Stomatitis adalah peradangan pada mulut yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, defisiensi vitamin, dan obat kemoterapi. Asumsikan keperawatan meliputi menjaga kebersihan mulut, menghindari makanan dan obat yang memicu, serta memantau gejala dan komplikasi.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus (DM) yang merupakan gangguan metabolisme yang disebabkan oleh defisiensi sekresi insulin atau efektivitas insulin. DM tipe 2 dapat disebabkan oleh obesitas yang mengurangi efektivitas reseptor insulin. Dokumen ini juga membahas konsep penyakit DM, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, dan konsep askep pada pasien DM.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gout, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari penyakit gout. Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Faktor risiko utama penyakit ini adalah gangguan metabolisme purin dan asam urat.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Konjungtivitis adalah radang pada konjungtiva mata yang ditandai dengan pembengkakan dan sekret. Penyebabnya beragam mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga alergi. Gejala umumnya adalah mata merah, perih, berair, dan sekret. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan dan sejarah pasien. Pengobatannya meliputi antibiotik, analgetik, serta istirahat mata.
Faringitis adalah radang pada struktur mukosa tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Gejala umumnya meliputi nyeri tenggorokan, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening leher. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, analgesik, cairan, dan diet ringan untuk memulihkan keseimbangan nutrisi. Komplikasi potensial termasuk otitis media dan abses. Perawatan fokus pada menurunkan demam,
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus (DM) yang merupakan gangguan metabolisme yang disebabkan oleh defisiensi sekresi insulin atau efektivitas insulin. DM tipe 2 dapat disebabkan oleh obesitas yang mengurangi efektivitas reseptor insulin. Dokumen ini juga membahas konsep penyakit DM, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, dan konsep askep pada pasien DM.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gout, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari penyakit gout. Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Faktor risiko utama penyakit ini adalah gangguan metabolisme purin dan asam urat.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Konjungtivitis adalah radang pada konjungtiva mata yang ditandai dengan pembengkakan dan sekret. Penyebabnya beragam mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga alergi. Gejala umumnya adalah mata merah, perih, berair, dan sekret. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan dan sejarah pasien. Pengobatannya meliputi antibiotik, analgetik, serta istirahat mata.
Faringitis adalah radang pada struktur mukosa tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Gejala umumnya meliputi nyeri tenggorokan, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening leher. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, analgesik, cairan, dan diet ringan untuk memulihkan keseimbangan nutrisi. Komplikasi potensial termasuk otitis media dan abses. Perawatan fokus pada menurunkan demam,
Makalah ini membahas konsep penyakit konjungtivitis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh infeksi atau respon alergi. Makalah ini menjelaskan pengertian, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan konjungtivitis.
Dokumen tersebut membahas tentang gagal jantung kongestif pada lansia. Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang dapat menjadi kronis jika disertai penyakit seperti hipertensi dan kardiomiopati. Gejala umum gagal jantung kongestif adalah kelelahan dan dispnea. Pengkajian keperawatan meliputi aktivitas, sirkulasi, integritas ego, elim
Konjungtiva adalah lapisan tipis di mata yang melindungi sklera. Radang konjungtiva (konjungtivitis) dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi, atau reaksi alergi. Gejalanya meliputi mata merah, gatal, dan penurunan penglihatan. Penanganannya meliputi pembersihan sekret mata dan pemberian obat tetes mata.
Dokumen tersebut merangkum anatomi sistem panca indera meliputi struktur dan fungsi organ indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba. Dibahas pula jenis-jenis reseptor yang terlibat dalam menerima rangsangan dari lingkungan serta proses transmisi impuls sarafnya ke otak untuk ditafsirkan.
Makalah ini membahas tentang trauma pada mata yang dapat terjadi akibat berbagai sebab seperti kecelakaan, kecelakaan kerja, perkelahian, dan kecelakaan saat bermain. Trauma mata dapat berdampak ringan hingga parah seperti kebutaan atau kehilangan mata. Untuk itu, diperlukan tindakan cepat berupa pemeriksaan dan pertolongan agar fungsi penglihatan tetap terjaga.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem regulasi manusia khususnya alat indra pada manusia. Secara singkat, dibahas tentang lima alat indra utama manusia beserta struktur dan fungsinya, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra peraba (kulit), indra perasa (lidah), dan indra pembau (hidung).
