SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN IMUNISASI
DAN
STRATEGI ERADIKASI POLIO
PROGRAM IMUNISASI
P U S K E S M A S S U R A D E
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
KOORDINATOR IMUNISASI
A N G G A, AM.Kep.
MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”
“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002
“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2 : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh &
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1 :Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat
tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan
LANDASAN HUKUM
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah
terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
Tujuan Program
Imunisasi
Menurunkan
kesakitan &
kematian akibat
Penyakit-penyakit
yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi
(PD3I)
MENGAPA
IMUNISASI?
Upaya Pencegahan
Paling Cost Effective
Menggunakan vaksin
produksi dlm negeri sesuai
standar keamanan WHO
 Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta
dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan
 Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui
perencanaan program dan anggaran terpadu (APBN,
APBD, LSM dan masyarakat
 Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial,
rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara
geografis
 Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio,
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi
Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan
Sesuai Standar
1. Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan
merata serta terjangkau melalui :
– Tersedianya pelayanan imunisasi stasioner yang
terjangkau masyarakat
– Tersedianya pelayanan imunisasi yang menjangkau
masyarakat di daerah sulit
2. Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui;
- Petugas yang terampil
- Coldchain dan vaksin yang berkualitas
- Pemberian imunisasi yang benar
3. Penggerakan Masyarakat untuk Mau dan Mampu
menjangkau pelayanan imunisasi
ANTIGEN TARGET CAKUPAN
HB0 95%
BCG 98%
POLIO1 98%
DPT-HB-Hib1 98%
POLIO2 95%
DPT-HB-Hib2 95%
POLIO3 93%
DPT-HB-Hib3 93%
CAMPAK 93%
IMUNISASI DASAR LENGKAP
0-7 hr
9 Bulan
Hep B /
(HB) O -BCG
-Polio 1
-DPT/HB/Hib1
-Polio 2 -DPT/HB/Hib 2
-Polio 3 -DPT/HB/Hib 3
-Polio 4
CAMPAK
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
Booster DPT/HB/Hib
(18 – 36 Bln)
Booster CAMPAK
(24 – 36 Bln)
Imunisasi Dasar
Lengkap
& booster
pertama
1 SD 2 SD 3 SD
-DT
-Campak
- Td
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
25 TAHUN
Status TT1 s.d TT5 :
Dihitung Sejak Imunisasi
Dasar Pada Bayi
4 MINGGU
6 BULAN
1 TAHUN
1 TAHUN
X
TT WUS
PENYAKIT YG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Tuberculosis
Polio Tetanus
Pertusis
Campak
Difteri
Hepatitis B
P D 3 I
Penyebab Corynebacterium diphtheriae
Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali berupa membran dalam
rongga hidung sampai sangat berat dan menyebabkan kematian,
yang sering dijumpai adalah dengan pembengkakan kelenjar sekitar
leher
Golongan umur penderita biasanya dibawah 15 tahun.
Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan memberikan
Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT pada murid SD Kls I .
Cara penularan melalui partikel percikan ludah yang tercemar.
19
 Penyebabnya bakteri Bordetella pertussis
 Gejala awal berupa pilek dan batuk, mulai hari ke 10 batuk
bertambah , batuk keras berturut-turut dan penderita baru
dapat melakukan inspirasi dalam yang terdengar sebagai
whoop kadang-kadang sampai muntah.Komplikasi
umumnya adalah Pneumonia yang paling banyak
menimbulkan kematian, Kematian lebih sering dijumpai
pada usia kurang 1 tahun.
 Cara penularan melalui droplet biasanya dari saudara
serumah.
 Pencegahan dengan Imunisasi DPT
20
 Penyebabnya kuman Clostridium tetani
 Spora tetanus yang masuk ke dalam luka berkembang biak
dalam suasana anaerobik dan membentuk toxin.Pada
neonatus (penyakit ini dikenal dgn Tetanus Neonatorum)
kuman masuk melalui tali pusat. Gejala khas berupa kejang
rangsang atau kejang spontan, muka tampak menyeringai,
pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus
Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut
mencucut seperti ikan bila tidak diobati bayi akan
menderita kejang sehingga bayi tampak biru hal ini dapat
menyebabkan kematian.
 Reservoir adalah usus manusia dan hewan serta tanah
yang terkontaminasi kotoran hewan atau
manusia.Pertolongan persalinan dan perawatan tali pusat
yang kurang steril masih merupakan masalah
 Pencegahan dengan Imunisasi TT Ibu Hamil & WUS
 Penyebabnya Virus Polio
 Gejala awal tidak spesifik,
seperti infeksi saluran nafas bagian atas dan demam
ringan. Paralisis yang bersifat flaksid . Dan harus
dibedakan dengan penyakit lumpuh layu akut dan dikenal
dengan AFP
 Penularan virus Polio secara droplet dan sangat cepat.
 Reservoir hanya manusia
 Pencegahan dengan Imunisasi Polio .
 Penyebabnya Mycobacterium Tuberculosis
