Dokumen tersebut membahas tentang potensi limbah yang dihasilkan dari industri rokok dan perkebunan tembakau serta dampaknya terhadap lingkungan, termasuk limbah padat, cair, gas, dan B3 yang dapat mencemari udara, tanah, dan air. Potensi pencemaran utama meliputi nikotin, logam berat, dan residu pestisida.
sampah dapat digolongkan menjadi berbagai jenis. mulai dari plastik, kertas, kayu, dll. setelah kalian membaca ppt yang saya buat mungkin saja kalian dapat menggolongkan sendiri masuk ke jenis mana sampah tersebut.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
sampah dapat digolongkan menjadi berbagai jenis. mulai dari plastik, kertas, kayu, dll. setelah kalian membaca ppt yang saya buat mungkin saja kalian dapat menggolongkan sendiri masuk ke jenis mana sampah tersebut.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pola Penanganan Sampah Domestik menjelaskan mengenai peraturan perundangan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan sampah, paradigma baru penanganan sampah, berbagai opsi teknologi dalam penanganan sampah domestik. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.
Daftar perusahaan pengumpul/ pengangkut/ pengolah/ pemanfaat/ penimbun limbah...Abdul Ghofur
Dalam industri manufaktur dan metalurgi, sebuah perusahaan disamping menghasilkan produk utama sesuai dengan lini bisnisnya juga selalu menghasilkan produk samping. Bisa berupa barang atau produk lain yang bisa langsung digunakan kembali maupun dijual, juga dapat berupa limbah yang harus diolah dahulu dan lalu dijual. Selain itu, beberapa limbah industri masuk dalam kategori limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengelolaan limbah B3 secara benar wajib dilaksanakan oleh setiap pemegang ijin usaha industri yang menghasilkan limbah B3. Berikut ini merupakan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan limbah B3 yang memberikan jasa seputar pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan dan penimbunan limbah B3 dari industri terkait.
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pola Penanganan Sampah Domestik menjelaskan mengenai peraturan perundangan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan sampah, paradigma baru penanganan sampah, berbagai opsi teknologi dalam penanganan sampah domestik. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.
Daftar perusahaan pengumpul/ pengangkut/ pengolah/ pemanfaat/ penimbun limbah...Abdul Ghofur
Dalam industri manufaktur dan metalurgi, sebuah perusahaan disamping menghasilkan produk utama sesuai dengan lini bisnisnya juga selalu menghasilkan produk samping. Bisa berupa barang atau produk lain yang bisa langsung digunakan kembali maupun dijual, juga dapat berupa limbah yang harus diolah dahulu dan lalu dijual. Selain itu, beberapa limbah industri masuk dalam kategori limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengelolaan limbah B3 secara benar wajib dilaksanakan oleh setiap pemegang ijin usaha industri yang menghasilkan limbah B3. Berikut ini merupakan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan limbah B3 yang memberikan jasa seputar pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan dan penimbunan limbah B3 dari industri terkait.
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Buku 20 Strategi Pelaksanaan 5S ini merupakan satu inisiatif bagi melaksanakan aktiviti ke arah mewujudkan persekitaran kerja yang kemas, bersih dan tersusun. Pelaksanaan 5S yang jitu dan konsisten akan meningkatkan tahap Pengurusan pejabat dan persekitaran yang lebih baik di samping mengurangkan pembaziran.
Amalan yang sentiasa diamalkan oleh setiap bahagian untuk menaik kan semangat bekerja di kalangan warga kerja.
Serta amalan yang diamalkan oleh Keretaapi Tanah Melayu Berhad (KTM)
To become a Lean enterprise, office activities must fully support shop-floor manufacturing operations to eliminate waste. The adoption of 5S throughout all office functions is the first step to increase efficiency.
This presentation provides a blueprint for building a Lean foundation for your office. You will learn how to mobilize and align your management team to launch or improve 5S in your office. The presentation covers 5S and Visual Management key concepts, best practices, step-by-step implementation guidance, and how to kick-start 5S in your organization to achieve sustainable world-class excellence.
LEARNING OBJECTIVES:
1. Understand the benefits of working in a clean and neat environment
2. Identify waste in the office
3. Define the 5S principles, and identify visual tools
4. Explain how to apply the 5S principles and visual tools to enhance office organization
5. Learn how to kick start a 5S initiative
6. Define the critical success factors for 5S implementation
CONTENTS:
Introduction & Overview
5S Lays the Foundation for a Lean Enterprise
5S Helps to Eliminate Waste
What is 5S?