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Conjunctivitis, also known as pink eye, is an inflammation or infection of the conjunctiva that lines the eyelid and covers the white part of the eye. It can be caused by viruses, bacteria, allergies, chemicals, or foreign objects in the eye. Symptoms include redness, itching, discharge, tearing, and pain. Treatment depends on the cause but may include antibiotic eyedrops, antiviral medication, or anti-inflammatory eyedrops. To prevent spread, good hygiene practices like handwashing and avoiding touching or sharing personal items near the eyes are important.
Organ indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan organ indra dengan sistem saraf pusat. Mata adalah organ penglihatan yang berfungsi untuk melihat gambar-gambar di depan kita melalui kerjasama berbagai bagian seperti kornea, lensa, retina, dan saraf optik. Beberapa penyakit mata meliputi blastoma, ablasio retina, dan presbiopi yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, infeksi, atau p
1. Konjungtivitis gonore adalah radang konjungtiva akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, sekret purulen, dan edema.
2. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan genital penderita. Pada bayi, penularan bisa terjadi saat melalui saluran kelahiran ibu yang terinfeksi.
3. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan
[Ringkasan]
1) Dokumen tersebut membahas tentang sistem indera manusia khususnya organ mata. Terdapat penjelasan mengenai bagian-bagian mata beserta strukturnya seperti sklera, kornea, iris, lensa, dan retina. 2) Dibahas pula fungsi masing-masing bagian tersebut dalam proses penglihatan seperti sklera yang melindungi mata, kornea dan lensa yang memfokuskan cahaya, serta retina yang menerima rangsangan cahaya.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, dan trauma. Gejala konjungtivitis meliputi mata merah dan bengkak, air mata berlebihan, kelopak mata menggelantung, pembuluh darah membesar, bengkaknya kelenjar, dan rasa panas s
Sariawan atau stomatitis aftosa rekuren adalah peradangan pada mukosa mulut yang ditandai dengan kehadiran ulkus putih kekuningan. Penyebabnya dapat berasal dari faktor internal seperti kebersihan mulut yang kurang atau faktor eksternal seperti rokok. Gejala klinisnya berupa nyeri atau gatal-gatal di mulut diikuti dengan timbulnya luka. Penatalaksanaannya meliputi menjaga kebersihan mulut,
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalFerdiana Agustin
Penyakit periodontal adalah inflamasi kronis jaringan pendukung gigi. Dapat dibagi menjadi gingivitis dan periodontitis. Faktor risikonya antara lain plak bakteri, demam, defisiensi vitamin, obat-obatan, hormon, dan stres.
Rencana pembelajaran ini membahas tentang penyuluhan gingivitis kepada masyarakat Desa Sukamaju. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, dan pencegahan gingivitis. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab dengan bantuan media seperti LCD dan poster.
Rencana pembelajaran ini membahas tentang penyuluhan gingivitis kepada masyarakat Desa Sukamaju. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, dan pencegahan gingivitis. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab dengan bantuan media seperti LCD dan poster.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem penginderaan khususnya otitis media. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, penyebab, gejala, pengkajian, diagnosa dan tindakan keperawatan pada pasien otitis media baik akut maupun kronis. Modul ini bertujuan membantu pemahaman asuhan keperawatan yang tepat bagi perawat dalam merawat pasien dengan gangguan telinga se
Penderita diabetes dan hipertensi rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan mulut seperti xerostomia, kandidiasis, gingivitis, karang gigi, dan karies gigi. Perawatan mulut pada kedua kondisi ini mencakup pencegahan infeksi melalui kebersihan mulut yang baik serta pengobatan gangguan yang ada.