 Penyakit ini masih merupakan masalah di
kelompok masyarakat dengan sosial
ekonomi rendah, menyerang berbagai
golongan umur dan merupakan penyakit
dalam keluarga.
 Pencegahan dengan Imunisasi BCG
terhadap Bayi
 Penyebabnya Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan
melalui batuk , bersin dan tangan yang kotor oleh cairan
hidung.
 Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis ,
sedang tanda khas berupa bintik koplik, timbul dimulai
dari dahi dan belakang telinga kemudian menyebar ke
muka, badan dan anggota badan, pada kulit gelap sulit
dilihat. Komplikasi terjadi pada 30 % penderita berupa
kunjungtivitis berat dan Pneumonia.
 Pencegahan dengan Imunisasi Campak
 Penyebabnya Virus Hepatitis type B
 Gejalanya tidak khas
 Kelompok Resiko tinggi adalah secara vertikal bayi dari
ibu pengidap , secara horisontal pecandu narkotika ,
tenaga medis , pekerja laboratorium atau petugas
akupungtur.
 Untuk memutuskan rantai penularan secara vertikal ,
maka diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B
secara dini (0–7 hari) . Untuk memudahkan
operasional dilapangan dibutuhkan teknologi tepat
guna yang saat ini telah digunakan Uniject HB yang
merupakan alat suntik dan vaksin siap pakai.
P O L I O
Koordinator P2PL Imunisasi
Puskesmas Surade
A N G G A, AM.Kep.
APA ITU PILIOMYLITIS (POLIO) ?
Polio merupakan penyakit yang
disebabkan virus polio yang tergolong
dalam Picornavirus
(Suatu mikro organisme berukuran kecil,
namun menyebabkan kelumpuhan).
ETIOLOGI
Penyakit polio disebabkan oleh
infeksi virus yang berasal dari
genus enterovirus dan famili
picorna viridae.
Virus ini menular melalui kotoran
atau sekret tenggorokan orang
yang terinfeksi serta melalui
benda benda yang
terkontaminasi.
KLASIFIKASI PENYAKIT POLIO
Polio Non-Paralisis
Polio Paralisis
Polio Bulbar
POLIO NON-PARALISIS
 Pada kasus poliomyelitis nonparalitik, yang berarti
poliovirus telah mencapai selaput otak (meningitis
aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit
punggung dan lehera
Polio Paralisis
Polio Bulbar
 POLIO JENIS INI DISEBABKAN OLEH TIDAK ADANYA
KEKEBALAN ALAMI SEHINGGA BATANG OTAK IKUT TERSERANG
 SPINALSTRAIN POLIOVIRUS INI MENYERANG SARAF TULANG BELAKANG,
MENGHANCURKAN SEL TANDUK ANTERIOR YANG MENGONTROL
PERGERAKAN PADA BATANG TUBUH DAN OTOT TUNGKAI
TANDA DAN GEJALA KLINIS
Poliomielitis asimtomatis
(Setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak terdapat gejala karena daya
tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.
Poliomielitis abortif :
Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea,
muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri
abdomen.
Poliomielitis non paralitik :
Gejala klinik hampIr sama dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri
kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari
kadang-kadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian
remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan nyeri otot.
Poliomielitis paralitik :
Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu
atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut pada
bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus.
PATOFISIOLOGI
Mulut (makan/minuman yang terkontaminasi virus) DAN
melalui percikan ludah
Berkembang biak di saluran cerna (tenggorokan dan usus)
Menyebar ke getah bening ,darah dan seluruh tubuh
Menyerang otak, sumsum t.belakang, dan simpul saraf
Biasanya menyerang saraf penggerak otot tungkai/kaki dan
kadang-kadang tangan
menyebabkan kelumpuhan dengan mengecilnya tungkai,
P O L I O
RESIKO TERJADINYA POLIO:
 Belum mendapatkan imunisasi polio
 Bepergian ke daerah yang masih sering
ditemukan polio
 Kehamilan
 Usia sangat lanjut atau sangat muda
 Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya
baru menjalani pengangkatan amandel atau
pencabutan gigi)
 Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa
(karena stres emosi dan fisik dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh).
Poliovirus lebih sering menyerang bayi dan anak
balita, daripada orang dewasa, karena
kekebalannya masih lemah.
APA UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN
UNTUK MEMBERANTAS POLIO ?
Pertama, memberi imunisasi polio pada semua anak
sebanyak empat kali sebelum usia satu tahun sebagai
bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh penyakit
utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri,
pertusis, tetanus, campak, hepatitis B).
Kedua, lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di
bawah usia lima tahun diberi dua dosis vaksin polio
dengan tenggang waktu satu bulan.
Ketiga, sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa
sehingga tak ada kasus polio yang tak
teridentifikasi.
Keempat, mengirim tim untuk melakukan imunisasi
dari rumah ke rumah di wilayah virus polio dicurigai
masih beredar.
PIN Polio
Validasi
Introduksi IPV
• Minimal I dosis
IPV ke dalam
imunisasi rutin
Penggantian
• tOPV ke
bOPV
Penarikan dan
Pemusnahan
tOPV
Penguatan imunisasi rutin tetap dilakukan
PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN)
