SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filariasis atau Elephantiasis atau disebut juga penyakit kaki gajah adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui
gigitan berbagai jenis nyamuk. Diperkirakan penyakit ini telah menginfeksi
sekitar 120 juta penduduk di 80 negara, terutama di daerah tropis dan beberapa
daerah subtropis. Penyakit filariasis bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan
kaki, lengan, payudara, dan alat kelamin baik pada wanita maupun pria. Meskipun
filariasis tidak menyebabkan kematian, tetapi merupakan salah satu penyebab
timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya (Depkes RI,
2005).
Filaria limfatik yang terdiri dari Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia
timori merupakan spesies cacing filaria yang ditemukan di dunia. Penyebarannya
tergantung dari spesiesnya. Wuchereria bancrofti tersebar luas di berbagai
negara tropis dan subtropis, menyebar mulai dari Spanyol sampai di Brisbane,
Afrika dan Asia (Jepang, Taiwan, India, Cina, Filippina, Indonesia) dan negara-
negara di Pasifik Barat (Sudomo, 2008).
Filariasis di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Haga dan van Eecke
padatahun 1889 di Jakarta yaitu dengan ditemukannya penderita filariasis
skrotum. Pada saat itu pula Jakarta diketahui endemik filariasis limfatik yang
disebabkan oleh Brugia malayi (Sudomo, 2008).
Tingkat endemisitas penyakit filariasis di Indonesia berdasarkan hasil survei
darah jari pada tahun 1999 mencapai rata-rata Microfilaria rate (Mf-rate) 3,1 %
dengan kisaran 0,5 – 19,64 % hal ini berdasarkan perhitungan jumlah semua yang
positif dibagi dengan jumlah yang diperiksa dikali seratus persen (Depkes RI,
2005).
Berdasarkan hasil survei cepat yang dilakukan oleh Depkes RI tahun 2000,
diperkirakan ± 10 juta penduduk sudah terinfeksi filariasis dengan jumlah
penderita kronis (elephantiasis) ± 6500 orang yang tersebar di 1.553 desa, di
231 Kabupaten dan 26 Propinsi. Data ini belum menggambarkan keadaan yang
sebenarnya karena
hanya 3.020 Puskesmas (42%) dari 7.221 (Depkes, 2005).
B. TUJUAN
1
1. Siswa dapat memahami pengertian penyakit Filariasis
2. Siswa dapat memahami penyebab penyakit Filariasis
3. Siswa dapat memahami etiologi pada penyakit Filariasis
4. Siswa dapat memahami manifestasi klinis pada penyakit Filariasis
5. Siswa dapat memahami cara penularan penyakit Filariasis
6. Siswa dapat memahami pencegahan pada penyakit Filariasis
7. Siswa dapat memahami pemeriksaan diagnostik pada penyakit Filariasis
8. Siswa dapat memahami pengobatan pada penyakit Filariasis
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. PENGERTIAN
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit
menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai
jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika
sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit
tersebut.
penyakit ini bukanlah penyakit yang mematikan, akan tetapi penyakit ini
mnerupakan penyakit koronis dan dapat mengakibatkan kecacatan yang menetap
berupa pembengkakan yang sangat besar pada bagian kaki, lengan, dan alat
kelamin, dan pembengkakan tersebut bentuknya menyerupai kaki gajah
B. ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti,
Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam
tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat
hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh
manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria)
yang beredar dalam darah terutama malam hari.
1. Cara Penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit
nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung
larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah
penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai
vector menghisap darah penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa
microfilaria ikut terhisap bersama darah dan masuk dalam lambung nyamuk.
Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak berkembang biak tetapi hanya berubah
bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai menjadi larva 3, karenanya
diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. Didalam tubuh manusia
larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa
jantan atau betina serta bekembang biak
3
C. MANIFESTASI KLINIS
Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak-
kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan
perkembangannya.
1. Gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
a. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat
dan muncul lagi setelah bekerja berat.
b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan
paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
c. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde
lymphangitis).
d. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas (early lymphodema).
2. Gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang
menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
D. CARA PENULARAN
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit
nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung
larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah
penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai
vector menghisap darah penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa
microfilaria ikut terhisap bersama darah dan masuk dalam lambung nyamuk.
Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak berkembang biak tetapi hanya berubah
bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai menjadi larva 3, karenanya
diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. Didalam tubuh manusia
larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa
jantan atau betina serta bekembang biak
4
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23
spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
E. PENCEGAHAN
Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan cara :
1. Menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya :
a. Menggunakan kelambu sewaktu tidur.
b. Menutup ventilasi dengan kasa nyamuk.
c. Menggunakan obat nyamuk.
d. Mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk.
e. Menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit.
2. Tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk
3. dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala
pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis.
4. Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat
perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air
sebagai tempat perindukan nyamuk, membersihkan semak-semak disekitar
rumah, dan melakukan pengurasan air ditempat-tempat yang dapat
mendukung perkembangbiakan larva menjadi nyamuk.
5
F.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Diagnosis Immunologi dengan ELISA dan Immunochromatographic Test
( ICT ). Kedua teknik ini pada dasarnya menggunakan antibodi monoklonal
yang spesifik untuk mendeteksi anti gen filarial dalam sirkulasi. Hasil tes
yang positif menunjukan adanya infeksi aktif walaupun mikrofilaria tidak
ditemukan dalam darah dan juga digunakan untuk monitor keefektifan
terapi. Pada stadium opstruktif mikrofilaria sering tidak dijumpai dalam
darah, tetapi ada didalam cairan hidrokel atau cairan chyluria.
2. Pemeriksaan urin dan mikroskopis: jika diduga filariasis limfatik,
pemeriksaan urin secara makroskopis untuk chyluria kemudian dipusatkan
untuk mikrofilaria.
3. CBC (Complete Blood Count): eosinofilia terjadi pada semua bentuk infeksi
filariasis yang jelas.
4. Penilaian serum imunoglobulin: peningkatan serum Ige dan IgG4 dapat
terlihat pada filariasis aktif.
5. Uji laboratorium – Seseorang dinyatakan sebagai penderita falariasis
apabila di dalam darahnya positif ditemukan mikrofilaria. Untuk uji
laboratorium sebaiknya gunakan darah jari yang diambil pada malam hari
(pukul 20.00 – 02.00).
G. PENGOBATAN
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah
adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita,
sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
1. Pengobatan Masal
Dilakukan di daerah endemis (mf rate > 1%) dengan menggunakan obat Diethyl
Carbamazine Citrate (DEC) dikombilansikan dengan Albendazole sekali setahun
selama 5 tahun berturut-turut. Untuk mencegah reaksi pengobatan seperti
demam atau pusing dapat diberikan Pracetamol.
Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2 tahun ke atas,
yang ditunda selain usia ≤ 2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui dan mereka yang
menderita penyakit berat.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis
yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat
makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak
ada resistensi obat.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan
diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak
dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar)
6
karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan
langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
2. Pengobatan Selektif
Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria serta anggota keluarga yang
tinggal serumah dan berdekatan dengan penderita di daerah dengan hasil survey
mikrofilaria < 1% (non endemis)
BAB III
PENUTUP
7
A. KESIMPULAN
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah
tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing
nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea Ciri-Ciri
penyakit Kaki Gajah lainnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening tanpa
menyebabkan luka didaerah lipatan paha, ketiak dan akan tampak kemerah-
merahan, disertai dengan demam dan sakit. Penyakit kaki gajah (filariasis) ini
umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah. lariasis dapat
dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan
vektor). Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah
endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC
dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka
panjang.
B. SARAN
Waspadalah pada kaki gajah karena kaki gajah diakibatkan oleh Seseorang dapat
tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk yang
sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3).
Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau
dari hewan yang mengandung mikrofolaria.
DAFTAR PUSTAKA
8
o BARR, A. R. 1969. 1970. In: Proceedings of the 37th Annual Conference of the
California Mosquito Control Association Inc.,
o Basundari Sri Utami, 1990, Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta
o Cartel JL, et al. 1992. Wuchereria bancrofti infection in human and mosquito
populations of a Polynesian village ten years after interruption of mass
chemoprophylaxix with diethylcarbamazine. Trans R Soc Trop Med Hyg.
o Chandra G et al, 1996. Age composition of filarial vector Culex quinquefasciatus
(Diptera: Culicidae) in Calcutta. Bull Ent Res.
o Depkes RI,Ditjen PPM & PL- Direktorat P2B2 Subdit Filariasis & Schistosomiasis,
2002, Pedoman Pengobatan Massal Penyakit Kaki Gajah (Filariasis), Jakarta.
KATA PENGANTAR
9
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “KAKI GAJAH” ini dengan baik tanpa hambatan.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Guru mata pelajaran dan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua
bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah.
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini yang
selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka.
Raha, Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
10
i
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian......................................................................................................... 3
B. Etiologi...............................................................................................................3
C. Manifestasi klinis............................................................................................ 4
D. Cara penularan................................................................................................. 1
E. Pencegahan..................................................................................................... 1
F. Pemeriksaan diagnostik..................................................................................1
G. Pengobatan....................................................................................................... 1
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan.......................................................................................................... 9
2.Saran................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS
MAKALAH PENJASKES
11
ii
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
 WD. SITI ASMARINDA DWI S.
 ANGGI ANGRAENI
 SAMSIDAR
 HIKMA ANATASYA
 LA ODE ABDUL RAHMAN
SMP NEGERI 2 RAHA
2015
12

