[Ringkasan]
Gaya belajar merujuk kepada konsep bahawa individu berbeza dalam cara terbaik bagi mereka untuk menerima maklumat. Gaya belajar biasanya dikelaskan mengikut cara persepsi (sensori atau intuitif), pengorganisasian (induktif atau deduktif), pemprosesan (aktif atau reflektif), dan preferensi modaliti (visual, auditory, atau kinestetik) individu. Gaya kognitif pula lebih memberi tumpuan kepada bagaimana maklumat
Kursus Program i-THINK membincangkan penggunaan peta pemikiran untuk membudayakan kemahiran berfikir dalam kalangan pelajar. Kursus ini mengajar delapan jenis peta pemikiran dan bagaimana mengintegrasikannya dalam pengajaran untuk meningkatkan pembelajaran murid.
Kursus Pembangunan Diri terdiri daripada dua bahagian yang ditawarkan dalam dua semester berturut-turut. Kursus ini bertujuan melatih pelajar dalam empat kemahiran utama iaitu komunikasi, pemikiran kritikal, kepimpinan dan pengurusan pembelajaran sepanjang hayat. Pelajar akan dinilai berterusan menerusi tugasan dan projek serta peperiksaan akhir bertulis.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang kursus program i-THINK yang bertujuan untuk membudayakan kemahiran berfikir melalui penggunaan peta pemikiran sebagai alat visual untuk memahami proses kognitif."
Kursus Program i-THINK membincangkan penggunaan peta pemikiran untuk membudayakan kemahiran berfikir dalam kalangan pelajar. Kursus ini mengajar delapan jenis peta pemikiran dan bagaimana mengintegrasikannya dalam pengajaran untuk meningkatkan pembelajaran murid.
Kursus Pembangunan Diri terdiri daripada dua bahagian yang ditawarkan dalam dua semester berturut-turut. Kursus ini bertujuan melatih pelajar dalam empat kemahiran utama iaitu komunikasi, pemikiran kritikal, kepimpinan dan pengurusan pembelajaran sepanjang hayat. Pelajar akan dinilai berterusan menerusi tugasan dan projek serta peperiksaan akhir bertulis.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang kursus program i-THINK yang bertujuan untuk membudayakan kemahiran berfikir melalui penggunaan peta pemikiran sebagai alat visual untuk memahami proses kognitif."
Dokumen tersebut membahasikan kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif dalam pembelajaran matematika. Ia menjelaskan definisi berpikir, jenis-jenis kemampuan berpikir, dan strategi untuk menerapkan kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif dalam pengajaran matematika.
Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran, belajar, dan istilah terkait pembelajaran seperti pendekatan, model, dan metode pembelajaran. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi pembelajaran sebagai proses interaksi antara guru dan siswa, karakteristik belajar sebagai perubahan perilaku, dan penjelasan pendekatan, model, serta metode pembelajaran beserta contoh-contohnya.
Model pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut mencakup Contextual Teaching and Learning (CTL), Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), serta pendekatan-pendekatan lain seperti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis keterampilan proses."
Model pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut mencakup Contextual Teaching and Learning (CTL), Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), serta pendekatan-pendekatan lain seperti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis keterampilan proses."
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan paradigma pembelajaran dalam Kurikulum 2013, meliputi pendekatan pembelajaran yang bersifat mencari tahu, berbasis kompetensi, dan terintegrasi, serta penilaian yang berfokus pada proses dan produk belajar."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru, yang meliputi pengertian, tujuan, komponen, dan jenis kegiatan PKB seperti pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang angka kredit yang dapat diperoleh guru dari berbagai kegiatan PKB.
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas cara-cara pembuangan sampah, (2) Ada tiga cara utama yaitu membakar, membuang begitu saja, dan menanam, (3) Menanam dianggap pilihan terbaik karena tidak mencemari udara atau menimbulkan bau busuk.
Here are some differentiated options for students to demonstrate their understanding of the content:
Written:
- Diary entry from the perspective of one of the characters
Visual:
- Cartoon/comic strip retelling a key event
Oral:
- Song lyrics telling the story from a character's point of view
Kinesthetic:
- Models showing important locations, events or characters using craft materials
These options allow students to choose a format that suits their learning preferences and abilities. The tasks also vary in complexity so students can challenge themselves at an appropriate level.
implikasi terhadap proses pengajaran gurucik noorlyda
Dokumen tersebut membincangkan implikasi faktor-faktor seperti jantina, etnik, lokasi, dan sosioekonomi terhadap proses pengajaran guru. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi perkembangan siswa dan kemahiran mereka dalam pelajaran seperti bahasa dan pengetahuan teknologi. Status sosioekonomi juga dapat mempengaruhi aktiviti tambahan siswa seperti tuisyen dan akses ke sumber rujukan.
The document discusses several topics related to curriculum content analysis including:
1. Explaining the process of epistemology and outlining the structure of knowledge (Bloom).
2. Describing different types of skills in a subject/topic based on Bloom/Gagne.
3. Organizing content structure (Tyler/Bruner) such as spiral curriculum in JPK.
The document discusses classroom questioning techniques. It provides guidance on allowing wait time after asking questions and responding to answers. Some key points covered include thinking time for students, follow up questions to answers, random calling on students, and letting students develop their own questions. The purpose of questioning is to promote active listening, consideration of different perspectives, and unpacking of student thinking.
The document outlines a framework for developing learning objectives using Bloom's taxonomy. It provides examples of writing learning objectives at different cognitive levels, from remembering to creating. The objectives should be clear, measurable, aligned with learning goals and assessment, and developmentally appropriate. Writing objectives at varying cognitive levels can help ensure all students achieve mastery of the intended learning.
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran pengukuhan dalam proses pengajaran dan pembelajaran serta implikasinya dalam bilik darjah. Ia menjelaskan pengukuhan sebagai teknik mengajar yang memberi pujian kepada pelajar untuk tingkah laku yang betul, serta perbezaan antara pengukuhan dan peneguhan menurut teori B.F. Skinner.
Dokumen tersebut membahasikan kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif dalam pembelajaran matematika. Ia menjelaskan definisi berpikir, jenis-jenis kemampuan berpikir, dan strategi untuk menerapkan kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif dalam pengajaran matematika.
Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran, belajar, dan istilah terkait pembelajaran seperti pendekatan, model, dan metode pembelajaran. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi pembelajaran sebagai proses interaksi antara guru dan siswa, karakteristik belajar sebagai perubahan perilaku, dan penjelasan pendekatan, model, serta metode pembelajaran beserta contoh-contohnya.
Model pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut mencakup Contextual Teaching and Learning (CTL), Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), serta pendekatan-pendekatan lain seperti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis keterampilan proses."
Model pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut mencakup Contextual Teaching and Learning (CTL), Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), serta pendekatan-pendekatan lain seperti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis keterampilan proses."
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan paradigma pembelajaran dalam Kurikulum 2013, meliputi pendekatan pembelajaran yang bersifat mencari tahu, berbasis kompetensi, dan terintegrasi, serta penilaian yang berfokus pada proses dan produk belajar."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru, yang meliputi pengertian, tujuan, komponen, dan jenis kegiatan PKB seperti pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang angka kredit yang dapat diperoleh guru dari berbagai kegiatan PKB.
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas cara-cara pembuangan sampah, (2) Ada tiga cara utama yaitu membakar, membuang begitu saja, dan menanam, (3) Menanam dianggap pilihan terbaik karena tidak mencemari udara atau menimbulkan bau busuk.
Here are some differentiated options for students to demonstrate their understanding of the content:
Written:
- Diary entry from the perspective of one of the characters
Visual:
- Cartoon/comic strip retelling a key event
Oral:
- Song lyrics telling the story from a character's point of view
Kinesthetic:
- Models showing important locations, events or characters using craft materials
These options allow students to choose a format that suits their learning preferences and abilities. The tasks also vary in complexity so students can challenge themselves at an appropriate level.
implikasi terhadap proses pengajaran gurucik noorlyda
Dokumen tersebut membincangkan implikasi faktor-faktor seperti jantina, etnik, lokasi, dan sosioekonomi terhadap proses pengajaran guru. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi perkembangan siswa dan kemahiran mereka dalam pelajaran seperti bahasa dan pengetahuan teknologi. Status sosioekonomi juga dapat mempengaruhi aktiviti tambahan siswa seperti tuisyen dan akses ke sumber rujukan.