P O L I O
LATAR BELAKANG
 Sidang World Health Assembly (2012) pencapaian
eradikasi polio merupakan kedaruratan kesehatan
masyarakat global
 Dokumen Rencana Strategis 2013-2018 dan Inisiatif
Pencapaian Eradikasi Polio Global  dibutuhkan komitmen
global dimana setiap negara perlu melaksanakan tahapan-
tahapan :
 Pemberian imunisasi tambahan polio (tOPV)
nasional
 Penggantian dari trivalent oral polio vaccine (tOPV)
ke bivalent oral polio vaccine (bOPV)
 Introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV)
 Penarikan seluruh vaksin polio oral (OPV)
•Tercapainya eradikasi polio
di dunia pada akhir tahun
2020
UMUM
•Memastikan tingkat imunitas
terhadap polio di populasi (herd
immunity) cukup tinggi dengan
cakupan > 95 %.
•Memberikan perlindungan secara
optimal dan merata pada kelompok
umur 0 – 59 bulan terhadap
kemungkinan munculnya kasus polio
yang disebabkan oleh virus polio
Sabin.
KHUSUS
T U J U A N
1 Persiapan
Pelaksanaan
Pemantauan dan
Evaluasi
2
3
LANGKAH KEGIATAN
Menetapkan dan menghitung Jumlah
sasaran
Menetapkan kebutuhan
logistik
Menyusun rencana
anggaran
Tenaga
Pelaksana
Tempat dan waktu
pelayanan
Tempat dan mekanisme
Rujukan KIPI
1
2
3
4
5
6
MENETAPKAN DAN MENGHITUNG JUMLAH
SASARAN
1
DATA Puskesmas Surade
Jml Posyandu/Pos PIN
Jml Sasaran 0-59 Bln
Laki-laki
Perempuan
63
3311
1701
1610
Menginventarisi Cold chain yang
tersedia, jml yang masih
berfungsi/dapat digunakan :
- Refrigerator : 2
- Vaccine carrier : 11
- Thermos : 63
Vaksin Polio :
MENETAPKAN KEBUTUHAN LOGISTIK2
Kebutuhan Tenaga Kesehatan (Supervisor)
= Jumlah Pos PIN / 3
= 63 / 3
= 21 (23) org
TENAGA KESEHATAN (MONITORING) = 3 org
Kebutuhan Tenaga Kader
= Jumlah Pos PIN x 3 orang
= 63 x 3 = 189 (315) org
TENAGA PELAKSANA4
Puskesmas menghitung tenaga pelaksana berdasarkan jumlah sasaran,
pos pelayanan dan hari pelayanan
Setiap pos pelayanan dibantu oleh 3 orang kader dgn tugas :
a. Menggerakan masyarakat untuk datang ke Pos PIN
b. Mengatur alur pelayanan imunisasi di Pos PIN
c. Mencatat hasil Imunisasi
d. Memberikan tanda/marker pada kuku jari kelingking kiri anak
Setiap 3-5 Pos PIN dikoordinir oleh 1 (satu) orang supervisor, tugas :
a. Memastikan pelaksanaan PIN berjalan dgn baik
b. Memantau kecukupan logistik dan KIPI
TENAGA PELAKSANA4
Lanjutan
TENAGA PELAKSANA
Lanjutan
Perlu diinventarisasi tenaga yang dapat membantu
pelaksanaan di pos PIN :
a. Tenaga kesehatan (Dokter, Perawat dan Bidan)
serta tenaga terlatih lainnya.
b. Dalam hal tenaga kesehatan tidak mencukupi,
maka kader terlatih dapat membantu
memberikan pelayanan saat PIN ini.
(juknis PIN Polio Tahun 2016)
Tempat Pelayanan
 Posyandu, Polindes, Poskesdes
 Puskesmas, Puskesmas Pembantu
 Klinik Swasta
 Rumah Sakit
 Serta Pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah
koordinasi Dinas Kesehatan Setempat.
 Bila Tidak Hadir pada hari H” dianjurkan
ke Puskesmas
 Waktu Pelayanan
 Pelayanan dimulai Jam 8 s/d selesai
 Pelaksanaan pelayanan PIN 8 – 15 Maret 2016
TEMPAT DAN WAKTU
PELAYANAN
5
Bila terjadi KIPI berat /
sedang berdasarkan
ketersediaan sarana dan
Prasarana rujukan yang
tersedia yang di tentukan
oleh Dinkes Kab/Kota atau
Puskesmas terdekat
TEMPAT DAN MEKANISME RUJUKAN
KIPI
6
Tahap
Persiapan
Tahap
Pelaksanaan
Tahap
Pemantauan
A
B
C
Advokasi dan diseminasi informasi
Sebelum pelaksanaan PIN, perlu dilakukan advokasi
kepada Pemerintah daerah, DPRD, Lintas sektor seperti :
Tokoh agama/masyarakat, LSM, PKK, Koramil, Polsek,
BKKBN, Organisasi Profesi, Keagamaan, Masyarakat,
Dunia Usaha, Media Massa, Media sosial.
 Mempersiapkan Jadwal Pelaksanaan
 Mendata sasaran 0 – 59 bulan
 Mempersiapkan obat-obatan Penanganan Syok
anapilaksis dan mempersiapkan tempat dan
mekanisme rujukan bila terjadi KIPI
 Memastikan Jumlah Vaksin dan Logistik yang diterima
cukup
TAHAP PERSIAPANA
Penggerakan Masyarakat
Evaluasi persiapan H – 14 sampai H – I menggunakan
checklist meliputi :
a. Sasaran proyeksi dan atau sasaran hasil pendataan harus
sudah tersedia.
b. Logistik : kecukupan vaksin, Vaccine Carrier, Cool Pack, Kit
Anafilaktik, gentian violet 5%, Format KIPI, Format RR.
c. Ketersediaan Anggaran
d. Tenaga : mengecek jml tenaga pelaksana dan supervisor
serta tenaga kader yg dilatih.
e. Mengecek pemetaan dan jadwal pelaksanaan di seluruh
Puskesmas.
f. Mengecek rencana dan jadwal penggerakan masyarakat.
TAHAP PERSIAPANLanjutan
Distribusi Vaksin & Logistik
Pelaksanaan Penetesan
Pengelolaan Limbah Imunisasi
Pengelolaan sisa Vaksin dan
Logistik
Pencatatan dan Pelaporan
TAHAP PELAKSANAANB
Mematau Pemberian Imunisasi pada
semua sasaran adalah aman dan Efektif
Verifikasi antara Kualitas pelayanan dan
keberhasilan dalam memberikan
imunisasi pada anak umur 0 – 59 Bulan
Dapat memberikan masukan untuk
perbaikan segera dan untuk kegiatan
dimasa mendatang
TAHAP PEMANTAUANC
Tahapan ini akan menilai performance / kinerja
yang terlibat pada kegiatan tersebut :
o Kepala Puskesmas
o Petugas Kesehatan
o Kader
oLP/LS
Dilakukan oleh Petugas Tk.Kota Ke
Puskesmas
Hanya beberapa Puskesmas yang dipilih
secara Acak