More Related Content

What's hot

Presntasi filaria
Presntasi filariaPresntasi filaria
Presntasi filariaSun Siregar
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis19941004
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisRegina Rere
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariarobin2dompas
 
Penyakit malaria
Penyakit malariaPenyakit malaria
Penyakit malariaAchmad Nur
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)riski albughari
 
Malaria presentation
Malaria presentationMalaria presentation
Malaria presentationZilla Liani
 
Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Karawang
Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten KarawangProgram Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Karawang
Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten KarawangDokter Tekno
 

What's hot (16)

Presntasi filaria
Presntasi filariaPresntasi filaria
Presntasi filaria
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasis
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Filariasis limfatik
Filariasis limfatikFilariasis limfatik
Filariasis limfatik
 
Makalah kaki gajahhh
Makalah kaki gajahhhMakalah kaki gajahhh
Makalah kaki gajahhh
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malaria
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Penyakit malaria
Penyakit malariaPenyakit malaria
Penyakit malaria
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)
 
Malaria presentation
Malaria presentationMalaria presentation
Malaria presentation
 
Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Karawang
Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten KarawangProgram Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Karawang
Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Karawang
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 

Similar to Filariasis (20)

Lembar balik filariasis
Lembar balik filariasisLembar balik filariasis
Lembar balik filariasis
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Penyakit tropis
Penyakit tropisPenyakit tropis
Penyakit tropis
 
Pembekakan Tungkai Kiri
Pembekakan Tungkai Kiri Pembekakan Tungkai Kiri
Pembekakan Tungkai Kiri
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
PENYAKIT FILARIASIS (1).pptx
PENYAKIT FILARIASIS (1).pptxPENYAKIT FILARIASIS (1).pptx
PENYAKIT FILARIASIS (1).pptx
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 converted
 
Guidebook mda (ind)
Guidebook mda (ind)Guidebook mda (ind)
Guidebook mda (ind)
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasis
 
Filaria
FilariaFilaria
Filaria
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Makalah penanganan malaria
Makalah penanganan malariaMakalah penanganan malaria
Makalah penanganan malaria
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamaTIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamalitaseptiana2
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 

Recently uploaded (7)

kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamaTIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 

Filariasis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Filariasis atau Elephantiasis atau disebut juga penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui gigitan berbagai jenis nyamuk. Diperkirakan penyakit ini telah menginfeksi sekitar 120 juta penduduk di 80 negara, terutama di daerah tropis dan beberapa daerah subtropis. Penyakit filariasis bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan kaki, lengan, payudara, dan alat kelamin baik pada wanita maupun pria. Meskipun filariasis tidak menyebabkan kematian, tetapi merupakan salah satu penyebab timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya (Depkes RI, 2005). Filaria limfatik yang terdiri dari Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori merupakan spesies cacing filaria yang ditemukan di dunia. Penyebarannya tergantung dari spesiesnya. Wuchereria bancrofti tersebar luas di berbagai negara tropis dan subtropis, menyebar mulai dari Spanyol sampai di Brisbane, Afrika dan Asia (Jepang, Taiwan, India, Cina, Filippina, Indonesia) dan negara- negara di Pasifik Barat (Sudomo, 2008). Filariasis di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Haga dan van Eecke padatahun 1889 di Jakarta yaitu dengan ditemukannya penderita filariasis skrotum. Pada saat itu pula Jakarta diketahui endemik filariasis limfatik yang disebabkan oleh Brugia malayi (Sudomo, 2008). Tingkat endemisitas penyakit filariasis di Indonesia berdasarkan hasil survei darah jari pada tahun 1999 mencapai rata-rata Microfilaria rate (Mf-rate) 3,1 % dengan kisaran 0,5 – 19,64 % hal ini berdasarkan perhitungan jumlah semua yang positif dibagi dengan jumlah yang diperiksa dikali seratus persen (Depkes RI, 2005). Berdasarkan hasil survei cepat yang dilakukan oleh Depkes RI tahun 2000, diperkirakan ± 10 juta penduduk sudah terinfeksi filariasis dengan jumlah penderita kronis (elephantiasis) ± 6500 orang yang tersebar di 1.553 desa, di 231 Kabupaten dan 26 Propinsi. Data ini belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya karena hanya 3.020 Puskesmas (42%) dari 7.221 (Depkes, 2005). B. TUJUAN 1
  • 2. 1. Siswa dapat memahami pengertian penyakit Filariasis 2. Siswa dapat memahami penyebab penyakit Filariasis 3. Siswa dapat memahami etiologi pada penyakit Filariasis 4. Siswa dapat memahami manifestasi klinis pada penyakit Filariasis 5. Siswa dapat memahami cara penularan penyakit Filariasis 6. Siswa dapat memahami pencegahan pada penyakit Filariasis 7. Siswa dapat memahami pemeriksaan diagnostik pada penyakit Filariasis 8. Siswa dapat memahami pengobatan pada penyakit Filariasis BAB II PEMBAHASAN 2
  • 3. A. PENGERTIAN Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut. penyakit ini bukanlah penyakit yang mematikan, akan tetapi penyakit ini mnerupakan penyakit koronis dan dapat mengakibatkan kecacatan yang menetap berupa pembengkakan yang sangat besar pada bagian kaki, lengan, dan alat kelamin, dan pembengkakan tersebut bentuknya menyerupai kaki gajah B. ETIOLOGI Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari. 1. Cara Penularan Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai vector menghisap darah penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa microfilaria ikut terhisap bersama darah dan masuk dalam lambung nyamuk. Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak berkembang biak tetapi hanya berubah bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai menjadi larva 3, karenanya diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. Didalam tubuh manusia larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa jantan atau betina serta bekembang biak 3
  • 4. C. MANIFESTASI KLINIS Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak- kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya. 1. Gejala akut yang dapat terjadi antara lain : a. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat. b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit. c. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis). d. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). 2. Gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti). D. CARA PENULARAN Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai vector menghisap darah penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa microfilaria ikut terhisap bersama darah dan masuk dalam lambung nyamuk. Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak berkembang biak tetapi hanya berubah bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai menjadi larva 3, karenanya diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. Didalam tubuh manusia larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa jantan atau betina serta bekembang biak 4
  • 5. Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat. E. PENCEGAHAN Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan cara : 1. Menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya : a. Menggunakan kelambu sewaktu tidur. b. Menutup ventilasi dengan kasa nyamuk. c. Menggunakan obat nyamuk. d. Mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk. e. Menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit. 2. Tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk 3. dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. 4. Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk, membersihkan semak-semak disekitar rumah, dan melakukan pengurasan air ditempat-tempat yang dapat mendukung perkembangbiakan larva menjadi nyamuk. 5
  • 6. F.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Diagnosis Immunologi dengan ELISA dan Immunochromatographic Test ( ICT ). Kedua teknik ini pada dasarnya menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik untuk mendeteksi anti gen filarial dalam sirkulasi. Hasil tes yang positif menunjukan adanya infeksi aktif walaupun mikrofilaria tidak ditemukan dalam darah dan juga digunakan untuk monitor keefektifan terapi. Pada stadium opstruktif mikrofilaria sering tidak dijumpai dalam darah, tetapi ada didalam cairan hidrokel atau cairan chyluria. 2. Pemeriksaan urin dan mikroskopis: jika diduga filariasis limfatik, pemeriksaan urin secara makroskopis untuk chyluria kemudian dipusatkan untuk mikrofilaria. 3. CBC (Complete Blood Count): eosinofilia terjadi pada semua bentuk infeksi filariasis yang jelas. 4. Penilaian serum imunoglobulin: peningkatan serum Ige dan IgG4 dapat terlihat pada filariasis aktif. 5. Uji laboratorium – Seseorang dinyatakan sebagai penderita falariasis apabila di dalam darahnya positif ditemukan mikrofilaria. Untuk uji laboratorium sebaiknya gunakan darah jari yang diambil pada malam hari (pukul 20.00 – 02.00). G. PENGOBATAN Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi. 1. Pengobatan Masal Dilakukan di daerah endemis (mf rate > 1%) dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombilansikan dengan Albendazole sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Untuk mencegah reaksi pengobatan seperti demam atau pusing dapat diberikan Pracetamol. Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2 tahun ke atas, yang ditunda selain usia ≤ 2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui dan mereka yang menderita penyakit berat. Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih. Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) 6
  • 7. karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi. 2. Pengobatan Selektif Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria serta anggota keluarga yang tinggal serumah dan berdekatan dengan penderita di daerah dengan hasil survey mikrofilaria < 1% (non endemis) BAB III PENUTUP 7
  • 8. A. KESIMPULAN Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea Ciri-Ciri penyakit Kaki Gajah lainnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening tanpa menyebabkan luka didaerah lipatan paha, ketiak dan akan tampak kemerah- merahan, disertai dengan demam dan sakit. Penyakit kaki gajah (filariasis) ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah. lariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor). Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. B. SARAN Waspadalah pada kaki gajah karena kaki gajah diakibatkan oleh Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. DAFTAR PUSTAKA 8
  • 9. o BARR, A. R. 1969. 1970. In: Proceedings of the 37th Annual Conference of the California Mosquito Control Association Inc., o Basundari Sri Utami, 1990, Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta o Cartel JL, et al. 1992. Wuchereria bancrofti infection in human and mosquito populations of a Polynesian village ten years after interruption of mass chemoprophylaxix with diethylcarbamazine. Trans R Soc Trop Med Hyg. o Chandra G et al, 1996. Age composition of filarial vector Culex quinquefasciatus (Diptera: Culicidae) in Calcutta. Bull Ent Res. o Depkes RI,Ditjen PPM & PL- Direktorat P2B2 Subdit Filariasis & Schistosomiasis, 2002, Pedoman Pengobatan Massal Penyakit Kaki Gajah (Filariasis), Jakarta. KATA PENGANTAR 9
  • 10. Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KAKI GAJAH” ini dengan baik tanpa hambatan. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Guru mata pelajaran dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah. Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka. Raha, Maret 2015 Penyusun DAFTAR ISI 10 i
  • 11. KATA PENGANTAR............................................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1 1.2 Tujuan................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian......................................................................................................... 3 B. Etiologi...............................................................................................................3 C. Manifestasi klinis............................................................................................ 4 D. Cara penularan................................................................................................. 1 E. Pencegahan..................................................................................................... 1 F. Pemeriksaan diagnostik..................................................................................1 G. Pengobatan....................................................................................................... 1 BAB III PENUTUP 1.Kesimpulan.......................................................................................................... 9 2.Saran................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA TUGAS MAKALAH PENJASKES 11 ii
  • 12. DISUSUN OLEH : KELOMPOK  WD. SITI ASMARINDA DWI S.  ANGGI ANGRAENI  SAMSIDAR  HIKMA ANATASYA  LA ODE ABDUL RAHMAN SMP NEGERI 2 RAHA 2015 12