SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KONSEP IMUNISASI PADA ANAK
PERTEMUAN VII
Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
PRODI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu memahami sistem imunisasi pada
anak
Pendahuluan
• Seorang anak dapat menerima penyakit karena adanya
interaksi antara “host” (penjamu) dengan “agent” dan
“enviroment”. Sebagai upaya pencegahan dapat dikendalikan
dengan faktor penjamu melalui imunisasi. Diharapkan melalui
imunisasi dapat mempertinggi kekebalan tubuh penjamu
tanpa harus mengalami sakit terlebih dahulu
Pengertian
• Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila
kelak terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi
penyakit
• Imunisasi merupakan salah satu cara menjaga kesehatan
yang tergolong murah, karena terbukti dapat mencegah atau
mengurangi sakit kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Jenis Vaksin
Pada dasarnya vaksin dibuat dari:
• Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan
• Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan
• Bagian kuman tertentu/komponen kuman yang biasanya
berupa protein khusus
Jenis imunisasi
• Imunisasi aktif
 Merupakan pemberian vaksin (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (antibody) oleh sistem
imun dalam tubuh.
 Berbagai jenis vaksin bila diberikan pada anak merupakan
contoh imunisasi aktif.
 Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti
setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, setelah
rangsangan tersebut, kadar zat anti dalam tubuh anak akan
meningkat
 Anak akan menjadi kebal.
 Pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan
menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari
luar tubuh
• Imunisasi pasif
 Suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif
 Imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti,
sehingga kadarnya dalam darah meningkat
Perbedaan imunisasi aktif dan pasif
• Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti
dalam tubuh harus meningkat, pada imunisasi aktif diperlukan
waktu yang agak lama untuk membuat zat anti itu
dibandingkan dengan imunisasi pasif
• Kekebalan yang terdapat dalam imunisasi aktif bertahan lama
(bertahun-tahun), sedangkan pada imunisasi pasif hanya
berlangsung beberapa bulan
Tujuan Imunisasi
• Diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga
dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta
dapat mengurangi kecatatan akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
• Penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan
(pertusis), campak (measles), polio dan tuberculosis.
Manfaat Imunisasi
1. Bagi anak
• Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit,
kemungkinan cacat atau kematian
2. Bagi keluarga
• Menghilangkan kecemasan dan stress akibat anak sering
sakit
• Mendorong anak untuk menciptakan kondisi bagi anaknya
untuk menjalani masa kanak kanak yang ceria dan sehat
3. Bagi negara
• Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat dan cerdas untuk melanjutkan pembangunan negara
(Menurut Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2010)
Jenis Imunisasi
1. BCG
• Tujuan: untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC.
• Mengandung kuman BCG (Bacillus calmette guerin)
• Tidak boleh diberikan kepada pasien imunokompromise (ex:
leukemia, dll)
• Pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan ketika BBL sampai usia
12 bulan, tetapi umumnya diberikan pada usia 0-2 bulan.
• Diberikan hanya 1 kali
• Dosisnya adalah 0,05 ml melalui intrakutan di lengan kanan atas
pada insersio m. deltoideus.
• Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8
jam
• Tidak boleh dilakukan pada anak yang positif TBC
2. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
• Manfaat: menimbulkan kekebalan aktif thd penyakit difteri, pertusis
(batuk rejan) dan tetanus
• Vaksin difteri terbuat dari vaksin difteria yang dilemahkan
• Vaksin tetanus yang digunakan adalah toksoid tetanus yaitu toksin
dari kuman tetanus yang telah dilemahkan
• Imunisasi DPT diberikan 3 kali, sejak usia 2 bulan, dengan selang
waktu minimal penyuntikan adalah 4 minggu
• Reaksinya anak demam ringan, pembengkakan dan nyeri pada
area penyuntikan selama 1-2 hari
• ES: demam dan kejang, jika anak mengalami pertusis
• Kontraindikasi: tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah,
anak yang menderita kejang demam kompleks, anak batuk rejan,
anak gangguan kekebalan tubuh
3. Vaksin Polio
• Terdiri dari 2 kemasan, yaitu
 OPV (oral polio vaccine) → diberikan secara oral sebanyak 2 tetes
 IPV (inactivated polio vaccine) → tersedia pada kemasan 0,5 ml
diberikan melalui injeksi intramuskular
• Imunisasi dasar diberikan 4 kali, yaitu:
 Saat bayi lahir
 Umur 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan
 Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 18-24 bulan atau saat
anak berusia 4-6 tahun
4. Vaksin Hepatitis B
• Hepatitis B diberikan secara intramuskular
• Segera diberikan saat bayi lahir
• Hep B 1 diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
• Hep B 2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari imunisasi Hep B
1
• Untuk mengoptimalkan respon imun, interval Hep B 2 dgn Hep B 3
minimal 2 bulan, terbaiknya 5 bulan, sehingga diberikan saat anak
usia 3-6 bulan
• Pemberian vaksin dilakukan secara intramuskular di daerah paha
dengan dosis 0,05 ml
5. Vaksin Campak
• Jenis vaksin campak:
 Monovalen
 Kombinasi vaksin campak dengan vaksin rubela
 Kombinasi dengan mumps dan rubella
 Kombinasi dengan mumps, rubela dan varisella
• Diberikan 2 kali, yaitu umur 9 bulan sebagai imunisasi dasar dan
umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan
• Imunisasi ketiga diberikan saat anak usia sekolah dasar
• Diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml
Jenis-jenis imunisasi tambahan yang diberikan
1. MMR
• Usia: 15-18 bulan
• Dosis: 0,5 ml
• Bila anak MMR, campak II (5-6 tahun) tidak diberikan
• Ulang usia 10-12 tahun
VAKSIN NON-PPI
• Haemophilus Influenza tipe B
• MMR
• Varisella
• Demam tifoid
• Hepatitis A
• Influenza
• Pneumokokos
2. Hib
• Hib menyebakan kondisi seperti meningitis, epiglotis dan radang
paru-paru
• Vaksin Hib diberikan pada bayi usia 2, 4 , dan 6 bulan
• ES: demam, sakit, kemerahan, pembengkakan pada tempat
suntikan, kehilangan nafsu makan, gelisah, tingkah laku capek pada
anak-anak

More Related Content

Similar to konsep imunisasi pada anak power point.

Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Amalia Ifanasari
 
IMUNISASI DASAR.ppt
IMUNISASI  DASAR.pptIMUNISASI  DASAR.ppt
IMUNISASI DASAR.pptciu171091
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaStephanieLexyLouis1
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiHenki Ata
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Warung Bidan
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakdiana diana
 

Similar to konsep imunisasi pada anak power point. (20)

Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
IMUNISASI DASAR.ppt
IMUNISASI  DASAR.pptIMUNISASI  DASAR.ppt
IMUNISASI DASAR.ppt
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
VAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIAVAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIA
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Kb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasiKb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
IMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxIMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptx
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 

Recently uploaded (20)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 

konsep imunisasi pada anak power point.

  • 1. KONSEP IMUNISASI PADA ANAK PERTEMUAN VII Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
  • 2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami sistem imunisasi pada anak
  • 3. Pendahuluan • Seorang anak dapat menerima penyakit karena adanya interaksi antara “host” (penjamu) dengan “agent” dan “enviroment”. Sebagai upaya pencegahan dapat dikendalikan dengan faktor penjamu melalui imunisasi. Diharapkan melalui imunisasi dapat mempertinggi kekebalan tubuh penjamu tanpa harus mengalami sakit terlebih dahulu
  • 4. Pengertian • Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit • Imunisasi merupakan salah satu cara menjaga kesehatan yang tergolong murah, karena terbukti dapat mencegah atau mengurangi sakit kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
  • 5. Jenis Vaksin Pada dasarnya vaksin dibuat dari: • Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan • Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan • Bagian kuman tertentu/komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus
  • 6. Jenis imunisasi • Imunisasi aktif  Merupakan pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) oleh sistem imun dalam tubuh.  Berbagai jenis vaksin bila diberikan pada anak merupakan contoh imunisasi aktif.  Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, setelah rangsangan tersebut, kadar zat anti dalam tubuh anak akan meningkat  Anak akan menjadi kebal.  Pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh
  • 7. • Imunisasi pasif  Suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif  Imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah meningkat
  • 8. Perbedaan imunisasi aktif dan pasif • Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus meningkat, pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lama untuk membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif • Kekebalan yang terdapat dalam imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-tahun), sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung beberapa bulan
  • 9. Tujuan Imunisasi • Diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecatatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. • Penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan tuberculosis.
  • 10. Manfaat Imunisasi 1. Bagi anak • Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, kemungkinan cacat atau kematian 2. Bagi keluarga • Menghilangkan kecemasan dan stress akibat anak sering sakit • Mendorong anak untuk menciptakan kondisi bagi anaknya untuk menjalani masa kanak kanak yang ceria dan sehat 3. Bagi negara • Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan cerdas untuk melanjutkan pembangunan negara (Menurut Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010)
  • 11. Jenis Imunisasi 1. BCG • Tujuan: untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. • Mengandung kuman BCG (Bacillus calmette guerin) • Tidak boleh diberikan kepada pasien imunokompromise (ex: leukemia, dll) • Pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan ketika BBL sampai usia 12 bulan, tetapi umumnya diberikan pada usia 0-2 bulan. • Diberikan hanya 1 kali • Dosisnya adalah 0,05 ml melalui intrakutan di lengan kanan atas pada insersio m. deltoideus. • Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8 jam • Tidak boleh dilakukan pada anak yang positif TBC
  • 12. 2. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) • Manfaat: menimbulkan kekebalan aktif thd penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus • Vaksin difteri terbuat dari vaksin difteria yang dilemahkan • Vaksin tetanus yang digunakan adalah toksoid tetanus yaitu toksin dari kuman tetanus yang telah dilemahkan • Imunisasi DPT diberikan 3 kali, sejak usia 2 bulan, dengan selang waktu minimal penyuntikan adalah 4 minggu • Reaksinya anak demam ringan, pembengkakan dan nyeri pada area penyuntikan selama 1-2 hari • ES: demam dan kejang, jika anak mengalami pertusis • Kontraindikasi: tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, anak yang menderita kejang demam kompleks, anak batuk rejan, anak gangguan kekebalan tubuh
  • 13. 3. Vaksin Polio • Terdiri dari 2 kemasan, yaitu  OPV (oral polio vaccine) → diberikan secara oral sebanyak 2 tetes  IPV (inactivated polio vaccine) → tersedia pada kemasan 0,5 ml diberikan melalui injeksi intramuskular • Imunisasi dasar diberikan 4 kali, yaitu:  Saat bayi lahir  Umur 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan  Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 18-24 bulan atau saat anak berusia 4-6 tahun
  • 14. 4. Vaksin Hepatitis B • Hepatitis B diberikan secara intramuskular • Segera diberikan saat bayi lahir • Hep B 1 diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir • Hep B 2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari imunisasi Hep B 1 • Untuk mengoptimalkan respon imun, interval Hep B 2 dgn Hep B 3 minimal 2 bulan, terbaiknya 5 bulan, sehingga diberikan saat anak usia 3-6 bulan • Pemberian vaksin dilakukan secara intramuskular di daerah paha dengan dosis 0,05 ml
  • 15. 5. Vaksin Campak • Jenis vaksin campak:  Monovalen  Kombinasi vaksin campak dengan vaksin rubela  Kombinasi dengan mumps dan rubella  Kombinasi dengan mumps, rubela dan varisella • Diberikan 2 kali, yaitu umur 9 bulan sebagai imunisasi dasar dan umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan • Imunisasi ketiga diberikan saat anak usia sekolah dasar • Diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml
  • 16.
  • 17. Jenis-jenis imunisasi tambahan yang diberikan 1. MMR • Usia: 15-18 bulan • Dosis: 0,5 ml • Bila anak MMR, campak II (5-6 tahun) tidak diberikan • Ulang usia 10-12 tahun
  • 18. VAKSIN NON-PPI • Haemophilus Influenza tipe B • MMR • Varisella • Demam tifoid • Hepatitis A • Influenza • Pneumokokos
  • 19.
  • 20. 2. Hib • Hib menyebakan kondisi seperti meningitis, epiglotis dan radang paru-paru • Vaksin Hib diberikan pada bayi usia 2, 4 , dan 6 bulan • ES: demam, sakit, kemerahan, pembengkakan pada tempat suntikan, kehilangan nafsu makan, gelisah, tingkah laku capek pada anak-anak