SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
PERAWATAN JENAZAH
SK/KD
A. TAKZIAH dan ZIARAH
KUBUR
B. PERAWATAN JENAZAH
1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menyalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
1. VIDEO MEMANDIKAN DAN
PEMAKAMAN JENAZAH
2. VIDEO CARA MEMANDIKAN
MAYAT
3. VIDEO MEMANDIKAN
MAYAT B
4. VIDEO MENGKAFANI MAYAT
5. VIDEO TATA CARA SALAT
JENAZAH PEREMPUAN
6. VIDEO TATA CARA SALAT
JENAZAH LAKI-LAKI
7. VIDEO CARA
MENKEBUMIKAN JENAZAH
HOME
STANDAR KOMPETENSI :
MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG
PENGURUSAN JENAZAH
KOMPETENSI DASAR:
1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
‫ه‬‫الر‬ ِ
‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ه‬‫الر‬ ِ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ِ
‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬
ِ
‫يم‬ ِ
‫ح‬
ASPEK FIKIH
A. TAKZIAH DAN ZIARAH KUBUR
1. Takziah
Adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal
dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib,
apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya.
Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah
dimakamkan, agar dapat membantu mengurus
jenazah, paling tidak mensalatkan, mengantarkan
jenazah ke makam.
Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga
dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang
(takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan
barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya
mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ
‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬
:
ُ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
:
َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
َ‫د‬ِ‫ه‬
ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ا‬َ‫ط‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬
‫ق‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ن‬َ‫ف‬‫د‬ُ‫ت‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫د‬ِ‫َه‬‫ش‬
َ َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬
( ِ‫ظ‬َ‫ع‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫ي‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬
ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ي‬
(
‫عليه‬ ‫متفق‬
Adab Bertakziah
 Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena
Allah SWT.
 Berpakaian yang sopan dan menutup aurat
 Bersikap dan bertingkah laku yang baik
 Berdoa agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati
oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling
baik ialah dengan jalan menyalatkannya
 Hendaknya memberi nasehat kepada keluarga jenazah
agar bersabar, bertawakkal dan menjaga iman.
 Memberikan bantuan seperlunya
 Mengingatkan keluarga jenazah tentang hutang jenazah
A. TAKZIAH DAN ZIARAH KUBUR
2. Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW
bersabda:
ِ‫ك‬َ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫و‬َ‫ك‬ْ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ز‬
َ ْ‫و‬َ‫و‬‫ل‬ْ‫ا‬ ْ ُ‫ك‬ُ‫ر‬
(
‫وسل‬ ‫رواه‬
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya
ziarah kubur itu dapat mengingatkan engkau kepada
mati.” (H.R. Muslim)
ADAB ZIARAH KUBUR
 Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat karena
Allah SWT.
 Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat
 Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni
kubur dan mendoakan mereka memperoleh
keselamatan serta kesejahteraan di alam kuburnya.
 Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas
makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang
sampah diatas makam.
 Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kubur
B. PERAWATAN JENAZAH
Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/ Muslimah
dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan cara-
cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang
masih hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya
CARA PERAWATAN JENAZAH
1. MEMANDIKAN
Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun).
(H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
2. MENGKAFANI
Hadis Nabi :
Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena sesungguhnya
kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud dari Ali bin Abi Talib)
3. MENSHOLATKAN
Hadis Nabi :
Artinya: Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah )
4. MENGUBURKANNYA
Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena
jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia
bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu.
(H. R. Muslim dari Abi Hurairah)
MEMANDIKAN JENAZAH
1. Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
 Jenazah itu orang Islam
 Didapati tubuhnya walaupun sedikit
 Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
 Yang memandikan jenazah harus sejenis,
kecuali suami boleh memandikan istri atau
sebaliknya, atau mahramnya.
SABDA RASULULLAH SAW
TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH
Artinya:
“Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan, tidak
dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada
mayat itu, bersihlah ia dari segala dosanya seperti
keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya.’ Sabda beliau
lagi,’ Hendaklah yang mengepalainya keluarga terdekat
kepada mayat jika pandai memandikan mayat, jika ia tidak
pandai siapa saja yang dipandang berhak, karena wara’nya
atau karena amanahnya.” (HR. Ahmad)
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
 Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang
yang diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah
potongan batang pisang (bantalan)
 Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
 Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)
 Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang,
lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan
hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan.
Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk
membersihkan gigi dan mulut jenazah.
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
 Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya
dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan
bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah
kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
 Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya
serta diwudukan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian
badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan
jenazah
MENGKAFANI JENAZAH
2. Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni
diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta.
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti
Sabda Rasulullah SAW:
‫ِن‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ
‫اض‬َ‫ي‬َ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ِ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬
ُ‫ن‬ِ‫َف‬‫ك‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬
‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬
(
‫الترمذي‬ ‫رواه‬
)
Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna
putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi)
Juga Rasulullah SAW bersabda,
“janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal
untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu akan segera
hancur,” (HR. Abu Daud)
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis
kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah
laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat
menutupi seluruh tubuhnya.
untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain
kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar),
dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
Cara memakaikan kain kafan:
 Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.
 Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-
haruman.
 Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah
disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan
kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya
diluruskan kebawah.
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
Cara memakaikan kain kafan:
 Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah,
pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
 Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan
sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah
disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata
kaki.
MENSHOLATKAN JENAZAH
3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:
َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬‫ي‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ
‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ُ‫ت‬ ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ
‫ال‬َ‫ق‬ ٍ
‫اس‬‫ه‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ
‫ن‬ْ‫اب‬ ِ
‫ن‬َ‫ع‬
ٍ
‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ ُ‫م‬ ٍ
‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ْ
‫ن‬ِ‫ام‬َ‫م‬ ُ
‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ
‫ع‬ْ‫ي‬
ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ
‫ت‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ي‬
ُ‫م‬ْ‫و‬
ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫اهلل‬ِ‫ب‬ َ
‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ ً‫ال‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ َ
‫ن‬ْ‫و‬ ُ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫اهلل‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ش‬ ‫ه‬‫ال‬ِ‫ا‬ ً
‫ًئ‬
(
‫مسلم‬‫و‬‫احمد‬‫اه‬‫و‬‫ر‬
)
Artinya:
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang
islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim
yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah
tersebut.”
Syarat-syarat Sahnya Sholat Jenazah
1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam,
suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan,
pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan
menghadap kiblat.
2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan
dan dikafani.
3. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang
menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah dilakukan
diatas kubur atau salat gaib.
Rukun Sholat Jenazah
1. Sholat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala.
2. Takbir empat kali.
3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul
ihram).
4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
5. Membaca doa setelah takbir ketiga.
6. Berdoa setelah takbir ke-empat.
‫ه‬‫م‬ُ‫الله‬
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬َ‫ال‬
ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
َ‫ال‬َ‫و‬
‫ا‬‫ه‬‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
َ‫ب‬
ُ‫ه‬ َ‫د‬ ْ‫ع‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
‫ا‬َ‫ن‬
َ
‫ل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫اغ‬َ‫و‬
ُ‫ه‬
َ
‫ل‬َ‫و‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada
kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami
dan dia.”
7. Berdiri jika mampu
8. Mengucapkan salam
Bunyi doa setelah takbir ketiga:
ُ‫ه‬
َ
‫ل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫اغ‬ ‫ه‬‫م‬ِ‫ه‬‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
(
َ‫ها‬
)
ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ارح‬َ‫و‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ِ‫ه‬ِ‫اف‬َ‫ع‬َ‫و‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ُ
‫ف‬ْ‫اع‬َ‫و‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ُ‫ه‬
َ
‫ل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ا‬َ‫و‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ِ
‫س‬َ‫و‬َ‫و‬
ْ
‫ع‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫م‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ُ‫ه‬
ْ
‫ل‬ ِ
‫س‬ْ‫اغ‬َ‫و‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ِ‫ق‬َ‫ن‬َ‫و‬ ٍ‫د‬ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫و‬ ٍ
‫ج‬
ْ
‫ل‬َ‫ث‬َ‫و‬ ٍ‫اء‬َ‫م‬ِ‫ب‬
ِ‫ه‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