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit yang dapat menyerang lidah seperti sariawan, kanker lidah, geographic tongue, atrofic glossitis, fissured tongue, coated tongue, glossopyrosis dan glosoptosis. Penyebabnya bervariasi mulai dari kekurangan vitamin, infeksi, alkohol, rokok, hingga kebersihan mulut yang buruk. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi, membersihkan lidah, serta meng
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, pasien mengalami keluhan gigi palsu longgar akibat resorpsi jaringan pendukung yang berlanjut selama 8 tahun pemakaian gigi palsu dan penyakit osteoporosis yang dimiliki pasien. Perawatan pendahuluan perlu dilakukan untuk mengobati cheilitis di sudut mulut sebelum pembuatan gigi palsu baru.
Dokumen ini membahas tentang oral hygiene dan pentingnya menjaga kebersihan mulut. Oral hygiene bertujuan untuk menjaga mulut dan gigi bersih serta mencegah infeksi, memberikan rasa nyaman, dan meningkatkan kepercayaan diri. Faktor seperti status ekonomi, praktik sosial, pengetahuan, dan kondisi kesehatan dapat mempengaruhi praktik oral hygiene seseorang. Tidak melakukan oral hygiene dapat menyebabkan mas
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STOMATITIS
OLEH :
AKHSANU AMALIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR
TAHUN 2015
2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STOMATITIS
1. Definisi Stomatitis
Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi seperti
tembakau;defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus atau jamur;atau penggunaan obat
kemoterapi (Potter & Perry,2005).
Stomatitis adalah imflamasi mukosa oral, yang dapat meliputi mukosa bukal (pipi) dan labial
(bibir), lidah, gusi,l angit-langit dan dasar mulut. (Donna L.Wong dkk).
Stomatitis merupakan infeksi umum yang bisa meluas ke mukosa bukal, bibir dan palatum
(William dan wilkins, 2008).
2. Epidemiologi Stomatitis
Prevalensi SAR bervariasi tergantung pada daerah populasi yang diteliti. Angka prevalensi SAR
berkisar 15-25% dari populasi penduduk di seluruh dunia. Penelitian telah menemukan
terjadinya SAR pada dewasa sekitar 2% di Swedia (1985), 1,9% di Spanyol (2002) dan 0,5% di
Malaysia (2000). SAR tampaknya jarang terjadi di Bedouins Kuwaiti yaitu sekitar 5% dan
ditemukan 0,1% pada masyarakat India di Malaysia. Namun, SAR sangat sering terjadi di
Amerika Utara. Di Indonesia belum diketahui berapa prevalensi SAR di masyarakat, tetapi dari
data klinik penyakit mulut di rumah sakit Ciptomangun Kusumo tahun 1988 sampai dengan
1990 dijumpai kasus SAR sebanyak 26,6%, periode 2003-2004 didapatkan prevalensi SAR dari
101 pasien terdapat kasus SAR 17,3%.
3. Klasifikasi Stomatitis
Ada beberapa klasifikasi stomatitis, yaitu:
a. Mycotic stomatitis
Mycotic stomatitis adalah stomatitis yang disebabkan oleh adanya infeksi mulut atau rongga
mulut oleh jamur Candida. Mycotic stomatitis, disebabkan oleh pertumbuhan Candida albicans ,
yang merupakan penyebab stomatitis yang luar biasa pada anjing dan kucing. Hal ini ditandai
dengan adanya bercak putih kekuningan pada lidah atau membran mukosa. Mycotic stomatitis
biasanya dihubungkan dengan penyakit mulut yang lain, penggunaan terapi antibiotik yang lama,
atau pemberian immunosuppression. Pada mycotic stomatitis sering kali pada jaringan terjadi
kemerahan dan timbul ulsor di bagian rongga mulut.
b. Gingivostomatitis
Gingivostomatitis merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang
menimbulkan nyeri. Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang
berwarna putih atau kuning di dalam mulut.