Benefits of 5S
5S Principles - Step by Step
How to Conduct a Red Tagging Exercise
Creating a Visual Office
5S Applications
5S Implementation
Starting & Launching a 5S Initiative
5S Audit System & Maturity Levels
5S & Kaizen
Supporting Lean Tools for 5S
Critical Success Factors
To download this complete presentation, please go to: http://www.oeconsulting.com.sg
The 5S workplace organization system applies a set of basic management principles that many companies widely adopt to maximize productivity and organization. As a cornerstone of Lean management, 5S improves workplace morale, safety and efficiency.
In this training presentation, you will learn how to mobilize and align your management team to launch or improve a 5S and Visual Management implementation in your organization. The presentation covers 5S and Visual Management best practices, step-by-step implementation guidance, and the best ways to integrate lean 5S into the organization's culture to achieve sustainable world-class excellence.
LEARNING OBJECTIVES
1. Understand the benefits of working in a clean and neat environment
2. Define the 5S principles, and identify visual tools
3. Explain how to apply the 5S principles and visual tools to enhance workplace organization
4. Learn how to kick start and launch a 5S initiative
5. Define the critical success factors for 5S implementation
CONTENTS
Introduction & Overview
5S Lays the Foundation for a Lean Enterprise
5S Establishes a Baseline for Kaizen Activities
5S as a Cornerstone of Employee Engagement
5S Helps to Eliminate Waste
What is 5S?
What is the Purpose of 5S?
Benefits of 5S
5S Principles - Step by Step
How to Conduct a Red Tagging Exercise
5S Visual Management
5S Applications
5S Implementation
Starting & Launching 5S
5S Audit System & Maturity Levels
Supporting Lean Tools for 5S
Critical Success Factors
To download this complete presentation, please go to: http://www.oeconsulting.com.sg
Polusi
disebut juga pencemaran
→masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau componen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
Pembuatan dan Manfaat Unsur Non-Logam
sumber:
http://naispintaadetya.blogspot.com/2013/11 /pembuatan-beberapa-unsur-nonlogam-dan.html
kelompok4kimia-130324045438-php
Grafting of chitin for ion exchange by irradiation method
APLIKASI RADIASI UNTUK KOPOLIMERISASI CANGKOK ASAM AKRILAT DAN AKRILAMIDA PADA KHITIN SEBAGAI BAHAN PENUKAR ION
Polusi merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi MH di dalamnya
Presentasi ini tentang kegunaan minyak bumi dan tingkatan tingkatan minyak bumi. Ini bukan versi yang di presentasikan, tapi ini versi yang masih mentah dan belom diedit hehe. Versi yang di presentasikan alhamdulillah dapat nilai tertinggi di kelas XD. check them out la
Menjaga peralatan tertata rapi dan bersih demikian juga dgn manusia dan aspek-2 yg berhubungan dengan ketidakteraturan, Manajemen visual dan standarisasi 5R
Penerapan Program Budaya Kerja di Perusahaan, Tata letak & penataan efisien (mutu & keamanan). Produktivitas dengan efisiensi waktu mencari barang. Tata letak yang rapi.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
