SlideShare a Scribd company logo
• 1304015
Anita
• 1304015078
Astie Afriani
• 1304015
Astry Setya Rahayu
• 1304015
Fara dila
• 1304015316
Mia Zulita
• 1304015460
Rostuti
• 1304015558
Yohana Fransiska Zerlinda
3J
PENDAHULUAN
•Upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi dari
mikroorganisme
IMUNISASI
•Sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu
menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia
terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
•Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem
imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik
sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksin.
VAKSIN
MANFAAT VAKSIN
 Dalam hal penyakit, lebih bijaksana untuk mencegah dari pada
mengobati.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan vaksinasi. Vaksinasi sangat
membantu untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi yang menular baik karena
virus atau bakteri, misalnya polio, campak, dll.
 Melalui vaksinasi, anak-anak mengembangkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit yang mestinya bisa dicegah
 Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama,
yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.
Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus, bakteri atau
organisme lain yang telah mati atau dilemahkan disuntikkan ke dalam
tubuh.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan sekunder penyakit
infeksi, yaitu dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh guna peningkatan
pada paparan penyakit di kemudian hari.
Vaksin kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
memproduksi antibodi untuk melawan organisme tersebut. Lain waktu
saat organisme tersebut kembali menyerang tubuh, antibodi dari sistem
kekebalan akan menyerang dan akan menghentikan infeksi.
CARA KERJA VAKSIN
Dengan masuknya antigen tersebut agar
tubuh memiliki kekebalan spesifik
terhadap penyakit tertentu
ANTIGEN ini dpt merupakan bakteri/virus
yg dilemahkan.
Setiap bakteri/virus punya antigen yg
KHAS  tubuh akan ingat Saat ada yg
menyerang, tubuh sudah kenal. 
Dimusnahkan sebelum jd penyakit
Live Attenuated Vaccine
(Kuman yang hidup dilemahkan)
Inactivated Vaccine (Killed Vaccine)
Vaksin Toksoid
Vaksin Acellular dan Subunit
1
2
3
4
TYPE VAKSIN
Live Attenuated Vaccine
(Kuman yang Hidup dilemahkan)1
Vaksin yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya
virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun
masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah.
Contoh : Vaksin Polio, Vaksin TBC, Vaksin Demam Tifoid, Vaksin Campak.
Inactivated Vaccine (Killed Vaccine)2
Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam
media pembiakan (persemaian), kemudian dibuat tidak aktif (inactivated) dengan
penanaman bahan kimia (biasanya formalin)
Contoh : Vaksin Influenza
Vaksin Toksoid3
Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan
memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang
dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai
natural fluid plain toxoid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin.
Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun.
Contoh :Vaksin Difteri dan Tetanus
Vaksin Acellular dan Subunit4
Vaksin sub-unit yang inactivated dengan bentuknya yang unik terdiri atas rantai
panjang molekul-molekul gula yang membentuk permukaan kapsul bakteri
tertentu.
Contoh: Vaksin Hepatitis B, Vaksin Hemofilus Influenza tipe b (Hib)
Tetanus
Pertusis
Hepatitis B
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN VAKSIN
Polio
Campak
Difteri
VAKSIN DI INDONESIA
Berdasarkan Data Ikatan Dokter Indonesia
BCG
JENIS IMUNISASI YANG WAJIB PADA ANAK
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
0-7 hr
9 Bulan
-Hepatitis B
-Polio 1
-Hepatitis B
-Polio 2
-BCG
-BCG
-DPT
-Polio 2
CAMPAK
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
IMUNISASI DASAR LENGKAP
24 Bulan
Imunisasi lanjutan
-DPT
-Polio
SEKOLAH DASAR
-Tetanus
-Diptheria
18 Bulan
Vaksin BCG Kering1
1. DESKRIPSI
Imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang
bisa menimbulkan kematian atau kecacatan.
Vaksin ini adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis
hidup yang sudah dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin = BCG).
2. INDIKASI
Menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC)
3. CARA PEMBERIAN
Cara pemberiannya melalui suntikan. Sebelum disuntikan, vaksin BCG harus dilarutkan
terlebih dahulu. Dosis 0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak dan orang dewasa.
Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2 bulan, akan tetapi biasanya diberikan pada
bayi umur 2 atau 3 bulan. disuntikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas.
Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan penyerapan pelan-pelan. Dalam memberikan
suntikan intrakutan, agar dapat dilakukan dengan tepat, harus menggunakan jarum pendek