c. Denture stomatitis atau Chronic stomatitis
Denture stomatitis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan
patologik pada mukosa penyangga gigi tiruan di dalam rongga mulut. Perubahan-perubahan
3. tersebut ditandai dengan adanya eritema di bawah gigi tiruan lengkap atau sebagian baik di
rahang atas maupun di rahang bawah. Budtz-Jorgensenl mengemukakan bahwa denture
stomatitis dapat disebabkan oleh bermacam- macam faktor yaitu: trauma, infeksi, pemakaian gigi
tiruan yang terus-menerus, oral hygiene jelek, alergi, dan gangguan faktor sistemik. Oleh karena
itu, gambaran klinis maupun gambaran histopatologis juga bervariasi, sehingga
perawatannyapun perlu dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemungkinan
penyebabnya.
d. Aphthous stomatitis
Apthous stomatitis (sariawan) adalah stomatitis yang paling umum sering terjadi. Sariawan ini
adalah jenis ulkus yang sangat nyeri pada jaringan lunak mulut, bibir, lidah, pipi bagian dalam,
pharing, dan langit-langit mulut halus.
4. Etiologi Stomatitis
Etiologi yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :
a. Kebersihan mulut yang kurang
Kebersihan mulut berhubungan dengan keadaan gigi pasien. Apabila higiene gigi pasien buruk,
sering dapat menjadi penyebab timbulnya sariawan yang berulang.
b. Makanan atau minuman yang panas dan pedas
Makanan atau minuman yang pedas atau panas dapat berpengaruh terhadap mukosa yang ada
didalam mulut yang berfungsi sebagai alat pertahanan dalam melawan infrksi. Selain itu, juga
bserpengaruh terhadap bermacam-macam kuman yang merupakan bagian daripada “flora mulut”
dan tidak menimbulkan gangguan apapun dan disebut apatogen. Daya tahan mulut dapat
menurun karena termik. Jika daya tahan mulut atau tubuh menurun, maka kuman-kuman yang
apatogen itu menjadi patogen dan menimbulkan gangguan atau menyebabkan berbagai
penyakit/infeksi.
c. Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
bisa terjadi karena bekas dari tergigit itu bisa menimbulkan ulsersehingga dapat mengakibatkan
stomatitis aphtosa.
d. Infeksi jamur
namun biasanya hal ini dihubungkan dengan penurunan sistem pertahanan tubuh (imuno).
Berasal dari kadar imunoglobin abnormal.
5. Faktor Resiko Stomatitis
Hingga saat kini, penyebab dari stomatitis atau sariawan belum dapat dipastikan, tetapi ada
faktor-faktor yang diduga kuat menjadi pemicu atau pencetus terjadinya stomatitis. Beberapa
diantaranya adalah:
1. Trauma
2. Defesiensi Nutrisi
4. 3. Alergi dan Sensifitas
4. Obat-obatan
5. Penyakit Sistemik
6. Merokok
7. Stress
8. Gangguan Hormonal
9. Gangguan Imunologi
10. Penggunaan gigi tiruan yang tidak pas atau ada bagian dari gigi tiruan yang mengiritasi
jaringan lunak.
11. Genetik
6. Patofisiologi
Tubuh manusia memiliki pertahanan tubuh alamiah yaitu sistem laktoperoksidase (LP-system)
yang mampu mempertahankan tubuh terhadap serangan infeksi mikroorganisme. Sistem
laktoperoksidase (LP-system) terdapat pada saliva atau ludah manusia. LP system
mempertahankan tubuh dengan cara berfungsi sebagai bakteriostatis terhadap bakteri mulut dan
bakteriosid terhadap bakteri (Rensburg:1995).
Bakteri di dalam mulut dapat berkembang biak tidak terkontrol karena sistem
laktoperoksidase yang merupakan pertahanan alami dalam saliva umumnya rusak. Hal ini
dikarenakan seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat kimia (perasa,
pewarna, pengawet) bahkan yang memakai zat pembasmi hama/antiseptik dan makanan panas
atau pedas. Pemakaian antiseptik pada obat kumur atau pasta gigi juga dapat merusakkan LP
system, sebab antiseptik ini bersifat bakteriosid sehingga dapat membunuh semua bakteri yang
berada di dalam rongga mulut, yang dapat mengakibatkan sekitar mukosa mulut menjadi rusak
kemudian menghasilkan ulserasi local.