The document discusses several topics related to curriculum content analysis including:
1. Explaining the process of epistemology and outlining the structure of knowledge (Bloom).
2. Describing different types of skills in a subject/topic based on Bloom/Gagne.
3. Organizing content structure (Tyler/Bruner) such as spiral curriculum in JPK.
The document discusses classroom questioning techniques. It provides guidance on allowing wait time after asking questions and responding to answers. Some key points covered include thinking time for students, follow up questions to answers, random calling on students, and letting students develop their own questions. The purpose of questioning is to promote active listening, consideration of different perspectives, and unpacking of student thinking.
The document outlines a framework for developing learning objectives using Bloom's taxonomy. It provides examples of writing learning objectives at different cognitive levels, from remembering to creating. The objectives should be clear, measurable, aligned with learning goals and assessment, and developmentally appropriate. Writing objectives at varying cognitive levels can help ensure all students achieve mastery of the intended learning.
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran pengukuhan dalam proses pengajaran dan pembelajaran serta implikasinya dalam bilik darjah. Ia menjelaskan pengukuhan sebagai teknik mengajar yang memberi pujian kepada pelajar untuk tingkah laku yang betul, serta perbezaan antara pengukuhan dan peneguhan menurut teori B.F. Skinner.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk membantu murid-murid yang lemah dalam pembelajaran. Ia menyarankan mengurangi beban pembelajaran melalui bantuan guru, menyesuaikan layanan pendidikan dengan kemampuan setiap murid, serta menggunakan berbagai metode pengajaran dan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dasar dan kepercayaan diri murid.
The document discusses item analysis which is used to evaluate the quality and performance of test items. It addresses several key aspects of item analysis including calculating the index of difficulty and discrimination for each item, examining distractors, and using the results to identify issues and determine if items should be retained, modified, or discarded. The purpose is to select the best items for the final test form and identify areas for improvement.
MENGAPA HASIL PEMBELAJARAN HARUS DITENTUKANcik noorlyda
Hasil pembelajaran perlu ditentukan untuk mengetahui apa yang perlu dikuasai pelajar, memberi tumpuan kepada penguasaannya, merancang pengajaran, dan membangun ujian formatif dan sumatif. Dokumen kurikulum seperti huraian sukatan pelajaran membantu mengidentifikasi hasil pembelajaran khusus."
Dokumen tersebut membahas berbagai model pembelajaran berbasis mahasiswa seperti small group discussion, simulasi, discovery learning, self-directed learning, cooperative learning, collaborative learning, contextual instruction, project based learning, dan problem based learning. Setiap model memiliki ciri khas kegiatan yang dilakukan mahasiswa dan dosen. Model-model tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan tertentu pada mahasiswa seperti komunikasi, penguasaan konsep, kerja sama, dan pemecahan masalah.
Dokumen tersebut membahas teknik penulisan skripsi yang mencakup tahap-tahap penyusunan skripsi seperti menetapkan bidang ilmu kajian, memilih dosen pembimbing, pengumpulan dan analisis data, serta penyusunan laporan skripsi. Dokumen ini juga menjelaskan bagian-bagian skripsi dan cara merumuskan judul, latar belakang masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian."
Dokumen tersebut merangkum konsep dan model penyelidikan tindakan dalam pendidikan. Ia menjelaskan bahawa penyelidikan tindakan melibatkan pengamal dalam meningkatkan kualiti amalan mereka melalui kitaran merancang, melaksanakan, memantau dan merefleksi tindakan. Dokumen ini juga membincangkan strategi menentukan fokus kajian dan perancangan tindakan intervensi.
Guru mata pelajaran bimbingan konseling bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan bimbingan serta mengevaluasi hasilnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Tugas lainnya meliputi membimbing guru dan siswa, melakukan penelitian, serta melaporkan pelaksanaan tugas.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan upaya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui siklus refleksi, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, karakteristik, prinsip, tahapan pelaksanaan, dan format usulan PTK."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pengembangan perangkat pembelajaran IPA secara terpadu yang meliputi pengkajian standar kompetensi dan kompetensi dasar, pemilihan model keterpaduan, penyusunan matriks keterhubungan konsep, penyusunan indikator, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, bentuk, dan penyusunan bahan ajar sebagai sarana pembelajaran. Bahan ajar meliputi lembar kerja siswa, modul, buku teks, dan berbagai bahan lainnya yang dirancang untuk membantu proses pembelajaran. Modul merupakan salah satu jenis bahan ajar yang disusun secara sistematis dan mandiri untuk mencapai kompetensi tertentu.
Dokumen tersebut membahas proses kognitif pembelajaran, termasuk pengetahuan kondisi dan metakognisi, pembelajaran konsep, pemecahan masalah, teknologi dan instruksi, serta aplikasi instruksional. Topik utama adalah jenis pengetahuan, tahapan pembelajaran konsep, strategi pemecahan masalah, dan penggunaan teknologi dalam instruksi.
Dokumen tersebut membincangkan kemahiran bernilai tambah yang perlu dikembangkan dalam kalangan murid, termasuk kemahiran berfikir kritis, kreatif dan strategik, kemahiran belajar cara belajar, kajian masa depan, pembelajaran kontekstual, teknologi maklumat dan komunikasi, pembelajaran akses kendiri, pembelajaran mastery, kecerdasan pelbagai dan pembelajaran konstruktivisme.
Model pembelajaran berbasis proyek menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran, dimana peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar. Pembelajaran ini dirancang untuk memecahkan masalah kompleks secara kelompok dan memberikan keuntungan seperti meningkatkan motivasi dan keterampilan peserta didik.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian dan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran dengan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif. Prosedur PTK umumnya terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam siklus berulang.
Pembelajaran berpusat pada siswa dimana siswa aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi belajar yang menantang untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kompetensi siswa daripada penguasaan materi.
case method and team based project (1).pptxEdwinFransiari
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran konsep dan implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan berbasis proyek kelompok (team-based project) untuk dosen di Universitas Medan, mencakup penjelasan mengenai karakteristik, tujuan, dan pelaksanaan dari kedua metode tersebut."
Stratifikasi sosial di malaysia kump 4-m5cik noorlyda
1) Dokumen ini membahas stratifikasi sosial di Malaysia, termasuk pembentukan kelas sosial akibat diskriminasi dan ketidaksetaraan peluang ekonomi dan pendidikan.
2) Peristiwa 13 Mei 1969 dan kebijakan Dasar Ekonomi Baru kemudian dibuat untuk mengatasi konflik sosial dan meningkatkan partisipasi kelompok mayoritas.
3) Teori fungsionalisme, konflik, dan interaksionalisme digunakan untuk menjelaskan p
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu sistem pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan harta. Terdapat tiga jenis sistem stratifikasi yaitu perhambaan, kasta dan kelas sosial. Dokumen juga membahas mobilitas sosial antar lapisan dan jenis stratifikasi sosial yang tertutup dan terbuka.
Mengapakah Teori Pembelajaran Pelbagai Perlu Diaplikasikan Dalam PdPcik noorlyda
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori kecerdasan pelbagai perlu digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran untuk mengenal pasti potensi pelajar dan membantu guru merancang pengajaran yang sesuai untuk setiap pelajar.
2. Ia membolehkan guru menilai kemampuan pelajar dari pelbagai perspektif dan menerima perbezaan antara individu dengan mengakui bahawa setiap pelajar belajar dengan cara
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&pcik noorlyda
Dokumen tersebut membahas implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Ia menyentuh perbezaan budaya, bahasa, jantina, status ekonomi keluarga, dan cara asuhan keluarga yang dapat mempengaruhi proses P&P. Dokumen tersebut juga mencadangkan pendekatan pengajaran berdasarkan teori kognitif Piaget seperti menyesuaikan isi pelajaran dengan tahap per
The document discusses strategies for differentiating instruction through tiered activities and lessons to accommodate students with varying levels of readiness, interests, and learning needs. Some examples of tiering include structuring lessons with different levels of challenge, complexity, required resources, expected outcomes, processes, and products. The goal is to provide multiple routes through the essential concepts and skills being taught so that all students are appropriately supported and engaged.
Positive classroom displine model [ pcd] [jones, 1987]cik noorlyda
The document discusses the Positive Classroom Discipline Model proposed by Jones in 1987, which recommends using body language and proximity to manage student behavior, implementing an intensive reinforcement system, and providing efficient assistance to students within 20 seconds to avoid leaving others unattended for too long. It also provides examples of how to give verbal directives and warnings to students exhibiting disruptive or challenging behaviors in the classroom.
1. What are Learning Styles?
Basically, learning styles refers to the concept that individuals
differ in regard to what mode of instruction or study is
most effective for them.
Most often learning styles are characterized as
multidimensional and usully not “extremes and categorized
by(1) how information is preferentially perceived (sensory
or intuitive), (2) organized (inductive or deductive), (3)
processed (active or reflective), and (4) modality
preference(visual, aural, or kinesthetic).
• The most commonly used(and least understood) model of
learning styles are the visual, aural, and kinesthetic (VAK)
models
2. What are Cognitive Styles?
• Cognitive styles are viewed as a bipolar dimension repsenting
a person’s typical or habitual mode of problem solving,
thinking, perceiving and remembering : are conssidered
stable over time, and related to theoretical or academic
research.
• Cognivite styles primarily focus an cognition and how
information is processed in the brain.
So…..What’s the diferent ? A learning style or
modality describes how information enters
the brain : visually, aurally, or tactically,
whereas cognitive style refers to how the
information is processed once the information
gets to the brain.
3. Examples of Learning style preference
• Visual – relying more on the sense of sight and learn best
throught visual means(e.g., books, video, charts, pictures)
2. Optima belajar bila menerima maklumat secara visual
3. Mendapat manfaat dari pembentangan maklumat secara
visual, mencari maklumat, membuat gambaran perkatan
dalam minda
4. Sediakan edaran isi pelajaran
5. Gunakan rakaman video, pembentangan slaid, OHP, ilustrasi,
poster, dan pop visual.
4. Examples of learning style Preferens
• Auditory – preferring listening and speaking activies
(e.g., discussion, debates, audiotapes, role – plays,
lectures)
• Listen to the words you read
• Try to develop an internal conversation between you
and the text
• Don’t be embarrassed to read aloud, or talk through
the information
5. • Hand – on – benefiting from doing projects, working
with objects and moving around.
2. Optima belajar dengan memanipulasi maklumat
dengan cara fizikal dengan sentuhan badan/anggota
badan
3. Mendapat manfaat dengan membuka alatan dan
memasang semula, berfungsi mekanisma ,
menggunakan tangan dan menggunakan rangsangan
pergerakan
4. Menggunakan model 3-D, replika, sesi dimakmal,
main peranan dan simulasi senario
6. GAYA BELAJAR
• Gaya belajar adalah cara seseorang menghadapi
sesuatu maklumat, cara memproses, cara menyerapa
dan cara menyimpan maklumat yang baru dan sukar.
• Dunn & Dunn mencadangkan learning preferences
1. Unsur persepsi
2. Unsur persekitaran
3. Unsur psikologi
4. Unsur emosi
5. Unsur fisiologi
6. Unsur sosiologi
13. Gaya Mental Self – Government Sternbeg
• Dimodelkan mengikut fungsi dan bentuk kerajaan
• Melibatkan 13 gaya yang dikelompokkan kepada lima
kategori iaitu (functions, forms, levels, scope, dan
learning)
• Legislative, executive and judical funtions
• Monarchic, hierarhic, oligarchic and anarchic forms
• Global and local levels
• Internal and external scopes
• Liberal and conservative leranings
14. Padanan aktiviti p & p mengikut Gaya
Mental Self – Government Sternbeg
Gaya Ciri - ciri Aktiviti p & p
1. legislative Cenderung untuk Minta murid2 mereka projek
merumuskan peraturan dan sains, karang cerita,
pelan, membayangkan bayangkan bagaimana tokoh
kemungkinan2 dan – tokoh sejarah yang
menghasilkan idea dan membeza akan melaksanakan
produk pelan mereka
2. executive Cenderung untuk mengikut Menyampaikan kuliah2 yang
peraturan dan garis panduan teratur, minta murid2
sediakan laporan, dapatkan
jawapan untuk masalah2
3. Judicial Cenderung untuk membuat Minta murid membandingkan
perbandingan dan membuat watak2 kesusasteraan, kritik
penilaian berkaitan kualiti, sesuatu artikel, nilaikan
nilai dan keberkesanan keberkesanan sesebuah
program
15. Padanan aktiviti p & p mengikut Gaya
Mental Self – Government Sternbeg
gaya Ciri – ciri Aktiviti p & p
4. monarchic Cenderung untuk menyiapkan Ditugaskan untuk SATU
tugasan satu per satu atau projek atau tugasan
menggunakan sesuatu membaca atau kerja rumah
pendekatan untuk tugasan sahaja, diberikan masa yang
mencukupi untuk
menyudahkan semua aspek
tugasan sebelum diberi
tugasan yang lain
5. hierrarhic Cenderung untuk membuat bbp Ditugaskan bbp tugasan
tugasan serentak , menentukan yang berbeza panjang,
tugasan yang mana akan kesukaran dan bebanan
didahulukan dan yang akan markah. Masa untuk
dikemudiakan dan untuk menyiapkan tugasan adalah
berapa lama berbeza – beza.
6. oligarchic Cenderung untuk membuat bbp Ditugaskan bbp tugasan
tugasan serentak, semuanya yang SAMA panjang,
dianggap SAMA kesukaran dan bebanan
markah
16. Padanan aktiviti p & p mengikut Gaya
Mental Self – Government Sternberg
Gaya Ciri - ciri Aktiviti p & p
7. Anarchic Cenderung menggunakan Ditugaskan tugasan dan
pendekatan yang tidak masalah yang memerlukan
berstruktur dan rawat yang pemikiran dan kaedah arah
tidak mengandungi sebarang kendiri yang tidak
peraturan, prosedur atau garis konvensional
panduan
8. Global Cenderung untuk mendapatkan Memerlukan pelajar untuk
pandangan keseluruhan “scan” sst tugasan untuk
sebelum memulakan tugasan mengenalpasti topik – topik
utama, menghasilkan satu
kerangka sebelum menulis,
merumuskan satu pelan
sebelum memulakan tugasan
yang kompleks.
17. Padanan aktiviti p & p mengikut Gaya
Mental Self – Government Sternberg
Gaya Ciri - ciri Aktiviti p & p
9. Local Cenderung untuk mengenal Menyampaikan kerangka
pasti dan menyiapkan terperinci atau overview
sebahagian daripada sesebuah kuliah atau projek.
tugasan sebelum Memelirukan para murid
meneruskan untuk mengenal pasti dan mengaitkan
bahagian yang lain. sst perincian daripada setiap
bahagian tugasan.
10. Internal Cenderung untuk bekerja Memerlukan tugasan projek yang
bersendirian tidak memerlukan bantuan murid
untuk menyudahkannya.
11. External Cenderung untuk bekerja Menugaskan projek atau laporan
dengan orang lain berkumpulan, menggalakkan
kumpulan perbincangan
18. Padanan aktiviti p & p mengikut Gaya
Mental Self – Government Sternberg
Gaya Ciri - Ciri Aktiviti P & P
12. Liberal Cenderung untuk Tugaskan projek dalaman
mendapatkan penyesalan murid mesti dapat jalan
kepada masalah secara penyelesaian contoh kenalpasti
bersendirian dan laporkan cadangan
perundangan yang berkaitan
dengan persekitaran
13. konservatif Cenderung untuk Tugaskan kerja rumah atau
melakukan kerja projek yang memperincikan
mengikut prosedur yang langkah2, prosedur2 dan
sedia ada peraturan2 untuk
menyudahkan tugasan
19. Minggu 3 - 4
• menerangkan proses Analisis isi kandungan –
epistemologi pengetahuan dan
• Menghuraikan struktur kemahiran
ilmu (Bloom) Pengetahuan
• Menghuraikan jenis – jenis • Struktur ilmu( konsep, istilah,
kemahiran dalam sesuatu teori, prosedur dsb)
mata pelajaran / topik Kemahiran
(Bloom/ Gagne) • Jenis – jenis kemahiran ( proses)
contoh menulis, bereksperimen,
• Menyusun isi kandungan menganggar
(Tylet/ Bruner) seperti
Urutan isi kandungan
kurikulum spiral dalam JPK
(pengetahuan dan
kemahiran )
• Jadual penentu kandungan
20. What should our curriculum be?
Should the Should he attempt to
educated man improve the society
adjust to society? in which he lives?
or
Should he accept
the social order as
it is?
21. Pengisian kurikulum bergantung kepada
kehendak masyarakat
Jika kekal seperti sedia ada Jika ingin mengubah
matlamatnya masyarakat
2.Menekankan patuh Matlamatnya :
kepada pihak berkuasa 3.Analisa kritikal
3.Taat kepada tradisi 4.Berdikari
4.Kemahiran meneruskan 5.Arah kendiri
cara hidup semasa 6.Disiplin kendiri
Soalan penting bagi seorang guru adalah bagaimanakah
kurikulum ini boleh dioperasikan dalam rancangan p & p
tahunan, mingguan dan harian dinilai kejayaanya!!!!
22. Tujuan persekolahan
• Bukan untuk mencapai kejayaan dalam pepi eriksaan
tetapi untuk menggunakan pengetahuan yang
diperolehi dari alam persekolahan supaya berkualiti
kehidupan insan boleh dipertingkatkan. Peperiksaan
penting setakat mengesan sejauh mana tujuan
persekolah telah dicapai tetapi ia bukan matlamat
akhir.
• Selaraskan tujuan mengajar dengan matlamat
sukatan pelajaran kementerian pelajaran malaysia,
contoh bagi Kimia dan Ekonomi
23. MATLAMAT DARI PPK ( Kimia)
• Kurikulum kimia(SPM) bertujuan untuk melahirkan
murid yang mempunyai pengetahuan dan kemahiran
dalam bidang kimia dan mampu mengaplikasikan
pengetahuan dan kemahiran ini berlandaskan sikap
saintifik dan nilai murni untuk membuat keputusan
dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan
harian. Justeru, murid mempunyai landasan kimia
untuk melanjutkan pelajaran di samping
mengamalkan budaya sains dan teknologi ke arah
pembentukan masyarakat bersifat ikram, dinamik,
progresif, bertanggungjawab terhadap alam
sekeliling dan mengagumi penciptaan alam.
24. Matlamat dari PPK (Ekonomi Asas)
Ekonomi asas (SPM) bertujuan untuk
membekalkan pelajar dengan pengetahuan
dan kemahiran asas ekonomi serta memupuk
nilai – nilai murni. Dengan demikian pelajar
dapat menyedari dan memahami masalah
ekonomi, menghargai sumbangan daripada
segala kegiatan ekonomi serta
menyelesaikan masalah seharian dengan
berkesan dan bertanggungjawab.
25. • Formal education as used here is, of course, the highly institutionalized,
chronologically graded and hierarchically structured ‘education system’
spanning lower primary school and the upper reaches of the university
(coombs and Ahmed 1974 : 8)
• Non – formal education (bukan formal)…is any organized, systematic,
educational activity carried on outside the framework of the formal
system to provide selected types of learning to particular subgroups in the
population, adults as well as children (coombs and Ahmed 1974 : 8)
• Informal education (informal) as used here is the lifelong process by which
every person acquires and accumulates knowledges, skills, attitudes and
insights from daily experiences and expoosure to the enviroment – at
home, at work, at play, from the example and attitudes of family and
friends; from travel, reading newspaper and books; or by listening to the
radio or viewing films or television. Generally, infoemal education is
unorganized and often unsystematic; yet it accounts for the great bulk of
any person’s total lifetime learning – including that of even a highly
‘schooled’ person (coombs and Ahmed 1974 : 8)
26. Pengetahuan berkaitan :
• Fakta spesifik ( knowledge of specific facts)
• Istilah : (knowledges of terminology)
• Cara atau kaedah membuat sesuatu (knowledge of ways and
means of dealing with specifics)
• Kelaziman atau adat ( conventions)
• Trend dan turutan ( knowledge of trends and sequences)
• Klasifikasi dan kategori ( knowledge of classification and
categories)
• Kriteria
• Kaedah penyelidikan ( methodology)
• Generalisasi dan prinsip dalam sesuatu bidang
• Teori dan struktur pengetahuan
27. Categories of knowledge
• Facts : a specific detail, verifiable information
• Concepts : a general idea or understanding, especially a
generalized idea of a thing or class of things; a category or
classification
• Principles : fundamental truths, laws, doctrines, or rules,
thaht explains the relationnship between two or more
concepts
• Generalizations : a generalization is a principle or concept
that can be applied acrosstopics or disciples
• Skills : profiency, ability, or technique, strategy, method or
tool
• Attitudes : self – knowledges of appreciations, values, and
actions related to a topic that are affective in nature
28. Types of knowledge – Gagne
1. Declarative knowledges – knowledge about
something
2. Procedural knowledge – knowledge about how to
do something
3. Factual knowledge – knowledge about the basic
elements of a topic
4. Conceptual knowledges – knowledge about the
relationships among elements
5. Metacognitive knowledge – knowledge of cognition
in general as awareness of one’s own cognitive
process
29. Types of knowledges - Arends
1. Factual knowledge – knowledge about the basic
elements of topic
2. Conceptual knowledge – knowledge about the
relationships among elements
3. Procedural knowledge – knowledge about how to
do something
4. Metacognitive knowledge – knowledge of cognition
process – knowledge when to use particular
knowledge
30. Types of knowledge - Arends
1. Factual knowledge – peraturan permainan, definisi
segitiga, istilah – istilah supply, demand
2. Conceptual knowledge – gaya belajar/ kognitif,
perhubungan diantara ‘supply and demand’.
3. Procedural knowledge – bermain bola, menulis
surat, merumus semasa membaca
4. Metacognitive knowledge – tahu bila perlu
merumus semasa membaca sesuatu teks, bila perlu
memberi pandangan – bila perlu diam regulasi
kendiri – bila perlu beralih ke kerja/kaedah lain.
31. Struktur kemahiran
1. Kemahiran kognitif, yang banyak melibatkan penggunaan
minda seperti kemahiran berfikir (seperti kemahiran berfikir
secara kritis dan kreatif, dan kemahiran berfikir secara
lateral) dan kemahiran proses sains (seperti membuat
hipotesis, membuat inferens, mengawal pemboleh ubah,
menaakul, dan sebagainya)
2. Kemahiran psikomotor, banyak yang melibatkan
penggunaan pergerakan otot (seperti kemahiran
manipulatif, menari, berbasikal, melukis rajah, dan
sebagainya.
3. Kemahiran sosial atau insaniah, yang banyak melibatkan
perhubungan dengan pihak lain( seperti kemahiran
berkomunikasi, interpersonal, bekerja dalam pasukan dan
sebagainya)
32. Critical Thinking Skills
• Attributing • Mencirikan
• Comparing and constasting • Membandingkan dan
• Grouping and classifing membezakan
• Sequencing • Mengumpulkan dan
• Prioriting mengelaskan
• Membuat urutan
• Analysing
• • Menyusun mengikut
Detecting Bias
keutamaan
• Evaluating
• Menganalisi
• Making conclusions
• Mengesan kecondongan
• Menilai
• Membuat kesimpulan
33. Creative thinking skills
• Generating ideas • Menjanakan idea
• Relating • Membuat inferens
• Making • Menghubungkaitkan
• Making inferences • Meramal
• Predicting • Membuat hipotesis
• Making generalisations • Mensintesiskan
• Visualising • Mengitlak
• Synthesising • Menganalogikan
• Making hypotheses • Membuat gambaran mental
• Making analogies • Mereka cipta
• Inventing
34. Pusat perkembangan kurikulum (PPK)
telah memperakui 16 nilai – nilai murni : -
1. Baik hati 9. Kebersihan fizikal dan
2. Berdikari mental
3. Hemah tinggi 10. Kejujuran
4. Hormat menghormati 11. Kerajinan
5. Kasih sayang 12. Kerjasama
6. Keadilan 13. Kesedaran
7. Kebebasan 14. Kesyukuran
8. keberanian 15. Rasional
16. Semangat bermasyarakat
35. Social skill curriculum
Eg Problems – curriculum needed
2. Teams are
1. Too noisy – inner voices
2. Off – task – task mastering
3. Bogged down – energizing
2. Students
5. don’s listen to other – listening skills
6. Don’s respect opinion – paraphasing
7. One student
8. 1. is hostile – conflict resolution skills
2. is too shy – encouracing / praising
36. Kemahiran sosial
• Controling anger 13. Acknowledge worth of others
• Ignoring distraction 14. Following through
• Negotiating 15.Asking directions
• Accepting differences 16. Asking questions
• Being assertive in acceptable 17. Summarizing
ways 18. Paraphrasing
• Listening actively 19. Managing material
• Being a good sport 20. Expressing non – verbal support
• Resolving conflicts 21. Celebrating success
22. Sitting in the gp
• Reaching agreement /
23. Staying with the gp
consensus
24. Clarifying ideas
• Brainstorming
25. Contributing ideas
• Elaborating
26. Describes feelings
• Using quiet voice 27. Energing the gp