Dokumen tersebut membahas tentang Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja di Indonesia. UU ini mengatur tentang perlindungan keselamatan kerja bagi tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja serta penggunaan sumber daya produksi secara aman dan efisien melalui penerapan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja. UU ini juga menjelaskan berbagai peraturan pelaksanaannya baik secara sektoral maup
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal yang penting. Setiap tahun 350 ribu orang meninggal karena kecelakaan kerja, 2 juta orang meninggal karena penyakit akibat kerja
Menjaga peralatan tertata rapi dan bersih demikian juga dgn manusia dan aspek-2 yg berhubungan dengan ketidakteraturan, Manajemen visual dan standarisasi 5R
Penerapan Program Budaya Kerja di Perusahaan, Tata letak & penataan efisien (mutu & keamanan). Produktivitas dengan efisiensi waktu mencari barang. Tata letak yang rapi.
pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri tembakau - potensi pencemaran dikategorikan dalam limbah cair, limbah/sampah padat, limbah udara dan limbah B3
Secara umum pencahayaan yg baik adalah bilamana tenaga kerja dapat melihat pekerjaan dan lingkungan kerja dengan mudah dan jelas tanpa harus memicingkan mata.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
2. LATAR BELAKANG
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No. 406)
sudah tidak sesuai lagi
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/
pabrik
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan
situasi ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi
3. PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien
Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
4. DASAR HUKUM - 1
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
Pasal 4, 35, 86, 87 UU 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
UU No.1 Tahun 1970
Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Khusus
PP; Per.Men ; SE;
5. DASAR HUKUM
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan
• UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai
ketenagakerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi
norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian
ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
6. UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 4 Sub.c :
Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan
Pasal 35 ayat (3) :
Pemberi kerja dalam mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan
perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan baik
mental maupun fisik tenaga kerja.
Pasal 86 :
Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 87 :
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
7. UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 185 ayat (1) :
Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 35
ayat (2) dan (3), dikenakan sangsi pidana penjara paling singkat 1 bulan dan
paling lama 4 tahun dan atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,- dan
paling banyak Rp 400.000.000, Pasal 190 :
(1) Menteri atau pejabat yg ditunjuk mengenakan sanksi administratif atas
pelanggaran …. Pasal 87…
(2) ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sbgn atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin;
(3) sanksi adm. …….. diatur lebih lanjut oleh Menteri.
8. TUJUAN
•
•
•
Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :
1.
2.
3.
4.
Kampanye
Pemasyarakatan
Pembudayaan
Kesadaran dan kedisiplinan
10. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I
Pasal 1
-
ISTILAH
(1) Tempat kerja
1.
2.
3.
Ruangan/ lapangan
Tertutup/ terbuka
Bergerak/ tetap
Unsur tempat kerja, ada :
(1) Tenaga Kerja
(2) Sumber bahaya
(3) usaha
(1) Pengurus → pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(2) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
- peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
11. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB II
Pasal 2
-
RUANG LINGKUP
(1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :
a.
b.
c.
Darat, dalam tanah
Permukaan air, dalam air
Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan
dengan :
a.
b.
c.
d.
e.
Keadaan mesin/ alat/ bahan
Lingkungan kerja
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Proses produksi
(3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja
Catatan
: peraturan pelaksana digolongkan untuk bidang teknis dan sektoral
12. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Syarat-syarat K3
Pasal 3
(1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3
(2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1) → IPTEK
Pasal 4
(1) Penerapan syarat-syarat K3 → sejak tahap perencanaan s/d
pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi
teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK
dapat ditetapkan lebih lanjut
13. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5
(1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
–
–
–
Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992)
Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala → (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
14. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 9 - Pembinaan
(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan → TK baru
(2) Dinyatakan mampu dan memahami → pekerja
(3) Pengurus wajib → pembinaan
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3
Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984)
Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
15. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a.
b.
c.
d.
e.
Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
Memakai APD
Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak
dipenuhi dan APD yang wajib diragukan
Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja
Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD
Pasal 14 – Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
16. UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih lanjut
dengan peraturan perundangan
(2) Ancaman pidana atas pelanggaran :
•
•
Maksimum 3 bulan kurungan atau
Denda maksimum Rp. 100.000
(1) Tindak pindana tersebut adalah pelanggaran
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja → VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan
kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
18. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 2
MGT
SDM
BAHAN
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN
LINGKUNGAN KERJA
TEMPAT KERJA
PROSES PRODUKSI
AMAN Prod’s
SEHAT
SIFAT PEKERJAAN
CARA KERJA
ANALISIS
KECELAKAAN
19. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
• S e ca ra s e ktora l
- P P No. 19/1973
- P P No. 11/ 1979
- P e r.Me na ke r No. 01/1978
K3 Da la m Pe ne ba ng a n d a n Pe ng a a ng kuta n
Ka y u
- P e r.Me na ke r No. 01/1980
K3 Pa d a Ko ns truks i Ba ng una n
20. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 4
• P e mbida nga n Te knis
- P P No. 7/1973 - Pe s tis id a
- P P No. 11/ 1975 - Ke s e la m a ta n Ke rja Ra d ia s i
- P e r.Me na ke r No. 04/1980 - A R
PA
- P e r.Me na ke r No. 01/1982 - Be ja na Te ka n
- P e r.Me na ke r No. 02/1983 - I ta la s i A rm
ns
la
Ke ba ka ra n O to m a tik
- P e r.Me na ke r No. 03/1985 - Pe m a ka ia n A be s
s
- P e r.Me na ke r No. 04/1985 - Pe s . Te na g a & Pro d .
- P e r.Me na ke r No. 05/1985 - Pe s . A ka t &
ng
A kut
ng
21. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 5
• P e mbida nga n Te knis
- Ke p.Me na ke r No. 75/2002 - PUI
L
- P e r.Me na ke r No. 02/1989 - I ta la s i Pe tir
ns
- P e r.Me na ke r No. 03/1999 - Lif Lis trik
22. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 6
• P e nde ka ta n S DM
- P e r.Me na ke r No. 07/1973 - Wa jib La tih Hip e rke s
Ba g i Do kte r Pe rus a ha a n
- P e r.Me na ke r No. 01/1979 - Wa jib La tih Ba g i
Pa ra m e d is
- P e r.Me na ke r No. 02/1980 - Pe m e riks a a n
Ke s e ha ta n Te na g a Ke rja
- P e r.Me na ke r No. 02/1982 - Sy a ra t d a n
Kwa lifika s i Juru La s
- P e r.Me na ke r No. 01/1988 - Sy a ra t d a n
Kwa lifika s i O p a re to r Pe s a wa t Ua p
23. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 7
• P e nde ka ta n S DM
- P e r.Me na ke r No. 01/1979 - Sy a ra t d a n
Kwa lifika s i O p e ra to r A ka t d a n A kut
ng
ng
- P e r.Me na ke r No. 02/1992 - A K3
hli
- Ke p.Me na ke r No. 407/1999 - Ko m p e te ns i
Te hnis Lif
- Ke p.Me na ke r No. 186/1999 - Pe ng o rg a nis a s ia n
Pe na ng g ula ng a n Ke ba ka ra n
24. PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 8
• P e nde ka ta n Ke le mba ga a n
da n S is te m
- P e r.Me na ke r No.
- P e r.Me na ke r No.
- P e r.Me na ke r No.
- P e r.Me na ke r No.
04/1987 - P2 K3
04/1995 - Pe rus a ha a n Ja s a K3
05/1996 - SM
K3
186/1999 - Pe la p o ra n Ke c e la ka a n