7. Tanda dan Gejala Stomatitis
Awalnya timbul rasa sedikit gatal atau seperti terbakar pada 1 sampai 2 hari di daerah yang akan
menjadi sariawan. Rasa ini timbul sebelum luka dapat terlihat di rongga mulut. Sariawan dimulai
dengan adanya luka seperti melepuh di jaringan mulut yang terkena berbentuk bulat atau oval.
Setelah beberapa hari, luka seperti melepuh tersebut pecah dan menjadi berwarna putih
ditengahnya, dibatasi dengan daerah kemerahan. Bila berkontak dengan makanan dengan rasa
yang tajam seperti pedas atau asam, daerah ini akan terasa sakit dan perih, dan aliran saliva (air
liur) menjadi meningkat.
Manifestasi klinis dari stomatitis secara umum yaitu:
a. Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam
Hipersensitive dan perasaan seperti terbakar
b. Stadium Pre Ulcerasi
5. Adanya udema / pembengkangkan setempat dengan terbentuknya makula pavula serta terjadi
peninggian 1- 3 hari
c. Stadium Ulcerasi
Pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-tengahnya, batas sisinya merah dan
udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu
berbeda yaitu 1 – 5 minggu.
8. Komplikasi
Stomatitis jarang menyebabkan komplikasi yang serius namun dapat terjadi infeksi luas di
daerah bibir dan rongga mulut seperti abses dan radang. Dampak gangguan pada kebutuhan
dasar manusia, yaitu:
1. Pola nutrisi : nafsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teratur
2. Pola aktivitas : kemampuan untuk berkomunikasi menjadi sulit
3. Pola Hygiene : kurang menjaga kebersihan mulut
4. Terganggunya rasa nyaman : biasanya yang sering dijumpai adalah perih.
Ada beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh penatalaksanaan medis yaitu:
Komplikasi yang dapat timbula akibat penatalaksanaan medis diantaranya sebagai berikut:
1. Komplikasi akibat kemoterapi
Mukosa mulut akan menjadi tereksaserbasi ketika agen kemoterapik yang menghasilkan
toksisitas mukosa diberikan dalam dosis yang tinggi atau berkombinasi dengan ionisasai
penyinaran radiasi.
2. Komplikasi akibat radiasi
Penyinaran lokal pada kepala dan leher tidak hanya menyebabkan perubahan histologis dan
fisiologis pada mukosa oral yang disebabkan oleh terapi sitotoksik, tetapi juga menghasilkan
gangguan struktural dan fungsional pada jaringan pendukung termasuk glandula saliva dan
tulang. Dosis tinggi radiasi pada tulang yang berhubungan dengan gigi menyebabkan hipoksia,
berkurangnya suplai darah ke tulang, hancurnya tulang bersamaan dengan terbukanya tulang,
infeksi, dan nekrosis.
3. Komplikasi oral
a. Mukositis
b. Infeksi Mukolitis
c. Xerrostomia
9. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis untuk mengatasi stomatitis adalah sebagai berikut:
1. Hindari makanan yang semakin memperburuk kondisi seperti cabai
2. Sembuhkan penyakit atau keadaan yang mendasarinya
3. Pelihara kebersihan mulut dan gigi serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama
makanan yang mengandung vitamin 12 dan zat besi
6. 4. Hindari stress
5. Pemberian Atibiotik
10. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur
sedangkan diagnosis pasti dengan menggunakan biopsi.
b. Pemeriksaan laboratorium :
1) WBC menurun pada stomatitis sekunder
2) Pemeriksaan kultur virus: cairan vesikel dari herpes simplek stomatitis
3) Pemeriksaan cultur bakteri: eksudat untuk membentuk vincent’s stomatitis
11. Pencegahan
Cara mencegah penyakit ini dengan mengetahui penyebabnya, apabila kita mengetahui
penyebabnya diharapkan kepada kita untuk menghindari timbulnya sariawan ini diantaranya
dengan :
1. Menjaga kebersihan mulut
2. Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12, vitamin C
dan zat besi
3. Menghadapi stress dengan efektif
4. Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit
makananMenghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
5. Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi
pada rongga mulut.
ASUHAN KEPERAWATAN STOMATITIS
Pengkajian
a. Identitas (Data Biografi)
Stomatitis dapat menyerang semua umur, mayoritas antara 20-40 tahun lebih cenderung pada
wanita, kelompok sosial ekonomi tinggi, penderita stres, atau mempunyai riwayat sariawan pada
keluarga.
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Keluhan utama yang muncul pada klien stomatitis adalah nyeri Karen mukosaoral mengalami
peradangan, bibir pecah-pecah
2. Riwayat kesehatan sekarang
7. Stomatitis bisa terjadi pada seseorang karena kebersihan mulut yang buruk, intoleransi dengan
pasta gigi, penyakit yang beresiko menimbulkan stomatitis, misalnya faringitis, panas dalam,
mengkonsumsi makanan yang berlemak , kurang vitamin C, vitamin B12 dan mineral.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun sehingga
lebih mudah terkena stomatitis, atau memang pernah menderita penyakit yang sama atau
penyakit oral lainnya
4. Riwayat penyakit keluarga.
Kaji apakah ada riwayat penyakit keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya
stomatitis. Karena ada juga teori yang menyebutkan bahwa penyebab utama dari SAR
(Stomatitis Aftosa Rekuren) atau sariawan adalah keturunan. Dan berdasarkan hasil beberapa
penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya menderita SAR lebih rentan untuk
mengalami SAR juga.
5. Pengkajian Psikososial
Kaji apakah keluarga tidak memperhatikan kebersihan mulut dan tempat bermain anak di
lingkungan kumuh atau tidak. Kaji juga stres, gaya hidup (alkohol, perokok) serta kaji fungsi dan
penampilan dari rongga mulut terhadap body image dan sex.
6. Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas
Kaji lingkungan yang panas, dan sanitasi yang buruk.
7. Riwayat nutrisi
Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, vitamin B12, mineral, dan zat
besi serta pola makan yang buruk, misalnya hanya mengkonsumsi karbohidrat dan protein saja.
8. Riwayat pertumbuhan perkembangan
a. Pasien yang menderita stomatitis akan lebih lama sembuhnya dikarenakan kondisi fisik yang
lemah sebagai akibat intake nutrisi yang kurang (energi/kalori yang diperlukan tidak mencukupi
dalam proses penyembuhan).
b. Penurunan berat badan, biasanya pasien yang menderita stomatitis mengalami penurunan
berat badan karena intake nutrisi yang kurang.
4.2 Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan kerusakan membran mukosa oral
b. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan mucosa oral, penurunan keinginan untuk makan akibat rasa nyeri di mukosa mulut
c. Perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan proses peradangan (inflamasi)
d. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan nyeri di mukosa mulut
8. 4.3 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
1Nyeri berhubungan dengan
kerusakan membran
mukosa oral
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan nyeri dapat
berkurang atau hilang
Kriteria Hasil
1. Hilangnya rasa
sakit dan perih di
mukosa mulu
2. Lesi berkurang
dan berangsur sembuh
3. Membran mukosa
oral lembab
4. Tidak bengkak
dan hiperemi
5. Suhu badan
normal
1. Kaji tingkat nyeri
2. Berikan makanan
yang tidak merangsang,
seperti makanan yang
mengandung zat kimia
3. Menghindari
makanan yang terlalu
panas dan terlalu dingin
4. Menghindari pasta
gigi yang merangsang
5. Menghindari luka
pada mulut saat
menggosok gigi atau saat
menggigitmakanan
6. Kolaborasi
pemberian analgesic dan
kortikosteroid
7. Beri penjelasan
tentang faktor penyebab
8. Beri penjelasan
keluarga terhadap
pentingnya kebersihan oral
9. Menganjurkan klien
untuk memperbanyak
mengkonsumsi buah dan
sayuran terutama vitamin
B12, Vitamin C dan zat
Besi
1. Mengetahui
skala tingkat nyeri
yang dialami pasien.
2. Makanan yang
merangsang dapat
menimbulkan nyeri
3. Makanan yang
terlalu panas dan
terlalu dingin, dapat
menyebabkan
nyeri/nyilu
4. pasta gigi yang
merangsang dapat
menimbulkan nyeri di
bagian yang sariawan
5. agar luka tidak
tergesek oleh benda
atau makanan yang
dapat memperparah
luka
6. Analgesic dan
kotikosteroid dapat
mengurangi rasa nyeri
untuk mengurangi
peradangan
7. Jika klien
mengetahui factor
penyebab maka klien
dapat mencegah hal
tersebut terjadi
kembali.
8. Keluarga pasien
mengetahui akan
pentingnya kebersihan
oral sehingga tidak
terjadi stomatitis
terjadi kembali
9. Sayuran,
Vitamin B 12,
Vitamin C dan zat
besi dapat mencegah
terjadinya sariawan
dan nutrisi yang
meningkat akan
mempercepat proses
penyembuhan
2 Perubahan membran
mukosa oral
berhubungan dengan
proses peradangan
(inflamasi)
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
mukosa oral kembali
normal dan lesi
berangsur sembuh
1. Pantau aktivitas
klien, cegah hal-hal yang
bisa memicu terjadinya
stomatitis
2. Kaji adanya
komplikasi akibat
1. Mencegah
terjadinya stomatitis
atau membuat
semakin parah
2. Stomatitis bisa
9. Kriteria Hasil
1. Mukosa oral
kembali normal (tidak
bengkak dan hiperemi)
2. Lesi berkurang
dan berangsur sembuh
3. Membran mukosa
oral lembab
kerusakan membran
mukosa oral
3. Kolaborasi
pemberian antibiotik dan
obat kumur
4. Menghindari
makanan dan obat-obatan
atau zat yang dapat
menimbulkanreaksi alergi
pada rongga mulut
5. Ajarkan oral hygene
yang baik
mengakibatkan
komplikasi yang lebih
parah jika tidak segera
ditangani
3. Antibiotik
digunakan untuk
mengobati infeksi dan
obat kumur bisa
menghilangkan
kuman-kuman di
mulut sehingga bisa
mencegah terjadinya
infeksi lebih lanjut
4. Reaksi alergi
bisa menimbulkan
infeksi
5. Oral hygine
yang baik dapat
mencegah timbulnya
stomatitis
3 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
perubahan mucosa
oral, penurunan
keinginan untuk
makan akibat rasa
nyeri di mukosa mulut
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
nafsu makan timbul
kembali dan
statusnutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil:
1. Status nutrisi
terpenuhi
2. Nafsu makan
klien timbul kembali
3. Berat badan
normal
1. Kaji status nutrisi
pasien
2. Beri nutrisi dalam
keadaan lunak, porsi
sedikit tapi sering
3. Pantau berat badan
tiap hari
4. Kolaborasi dengan
ahli gizi dalam pemberian
nutrisi
5. Berikan informasi
tentang zat-zat makanan
yang sangat penting bagi
keseimbangan
metabolisme tubuh
1. Untuk
mengetahui status
nutrisi pasien
2. Makanan yang
lunak meminimalkan
kerja mulut dalam
mengunyah makanan
3. Mengevaluasi
berat badan yang
menurun ataupun
meningkat, nutrisi
meningkat akan
meningkatkan berat
badan
4. Adanya kalori
(sumber energi) akan
mempercepat proses
penyembuhan
5. Dengan
memberikan informasi
maka klien akan
mengetahui
bagaimana cara untuk
tetap memenuhi
kebutuhan gizi dan
nutrisinya setiap hari
agar proses
penyembuhan berjalan
dengan cepat
4 Gangguan komunikasi
verbal berhubungan
dengan nyeri di
mukosa mulut, adanya
kerusakan di mukosa
oral akibat penyakit
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
gangguan komunikasi
verbal berangsur
membaik dan dapat
1. Kaji warna, ukuran,
bau, tekstur luka pada
rongga oral pasien.
2. Kaji kemampuan
pasien dalam
berkomunikasi.