‫ه‬‫الث‬‫ي‬‫ه‬‫ق‬َ‫ن‬ُ‫اي‬َ‫م‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫اي‬َ‫ط‬َ‫لخ‬
ْ
‫ا‬ َ
‫ن‬ِ‫م‬
ُ
‫ب‬ْ‫و‬
ُ‫ه‬
ْ
‫ل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ا‬َ‫و‬ ِ
‫س‬َ‫ن‬ ‫ه‬‫الد‬ َ
‫ن‬ِ‫م‬ ُ
‫ض‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫ال‬
ْ
‫ا‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
َ‫د‬ ْ
‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬‫ا‬ً‫ار‬َ‫د‬
ِ‫ه‬ِ‫ار‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْ
‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ً‫ال‬ْ‫ه‬َ‫ا‬َ‫و‬
(
َ‫ه‬
‫ا‬
)
ِ‫ه‬ِ‫ق‬َ‫و‬
(
‫ا‬َ‫ه‬
)
ِ‫ار‬‫ه‬‫الن‬ َ
‫اب‬ َ‫ذ‬َ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫لق‬
ْ
‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬
(
‫مسلم‬‫اه‬‫و‬‫ر‬
)
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan luaskanlah tempat
kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa,
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah
yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan yang
lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan
siksa neraka” (HR. Muslim)
Sunah-sunah Salat Jenazah
1. Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir.
Sabda Rasulullah SAW:
َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ
‫ن‬ْ‫اب‬ ِ
‫ن‬َ‫ع‬
َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ‫د‬َ‫ي‬ ُ
‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ير‬ َ
‫ان‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬
ِ‫اة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫لج‬
ْ
‫ا‬ ِ
‫ات‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ِ
‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬
(
‫البيهقي‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬
)
Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW
mengangkat kedua tangannya, pada semua takbir salat
jenazah (HR. al-Baihaqy)
2. Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat
3. Membaca Ta’awuz
Beberapa Hal tentang Sholat Jenazah
1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi
sebaiknya secara berjama’ah.
2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan
jenazah.
3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat sholat,
perhatikanlah hal-hal berikut:
a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan
posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya menjulur
keselatan.
b. Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam),
hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya.
Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan
bagian tengah jenazah
c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara
menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki
diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan
jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat.
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana
tercantum dalam rukun salat.
Beberapa Hal tentang Sholat Jenazah
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah,
kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris
dibelakang beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
Menguburkan Jenazah
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum
penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas orang Islam yang
masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah
SAW:
َ‫ق‬ ً‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ
‫ت‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ
‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫لج‬
ْ
‫ا‬ِ‫ب‬‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ا‬
ِ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫لخ‬
ْ
‫ا‬‫ي‬
َ
‫ل‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ َّ‫ر‬
َ‫ر‬ْ‫ي‬ً‫غ‬ ْ
‫ت‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ
‫ن‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ر‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫و‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬ ٌّ‫ر‬َ‫ش‬َ‫ف‬ َ
‫ك‬ِ‫ل‬ َ‫ذ‬
(
‫اه‬‫و‬‫ر‬
‫الجماعة‬
)
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia
akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh
saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan dari pundak-
pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah)
TENTANG LUBANG DAN TATA CARA
PENGUBURAN
 Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara
kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan
panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian
dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat,
yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
TENTANG LUBANG DAN TATA CARA
PENGUBURAN
 Tata Cara Penguburan Jenazah
Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam
usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat.
Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah)
turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas
menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap
jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan
kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian
jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan
posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat.
TENTANG LUBANG DAN TATA CARA
PENGUBURAN
 Tata Cara Penguburan Jenazah
Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan
membaca:
ِ‫هللا‬ ِ
‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ِ
‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.”
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang
menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat,
jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
 Perbuatan sunnah pada Waktu Pemakaman
1. Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain
2. Meninggikan kubur sekadarnya
3. Menandai kubur dengan batu atau kayu
4. Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah
5. Menyiram kubur dengan air
6. Mendoakan mayat
BACK
PEMAKAMAN JENAZAH
DOKUMENTASI MEMANDIKAN MAYAT
DOKUMENTASI MEMANDIKAN MAYAT
DOKUMENTASI MENGKAFANI MAYAT
DOKUMENTASI MENKEBUMIKAN
JENAZAH

