2. LEARNING OBJECTIVE
1. Bagaimana pencegahan dari penyakit tersebut, serta
peran pemerintah terhadap pencegahan?
2. Penulisan resep untuk obat filariasis
3. DD selain Filariasis Nematoda darah dan jaringan
4. Farmakokinetik obat filariasis
4. 1. BAGAIMANA PENCEGAHAN DARI PENYAKIT
TERSEBUT, SERTA PERAN PEMERINTAH
TERHADAP PENCEGAHAN?
Pencegahan Massal
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis (depkes RI)
Pencegahan Individu
Kontak dengan nyamuk terinfeksi dapat dikurangi melalui
penggunaan obat oles anti nyamuk, kelambu, atau insektisida
5. PEMBERIAN OBAT MASSAL
PENCEGAHAN (POMP) FILARIASIS
Tujuan eliminasi filariasis
Cara menghilangkan kejadian penularan dari penderita kepada
calon penderita filariasis
Bersifat public health approach & blanket approach
Dietil Carbamazin Citrate (DEC) + Albendazol dosis tunggal
sekali setahun selama lima tahun
DEC 6 mg/kgBB per oral p.c
Albendazol 400 mg per oral perut kosong
6. KETENTUAN POMP FILARIASIS
Pada Semua penduduk di wilayah endemis Filariasis wajib dilakukam
POMP filariasis
Penduduk usia 2 tahun hingga usia 70 tahun
POMP filariasis tidak dilakukan atau ditunda pemberiannya:
Ibu hamil;
Penderita gangguan fungsi ginjal & hati;
Penderita epilepsy, penyakit cardio vascular;
Penduduk sakit berat;
Penderita filariasis klinis kronis sedang mengalami serangan akut; dan atau
Anak dengan marasmus atau kwashiorkor.
9. dr. Muhammad Caesario L
Praktek Umum
SIP : 1618011113
Alamat : Jln. Tanggamus 2, No.24 Rajabasa Pemuka
Bandar Lampung, 17-10-2017
R/ Paracetamol 500 mg tab no. IX
∫ 3dd tab. 1 pc p.r.n
R/ Albendazole 400mg tab No. X
∫ 2dd tab. 1 dc
R/ Dietilcarbamazine 100 mg tab No. X
∫ 3 dd tab. 1 pc
Nama: Tn. Budi
Umur: 29 tahun
Alamat: Pahoman, Bandar Lampung
10. 3. DD SELAIN FILARIASIS NEMATODA
DARAH DAN JARINGAN
ONCHOCERCIASIS
LOIASIS
DRACUNCULIASIS
11. ONCHOCERCIASIS
Etiology
Filarial nematoda O. volvulus
Vektor lalat hitam (Simuliidae)
Larva infektif pada kulit oleh vector di kulit (membentuk
onchocermata) menjadi dewasa gravid female rilis mikrofilaria
mikrofilaria berkumpul di dermis vector menggigit penderita
infected vector infeksi orang lain
Masa hidup cacing dewasa sampai 18 tahun, dengan rerata 9 tahun
12. Epidemiology
Diperkirakan telah menginfeksi 37 juta jiwa di 35 negara
Mayoritas individu terinfeksi tinggal di garis ekuator Afrika
meluas dari pantai atlantis hingga laut merah.
Di Amerika Mexico, Guatemala, Colombia, Ecuador,
Venezuela, and Brazil
Juga ditemukan di Yemen
Lalat hitam berkembang biak mengikuti aliran sungai,
dengan jangkauan terbang beberapa kilometer dari
sarangnya.
13. PATHOLOGY
Mempengaruhi kulit, mata, dan nodus limfe
Tidak seperti filariasis limfatik, pathology disebabkan oleh mikrofilaria bukan cacing
dewasanya
Inflamasi kronis kehilangan serabut elastis, atrofi, & fibrosis
Jaringan fibrosa di kelilingi cacing dewasa dengan cincin sel radang dikelilingi sel endotel
nodul di subkutan
Mata neovascular & pembentukan parut kornea kebutaan
Inflamasi pada camera occuli anterior maupun posterior uveitis, chorioretinitis, and optic
atrophy
14. MANIFESTASI KLINIS
Skin
Pruritus, rash, eksim lokal, onchodermatitis (hipereaktif imun)
Onchocercomata
Nodul subkutan yang dapat terlihat dan di palpasi, mengandung cacing dewasa. Dari
semua nodul terpalpasi terdapat empat nodul tak terpalpasi.
Jaringan ocular
Biasanya pada infeksi sedang hingga berat
punctate keratitis reaksi inflamasi akut mengelilingi mikrofilaria mati.
Sclerosing keratitis kebutaan
15. Nodus limfatik
Lymphadenopathy ringan hingga sedang.