Menggunakan Daftar Tilik yg telah tersedia
Pelaporan hasil pelaksanaan PIN dilaporkan
tiap hari
CAKUPAN
SETINGGI
MUNGKIN
TARGET: ≥ 95%
JANUARI-JULI
2015
PERENCAN
AAN TK.
NASIONAL
AGUST-SEPT
2015
PERENCA
NAAN TK.
DAERAH
OKT 2015-
MARET 2016
PERSIAP
AN
4 APRIL
2016
HARI
PENG
GANTIAN
NASIONA
L
5-30 APRIL
2016
PENARIKAN
DAN
PEMUSNAHA
N tOPV
VALIDASI
MEI 2016
• Introduksi IPV dilaksanakan pada bulan
Juli 2016
• Jadwal pemberian : 1 dosis, diberikan pada
usia 4 bulan bersamaan dengan DPT-HB-
Hib dan OPV
• Vaksin IPV kemasan 5 dosis per vial
• Vaksin IPV tidak menggantikan vaksin
OPV, namun menambah
PELAYANAN DALAM
GEDUNG
PELAYANAN LUAR
GEDUNG
UMUR
(BULAN)
ANTIGEN
UMUR
(BULAN)
ANTIGEN
0 Hep B 0, BCG, OPV1 0 Hep B 0
1 BCG, OPV1
2 DPT/HepB/Hib1,
OPV2
2 DPT/HepB/Hib1,
OPV2
3 DPT/HepB/Hib2,
OPV3
3 DPT/HepB/Hib2,
OPV3
4 DPT/HepB/Hib3,
OPV4, IPV
4 DPT/HepB/Hib3,
OPV4, IPV
9 Campak 9 Campak
Suntikan, intramuskular
(IM), 0.5 ml
Bersamaan dengan
pemberian DPT-HB-Hib
dan OPV
 IPV : paha kiri
 Pentavalent (DPT-HB-Hib)
: paha kanan
Vaksin Oral Polio hidup adalah vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari
suspensi virus poliomyelitis tipe1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah
dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan
dengan sukrosa.
Tujuan/Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis
Kemasan :
 1 box vaksin terdiri dari 10 Vial
 10 Vial berisi 10 dosis
 Vaksin Polio adalah vaksin berbentuk cairan
 Setiap vial Vaksin Polio disertai 1 buah penates (dropper) terbuat dari
bahan plastik
Alat/Sarana :
Penetes (dropper) plastik
VAKSIN POLIO ORAL
Prosedur/Tatalaksana :
 Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 (dua) tetes
sebanyak 4 kali (dosis) pemberian dengan interval setiap dosis
minimal 4 minggu
 Setiap membuka Vial baru harus menggunakan penetes (dropper)
yang baru
 Di Unit pelayanan statis, vaksin Polio yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 2 minggu, dengan ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluarsa,
2. Vaksin disimpan dala suhu +20C s/d +80C
3. Tidak pernah terendam air
4. Sterilitasnya terjaga
5. VVM masih dalam kondisi A atau B
6. Sedangkan di Posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh
digunakan lagi untuk hari berikutnya
Kontaindikasi :
Pada individu yang menderita “immune deficiency”
tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat
pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun
jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare,
makadosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
Efek Samping :
Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek
samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin
sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 : 1.000.000;
Bull WHO 66 : 1988)
Pemeliharaan cold chain selama pelaksanaan
pelayanan imunisasi
 Vaksin Polio adalah vaksin sensitif panas. Oleh karena itu
di Pos pelayanan vaksin harus tetap disimpan pada suhu 2-
80C, dengan menggunakan vaccine carrier yang berisi
minimal 2-4 buah cool pack (tergantung pada jenis vaccine
carrier yang digunakan)
 Vaccine carrier jangan terpapar sinar matahari langsung.
 Vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada spons atau
busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang belum
dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.
 Selalu perhatikan kondisi VVM setiap akan menggunakan
vaksin. Vaksin yang bisa digunakan adalah kondisi VVM A
atau B.
1. BUKA TUTUP VAKSIN DGN
MENGGUNAKAN PINSET,
GUNTING, GUNTING KUKU
2. PASANGKAN DROPPER PD
VAKSIN YANG TELAH DIBUKA
INGAT!!!
JANGAN MENYIMPAN BARANG LAIN SELAIN VAKSIN DI DALAM
VACCINE CARRIER
Gambar Cara meletakkan vaksin polio yang sudah dipakai
1. Buatlah 2 spons
2. Masukkan 1
spons pada dasar
termos
3. Simpan Vaksin
dan cool pack
4. Tutup dengan
spons yang tersisa
5. Tutup dengan
penutup termos
PENCATATAN HASIL PELAKSANAAN PIN POLIO
TAHUN 2016
POS PIN
:
……………………………………………………………………………
DESA/KELURAHAN
:
……………………………………………………………………………
PUSKESMAS
:
……………………………………………………………………………
KECAMATAN
:
……………………………………………………………………………
KABUPATEN/KOTA
:
……………………………………………………………………………
NO.
H A S I L P E N D A T A A N
HASIL IMUNISASI
(TGL)
KETERANGAN
NAMA BALITA
UMUR
NAMA ORANG TUA ALAMAT0 - 11 Bln 12 - 59 Bln
L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T O T A L
Ket. * Beri umur pada kolom umur sasaran imunisasi
* Beri tangggal pada kolom hasil imunisasi anak yang telah di imunisasi
* Beri keterangan/alasan kenapa belum di imunisasi
Surade, Maret 2016
Penanggung Jawab POS Imunisasi
………………………………………………………………….
KESIMPULAN
 Pelaksanaan PIN adalah salah satu kedaruratan
kesehatan masyarakat dalam rangka mencapai
Eradikasi Polio
 Hasil cakupan PIN harus mencapai minimal 95 %
 PIN adalah kegiatan yang sangat efektif dan
efisien untuk meningkatkan imunitas terhadap
virus polio liar.
 Dosis Penetesan Imunisasi Polio adalah 2 TETES
(tidak boleh KURANG atau LEBIH)
 PIN Polio 2016 hanya diberikan kepada ANAK
yang SEHAT
Pelatihan kader pin polio 2016

