Dokumen tersebut berisi pedoman pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dan balita, mencakup evaluasi fungsi vital, sistem organ, pertumbuhan dan perkembangan. Pemeriksaan meliputi pengukuran, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk menilai kondisi kesehatan dan pertumbuhan anak.
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir. Materi yang dibahas meliputi adaptasi fisiologis sistem tubuh bayi baru lahir, pengkajian fisik, dan fokus asuhan keperawatan untuk membantu bayi baru lahir dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstrauterin.
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir. Materi yang dibahas meliputi adaptasi fisiologis sistem tubuh bayi baru lahir, pengkajian fisik, dan fokus asuhan keperawatan untuk membantu bayi baru lahir dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstrauterin.
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dini gangguan pendengaran pada anak, yang meliputi prevalensi gangguan pendengaran global dan nasional, penyebab-penyebab gangguan pendengaran pada anak, tes pendengaran yang dapat dilakukan pada berbagai kelompok usia anak, serta pentingnya skrining pendengaran sejak dini untuk perkembangan bicara dan bahasa anak.
Pemantauan perkembangan bayi paska perawatan NICU penting untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan perkembangan. Langkah-langkah yang direkomendasikan meliputi pemantauan pertumbuhan secara berkala, skrining pendengaran dan penglihatan, serta penggunaan alat ukur seperti KPSP dan Denver II untuk mendeteksi gangguan neurologis dan perkembangan dini.
Pasien wanita berusia 52 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 6 jam. Didiagnosis menderita Benign Paroxysmal Potitional Vertigo (BPPV) berdasarkan gejala dan pemeriksaan. Diberikan terapi non-farmakologis dan farmakologis seperti betahistine, flunarizin, serta ondansetron untuk menangani gejala vertigo dan mual.
Pengkajian fisik bayi baru lahir meliputi penilaian keadaan umum, tanda-tanda vital, ukuran berat dan panjang badan, serta pemeriksaan bagian tubuh tertentu seperti kepala, telinga, mata, mulut, leher, dada, tangan, perut, alat kelamin, pinggul, kaki, punggung dan kulit untuk mengetahui kondisi fisik dan mendeteksi adanya kelainan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan fisik pada anak, mulai dari bayi hingga anak usia sekolah. Pemeriksaan fisik pada anak memerlukan pendekatan yang berbeda dari orang dewasa karena anak sedang tumbuh dan berkembang. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi penggunaan bahasa dan sikap yang sesuai usia anak, serta pengenalan alat pemeriksaan secara sederhana.
Ringkasan:
Ballard Score merupakan sistem penilaian usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian fisik dan neuromuskular. Sistem ini menilai kriteria fisik seperti kulit, payudara, genitalia, dan tanda-tanda lainnya. Juga menilai kriteria neuromuskular seperti tonus otot, postur tubuh, dan gerakan tangan serta kaki. Penilaian ini memberikan skor kematangan fisik dan neuromuskular untuk memperkirakan usia
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir meliputi pengukuran antropometri, penilaian Apgar score, pemeriksaan refleks primitif, dan pendeteksian kelainan umum. Hasil pemeriksaan digunakan untuk menilai kondisi bayi dan tindakan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang diare akut pada anak. Diare akut didefinisikan sebagai diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. Penyebab utama diare akut adalah infeksi bakteri dan virus seperti E. coli, Salmonella, dan Rotavirus. Gejala klinisnya antara lain defekasi yang sering dan cair disertai dehidrasi. Penanganannya meliputi rehid
This document summarizes the key organs of the urinary system:
1) The kidneys, which are bean-shaped organs located in the back, filter waste from the blood and produce urine. Each contains many nephrons, the functional units of the kidney.
2) The ureters, narrow muscular tubes that carry urine from the kidneys to the bladder.
3) The urinary bladder, a muscular sac in the pelvis that stores urine.
4) The urethra, which carries urine from the bladder to the outside of the body.
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dini gangguan pendengaran pada anak, yang meliputi prevalensi gangguan pendengaran global dan nasional, penyebab-penyebab gangguan pendengaran pada anak, tes pendengaran yang dapat dilakukan pada berbagai kelompok usia anak, serta pentingnya skrining pendengaran sejak dini untuk perkembangan bicara dan bahasa anak.
Pemantauan perkembangan bayi paska perawatan NICU penting untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan perkembangan. Langkah-langkah yang direkomendasikan meliputi pemantauan pertumbuhan secara berkala, skrining pendengaran dan penglihatan, serta penggunaan alat ukur seperti KPSP dan Denver II untuk mendeteksi gangguan neurologis dan perkembangan dini.
Pasien wanita berusia 52 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 6 jam. Didiagnosis menderita Benign Paroxysmal Potitional Vertigo (BPPV) berdasarkan gejala dan pemeriksaan. Diberikan terapi non-farmakologis dan farmakologis seperti betahistine, flunarizin, serta ondansetron untuk menangani gejala vertigo dan mual.
Pengkajian fisik bayi baru lahir meliputi penilaian keadaan umum, tanda-tanda vital, ukuran berat dan panjang badan, serta pemeriksaan bagian tubuh tertentu seperti kepala, telinga, mata, mulut, leher, dada, tangan, perut, alat kelamin, pinggul, kaki, punggung dan kulit untuk mengetahui kondisi fisik dan mendeteksi adanya kelainan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan fisik pada anak, mulai dari bayi hingga anak usia sekolah. Pemeriksaan fisik pada anak memerlukan pendekatan yang berbeda dari orang dewasa karena anak sedang tumbuh dan berkembang. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi penggunaan bahasa dan sikap yang sesuai usia anak, serta pengenalan alat pemeriksaan secara sederhana.
Ringkasan:
Ballard Score merupakan sistem penilaian usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian fisik dan neuromuskular. Sistem ini menilai kriteria fisik seperti kulit, payudara, genitalia, dan tanda-tanda lainnya. Juga menilai kriteria neuromuskular seperti tonus otot, postur tubuh, dan gerakan tangan serta kaki. Penilaian ini memberikan skor kematangan fisik dan neuromuskular untuk memperkirakan usia
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir meliputi pengukuran antropometri, penilaian Apgar score, pemeriksaan refleks primitif, dan pendeteksian kelainan umum. Hasil pemeriksaan digunakan untuk menilai kondisi bayi dan tindakan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang diare akut pada anak. Diare akut didefinisikan sebagai diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. Penyebab utama diare akut adalah infeksi bakteri dan virus seperti E. coli, Salmonella, dan Rotavirus. Gejala klinisnya antara lain defekasi yang sering dan cair disertai dehidrasi. Penanganannya meliputi rehid
This document summarizes the key organs of the urinary system:
1) The kidneys, which are bean-shaped organs located in the back, filter waste from the blood and produce urine. Each contains many nephrons, the functional units of the kidney.
2) The ureters, narrow muscular tubes that carry urine from the kidneys to the bladder.
3) The urinary bladder, a muscular sac in the pelvis that stores urine.
4) The urethra, which carries urine from the bladder to the outside of the body.
Jurnal ini berisi ringkasan dari 12 artikel penelitian tentang berbagai topik kebidanan seperti kontrasepsi, imunisasi, kehamilan, dan posyandu. Jurnal ini diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Manado dan berisi daftar isi lengkap dari artikel-artikel penelitian tersebut.
Beberapa kelainan bawaan yang diuraikan dalam dokumen tersebut antara lain atresia duodenum, meningokel, hidrosefalus, dan fimosis. Atresia duodenum disebabkan oleh kegagalan rekanalisasi lumen selama masa kehamilan, menyebabkan gangguan pencernaan. Meningokel dan hidrosefalus merupakan kelainan tabung saraf yang disebabkan oleh kegagalan penutupan selama perkembangan janin, menyebabkan penonjolan jaringan ot
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi dari lima indera utama yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Mata digunakan untuk penglihatan, hidung untuk penciuman, telinga untuk pendengaran, lidah untuk pengecapan rasa, dan kulit untuk peraba. Setiap indera memiliki struktur dan mekanisme kerja masing-masing dalam melakukan fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan kesehatan anak yang berorientasi pada keluarga dan masyarakat dengan pendekatan holistik melalui diagnosis, tindakan, pencegahan, dan peningkatan kesehatan anak secara optimal.
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis dengan gejala klasik berupa demam yang datang bergilir setiap hari. Pencegahan dan pengobatan malaria dapat dilakukan secara komunitas maupun individu dengan menghindari kontak nyamuk, menggunakan kelambu yang diobati insektisida, s
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi bawaan pada neonatus seperti labioskisis, atresia esofagus, atresia ani, Hirschprung, obstruksi billiaris, dan omfalokel. Secara garis besar dibahas mengenai definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya untuk masing-masing kondisi tersebut.
Materi tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, meliputi 3 hal utama: 1) pengertian pertumbuhan dan perkembangan, 2) tahap-tahap tumbuh kembang, dan 3) penilaian tumbuh kembang melalui berbagai tes seperti DDST.
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. 1. Berikan ruangan yang hangat dan tidak
menstimuli
2. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa
(mencegah kehilangan panas), anak → jaga privasi
3. Lakukan berurutan : observasi, auskultasi, uji
refleks
4. Ukur antropometri; timbang anak dibawah satu
tahun tanpa baju, anak > besar tanpa alas kaki
5. Berikan kenyamanan pada bayi/anak selama dan
setelah prosedur
6. Hadapi anak sejajar matanya, biarkan anak
menyentuh peralatan
1. Berikan ruangan yang hangat dan tidak
menstimuli
2. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa
(mencegah kehilangan panas), anak → jaga privasi
3. Lakukan berurutan : observasi, auskultasi, uji
refleks
4. Ukur antropometri; timbang anak dibawah satu
tahun tanpa baju, anak > besar tanpa alas kaki
5. Berikan kenyamanan pada bayi/anak selama dan
setelah prosedur
6. Hadapi anak sejajar matanya, biarkan anak
menyentuh peralatan
3Robin Dompas
12. Evaluasi fisik fungsi vital :
◦ Suhu badan
◦ Nadi
◦ Pernafassan
◦ Tekanan darah
Evaluasi fisik fungsi vital :
◦ Suhu badan
◦ Nadi
◦ Pernafassan
◦ Tekanan darah
12Robin Dompas
13. Suhu badan ;
◦ aksila, rektal, oral, timpani
◦ alat : Thermometer air raksa,
elektronik, membran timpani, digital
Suhu badan ;
◦ aksila, rektal, oral, timpani
◦ alat : Thermometer air raksa,
elektronik, membran timpani, digital
13Robin Dompas
14. Nadi : > 2 thn→ dihitung dgn meraba arteri
brachialis; a.Femoralis ; a. radialis; a.