2. MASALAH LINGKUNGANMASALAH LINGKUNGAN
MASALAH LINGKUNGAN GLOBALMASALAH LINGKUNGAN GLOBAL
1. JEBOLNYA LAPISAN OZON1. JEBOLNYA LAPISAN OZON
2. HUJAN ASAM2. HUJAN ASAM
3. EFEK GAS RUMAH KACA3. EFEK GAS RUMAH KACA
4.4. PERUBAHAN IKLIMPERUBAHAN IKLIM
MASALAH LINGKUNGAN REGIONALMASALAH LINGKUNGAN REGIONAL
1. PEMBABATAN HUTAN1. PEMBABATAN HUTAN
2. LONGSOR2. LONGSOR
3. BANJIR3. BANJIR
4. PENCEMARAN LINGKUNGAN4. PENCEMARAN LINGKUNGAN
MASALAH LINGKUNGAN LOKALMASALAH LINGKUNGAN LOKAL
1. SAMPAH1. SAMPAH
2, PENGHIJAUAN2, PENGHIJAUAN
3. KAMAR MANDI / WC3. KAMAR MANDI / WC
4. DRAINASE4. DRAINASE
5. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Adanya potensi pencemaranAdanya potensi pencemaran
lingkungan akibat kegiatan industrilingkungan akibat kegiatan industri
tembakautembakau
Potensi pencemaran ke lingkunganPotensi pencemaran ke lingkungan
oleh industri tembakau ditimbulkanoleh industri tembakau ditimbulkan
oleh industri rokok dan industri/unitoleh industri rokok dan industri/unit
usaha yang berhubungan denganusaha yang berhubungan dengan
industri rokok (industri supportnya)industri rokok (industri supportnya)
Potensi pencemaran dikategorikanPotensi pencemaran dikategorikan
dalam : limbah cair, limbahdalam : limbah cair, limbah
padat/sampah, limbah B3 danpadat/sampah, limbah B3 dan
limbah udaralimbah udara
6. SUMBER LIMBAH KEGIATAN TEMBAKAUSUMBER LIMBAH KEGIATAN TEMBAKAU
1.1. Limbah Padat :Limbah Padat : Daun-daun kering,Daun-daun kering,
berpenyakit dan batang-batangberpenyakit dan batang-batang
tembakau, Plastik bekas Polybag,tembakau, Plastik bekas Polybag,
sampah kertas, botol fumigasi dan Tikarsampah kertas, botol fumigasi dan Tikar
pandan.pandan.
7. 2. Limbah Cair : Penggunaan pupuk
Kimiawi, Pestisida dan Herbisida
serta kontaminan bahan non degradeble
8. SUMBER LIMBAH KEGIATAN TEMBAKAUSUMBER LIMBAH KEGIATAN TEMBAKAU
3.3. Limbah GasLimbah Gas :: Pembakaran daun,Pembakaran daun,
batang, Asap pembakaranbatang, Asap pembakaran asap fumigasiasap fumigasi
dandan Penyemprotan Pestisida.Penyemprotan Pestisida.
9. Limbah B3Limbah B3 :: PenyemprotanPenyemprotan
Pestisida, Kemasan bekasPestisida, Kemasan bekas
pestisida, botol fumigasi, Olipestisida, botol fumigasi, Oli
bekas dan Aki bekas.bekas dan Aki bekas.
10. Potensi Sumber
Limbah
Uraian
Limbah *
Pencemar
Utama
Kode
Limbah
*
Kapasitas Baku Mutu
Limbah
Padat
Daun-daun
kering,
berpenyakit
dan batang-
batang
tembakau
Daun dan
batang
Nikotin
Limbah Cair Penggunaan
pupuk
kimiawi
Sludge
proses
produksi
Logam berat
terutama As
dan Hg
Sulfida/senyaw
a amonia
D 201 + 500– 675 kg/Ha
-As = 0,0 mg/L
-Hg = 0,000 mg/L
-Amonia=0,18 mg/L
As = 0,01 mg/L **
Hg = 0,001 mg/L
Amonia = 1,5 mg/L
Pencemara
n Udara
Pembakaran
daun dan
batang
Asap Nikotin - NO2
= 0,610 – 0,635
- SO2
= 8,0 – 8,8
-Total Partikel=4,0 – 98,0
NO2
= 1000 ***
SO2
= 800
Partikel = 350
Potensi-Potensi Pencemaran Di Area Perkebunan
Tembakau
11. Potensi Sumber
Limba
h
Uraian
Limba
h *
Pencemar Utama Kode
Limbah
*
Kapasitas Baku Mutu
Penyempro
tan
Pestisi
da
Residu
evapo
rasi
NO2
= 1000 ***
SO2
= 800
Partikel = 350
Limbah B3 Penyempro
tan
Pestisi
da
Residu
evapo
rasi
- Bahan aktif
pestisida
- Logam dan logam
berat (As, Pb, Mg,
Cu, Zn, Th)
- Hidrokarbon
terhalogenesi
- Pelarut mudah
terbakar
- Senyawa Sn-
organik
D 202 + 300 – 400
Liter/Ha
NO2
= 1000 ***
SO2
= 800
Partikel = 350
Potensi-Potensi Pencemaran Di Area Perkebunan Tembakau
12. Potensi Sumber
Limbah
Uraian Limbah Pencemar Utama
*
Kode
Li
mb
ah
Kapasitas
Limbah Padat Tembakau
yang
tidak
terpakai
Tembakau yang
rusak
Mengandung
nikotin
-
Arang Arang sisa
pembakaran
Mengandung gas
CO2
dan CO
- + 2 ton
Limbah Cair Tidak ada - -
Pencemaran
Udara
Pembakaran
daun dan
batang
Mengandung
Nikotin
Limbah B3 Tidak ada
Potensi-Potensi Pencemaran Di Area Pengeringan Tembakau Rokok
13. Potensi Sumber
Limbah
Uraian
Limbah
Pencemar
Utama *
Kode
Limba
h
Kapasitas Baku Mutu
Limbah
Padat
Tembakau
hasil
pemilahan
Pemilahan
tembakau
dan gagang
Mengandung
nikotin
-
Debu Debu
tembakau
-
Potensi Limbah Pengeringan Tembakau (Industri Redrying)
Limbah Cair Air
Kondensat
Mengandung
uap panas
BOD : + 50 mg/L
COD : + 170 mg/L
Oil and Grease : + < 0,5
mg/l
NO3
: + 3 mg/L
NH3
: + < 0,0001 mg/L
Phenol : + < 0,003 mg/L
Timbal : + < 0,0036
mg/L
BOD : 150 mg/L **
COD : 300 mg/L
Oil and Grease : 15
mg/l
NO3
: 30 mg/L
NH3
: 5 mg/L
Phenol : 1 mg/L
Timbal : 1 mg/L
Air dari
cooling
zone
Mengandung
Nikotin
Limbah
Domestik
Dari kegiatan
kamar mandi
- BOD
- COD
Kapasitas + 700 org
Air Hujan -
Pencemaran
Udara
Kegiatan
Boiler
Residu SOx
Partikulat
NO2
= 1000 ***
SO2
= 800
14. Potensi Sumber
Limba
h
Uraian
Limbah
Pencemar
Utama
*
Kode
Limb
ah
Kapasitas Baku Mutu
Gas buang
mesin
residu
Residu - SOx
- partikulat
NO2
= 1000 ***
SO2
= 800
Partikel = 350
Gas buang
kenda
raan
Emisi - SOx
- NOx
- partikulat
NO2
= 1000 ***
SO2
= 800
Partikel = 350
Debu
serbu
k
temba
kau
Jengkok Nikotin
Limbah
B3
Oli bekas Residu - Organik
- Hidrokar
bon
terhaloge
nesi
- Logam
berat
(Cr, Ni
dan Sb)
-Hidrokarbon
aromatis
D 206
Potensi Limbah Pengeringan Tembakau (Industri Redrying)
16. DAMPAK SAMPAHDAMPAK SAMPAH
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PEMBAKARAN SAMPAHPEMBAKARAN SAMPAH ::
Gas Dioksin PenyebabGas Dioksin Penyebab
Kanker.Kanker.
Senyawa FormaldehidaSenyawa Formaldehida
Penyebab KankerPenyebab Kanker
Methan Penyebab GreenMethan Penyebab Green
House EffectHouse Effect
CO2 Penyebab GreenCO2 Penyebab Green
House EffectHouse Effect
Partikel debuPartikel debu
Partikel PadatPartikel Padat
hidrokarbonhidrokarbon
17. DAMPAK SAMPAHDAMPAK SAMPAH
BBersarangnya bibit penyakitersarangnya bibit penyakit
seperti : penyakit demamseperti : penyakit demam
berdarah, pes, diare, typhus,berdarah, pes, diare, typhus,
disentri, malaria dan cacingan.disentri, malaria dan cacingan.
Pencemaran udara akibatPencemaran udara akibat
pembakaran sampahpembakaran sampah
Pencemaran air dari air lindiPencemaran air dari air lindi
sampahsampah
Bau dan mengganggu estetika.Bau dan mengganggu estetika.
19. KAJIAN PUPUK ORGANIK
Rerata Produksi dan Kualitas Tembakau
Lokasi 1
Keterangan : - Rerata diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata
No.No. ParameterParameter
PerlakuanPerlakuan
Tanpa PupukTanpa Pupuk
OrganikOrganik
Pupuk organikPupuk organik
200 gr/pohon200 gr/pohon
1.1. Produksi keringProduksi kering (Kw/Ha)(Kw/Ha) 13.88 c13.88 c ∗∗14.48 a14.48 a
2.2. Grade IGrade I (Kw/Ha)(Kw/Ha) 4.17 a4.17 a 4.72 a4.72 a
3.3. Grade IIGrade II (Kw/Ha)(Kw/Ha) 0.41 a0.41 a 0.59 a0.59 a
4.4. Jumlah (I + II)Jumlah (I + II) (Kw/Ha)(Kw/Ha) 4.584.58 *5.32*5.32
5.5. Grade IIIGrade III (Kw/Ha)(Kw/Ha) 0.34 a0.34 a 0.49 a0.49 a
6.6. Filler/ChewingFiller/Chewing (Kw/Ha)(Kw/Ha) 4.02 a4.02 a 3.64 ab3.64 ab
7.7. Daya bakar daunDaya bakar daun (detik)(detik) 8.58 a8.58 a 9.20 a9.20 a
20. LIMBAH DEBU DAN GASLIMBAH DEBU DAN GAS
PEMBAKARAN SAMPAH :PEMBAKARAN SAMPAH :
Gas Dioksin Penyebab Kanker.Gas Dioksin Penyebab Kanker.
Senyawa Formaldehida PenyebabSenyawa Formaldehida Penyebab
KankerKanker
Methan Penyebab Green HouseMethan Penyebab Green House
EffectEffect
CO2 Penyebab Green House EffectCO2 Penyebab Green House Effect
Partikel debuPartikel debu
Partikel Padat hidrokarbonPartikel Padat hidrokarbon
22. Potensi Limbah Pada Kegiatan PengeringanPotensi Limbah Pada Kegiatan Pengeringan
dan Redryingdan Redrying
PotensiPotensi SumberSumber
LimbahLimbah
KarakteristikKarakteristik
LimbahLimbah
KapasitasKapasitas BakuBaku
MutuMutu
PengolahanPengolahan
LimbahLimbah
padatpadat
PengovenanPengovenan
TembakauTembakau
yang tidakyang tidak
terpakaiterpakai
MengandungMengandung
NikotinNikotin
kompostingkomposting
ArangArang MengandungMengandung
gas COgas CO22 dandan
COCO
Arang dikumpulkanArang dikumpulkan
campuran komposcampuran kompos
RedryingRedrying TembakauTembakau
hasilhasil
pemilahanpemilahan
MengandungMengandung
nikotinnikotin
SebagianSebagian
dikembalikan padadikembalikan pada
petani.petani.
Debagian dibuatDebagian dibuat
pupuk, genteng danpupuk, genteng dan
tabur tanamantabur tanaman
DebuDebu SedikitSedikit
23. Lanjutan………Lanjutan………
PotensiPotensi SumberSumber
LimbahLimbah
KarakteriktikKarakteriktik
LimbahLimbah
KapasitasKapasitas Baku mutuBaku mutu PengolahanPengolahan
Limbah cairLimbah cair
pengovenanpengovenan
-- -- Tidak adaTidak ada
pengolahanpengolahan
RedyingRedying Air kondensatAir kondensat Mengandung uapMengandung uap
panaspanas
BODBOD
CODCOD
Oil& greaseOil& grease
NO3NO3
NH3NH3
PhenolPhenol
TimbalTimbal
50 ppm50 ppm
170 ppm170 ppm
<0,5 ppm<0,5 ppm
3 ppm3 ppm
0,00010,0001
0,0030,003
0,00360,0036
150 ppm150 ppm
300 ppm300 ppm
15 ppm15 ppm
30 ppm30 ppm
5 ppm5 ppm
1 ppm1 ppm
1 ppm1 ppm
Menggunakan bakMenggunakan bak
berukuran 1,5x1,5x2berukuran 1,5x1,5x2
yg berisikan filteryg berisikan filter
yang berfungsiyang berfungsi
untuk menangkapuntuk menangkap
zat pengotorzat pengotorAir dari coolingAir dari cooling
zonezone
MengandungMengandung
nikotinnikotin
Oil tercecerOil tercecer B3B3 sedikitsedikit Ditampung dlmDitampung dlm
DrumDrum
Limbah domestikLimbah domestik BODBOD
CODCOD
± 700 orang± 700 orang SeptictankSeptictank
dilengkapidilengkapi
saringan dansaringan dan
peresapanperesapan
Air HujanAir Hujan
24. Lanjutan …………Lanjutan …………
PotensiPotensi Sumber limbahSumber limbah KarakteristikKarakteristik
LimbahLimbah
KapasitasKapasitas PengolahanPengolahan
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
PengovenanPengovenan
Pembakaran daun danPembakaran daun dan
batangbatang
Mengandung nikotinMengandung nikotin Tidak adaTidak ada
pembakaranpembakaran
RedryingRedrying Kegiatan boilerKegiatan boiler SOxSOx
NOxNOx
partikulatpartikulat
CerobongCerobong
Gas buang mesin residuGas buang mesin residu SOxSOx
NOxNOx
partikulatpartikulat
Penanaman pohonPenanaman pohon
SOxSOx
NOxNOx
partikulatpartikulat
Debu serbuk tembakauDebu serbuk tembakau
25. Potensi Limbah Pada Industri PerajanganPotensi Limbah Pada Industri Perajangan
PotensiPotensi SumberSumber
LimbahLimbah
KarakteristikKarakteristik
LimbahLimbah
KapasitasKapasitas BakuBaku
MutuMutu
PengolahanPengolahan
Limbah cairLimbah cair OliOli B3B3 sedikitsedikit Dikumpulkan dl drumDikumpulkan dl drum
LimbahLimbah
domestikdomestik
BODBOD
CODCOD
± 700 orang± 700 orang Septictank dilengkapiSeptictank dilengkapi
saringan dan peresapansaringan dan peresapan
Air kondensatAir kondensat BODBOD
CODCOD
Oil& greaseOil& grease
NO3NO3
NH3NH3
PhenolPhenol
TimbalTimbal
50 ppm50 ppm
170 ppm170 ppm
<0,5 ppm<0,5 ppm
3 ppm3 ppm
0,00010,0001
0,0030,003
0,00360,0036
150 ppm150 ppm
300 ppm300 ppm
15 ppm15 ppm
30 ppm30 ppm
5 ppm5 ppm
1 ppm1 ppm
1 ppm1 ppm
Menggunakan bak berukuranMenggunakan bak berukuran
1,5x1,5x2 yg berisikan filter yang1,5x1,5x2 yg berisikan filter yang
berfungsi untuk menangkap zatberfungsi untuk menangkap zat
pengotorpengotor
26. Lanjutan ……….Lanjutan ……….
PotensiPotensi SumberSumber
LimbahLimbah
KarakteristikKarakteristik
LimbahLimbah
KapasitasKapasitas BakuBaku
MutuMutu
PengolahanPengolahan
PencemaranPencemaran
udaraudara
Debu dariDebu dari
dust roomdust room
Dikumpulkan untukDikumpulkan untuk
dibuangdibuang
Limbah padatLimbah padat HasilHasil
perajanganperajangan
yang tidakyang tidak
terpakaiterpakai
MengandungMengandung
nikotinnikotin
Dikumpulkan untukDikumpulkan untuk
dibuangdibuang
Dimanfaatkan untuk pupukDimanfaatkan untuk pupuk
Dan pembakaran batu bataDan pembakaran batu bata
dan genteng dan taburdan genteng dan tabur
tanam untuk hamatanam untuk hama
Sisa debuSisa debu 10 – 2010 – 20
ton/hariton/hari
27. POTENSI LIMBAH PERGUDANGANPOTENSI LIMBAH PERGUDANGAN
PotensiPotensi Sumber limbahSumber limbah KarakteristikKarakteristik
LimbahLimbah
KapasitasKapasitas Baku MutuBaku Mutu
Limbah padatLimbah padat Botol fumigasiBotol fumigasi 1 ½ botol1 ½ botol DikumpulkanDikumpulkan
PencemaranPencemaran
udaraudara
Asap fumigasiAsap fumigasi -- Relatif tidakRelatif tidak
adaada
28. PENGOLAHAN LIMBAHPENGOLAHAN LIMBAH
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
Adanya sistim 3R dalam pengelolaanAdanya sistim 3R dalam pengelolaan
limbah padat selama limbah tersebutlimbah padat selama limbah tersebut
dapat dimanfaatkandapat dimanfaatkan
Metode pembakaran tidak dianjurkanMetode pembakaran tidak dianjurkan
karena mengakibatkan penipisan lapisankarena mengakibatkan penipisan lapisan
ozonozon
Pemanfaatan untuk menjadi komposPemanfaatan untuk menjadi kompos
35. PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
Jika telah ada cerobong asap untukJika telah ada cerobong asap untuk
mengatasi pencemaran udara yangmengatasi pencemaran udara yang
dilengkapi dengan alat uji. Perludilengkapi dengan alat uji. Perlu
pengujian emisi dan ambient secarapengujian emisi dan ambient secara
rutin untuk mencegah polusirutin untuk mencegah polusi
Menyediakan dust collector danMenyediakan dust collector dan
cerobong asapcerobong asap
36. PENGOLAHAN LIMBAH CAIRPENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Untuk air rendaman cengkeh, sebaiknya diberi penampungan danUntuk air rendaman cengkeh, sebaiknya diberi penampungan dan
pengelolaan khusus waste water garden. Hal tersebut dikarenakanpengelolaan khusus waste water garden. Hal tersebut dikarenakan
warna air rendaman berwarna kuningwarna air rendaman berwarna kuning
Mengganti sistem pertanian tembakau dengan pertanian organikMengganti sistem pertanian tembakau dengan pertanian organik
Untuk air cucian kolot, sebaiknya disepanjang saluran dibangunUntuk air cucian kolot, sebaiknya disepanjang saluran dibangun
filter untuk memisahkan kolot dari air, sehingga kolot tidak ikutfilter untuk memisahkan kolot dari air, sehingga kolot tidak ikut
terbawa ke saluran airterbawa ke saluran air
Salah satu cara sederhana yang dapat dijadikan metodeSalah satu cara sederhana yang dapat dijadikan metode
penanganan limbah cair dengan menggunakan metodepenanganan limbah cair dengan menggunakan metode
fitoremediasifitoremediasi
Dengan beban BOD = 1 kg/hari, dibutuhkan bak pengendap + bakDengan beban BOD = 1 kg/hari, dibutuhkan bak pengendap + bak
anaerobik 4 m3 dan wetland 100 m3anaerobik 4 m3 dan wetland 100 m3
41. KESIMPULANKESIMPULAN
SUMBER-SUMBER PENCEMAR DI MAISNG-MASINGSUMBER-SUMBER PENCEMAR DI MAISNG-MASING
INDUSTRI TEMBAKAU BERUPA LIMBAH PADAT ,INDUSTRI TEMBAKAU BERUPA LIMBAH PADAT ,
LIMBAH CAIR, PENCEMARAN UDARA DAN LIMBAH B3LIMBAH CAIR, PENCEMARAN UDARA DAN LIMBAH B3
YANG TERJADI SELAMA PROSES PRODUKSIYANG TERJADI SELAMA PROSES PRODUKSI
UNTUK PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DILAKUKANUNTUK PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DILAKUKAN
DENGAN KONSEP 3 R.DENGAN KONSEP 3 R.
LIMBAH PADAT BATANG TEMBAKAU BISA DILIMBAH PADAT BATANG TEMBAKAU BISA DI
KOMPOSKANKOMPOSKAN
UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PENANGANANUNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PENANGANAN
YANG DILAKUKAN ADALAH DENGAN PEMBANGUNANYANG DILAKUKAN ADALAH DENGAN PEMBANGUNAN
IPAL / WASTE WATER GARDENIPAL / WASTE WATER GARDEN
UNTUK PENGOLAHAN PENCEMARAN UDARA,UNTUK PENGOLAHAN PENCEMARAN UDARA,
PENANGANAN YANG DILAKUKAN ADALAH DENGANPENANGANAN YANG DILAKUKAN ADALAH DENGAN
MENYEDIAKAN DUST COLLECTOR DAN CEROBONGMENYEDIAKAN DUST COLLECTOR DAN CEROBONG
ASAP.ASAP.
LIMBAH B3 DI KUMPULKANLIMBAH B3 DI KUMPULKAN DAN DISERAHKAN KEDAN DISERAHKAN KE
PIHAK 3 YANG MEMPUNYAI SERTIFIKASI UNTUKPIHAK 3 YANG MEMPUNYAI SERTIFIKASI UNTUK
DIOLAH LEBIH LANJUTDIOLAH LEBIH LANJUT
42. “Charles Darwin”
Species yang bisa bertahan bukanlah Species yang kuat,
melainkan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan