Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis dengan gejala klasik berupa demam yang datang bergilir setiap hari. Pencegahan dan pengobatan malaria dapat dilakukan secara komunitas maupun individu dengan menghindari kontak nyamuk, menggunakan kelambu yang diobati insektisida, s
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
jgn qta mndiagnosa smua mnusia tu sma sprti ap yg qta pkirkan, krn tdk smua mnusia sprti tu. ad bbrpa yg dpat mnahan hawa nafsunya n ad jg yg tdk. jka qta msih brpikiran sperti tu, artix anda mngatakan bahwa nabi-nabi qta jg sma sprti tu. krn nabi n rasul adlh seorng mnusia jg. "Trima Kasih"
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Cacar monyet (monkeypox) merupakan salah satu penyakit endemis Afrika bagian Barat dan Tengah, namun beberapa waktu yang lalu hadir di negara Singapura yang berbatasan dengan Indonesia. Kurangnya informasi mengenai infeksi virus monkeypox atau cacar monyet dalam bahasa Indonesia membuat penyuluhan bagi tenaga kesehatan juga kurang. Presentasi ini berharap memberi kemudahan untuk mengenal monkeypox sebagai pengantar.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Oleh kelompok 3
kelas IIIb
Nama-nama Kelompok
Ni Wayan Istiawati
Zandra Jocom
Nikma Sehe
Sartika raden
3. A. ETIOLOGI
Malaria adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler
dari genus Plasmodium.
Malaria disebabkan oleh parasit sporozoa
Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina infektif. Sebagian
besar nyamuk anopheles akan menggigit pada
waktu senja atau malam hari, pada beberapa
jentik nyamuk puncak gigitannya adalah tengah
malam sampai fajar.
4. B. EPIDEMIOLOGI
Malaria merupakan penyakit endemis
atau hiperendemis di daerah tropis maupun
subtropis dan menyerang negara dengan
penduduk padat. Diperkirakan prevalensi
malaria di seluruh dunia berkisar antara
160-400 juta kasus
6. Kembali berpedoman pada prinsip ilmu epidemiologi,
maka epidemiologi malaria adalah sebuah ilmu yang mempelajari
faktor-faktor yang menentukan distribusi malaria pada
masyarakat dan menggunakannya untuk menanggulangi penyakit
tersebut
Beberapa faktor yang berinteraksi dalam kejadian dan penularan
penyakit malaria, antara lain:
1. Faktor Host (Manusia)
Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang dapat terkena
penyakit malaria. Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis
kelamin karena berkaitan dengan perbedaan tingkat kekebalan
dan frekuensi keterpaparan gigitan nyamuk.
7. 2. Faktor Agent (Plasmodium)
Penyakit malaria adalah suatu penyakit akut atau
sering kronis yang disebabkan oleh parasit genus
plasmodium (Class Sporozoa). Sifat-sifat spesifik
parasit berbeda-beda untuk setiap spesies malaria dan
hal ini mempengaruhi terjadinya manifestasi klinis dan
penularan.
3. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan yang cukup ideal
mendukung keberadaan penyakit malaria di Indonesia,
antara lain: lingkungan fisik (suhu, kelembaban udara,
curah hujan, ketinggian, angin), lingkungan biologik
dan lingkungan sosial-budaya.
8. C. TRANSMISI
Malaria dapat ditularkan melalui 2 cara yaitu
cara alamiah dan bukan alamiah.
1.Penularan secara alamiah (natural infection),
melalui gigitan nyamuk anopheles.
2. Penularan bukan alamiah, dapat dibagi
menurut cara penularannya, ialah:
a. Malaria bawaan (kongenital)
b. Penularan secara mekanik
c. Penularan secara oral,
9. D. PATOGENESIS DAN PATOLOGI
Patogenesis malaria lebih ditekankan pada terjadinya
peningkatan permeabilitas pembuluh darah dari pada koagulasi
intravaskular. Oleh karena skizogeni menyebabkan kerusakan
eritrosit. Akan terjadi anemia. Beratnya anemia yang tidak
sebanding dengan parasitemia menunjukan adanya kelainan
eritrosit selain yang mengandung parasit. Faktor lain yang
menyebabkan terjadinya anemia mungkin karena terbentuknya
antibodi terhadap eritrosit.
Limfa membesar, mengalami pembendungan dan
pigmentasi sehingga mudah pecah. Dalam limfa dijumpai
banyak parasit dalam makrofag dan sering terjadi fagositosis
dari eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi.
Pada malaria kronis terjadi hiperplasi dari retikulum disertai
peningkatan makrofag.
10. E. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Gejala klinis malaria meliputi keluhan dan tanda klinis
merupakan petunjuk yang penting dalam diagnosa
malaria. Gejala klinis ini dipengaruhi oleh jenis/strain
plasmodium, imunitas tubuh dan jumlah parasit yang
menginfeksi. Malaria sebagai penyakit infeksi yang
disebabkan oleh plasmodium mempunyai gejala utama
yaitu demam.
Gejala klasik yaitu terjadinya Malaria secara berurutan:
11. 1. Periode dingin
Mulai menggigil, kulit dingin dan kering, penderita
sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan
pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan
gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti
orang kedinginan. Periode ini berlangsung 15 menit
sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.
12. 2. Periode panas
Penderita muka merah, kulit panas dan kering, nadi
cepat, dan panas badan tetap tinggi sampai 400C atau
lebih. Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat
sampai 2 jam atau lebih, diikuti dengan keadaan
berkeringat.
3. Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti
seluruh tubuh, sampai basah, temperatur
turun, penderita merasa capek dan sering tertidur. Bila
penderita bangun akan merasa sehat dan dapat
melakukan pekerjaan biasa.
13. Dikenal beberapa kaadaan klinik dalam
perjalanan infeksi malaria yaitu :
1. Serangan primer
(Periode Klinis)
2. Periode laten
3.Recrudescense
4. Recurrence
5. Relapse atau
“Rechute”
14. 1. Berbasis Masyarakat
Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat
harus selalu ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan,
pendidikan kesehatan, diskusi kelompok maupun kampanye
masal untuk mengurangi tempat sarang nyamuk
(Pemberantasan Sarang Nyamuk, PSN).
Melakukan identifikasi dan menemukan penderita sedini
mungkin akan membantu dalam pencegahan penularan yang
lebih besar (outbreaks) Melakukan penyemprotan yang efektif
dan efisien melalui kajian mendalam tentang bionomik
anopheles seperti waktu kebiasaan menggigit, jarang terbang,
dan resistensi terhadap insektisida.
F. PENCEGAHAN
15. 2. Berbasis Pribadi
Pencegahan gigitan nyamuk seperti :
a. Tidak keluar rumah antara senja dan malam hari, bila
terpaksa gunakan pakaiaan yang menutupi dan berwarna
terang
b. Menggunakan repelan yang mengandung dimetilftalat atau
zat antinyamuk lain.
c. Membuat konstuksi rumah yang tahan nyamuk dengan
memasang kasa antinyamuk pada ventilasi udara atau
jendela
d. Menggunakan kelambu yang mengandung insektisida
(insecticide-treated mosquito net, ITN)
16. G. PENGOBATAN
Pengobatan malaria dpat dilakukan secara
rawat jalan atau rawat inap. Protokol untuk
pengobatan malaria rawat jalan/rawat inap sebagai
berikut: Klorokuin basa diberikan total 25 mg/kgBB
selama 3 hari, dengan perincian sebagai berikut : hari
pertama 10 mg/kgBB (max. 600 mg basa), 6 jam
kemudian dilanjutkan dengan 10 mg/kgBb (max. 600
mg basa) dan 5 mg/kgBB pada 24 jam (max. 300 mg
basa) + Primakuin 1 hari. Atau hari I dan II masing-
masing 10 mg/kgBB dan hari III 5 mg/kgBB +
Primakuin 1 hari.
17. Bila dengan pengobatan butir 1 ternyata pada hari ke IV masih
demam atau hari ke VIII masih dijumpai parasit dalam darah
maka diberikan:
a. Kina Sulfat 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, selama 7
hari atau
b. Fansidar atau suldox dengan dasar dosis pirimetamin 1-1,5
mg/kgBb atau sulfadoksin 20-30 mg/kgBB single dose (usia
di atas 6 bulan)
Bila dengan pengobatan butir 2 pada hari IV masih demam
atau hari ke VIII masih dijumpai parasit maka :
a. Tetrasiklin HCl 50 mg/kgBB/hari, sehari 4 kali selama 7 hari +
fansidar/suldox bila belum mendapat medapat pengobatan
butir 2a atau
b. Tetrasiklin HCl + kina sulfat bila sebelumnya mendapatkan
pengobatan butir 2b. Dosis kina dan fansidar/suldox sesuai
butir 2a dan 2b (tetrasiklin hanya diberikan pada umur 8 tahun
atau lebih)