Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengendalian bahaya bahan kimia, meliputi pengendalian secara teknik/mekanik seperti substitusi, otomatisasi, isolasi, ventilasi, pengendalian secara administratif seperti identifikasi, labeling, MSDS, serta penggunaan alat pelindung diri seperti helm, masker, sarung tangan.
Dokumen tersebut merangkum hak dan kewajiban pengusaha berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam 39 poin, meliputi pemberian perlakuan yang sama kepada pekerja, penyediaan pelatihan kerja, pembuatan perjanjian kerja, pengaturan outsourcing, pelindungan pekerja cacat, dan larangan mempekerjakan anak di bawah usia tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencakup tujuan pembelajaran K3, pengertian K3, prosedur K3, dan cara menangani kebakaran.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Dokumen tersebut membahas tentang alat pelindung diri (APD) dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja. APD dibahas dalam 5 bagian yaitu alat pelindung kepala, mata, pernapasan, tangan dan kaki. Jenis-jenis APD dijelaskan beserta ketentuan dan standar yang harus dipenuhi agar dapat memberikan perlindungan yang memadai.
Dokumen tersebut merangkum hak dan kewajiban pengusaha berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam 39 poin, meliputi pemberian perlakuan yang sama kepada pekerja, penyediaan pelatihan kerja, pembuatan perjanjian kerja, pengaturan outsourcing, pelindungan pekerja cacat, dan larangan mempekerjakan anak di bawah usia tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencakup tujuan pembelajaran K3, pengertian K3, prosedur K3, dan cara menangani kebakaran.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Dokumen tersebut membahas tentang alat pelindung diri (APD) dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja. APD dibahas dalam 5 bagian yaitu alat pelindung kepala, mata, pernapasan, tangan dan kaki. Jenis-jenis APD dijelaskan beserta ketentuan dan standar yang harus dipenuhi agar dapat memberikan perlindungan yang memadai.
Laporan praktikum geografi regional membahas pemahaman konsep dasar geografi seperti daerah, kawasan, wilayah, serta posisi relatif dan absolut kawasan tersebut. Praktikum ini bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisis ciri-ciri setiap kawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis keselamatan kerja, serta penerapannya di tempat kerja. Keselamatan kerja mencakup segala aspek keselamatan yang berkaitan dengan mesin, peralatan, bahan, lingkungan, dan proses kerja. Jenis-jenis keselamatan kerja meliputi bidang kebakaran, mekanik, listrik, uap dan tekanan, serta konstruksi. Tujuan penerapan keselamatan kerja adalah
QHSE Induction memberikan penjelasan tentang tanggap darurat, biodata pelaksana, tujuan dan manfaat pelatihan, komitmen K3L perusahaan, tanggung jawab K3L, pengenalan rambu K3L, pekerjaan berbahaya, penyebab kecelakaan, bahaya dan risiko, laporan bahaya, near miss, penyakit akibat kerja, penanganan B3, izin kerja aman, hirarki pengendalian bahaya, dan penjelasan tentang APD. D
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut bertujuan mencegah gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut dituangkan dalam lampiran yang mencakup tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas persyaratan kesehatan lingkungan pada industri skala rumah tangga. Termasuk di dalamnya adalah kewajiban penyediaan lingkungan sehat, standar baku mutu lingkungan, dan persyaratan kesehatan lingkungan untuk fasilitas umum seperti air bersih, udara, limbah, pencahayaan dan lainnya.
Melakukan Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah
Kegiatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri.
2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko kecelakaan kerja, seperti memeriksa pengamanan lokasi ber
Keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit, dalam Penyediaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit banyak menggunakan Bahan Berbahaya dan Beracun, Bagaimana Pengelolaannya
Modul ini membahas konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dan dasar hukum K3 di Indonesia serta berbagai sumber bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Modul ini juga menjelaskan berbagai model penyebab insiden atau kecelakaan kerja seperti model Frank Bird dan model penyebab kerugian Heinrich.
Makalah ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kimia. Ringkasannya adalah:
1) K3 Kimia adalah upaya pencegahan bahaya akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja seperti racun, ledakan, kebakaran.
2) Peraturan K3 Kimia meliputi UU No. 1/1970 dan No. 13/2003 serta Permenaker No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.
3
Pemanfaatan Limbah Padat Industri RokokHerry Prakoso
Dokumen tersebut membahas tentang potensi limbah yang dihasilkan dari industri rokok dan perkebunan tembakau serta dampaknya terhadap lingkungan, termasuk limbah padat, cair, gas, dan B3 yang dapat mencemari udara, tanah, dan air. Potensi pencemaran utama meliputi nikotin, logam berat, dan residu pestisida.
Laporan praktikum geografi regional membahas pemahaman konsep dasar geografi seperti daerah, kawasan, wilayah, serta posisi relatif dan absolut kawasan tersebut. Praktikum ini bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisis ciri-ciri setiap kawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis keselamatan kerja, serta penerapannya di tempat kerja. Keselamatan kerja mencakup segala aspek keselamatan yang berkaitan dengan mesin, peralatan, bahan, lingkungan, dan proses kerja. Jenis-jenis keselamatan kerja meliputi bidang kebakaran, mekanik, listrik, uap dan tekanan, serta konstruksi. Tujuan penerapan keselamatan kerja adalah
QHSE Induction memberikan penjelasan tentang tanggap darurat, biodata pelaksana, tujuan dan manfaat pelatihan, komitmen K3L perusahaan, tanggung jawab K3L, pengenalan rambu K3L, pekerjaan berbahaya, penyebab kecelakaan, bahaya dan risiko, laporan bahaya, near miss, penyakit akibat kerja, penanganan B3, izin kerja aman, hirarki pengendalian bahaya, dan penjelasan tentang APD. D
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut bertujuan mencegah gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yang meliputi persyaratan air bersih, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, dan toilet. Persyaratan tersebut dituangkan dalam lampiran yang mencakup tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas persyaratan kesehatan lingkungan pada industri skala rumah tangga. Termasuk di dalamnya adalah kewajiban penyediaan lingkungan sehat, standar baku mutu lingkungan, dan persyaratan kesehatan lingkungan untuk fasilitas umum seperti air bersih, udara, limbah, pencahayaan dan lainnya.
Melakukan Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah
Kegiatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri.
2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko kecelakaan kerja, seperti memeriksa pengamanan lokasi ber
Keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit, dalam Penyediaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit banyak menggunakan Bahan Berbahaya dan Beracun, Bagaimana Pengelolaannya
Modul ini membahas konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dan dasar hukum K3 di Indonesia serta berbagai sumber bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Modul ini juga menjelaskan berbagai model penyebab insiden atau kecelakaan kerja seperti model Frank Bird dan model penyebab kerugian Heinrich.
Makalah ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kimia. Ringkasannya adalah:
1) K3 Kimia adalah upaya pencegahan bahaya akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja seperti racun, ledakan, kebakaran.
2) Peraturan K3 Kimia meliputi UU No. 1/1970 dan No. 13/2003 serta Permenaker No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.
3
Pemanfaatan Limbah Padat Industri RokokHerry Prakoso
Dokumen tersebut membahas tentang potensi limbah yang dihasilkan dari industri rokok dan perkebunan tembakau serta dampaknya terhadap lingkungan, termasuk limbah padat, cair, gas, dan B3 yang dapat mencemari udara, tanah, dan air. Potensi pencemaran utama meliputi nikotin, logam berat, dan residu pestisida.
Dokumen tersebut membahas tentang Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja di Indonesia. UU ini mengatur tentang perlindungan keselamatan kerja bagi tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja serta penggunaan sumber daya produksi secara aman dan efisien melalui penerapan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja. UU ini juga menjelaskan berbagai peraturan pelaksanaannya baik secara sektoral maup
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tugas pokok panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) yaitu memberikan saran mengenai K3, fungsi P2K3 seperti mengumpulkan data K3, memberitahu pegawai tentang bahaya di tempat kerja, dan membantu pengusaha dalam mengevaluasi lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi 5S/5R (Seiketsu/Rawat/Pemantapan) untuk menciptakan budaya kerja yang rapi dan teratur. Metode implementasinya mencakup penerapan kontrol visual, standar kerja yang jelas, labeling peralatan, rambu keselamatan, indikator stok, dan indikator warna untuk memudahkan pengenalan dan peningkatan kinerja. Tujuannya adalah menjaga kelancaran produksi dan mencegah terjadiny
Penerapan Program Budaya Kerja di Perusahaan, Tata letak & penataan efisien (mutu & keamanan). Produktivitas dengan efisiensi waktu mencari barang. Tata letak yang rapi.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan komunikasi, termasuk unsur-unsur komunikasi, prinsip dasar komunikasi, enam C dalam memberikan informasi dengan baik, dan cara meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Dokumen ini juga menjelaskan peran pendengar yang efektif dan tidak efektif dalam berkomunikasi.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
2. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
• Substitusi
Cara yang ideal untuk mengeliminasi /
mengurangi bahaya pemaparan. Contohnya :
mengganti zat yang toksik dengan zat yang
kurang toksik, atau mengganti proses untuk
mengurangi bahaya yang ada.
