Dokumen tersebut membahas tentang implementasi 5S/5R (Seiketsu/Rawat/Pemantapan) untuk menciptakan budaya kerja yang rapi dan teratur. Metode implementasinya mencakup penerapan kontrol visual, standar kerja yang jelas, labeling peralatan, rambu keselamatan, indikator stok, dan indikator warna untuk memudahkan pengenalan dan peningkatan kinerja. Tujuannya adalah menjaga kelancaran produksi dan mencegah terjadiny
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Penerapan Program Budaya Kerja di Perusahaan, Tata letak & penataan efisien (mutu & keamanan). Produktivitas dengan efisiensi waktu mencari barang. Tata letak yang rapi.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Penerapan Program Budaya Kerja di Perusahaan, Tata letak & penataan efisien (mutu & keamanan). Produktivitas dengan efisiensi waktu mencari barang. Tata letak yang rapi.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
PECB Webinar: Overview of ISO 13485 - Medical DevicesPECB
The webinar covers:
• The key section of ISO 13485
• The benefits of ISO 13485
• In brief how ISO 13485 & ISO 9001 correlate
Presenter:
This webinar was presented by Raza Shah, Chief Editor and Owner of Bitehqeeq.
Link of the recorded session published on YouTube: https://youtu.be/gZlhUlqgo1g
Understanding the New ISO 13485:2016 RevisionGreenlight Guru
he much anticipated revision to ISO 13485, the global medical device quality management system (QMS) standard, was released late last month (Feb, 2016).
The new ISO 13485:2016 ushers in a whole new wave of changes and requirements medical device manufacturers must adhere to, which we covered on our previous webinar here (http://www.greenlight.guru/webinar/iso-13485-2016-changes).
ISO tells us that there will be a three year transition period after which the guidance says, “any existing certification issued to ISO 13485:2003 will not be valid.”
The time to start planning your organization's transition to ISO 13485:2016 is now. Or face playing expensive catch up later.
(You can view the full webinar here: http://www.greenlight.guru/webinar/iso-13485-2016-transition-planning)
In this webinar, you'll learn specifically:
What your organization needs to be doing to prepare for the transition to ISO 13485:2016
Why the transition presents an opportunity for your organization to implement better processes
An overview of the specific changes coming with ISO 13485:2016
The actions you should be taking now and how to plan for the implementation of the standard
Significant changes are underway that impact the quality and regulatory systems of medical device companies and their suppliers. ISO 13485:2016 adds new requirements to address risk management and to better align the standard with global regulatory requirements (FDA, MDD, JPAL, etc.). With the release of ISO 9001:2015, the ISO 9001 and ISO 13485 standards are no longer integrated. A new single audit MDSAP program will be in effect beginning 2017 that incorporates applicable FDA, Canadian, Brazilian, Australian and Japanese quality system requirements into the annual ISO 13485 audit cycle. The presentation will provide an overview of these changes and the steps required to incorporate these changes into existing quality management systems.
To become a Lean enterprise, office activities must fully support shop-floor manufacturing operations to eliminate waste. The adoption of 5S throughout all office functions is the first step to increase efficiency.
This presentation provides a blueprint for building a Lean foundation for your office. You will learn how to mobilize and align your management team to launch or improve 5S in your office. The presentation covers 5S and Visual Management key concepts, best practices, step-by-step implementation guidance, and how to kick-start 5S in your organization to achieve sustainable world-class excellence.
LEARNING OBJECTIVES:
1. Understand the benefits of working in a clean and neat environment
2. Identify waste in the office
3. Define the 5S principles, and identify visual tools
4. Explain how to apply the 5S principles and visual tools to enhance office organization
5. Learn how to kick start a 5S initiative
6. Define the critical success factors for 5S implementation
CONTENTS:
Introduction & Overview
5S Lays the Foundation for a Lean Enterprise
5S Helps to Eliminate Waste
What is 5S?
Benefits of 5S
5S Principles - Step by Step
How to Conduct a Red Tagging Exercise
Creating a Visual Office
5S Applications
5S Implementation
Starting & Launching a 5S Initiative
5S Audit System & Maturity Levels
5S & Kaizen
Supporting Lean Tools for 5S
Critical Success Factors
To download this complete presentation, please go to: http://www.oeconsulting.com.sg
Materi ini dibawakan untuk acara Coaching Clinic Virtual Panduan Membuat Masker Kain sesuai SNI pada Rabu, 28 Juli 2021. Diikuti oleh sekitar 150 peserta dari beberapa wilayah di Indonesia, menampilan 2 Role model UMK Masker Kain yakni Baby Finnsass dari Bandung dan Koperasi Bina Masyarakat Batik Tegalan. Acara berlangsung banyak diskusi, yang teknis maupun manajemen. Alhamdulillah banyak respon positif untuk acara ini. Acara disiarkan langsung melalui youtube BSN di https://youtu.be/RaAFq2O3v50
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
2. LATAR BELAKANG & POLA PEMIKIRAN
Penerapan Program 5 / R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin),
Sebagai landasan utama Penerapan Program
Budaya Kerja
di Perusahaan.
SE Gubernur Jawa Timur Nomor :
065/213/041/2010, tgl. 6 Januari 2010
3. “FOLOSOFI SISTEM MUTU”
TULIS APA YG KAMU KERJAKAN
(Write what you do)
KERJAKAN APA YG KAMU TULIS
(Do it what you write)
LAKUKAN PERBAIKAN TERUS
MENERUS
(Continue Improvement )
4. PENGERTIAN
Seiketsu =
Rawat =
Pemantapan
Seiketsu =
Rawat =
Pemantapan
Mempertahankan
hasil-hasil yg telah
dicapai pada 3R
sebelumnya dengan
membakukannya
( Standarisasi )
dalam suatu sistem
Pengendalian
Mempertahankan
hasil-hasil yg telah
dicapai pada 3R
sebelumnya dengan
membakukannya
( Standarisasi )
dalam suatu sistem
Pengendalian
5. TEKNIK
IMPLEMENTASI
Ringkasan
Seiketsu =
Rawat =
Pemantap
an
Ringkasan
Seiketsu =
Rawat =
Pemantap
an
I. Maksud
1. Menjaga peralatan tertata rapi dan bersih
demikian juga dgn manusia dan aspek-2 yg
berhubungan dgn ketidakteraturan
II. Tujuan
1. Menggunakan manajemen standarisasi dlm
melestarikan 5R
2. Terlihat inovasi dari manajemen shg
ketidakberesan akan terlihat
III. Aktivitas
1. Terlihat inovasi dari manajemen
2. Deteksi dan tindakan lebih awal
3. Alat-2 ( manual ) untuk pembuatan standar
perawatan 5R
4. Membuat kode-2 warna
IV. Prinsip
1. Manajemen visual dan standarisasi 5R
I. Maksud
1. Menjaga peralatan tertata rapi dan bersih
demikian juga dgn manusia dan aspek-2 yg
berhubungan dgn ketidakteraturan
II. Tujuan
1. Menggunakan manajemen standarisasi dlm
melestarikan 5R
2. Terlihat inovasi dari manajemen shg
ketidakberesan akan terlihat
III. Aktivitas
1. Terlihat inovasi dari manajemen
2. Deteksi dan tindakan lebih awal
3. Alat-2 ( manual ) untuk pembuatan standar
perawatan 5R
4. Membuat kode-2 warna
IV. Prinsip
1. Manajemen visual dan standarisasi 5R
6. TEKNIK
IMPLEMENTASI
Implementasi
Seiketsu =
Rawat =
Pemantapan
Implementasi
Seiketsu =
Rawat =
Pemantapan
I. Prinsip Implementasi
1. Penerapan Visual Control/ Kontrol
Visual
2. Standar Kerja Terperaga di Tempat
Kerja
3. Label/ Atribut Kerja
4. Rambu Keselamatan Kerja
5. Tanda Batas Stok di Tempat Kerja
6. Indikator Warna
7. Sistem Lampu Peraga
II. Langkah Penerapan
1. Penentuan Butir Kendali
2. Penetapan Kondisi tak Wajar
3. Rancangan Mekanisme Pantau
4. Tindak Lanjut Penyimpangan
5. Pemeriksaan Berkala
I. Prinsip Implementasi
1. Penerapan Visual Control/ Kontrol
Visual
2. Standar Kerja Terperaga di Tempat
Kerja
3. Label/ Atribut Kerja
4. Rambu Keselamatan Kerja
5. Tanda Batas Stok di Tempat Kerja
6. Indikator Warna
7. Sistem Lampu Peraga
II. Langkah Penerapan
1. Penentuan Butir Kendali
2. Penetapan Kondisi tak Wajar
3. Rancangan Mekanisme Pantau
4. Tindak Lanjut Penyimpangan
5. Pemeriksaan Berkala
7. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/RAWAT
1
Penerapan
Visual Control/
Kontrol Visual
1
Penerapan
Visual Control/
Kontrol Visual
I. Mengusahakan agar Tempat Kerja yg sdh
menjadi baik dpt selalu terpelihara
II. Ditempat kerja yg terawat, kerawanan dan
penyimpangan dpt segera dikenali, shg
berbagai masalah dpt dicegah sedini mungkin.
Contoh :
• Peminjaman brg yg tdk dikembalikan
ketempat semula
• Perlakuan salah thd brg shg menjadi cacat
• Lebih fatal lagi kalau terjadi tabrakan kereta
brg karena salah jalur.
( Jangan bernafsu menyalahkan )
Kesalahan dan Penyimpangan oleh manusia
terjadi dimana saja.
Ada dua dalih utama yg selalu dikemukakan yitu
* TDK TAHU dan LUPA*
( Kesalahan terjadi kemungkinan tdk ada
petunjuk yg jelas dan memadai. )
I. Mengusahakan agar Tempat Kerja yg sdh
menjadi baik dpt selalu terpelihara
II. Ditempat kerja yg terawat, kerawanan dan
penyimpangan dpt segera dikenali, shg
berbagai masalah dpt dicegah sedini mungkin.
Contoh :
• Peminjaman brg yg tdk dikembalikan
ketempat semula
• Perlakuan salah thd brg shg menjadi cacat
• Lebih fatal lagi kalau terjadi tabrakan kereta
brg karena salah jalur.
( Jangan bernafsu menyalahkan )
Kesalahan dan Penyimpangan oleh manusia
terjadi dimana saja.
Ada dua dalih utama yg selalu dikemukakan yitu
* TDK TAHU dan LUPA*
( Kesalahan terjadi kemungkinan tdk ada
petunjuk yg jelas dan memadai. )
8. PENERAPAN
VISUAL
CONTROL
Kasus
Kesalah
an
Lanjutan
Visual
Control
(1)
Kasus
Kesalah
an
Lanjutan
Visual
Control
(1)
Mesin mulai dijalankan oleh operator, wajarnya
mesin berjalan lancar, karena operator cukup ahli,
tetapi nyatanya gangguan muncul dan mesin
menjadi rusak. Pasalnya mesin sedang diperbaiki
oleh petugas pemeliharaan mesin dan beberapa
komponen belum dikencangkan kembali.
Siapa yg salah ?
Operator tdk tahu bahwa mesin dlm perbaikan Atau
Petugas Pemeliharaan mesin lupa mengencangkan
baut dan tdk memasang rambu
•MESIN DALAM PERBAIKAN *
Untuk mengatasi terjadinya kesalahan tsb perlu
membuat visual control sistem dgn memasang :
rambu, papan petunjuk, standar kerja, standar
inspeksi, pedoman kerja, kartu informasi, label,
indikator, lampu peringatan, dan berbagai peralatan
petunjuk lainnya. Semuanya itu untuk
menyampaikan informasi yg dibutuhkan dlm
bekerja.
Mesin mulai dijalankan oleh operator, wajarnya
mesin berjalan lancar, karena operator cukup ahli,
tetapi nyatanya gangguan muncul dan mesin
menjadi rusak. Pasalnya mesin sedang diperbaiki
oleh petugas pemeliharaan mesin dan beberapa
komponen belum dikencangkan kembali.
Siapa yg salah ?
Operator tdk tahu bahwa mesin dlm perbaikan Atau
Petugas Pemeliharaan mesin lupa mengencangkan
baut dan tdk memasang rambu
•MESIN DALAM PERBAIKAN *
Untuk mengatasi terjadinya kesalahan tsb perlu
membuat visual control sistem dgn memasang :
rambu, papan petunjuk, standar kerja, standar
inspeksi, pedoman kerja, kartu informasi, label,
indikator, lampu peringatan, dan berbagai peralatan
petunjuk lainnya. Semuanya itu untuk
menyampaikan informasi yg dibutuhkan dlm
bekerja.
9. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/RAWAT
2
Standar Kerja
Terperaga
Di
Tempat Kerja
2
Standar Kerja
Terperaga
Di
Tempat Kerja
I. Standar Kerja Penting untuk menunjukkan cara
kerja yg benar terutama bagi operator.
II. Standar Kerja perlu untuk mengingatkan
operator lama agar mereka selalu bekerja benar.
III. Manajemen dgn mudah dpt menemukan
penyimpangan bila standar kerja terperaga di
tempat kerja ada.
IV. Standar kerja yg terperaga meningkatkan
konsentrasi pekerja
V. Standar Kerja sebaiknya dibuat jangan terlalu
rumit, cukup dgn membuat butir standar
tentang urutan kerja, waktu kerja, dan alat kerja
yg digunakan dan diusahakan yg membuat para
karyawan atas petunjuk pimpinan.
I. Standar Kerja Penting untuk menunjukkan cara
kerja yg benar terutama bagi operator.
II. Standar Kerja perlu untuk mengingatkan
operator lama agar mereka selalu bekerja benar.
III. Manajemen dgn mudah dpt menemukan
penyimpangan bila standar kerja terperaga di
tempat kerja ada.
IV. Standar kerja yg terperaga meningkatkan
konsentrasi pekerja
V. Standar Kerja sebaiknya dibuat jangan terlalu
rumit, cukup dgn membuat butir standar
tentang urutan kerja, waktu kerja, dan alat kerja
yg digunakan dan diusahakan yg membuat para
karyawan atas petunjuk pimpinan.
10. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/
RAWAT
3
Label/
Atribut
Kerja
3
Label/
Atribut
Kerja
I. Label pengenal pd setiap benda akan
menghilangkan kerancuan, kebingungan dan
ketidak pastian.
II. Satu benda/ brg yg terletak rancu di tempat
kerja, merupakan penyimpangan prinsip rapi.
III. Pengembalian benda/brg hrs ke tempat semula,
bila tdk tdpt label pengenal, kemana akan di
kembalikan? Dgn label pengenal, semua orang
mendapat informasi untuk bertindak
IV. Label/ atribut kerja dpt meningkatkan banyak
hal di tempat kerja contoh : penggunaan kartu
pengenal, topi, pakaian seragam APD,
diharapkan dpt dipancarkan informasi ttg siapa
dan apa yg dikerjakan, dari unit kerja mana dsb.
I. Label pengenal pd setiap benda akan
menghilangkan kerancuan, kebingungan dan
ketidak pastian.
II. Satu benda/ brg yg terletak rancu di tempat
kerja, merupakan penyimpangan prinsip rapi.
III. Pengembalian benda/brg hrs ke tempat semula,
bila tdk tdpt label pengenal, kemana akan di
kembalikan? Dgn label pengenal, semua orang
mendapat informasi untuk bertindak
IV. Label/ atribut kerja dpt meningkatkan banyak
hal di tempat kerja contoh : penggunaan kartu
pengenal, topi, pakaian seragam APD,
diharapkan dpt dipancarkan informasi ttg siapa
dan apa yg dikerjakan, dari unit kerja mana dsb.
11. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/
RAWAT
4
Rambu
Keselamatan
Kerja
4
Rambu
Keselamatan
Kerja
I. Penerapan rambu yg
memadai hrs diterapkan, lalu
lintas dua arah misalnya
mengandung resiko,
bagaimana hal itu dpt diatur,
demikian juga tempat
penyimpanan brg mudah
terbakar
II. Tanda peringatan tentang
mesin yg sedang diperbaiki
jangan diabaikan
I. Penerapan rambu yg
memadai hrs diterapkan, lalu
lintas dua arah misalnya
mengandung resiko,
bagaimana hal itu dpt diatur,
demikian juga tempat
penyimpanan brg mudah
terbakar
II. Tanda peringatan tentang
mesin yg sedang diperbaiki
jangan diabaikan
12. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/
RAWAT
5
Tanda Batas
Stok di
Tempat Kerja
5
Tanda Batas
Stok di
Tempat Kerja
I. Persediaan atau stok dpt habis
tanpa disadari, akibatnya
kemacetan produksi bisa terjadi.
II. Sebaliknya, stok juga dpt
menumpuk terlalu banyak dan
mengganggu proses kerja
III. Tanda batas stok dpt diterapkan
guna menunjukkan batas
maksimum dan minimum stok,
shg kelancaran produksi lebih
terjamin.
I. Persediaan atau stok dpt habis
tanpa disadari, akibatnya
kemacetan produksi bisa terjadi.
II. Sebaliknya, stok juga dpt
menumpuk terlalu banyak dan
mengganggu proses kerja
III. Tanda batas stok dpt diterapkan
guna menunjukkan batas
maksimum dan minimum stok,
shg kelancaran produksi lebih
terjamin.
13. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/
RAWAT
6
Indikator
Warna
6
Indikator
Warna
I. Banyak alat ukur dan pemamtau yg
terdapat di pabrik, seperti pengukur
temperatur dll
II. Alat ini dipasang untuk pengendalian
namun karyawan dpt saja mengabaikan,
karena tak tahu batas kewajaran alat tsb.
III. Indikator warna atau tanda dpt dilekatkan
langsung pd gelas penunjuk, misal warna
hijau menyatakan kondisi wajar, warna
kuning berarti waspada dan merah berarti
hrs segera ditangani.
IV. Indikator warna juga dpt diterapkan untuk
papan kontrol produksi atau papan status
persediaan
I. Banyak alat ukur dan pemamtau yg
terdapat di pabrik, seperti pengukur
temperatur dll
II. Alat ini dipasang untuk pengendalian
namun karyawan dpt saja mengabaikan,
karena tak tahu batas kewajaran alat tsb.
III. Indikator warna atau tanda dpt dilekatkan
langsung pd gelas penunjuk, misal warna
hijau menyatakan kondisi wajar, warna
kuning berarti waspada dan merah berarti
hrs segera ditangani.
IV. Indikator warna juga dpt diterapkan untuk
papan kontrol produksi atau papan status
persediaan
14. PERTAMA
PRINSIP
IMPLEMENTASI
SEIKETSU/
RAWAT
7
Sistem
Lampu
Peraga
7
Sistem
Lampu
Peraga
I. Sistem lampu dpt digunakan untuk
menunjukkan kondisi tdk wajar di tempat
kerja
II. Operator yg membutuhkan bantuan
segera ( misal dari petugas forklift ) dpt
menekan tombol untuk menyalakan suatu
lampu peraga.
III. Berbagai jenis lampu peraga dpt
diterapkan untuk berbagai fungsi seperti :
permintaan pengiriman brg, permintaan
pelayanan perbaikan mesin, permintaan
bantuan forklift, permintaan bantuan kerja,
adanya kesalahan produksi dari proses
sebelumnya dll berbagai informasi dpt
disampaikan melalui sistem lampu peraga.
I. Sistem lampu dpt digunakan untuk
menunjukkan kondisi tdk wajar di tempat
kerja
II. Operator yg membutuhkan bantuan
segera ( misal dari petugas forklift ) dpt
menekan tombol untuk menyalakan suatu
lampu peraga.
III. Berbagai jenis lampu peraga dpt
diterapkan untuk berbagai fungsi seperti :
permintaan pengiriman brg, permintaan
pelayanan perbaikan mesin, permintaan
bantuan forklift, permintaan bantuan kerja,
adanya kesalahan produksi dari proses
sebelumnya dll berbagai informasi dpt
disampaikan melalui sistem lampu peraga.
15. II. LANGKAH PENERAPAN SEIKETSU/ RAWAT:
Langkah
( 1 )
Penentuan
Butir
Kendali
Langkah
( 1 )
Penentuan
Butir
Kendali
1. Aneka ragam butir kendali ( Control item ) yg hrs
dikuasai , dari sangat sederhana hanya sekedar
memasang rambu, sampai sistem kontrol paling
rumit seperti sistem otomatis.
2. Butir kendali yg akan diperagakan perlu digali
dari pemikiran para karyawan. Mereka hendaknya
diajak serta memikirkan manajemen informasi
ditempat kerjanya. Selanjutnya prioritas dari tiap
butir kendali dipertimbangkan. Kajilah sasaran
pemantauan, pertimbangkan kaitannya dgn
kebutuhan operasional dan mulailah dari yg
sederhana
Contoh : Form/ check list, pelumas, label,
penyimpanan tool, penyimpanan alat ukur,
gudang part, limit sample ( cacat, reject, bau, dll )
display, signal, instruksi kerja/ proses.
1. Aneka ragam butir kendali ( Control item ) yg hrs
dikuasai , dari sangat sederhana hanya sekedar
memasang rambu, sampai sistem kontrol paling
rumit seperti sistem otomatis.
2. Butir kendali yg akan diperagakan perlu digali
dari pemikiran para karyawan. Mereka hendaknya
diajak serta memikirkan manajemen informasi
ditempat kerjanya. Selanjutnya prioritas dari tiap
butir kendali dipertimbangkan. Kajilah sasaran
pemantauan, pertimbangkan kaitannya dgn
kebutuhan operasional dan mulailah dari yg
sederhana
Contoh : Form/ check list, pelumas, label,
penyimpanan tool, penyimpanan alat ukur,
gudang part, limit sample ( cacat, reject, bau, dll )
display, signal, instruksi kerja/ proses.
16. II. LANGKAH PENERAPAN SEIKETSU/ RAWAT:
Langkah
( 2 )
Penetapan
Kondisi
tak
Wajar
Langkah
( 2 )
Penetapan
Kondisi
tak
Wajar
1. Kondisi wajar dan tak wajar dari butir kendali
terpilih ditetapkan kemudian diselidiki
2. Kriteria wajar tak wajar hendaknya dirumuskan
secara seksama. Pertimbangkan dgn melibatkan
semua pihak shg pengertian seragam dpt
disepakati
3. Beberapa model penetapan wajar dan tak wajar
contoh :
Penerapan simbol stiker warna untuk
menunjukkan kontrol minyak pelumas,
label/tanda saat menangani proses pekerjaan
yg rumit, tanda /stiker untuk menunjukkan
pemeriksaan peralatan dlm masa penilaian,
taqnda yg menunjukkan suhu mesin, tanda yg
menunjukkan tanggungjawab dll.
1. Kondisi wajar dan tak wajar dari butir kendali
terpilih ditetapkan kemudian diselidiki
2. Kriteria wajar tak wajar hendaknya dirumuskan
secara seksama. Pertimbangkan dgn melibatkan
semua pihak shg pengertian seragam dpt
disepakati
3. Beberapa model penetapan wajar dan tak wajar
contoh :
Penerapan simbol stiker warna untuk
menunjukkan kontrol minyak pelumas,
label/tanda saat menangani proses pekerjaan
yg rumit, tanda /stiker untuk menunjukkan
pemeriksaan peralatan dlm masa penilaian,
taqnda yg menunjukkan suhu mesin, tanda yg
menunjukkan tanggungjawab dll.
17. II. LANGKAH PENERAPAN SEIKETSU/ RAWAT:
Langkah
( 3 )
Rancangan
Mekanisme
Pantau
Langkah
( 3 )
Rancangan
Mekanisme
Pantau
1. Merancang bagaimana pemantauan visual
umumnya dirancang dgn teknik canggih,
namun hindari kecenderungan ber- canggih2,
terlebih bila pemantauan dsr blm dpt
diterapkan, cara sederhana hendaklah
diutamakan yg penting mekanisme pantau
mudah dipahami dan dpt menimbulkan
kesiagaan tanggapan segera.
2. Penerapan peragaan fisik sederhana :
papan peraga atau kartu dpt dilakukan sbg
pilihan awal sederhana
3. Selanjutnya bila tuntutan tempat kerja
menghendaki, dpt diterapkan peragaan
elektronik berupa lampu peraga atau sirine.
1. Merancang bagaimana pemantauan visual
umumnya dirancang dgn teknik canggih,
namun hindari kecenderungan ber- canggih2,
terlebih bila pemantauan dsr blm dpt
diterapkan, cara sederhana hendaklah
diutamakan yg penting mekanisme pantau
mudah dipahami dan dpt menimbulkan
kesiagaan tanggapan segera.
2. Penerapan peragaan fisik sederhana :
papan peraga atau kartu dpt dilakukan sbg
pilihan awal sederhana
3. Selanjutnya bila tuntutan tempat kerja
menghendaki, dpt diterapkan peragaan
elektronik berupa lampu peraga atau sirine.
18. II. LANGKAH PENERAPAN SEIKETSU/ RAWAT:
Langkah
( 4 )
Tindak
Lanjut
Penyimpang
an
Langkah
( 4 )
Tindak
Lanjut
Penyimpang
an
1. Bila keadaan tak wajar atau penyimpangan
terjadi dan disyaratkan oleh mekanisme pantu,
maka tindak lanjut hrs segera dilaksanakan
( Pikirkan perkiraan ttg jenis tindak lanjut )
2. Ketidakwajaran umumnya diatasi segera
dgn penghentian produksi dan mencari
penyebab ketidakwajaran tsb.
( Bila kita mengamati lebih lanjut dan melakukan
pengkajian menyeluruh banyak penyimpangan yg
dpt diramalkan, maka dipersiapkan tindak
lanjutnya)
Bila tindak lanjut itu sdh dibakukan, seringkali dpt
pula ditemukan mekanisme lanjut yg terkait pd
mekanisme pantau shg tercipta sistem otomatis
anti salah (poka yoke - Jepang) berdasarkan
konsepsi proses yg berkecerdasan.
1. Bila keadaan tak wajar atau penyimpangan
terjadi dan disyaratkan oleh mekanisme pantu,
maka tindak lanjut hrs segera dilaksanakan
( Pikirkan perkiraan ttg jenis tindak lanjut )
2. Ketidakwajaran umumnya diatasi segera
dgn penghentian produksi dan mencari
penyebab ketidakwajaran tsb.
( Bila kita mengamati lebih lanjut dan melakukan
pengkajian menyeluruh banyak penyimpangan yg
dpt diramalkan, maka dipersiapkan tindak
lanjutnya)
Bila tindak lanjut itu sdh dibakukan, seringkali dpt
pula ditemukan mekanisme lanjut yg terkait pd
mekanisme pantau shg tercipta sistem otomatis
anti salah (poka yoke - Jepang) berdasarkan
konsepsi proses yg berkecerdasan.
19. II. LANGKAH PENERAPAN SEIKETSU/ RAWAT:
Langkah
( 5 )
Pemeriksa
an
Berkala
Langkah
( 5 )
Pemeriksa
an
Berkala
1. Dapatkah kita mengandalkan mekanisme pantau
yg diterapkan, tiap saat ?
2. Yakinkah anda bahwa kontrol visual akan
bekerja pada saatnya ?
3. Adakah tanggapan karyawan bila kontrol visual
bekerja ?
Semua itu perlu diperiksa scr berkala
( mekanisme kontrol visual akan sia-2 bila manajemen
dan karyawan masih bersikap tak peduli )
Pemeriksaan berkala dan lembar periksa : untuk
menjaga berbagai kontrol visual.
Tugas pemeriksaan bagi karyawan hrs diatur karena
karyawanlah yg nantinya akan memelihara
keberesan di tempat kerjanya
Patrol manajemen dpt menanyakan pd karyawan ttg
standar kerja dan mekanisme yg diterapkan.
Manajemen juga dpt memperagakan kebijakan
persh scr jelas ( pd dsr-nya karyawan haus
informasi )
1. Dapatkah kita mengandalkan mekanisme pantau
yg diterapkan, tiap saat ?
2. Yakinkah anda bahwa kontrol visual akan
bekerja pada saatnya ?
3. Adakah tanggapan karyawan bila kontrol visual
bekerja ?
Semua itu perlu diperiksa scr berkala
( mekanisme kontrol visual akan sia-2 bila manajemen
dan karyawan masih bersikap tak peduli )
Pemeriksaan berkala dan lembar periksa : untuk
menjaga berbagai kontrol visual.
Tugas pemeriksaan bagi karyawan hrs diatur karena
karyawanlah yg nantinya akan memelihara
keberesan di tempat kerjanya
Patrol manajemen dpt menanyakan pd karyawan ttg
standar kerja dan mekanisme yg diterapkan.
Manajemen juga dpt memperagakan kebijakan
persh scr jelas ( pd dsr-nya karyawan haus
informasi )
20. Diagram Seiketsu /
RawatSeiso
Bersih per-area , sudah ada peta , label , dan tanggung jawab
SIEKETSU = STANDARISASI
Pemilahan
• Operasi buka
almari
• Operasi harta
karun
• Patroli label
merah
• Adakah prosedur
untk menyingkirkan
brng yg tdk di
perlukan ?
Penataan
• Mencegah
perlebihan
persediaan
• Apakah peraturan
peminjaman,
pengambilan dan
penyimpanan
barang / alat sdh di
patuhi ?
Bersih
• Mengatasi sumber
kotor
• Mencegah debu
melekat
• Mencegah
rembesan cairan
dan minyak
• Mencegah
kebocoran
Mempertahankan
kondisi optimum
• Mekanisme kendali
visual
• Mekanisme anti
salah
• Pemeriksaan
berkala
21. HAL-2 APA YG PERLU
DIPERHATIKAN DAN
DILAKSANAKAN UNTUK
MENJAGA
KESINAMBUNGAN
KEGIATAN 5S
Yg perlu
diperhatikan
Yg perlu
diperhatikan
1. Adanya rencana induk pelaksanaan
5S
2. Adanya susunan organisasi
pelaksana 5S
3. Adanya kotak alat atau sudut 5S
( 5SToolbox)
4. Adanya kompetisi 5S antar
departemen
5. Adanya kegiatan 5S mengenai
visible for Evefyone.
1. Adanya rencana induk pelaksanaan
5S
2. Adanya susunan organisasi
pelaksana 5S
3. Adanya kotak alat atau sudut 5S
( 5SToolbox)
4. Adanya kompetisi 5S antar
departemen
5. Adanya kegiatan 5S mengenai
visible for Evefyone.
RAJIN