More Related Content

What's hot

Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
Ira Rosita
 
Imunisasi Dasar
Imunisasi DasarImunisasi Dasar
Imunisasi Dasar
Hanifa Rahmadilla
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
Andi Dika Gustri
 
Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasiPenyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi
Graita Angesty
 
Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)
Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)
Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)
AWw Lieya
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
Lutfi Imansari
 
MuI imunisasi halal
MuI imunisasi halalMuI imunisasi halal
MuI imunisasi halal
Febriansyah Soebagio
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 
Imunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologiImunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologi
sartita ode
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
Chaicha Ceria
 
Vaksinasi
VaksinasiVaksinasi
Vaksinasi
Hetty Astri
 
Presentation imunisasi
Presentation imunisasiPresentation imunisasi
Presentation imunisasi
Yunda Harida Utami
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
kenggi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
Kusuma Wijayanti
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
Andriey Setyawan
 
Vaksin by Biofarma
Vaksin by BiofarmaVaksin by Biofarma
Vaksin by Biofarma
Hasanah Hasanah
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Penyuluhan Imunisasi
Penyuluhan ImunisasiPenyuluhan Imunisasi
Penyuluhan Imunisasi
AKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 

What's hot (20)

Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Imunisasi Dasar
Imunisasi DasarImunisasi Dasar
Imunisasi Dasar
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasiPenyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi
 
Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)
Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)
Penyuluhan pekan imunisasi nasional (pin)
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
MuI imunisasi halal
MuI imunisasi halalMuI imunisasi halal
MuI imunisasi halal
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Imunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologiImunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologi
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Vaksinasi
VaksinasiVaksinasi
Vaksinasi
 
Presentation imunisasi
Presentation imunisasiPresentation imunisasi
Presentation imunisasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Vaksin by Biofarma
Vaksin by BiofarmaVaksin by Biofarma
Vaksin by Biofarma
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Presentation Imunisasi
Presentation ImunisasiPresentation Imunisasi
Presentation Imunisasi
 
Penyuluhan Imunisasi
Penyuluhan ImunisasiPenyuluhan Imunisasi
Penyuluhan Imunisasi
 

Similar to Pelatihan kader pin polio 2016

imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
PTBOGORSARINUTRISI
 
IMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptxIMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptx
SulasmiMirai
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
rudhirinaldhi3
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!
Soya Odut
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
eliza293643
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
StephanieLexyLouis1
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kia
Ulaa12
 
TUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptxTUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptx
Gugungumilar16
 
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPTMateri Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
PuskesmasAmbalAmbil
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
MimaBaitanu1
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
oksheila
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Warung Bidan
 
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat  contoh materii pptImunisasi Masyarakat  contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
AZIZATUZZAHRA2
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
Klinik Atlanta
 
Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisas
pjj_kemenkes
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Amalia Ifanasari
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
Sandi Saputra
 
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdfBuku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
imunsebabi
 
Vaksin
VaksinVaksin
leaflet-Imunisasi.pdf
leaflet-Imunisasi.pdfleaflet-Imunisasi.pdf
leaflet-Imunisasi.pdf
dhofir1988
 

Similar to Pelatihan kader pin polio 2016 (20)

imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
IMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptxIMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptx
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kia
 
TUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptxTUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptx
 
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPTMateri Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat  contoh materii pptImunisasi Masyarakat  contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Modul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisasModul 2 kb 3 imunisas
Modul 2 kb 3 imunisas
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
 
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdfBuku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
leaflet-Imunisasi.pdf
leaflet-Imunisasi.pdfleaflet-Imunisasi.pdf
leaflet-Imunisasi.pdf
 

Recently uploaded

Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
AchmadArifudin3
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Pelatihan kader pin polio 2016

