم‬ِ
‫يِح‬
ASPEK FIKIH
BACK
A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR
1. Takziah
Adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal
dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib,
apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya.
Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah
dimakamkan, agar dapat membantu mengurus
jenazah, paling tidak mensalatkan, mengantarkan
jenazah ke makam.
BACK
Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga
dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang
(takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan
barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya
mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ
‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬
:
ُ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
:
َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
َ‫د‬ِ‫ه‬
ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ا‬َ‫ط‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬
‫ق‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ن‬َ‫ف‬‫د‬ُ‫ت‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫د‬ِ‫َه‬‫ش‬
َ َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬
( ِ‫ظ‬َ‫ع‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫ي‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬
ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ي‬
(
‫عليه‬ ‫متفق‬
BACK
Adab Bertakziah
 Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena
Allah SWT.
 Berpakaian yang sopan dan menutup aurat
 Bersikap dan bertingkah laku yang baik
 Berdoa agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati
oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling
baik ialah dengan jalan menyalatkannya
 Hendaknya memberi nasehat kepada keluarga jenazah
agar bersabar, bertawakkal dan menjaga iman.
 Memberikan bantuan seperlunya
 Mengingatkan keluarga jenazah tentang hutang jenazah
BACK
A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR
2. Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW
bersabda:
ِ‫ك‬َ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫و‬َ‫ك‬ْ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ز‬
َ ْ‫و‬َ‫و‬‫ل‬ْ‫ا‬ ْ ُ‫ك‬ُ‫ر‬
(
‫وسل‬ ‫رواه‬
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya
ziarah kubur itu ddapat mengingatkan engkau kepada
mati.” (H.R. Muslim)
BACK
ADAB ZIARAH KUBUR
 Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat karena
Allah SWT.
 Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat
 Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni
kubur dan mendoakan mereka memperoleh
keselamatan serta kesejahteraan di alam kuburnya.
 Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas
makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang
sampah diatas makam.
 Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kubur
BACK
B. PERAWATAN JENAZAH
Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/ Muslimah
dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan cara-
cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang
masih hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya
BACK
CARA PERAWATAN JENAZAH
1. MEMANDIKAN
Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun).
(H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
2. MENGKAFANI
Hadis Nabi :
Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena sesungguhnya
kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud dari Ali bin Abi Talib)
3. MENSALATKAN
Hadis Nabi :
Artinya: Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah )
1. MENGUBURKANNYA
Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena
jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia
bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu.
(H. R. Muslim dari Abi Hurairah)
BACK
B. PERAWATAN JENAZAH: MEMANDIKAN
1. Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
 Jenazah itu orang Islam
 Didapati tubuhnya walaupun sedikit
 Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
 Yang memandikan jenazah harus sejenis,
kecuali suami boleh memandikan istri atau
sebaliknya, atau mahramnya.
BACK
SABDA RASULULLAH SAW
TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH
Artinya:
“Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan, tidak
dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada
mayat itu, bersihlah ia dari segala dosanya seperti
keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya.’ Sabda beliau
lagi,’ Hendaklah yang mengepalainya keluarga terdekat
kepada mayat jika pandai memandikan mayat, jika ia tidak
pandai siapa saja yang dipandang berhak, karena wara’nya
atau karena amanahnya.” (HR. Ahmad)
BACK
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
 Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang
yang diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah
potongan batang pisang (bantalan)
 Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
 Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)
 Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang,
lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan
hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan.
Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk
membersihkan gigi dan mulut jenazah.
BACK
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
 Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya
dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan
bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah
kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
 Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya
serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian
badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan
jenazah
BACK
2. PERAWATAN JENAZAH: MENGKAFANI
2. Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni
diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta.
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti
Sabda Rasulullah SAW:
BACK
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫َت‬ْ
‫و‬َ
‫م‬ ‫ا‬َ
‫ه‬ِِْ‫ف‬ ‫ا‬ْ
‫و‬ُ‫ن‬ِ
‫ف‬َ
‫ك‬َ
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َِِ‫ث‬ ُ
‫ر‬َِْ
‫خ‬ ‫ا‬َ
‫ه‬‫ه‬‫ن‬ِ
‫ا‬َ‫ف‬ ِ
‫اض‬ََِ‫لب‬ْ‫ا‬ ُ
‫م‬ُ
‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َِِ‫ث‬ ْ
‫ن‬ِ
‫م‬ ‫ا‬ْ
‫و‬ُ
‫س‬ِ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬
(
‫رواه‬
‫الرتمذي‬
)
Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna
putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi)
Juga Rasulullah SAW bersabda,
“janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal
untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu akan segera
hancur,” (HR. Abu Daud)
BACK
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan
selapis kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya.
Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang
tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya.
untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar
kain kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung
(cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh
tubuhnya.
BACK
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
b. Cara memakaikan kain kafan:
 Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.
 Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-
haruman.
 Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah
disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan
kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya
diluruskan kebawah.
BACK
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
b. Cara memakaikan kain kafan:
 Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah,
pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
 Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan
sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah
disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata
kaki.
BACK
3. CARA MENSALATKAN JENAZAH
3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:
َ
‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬‫ه‬‫ل‬َ
‫ص‬ ِ
‫هللا‬ ُ
‫ل‬ْ
‫و‬ُ
‫س‬َ
‫ر‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َِ
‫َس‬ َ
‫ال‬َ‫ق‬ ٍ
‫اس‬‫ه‬‫ب‬َ
‫ع‬ ِ
‫ن‬ْ‫اب‬ ِ
‫ن‬َ
‫ع‬
ُ
‫م‬ ٍ
‫ل‬ُ
‫ج‬َ
‫ر‬ ْ
‫ن‬ِ
‫ام‬َ
‫م‬ ُ
‫ل‬ْ
‫و‬ُ
‫ق‬َ‫ي‬ َ
‫م‬‫ه‬‫ل‬َ
‫س‬َ
‫و‬ ِ
‫ع‬َِْ‫ل‬
ٍ
‫م‬ِ‫ل‬ْ
‫س‬
ُ‫ي‬َ‫ال‬ ً‫ال‬ُ
‫ج‬َ
‫ر‬ َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ‫ع‬َ‫ب‬ْ
‫َر‬‫أ‬ ِ
‫ه‬ِ‫ت‬َ
‫از‬َ‫ن‬َ
‫ج‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ُ
‫م‬ْ
‫و‬ُ
‫ق‬ََِ‫ف‬ ُ
‫ت‬ْ
‫و‬َُ
‫َي‬
ُ
‫م‬ُ
‫ه‬َ
‫ع‬َ
‫ف‬َ
‫ش‬ ‫ه‬‫ال‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ً‫ئ‬َِْ
‫ش‬ ِ
‫هلل‬ِ
‫ِب‬ َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫ك‬
ِ
‫ر‬ْ
‫ش‬
ِ
‫ه‬ِِْ‫ف‬ ُ‫اهلل‬
(
‫رواه‬
‫مسلم‬ ‫و‬ ‫اْحد‬
)
Artinya:
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang
islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim
yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah
tersebut.”
BACK
Syarat-syarat Sahnya Salat Jenazah
1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam,
suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan,
pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan
menghadap kiblat.
2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan
dan dikafani.
3. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang
menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah dilakukan
diatas kubur atau salat gaib.
BACK
Rukun Salat Jenazah
1. Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala.
2. Takbir empat kali.
3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul
ihram).
4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
5. Membaca doa setelah takbir ketiga.
6. Berdoa setelah takbir ke-empat.
‫ه‬
‫م‬ُ
‫الله‬
‫ا‬َ‫ن‬ْ
‫م‬ِ
‫ر‬َْ
‫َت‬َ‫ال‬
ُ‫ه‬َ
‫ر‬ْ
‫َج‬‫أ‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
َ‫ال‬َ
‫و‬
‫ه‬‫ن‬ِ‫ت‬ْ
‫ف‬َ‫ت‬
‫ا‬
ُ‫ه‬َ
‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ْ
‫ر‬ِ
‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬َ
‫و‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada
kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami
dan dia.”
7. Berdiri jika mampu
8. Mengucapkan salam
BACK
Bunyi doa setelah takbir ketiga:
ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ
‫ر‬ِ
‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ‫ه‬
‫م‬ِ
‫ه‬‫ه‬‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬
(
َ‫ا‬‫ه‬
)
ُ‫ه‬َْ
‫ارْح‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ِ
‫ه‬ِ‫اف‬َ
‫ع‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
َ
‫و‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ
‫ع‬ ُ
‫ف‬ْ‫ع‬‫ا‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ
‫ز‬ُ‫ن‬ ْ
‫م‬ِ
‫ر‬ْ
‫ك‬َ‫أ‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ُ‫ه‬َ‫ل‬َ
‫خ‬ْ
‫د‬َ
‫م‬ ْ
‫ع‬ِ
‫س‬َ
‫و‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ُ‫ْه‬‫ل‬ِ
‫س‬ْ‫غ‬‫ا‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ٍ
‫ْج‬‫ل‬َ‫ث‬َ
‫و‬ ٍ
‫اء‬َِ
‫ِب‬
ِ
‫ه‬ِ
‫ق‬َ‫ن‬َ
‫و‬ ٍ
‫د‬ْ
‫ر‬َ‫ب‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
َ
‫اي‬َ‫ط‬َ‫خل‬ْ‫ا‬ َ
‫ن‬ِ
‫م‬
ْ‫َب‬‫أ‬َ
‫و‬ ِ
‫س‬َ‫ن‬‫ه‬
‫د‬‫ال‬ َ
‫ن‬ِ
‫م‬ ُ
‫ض‬َِْ‫ب‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ُ
‫ب‬ْ
‫هو‬‫الث‬ ‫ي‬‫ه‬
‫ق‬َ‫ن‬ُ‫اي‬َ
‫م‬َ
‫ك‬
ُ‫ْه‬‫ل‬ِ
‫د‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ِ
‫ه‬ِ
‫ر‬‫ا‬َ
‫د‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬ ‫ا‬ً
‫ر‬َِْ
‫خ‬ ‫ا‬ً
‫ار‬َ
‫د‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ِ
‫ه‬ِ‫ل‬ْ
‫َه‬‫أ‬ ْ
‫ن‬ِ
‫م‬ ‫ا‬ً
‫ر‬َِْ
‫خ‬ ً‫ال‬ْ
‫َه‬‫أ‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
ِ
‫ه‬ِ‫ق‬َ
‫و‬
(
‫ا‬َ
‫ه‬
)
‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬
ِ
‫ر‬‫ها‬‫ن‬‫ال‬ َ
‫اب‬َ
‫ذ‬َ
‫ع‬َ
‫و‬ ِْ
‫ْب‬َ
‫ق‬
(
‫مسلم‬ ‫رواه‬
)
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan luaskanlah tempat
kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa,
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah
yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan yang
lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan
siksa neraka” (HR. Muslim)
BACK
Sunah-sunah Salat Jenazah
1. Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir.
Sabda Rasulullah SAW:
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ
‫ص‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ
‫ر‬َ
‫م‬ُ‫ع‬ ِ
‫ن‬ْ‫اب‬ ِ
‫ن‬َ
‫ع‬
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ
‫د‬َ‫ي‬ ُ
‫ع‬َ‫ف‬ْ
‫ير‬ َ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬َ
‫م‬َّ‫ل‬َ
‫س‬َ
‫و‬
ِ
‫ات‬َ
‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ْ
‫ك‬َ‫ت‬ ِ
‫ل‬ُ
‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬
ِ
‫اة‬َ
‫از‬َ‫ن‬َ‫جل‬ْ‫ا‬
(
‫البيهقي‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬
)
Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW
mengangkat kedua tangannya, pada semua takbir salat
jenazah (HR. al-Baihaqy)
2. Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat
3. Membaca Ta’awuz
BACK
Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi
sebaiknya secara berjama’ah.
2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan
jenazah.
3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat,
perhatikanlah hal-hal berikut:
a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan
posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya menjulur
keselatan.
b. Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam),
hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya.
Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan
bagian tengah jenazah
BACK
c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara
menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki
diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan
jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat.
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana
tercantum dalam rukun salat.
Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah,
kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris
dibelakang beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
BACK
4. Menguburkan Jenazah
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum
penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas orang Islam yang
masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah
SAW:
‫ة‬َ
ِ
‫اِل‬َ
‫ص‬ ْ
‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬ ْ
‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ِ
‫ة‬َ
‫ز‬َ‫ن‬َ‫جل‬ِْ
‫ِب‬ ‫ا‬ْ
‫و‬ُ‫ع‬ِ
‫ر‬ْ
‫ُس‬‫أ‬
ِْ
‫ي‬َ‫خل‬ْ‫ا‬ َ
‫َل‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ
‫ه‬َ‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬َّ
‫ر‬َ‫ق‬
ْ
‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬ ْ
‫ن‬ِ‫ا‬َ
‫و‬
َ‫ق‬ِ
‫ر‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ‫ا‬َ
‫ه‬َ‫ن‬ْ
‫و‬ُ‫ع‬َ
‫ض‬َ‫ت‬ ٌّ
‫ر‬َ
‫ش‬َ‫ف‬ َ
‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َ
‫ر‬ْ‫ي‬‫غ‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬
(
‫اجلماعة‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬
)
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia
akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh
saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan dari pundak-
pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah)
BACK
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
 Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara
kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan
panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian
dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat,
yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
BACK
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
 Tata Cara Penguburan Jenazah
Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam
usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat.
Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah)
turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas
menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap
jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan
kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian
jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan
posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat.
BACK
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
 Tata Cara Penguburan Jenazah
Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan
membaca:
ِ
‫هللا‬ ِ
‫ل‬ْ
‫و‬ُ
‫س‬َ
‫ر‬ ِ
‫ة‬َّ‫ل‬ِ
‫م‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬ ِ
‫هللا‬ ِ
‫م‬ْ
‫س‬ِ‫ب‬
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.”
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang
menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat,
jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
BACK
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
 Perbuatan sunnah pada Waktu Pemakaman
1. Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain
2. Meninggikan kubur sekadarnya
3. Menandai kubur dengan batu atau kayu
4. Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah
5. Menyiram kubur dengan air
6. Mendoakan mayat
BACK

More Related Content

What's hot

Khutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwahKhutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwahawalsepta84
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirUNESA
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahZainul Akmal
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazahSigitpga
 
Perkembangan peradaban islam masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam masa kejayaanPerkembangan peradaban islam masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam masa kejayaanWiaawlAwl
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaYuli Budi
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointsknramadhaniah
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinahkhairunfirda
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Khutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwahKhutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwahmateripptgc
 
Zakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat malZakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat maldania_3d
 
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaianagama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaianYogi andreansyah
 

What's hot (20)

Sholat Wajib
Sholat Wajib Sholat Wajib
Sholat Wajib
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
Khutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwahKhutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwah
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
 
Perkembangan peradaban islam masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam masa kejayaanPerkembangan peradaban islam masa kejayaan
Perkembangan peradaban islam masa kejayaan
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
RPP Relas 8 Semester Genap
RPP Relas 8 Semester GenapRPP Relas 8 Semester Genap
RPP Relas 8 Semester Genap
 
Arab Pra Islam
Arab Pra IslamArab Pra Islam
Arab Pra Islam
 
Khutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwahKhutbah tabligh dakwah
Khutbah tabligh dakwah
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
PPT puasa
PPT puasaPPT puasa
PPT puasa
 
Zakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat malZakat fitrah dan zakat mal
Zakat fitrah dan zakat mal
 
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaianagama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
 

Similar to Penyelenggaraan jenazah

perawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.pptperawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.pptgunadi35
 
11. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t211. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t2adulcharli
 
11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazah11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazahinspekturade
 
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptvdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptDeanWardana
 
11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazahkuka roboter
 
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahdevinurajid
 
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkanPengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkanrahmaaeni667
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah samiul12
 

Similar to Penyelenggaraan jenazah (20)

perawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.pptperawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.ppt
 
11. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t211. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t2
 
11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazah11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazah
 
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptvdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
 
11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah
 
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
perawatan jenazah
perawatan jenazahperawatan jenazah
perawatan jenazah
 
P jenazah
P jenazahP jenazah
P jenazah
 
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkanPengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazah Materi jenazah
Materi jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
SOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAHSOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAH
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 

More from materipptgc

LISTRIK STATIS 11.pdf
LISTRIK STATIS 11.pdfLISTRIK STATIS 11.pdf
LISTRIK STATIS 11.pdfmateripptgc
 
KAPASITOR 12 GC.pdf
KAPASITOR 12 GC.pdfKAPASITOR 12 GC.pdf
KAPASITOR 12 GC.pdfmateripptgc
 
TEKS EDITORIAL.pptx
TEKS EDITORIAL.pptxTEKS EDITORIAL.pptx
TEKS EDITORIAL.pptxmateripptgc
 
PRE TEST TEKS PROSEDUR.pptx
PRE TEST TEKS PROSEDUR.pptxPRE TEST TEKS PROSEDUR.pptx
PRE TEST TEKS PROSEDUR.pptxmateripptgc
 
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxmateripptgc
 
PPT PENGUKURAN KLAS X.pptx
PPT PENGUKURAN KLAS X.pptxPPT PENGUKURAN KLAS X.pptx
PPT PENGUKURAN KLAS X.pptxmateripptgc
 
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxPPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxmateripptgc
 
besaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptxbesaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptxmateripptgc
 
WhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdf
WhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdfWhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdf
WhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdfmateripptgc
 
PERENCANAAN KARIR - BK.pptx
PERENCANAAN KARIR - BK.pptxPERENCANAAN KARIR - BK.pptx
PERENCANAAN KARIR - BK.pptxmateripptgc
 
SURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdf
SURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdfSURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdf
SURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdfmateripptgc
 
PKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docx
PKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docxPKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docx
PKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docxmateripptgc
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxmateripptgc
 
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptxmateripptgc
 
Presentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptPresentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptmateripptgc
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxmateripptgc
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxmateripptgc
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.pptmateripptgc
 
SPEKTROFOTOMETER.pptx
SPEKTROFOTOMETER.pptxSPEKTROFOTOMETER.pptx
SPEKTROFOTOMETER.pptxmateripptgc
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxmateripptgc
 

More from materipptgc (20)

LISTRIK STATIS 11.pdf
LISTRIK STATIS 11.pdfLISTRIK STATIS 11.pdf
LISTRIK STATIS 11.pdf
 
KAPASITOR 12 GC.pdf
KAPASITOR 12 GC.pdfKAPASITOR 12 GC.pdf
KAPASITOR 12 GC.pdf
 
TEKS EDITORIAL.pptx
TEKS EDITORIAL.pptxTEKS EDITORIAL.pptx
TEKS EDITORIAL.pptx
 
PRE TEST TEKS PROSEDUR.pptx
PRE TEST TEKS PROSEDUR.pptxPRE TEST TEKS PROSEDUR.pptx
PRE TEST TEKS PROSEDUR.pptx
 
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
 
PPT PENGUKURAN KLAS X.pptx
PPT PENGUKURAN KLAS X.pptxPPT PENGUKURAN KLAS X.pptx
PPT PENGUKURAN KLAS X.pptx
 
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxPPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
 
besaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptxbesaran dan satuan kelas 10.pptx
besaran dan satuan kelas 10.pptx
 
WhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdf
WhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdfWhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdf
WhatsApp Image 2023-07-25 at 13.58.37.pdf
 
PERENCANAAN KARIR - BK.pptx
PERENCANAAN KARIR - BK.pptxPERENCANAAN KARIR - BK.pptx
PERENCANAAN KARIR - BK.pptx
 
SURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdf
SURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdfSURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdf
SURAT LAMARAN PEKERJAAN.pdf
 
PKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docx
PKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docxPKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docx
PKK Modul 4 Konsep Desain_ PROTOTYPE.docx
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
 
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
2 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI.pptx
 
Presentasi widal.ppt
Presentasi widal.pptPresentasi widal.ppt
Presentasi widal.ppt
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
 
SPEKTROFOTOMETER.pptx
SPEKTROFOTOMETER.pptxSPEKTROFOTOMETER.pptx
SPEKTROFOTOMETER.pptx
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Penyelenggaraan jenazah

  • 1. SK/KD A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR B. PERAWATAN JENAZAH 1. Memandikan Jenazah 2. Mengkafani Jenazah 3. Menyalatkan Jenazah 4. Menguburkan Jenazah HOME
  • 2. STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGURUSAN JENAZAH KOMPETENSI DASAR: 1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH 2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH ‫ه‬ ‫ر‬‫ال‬ ِ ‫ن‬َْ ‫ْح‬‫ه‬ ‫ر‬‫ال‬ ِ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ ‫م‬ْ ‫س‬ِ‫ب‬ ِ ‫ِم‬ِ ‫يِح‬ ASPEK FIKIH BACK
  • 3. A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR 1. Takziah Adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib, apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya. Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan, agar dapat membantu mengurus jenazah, paling tidak mensalatkan, mengantarkan jenazah ke makam. BACK
  • 4. Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’” (HR. Bukhari dan Muslim) َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ : ُ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ : َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫د‬ِ‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ا‬َ‫ط‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ق‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ن‬َ‫ف‬‫د‬ُ‫ت‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫د‬ِ‫َه‬‫ش‬ َ َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ ( ِ‫ظ‬َ‫ع‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫ي‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ي‬ ( ‫عليه‬ ‫متفق‬ BACK
  • 5. Adab Bertakziah  Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT.  Berpakaian yang sopan dan menutup aurat  Bersikap dan bertingkah laku yang baik  Berdoa agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling baik ialah dengan jalan menyalatkannya  Hendaknya memberi nasehat kepada keluarga jenazah agar bersabar, bertawakkal dan menjaga iman.  Memberikan bantuan seperlunya  Mengingatkan keluarga jenazah tentang hutang jenazah BACK
  • 6. A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR 2. Ziarah Kubur Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW bersabda: ِ‫ك‬َ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫و‬َ‫ك‬ْ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ز‬ َ ْ‫و‬َ‫و‬‫ل‬ْ‫ا‬ ْ ُ‫ك‬ُ‫ر‬ ( ‫وسل‬ ‫رواه‬ Artinya: “Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu ddapat mengingatkan engkau kepada mati.” (H.R. Muslim) BACK
  • 7. ADAB ZIARAH KUBUR  Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat karena Allah SWT.  Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat  Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan mereka memperoleh keselamatan serta kesejahteraan di alam kuburnya.  Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang sampah diatas makam.  Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kubur BACK
  • 8. B. PERAWATAN JENAZAH Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/ Muslimah dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan cara- cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang masih hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya BACK
  • 9. CARA PERAWATAN JENAZAH 1. MEMANDIKAN Hadis Nabi: Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun). (H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas) 2. MENGKAFANI Hadis Nabi : Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena sesungguhnya kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud dari Ali bin Abi Talib) 3. MENSALATKAN Hadis Nabi : Artinya: Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah ) 1. MENGUBURKANNYA Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu. (H. R. Muslim dari Abi Hurairah) BACK
  • 10. B. PERAWATAN JENAZAH: MEMANDIKAN 1. Memandikan Jenazah Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:  Jenazah itu orang Islam  Didapati tubuhnya walaupun sedikit  Bukan mati syahid Catatan dalam memandikan jenazah:  Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali suami boleh memandikan istri atau sebaliknya, atau mahramnya. BACK
  • 11. SABDA RASULULLAH SAW TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH Artinya: “Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan, tidak dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada mayat itu, bersihlah ia dari segala dosanya seperti keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya.’ Sabda beliau lagi,’ Hendaklah yang mengepalainya keluarga terdekat kepada mayat jika pandai memandikan mayat, jika ia tidak pandai siapa saja yang dipandang berhak, karena wara’nya atau karena amanahnya.” (HR. Ahmad) BACK
  • 12. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT  Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang yang diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah potongan batang pisang (bantalan)  Jenazah dimandikan ditempat tertutup.  Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)  Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang, lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk membersihkan gigi dan mulut jenazah. BACK
  • 13. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT  Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi, seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.  Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan jenazah BACK
  • 14. 2. PERAWATAN JENAZAH: MENGKAFANI 2. Mengkafani Jenazah Maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia meninggalkan harta. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti Sabda Rasulullah SAW: BACK
  • 15. ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫َت‬ْ ‫و‬َ ‫م‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ِِْ‫ف‬ ‫ا‬ْ ‫و‬ُ‫ن‬ِ ‫ف‬َ ‫ك‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َِِ‫ث‬ ُ ‫ر‬َِْ ‫خ‬ ‫ا‬َ ‫ه‬‫ه‬‫ن‬ِ ‫ا‬َ‫ف‬ ِ ‫اض‬ََِ‫لب‬ْ‫ا‬ ُ ‫م‬ُ ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َِِ‫ث‬ ْ ‫ن‬ِ ‫م‬ ‫ا‬ْ ‫و‬ُ ‫س‬ِ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ ( ‫رواه‬ ‫الرتمذي‬ ) Artinya: “Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.” (HR. Tirmizi) Juga Rasulullah SAW bersabda, “janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu akan segera hancur,” (HR. Abu Daud) BACK
  • 16. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya. BACK
  • 17. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH b. Cara memakaikan kain kafan:  Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafani.  Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum- haruman.  Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya diluruskan kebawah. BACK
  • 18. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH b. Cara memakaikan kain kafan:  Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.  Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata kaki. BACK
  • 19. 3. CARA MENSALATKAN JENAZAH 3. Menyalatkan Jenazah Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang menyalatkan, Rasulullah bersabda: َ ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬‫ه‬‫ل‬َ ‫ص‬ ِ ‫هللا‬ ُ ‫ل‬ْ ‫و‬ُ ‫س‬َ ‫ر‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َِ ‫َس‬ َ ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ ‫اس‬‫ه‬‫ب‬َ ‫ع‬ ِ ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ ‫ن‬َ ‫ع‬ ُ ‫م‬ ٍ ‫ل‬ُ ‫ج‬َ ‫ر‬ ْ ‫ن‬ِ ‫ام‬َ ‫م‬ ُ ‫ل‬ْ ‫و‬ُ ‫ق‬َ‫ي‬ َ ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ ‫س‬َ ‫و‬ ِ ‫ع‬َِْ‫ل‬ ٍ ‫م‬ِ‫ل‬ْ ‫س‬ ُ‫ي‬َ‫ال‬ ً‫ال‬ُ ‫ج‬َ ‫ر‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ب‬ْ ‫َر‬‫أ‬ ِ ‫ه‬ِ‫ت‬َ ‫از‬َ‫ن‬َ ‫ج‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ُ ‫م‬ْ ‫و‬ُ ‫ق‬ََِ‫ف‬ ُ ‫ت‬ْ ‫و‬َُ ‫َي‬ ُ ‫م‬ُ ‫ه‬َ ‫ع‬َ ‫ف‬َ ‫ش‬ ‫ه‬‫ال‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ً‫ئ‬َِْ ‫ش‬ ِ ‫هلل‬ِ ‫ِب‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫ك‬ ِ ‫ر‬ْ ‫ش‬ ِ ‫ه‬ِِْ‫ف‬ ُ‫اهلل‬ ( ‫رواه‬ ‫مسلم‬ ‫و‬ ‫اْحد‬ ) Artinya: “Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah tersebut.” BACK
  • 20. Syarat-syarat Sahnya Salat Jenazah 1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan, pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat. 2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani. 3. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah dilakukan diatas kubur atau salat gaib. BACK
  • 21. Rukun Salat Jenazah 1. Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala. 2. Takbir empat kali. 3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul ihram). 4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua. 5. Membaca doa setelah takbir ketiga. 6. Berdoa setelah takbir ke-empat. ‫ه‬ ‫م‬ُ ‫الله‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ر‬َْ ‫َت‬َ‫ال‬ ُ‫ه‬َ ‫ر‬ْ ‫َج‬‫أ‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) َ‫ال‬َ ‫و‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫ت‬ْ ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ا‬ ُ‫ه‬َ ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ْ ‫ر‬ِ ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬َ ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami dan dia.” 7. Berdiri jika mampu 8. Mengucapkan salam BACK
  • 22. Bunyi doa setelah takbir ketiga: ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ ‫ر‬ِ ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ‫ه‬ ‫م‬ِ ‫ه‬‫ه‬‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ( َ‫ا‬‫ه‬ ) ُ‫ه‬َْ ‫ارْح‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ِ ‫ه‬ِ‫اف‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) َ ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ ‫ع‬ ُ ‫ف‬ْ‫ع‬‫ا‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ ‫ز‬ُ‫ن‬ ْ ‫م‬ِ ‫ر‬ْ ‫ك‬َ‫أ‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ُ‫ه‬َ‫ل‬َ ‫خ‬ْ ‫د‬َ ‫م‬ ْ ‫ع‬ِ ‫س‬َ ‫و‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ُ‫ْه‬‫ل‬ِ ‫س‬ْ‫غ‬‫ا‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ٍ ‫ْج‬‫ل‬َ‫ث‬َ ‫و‬ ٍ ‫اء‬َِ ‫ِب‬ ِ ‫ه‬ِ ‫ق‬َ‫ن‬َ ‫و‬ ٍ ‫د‬ْ ‫ر‬َ‫ب‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) َ ‫اي‬َ‫ط‬َ‫خل‬ْ‫ا‬ َ ‫ن‬ِ ‫م‬ ْ‫َب‬‫أ‬َ ‫و‬ ِ ‫س‬َ‫ن‬‫ه‬ ‫د‬‫ال‬ َ ‫ن‬ِ ‫م‬ ُ ‫ض‬َِْ‫ب‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ُ ‫ب‬ْ ‫هو‬‫الث‬ ‫ي‬‫ه‬ ‫ق‬َ‫ن‬ُ‫اي‬َ ‫م‬َ ‫ك‬ ُ‫ْه‬‫ل‬ِ ‫د‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ِ ‫ه‬ِ ‫ر‬‫ا‬َ ‫د‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬ ‫ا‬ً ‫ر‬َِْ ‫خ‬ ‫ا‬ً ‫ار‬َ ‫د‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ِ ‫ه‬ِ‫ل‬ْ ‫َه‬‫أ‬ ْ ‫ن‬ِ ‫م‬ ‫ا‬ً ‫ر‬َِْ ‫خ‬ ً‫ال‬ْ ‫َه‬‫أ‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ِ ‫ه‬ِ‫ق‬َ ‫و‬ ( ‫ا‬َ ‫ه‬ ) ‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ ِ ‫ر‬‫ها‬‫ن‬‫ال‬ َ ‫اب‬َ ‫ذ‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ِْ ‫ْب‬َ ‫ق‬ ( ‫مسلم‬ ‫رواه‬ ) Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan luaskanlah tempat kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa, sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan yang lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka” (HR. Muslim) BACK
  • 23. Sunah-sunah Salat Jenazah 1. Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir. Sabda Rasulullah SAW: ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ ‫ص‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ ‫ر‬َ ‫م‬ُ‫ع‬ ِ ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ ‫ن‬َ ‫ع‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ ‫د‬َ‫ي‬ ُ ‫ع‬َ‫ف‬ْ ‫ير‬ َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬َ ‫م‬َّ‫ل‬َ ‫س‬َ ‫و‬ ِ ‫ات‬َ ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ْ ‫ك‬َ‫ت‬ ِ ‫ل‬ُ ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ِ ‫اة‬َ ‫از‬َ‫ن‬َ‫جل‬ْ‫ا‬ ( ‫البيهقي‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬ ) Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW mengangkat kedua tangannya, pada semua takbir salat jenazah (HR. al-Baihaqy) 2. Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat 3. Membaca Ta’awuz BACK
  • 24. Beberapa Hal tentang Salat Jenazah 1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi sebaiknya secara berjama’ah. 2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan jenazah. 3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat, perhatikanlah hal-hal berikut: a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya menjulur keselatan. b. Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam), hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya. Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah jenazah BACK
  • 25. c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat. d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana tercantum dalam rukun salat. Beberapa Hal tentang Salat Jenazah 4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat. 5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim) BACK
  • 26. 4. Menguburkan Jenazah Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas orang Islam yang masih hidup. Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah SAW: ‫ة‬َ ِ ‫اِل‬َ ‫ص‬ ْ ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ِ ‫ة‬َ ‫ز‬َ‫ن‬َ‫جل‬ِْ ‫ِب‬ ‫ا‬ْ ‫و‬ُ‫ع‬ِ ‫ر‬ْ ‫ُس‬‫أ‬ ِْ ‫ي‬َ‫خل‬ْ‫ا‬ َ ‫َل‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ ‫ه‬َ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬َّ ‫ر‬َ‫ق‬ ْ ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬َ ‫و‬ َ‫ق‬ِ ‫ر‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ا‬َ ‫ه‬َ‫ن‬ْ ‫و‬ُ‫ع‬َ ‫ض‬َ‫ت‬ ٌّ ‫ر‬َ ‫ش‬َ‫ف‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َ ‫ر‬ْ‫ي‬‫غ‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬ ( ‫اجلماعة‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬ ) “Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan dari pundak- pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah) BACK
  • 27. TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN  Lubang Kubur Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat meletakkan jenazah. BACK
  • 28. TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN  Tata Cara Penguburan Jenazah Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat. Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah) turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan menghadap kiblat. BACK
  • 29. TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN  Tata Cara Penguburan Jenazah Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan membaca: ِ ‫هللا‬ ِ ‫ل‬ْ ‫و‬ُ ‫س‬َ ‫ر‬ ِ ‫ة‬َّ‫ل‬ِ ‫م‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ِ ‫هللا‬ ِ ‫م‬ْ ‫س‬ِ‫ب‬ Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.” Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah. BACK
  • 30. TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN  Perbuatan sunnah pada Waktu Pemakaman 1. Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain 2. Meninggikan kubur sekadarnya 3. Menandai kubur dengan batu atau kayu 4. Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah 5. Menyiram kubur dengan air 6. Mendoakan mayat BACK