Umumnya daerah inguinal & paha.
Pembesaran bisa menggantung ke bawah.
Manifestasi sistemik
Beberapa individu terinfeksi berat cachexia (kehilangan jar. Adiposa dan massa otot)
Kebutaan pada orang dewasa meningkatkan resiko kematian
16. Diagnostik
Pemotongan nodul cacing
dewasa
Potongan kulit mikrofilaria
PCR deteksi antibody spesifik
dan DNA dari cacing. Bersifat
sangat spesifik dan sensitive
17. LOIASIS
Etiology & Epidemiology
Disebabkan Loa loa yang ada pada Afrika Barat maupun
Tengah
Vektor lalat genus Chrysops
Cacing dewasa tinggal jaringan subkutan
Mikrofilaria sirkulasi di darah secara durnal periodic
memuncak pada pukul 12.00 dan 14.00
18. Pathology
Patogenesis kurang dimengerti
Reaksi hipersensitif terhadap antigen cacing
dewasa calabar swellings
Manifestasi Klinis
Penduduk endemis asimptomatik, migrasi
cacing dewasa subkonjungtival, episodic calabar
swelling
Nonendemic gejala alergik, amicrofilaremic,
calabar swelling lebih sering, esinofilik dan
peningkatan antibodi
19. DIAGNOSIS
Darah perifer mikrofilaria
Isolasi cacing dewasa dari mata atau dari sediaan biopsy
subkutan terjadi pembengkakan setelah pengobatan
PCR sangat sensitive & spesifik
Non endemic amikrofilaria periksa eosinophil &
antibodi antifilaria (IgE), hypergammaglobulinemia, and
peningkatan leukocyte
20. DRACUNCULIASIS
Etiology
Disebabkan Dracunculus medinensis
Epidemiology
Insiden dracunculiasis menurun dramatis karena eradikasi global.
Sekarang hanya endemic pada Chad, Ethiopia, Mali, and
Sudan Selatan.
Vektor crustacean genus Cyclops
22. MANIFESTASI & DIAGNOSIS
Terbentuknya blister
Demam, gejala alergi (periorbital edema,
wheezing, & urtikari)
Kemunculan cacing diikuti sakit local &
pembengkakan
Jika blister pecah & cacing dewasa rilis
larva-rich fluid simpton mereda
Terbentuk ulcer
Terkadang, cacing dewasa tidak muncul, namun terjadi kapsulisasi dan
kalsifikasi
23.
24. REFERENCE
Nutman. Thomas B, Weller. 2015. Peter F. Harrison‘s Principles of Internal
Medicine: Filarial and Related Infections. 19th Ed. New York. McGraw-
Hill Education.
26. ALBENDAZOLE
Merupakan benzimidazole carbamate
Menghambat pengumpulan mikrotubul & block
uptake glukosa secara irreversible
Bersifat teratogenic Kontra indikasi bagi ibu hamil
Parasit yang terkena obat dikeluarkan Bersama feces
27. FARMAKOKINETIK
Administrasi: per oral 400 mg dosis tunggal , perut kosong
Absorbsi: tak menentu (meningkat dengan intake lemak)
Distribusi: Mencapai konsentrasi plasma maksimum yang
bervariasi setelah sekitar tiga jam 400 mg per oral
Metabolism: dengan cepat mengalami first-pass metabolism
Eliminasi: eksresi melalui urine
28. DIETHYLCARBAMAZINE CITRATE
Membunuh microfilaria & kerja melawan cacing dewasa
Dapat mempercepat kebutaan & reaksi mazzotti pada
pasien dengan onchocerciasis
Efek Samping demam, mual, muntah, arthralgia,
pusing
Dapat digunakan untuk terapi pencegahan
29. FARMAKOKINETIK
Administrasi: per oral 6 mg/kgBB p.c
Absorbsi: cepat diserap traktus GI
Distribusi: kadar plasma memuncak dalam 1-2 jam. Obat
cepat ter equilibrasi ke semua jaringan kecuali lemak
Metabolisme: tidak mengalami perubahan
Eliminasi: melalui urine
30. IVERMECTIN
Membunuh mikrofilaria tetapi tidak ada kerja terhadap cacing
dewasa
Ivermectin target kanal reseptor glutamate-gated chloride
Chloride influx enhanced terjadi hyperpolarization
paralysis dan
kematian cacing
Tidak menembus blood-brain barrier
Kontra indikasi : wanita hamil
31. FARMAKOKINETIK
Administrasi: hanya per oral 12 mg
Absorbsi: cepat
Distribusi: konsentrasi plasma maksimum setelah 4 jam.
Distribusi jaringan yang luas
Metabolisme: dimetabolisme di hati
Eliminasi: melalui feses