  • 1.
  • 2. KEBIJAKAN IMUNISASI DAN STRATEGI ERADIKASI POLIO PROGRAM IMUNISASI P U S K E S M A S S U R A D E DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI KOORDINATOR IMUNISASI A N G G A, AM.Kep.
  • 3. MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK” “ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002 “Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.” UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. Pasal 28 H ayat 1 :Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan LANDASAN HUKUM UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 •Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi •Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
  • 4. Tujuan Program Imunisasi Menurunkan kesakitan & kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) MENGAPA IMUNISASI? Upaya Pencegahan Paling Cost Effective Menggunakan vaksin produksi dlm negeri sesuai standar keamanan WHO
  • 5.  Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan  Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat  Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis  Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai Standar
  • 6. 1. Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta terjangkau melalui : – Tersedianya pelayanan imunisasi stasioner yang terjangkau masyarakat – Tersedianya pelayanan imunisasi yang menjangkau masyarakat di daerah sulit 2. Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui; - Petugas yang terampil - Coldchain dan vaksin yang berkualitas - Pemberian imunisasi yang benar 3. Penggerakan Masyarakat untuk Mau dan Mampu menjangkau pelayanan imunisasi
  • 7. ANTIGEN TARGET CAKUPAN HB0 95% BCG 98% POLIO1 98% DPT-HB-Hib1 98% POLIO2 95% DPT-HB-Hib2 95% POLIO3 93% DPT-HB-Hib3 93% CAMPAK 93%
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 13. 0-7 hr 9 Bulan Hep B / (HB) O -BCG -Polio 1 -DPT/HB/Hib1 -Polio 2 -DPT/HB/Hib 2 -Polio 3 -DPT/HB/Hib 3 -Polio 4 CAMPAK 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan Booster DPT/HB/Hib (18 – 36 Bln) Booster CAMPAK (24 – 36 Bln)
  • 14. Imunisasi Dasar Lengkap & booster pertama 1 SD 2 SD 3 SD -DT -Campak - Td BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
  • 15. 25 TAHUN Status TT1 s.d TT5 : Dihitung Sejak Imunisasi Dasar Pada Bayi 4 MINGGU 6 BULAN 1 TAHUN 1 TAHUN X TT WUS
  • 16.
  • 17. PENYAKIT YG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI Tuberculosis Polio Tetanus Pertusis Campak Difteri Hepatitis B P D 3 I
  • 18. Penyebab Corynebacterium diphtheriae Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali berupa membran dalam rongga hidung sampai sangat berat dan menyebabkan kematian, yang sering dijumpai adalah dengan pembengkakan kelenjar sekitar leher Golongan umur penderita biasanya dibawah 15 tahun. Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan memberikan Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT pada murid SD Kls I . Cara penularan melalui partikel percikan ludah yang tercemar.
  • 19. 19  Penyebabnya bakteri Bordetella pertussis  Gejala awal berupa pilek dan batuk, mulai hari ke 10 batuk bertambah , batuk keras berturut-turut dan penderita baru dapat melakukan inspirasi dalam yang terdengar sebagai whoop kadang-kadang sampai muntah.Komplikasi umumnya adalah Pneumonia yang paling banyak menimbulkan kematian, Kematian lebih sering dijumpai pada usia kurang 1 tahun.  Cara penularan melalui droplet biasanya dari saudara serumah.  Pencegahan dengan Imunisasi DPT
  • 20. 20  Penyebabnya kuman Clostridium tetani  Spora tetanus yang masuk ke dalam luka berkembang biak dalam suasana anaerobik dan membentuk toxin.Pada neonatus (penyakit ini dikenal dgn Tetanus Neonatorum) kuman masuk melalui tali pusat. Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka tampak menyeringai, pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut mencucut seperti ikan bila tidak diobati bayi akan menderita kejang sehingga bayi tampak biru hal ini dapat menyebabkan kematian.  Reservoir adalah usus manusia dan hewan serta tanah yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia.Pertolongan persalinan dan perawatan tali pusat yang kurang steril masih merupakan masalah  Pencegahan dengan Imunisasi TT Ibu Hamil & WUS
  • 21.  Penyebabnya Virus Polio  Gejala awal tidak spesifik, seperti infeksi saluran nafas bagian atas dan demam ringan. Paralisis yang bersifat flaksid . Dan harus dibedakan dengan penyakit lumpuh layu akut dan dikenal dengan AFP  Penularan virus Polio secara droplet dan sangat cepat.  Reservoir hanya manusia  Pencegahan dengan Imunisasi Polio .
  • 22.  Penyebabnya Mycobacterium Tuberculosis  Penyakit ini masih merupakan masalah di kelompok masyarakat dengan sosial ekonomi rendah, menyerang berbagai golongan umur dan merupakan penyakit dalam keluarga.  Pencegahan dengan Imunisasi BCG terhadap Bayi
  • 23.  Penyebabnya Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan melalui batuk , bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.  Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis , sedang tanda khas berupa bintik koplik, timbul dimulai dari dahi dan belakang telinga kemudian menyebar ke muka, badan dan anggota badan, pada kulit gelap sulit dilihat. Komplikasi terjadi pada 30 % penderita berupa kunjungtivitis berat dan Pneumonia.  Pencegahan dengan Imunisasi Campak
  • 24.  Penyebabnya Virus Hepatitis type B  Gejalanya tidak khas  Kelompok Resiko tinggi adalah secara vertikal bayi dari ibu pengidap , secara horisontal pecandu narkotika , tenaga medis , pekerja laboratorium atau petugas akupungtur.  Untuk memutuskan rantai penularan secara vertikal , maka diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B secara dini (0–7 hari) . Untuk memudahkan operasional dilapangan dibutuhkan teknologi tepat guna yang saat ini telah digunakan Uniject HB yang merupakan alat suntik dan vaksin siap pakai.
  • 25.
  • 26. P O L I O Koordinator P2PL Imunisasi Puskesmas Surade A N G G A, AM.Kep.
  • 27. APA ITU PILIOMYLITIS (POLIO) ? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus (Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun menyebabkan kelumpuhan).
  • 28. ETIOLOGI Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang berasal dari genus enterovirus dan famili picorna viridae. Virus ini menular melalui kotoran atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi serta melalui benda benda yang terkontaminasi.
  • 29. KLASIFIKASI PENYAKIT POLIO Polio Non-Paralisis Polio Paralisis Polio Bulbar
  • 30. POLIO NON-PARALISIS  Pada kasus poliomyelitis nonparalitik, yang berarti poliovirus telah mencapai selaput otak (meningitis aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan lehera Polio Paralisis Polio Bulbar  POLIO JENIS INI DISEBABKAN OLEH TIDAK ADANYA KEKEBALAN ALAMI SEHINGGA BATANG OTAK IKUT TERSERANG  SPINALSTRAIN POLIOVIRUS INI MENYERANG SARAF TULANG BELAKANG, MENGHANCURKAN SEL TANDUK ANTERIOR YANG MENGONTROL PERGERAKAN PADA BATANG TUBUH DAN OTOT TUNGKAI
  • 31. TANDA DAN GEJALA KLINIS Poliomielitis asimtomatis (Setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak terdapat gejala karena daya tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali. Poliomielitis abortif : Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen. Poliomielitis non paralitik : Gejala klinik hampIr sama dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan nyeri otot. Poliomielitis paralitik : Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus.
  • 32. PATOFISIOLOGI Mulut (makan/minuman yang terkontaminasi virus) DAN melalui percikan ludah Berkembang biak di saluran cerna (tenggorokan dan usus) Menyebar ke getah bening ,darah dan seluruh tubuh Menyerang otak, sumsum t.belakang, dan simpul saraf Biasanya menyerang saraf penggerak otot tungkai/kaki dan kadang-kadang tangan menyebabkan kelumpuhan dengan mengecilnya tungkai, P O L I O
  • 33.
  • 34. RESIKO TERJADINYA POLIO:  Belum mendapatkan imunisasi polio  Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio  Kehamilan  Usia sangat lanjut atau sangat muda  Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)  Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).
  • 35. Poliovirus lebih sering menyerang bayi dan anak balita, daripada orang dewasa, karena kekebalannya masih lemah.
  • 36. APA UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMBERANTAS POLIO ? Pertama, memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis, tetanus, campak, hepatitis B). Kedua, lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima tahun diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan. Ketiga, sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga tak ada kasus polio yang tak teridentifikasi. Keempat, mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke rumah di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.
  • 37.
  • 38. PIN Polio Validasi Introduksi IPV • Minimal I dosis IPV ke dalam imunisasi rutin Penggantian • tOPV ke bOPV Penarikan dan Pemusnahan tOPV Penguatan imunisasi rutin tetap dilakukan
  • 39. PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) P O L I O
  • 40. LATAR BELAKANG  Sidang World Health Assembly (2012) pencapaian eradikasi polio merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat global  Dokumen Rencana Strategis 2013-2018 dan Inisiatif Pencapaian Eradikasi Polio Global  dibutuhkan komitmen global dimana setiap negara perlu melaksanakan tahapan- tahapan :  Pemberian imunisasi tambahan polio (tOPV) nasional  Penggantian dari trivalent oral polio vaccine (tOPV) ke bivalent oral polio vaccine (bOPV)  Introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV)  Penarikan seluruh vaksin polio oral (OPV)
  • 41. •Tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020 UMUM •Memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi (herd immunity) cukup tinggi dengan cakupan > 95 %. •Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 – 59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio Sabin. KHUSUS T U J U A N
  • 43. Menetapkan dan menghitung Jumlah sasaran Menetapkan kebutuhan logistik Menyusun rencana anggaran Tenaga Pelaksana Tempat dan waktu pelayanan Tempat dan mekanisme Rujukan KIPI 1 2 3 4 5 6
  • 44. MENETAPKAN DAN MENGHITUNG JUMLAH SASARAN 1 DATA Puskesmas Surade Jml Posyandu/Pos PIN Jml Sasaran 0-59 Bln Laki-laki Perempuan 63 3311 1701 1610
  • 45. Menginventarisi Cold chain yang tersedia, jml yang masih berfungsi/dapat digunakan : - Refrigerator : 2 - Vaccine carrier : 11 - Thermos : 63 Vaksin Polio : MENETAPKAN KEBUTUHAN LOGISTIK2
  • 46. Kebutuhan Tenaga Kesehatan (Supervisor) = Jumlah Pos PIN / 3 = 63 / 3 = 21 (23) org TENAGA KESEHATAN (MONITORING) = 3 org Kebutuhan Tenaga Kader = Jumlah Pos PIN x 3 orang = 63 x 3 = 189 (315) org TENAGA PELAKSANA4
  • 47. Puskesmas menghitung tenaga pelaksana berdasarkan jumlah sasaran, pos pelayanan dan hari pelayanan Setiap pos pelayanan dibantu oleh 3 orang kader dgn tugas : a. Menggerakan masyarakat untuk datang ke Pos PIN b. Mengatur alur pelayanan imunisasi di Pos PIN c. Mencatat hasil Imunisasi d. Memberikan tanda/marker pada kuku jari kelingking kiri anak Setiap 3-5 Pos PIN dikoordinir oleh 1 (satu) orang supervisor, tugas : a. Memastikan pelaksanaan PIN berjalan dgn baik b. Memantau kecukupan logistik dan KIPI TENAGA PELAKSANA4 Lanjutan
  • 48. TENAGA PELAKSANA Lanjutan Perlu diinventarisasi tenaga yang dapat membantu pelaksanaan di pos PIN : a. Tenaga kesehatan (Dokter, Perawat dan Bidan) serta tenaga terlatih lainnya. b. Dalam hal tenaga kesehatan tidak mencukupi, maka kader terlatih dapat membantu memberikan pelayanan saat PIN ini. (juknis PIN Polio Tahun 2016)
  • 49. Tempat Pelayanan  Posyandu, Polindes, Poskesdes  Puskesmas, Puskesmas Pembantu  Klinik Swasta  Rumah Sakit  Serta Pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Setempat.  Bila Tidak Hadir pada hari H” dianjurkan ke Puskesmas  Waktu Pelayanan  Pelayanan dimulai Jam 8 s/d selesai  Pelaksanaan pelayanan PIN 8 – 15 Maret 2016 TEMPAT DAN WAKTU PELAYANAN 5
  • 50. Bila terjadi KIPI berat / sedang berdasarkan ketersediaan sarana dan Prasarana rujukan yang tersedia yang di tentukan oleh Dinkes Kab/Kota atau Puskesmas terdekat TEMPAT DAN MEKANISME RUJUKAN KIPI 6
  • 52. Advokasi dan diseminasi informasi Sebelum pelaksanaan PIN, perlu dilakukan advokasi kepada Pemerintah daerah, DPRD, Lintas sektor seperti : Tokoh agama/masyarakat, LSM, PKK, Koramil, Polsek, BKKBN, Organisasi Profesi, Keagamaan, Masyarakat, Dunia Usaha, Media Massa, Media sosial.  Mempersiapkan Jadwal Pelaksanaan  Mendata sasaran 0 – 59 bulan  Mempersiapkan obat-obatan Penanganan Syok anapilaksis dan mempersiapkan tempat dan mekanisme rujukan bila terjadi KIPI  Memastikan Jumlah Vaksin dan Logistik yang diterima cukup TAHAP PERSIAPANA
  • 53. Penggerakan Masyarakat Evaluasi persiapan H – 14 sampai H – I menggunakan checklist meliputi : a. Sasaran proyeksi dan atau sasaran hasil pendataan harus sudah tersedia. b. Logistik : kecukupan vaksin, Vaccine Carrier, Cool Pack, Kit Anafilaktik, gentian violet 5%, Format KIPI, Format RR. c. Ketersediaan Anggaran d. Tenaga : mengecek jml tenaga pelaksana dan supervisor serta tenaga kader yg dilatih. e. Mengecek pemetaan dan jadwal pelaksanaan di seluruh Puskesmas. f. Mengecek rencana dan jadwal penggerakan masyarakat. TAHAP PERSIAPANLanjutan
  • 54. Distribusi Vaksin & Logistik Pelaksanaan Penetesan Pengelolaan Limbah Imunisasi Pengelolaan sisa Vaksin dan Logistik Pencatatan dan Pelaporan TAHAP PELAKSANAANB
  • 55. Mematau Pemberian Imunisasi pada semua sasaran adalah aman dan Efektif Verifikasi antara Kualitas pelayanan dan keberhasilan dalam memberikan imunisasi pada anak umur 0 – 59 Bulan Dapat memberikan masukan untuk perbaikan segera dan untuk kegiatan dimasa mendatang TAHAP PEMANTAUANC
  • 56. Tahapan ini akan menilai performance / kinerja yang terlibat pada kegiatan tersebut : o Kepala Puskesmas o Petugas Kesehatan o Kader oLP/LS Dilakukan oleh Petugas Tk.Kota Ke Puskesmas Hanya beberapa Puskesmas yang dipilih secara Acak Menggunakan Daftar Tilik yg telah tersedia Pelaporan hasil pelaksanaan PIN dilaporkan tiap hari
  • 58.
  • 59. JANUARI-JULI 2015 PERENCAN AAN TK. NASIONAL AGUST-SEPT 2015 PERENCA NAAN TK. DAERAH OKT 2015- MARET 2016 PERSIAP AN 4 APRIL 2016 HARI PENG GANTIAN NASIONA L 5-30 APRIL 2016 PENARIKAN DAN PEMUSNAHA N tOPV VALIDASI MEI 2016
  • 60. • Introduksi IPV dilaksanakan pada bulan Juli 2016 • Jadwal pemberian : 1 dosis, diberikan pada usia 4 bulan bersamaan dengan DPT-HB- Hib dan OPV • Vaksin IPV kemasan 5 dosis per vial • Vaksin IPV tidak menggantikan vaksin OPV, namun menambah
  • 61. PELAYANAN DALAM GEDUNG PELAYANAN LUAR GEDUNG UMUR (BULAN) ANTIGEN UMUR (BULAN) ANTIGEN 0 Hep B 0, BCG, OPV1 0 Hep B 0 1 BCG, OPV1 2 DPT/HepB/Hib1, OPV2 2 DPT/HepB/Hib1, OPV2 3 DPT/HepB/Hib2, OPV3 3 DPT/HepB/Hib2, OPV3 4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV 4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV 9 Campak 9 Campak
  • 62. Suntikan, intramuskular (IM), 0.5 ml Bersamaan dengan pemberian DPT-HB-Hib dan OPV  IPV : paha kiri  Pentavalent (DPT-HB-Hib) : paha kanan
  • 63.
  • 64. Vaksin Oral Polio hidup adalah vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa. Tujuan/Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis Kemasan :  1 box vaksin terdiri dari 10 Vial  10 Vial berisi 10 dosis  Vaksin Polio adalah vaksin berbentuk cairan  Setiap vial Vaksin Polio disertai 1 buah penates (dropper) terbuat dari bahan plastik Alat/Sarana : Penetes (dropper) plastik VAKSIN POLIO ORAL
  • 65. Prosedur/Tatalaksana :  Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis) pemberian dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu  Setiap membuka Vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yang baru  Di Unit pelayanan statis, vaksin Polio yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 2 minggu, dengan ketentuan : 1. Vaksin belum kadaluarsa, 2. Vaksin disimpan dala suhu +20C s/d +80C 3. Tidak pernah terendam air 4. Sterilitasnya terjaga 5. VVM masih dalam kondisi A atau B 6. Sedangkan di Posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya
  • 66. Kontaindikasi : Pada individu yang menderita “immune deficiency” tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, makadosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh. Efek Samping : Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66 : 1988)
  • 67. Pemeliharaan cold chain selama pelaksanaan pelayanan imunisasi  Vaksin Polio adalah vaksin sensitif panas. Oleh karena itu di Pos pelayanan vaksin harus tetap disimpan pada suhu 2- 80C, dengan menggunakan vaccine carrier yang berisi minimal 2-4 buah cool pack (tergantung pada jenis vaccine carrier yang digunakan)  Vaccine carrier jangan terpapar sinar matahari langsung.  Vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada spons atau busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.  Selalu perhatikan kondisi VVM setiap akan menggunakan vaksin. Vaksin yang bisa digunakan adalah kondisi VVM A atau B.
  • 68.
  • 69. 1. BUKA TUTUP VAKSIN DGN MENGGUNAKAN PINSET, GUNTING, GUNTING KUKU 2. PASANGKAN DROPPER PD VAKSIN YANG TELAH DIBUKA
  • 70.
  • 71. INGAT!!! JANGAN MENYIMPAN BARANG LAIN SELAIN VAKSIN DI DALAM VACCINE CARRIER Gambar Cara meletakkan vaksin polio yang sudah dipakai 1. Buatlah 2 spons 2. Masukkan 1 spons pada dasar termos 3. Simpan Vaksin dan cool pack 4. Tutup dengan spons yang tersisa 5. Tutup dengan penutup termos
  • 72. PENCATATAN HASIL PELAKSANAAN PIN POLIO TAHUN 2016 POS PIN : …………………………………………………………………………… DESA/KELURAHAN : …………………………………………………………………………… PUSKESMAS : …………………………………………………………………………… KECAMATAN : …………………………………………………………………………… KABUPATEN/KOTA : …………………………………………………………………………… NO. H A S I L P E N D A T A A N HASIL IMUNISASI (TGL) KETERANGAN NAMA BALITA UMUR NAMA ORANG TUA ALAMAT0 - 11 Bln 12 - 59 Bln L P L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T O T A L Ket. * Beri umur pada kolom umur sasaran imunisasi * Beri tangggal pada kolom hasil imunisasi anak yang telah di imunisasi * Beri keterangan/alasan kenapa belum di imunisasi Surade, Maret 2016 Penanggung Jawab POS Imunisasi ………………………………………………………………….
  • 73. KESIMPULAN  Pelaksanaan PIN adalah salah satu kedaruratan kesehatan masyarakat dalam rangka mencapai Eradikasi Polio  Hasil cakupan PIN harus mencapai minimal 95 %  PIN adalah kegiatan yang sangat efektif dan efisien untuk meningkatkan imunitas terhadap virus polio liar.  Dosis Penetesan Imunisasi Polio adalah 2 TETES (tidak boleh KURANG atau LEBIH)  PIN Polio 2016 hanya diberikan kepada ANAK yang SEHAT