yang sangat halus (10 mm, ukuran 26) .
5. EFEK SAMPING
Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada imunisasi dengan
vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam. Setelah 1-2 minggu diberikan
imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan
Vaksin DPT2
1. DESKRIPSI
Imunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit, yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus.
a. Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria.
Difteri disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di mulut, tenggorokan dan hidung.
Difteri menyebabkan selaput tumbuh disekitar bagian dalam tenggorokan. Selaput
tersebut dapat menyebabkan kesusahan menelan, bernapas, dan bahkan bisa
mengakibatkan mati lemas. Bakteri menghasilkan racun yang dapat menyebar keseluruh
tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti kelumpuhan dan gagal
jantung.
b. Pertusis, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Bordetella Perussis.
Batuk bisa mencapai 1-3 bulan. Batuk rejan adalah penyakit yang menyerang saluran
udara dan pernapasan dan sangat mudah menular. Penyakit ini menyebabkan serangan
batuk parah yang berkepanjangan. Diantara serangan batuk ini, anak akan megap-megap
untuk bernapas.
c. Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetani.
Kuman ini bersifat anaerob, sehingga dapat hidup pada lingkungan. Tetanus dapat
menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa. Pada bayi penularan disebabkan
karena pemotongan tali pusar tanpa alat yang steril atau dengan cara tradisional dimana
alat pemotong dibubuhi ramuan tradisional yang terkontaminasi spora kuman tetanus.
2. INDIKASI
Untuk Imunisasi secara simultan terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan
3. CARA PEMBERIAN
•Vaksin harus dikocok dulu untuk menghomogenkan suspensi.
•Vaksin harus disuntikkan secara intramuskuler atau secara subkutan yang dalam.Bagian
anterolateral paha atas merupakan bagian yang direkomendasikan untuk tempat
penyuntikkan
•Suntikan diberika pada paha tengah luar atau subkutan dalam dengan dosis 0,5 cc.
Imunisasi dasar diberikan 2-3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan jarak waktu antara
2 penyuntikan 4-6 minggu.
4. EFEK SAMPING
Pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek ringan seperti
terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan demam
Vaksin Polio3
1. DESKRIPSI
Imunisasi Polio untuk mencegah serangan virus polio yang dapat menyebabkan
kelumpuhan.
• Imunisasi polio ada 2 macam :
a. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telah
dimatikan dan diberikan melalui suntikan.
b. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah
dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.
• Polio atau lengkapnya poliomelitis adalah suatu penyakit radang yang menyerang saraf
dan dapat menyebabkan lumpuh pada kedua kaki.Walaupun dapat sembuh, penderita
akan pincang seumur hidup karena virus ini membuat otot-otot lumpuh dan tetap kecil.
2. INDIKASI
•Imunisasi kekebalan terhadap poliomyelitis ntuk melindungi dari penyakit polio yang
menyebabkan kelumpuhan
3. CARA PEMBERIAN
•Vaksin polio harus diberikan secara oral sebanyak 2 tetes langsung ke dalam mulut
melalui pipet
•Jangka waktu 0 sampai 5 bulan
•Jarak 1 bulan
4. EFEK SAMPING
Pada umunya tidak terdapat efek samping.
Vaksin Campak4
1. DESKRIPSI
Imunisasi Campak untuk mencegah radang paru, diare, dan radang otak karena virus
campak. Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Infeksi
disebarkan lewat udara (airborne)
2. INDIKASI
Mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secar aktif.
3. CARA PEMBERIAN
Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan pada umur 9-11
bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikan, vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan
dengan pelarut steril yang telah tersedia yang derisi 5 ml cairan pelarut. Kemudian suntikan
diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan.
4. EFEK SAMPING
Dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi
8-12 hari setelah vaksinasi.
Vaksin Hepatitis-B5
1. DESKRIPSI
Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan
merusak hati, bila berlangsung sampai dewasa dapat menjadi kanker hati. Virus itu
menyerang hati dan merusak organ tubuh secara tidak langsung melalui gangguan sistem.
2. INDIKASI
Untuk imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus lain seperti virus
Hepatisis A, Hepatisis C atau virus lain yang diketahui dapat menginfeksi hati
3. CARA PEMBERIAN
•Vaksin Hepatisis B disuntikkan secara intramuskuler
•Dosis untuk dewasa (≥ 10 tahun) 1,0 ml. Sedangkan dosis untuk bayi/anak (<10 tahun) 0,5
ml. Pada Anak/Dewasa > 1 tahun sebaiknya disuntikkan, sedangkan pada bayi sebaiknya pada
paha
•Vaksin harus dikocok dahulu sebelum digunakan.
4. EFEK SAMPING
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