More Related Content

Similar to KAFAN DAN PERAWATAN JENAZAH

Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahdevinurajid
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxRizkiKurniashih2
 
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkanPengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkanrahmaaeni667
 
Makalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan JenazahMakalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt
11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt
11-perawatan-jenazah KUA BADAS.pptLaleidaCamellia
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahMuhammadFauzi260
 
Perawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.pptPerawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.pptfahmitubagus
 
Perawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.pptPerawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.pptusahabersama4
 
Tatacara merawat jenazah dari awal- akhir
Tatacara merawat jenazah dari awal- akhirTatacara merawat jenazah dari awal- akhir
Tatacara merawat jenazah dari awal- akhirendrasuseno2
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 
Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahJuaria Muin
 

Similar to KAFAN DAN PERAWATAN JENAZAH (20)

Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
Perawatan jenazah
Perawatan jenazahPerawatan jenazah
Perawatan jenazah
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
 
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkanPengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
 
Makalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan JenazahMakalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan Jenazah
 
Pengurusan jenazah 19
Pengurusan jenazah 19Pengurusan jenazah 19
Pengurusan jenazah 19
 
SOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAHSOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAH
 
11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt
11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt
11-perawatan-jenazah KUA BADAS.ppt
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
Perawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.pptPerawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.ppt
 
Perawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.pptPerawatan_jenazah.ppt
Perawatan_jenazah.ppt
 
Tatacara merawat jenazah dari awal- akhir
Tatacara merawat jenazah dari awal- akhirTatacara merawat jenazah dari awal- akhir
Tatacara merawat jenazah dari awal- akhir
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Jenazah.
Jenazah.Jenazah.
Jenazah.
 
Tata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus JenazahTata Cara Mengurus Jenazah
Tata Cara Mengurus Jenazah
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

KAFAN DAN PERAWATAN JENAZAH

  • 1. PERAWATAN JENAZAH SK/KD A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR B. PERAWATAN JENAZAH 1. Memandikan Jenazah 2. Mengkafani Jenazah 3. Menyalatkan Jenazah 4. Menguburkan Jenazah 1. VIDEO MEMANDIKAN DAN PEMAKAMAN JENAZAH 2. VIDEO CARA MEMANDIKAN MAYAT 3. VIDEO MEMANDIKAN MAYAT B 4. VIDEO MENGKAFANI MAYAT 5. VIDEO TATA CARA SALAT JENAZAH PEREMPUAN 6. VIDEO TATA CARA SALAT JENAZAH LAKI-LAKI 7. VIDEO CARA MENKEBUMIKAN JENAZAH HOME
  • 2. STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGURUSAN JENAZAH KOMPETENSI DASAR: 1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH 2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH ‫ه‬‫الر‬ ِ ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ه‬‫الر‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ ِ ‫يم‬ ِ ‫ح‬ ASPEK FIKIH
  • 3. A. TAKZIAH DAN ZIARAH KUBUR 1. Takziah Adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib, apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya. Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan, agar dapat membantu mengurus jenazah, paling tidak mensalatkan, mengantarkan jenazah ke makam.
  • 4. Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’” (HR. Bukhari dan Muslim) َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ : ُ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ : َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫د‬ِ‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ا‬َ‫ط‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ق‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ن‬َ‫ف‬‫د‬ُ‫ت‬ ‫ي‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫د‬ِ‫َه‬‫ش‬ َ َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ ( ِ‫ظ‬َ‫ع‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫ي‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ي‬ ( ‫عليه‬ ‫متفق‬
  • 5. Adab Bertakziah  Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT.  Berpakaian yang sopan dan menutup aurat  Bersikap dan bertingkah laku yang baik  Berdoa agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling baik ialah dengan jalan menyalatkannya  Hendaknya memberi nasehat kepada keluarga jenazah agar bersabar, bertawakkal dan menjaga iman.  Memberikan bantuan seperlunya  Mengingatkan keluarga jenazah tentang hutang jenazah
  • 6. A. TAKZIAH DAN ZIARAH KUBUR 2. Ziarah Kubur Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW bersabda: ِ‫ك‬َ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫و‬َ‫ك‬ْ‫ذ‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ز‬ َ ْ‫و‬َ‫و‬‫ل‬ْ‫ا‬ ْ ُ‫ك‬ُ‫ر‬ ( ‫وسل‬ ‫رواه‬ Artinya: “Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan engkau kepada mati.” (H.R. Muslim)
  • 7. ADAB ZIARAH KUBUR  Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat karena Allah SWT.  Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat  Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan mereka memperoleh keselamatan serta kesejahteraan di alam kuburnya.  Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang sampah diatas makam.  Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kubur
  • 8. B. PERAWATAN JENAZAH Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/ Muslimah dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan cara- cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang masih hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya
  • 9. CARA PERAWATAN JENAZAH 1. MEMANDIKAN Hadis Nabi: Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun). (H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas) 2. MENGKAFANI Hadis Nabi : Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena sesungguhnya kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud dari Ali bin Abi Talib) 3. MENSHOLATKAN Hadis Nabi : Artinya: Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah ) 4. MENGUBURKANNYA Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu. (H. R. Muslim dari Abi Hurairah)
  • 10. MEMANDIKAN JENAZAH 1. Memandikan Jenazah Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:  Jenazah itu orang Islam  Didapati tubuhnya walaupun sedikit  Bukan mati syahid Catatan dalam memandikan jenazah:  Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali suami boleh memandikan istri atau sebaliknya, atau mahramnya.
  • 11. SABDA RASULULLAH SAW TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH Artinya: “Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan, tidak dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada mayat itu, bersihlah ia dari segala dosanya seperti keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya.’ Sabda beliau lagi,’ Hendaklah yang mengepalainya keluarga terdekat kepada mayat jika pandai memandikan mayat, jika ia tidak pandai siapa saja yang dipandang berhak, karena wara’nya atau karena amanahnya.” (HR. Ahmad)
  • 12. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT  Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang yang diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah potongan batang pisang (bantalan)  Jenazah dimandikan ditempat tertutup.  Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)  Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang, lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk membersihkan gigi dan mulut jenazah.
  • 13. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT  Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi, seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.  Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya serta diwudukan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan jenazah
  • 14. MENGKAFANI JENAZAH 2. Mengkafani Jenazah Maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia meninggalkan harta. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti Sabda Rasulullah SAW:
  • 15. ‫ِن‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ ‫اض‬َ‫ي‬َ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ِ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ن‬ِ‫َف‬‫ك‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ث‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ( ‫الترمذي‬ ‫رواه‬ ) Artinya: “Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.” (HR. Tirmizi) Juga Rasulullah SAW bersabda, “janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu akan segera hancur,” (HR. Abu Daud)
  • 16. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
  • 17. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH Cara memakaikan kain kafan:  Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafani.  Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum- haruman.  Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya diluruskan kebawah.
  • 18. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH Cara memakaikan kain kafan:  Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.  Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata kaki.
  • 19. MENSHOLATKAN JENAZAH 3. Menyalatkan Jenazah Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang menyalatkan, Rasulullah bersabda: َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬‫ي‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ُ‫ت‬ ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ ‫اس‬‫ه‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ ُ‫م‬ ٍ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ْ ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫م‬ ُ ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ ‫ع‬ْ‫ي‬ ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ي‬ ُ‫م‬ْ‫و‬ ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫اهلل‬ِ‫ب‬ َ ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ ً‫ال‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ َ ‫ن‬ْ‫و‬ ُ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫اهلل‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ش‬ ‫ه‬‫ال‬ِ‫ا‬ ً ‫ًئ‬ ( ‫مسلم‬‫و‬‫احمد‬‫اه‬‫و‬‫ر‬ ) Artinya: “Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah tersebut.”
  • 20. Syarat-syarat Sahnya Sholat Jenazah 1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan, pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat. 2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani. 3. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah dilakukan diatas kubur atau salat gaib.
  • 21. Rukun Sholat Jenazah 1. Sholat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala. 2. Takbir empat kali. 3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul ihram). 4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua. 5. Membaca doa setelah takbir ketiga. 6. Berdoa setelah takbir ke-empat. ‫ه‬‫م‬ُ‫الله‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬َ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) َ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ه‬‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ َ‫ب‬ ُ‫ه‬ َ‫د‬ ْ‫ع‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ‫ا‬َ‫ن‬ َ ‫ل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫اغ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami dan dia.” 7. Berdiri jika mampu 8. Mengucapkan salam
  • 22. Bunyi doa setelah takbir ketiga: ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫اغ‬ ‫ه‬‫م‬ِ‫ه‬‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ( َ‫ها‬ ) ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ارح‬َ‫و‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ِ‫ه‬ِ‫اف‬َ‫ع‬َ‫و‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ُ ‫ف‬ْ‫اع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ا‬َ‫و‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ِ ‫س‬َ‫و‬َ‫و‬ ْ ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫م‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ُ‫ه‬ ْ ‫ل‬ ِ ‫س‬ْ‫اغ‬َ‫و‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ِ‫ق‬َ‫ن‬َ‫و‬ ٍ‫د‬ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫و‬ ٍ ‫ج‬ ْ ‫ل‬َ‫ث‬َ‫و‬ ٍ‫اء‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ِ‫ه‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ‫ه‬‫الث‬‫ي‬‫ه‬‫ق‬َ‫ن‬ُ‫اي‬َ‫م‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫اي‬َ‫ط‬َ‫لخ‬ ْ ‫ا‬ َ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ‫ب‬ْ‫و‬ ُ‫ه‬ ْ ‫ل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ا‬َ‫و‬ ِ ‫س‬َ‫ن‬ ‫ه‬‫الد‬ َ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ‫ض‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫ال‬ ْ ‫ا‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) َ‫د‬ ْ ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬‫ا‬ً‫ار‬َ‫د‬ ِ‫ه‬ِ‫ار‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْ ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ً‫ال‬ْ‫ه‬َ‫ا‬َ‫و‬ ( َ‫ه‬ ‫ا‬ ) ِ‫ه‬ِ‫ق‬َ‫و‬ ( ‫ا‬َ‫ه‬ ) ِ‫ار‬‫ه‬‫الن‬ َ ‫اب‬ َ‫ذ‬َ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫لق‬ ْ ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ ( ‫مسلم‬‫اه‬‫و‬‫ر‬ ) Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan luaskanlah tempat kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa, sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan yang lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka” (HR. Muslim)
  • 23. Sunah-sunah Salat Jenazah 1. Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir. Sabda Rasulullah SAW: َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ‫د‬َ‫ي‬ ُ ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ير‬ َ ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ ِ‫اة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫لج‬ ْ ‫ا‬ ِ ‫ات‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ِ ‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬ ( ‫البيهقي‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬ ) Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW mengangkat kedua tangannya, pada semua takbir salat jenazah (HR. al-Baihaqy) 2. Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat 3. Membaca Ta’awuz
  • 24. Beberapa Hal tentang Sholat Jenazah 1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi sebaiknya secara berjama’ah. 2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan jenazah. 3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat sholat, perhatikanlah hal-hal berikut: a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya menjulur keselatan. b. Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam), hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya. Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah jenazah
  • 25. c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat. d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana tercantum dalam rukun salat. Beberapa Hal tentang Sholat Jenazah 4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat. 5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 26. Menguburkan Jenazah Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas orang Islam yang masih hidup. Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah SAW: َ‫ق‬ ً‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ ‫ت‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫لج‬ ْ ‫ا‬ِ‫ب‬‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ا‬ ِ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫لخ‬ ْ ‫ا‬‫ي‬ َ ‫ل‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ َّ‫ر‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬ً‫غ‬ ْ ‫ت‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ر‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫و‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬ ٌّ‫ر‬َ‫ش‬َ‫ف‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬ َ‫ذ‬ ( ‫اه‬‫و‬‫ر‬ ‫الجماعة‬ ) “Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan dari pundak- pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah)
  • 27. TENTANG LUBANG DAN TATA CARA PENGUBURAN  Lubang Kubur Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
  • 28. TENTANG LUBANG DAN TATA CARA PENGUBURAN  Tata Cara Penguburan Jenazah Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat. Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah) turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan menghadap kiblat.
  • 29. TENTANG LUBANG DAN TATA CARA PENGUBURAN  Tata Cara Penguburan Jenazah Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan membaca: ِ‫هللا‬ ِ ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ِ ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.” Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
  • 30. TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN  Perbuatan sunnah pada Waktu Pemakaman 1. Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain 2. Meninggikan kubur sekadarnya 3. Menandai kubur dengan batu atau kayu 4. Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah 5. Menyiram kubur dengan air 6. Mendoakan mayat BACK