1. SHALAT JENAZAH
OLEH KELOMPOK
2:
1. SIGIT
WINARSO
2. RIZEN
HANDIKAPROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN MUHAMMADYAH PAGARALAM
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
2. PENGERTIAN, KEUTAMAAN HUKUM
SALAT JENAZAH
A. PENGERTIAN SHALAT JENAZAH
Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan sebanyak 4 kali takbir, dan hokum dari shalat jenazah adalha fardu
kifayah (kewajiban yang ditujukan kepada orang banyak, tetapi bila sebagian sudah melaksanakan maka
gugurlah kewajiban bagi yang lain).
Rasulullah SAW bersabda : “Shalatkanlah mayat-mayatmu!” (HR. Ibnu Majah).
“Shalatkanlah olehmu orang-orang yamg sudah meninggal yang sebelumnya mengucapkan Laa ilaaha illallaah.”
(HR. Ad-Daruruquthni).
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
3. B. KEUTAMAAN SHALAT JENAZAH
ْنَميِق ُهَل َانَك َنَفْدُت ىَّتَح َدِهَش ْنَم َو ، ٌطا َيرِق ُهَلَف اَهْيَلَع َىِلَصُي ىَّتَح َةََازنَجْال َدِهَشِانَطا َر.َلاَق ِانَطاَيرِقْال اَم َو َليِقِْنيَميِظَعْال ِْنيَلَبَجْال ُلْثِم
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa
yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang
dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua
gunung yang besar.” (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
«ِانَطا َيرِق ُهَلَف اَهَعِبَت ْنِإَف ٌطا َيرِق ُهَلَف اَهْعَبْتَي ْمَل َو ٍةََازنَج ىَلَع ىَّلَص ْنَم».ا اَم َو َليِقَلاَق ِانَطا َيرِقْل«ٍدُحُأ ُلْثِم اَمُهَُرغْصَأ».
“Barangsiapa shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala) satu qiroth. Jika ia
sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua
qiroth?” “Ukuran paling kecil dari dua qiroth adalah semisal gunung Uhud”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam. (HR. Muslim no. 945)
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
4. C. HUKUM SHALAT JENAZAH
Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah, jika sebagian kaum muslimin telah melakukannya,
maka gugur dari lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
didatangkan seorang mayit dan ia memiliki utang. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang
tersebut memiliki kelebihan harta untuk melunasi utangnya?’ Jika ternyata ia tidak melunasi dan
punya kelebihan harta lalu utang tersebut dilunasi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyolatkan mayit tersebut. Namun jika tidak dilunasi, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata kepada kaum muslimin, ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ (HR. Bukhari no. 1251). Hadits ini
menunjukkan bahwa hukumm shalat jenazah adalah fardhu kifayah karena ketika itu Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam jika tahu si mayit tidak melunasi utangnya, maka beliau enggan
menyolatinya
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
5. SYARAT, RUKUN DAN SUNNAH
SHALAT JENAZAH
A. SYARAT SHALAT JENAZAH
1. Menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, bersih badan, pakaian dan tempat dari najis serta
menghadap kiblat. Hal ini sama seperti sholat biasa.
2. Jenazah telah dimandikan dan dikafankan.
3. Letak jenazah di sebelah kiblat orang yang menshalatkan kecuali shalat ghoib.
B. RUKUN SHALAT JENAZAH
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Takbir empat kali.
4. Membaca surat Al-Fatihah.
5. Membaca sholawat atas Nabi.
6. Mendoakan mayat.
7. Memberi salam.
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
6. C. SUNNAH SHALAT JENAZAH
1. Mengangkat tangan pada tiap-tiap takbir (empat takbir)
2. Merendahkan suara bacaan (sirr)
3. Membaca ta’awuz
4. Disunnahkan banyak pengikutnya
5. Memperbanyak shaf
“Setiap orang mu’min yang meninggal, lalu dishalatkan oleh umat Islam yang banyaknya sampai
tiga shaf akan diampuni dosanya. Oleh sebab itu Malik bin Hubairah selalu berusaha
membentuk tiga shaf, jika jumlah orang yang shalat jenazah tidak banyak. (Diriwayatkan oleh
Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
7. TATA CARA SHALAT JENAZAH
a. Imam berdiri sejajar dengan kepala mayit lelaki dan bila mayitnya wanita, imam berdiri di bagian
tengahnya. Makmum berdiri di belakang imam. Disunnahkan untuk berdiri tiga shaf (barisan) atau
lebih. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
َبَج ْوَأ ْدَقَف ٍوفُفُص ُةَث ََلَث ِهْيَلَع ىَّلَص ْنَم
Barangsiapa yang menyalatkan jenazah dengan tiga shaf, maka sesungguhnya dia diampuni. [HR At
Tirmidzi]
Lafadz niat shalat jenazah:
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
8. Kemudian bertakbir yang pertama, membaca Al Fatihah setelah ta'awwudz, tidak membaca do'a
iftitah sebelum Al Fatihah.
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
9. Kemudian takbir yang kedua, membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,
sebagaimana dalam tasyahhud. Dalam kitab Riyadus Shalihin, shalawat yang sebaiknya dibaca adalah
sampai “hamiidun-majiid”.
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
10. Setelah takbir yang ketiga, membaca do'a untuk mayit. membaca doa shalat jenazah:
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
11. Wahai, Allah! Berilah ampunan baginya dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah
kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah
dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya
rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, isteri yang lebih
baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.
[HR Muslim dari 'Auf bin Malik]
Apabila mayitnya seorang wanita, maka diganti dengan dhamir muannats….
( اَهْمَح ْار َو اَهَل ْرِفْغا َّمُهَّالل)....
Jika mayit anak-anak doanya adalah:
Allahummaj’alhu faratahn li abawaihi wa salafan wa dzukhran wa’izhatan wa’tibaaran wa syafii’an wa
tsaqqil bihii mawaaziinahumma wafrighish-shabra ‘alaa quluubihimmaa wa laa taftinhumaa ba’dahu wa
laa tahrimna ajrahu.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan,
kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan
beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya.
Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi
pahala kepada dua orangtuanya.”
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
12. Setelah takbir keempat, membaca doa shalat jenazah sebagai berikut:
“Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana walahu, waliikhwaninalladziinasabaquuna
biliimaani walaataj’al fii quluubinaa gillan lilladiina amanuu robbanaa innakarouufurrohiim”.
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami
akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
13. Atau doa sebagai berikut:
Allohummaghfirli hayyinaa wamayyitinaa, washoghiirinaa wakabiirinaa. Wa dzakarinaa wa un tsaa naa. Wa syaa hidi naa
waghoo ii binaa. Allohumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaam. Waman tawaffaytahu minnaa fatawaffahu
‘alal iimaan. Allohumma laa tahrimnaa ajrohu walaa taftinnaa ba’dahu.
Artinya
Ya Allah, berilah ampunan kepada oran gyang hidup dan yang mati diantara kami, yang kecil dan yan gbesar diantara
kami, yang laki-laki dan yang perempuan diantara kami, yang hadir dan yang tidak hadir diantara kami. Ya Allah,
barangsiapa yang Engkau hidupkan diantara kami, maka hidupkanlah dalam hidup Islam dan barangsiapa yang Engkau
matikan diantara kami, maka matikanlah dalam Iman. Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan
janganlah Engkau beri kami fitnah setelah kematiannya
.
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika
14. Setelah takbir keempat dilanjutkan dengan salam.
“Assalamu’aliakum warahmatullohi wabarokaatuhu”. “kekanan dan kekiri”
Dan dengan demikian selesailah rangkain tata cara shalat jenazah.
Catatan:
· Doa yang kami berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
· Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
· Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
· Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
· Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
· Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handikav
15. Artinya: Setiap yang bernyawa, pasti akan
merasakan mati.
SEMOGA BERMANFAAT!
TERIMA KASIH
Created by:Sigit Winarso And Rizen Handika