More Related Content

What's hot

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
tristyanto
 
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilinRancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
aufia w
 
Toksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareToksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshare
Inoy Trisnaini
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
witanurma
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
roywidhie
 

What's hot (20)

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Room qualification
Room qualificationRoom qualification
Room qualification
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilinRancangan formula-suppositoria-aminofilin
Rancangan formula-suppositoria-aminofilin
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
 
Alif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifikAlif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifik
 
Toksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshareToksikokinetik,slideshare
Toksikokinetik,slideshare
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
 
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasif
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasifImunisasi aktif dan Imunisasi pasif
Imunisasi aktif dan Imunisasi pasif
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 

Viewers also liked (14)

Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Vaksin rekombinan
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Ppt imunisasi
Ppt imunisasiPpt imunisasi
Ppt imunisasi
 
Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016Pelatihan kader pin polio 2016
Pelatihan kader pin polio 2016
 
04. efek samping & teknik imunisasi
04. efek samping & teknik imunisasi04. efek samping & teknik imunisasi
04. efek samping & teknik imunisasi
 
Manfaat dan bahaya vaksinasi
Manfaat dan bahaya vaksinasiManfaat dan bahaya vaksinasi
Manfaat dan bahaya vaksinasi
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Presentation imunisasi
Presentation imunisasiPresentation imunisasi
Presentation imunisasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasiPenyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi
 

Similar to VAKSIN DI INDONESIA

Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
Ira Rosita
 
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITAKONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
IwanSyaputra6
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
diana diana
 

Similar to VAKSIN DI INDONESIA (20)

Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
 
Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITAKONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
 
IMUNISASI DASAR.ppt
IMUNISASI  DASAR.pptIMUNISASI  DASAR.ppt
IMUNISASI DASAR.ppt
 
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptxIMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisas
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

VAKSIN DI INDONESIA

  • 1. • 1304015 Anita • 1304015078 Astie Afriani • 1304015 Astry Setya Rahayu • 1304015 Fara dila • 1304015316 Mia Zulita • 1304015460 Rostuti • 1304015558 Yohana Fransiska Zerlinda 3J
  • 2. PENDAHULUAN •Upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi dari mikroorganisme IMUNISASI •Sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme •Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. VAKSIN
  • 3. MANFAAT VAKSIN  Dalam hal penyakit, lebih bijaksana untuk mencegah dari pada mengobati. Salah satu caranya adalah dengan memberikan vaksinasi. Vaksinasi sangat membantu untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi yang menular baik karena virus atau bakteri, misalnya polio, campak, dll.  Melalui vaksinasi, anak-anak mengembangkan kekebalan tubuh terhadap penyakit yang mestinya bisa dicegah  Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.
  • 4. Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus, bakteri atau organisme lain yang telah mati atau dilemahkan disuntikkan ke dalam tubuh. Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan sekunder penyakit infeksi, yaitu dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh guna peningkatan pada paparan penyakit di kemudian hari. Vaksin kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan organisme tersebut. Lain waktu saat organisme tersebut kembali menyerang tubuh, antibodi dari sistem kekebalan akan menyerang dan akan menghentikan infeksi. CARA KERJA VAKSIN
  • 5. Dengan masuknya antigen tersebut agar tubuh memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu ANTIGEN ini dpt merupakan bakteri/virus yg dilemahkan. Setiap bakteri/virus punya antigen yg KHAS  tubuh akan ingat Saat ada yg menyerang, tubuh sudah kenal.  Dimusnahkan sebelum jd penyakit
  • 6. Live Attenuated Vaccine (Kuman yang hidup dilemahkan) Inactivated Vaccine (Killed Vaccine) Vaksin Toksoid Vaksin Acellular dan Subunit 1 2 3 4 TYPE VAKSIN
  • 7. Live Attenuated Vaccine (Kuman yang Hidup dilemahkan)1 Vaksin yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah. Contoh : Vaksin Polio, Vaksin TBC, Vaksin Demam Tifoid, Vaksin Campak. Inactivated Vaccine (Killed Vaccine)2 Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan (persemaian), kemudian dibuat tidak aktif (inactivated) dengan penanaman bahan kimia (biasanya formalin) Contoh : Vaksin Influenza
  • 8. Vaksin Toksoid3 Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai natural fluid plain toxoid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun. Contoh :Vaksin Difteri dan Tetanus Vaksin Acellular dan Subunit4 Vaksin sub-unit yang inactivated dengan bentuknya yang unik terdiri atas rantai panjang molekul-molekul gula yang membentuk permukaan kapsul bakteri tertentu. Contoh: Vaksin Hepatitis B, Vaksin Hemofilus Influenza tipe b (Hib)
  • 9. Tetanus Pertusis Hepatitis B PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN VAKSIN Polio Campak Difteri
  • 10. VAKSIN DI INDONESIA Berdasarkan Data Ikatan Dokter Indonesia
  • 11. BCG JENIS IMUNISASI YANG WAJIB PADA ANAK DPT Polio Campak Hepatitis B
  • 12. 0-7 hr 9 Bulan -Hepatitis B -Polio 1 -Hepatitis B -Polio 2 -BCG -BCG -DPT -Polio 2 CAMPAK 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan IMUNISASI DASAR LENGKAP
  • 13. 24 Bulan Imunisasi lanjutan -DPT -Polio SEKOLAH DASAR -Tetanus -Diptheria 18 Bulan
  • 14. Vaksin BCG Kering1 1. DESKRIPSI Imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan. Vaksin ini adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin = BCG). 2. INDIKASI Menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC) 3. CARA PEMBERIAN Cara pemberiannya melalui suntikan. Sebelum disuntikan, vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu. Dosis 0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak dan orang dewasa. Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2 bulan, akan tetapi biasanya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan. disuntikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas. Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan penyerapan pelan-pelan. Dalam memberikan suntikan intrakutan, agar dapat dilakukan dengan tepat, harus menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10 mm, ukuran 26) .
  • 15. 5. EFEK SAMPING Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam. Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan
  • 16. Vaksin DPT2 1. DESKRIPSI Imunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit, yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus. a. Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Difteri disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di mulut, tenggorokan dan hidung. Difteri menyebabkan selaput tumbuh disekitar bagian dalam tenggorokan. Selaput tersebut dapat menyebabkan kesusahan menelan, bernapas, dan bahkan bisa mengakibatkan mati lemas. Bakteri menghasilkan racun yang dapat menyebar keseluruh tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti kelumpuhan dan gagal jantung. b. Pertusis, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Bordetella Perussis. Batuk bisa mencapai 1-3 bulan. Batuk rejan adalah penyakit yang menyerang saluran udara dan pernapasan dan sangat mudah menular. Penyakit ini menyebabkan serangan batuk parah yang berkepanjangan. Diantara serangan batuk ini, anak akan megap-megap untuk bernapas. c. Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetani. Kuman ini bersifat anaerob, sehingga dapat hidup pada lingkungan. Tetanus dapat menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa. Pada bayi penularan disebabkan karena pemotongan tali pusar tanpa alat yang steril atau dengan cara tradisional dimana alat pemotong dibubuhi ramuan tradisional yang terkontaminasi spora kuman tetanus.
  • 17. 2. INDIKASI Untuk Imunisasi secara simultan terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan 3. CARA PEMBERIAN •Vaksin harus dikocok dulu untuk menghomogenkan suspensi. •Vaksin harus disuntikkan secara intramuskuler atau secara subkutan yang dalam.Bagian anterolateral paha atas merupakan bagian yang direkomendasikan untuk tempat penyuntikkan •Suntikan diberika pada paha tengah luar atau subkutan dalam dengan dosis 0,5 cc. Imunisasi dasar diberikan 2-3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan jarak waktu antara 2 penyuntikan 4-6 minggu. 4. EFEK SAMPING Pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan demam
  • 18. Vaksin Polio3 1. DESKRIPSI Imunisasi Polio untuk mencegah serangan virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. • Imunisasi polio ada 2 macam : a. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan. b. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. • Polio atau lengkapnya poliomelitis adalah suatu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan lumpuh pada kedua kaki.Walaupun dapat sembuh, penderita akan pincang seumur hidup karena virus ini membuat otot-otot lumpuh dan tetap kecil. 2. INDIKASI •Imunisasi kekebalan terhadap poliomyelitis ntuk melindungi dari penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan
  • 19. 3. CARA PEMBERIAN •Vaksin polio harus diberikan secara oral sebanyak 2 tetes langsung ke dalam mulut melalui pipet •Jangka waktu 0 sampai 5 bulan •Jarak 1 bulan 4. EFEK SAMPING Pada umunya tidak terdapat efek samping.
  • 20. Vaksin Campak4 1. DESKRIPSI Imunisasi Campak untuk mencegah radang paru, diare, dan radang otak karena virus campak. Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Infeksi disebarkan lewat udara (airborne) 2. INDIKASI Mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secar aktif. 3. CARA PEMBERIAN Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikan, vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang derisi 5 ml cairan pelarut. Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan. 4. EFEK SAMPING Dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
  • 21. Vaksin Hepatitis-B5 1. DESKRIPSI Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati, bila berlangsung sampai dewasa dapat menjadi kanker hati. Virus itu menyerang hati dan merusak organ tubuh secara tidak langsung melalui gangguan sistem. 2. INDIKASI Untuk imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus lain seperti virus Hepatisis A, Hepatisis C atau virus lain yang diketahui dapat menginfeksi hati 3. CARA PEMBERIAN •Vaksin Hepatisis B disuntikkan secara intramuskuler •Dosis untuk dewasa (≥ 10 tahun) 1,0 ml. Sedangkan dosis untuk bayi/anak (<10 tahun) 0,5 ml. Pada Anak/Dewasa > 1 tahun sebaiknya disuntikkan, sedangkan pada bayi sebaiknya pada paha •Vaksin harus dikocok dahulu sebelum digunakan. 4. EFEK SAMPING Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.