• Otomatisasi
Bertujuan mengurangi bahaya pemaparan.
Contoh : robot-robot untuk melakukan
pengelasan di tempat-tempat yang
ventilasinya jelek.
Pengendalian Secara Mekanik
3. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
• Isolasi sumber kontaminan (enclosure)
Sangat dianjurkan pada proses dimana
dilakukan manipulasi bahan-bahan kimia yang
sangat toksik, misalnya asbestos dan zat-zat
radioaktif.
• Segregasi
Segregasi atau proses pemisahan/pemencilan
yang bertujuan untuk melindungi pekerja-
pekerja yang lain dari bahaya pemaparan zat-
zat kimia yang toksik.
• Ventilasi :
- Dilution ventilation
- Local exhaust ventilation
4. DILUTION VENTILATION
Fungsi utama adalah :
mengendalikan kadar
kontaminan dalam
udara tempat kerja
sedemikian rupa
sehingga berada dalam
batas amannya
(ditinjau dari segi
kesehatan maupun
keselamatan kerja).
5.
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan dilution ventilasi :
Toksisitas kontaminan harus rendah.
Kontaminan yang dihasilkan harus uniform
(merata dan konstan)
Tenaga kerja berada ditempat yang cukup
jauh dari sumber kontaminan atau kadar
kontaminan cukup rendah.
Kontaminan yang dihasilkan tidak boleh
berlebihan atau volume udara untuk
pengenceran harus cukup besar.
7. Dilution ventilation sangat jarang digunakan
untuk mengendalikan fume dan debu
karena :
Toksisitas debu dan fume umumnya tinggi
sehingga volume udara yang dibutuhkan untuk
pengenceran cukup besar.
Kecepatan dan jumlah debu / fume yang
dilepaskan ke udara biasanya sangat tinggi /
besar.
Data-data banyaknya fume / debu yang
dihasilkan biasanya sangat sukar dan bahkan
tidak mungkin diperoleh.
8. LOCAL EXHAUST VENTILATION
Mengendalikan kontaminan pada sumber
kontaminan / sumber emisi sedemikain
rupa sehingga kadart kontaminan dalam
udara tempat kerja berada dalam
batas amannya.
9. Local exhaust ventilation lebih baik dari
general ventilation karena :
Kontaminan langsung ditangkap pada
sumbernya.
Volume udara terhisap sedikit sehingga
suplay udara kecil.
Menangkap partikel besar sehingga tenaga
pembersih sedikit.
Tidak terpengaruh oleh angin, cuaca dan
musim
10.
11.
12.
13. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Pengendalian Secara Administratif
Identifikasi
Prinsip :
Mengetahui bahan kimia yang dipakai / dihasilkan
Bagaimana bahan kimia kontak dengan tubuh
Bagaimana bahan kimia menyebabkan kebakaran
Bagaimana tumpahan / kebocoran dapat
menyebabkan gangguan lingkungan
Labeling
Dimaksudkan untuk memperingatkan tenaga kerja
dari potensi bahaya, langkah-langkah tindakan
pencegahan kecelakaan dan tindakan yang harus
diambil dalam keadaan darurat.
Bila bahan kimia dipindah dari wadah asli, label
harus ikut.
14. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Adalah suatu dokumen teknis atau lembar data yang
menguraikan atau menggambarkan tentang komposisi,
karakteristik, bahaya fisik dan kesehatan dari suatau
zat kimia.
Lembaran ini juga memberikan informasi dasar
tentang penggunaan bahan kimia yang aman, APD
yang sesuai dan prosedur keadaan darurat.
MSDS seharusnya ada untuk setiap bahan kimia dan
disimpan oleh safety officer, pihak satuan PMK dan
pihak medis
Material Safety Data Sheets atau
Chemical Safety Data Sheets
16. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Penyimpanan yang aman
Substansi / bahan kimia yang tidak cocok (incompatible)
tidak boleh disimpan bersama, dihindari penyimpanan
pada proses yang berlawanan, wadah tidak boleh bocor,
berkarat atau rusak serta ventilasi yang memadai.
Bila bahan kimia mudah tebakar / meledak harus
ditambah :
disimpan pada suhu dingin dan jauh dari sumber api.
terpisah dari proses produksi dan perumahan
terdapat pelindung kebakaran otomatis, pintu darurat
dan jalan masuk mobil PMK
rangkaian listrik anti ledakan, dilindungi dari kerusakan
dan sekering yang memadai
17. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Prosedur pemindahan yang aman
bila memakai pipa, katup dan sambungan harus
utuh dan tidak bocor.
bila memakai conveyor harus ditutup.
bila memakai pipa cabang dengan kecepatan dan
tekanan tinggi, harus dicegah timbulnya panas.
ventilasi daerah yang dilewati harus baik.
jalan / gang diberi tanda dan lebarnya cukup.
18. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Penanganan dan pemakaian yang aman
sebelum memakai bahan kimia, membaca dan
memahami label serta MSDS
pemakai sudah terlatih
tindakan perlindungan berfungsi dengan baik
apakah di tempat kerja tedapat risiko bahaya atau
tidak, bila perlu dipindahkan
APD yang sesuai, baik dan jumlah cukup
tersedia peralatan darurat.
19. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
House keeping
kebersihan dan penataan tempat kerja harus
diperhatikan
Pembuangan yang rutin
limbah disimpan dalam wadah khusus, disimpan
dengan baik dan diberi label.
dibuang di tempat khusus, harus terdapat
prosedur pembuangan secara tertulis dan diikuti.
Monitoring Lingkungan Kerja
Dilakukan pengukuran kadar kontaminan di udara
lingkungan kerja dan dibandingkan dengan NAB
20.
21.
22.
23. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Pemeriksaan Kesehatan
Meliputi pemeriksaan kesehatan awal (sebelum
kerja), berkala dan pemeriksaan khusus.
Laporan
Laporan mengenai lingkungan dan pemeriksaan
kesehatan harus didimpan sehingga dapat
membantu diagnosa di kemudian hari.. Laporan juga
berfungsi sebagai informasi pada penelitian.
24. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Latihan dan Pendidikan
Semua yang menangani bahan kimia harus dilatih
mengenai :
resiko bahaya bahan kimia
prosedur kerja yang aman
perawatan dan pemakaian APD
langkah-langkah emergency dan P3K
penanganan bila terjadi kegagalan pengendalian
cara menterjemahkan label.
25. ***************************************** * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * * * * * ** * * * * * * * * *****************************************
Alat Pelindung DiriAlat Pelindung Diri
Informasi yang perlu diketahui sebelum menerapkan pemakaianInformasi yang perlu diketahui sebelum menerapkan pemakaian
APD :APD :
Apakah bentuk kontaminan ?Apakah bentuk kontaminan ?
Berapa kadar kontaminan dalam udara tempat kerja?Berapa kadar kontaminan dalam udara tempat kerja?
Berapa NAB bahan kimia pencemar ?Berapa NAB bahan kimia pencemar ?
Apakah kontaminan juga menyebabkan iritasi padaApakah kontaminan juga menyebabkan iritasi pada kulitkulit
atau mata ?atau mata ?
Apakah kontaminan dapat diserap oleh kulit yangApakah kontaminan dapat diserap oleh kulit yang
normal ?normal ?
Apakah kadar kontaminan dapat membahayakan jiwa pekerjaApakah kadar kontaminan dapat membahayakan jiwa pekerja
??
Apakah kadar oksigen dalam udara tempat kerjaApakah kadar oksigen dalam udara tempat kerja
menurun ?menurun ?
26. Terdiri Dari :Terdiri Dari :
Alat Pelindung KepalaAlat Pelindung Kepala
Alat Pelindung Mata & MukaAlat Pelindung Mata & Muka
Alat Pelindung PendengaranAlat Pelindung Pendengaran
Alat Pelindung Sistim PernapasanAlat Pelindung Sistim Pernapasan
Alat Pelindung TanganAlat Pelindung Tangan
Alat Pelindung KakiAlat Pelindung Kaki
Alat Pelindung Seluruh TubuhAlat Pelindung Seluruh Tubuh
27. 1. Alat Pelindung Kepala
FUNGSI: Melindungi dari benturan, bendaFUNGSI: Melindungi dari benturan, benda
tajam, keras, kejatuhan, radiasi panas , api,tajam, keras, kejatuhan, radiasi panas , api,
percikan zat kimia.percikan zat kimia.
