Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran konsep dan implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan berbasis proyek kelompok (team-based project) untuk dosen di Universitas Medan, mencakup penjelasan mengenai karakteristik, tujuan, dan pelaksanaan dari kedua metode tersebut."
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran mata kuliah tertentu oleh mahasiswa. Mahasiswa diminta memberikan penilaian terhadap berbagai aspek pembelajaran seperti metode pembelajaran dosen, sistem penilaian, bahan ajar, dan lain-lain. Dosen juga diminta untuk mengevaluasi silabus mata kuliah dan pelaksanaan proses pembelajaran. Lembaga penelitian menggunakan instrumen ini untuk memantau dan mengevaluasi pel
Dokumen ini berisi rubrik penilaian untuk makalah yang terdiri dari empat bagian utama yaitu identitas makalah, bagian teks utama makalah, sistematika makalah, dan lain-lain. Rubrik ini digunakan untuk menilai berbagai aspek makalah mulai dari judul, isi, sumber yang digunakan, sistematika penulisan, bahasa yang digunakan, hingga ketepatan waktu pengumpulan makalah.
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Pengukuran adalah proses kuantifikasi suatu objek, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah upaya menentukan nilai suatu kegiatan untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga istilah ini berhubungan hirarkis dimana evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya lesson learned dalam kegiatan KKN. Lesson learned adalah pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang berguna bagi orang lain. Lesson learned penting untuk meningkatkan hasil kerja dan memberi inspirasi. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, tujuan, dan metode lesson learned serta contoh penerapannya dalam kegiatan KKN tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Skripsi ini berterima kasih kepada Allah SWT atas berkah dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi tentang peningkatan pembelajaran sifat-sifat cahaya melalui model discovery learning. Terima kasih disampaikan kepada pembimbing, dosen, kepala sekolah tempat penelitian, guru kelas V, orang tua, dan calon istri yang telah mendukung secara ilmu, moral, dan materi. Semoga amal baik mere
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran mata kuliah tertentu oleh mahasiswa. Mahasiswa diminta memberikan penilaian terhadap berbagai aspek pembelajaran seperti metode pembelajaran dosen, sistem penilaian, bahan ajar, dan lain-lain. Dosen juga diminta untuk mengevaluasi silabus mata kuliah dan pelaksanaan proses pembelajaran. Lembaga penelitian menggunakan instrumen ini untuk memantau dan mengevaluasi pel
Dokumen ini berisi rubrik penilaian untuk makalah yang terdiri dari empat bagian utama yaitu identitas makalah, bagian teks utama makalah, sistematika makalah, dan lain-lain. Rubrik ini digunakan untuk menilai berbagai aspek makalah mulai dari judul, isi, sumber yang digunakan, sistematika penulisan, bahasa yang digunakan, hingga ketepatan waktu pengumpulan makalah.
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Pengukuran adalah proses kuantifikasi suatu objek, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah upaya menentukan nilai suatu kegiatan untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga istilah ini berhubungan hirarkis dimana evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya lesson learned dalam kegiatan KKN. Lesson learned adalah pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang berguna bagi orang lain. Lesson learned penting untuk meningkatkan hasil kerja dan memberi inspirasi. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, tujuan, dan metode lesson learned serta contoh penerapannya dalam kegiatan KKN tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Skripsi ini berterima kasih kepada Allah SWT atas berkah dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi tentang peningkatan pembelajaran sifat-sifat cahaya melalui model discovery learning. Terima kasih disampaikan kepada pembimbing, dosen, kepala sekolah tempat penelitian, guru kelas V, orang tua, dan calon istri yang telah mendukung secara ilmu, moral, dan materi. Semoga amal baik mere
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
Dokumen tersebut merupakan hasil diskusi kelompok tentang topik "Problem Solving Learning" yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan IPA Fisika Universitas Negeri Semarang. Diskusi ini membahas tentang contoh penerapan problem solving learning dalam pembelajaran fisika, teori belajar yang mendasari problem solving learning, dan langkah-langkah menerapkan problem solving dalam pembelajaran fisika.
Dokumen tersebut merupakan angket instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru. Angket terdiri dari tiga bagian utama yaitu kuesioner prestasi kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru yang masing-masing berisi pernyataan positif dan negatif untuk dijawab menggunakan skala Likert.
[Ringkasan]
Logframe merupakan pendekatan untuk merencanakan program secara sistematis dan logis melalui beberapa tahapan seperti analisis stakeholder, analisis masalah, penetapan tujuan, dan pemilihan strategi. Hasilnya berupa matriks logframe yang terdiri atas empat elemen yaitu tujuan, sasaran, keluaran, dan kegiatan serta indikator, sumber verifikasi, dan asumsi untuk masing-masing elemen. Logframe berguna untuk perencanaan, monitoring, dan evalu
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkelompok meliputi tahap awal, inti, dan akhir. Terdapat 11 indikator yang dinilai dengan skala 1-5 berdasarkan kemunculan deskriptor tertentu. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses kelompok siswa.
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
Dokumen tersebut membahas metode penelitian pengembangan (research and development) untuk mengembangkan produk pembelajaran. Metode ini terdiri dari 3 tahapan utama yaitu model pengembangan, prosedur pengembangan, dan uji coba produk. Uji coba produk dilakukan kepada ahli, kelompok kecil, dan uji lapangan besar-besaran untuk menilai keefektifan dan kebermanfaatan produk. Hasil uji coba kemudian digunakan untuk
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
Dokumen tersebut merupakan taksonomi revisi Bloom untuk ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang mencakup tingkat-tingkat keterampilan dari mengingat hingga mencipta, menerima hingga mewujudkan nilai, serta meniru hingga mewujudkan presisi gerakan.
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang menggunakan proyek sebagai media pembelajaran. PjBL menggunakan masalah sebagai awal pengumpulan dan integrasi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Terdapat 6 fase pelaksanaan PjBL yaitu penentuan pertanyaan, perencanaan proyek, penyusunan jadwal, pengamatan, penilaian, dan refleksi. PjBL diharapkan
Diskusi implementasiCase METHOD dan team-based projecteenYHaenilah1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan proyek kelompok (team-based project) untuk meningkatkan kualitas lulusan dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, kriteria, dan formula untuk mengukur indikator kinerja utama perguruan tinggi terkait pembelajaran berbasis kasus dan proyek kelompok.
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
Dokumen tersebut merupakan hasil diskusi kelompok tentang topik "Problem Solving Learning" yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan IPA Fisika Universitas Negeri Semarang. Diskusi ini membahas tentang contoh penerapan problem solving learning dalam pembelajaran fisika, teori belajar yang mendasari problem solving learning, dan langkah-langkah menerapkan problem solving dalam pembelajaran fisika.
Dokumen tersebut merupakan angket instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru. Angket terdiri dari tiga bagian utama yaitu kuesioner prestasi kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru yang masing-masing berisi pernyataan positif dan negatif untuk dijawab menggunakan skala Likert.
[Ringkasan]
Logframe merupakan pendekatan untuk merencanakan program secara sistematis dan logis melalui beberapa tahapan seperti analisis stakeholder, analisis masalah, penetapan tujuan, dan pemilihan strategi. Hasilnya berupa matriks logframe yang terdiri atas empat elemen yaitu tujuan, sasaran, keluaran, dan kegiatan serta indikator, sumber verifikasi, dan asumsi untuk masing-masing elemen. Logframe berguna untuk perencanaan, monitoring, dan evalu
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkelompok meliputi tahap awal, inti, dan akhir. Terdapat 11 indikator yang dinilai dengan skala 1-5 berdasarkan kemunculan deskriptor tertentu. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses kelompok siswa.
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
Dokumen tersebut membahas metode penelitian pengembangan (research and development) untuk mengembangkan produk pembelajaran. Metode ini terdiri dari 3 tahapan utama yaitu model pengembangan, prosedur pengembangan, dan uji coba produk. Uji coba produk dilakukan kepada ahli, kelompok kecil, dan uji lapangan besar-besaran untuk menilai keefektifan dan kebermanfaatan produk. Hasil uji coba kemudian digunakan untuk
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
Dokumen tersebut merupakan taksonomi revisi Bloom untuk ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang mencakup tingkat-tingkat keterampilan dari mengingat hingga mencipta, menerima hingga mewujudkan nilai, serta meniru hingga mewujudkan presisi gerakan.
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang menggunakan proyek sebagai media pembelajaran. PjBL menggunakan masalah sebagai awal pengumpulan dan integrasi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Terdapat 6 fase pelaksanaan PjBL yaitu penentuan pertanyaan, perencanaan proyek, penyusunan jadwal, pengamatan, penilaian, dan refleksi. PjBL diharapkan
Diskusi implementasiCase METHOD dan team-based projecteenYHaenilah1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan proyek kelompok (team-based project) untuk meningkatkan kualitas lulusan dan pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, kriteria, dan formula untuk mengukur indikator kinerja utama perguruan tinggi terkait pembelajaran berbasis kasus dan proyek kelompok.
1. Pembelajaran berbasis proyek menggunakan pendekatan konstruktivisme dimana siswa membangun pengetahuan melalui penyelesaian masalah nyata secara berkelompok.
2. Siswa diberikan permasalahan, diminta mencari solusi, dan mengerjakan proyek tim untuk mengatasinya serta mengembangkan keterampilan seperti komunikasi, manajemen waktu, penelitian, dan kerjasama kelompok.
3. Prosesnya mel
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran dimana peserta didik menyelesaikan proyek untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model ini memberikan peran aktif bagi peserta didik dalam menemukan dan mengelola informasi secara kolaboratif untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang diajukan, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang merencanakan pem
1. Dokumen tersebut membahas berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan oleh dosen, termasuk small group discussion, role-play & simulation, discovery learning, self-directed learning, cooperative learning, dan problem based learning.
2. Dokumen tersebut juga membedakan pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran.
3. Dokumen tersebut menjelaskan peran dosen dan mahasiswa dalam beberapa model pembelajaran seperti small group discussion, sim
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis masalah yang menekankan pada proses pemecahan masalah secara ilmiah.
2. Pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk menantang siswa berpikir kritis, mengembangkan pengetahuan baru, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media untuk mengeksplorasi, menilai, menafsirkan, mensintesis, dan menginformasikan informasi guna menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Metode ini dirancang untuk memecahkan masalah kompleks dan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran melalui investigasi yang dipandu oleh pertanyaan penuntun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran berbasis proyek menggunakan proyek sebagai media untuk mengeksplorasi, menilai, menafsirkan, mensintesis, dan menginformasikan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Metode ini dirancang untuk memecahkan masalah kompleks dan mengintegrasikan berbagai materi pelajaran.
Model pembelajaran berbasis proyek melibatkan siswa dalam menyelesaikan proyek/kegiatan untuk mengintegrasikan pengetahuan mereka. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan motivasi belajar, keterampilan pemecahan masalah, dan kolaborasi, namun juga memiliki tantangan seperti membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar.
The document defines various nutrition diagnosis terms related to the intake domain, including problems with energy balance, oral or nutrition support intake, and provides definitions, etiologies, and signs/symptoms for each term. Key problems covered include increased or inadequate energy intake/expenditure, inadequate or excessive oral/enteral intake, and predicted suboptimal or excessive energy intake.
Mata kuliah Anatomi Manusia membahas tentang anatomi sistem organ tubuh manusia dan diampu oleh tim dosen dari berbagai program studi. Mata kuliah ini membahas 12 topik anatomi organ tubuh meliputi 16 pertemuan dengan penilaian melalui tugas, UTS, UAS, dan sikap mahasiswa.
Kolera adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan bakteri Vibrio cholerae melalui konsumsi makanan atau minuman terkontaminasi. Gejalanya berupa diare disertai muntah, feses berwarna keruh, nyeri abdominal, dan demam. Diagnosanya didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan hasil kultur bakteriologis. Penanganannya meliputi rehidrasi oral atau IV, antibiotik, dan sanitasi lingkungan untuk mence
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui droplet. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi primer maupun pasca-primer, yang dapat menimbulkan peradangan dan pembentukan granuloma. Gejala klinis tuberkulosis paru antara lain batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum.
Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring, laring, trakea, dan paru-paru beserta alveolus. Udara masuk melalui rongga hidung dan mengalami penyaringan, pemanasan, dan pengaturan kelembapan sebelum masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas antara udara dengan darah di dalam alveolus. Pernapasan dapat berupa pernapasan dada yang melibatkan otot antara t
Kolera adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan bakteri Vibrio cholerae melalui konsumsi makanan atau minuman terkontaminasi. Penyakit ini menyebabkan diare berair disertai muntah dan dehidrasi berat. Pencegahan kolera meliputi sanitasi lingkungan yang baik, cuci tangan, hindari makanan setengah matang, dan vaksinasi.
Sistem pernapasan manusia meliputi rongga hidung, faring, laring, trakea, dan paru-paru yang berfungsi untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Pernapasan dapat terjadi melalui dada atau perut yang melibatkan kontraksi otot dan pergerakan diafragma untuk mengubah volume rongga dada. Gangguan sistem pernapasan seperti COPD, emfisema, bronkitis, dan pneumonia dapat disebabkan oleh rokok atau
The respiratory system consists of the nose, pharynx, larynx, trachea, bronchi, and lungs. Its primary function is to provide oxygen to cells and remove carbon dioxide. External respiration is the exchange of gases in the lungs, while internal respiration is the exchange of gases at the cellular level. Air enters through the nose and mouth, and passes through multiple structures before reaching the alveoli in the lungs where oxygen and carbon dioxide are exchanged with blood.
1. MATERI PENYEGARAN KONSEP DAN IMPLEMENTASI
CASE METHOD DAN TEAM BASED PROJECT
UNTUK DOSEN-DOSEN DI UNIMED
26 JULI 2022
ASEP SUPENA
081316310505
CASE METHOD (CASE BASED LEARNING).
TEAM BASED PROJECT (PROJECT BASED LAERNING).
2. TOPIK BAHASAN
1. CASE METHOD (CASE BASED LEARNING)
2. TEAM BASED PROJECT (PROJECT BASED LAERNING)
3. MENYIAPKAN CASE METHOD DAN TEAM BASED
PROJECT DALAM RPS.
4. PELAKSANAAN
5. PENILAIAN
3. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN YANG BAIK
1. interaktif,
2. holistik,
3. integratif,
4. saintifik,
5. kontekstual,
6. tematik,
7. efektif,
8. kolaboratif, dan
9. berpusat pada mahasiswa (STUDENT CENTERED LEARNING)
PASAL 11
PERMENDIKBUDRISTEK
3/2020
Tentang SNPT
4. CIRI Student Centered Learning
1. Dosen sebagai fasilitator, desainer, motivator
2. Mahasiswa sebagai pembelajaran yang aktif
dan partisipatif.
5. CONTOH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BELAJAR
1. Mencari dan menemukan sumber belajar
2. Membaca dan menganalisis buku
3. Membaca dan menganalisis artikel jurnal
4. Menganalisi video
5. Menjawab pertanyaan
6. Menganalisis kasus dan menemukan solusi
7. Presentasi dalam diskusi kelas
8. diskusi dan tanya jawab
9. Observasi lapangan
6. CONTOH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BELAJAR
10. Merancang/mendesain produk..
11. Membuat video
12. Membuat paper
13. Membuat artikel
14. Membuat rencana bisnis
15. Bekerja dalam kelompok
16. Membuat laporan keuangan
17. Menganalisis laporan pajak
18. Mendesain/merancang kurikulum
8. KENAPA MENGGUNAKAN CBL DAN PBL
1. LEGAL FORMAL (REGULASI)
2. KEMANFAATAN CBL DAN PBL (VALUE)
3. ….
9. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Perguruan Tinggi
1. IKU 1: Lulusan Mendapatkan Pekerjaan yang Layak
2. IKU 2: Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
3. IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
4. IKU 4: Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
5. IKU 5: Hasil Kerja Dosen Digunakan Oleh Masyarakat Atau
Mendapat rekognisi Internasional
6. IKU 6: Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia.
7. IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif.
8. IKU 8: Program Studi Berstandar Internasional.
10. IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Pemecahan kasus
(case method)
Team-based project
Metode
pembelajaran
Evaluasi
pembelajaran
Kriteria pencapaian nilai Akhir
Project-Based Learning
(PBL)
Case-Based Learning
(CBL)
11. IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Pemecahan kasus (case method)
1. mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang
berusaha untuk memecahkan sebuah kasus;
2. mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk
membangun rekomendasi solusi, dibantu dengan
diskusi kelompok untuk menguji dan
mengembangkan rancangan solusi; dan
3. kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari
percakapan dilakukan oleh mahasiswa. Dosen hanya
memfasilitasi dengan cara mengarahkan diskusi,
memberikan pertanyaan, dan observasi.
Metode
Pembelajaran
12. IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Team-based project:
1.kelas dibagi menjadi kelompok (>1 mahasiswa)
untuk mengerjakan tugas bersama selama jangka
waktu yang lama;
2.kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan
kompleks, lalu diberikan ruang untuk buat rencana
kerja dan model kolaborasi;
3.setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya
akhir yang ditampilkan ke dosen, kelas, atau
penonton lainnya yang dapat memberikan umpan
balik yang konstruktif;
Metode
Pembelajaran
13. IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Kriteria pencapaian nilai akhir:
50% dari bobot nilai akhir harus berdasarkan
kualitas partisipasi diskusi kelas (case
method) dan/atau presentasi akhir project-
based learning.
Evaluasi
Pembelajaran
15. Case-Based Learning (CBL)
•CBL adalah pembelajaran yang
dilaksanakan dengan berbasis kepada
KASUS.
•Mahasiswa mengkaji/membahas kasus
sebagai cara untuk menguasai
kompetensi
16. KASUS=CASE ?
•KASUS adalah cerita, berita atau narasi
yang mengandung permasalahan dari
kehidupan yang perlu dianalisis dan
dicarikan solusinya.
17. HAKIKAT/KARAKTERISTIK CBL
CBL merupakan implemetasi dari pendekatan student center
learning (SCL) dan student active learning.
CBL adalah pembelajaran yang berbasis kepada teori belajar
konstruktivis.
CBL JUGA merupakan implementasi dari authentic learning dan
contextual teaching-learning.
18. HAKIKAT/KARAKTERISTIK CBL
• Mahasiswa dihadapkan kepada sebuah kasus
yang mengandung permasalahan.
• Kasus yang dikaji harus relevan dengan capaian
pembelajaran atau materi yang sedang dipelajari.
• kasus yang disajikan merupakan masalah kokrit (ril)
yang terjadi dalam kehidupan.
19. • Mahasiswa diminta untuk menganalisis kasus dan
mencarikan/menemukan solusi atas masalah yang terkandung di
dalam kasus
• Mahasiswa memanfaatkan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam
menemukan solusi terhadap permasalahan.
HAKIKAT/KARAKTERISTIK CBL
20. • Mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan/kompetensi sebelum
diminta untuk menganalisis kasus dan mengajukan solusi
• Mahasiswa melakukan analisis kasus dan pencarian solusi secara
komprehensif dengan melibatkan banyak sumber, metode atau
perspektif/teori
• Analisis kasus dan penemuan solusi dapat dilakuan secara individu
atau kelompok.
HAKIKAT/KARAKTERISTIK CBL
21. TUJUAN CBL KEUNGGULAN CBL
• Melatih penerapan teori ke dalam kehidupan nyata.
• Malatih kemampuan kognitif tingkat tinggi (HOT):
aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi dan atau mencipta.
• Melatih kemampuan abad 21: komunikasi, kolaborasi,
berpikir kritis, problem solving dan kreatif
• Mendorong belajar aktif dan mandiri.
22. Case-Based Learning (CBL)
v.s.
Problem-Based Learning (PBL)
Terjadi khilaf (beda pendapat) di antara pada ahli
dalam mensikapi hubungan antara CBL dan PBL.
• Ada yang mengatakan Sama
• Ada yang mengatakan Berbeda
23. Case-Based Learning (CBL)
v.s.
Problem-Based Learning (PBL)
• PBL tidak membutuhkan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya
terkait materi yang dipelajari, sedangkan CBL membutuhkan pengetahuan
sebelumnya yang dapat mendukung penyelesaian kasus.
• Pada PBL, masalah mengarahkan pembelajaran sedangkan CBL
mensyaratkan siswa untuk menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk
menyelesaikan kasus.
• masalah pada PBL tidak harus berbasis kasus yang ada dalam kehidupan.
Dalam CBL, masalah disajikan/dibungkus dalam sebuah kasus dan
bersumber dari masalah ril dalam kehidupan.
24. BAGAIMANA CARA MENEMUKAN KASUS
• Bersumber dari kasus-kasus konkrit yang ada di
masyarakat yang diperoleh dari media koran, majalah,
radio, televisi, pidato, seminar, dll.
• Masalah konkrit tetapi kasusnya dikonstruk oleh
dosen.
25. TAHAPAN DAN PROSEDUR PELAKSANAAN CBL
1. Pendalaman konsep/materi
2. Penyajian kasus
3. Pembentukan kelompok
4. Kerja/diskusi kelompok
5. Presentasi hasil kerja kelompok
6. Review dan feedback
a. Pencarian data, informasi, teori
b. Pengajuan gagasan
c. Diskusi
d. Perumusan solusi
e. Penulisan hasil kerja kelompok
26. CONTOH PENERAPAN MATODE KASUS
POKOK BAHASAN SUB-POKOK BAHASAN
Student with special
educational needs
• Konsep Anak berkebutuhan khusus.
• Pendidikan khusus (special education)
• Pendidikan inklusif.
MATA KULIAH : Psikologi Pendidikan
SKS : 2 sks
PRODI : ………………….
27. CONTOH KASUS
• Seorang siswa berkebutuhan khusus dengan hambatan penglihatan
(tunanetra) usia 8 tahun tinggal di sebuah daerah. Dia ingin dan harus
memenuhi haknya untuk mendapatkan Pendidikan. SLB terdekat
berada di kota kabupaten yang jaraknya kurang lebih 200 km. Jauhnya
jarak dan besarnya biaya transportasi menjadi kesulitan utama untuk
menempuh Pendidikan di SLB. Di sekitar rumahnya kurang lebih
berjarak 100 meter ada SD umum. Dia sebenarnya mau untuk
bersekolah di SD umum yang dekat dengan rumahnya, tetapi sekolah
masih keberatan untuk menerima dia dengan alasan belum siap atau
belum mampu untuk memberi layanan Pendidikan kepada tunanetra.
Apa solusi yang bisa anda lakukan atau tawarkan untuk memecahkan
masalah tersebut?
28. TUGAS ANALISIS KASUS
1. Deskripsikan apa kesulitan atau hambatan yang terjadi.
2. Kenapa kesulitan terjadi (faktor penyebab)
3. Deskripsikan kondisi ideal yang diharapkan.
4. Deskripsikan norma/aturan/ketentuan yang berlaku terkait dengan kasus.
5. Deskripsikan kemungkinan2 solusi.
30. • PBL adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan
proyek sebagai media dan inti kegiatan, dimana mahasiswa
dituntut untuk melakukan eksplorasi, analisis, sintesis,
penilaian, problem solving dan/atau menghasilkan karya
sebagai wujud dari hasil belajar.
Project-Based Learning (PBL)
31. Project
• Project adalah sebuah pekerjaan atau tugas yang
menuntut mahasiswa untuk melakukan eksplorasi,
kolaborasi, analisis, sintesis, penilaian, problem
solving dan/atau menghasilkan karya sebagai wujud
dari hasil belajar, yang dilakukan dalam waktu yang
relative panjang/lama. Dalam satu semester mungkin
satu project.
32. TUJUAN PBL KEUNGGULAN
1. Penguasaan konten (capaian pembelajaran)
2. Melatih kemampuan untuk mengimplementasikan
konsep/teori ke dalam realita
3. Melatih dan meningkatkan kemamuan berpikir tingkat
tinggi (HOT): aplikasi, analisis, sintesis, kritis, kreatif,
evaluasi dan mencipta.
4. Melatih dan meningkatkan kemampuan kerja: komunikasi,
kolaborasi, berpikir kritis, problem solving dan kreatif.
5. Mendorong dan melatih kebiasaan belajar aktif dan
mandiri.
33. HAKIKAT-KARAKTERISTIK PBL
Pondasi dan Ide pembelajaran berbasis proyek digagas oleh
John Dewey learning by doing
PBL merupakan implemetasi dari pendekatan student center
learning (SCL) dan student active learning.
PBL adalah pembelajaran yang berbasis/berorientasi kepada
teori belajar konstruktivism.
PBL merupakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
34. • Dalam pembelajaran PBL, mahasiswa dituntut (difasilitasi) untuk
mengerjakan sebuah tugas/projek yang dikerjakan secara team dalam
waktu yang relative Panjang (0.5 s.d. 1 semester).
• Projek adalah sebuah pekerjaan/kegiatan yang menuntut mahasiswa untuk
melakukan eksplorasi, analisis, sintesis, interpretasi, penilaian, investigasi,
solusi, kolaborasi dan menghasilkan karya sebagai wujud hasil belajar.
• Proyek yang ditawarkan merupakan pekerjaan dan karya nyata dalam
kehidupan (authentic dan kontekstual).
HAKIKAT-KARAKTERISTIK PBL
35. • PBL menuntut/memfasilitasi mahasiswa untuk berlatih
menginplementasikan pengetahuannya ke dalam situasi
nyata.
• Mahasiswa harus memanfaatkan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dimiliki untuk mengerjakan proyek.
HAKIKAT-KARAKTERISTIK PBL
36. • Dalam mengerjakan project, mahasiswa menggunakan berbagai
teori/disiplin ilmu/perspektif/metode/sumber secara komprehensif.
• Mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan/kompetensi sebagai
bekal untuk mengerjakan proyek.
HAKIKAT-KARAKTERISTIK PBL
37. 1. Pendalaman materi/konsep
2. Pembentukan kelompok
3. Penugasan projek
4. Pelaksanaan projek
• Perencaan projek dan time schedule
• Pencarian data, informasi, teori, bahan, alat, resources
• Pengajuan konsep, desain, gagasan, solusi
• Diskusi dan validasi
• Perumusan/penulisan hasil kerja
5. Pembuatan pelaporan
6. Mempresentasikan hasil projek
7. Menilai hasil dan feedback
LANGKAH DAN PROSEDUR PBL
38. CONTOH TUGAS PROJEK
• Mahasiswa ditugaskan untuk mendesain kurikulum bagi
siswa berkebutuhan khusus yang ada di sekolah umum
(sekolah inklusif),
• Mahasiswa diminta untuk merangcang desain/model
pembelajaran berbasis web. (online learning)
• Mahasiswa ditugaskan untuk mendesain model (prototipe)
kendaraan yang ramah lingkungan.
39. CONTOH TUGAS PROJEK
• Mahasiswa ditugaskan untuk membuat business plan dan
mengimplementasikannya dalam waktu terbatas.
• Mahasiswa ditugaskan untuk merancang instrument
diagnosis siswa autis dan menguji efektivitasnya.
• Mahasiswa ditugaskan untuk merancang desain/model
pembelajaran yang berbasis kepada teori behavioristik..
40. 1. Tugas projek sebaiknya dilengkapi dengan petunjuk atau pedoman
pelaksanaan projek, supaya memudahkan mahasiswa dalam
mengerjakannya.
2. Panduan disarankan simple tetapi memberi petunjuk yang “clear”
bagi mahasiswa tentang apa yang harus dikerjakan, dimana, kapan,
siapa, bagaimana kriteria keberhasilan dll.
PETUNJUK/PANDUAN/PEDOMAN
PELAKSANAAN PROJEK
41. 1. Tujuan
2. Hasil yang diharapkan
3. deskripsi tugas
4. Waktu penyelesaian
5. Kriteria penilaian
PETUNJUK/PANDUAN/PEDOMAN
PELAKSANAAN PROJEK
42. PENILAIAN PBL DAN CBL
PROSES
HASIL
• Bagaimana mahasiswa bekerja (aktivitas,
partisipasi)
• Bagaimana sikap/character yang terbangun.
• Kemampuan mempresentasikan.
• Kualitas produk yang dihasilkan.
44. KISI-KISI PENILAIAN HASIL PBL
• Penilaian hasil (produk):
• Penggunaan sumber dan metode yang bervariasi
• Dukungan teori (relevansi teori)
• Tinjauan yang komprehensif (dari berbagai sisi/perspektif)
• Orisinalitas gagasan/solusi/produk
• Kebaruan/Inovasi gagasan/solusi/produk,
• Kepraktisan gagasan/solusi/produk
• Efektivitas atau kemanfaatan gagasan/solusi/produk,
45. KISI-KISI PENILAIAN HASIL PBL
• Penilaian presentasi:
• Kemampuan komunikasi
• Penguasaan materi
• Penggunaan media
• kepribadian (tampilan, keramahan, semangat, kolaboratif)
47. SKALA PENILAIAN (RATING SCALE)
PRESENTASI DISKUSI KELAS
No Aspek yang dinilai Bobot
(%)
Skor
(1-5)
Nilai
(bobotxskor)
1 Kemampuan berkomunikasi 15
2 Penguasaan materi 30
3 Kemampuan menjawab pertanyaan 20
4 Penggunaan media 20
5 Sikap/Kepribadian (tampilan/semangat/keramahan/
kerjasama
15
Jumlah 100
Nilai rata-rata (akhir)
SKORING:
1= Sangat kurang; 2= Kurang; 3= Cukup; 4= Baik; 5= Sangat baik
Mata kuliah : ……………………….………………………………………………………………………………..
Nama mahasiswa : ……………………….……………………………………………………………………………….
Tugas/produk : presentasi dalam diskusi kelas . tanggal: …………………………………………
48. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL PROJECT
(RATING SCALE)
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT
(%)
SKOR
(1-5)
NILAI
(Bobotxskor)
1 Tinjauan yang komprehensif (dari berbagai
teori/perspektif)
15
2 Orisinalitas gagasan/solusi/produk 20
3 Kebaruan/Inovasi gagasan/solusi/produk 20
4 Kepraktisan gagasan/solusi/produk 20
5 Efektivitas atau kemanfaatan gagasan/solusi/produk, 25
JUMLAH 100
Rata-rata
SKORING
1= Sangat kurang; 2= Kurang; 3= Cukup; 4= Baik; 5= Sangat baik
Mata kuliah : ……………………….………………………………………………………………………………..
Nama mahasiswa : ……………………….……………………………………………………………………………….
Nama tugas : ………………………………………………………………………………………………………..
49. INSTRUMEN PENILAIAN PBL
(RUBRIC)
NO ASPEK PENILAIAN 1 2 3 4
1 Inovasi Karya belum
mengandung
inovasi
Karya sudah
mengandung
inovasi tetapi
kurang praktis
Karya sudah
mengandung
inovasi dan
mudah digunakan
(praktis)
Karya sudah
mengandung inovasi,
mudah digunakan dan
memiliki nilai
ekonomis
2 Orisinalitas
3 Kepraktisan
4 Kemanfaatan
5 …………….
RUBRIK
PENILAIAN HASIL PROJECT