Dokumen tersebut membahas tentang pengurusan jenazah menurut hukum Islam, meliputi tata cara memandikan, mengkafani, menyalatkan jenazah, serta menguburkannya. Pengurusan jenazah merupakan kewajiban fardhu kifayah bagi umat Islam yang masih hidup untuk memastikan jenazah mendapat perlakuan yang layak.
5. STANDAR KOMPETENSI :
MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM
TENTANG PENGURUSAN JENAZAH
KOMPETENSI DASAR:
1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
12/3/2013
7. A.
TA’ZIAH DAN ZIARAH KUBUR
1.
Ta’ziah
- berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia. Hukumnya
sunah, bahkan menjadi wajib, apabila jenazah muslim tidak ada yang
mengurusnya.
-Ta’ziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan, agar dapat
membantu mengurus jenazah, menshalatkan, mengantarkan jenazah ke
makam.
2.
Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah
kubur itu ddapat mengingatkan engkau kepada mati.” (H.R.
Muslim)
12/3/2013
8. B. ADAB ZIARAH KUBUR
-Ziarah kubur dengan niat karena Allah SWT.
- Berpakaian sopan dan menutup aurat
-Mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan
mendoakan mereka alam kubur
-Tidak menginjak-nginjak dan duduk diatas makam,
-Tidak meludah, kencing dan buang sampah diatas makam.
-Tidak minta tolong kepada penghuni kubur
12/3/2013
9. 1. Perawatan Kewajiban terhadap Jenazah :
Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/
Muslimah dengan cara
memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan
cara-cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orangorang Islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika
tidak ada seorang pun yang mengerjakannya
12/3/2013
10. 1. PERAWATAN JENAZAH
1. Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
Jenazah itu orang Islam
Didapati tubuhnya walaupun sedikit
Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali
suami memandikan istri atau sebaliknya, atau
mahramnya.
12/3/2013
11. SABDA RASULULLAH SAW
TENTANG JENAZAH
Artinya:
“Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW
bersabda, „Barangsiapa memandikan mayat dan
dijaganya kepercayaan, tidak dibukakannya kepada
orang lain apa-apa yang dilihat pada mayat
itu, bersihkan ia dari segala dosanya seperti
keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya.‟ Sabda
beliau lagi,‟ Hendaklah yang mengepalainya
keluarga terdekat kepada mayat jika pandai
memandikan mayat, jika ia tidak pandai siapa saja
yang dipandang berhak, karena wara‟nya atau
karena amanahnya.” (HR. Ahmad)
12/3/2013
12. Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya
keluarga dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, „Barangsiapa
yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu
qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai
dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat.‟ Ketika
Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau
manjawab, „Laksana dua bukit besar.‟”
(HR. Bukhari dan Muslim)
12/3/2013
13. Cara memandikan jenazah
berdasarkan Hadits Rosululloh SAW
Film Praktek : FTISI Pondok Modern Pesantren Darussalam
Gontor Ponorogo Indonesia (Klik kanan bawah)
12/3/2013
14. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
1. Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang
2. Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
3. Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup
aurat)
4 . Setelah jenazah dibaringkan
dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya.
5. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih
dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian
ganti sarung tangan yang bersih untuk membersihkan gigi dan
mulut jenazah.
12/3/2013
15. 6. Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi
dan mulutnya dibersihkan lalu dengan
menggunakan air dan sabun mandi, seluruh tubuh
jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan
memndahulukan bagian tubuh sebelah
kanan, kemudian bagian tubuh sebelah kiri. Juga
disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
7. Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan
rambutnya serta diwudukan sebagaimana wudu
biasa. Kemudian badannya dikeringkan dengan
handuk. Selesailah memandikan jenazah
12/3/2013
17. 2. Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal,
yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah,
jika ia meninggalkan harta.
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana.
Seperti Sabda Rasulullah SAW:
12/3/2013
18. Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang
berwarna putih, karena pakaian putih itu
merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah
mayat kamu dengan kain putih itu.” (HR. Tirmizi)
12/3/2013
19. Juga Rasulullah SAW
bersabda,
“janganlah kamu berlebihlebihan memilih kain yang
mahal-mahal untuk
kafan, karena sesungguhnya
kain kafan itu akan segera
hancur,” (HR. Abu Daud)
12/3/2013
20. b.
12/3/2013
Cara memakaikan kain kafan:
Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.
Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harumharuman.
Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan.
Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas
tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya diluruskan
kebawah.
21.
12/3/2013
Cara memakaikan kain kafan:
Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka
jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain
kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas
tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas
kepala, lengan, lutut, dan mata kaki.
22. 3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, „Orang islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh
empat puluh orang muslim yang tidak musyrik, maka Allah
menerima syafaat mereka terhadap jenazah tersebut.”
12/3/2013
23. Syarat-syarat Sah Shalat Jenazah
1.
2.
3.
12/3/2013
Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang
islam, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci
badan, pakaian, temapat dari najis, menutup
aurat, dan menghadap kiblat.
Salat jenazah dilakukan setelah jenazah
dimandikan dan dikafani.
Letak mayat di sbelah kiblat orang yang
menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah
dilakukan diatas kubur atau salat gaib.
24. Rukun Shalat Jenazah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah
ta‟ala.
Takbir empat kali.
Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama
(takbiratul ihram).
Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
Membaca doa setelah takbir ketiga ( di slide bawah ini…)
Berdoa setelah takbir ke-empat.
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada
kami dan janganlah Engakau fitnah
sepeninggalnya, ampunilah kami dan dia.”
7.
8.
12/3/2013
Berdiri jika mampu
Mengucapkan salam
25. Bunyi doa setelah takbir ketiga:
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan
luaskanlah tempat kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan
embun. Bersihkanlah ia dari dosa, sebagaimana kain putih
dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah
yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum
keluarganya, dengan yang lebih baik dari kaum keluarganya
dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka” (HR.
Muslim)
12/3/2013
26. Beberapa Hal tentang Shalat Jenazah
1.
2.
3.
Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi sebaiknya
secara berjama’ah.
Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan jenazah.
Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat, perhatikanlah
hal-hal berikut:
a.
b.
12/3/2013
Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan
(imam), dengan posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan
kakinya menjulur keselatan.
Bila jenazahny alaki-laki, maka yang menyalatkan
(imam), hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan
kepalanya. Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar
dengan bagian tengah jenazah
27. Beberapa Hal tentang Shalat
Jenazah
c.
C. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dab
wanita, maka cara menyalatkannya boleh
4.sekaligus, denganadalah salat jenazah yang jenazahnya
Salat jenazah gaib ketentuan jenazah laki-laki
diletakkan lebih dekatTata caranya sama dengan
tidak ada ditempat salat. dengan yang mensalatkan
(imam), sedangkan jenazah wanitanya lebih dekat
kalau jenazahnya ada ditempat.
ke kiblat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan SAW
boleh, sabda Rasulullah SAW: Artinya; Nabi
urutannya, sebagaimana tercantum dalam rukun
sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian
salat.
6. beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat)
berbaris dibelakang beliau dan bertakbir emapt
kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian
beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang beliau
dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim
12/3/2013
28. 4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang
jenazahnya tidak ada ditempat salat. Tata
caranya sama dengan kalau jenazahnya ada
ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya.
Hukumnya boleh, sabda Rasulullah SAW:
Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur
yang masih basah, kemudian beliau
mensalatkannya dan mereka (para sahabat)
berbaris dibelakang beliau dan bertakbir emapt
kali. (HR. Bukhari dan Muslim
12/3/2013
29. 4.4. MENGUBURKAN JENAZAH
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum
penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas orang Islam yang
masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah
SAW:
Artinya:
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia
akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak
saleh saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan
dari pundak-pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama‟ah)
12/3/2013
30. TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN
Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah selatan. Panjangnya
harus disesuaikan panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga bau busuk mayat
tidak tercium dari luar. Dibagian dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat,
yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
Tata Cara Penguburan Jenazah
Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan)
diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat. Kemudian tiga laki-laki
Muslim (keluarga dekat jenazah) turun kelubang kubur, dan tiga lainnya
berdiri diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri
menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan
kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah
diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan posisi miring, kepala
disebelah utara, kaki sebelah selatan menghadap kiblat.
12/3/2013
31. Tata Cara Penguburan Jenazah
Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan
membaca:
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.”
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan
yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat, jenazah
ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
Tanah Kuburan ditinggikan sekedarnya saja, cukup ditandai dengan batu
atau kayu .
Berdo’alah : Semoga Alloh SWT. Mengampuni jenazah dan Keluarga nya
diberikan kesabaran dan tawakal kepada Alloh SWT.
12/3/2013
33. Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya
keluarga dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, „Barangsiapa
yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu
qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai
dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat.‟ Ketika
Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau
manjawab, „Laksana dua bukit besar.‟”
(HR. Bukhari dan Muslim)
12/3/2013
35. (Q.S:29 Al Ankabut; 57)
Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kemudian
hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan.
57
(Q.S:29 Al Ankabut;58)
Dan orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal
yang saleh, sesungguhnya akan
Kami tempatkan mereka pada
tempat-tempat yang tinggi di
dalam surga, yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya,
mereka kekal di dalamnya. Itulah
sebaik-baik pembalasan bagi
orang-orang yang beramal,
58
(Q.S:29 Al Ankabut;59)
(yaitu) yang bersabar dan
bertawakal kepada Tuhannya.
59
12/3/2013
37. TERIMA KASIH ;
Kepada Yth, . Narasumber STAI Bunga Bangsa Cirebon
. Kepala SMAN, Ketua/Pengurus MGMP PAI dan
Rekan Sejawat Guru PAI Se Kab. Cirebon
Semoga media pembelajaran PAI Untuk SMA :
bermanfaat dan dapat membangkitkan Inpirasi serta
Inovatif dengan Penuh Dedikasi & Edukasi berkarakter ,
Materi Pembelajaran bersumberkan dari Referensi PAI
dan website - Kependidikan Islam.
Menyadari kekurangan serta kelemahan, sumbang- saran
dan koreksinya demi perbaikan Media Pembelajaran PAI,
semoga Alloh SWT memberikan Hidayah-Taufiq serta
memudahkan segala urusan kita. Amiiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Drs. ASIKIN, M.M
12/3/2013