Safety HelmetSafety Helmet
Menghindari benturan, jatuhan bendaMenghindari benturan, jatuhan benda
Helmet tahan apiHelmet tahan api
Spesifikasi sebagaiSpesifikasi sebagai
Topi PengamanTopi Pengaman
Tahan benturan, fireproof, ringanTahan benturan, fireproof, ringan
Electrical ResistancElectrical Resistanc
28. 2. Alat Pelindung Mata & Muka
FUNGSI: Digunakan untuk melindungi mata dariFUNGSI: Digunakan untuk melindungi mata dari
pemaparan radiasi elektromagnetik nonionisasipemaparan radiasi elektromagnetik nonionisasi
(Ultra violet dan Infra merah ) dan percikan(Ultra violet dan Infra merah ) dan percikan
partikel-partikel panas yang beterbangan.partikel-partikel panas yang beterbangan.
Untuk mengurangi paparan radiasi nonionisasi,Untuk mengurangi paparan radiasi nonionisasi,
kacamata dilapisi dengan oksida kobalt yangkacamata dilapisi dengan oksida kobalt yang
berwarna hijau atau biru.berwarna hijau atau biru.
MENURUT JENISNYAMENURUT JENISNYA
~ Kaca mata (Goggles)~ Kaca mata (Goggles)
~ Tameng Muka ( Face Shield )~ Tameng Muka ( Face Shield )
29. 3. Pelindung Pendengaran
FUNGSI:FUNGSI:
Melindungi pendengaran dari bhy bisingMelindungi pendengaran dari bhy bising, dan, dan
menghindari percikan api atau logam-logammenghindari percikan api atau logam-logam
panaspanas
MENURUT JENISNYAMENURUT JENISNYA
Sumbat Telinga ( Ear Plug)Sumbat Telinga ( Ear Plug)
Penutup Telinga ( Ear Muff)Penutup Telinga ( Ear Muff)
30. 4.4. PELINDUNG PERNAPASANPELINDUNG PERNAPASAN
FUNGSI :FUNGSI :
Melindungi organ pernapasan dari fumesMelindungi organ pernapasan dari fumes
oksida-oksida logam yang toksikoksida-oksida logam yang toksik
MENURUT JENISNYAMENURUT JENISNYA
RESPIRATOR Pemurni Udara (Air Purifying Respirator)RESPIRATOR Pemurni Udara (Air Purifying Respirator)
RESPIRATOR Pemasok Udara ( Air Supplying Respirator)RESPIRATOR Pemasok Udara ( Air Supplying Respirator)
31.
32. 5). PELINDUNG TANGAN
Untuk menghindari percikan api pada tangan
saat mengelas, sebaiknya menggunakan sarung
tangan. Dapat dibuat dari katun, kulit, kulit
yang dilapisikrom dan asbestos.
Sarung tangan dari kulit digunakan pada las
busur listrik.
Sarung tangan dari katun nyaman, namun
mudah rusak
33. 6. PELINDUNG KAKI
Sepatu kerja untuk las harus dilengkapi
dengan steel toe, untuk melindungi jari-
jari kaki dari kejatuhan / tertimpa benda
kerja dan dibuat cukup tinggi (di atas
pergelangan kaki)
Alas sepatu kerja didisain supaya pemakai
aman dari sengatan aliran listrik
34. 7. Tali & Sabuk Pengaman
• FUNGSI: mengurangi resiko bahaya fisik
berupa Keadaan TERJATUH
• Disarankan digunakan untuk pengelasan di
tempat yang tinggi
35. 8. PAKAIAN PELINDUNG:
– FUNGSI: Melindungi sebagian atau seluruh badan
dari bahaya partikel-partikel panas yang
beterbangan, percikan bunga api
– Tipe pakaian pelindung tergantung dari jenis
pekerjaan yang dilakukan.
– Pakaian pelindung dari kulit memberikan proteksi
maksimum
MENURUT JENIS:
• APRON ( Menutup sebagian tubuh bagian depan si
pemakai)
• OVERALL ( Wear pack)