temporalis; a. karotis; dan a. dorsalis
pedis; bayi –denyut apikal
Umur Laju (deyut/menit)
Istirahat/bangu
n
Istirahat/tidur Aktif/demamIstirahat/bangu
n
Istirahat/tidur Aktif/demam
Baru lahir 100 – 180 80 – 160 Sampai 220
1 mgg – 3 bln 100 – 220 80 – 200 Sampai 220
3 bln – 2 thn 80 – 150 70 – 120 Sampai 200
2 thn – 10 thn 70 – 110 60 -90 Sampai 200
> 10 thn 55 - 90 50 -90 Sampai 200
14Robin Dompas
20. Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
20Robin Dompas
21. Kumulatif dari fisik, status nutrisi,
perilaku,interaksi dgn orla
Ekspresi wajah → nyeri, sesak nafas,
bahagia
Postur, posisi dan pergerakan tubuh
Higiene → kondisi rambut,bau
St. nutrisi ; kurus, gemuk, tinggi
Kumulatif dari fisik, status nutrisi,
perilaku,interaksi dgn orla
Ekspresi wajah → nyeri, sesak nafas,
bahagia
Postur, posisi dan pergerakan tubuh
Higiene → kondisi rambut,bau
St. nutrisi ; kurus, gemuk, tinggi
21Robin Dompas
23. Keadaan umum :
Kesan keadaan sakit
Kesadaran
penilaian kesadaran dinyatakan sebagai :
oKompos mentis
oApatis
oSomnolent
oDelirium
oSopor
oKoma
Keadaan umum :
Kesan keadaan sakit
Kesadaran
penilaian kesadaran dinyatakan sebagai :
oKompos mentis
oApatis
oSomnolent
oDelirium
oSopor
oKoma
23Robin Dompas
24. 1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
24Robin Dompas
25. Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
Riwayat obstetri : ibu dan sibling
Riwayat gestasi bayi terkini :
Pengkajian lingkungan sosial
Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
Riwayat obstetri : ibu dan sibling
Riwayat gestasi bayi terkini :
Pengkajian lingkungan sosial
Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
Riwayat obstetri : ibu dan sibling
Riwayat gestasi bayi terkini :
Pengkajian lingkungan sosial
Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
Riwayat obstetri : ibu dan sibling
Riwayat gestasi bayi terkini :
Pengkajian lingkungan sosial
Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
25Robin Dompas
28. Temuan :
Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
Temuan :
Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
Temuan :
Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
Temuan :
Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
28Robin Dompas
29. Temuan :
Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
Temuan :
Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
Temuan :
Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
Temuan :
Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
29Robin Dompas
30. Temuan :
Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
Temuan :
Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
Temuan :
Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
Temuan :
Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
30Robin Dompas
31. Temuan :
Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
Temuan :
Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
Temuan :
Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
Temuan :
Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
31Robin Dompas
33. Temuan :
Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
Temuan :
Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
Temuan :
Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
Temuan :
Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
33Robin Dompas
34. Temuan :
Pendek
Abnormal :
Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
Temuan :
Pendek
Abnormal :
Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
Temuan :
Pendek
Abnormal :
Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
Temuan :
Pendek
Abnormal :
Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
34Robin Dompas
35. Temuan :
Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
Temuan :
Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
Temuan :
Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
Temuan :
Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
35Robin Dompas
36. Temuan :
Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
Temuan :
Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
Temuan :
Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
Temuan :
Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
36Robin Dompas
37. Temuan :
Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
Temuan :
Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
Temuan :
Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
Temuan :
Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
37Robin Dompas
38. Abnormal :
Titik impuls bergeser (rendah dan lateral→
pembesaran jantung), murmur jelas/kuat,
trill (vibrasi yang dapat diraba dan
disebabkan oleh murmur), frekuensi
jantung </> dari nilai normal dan terus
menerus, hilangnya nadi
femoralis→coarctation of the aorta
Abnormal :
Titik impuls bergeser (rendah dan lateral→
pembesaran jantung), murmur jelas/kuat,
trill (vibrasi yang dapat diraba dan
disebabkan oleh murmur), frekuensi
jantung </> dari nilai normal dan terus
menerus, hilangnya nadi
femoralis→coarctation of the aorta
38Robin Dompas
41. Temuan :
Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
Temuan :
Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
Temuan :
Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
Temuan :
Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
41Robin Dompas
42. Temuan :
Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
Temuan :
Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
Temuan :
Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
Temuan :
Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
42Robin Dompas
43. Temuan :
Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
Temuan :
Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
Temuan :
Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
Temuan :
Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
43Robin Dompas
44. Temuan :
Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
Temuan :
Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
Temuan :
Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
Temuan :
Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
44Robin Dompas
47. Refleks pengkajiannya Temuan normal
Moro
(kaget)
Pukul permukaan datar
di daerah dekat bayi
Gerakan “merangkul” simetris,
hilang 3-4 bln—kuat –2 bln
Palmar Letakkan jari pada
telapak tagan bayi
Menggenggam jari
Plantar Tekan ibu jari pada
pangkal jari kaki bayi
Jari-jari kaki
Melengkung ke bawah
Rooting Usap pipi atau bibir Memutar kepala ke arah stimulus.
S.d. 6 bln
Mengisap Masukkan jari
bersarung tangan atau
dot ke dalam mulut
bayi
Bayi mengisap
Tonik
neck
Putar kepala bayi ke
sisi saat terlentang
Tungkai pada sisi yang sama
ekstensi, dan tungkai pada sisi
yang lain fleksi→hilang usia 2-3
bln
47Robin Dompas
48. Refleks Pengkajiannya Temuan normal
Menelan Amati saat minum Menelan tanpa
tersedak, batuk, atau
muntah
Ekstruksi Sentuh ujung lidah dengan jari
atau puting
Lidah menjulur ke luar
Melangkah Tegakkan bayi dan biarkan satu
kaki menyentuh permukaan
datar
Gerakan seperti
berjalan
Tegakkan bayi dan biarkan satu
kaki menyentuh permukaan
datar
Gerakan seperti
berjalan
Merangkak Tempatkan bayi pada posisi
tengkurap
Melakukan gerakan
merangkak
Babinski Gorreskan bagian lateral telapak
kaki ke arah atas dan leintasi
bantalan kaki
Jari-jari kaki
merengang
Gallant Posisi bayi tengkurap, gores
punggung ke sisi tulang
belakang dengan gerakan ke
bawah. Lakukan pada kedua sisi.
Badan melengkung ke
sisi yang digores
Hilang 2-3 bulan
48Robin Dompas
50. Personal Sosial
Fine motor adaptive
Language
Gross motor
Personal Sosial
Fine motor adaptive
Language
Gross motor
50Robin Dompas
51. Sasaran anak usia 0- 5 tahun
Prosedur :
Terdiri dari 2 tahap yaitu :
Secara periodik pada semua anak ( usia 3-6
bln, 9-12 blb, 18-24 bln, 3 thn, 4 thn, 5 thn )
Pada anak yang dicurigai ada hambatan
dalam perkembangan
Sasaran anak usia 0- 5 tahun
Prosedur :
Terdiri dari 2 tahap yaitu :
Secara periodik pada semua anak ( usia 3-6
bln, 9-12 blb, 18-24 bln, 3 thn, 4 thn, 5 thn )
Pada anak yang dicurigai ada hambatan
dalam perkembangan
51Robin Dompas
52. Tentukan umur anak
Tarik garis pada lembar DDST II sesuai
dengan umur yang telah ditentukan
Lakukan pengukuran pada anak tiap
komponen dengan batasan garis yang ada
mulai sektor motorik kasar, bahasa, motorik
halus dan personal sosial.
Tentukan umur anak
Tarik garis pada lembar DDST II sesuai
dengan umur yang telah ditentukan
Lakukan pengukuran pada anak tiap
komponen dengan batasan garis yang ada
mulai sektor motorik kasar, bahasa, motorik
halus dan personal sosial.
52Robin Dompas
53. P –passed = lulus
F –fail = gagal
NO - no oppornunity =tak mendapat
keempatan melakukan tugas
Kemudian dihitung jumlah berapa P, F
selanjutnyan diklasifikasi berdasarkan
pedoman → abnormal, normal atau
meragukan dan tak dapt dites
P –passed = lulus
F –fail = gagal
NO - no oppornunity =tak mendapat
keempatan melakukan tugas
Kemudian dihitung jumlah berapa P, F
selanjutnyan diklasifikasi berdasarkan
pedoman → abnormal, normal atau
meragukan dan tak dapt dites
53Robin Dompas