SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KONSEP IMUNISASI
DEFENISI
• Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
antigen, sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang
serupa, tidak terjadi penyakit
• Imunisasi merupakan salah satu cara menjaga
kesehatan yang tergolong murah, karena terbukti dapat
mencegah atau mengurangi sakit kejadian sakit, cacat,
dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)
JENIS VAKSIN
Pada dasarnya vaksin dibuat dari:
• Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan
• Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan
• Bagian kuman tertentu/komponen kuman yang biasanya
berupa protein khusus
JENIS VAKSIN
• Imunisasi aktif
Merupakan pemberian vaksin (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (antibody) oleh sistem
imun dalam tubuh.
Berbagai jenis vaksin bila diberikan pada anak merupakan
contoh imunisasi aktif.
Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti
setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, setelah
rangsangan tersebut, kadar zat anti dalam tubuh anak akan
meningkat
Anak akan menjadi kebal.
Pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan
menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari
luar tubuh
• Imunisasi pasif
Suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif
Imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat
anti, sehingga kadarnya dalam darah meningkat
PERBEDAAN IMUNISASI AKTIF DAN
PASIF
• Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat
anti dalam tubuh harus meningkat, pada imunisasi aktif
diperlukan waktu yang agak lama untuk membuat zat
anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif
• Kekebalan yang terdapat dalam imunisasi aktif bertahan
lama (bertahun-tahun), sedangkan pada imunisasi pasif
hanya berlangsung beberapa bulan
TUJUAN IMUNISASI
• Diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas serta dapat mengurangi kecatatan akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
• Penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan
(pertusis), campak (measles), polio dan tuberculosis.
MANFAAT IMUNISASI
1. Bagi anak
• Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit,
kemungkinan cacat atau kematian
2. Bagi keluarga
• Menghilangkan kecemasan dan stress akibat anak sering
sakit
• Mendorong anak untuk menciptakan kondisi bagi anaknya
untuk menjalani masa kanak kanak yang ceria dan sehat
3. Bagi negara
• Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat dan cerdas untuk melanjutkan pembangunan negara
(Menurut Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2010)
JENIS IMUNISASI
1. BCG
• Tujuan: untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC.
• Mengandung kuman BCG (Bacillus calmette guerin)
• Tidak boleh diberikan kepada pasien imunokompromise (ex:
leukemia, dll)
• Pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan ketika BBL sampai usia
12 bulan, tetapi umumnya diberikan pada usia 0-2 bulan.
• Diberikan hanya 1 kali
• Dosisnya adalah 0,05 ml melalui intrakutan di lengan kanan atas
pada insersio m. deltoideus.
• Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8
jam
• Tidak boleh dilakukan pada anak yang positif TBC
DPT (DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS)
• Manfaat: menimbulkan kekebalan aktif thd penyakit difteri,
pertusis (batuk rejan) dan tetanus
• Vaksin difteri terbuat dari vaksin difteria yang dilemahkan
• Vaksin tetanus yang digunakan adalah toksoid tetanus yaitu
toksin dari kuman tetanus yang telah dilemahkan
• Imunisasi DPT diberikan 3 kali, sejak usia 2 bulan, dengan
selang waktu minimal penyuntikan adalah 4 minggu
• Reaksinya anak demam ringan, pembengkakan dan nyeri
pada area penyuntikan selama 1-2 hari
• ES: demam dan kejang, jika anak mengalami pertusis
• Kontraindikasi: tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit
parah, anak yang menderita kejang demam kompleks, anak
batuk rejan, anak gangguan kekebalan tubuh
VAKSIN POLIO
• Terdiri dari 2 kemasan, yaitu
OPV (oral polio vaccine) → diberikan secara oral
sebanyak 2 tetes
IPV (inactivated polio vaccine) → tersedia pada
kemasan 0,5 ml diberikan melalui injeksi intramuskular
• Imunisasi dasar diberikan 4 kali, yaitu:
Saat bayi lahir
Umur 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan
Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 18-24
bulan atau saat anak berusia 4-6 tahun
VAKSIN HEPATITIS B
• Hepatitis B diberikan secara intramuskular
• Segera diberikan saat bayi lahir
• Hep B 1 diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
• Hep B 2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari
imunisasi Hep B 1
• Untuk mengoptimalkan respon imun, interval Hep B 2
dgn Hep B 3 minimal 2 bulan, terbaiknya 5 bulan,
sehingga diberikan saat anak usia 3-6 bulan
• Pemberian vaksin dilakukan secara intramuskular di
daerah paha dengan dosis 0,05 ml
VAKSIN CAMPAK
• Jenis vaksin campak:
Monovalen
Kombinasi vaksin campak dengan vaksin rubela
Kombinasi dengan mumps dan rubella
Kombinasi dengan mumps, rubela dan varisella
• Diberikan 2 kali, yaitu umur 9 bulan sebagai imunisasi
dasar dan umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan
• Imunisasi ketiga diberikan saat anak usia sekolah dasar
• Diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml
JENIS-JENIS IMUNISASI TAMBAHAN
YANG DIBERIKAN
1. MMR
• Usia: 15-18 bulan
• Dosis: 0,5 ml
• Bila anak MMR, campak II (5-6 tahun) tidak diberikan
• Ulang usia 10-12 tahun
VAKSIN NON-PPI
• Haemophilus Influenza tipe B
• MMR
• Varisella
• Demam tifoid
• Hepatitis A
• Influenza
• Pneumokokos
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA

More Related Content

Similar to KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA

Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Dedi Kun
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasiIra Rosita
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiHenki Ata
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Amalia Ifanasari
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaStephanieLexyLouis1
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kiaUlaa12
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudusFania Nisa
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 

Similar to KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA (20)

Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
VAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIAVAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIA
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kia
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
 
Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
 
Kb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasiKb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 

Recently uploaded

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 

Recently uploaded (20)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 

KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA

  • 2. DEFENISI • Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit • Imunisasi merupakan salah satu cara menjaga kesehatan yang tergolong murah, karena terbukti dapat mencegah atau mengurangi sakit kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
  • 3. JENIS VAKSIN Pada dasarnya vaksin dibuat dari: • Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan • Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan • Bagian kuman tertentu/komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus
  • 4. JENIS VAKSIN • Imunisasi aktif Merupakan pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) oleh sistem imun dalam tubuh. Berbagai jenis vaksin bila diberikan pada anak merupakan contoh imunisasi aktif. Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, setelah rangsangan tersebut, kadar zat anti dalam tubuh anak akan meningkat Anak akan menjadi kebal. Pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh
  • 5. • Imunisasi pasif Suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif Imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah meningkat
  • 6. PERBEDAAN IMUNISASI AKTIF DAN PASIF • Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus meningkat, pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lama untuk membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif • Kekebalan yang terdapat dalam imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-tahun), sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung beberapa bulan
  • 7. TUJUAN IMUNISASI • Diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecatatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. • Penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan tuberculosis.
  • 8. MANFAAT IMUNISASI 1. Bagi anak • Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, kemungkinan cacat atau kematian 2. Bagi keluarga • Menghilangkan kecemasan dan stress akibat anak sering sakit • Mendorong anak untuk menciptakan kondisi bagi anaknya untuk menjalani masa kanak kanak yang ceria dan sehat 3. Bagi negara • Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan cerdas untuk melanjutkan pembangunan negara (Menurut Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010)
  • 9. JENIS IMUNISASI 1. BCG • Tujuan: untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. • Mengandung kuman BCG (Bacillus calmette guerin) • Tidak boleh diberikan kepada pasien imunokompromise (ex: leukemia, dll) • Pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan ketika BBL sampai usia 12 bulan, tetapi umumnya diberikan pada usia 0-2 bulan. • Diberikan hanya 1 kali • Dosisnya adalah 0,05 ml melalui intrakutan di lengan kanan atas pada insersio m. deltoideus. • Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8 jam • Tidak boleh dilakukan pada anak yang positif TBC
  • 10. DPT (DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS) • Manfaat: menimbulkan kekebalan aktif thd penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus • Vaksin difteri terbuat dari vaksin difteria yang dilemahkan • Vaksin tetanus yang digunakan adalah toksoid tetanus yaitu toksin dari kuman tetanus yang telah dilemahkan • Imunisasi DPT diberikan 3 kali, sejak usia 2 bulan, dengan selang waktu minimal penyuntikan adalah 4 minggu • Reaksinya anak demam ringan, pembengkakan dan nyeri pada area penyuntikan selama 1-2 hari • ES: demam dan kejang, jika anak mengalami pertusis • Kontraindikasi: tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, anak yang menderita kejang demam kompleks, anak batuk rejan, anak gangguan kekebalan tubuh
  • 11. VAKSIN POLIO • Terdiri dari 2 kemasan, yaitu OPV (oral polio vaccine) → diberikan secara oral sebanyak 2 tetes IPV (inactivated polio vaccine) → tersedia pada kemasan 0,5 ml diberikan melalui injeksi intramuskular • Imunisasi dasar diberikan 4 kali, yaitu: Saat bayi lahir Umur 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 18-24 bulan atau saat anak berusia 4-6 tahun
  • 12. VAKSIN HEPATITIS B • Hepatitis B diberikan secara intramuskular • Segera diberikan saat bayi lahir • Hep B 1 diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir • Hep B 2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari imunisasi Hep B 1 • Untuk mengoptimalkan respon imun, interval Hep B 2 dgn Hep B 3 minimal 2 bulan, terbaiknya 5 bulan, sehingga diberikan saat anak usia 3-6 bulan • Pemberian vaksin dilakukan secara intramuskular di daerah paha dengan dosis 0,05 ml
  • 13. VAKSIN CAMPAK • Jenis vaksin campak: Monovalen Kombinasi vaksin campak dengan vaksin rubela Kombinasi dengan mumps dan rubella Kombinasi dengan mumps, rubela dan varisella • Diberikan 2 kali, yaitu umur 9 bulan sebagai imunisasi dasar dan umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan • Imunisasi ketiga diberikan saat anak usia sekolah dasar • Diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml
  • 14.
  • 15. JENIS-JENIS IMUNISASI TAMBAHAN YANG DIBERIKAN 1. MMR • Usia: 15-18 bulan • Dosis: 0,5 ml • Bila anak MMR, campak II (5-6 tahun) tidak diberikan • Ulang usia 10-12 tahun
  • 16. VAKSIN NON-PPI • Haemophilus Influenza tipe B • MMR • Varisella • Demam tifoid • Hepatitis A • Influenza • Pneumokokos