1. mengetahui
tingkat keparahan luka
yang dialami pasien
2. mengetahui
kemampuan pasien
10. teratasi
Kriteria Hasil:
1. Klien sudah dapat
berkomunikasi dengan
orang lain
2. Klien mau bergaul
dan berkomunikasi
dengan orang lain
3. Klien mengalami
peningkatan harga diri
dan konsep diri
3. Ajak pasien ikut
berpartisipasi dalam setiap
kegiatan.
4. Libatkan keluarga
dalam setiap kegiatan
pasien.
5. Diskusikan dengan
tim kesehatan lain
mengenai tindakan
selanjutnya
6. Berikan kondisi
lingkungan yang nyaman
untuk klien
7. Pemberian analgesic
dan kortikosteroid
8. Beri penjelasan dan
pengetahuan mengenai
penyakitnya
9. Dorong klien untuk
ikut berpartisipasi dalam
setiap kegiatan
dalam berkomunikasi.
3. membiasakan
pasien dengan
penyakit yang dialami.
4. keluarga sangat
dekat dengan pasien.
5. menentukan
tindakan selanjutnya
yang akan diberikan
pada pasien
6. Lingkungan
yang nyaman akan
membuat klien aktif
dalam beraktifitas
7. Analgesic dapat
mengurangi rasa nyeri
dan kortikosteroid
dapar mencegah
peradangan akibat
kerusakan membran
mukosa
8. Agar klien dapat
mengetahui yang
menjadi pentebab dari
penyakitnya sehingga
klien dapat
mencegahnya
9. Dengan
mengikuti kegiatan
akan mudah untuk
beradaptasi dengan
kondisi sekitar
sehingga bisa
mengurangi stres
11. 4.4 Implementasi
No Hari/
Tanggal
DX Jam Implementasi
1. 1 1. mengkaji tingkat nyeri
2. Berikan makanan yang tidak merangsang, seperti makanan
yang mengandung zat kimia
3. Menghindari makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin
4. Menghindari pasta gigi yang merangsang
5. Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat
menggigitmakanan
6. Kolaborasi pemberian analgesic dan kortikosteroid
7. Beri penjelasan tentang faktor penyebab
8. Beri penjelasan keluarga terhadap pentingnya kebersihan
oral
9. Menganjurkan klien untuk memperbanyak mengkonsumsi
buah dan sayuran terutama vitamin B12, Vitamin C dan zat
Besi
2. 2 1. Pantau aktivitas klien, cegah hal-hal yang bisa memicu
terjadinya stomatitis
2. Kaji adanya komplikasi akibat kerusakan membran mukosa oral
3. Kolaborasi pemberian antibiotik dan obat kumur
4. Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat
menimbulkanreaksi alergi pada rongga mulut
5. Ajarkan oral hygene yang baik
3. 3 1. Kaji status nutrisi pasien
2. Beri nutrisi dalam keadaan lunak, porsi sedikit tapi sering
3. Pantau berat badan tiap hari
4. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi
5. Berikan informasi tentang zat-zat makanan yang sangat
penting bagi keseimbangan metabolisme tubuh
4. 4 1. Kaji warna, ukuran, bau, tekstur luka pada rongga oral pasien.
2. Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
3. Ajak pasien ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
4. Libatkan keluarga dalam setiap kegiatan pasien.
5. Diskusikan dengan tim kesehatan lain mengenai tindakan
selanjutnya
6. Berikan kondisi lingkungan yang nyaman untuk klien
7. Pemberian analgesic dan kortikosteroid
8. Beri penjelasan dan pengetahuan mengenai penyakitnya
9. Dorong klien untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan
4.5 Evaluasi
No Hari/Tanggal DX Jam Evaluasi
1. 1 S: Pasien berkata, “Sus, sariawan di mulut saya sudah
mulai mengecil dan nyeri pada mulut saya sudah
berkurang.”
O: Bengkak pada mukosa oral pasien sudah mengecil
dengan diameter kurang dari ½ cm
A: Masalah pasien teratasi sebagian.
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi.