SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur 
tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian, 
bahkan di tubuh manusia sendiri. 
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang 
disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari 
konsumsi jamur beracun. 
Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap. Padahal, penyakit 
ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora 
jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Bahkan, 
jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa 
dan orang lanjut usia. 
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia 
menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali 
menjangkiti masyarakat. 
B. Rumusan Masalah 
1. Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia. 
2. Mengetahui faktor terinfeksinya penyakit jamur pada manusia. 
3. Mengenali mekanisme terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur. 
C. Tujuan 
Dalam penulisan makalah ini, tujuan penulis adalah untuk mengetahui jenis-jenis jamur 
penyebab penyakit pada manusia, serta menjelaskan penyebab atau faktor dari infeksi 
penyakit jamur pada manusia serta cara pengobatan penyakit jamur.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Penyakit jamur pada manusia 
Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan 
mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan 
rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan 
Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat 
dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. 
1. JENIS MIKOSIS SUPERFISIAL 
a.Tineacapitis 
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut 
kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah 
rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek 
pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan 
bernanah. 
b.Tineafavosa 
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. 
Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada 
kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini 
sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah. 
c.Tineabarbae 
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, 
rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton 
violaceum, Microsporum cranis. 
d.Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot) 
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela 
jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
e.Tineacruris 
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada 
kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton 
floccosum atau Trichophyton sp. 
f.Tineaversicolor(panu) 
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan 
disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian 
atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur. 
g.Tineacircinata(Tineacorporis) 
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan 
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula 
kemerahan yang melebar. 
h.Otomycosis(Mryngomycosis) 
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya 
yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah. 
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp. 
2. JENIS MIKOSIS SISTEMATIK 
Nocardiosis 
Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan 
jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya 
berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides. 
Candidiasis 
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-paru, 
selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya 
diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas. Penyebabnya adalah Candida 
albicans. 
Actinomycosis 
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai 
dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.
Maduromycosis(Madurafoot) 
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang 
biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai dengan adanya lesi 
pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian 
terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris 
boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea. 
Coccidioidomycosis 
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis. 
Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang 
biasanya disertai dengan pleuritis. 
Sporotrichosis 
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, 
ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial. 
Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di 
bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk 
ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha. 
Blastomycosis 
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf. 
Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis 
kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan 
jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan 
kaki. Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis. 
B. Faktor Yang Menyebabkan Terinfeksi Jamur 
Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat. 
Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan. 
Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk. 
Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau 
hormonal dalam jangka panjang.
Malassezia furfur (dahulu dikenal sebagai Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum 
ovale) merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan folikel rambut 
manusia saat masa pubertas dan di luar masa itu. Alasan mengapa organisme ini 
menyebabkan panu, pada beberapa orang sementara tetap sebagai flora normal pada beberapa 
orang lainnya, belumlah diketahui. Beberapa faktor, seperti kebutuhan nutrisi organisme dan 
respon kekebalan tubuh inang (host’s immune response) terhadap organisme sangatlah 
signifikan. 
Sebagai organisme yang lipofilik, Malassezia furfur memerlukan lemak (lipid) untuk 
pertumbuhan in vitro dan in vivo. Lebih lanjut, tahap miselium dapat dirangsang in vitro 
dengan penambahan kolesterol dan ester kolesterol pada medium yang tepat. Karena 
organisme ini lebih cepat berkoloni/mendiami kulit manusia saat pubertas dimana lemak kulit 
meningkat lebih banyak dibandingkan pada masa remaja (adolescent) dan panu 
bermanifestasi di area yang “kaya minyak” atau sebum-rich areas (misalnya: di dada, 
punggung), variasi lemak di permukaan kulit individu dipercaya berperan utama dalam 
patogenesis penyakit. 
Bagaimanapun juga, penderita panu dan subjek kontrol tidak memperlihatkan perbedaan 
kuantitatif atau kualitatif pada lemak di permukaan kulit. Lemak di permukaan kulit penting 
untuk kelangsungan hidup M furfur pada kulit manusia normal, namun M furfur mungkin 
sedikit berperan pada perkembangan (pathogenesis) panu. Bukti-bukti yang ada menunjukkan 
bahwa dibandingkan lemak, asam amino lebih berperan di dalam kondisi sakit (diseased 
state) atau dengan kata lain sedang terkena panu. Secara in vitro, asam amino asparagin 
menstimulasi pertumbuhan organisme, sedangkan asam amino lainnya, glisin, menginduksi 
(menyebabkan) pembentukan hifa. Pada dua riset yang terpisah, tampak bahwa secara in 
vivo, kadar asam amino meningkat pada kulit pasien yang tidak terkena panu. 
Faktor kausatif lainnya yang juga signifikan adalah sistem kekebalan tubuh/imun 
penderita. Meskipun sensitization melawan antigen M furfur biasa terlihat pada populasi 
umum (sebagaimana dibuktikan oleh studi/riset transformasi limfosit), fungsi limfosit pada 
stimulasi organisme terbukti lemah (impaired) pada penderita yang terserang panu. Hasil 
(outcome) ini sama dengan situasi sensitization dengan Candida albicans. Singkatnya, 
kekebalan tubuh yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immunity) berperan pada penyebab 
(timbulnya) penyakit. 
Udara panas dan lembab, kehamilan, pil KB, faktor genetik, pemakaian obat 
golongan steroid (antialergi anti-inflamasi, misalnya: prednison, deksametason, betametason, 
dan lain-lain)
Panu disebabkan oleh organisme lipofilik dimorfik, Malassezia furfur, yang hanya dapat 
dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak berukuran C12- sampai C14. 
Malassezia furfur atau yang juga dikenal dengan nama singkat M furfur, merupakan salah 
satu anggota dari flora kulit manusia normal (normal human cutaneous flora) dan ditemukan 
pada bayi (infant) sebesar 18% sedangkan pada orang dewasa mencapai 90-100%. 
Pityrosporon orbiculare, Pityrosporon ovale, dan Malassezia ovalis merupakan nama lain 
(sinonim) dari Malassezia furfur. 
Sebelas spesies M furfur telah teridentifikasi, dan Malassezia globosa merupakan 
salah satu organisme yang biasa ditemukan pada penderita panu. Organisme ini dapat 
ditemukan pada kulit yang sehat dan pada area kulit yang terkena penyakit kulit (cutaneous 
disease). Pada penderita dengan penyakit klinis, organisme ini ditemukan baik pada tingkat 
spora/ragi (yeast/spore stage) dan bentuk filamentosa (hyphal). 
C. Cara Memastikan Penyakit Jamur 
o Pemeriksaan tampilan secara klinis. 
o Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku untuk 
pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya 
Nampak untaian jamur ( pemeriksaan mikroskop ) terdiri dari spora dan hifa yang saling 
bergabung satu sama lainnya. 
Klasifikasi 
Klasifikasi ilmiah dari Malassezia furfur : 
Kerajaan : Fungi 
Divisio : Basidiomycota 
Kelas : Hymenomycetes 
Ordo : Tremellales 
Familia : Filobasidiaceae 
Genus : Malassezia 
Spesies : Malassezia furfur 
Sebagian besar kasus panu dialami oleh orang yang sehat tanpa disertai penurunan sistem 
kekebalan tubuh (immunologic deficiencies). Meskipun demikian, beberapa faktor dapat 
memengaruhi beberapa orang terkena panu sekaligus memicu berubahnya bentuk 
(conversion) dari ragi saprofit (saprophytic yeast) menjadi bentuk morfologis miselium, 
parasitik.
D. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur 
Penyakit yang dapat menyerang segala umur ini kelihatannya sederhana, namun sering 
bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga bisa menembus masuk ke dalam darah, dan 
tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih mengenalnya, inilah 10 fakta tentang penyakit 
jamur. 
1. Penyakit jamur ada di mana-mana. 
Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas. Mungkin di 
toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa hinggap lalu 
bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit. Jamur candida albicans, misalnya. 
Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin keputihan, jamur jenis ini juga acap 
tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan payudara, dan tentu bisa juga tumbuh di saluran 
pencernaan, serta bagian tubuh lain. Jamur yang menyerang kulit bukan hanya satu jenis. Kita 
mengenal puluhan jenis jamur kulit, mulai dari yang sederhana dan enteng, sampai jenis yang 
ganas. Gambaran penyakit jamur kulit kurang lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa 
berbeda-beda. 
Selain di kulit, jamur juga mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur khusus 
pada bola mata, dan jika berat bisa menimbulkan borok pada bola mata. Jamur jenis lain 
tumbuh pada liang telinga, karena liang telinga kurang dijaga kebersihannya, kebiasaan 
mengorek liang telinga dengan jari (yang tentu sudah tercemar jamur), sehingga jamur 
tumbuh di sana. Keluhannya gatal minta ampun. Awalnya disangka kotoran telinga penyebab 
gatalnya, namun setelah diperiksa, ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet 
dan terbentuk bisul saking seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal. 
Jamur khusus ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma batuk-batuk 
berbulan-bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari foto rontgen paru-paru 
akan tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur paru-paru. Demikian pula 
jika jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat kondisi tubuh melorot untuk waktu lama, 
selain gangguan pencernaan tak kunjung menyembuh, dan biasanya baru ketahuan setelah 
diperiksa tinja yang ternyata ada jamurnya. 
2. Penyakit jamur menular. 
Tak ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit jamur 
menular. Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat lewat 
persinggungan kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat hubungan seks, atau 
pada bagian lain tubuh sendiri. Jamur yang tumbuh di kulit pipi kemungkinan tertular lewat
bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher, dada, atau perut, kemungkinan 
lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di jemari tangan, sekitar tangan, 
kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur keputihan pada wanita, sering menjalar 
sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang habis menggaruk kulit berjamur dapat 
memindahkan penyakit jamurnya ke kulit sehat lainnya. 
3. Jamur kulit sukar sembuh 
Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu kambuh 
lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian. Umumnya, pertama, 
lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua, karena salah memilih obat 
antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu obat jamur berbeda dengan obat 
eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak menyembuhkan. Begitu juga jika 
penyakit jamur diobati sebagai eksim. 
Hal lain, sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak berkontak 
dengan bahan atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti sabun cuci, 
deterjen, dan bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat, dan apa pun zat 
lainnya yang dioleskan pada kulit. Jika eksim maupun jamur kulit masih terus berkontak 
dengan bahan atau zat kimiawi, selain akan menghambat proses penyembuhan, penyakit 
jamur kulitnya akan mudah kambuh, terutama di bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di 
selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara, atau 
di lipatan bokong. 
Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering betul setiap kali habis 
mandi. Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih tertinggal di bagian kulit 
tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita menyebutnya kutu air. Padahal bukan 
betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang menyukai bagian kulit yang sering dibiarkan 
basah dan lembab. 
4. Jamur kulit bukan eksim 
Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya berbeda. Namun, 
acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran penyakit eksim, karena sudah 
sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat salep, krim, atau cairan lotion obat yang 
tidak tepat akan memperburuk penyakit kulit asalnya. Selain tidak spesifik gambaran 
penyakit kulitnya, pengobatannya tidak sederhana lagi. Mungkin sudah terjadi infeksi, selain 
kelainan kulitnya bertambah parah.
Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat, kelainan 
kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi obat eksim akan 
tetap berkembang sebagai jamur kulit. 
Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak aneka ragam pada kulit yang terkena, 
namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang sehat tidak begitu tegas. Sedang jamur kulit, 
corakannya tidak begitu beragam, namun batas kelainan kulitnya tegas, menyerupai gambar 
peta bumi. Keduanya sering menimbulkan kesan rancu, atau memang mengidap kedua-duanya. 
Ada eksim pada awalnya, yang kemudian ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus 
demikian, selain diberi obat eksim, perlu ditambah antijamurnya juga. 
E. Pengobatan Penyakit Jamur 
Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat sering 
digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti 
ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah 
infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh. 
Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur 
kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada kasus 
demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari. Setelah 
kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan kulitnya 
mereda, mulai diberikan obat antijamurnya. 
Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung diberi 
antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat basah, perlu 
dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang kelainan kulit yang kering tidak 
boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan yang kering, yakni langsung diberi salep, 
atau krim yang cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya. 
 Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada yang diminum. 
Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah (penyakit jamur 
dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus penyakit jamur keputihan, 
jamur usus, jamur paru-paru. 
 Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh. 
Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat, 
kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur biasa. 
Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk diperiksa jenis
jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat dipilih obat 
antijamur yang tepat. Jangan lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun, panu perlu 
dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta 
yang diobati dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah 
yang dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan 
sederhana di kamar praktik. 
 Jamur di selangkangan wanita apakah selalu keputihan penyebabnya? 
Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun tidak jarang, awalnya hanya 
keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati, keputihannya akan menjalar 
merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit sela paha juga, atau ke mana-mana 
bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah payudara. 
 Jamur di sela jari kaki, berbahayakah? 
Jamur di sela jemari kaki biasanya disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang bisa 
ke mana-mana bagian tubuh, termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan. Sebagaimana 
umumnya jamur candida, yang menimbulkan keputihan berwarna susu jika menyerang 
kemaluan, demikian pula jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela jari kaki mengelupas dan 
warnanya seperti susu, dengan rasa gatal yang hebat. Jamur kaki tidak berbahaya. Namun jika 
jamur menyerang kuku, sering kuku harus dibuang dengan operasi. Pasalnya, jika tidak 
dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah kuku, dan obat antijamur biasanya tidak 
sampai merembas memasuki bantalan kuku. Ingat, pengidap kencing manis rentan terserang 
jamur apa saja. Termasuk jamur kulit dan jamur kuku, selain keputihan. 
 Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama. 
Jika pakaian dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang 
bersarang, khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di 
selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang. Pada anak-anak, 
jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering terluput dari 
sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang daun telinga tampak 
kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-sela lipatan daun telinga 
sendiri, gatal dan berkerak kuning. Pemakaian antibiotika yang lama juga mengganggu 
keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman yang hidup berdampingan di tubuh 
kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika, maka jamur yang tadinya jinak dan ramah 
menjadi lebih dominan, dan muncul berubah sifat menjadi penyakit. Anak dan bayi yang
seriawan (berwarna putih susu) di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika, kemungkinan 
terserang jamur. 
D. MEKANISME TERJADINYA PENYAKIT 
Human peptide cathelicidin LL-37 berperan dalam pertahanan kulit melawan Malassezia 
globosa. Meskipun merupakan bagian dari flora normal, M furfur dapat juga menjadi patogen 
yang oportunistik. Organisme ini dipercaya juga berperan pada penyakit kulit lainnya, 
termasuk Pityrosporum folliculitis, confluent and reticulate papillomatosis, seborrheic 
dermatitis, dan beberapa bentuk dermatitis atopik. 
Sebagai tambahan, panu merupakan penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign skin 
disease) yang menyebabkan papula atau makula bersisik pada kulit. Sebagaimana namanya, 
tinea versikolor, (versi berarti beberapa) kondisi yang ada dapat memicu terjadinya 
perubahan warna (discoloration) pada kulit, berkisar dari putih menjadi merah menjadi 
coklat. Keadaan ini tidak menular karena patogen jamur kausatif (causative fungal pathogen) 
merupakan penghuni normal pada kulit.Kulit penderita panu dapat mengalami 
hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Pada kasus hipopigmentasi, inhibitor tyrosinase [hasil 
dari aksi/kerja inhibitor tyrosinase dari asam dicarboxylic yang terbentuk melalui oksidasi 
beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak di permukaan kulit] 
secara kompetitif menghambat enzim yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte. 
Pada kasus panu dengan makula hiperpigmentasi, organisme memicu pembesaran 
melanosom yang dibuat oleh melanosit di lapisan basal epidermis. 
Perubahan bentuk Malassezia dari blastospora menjadi miselium dipengaruhi oleh 
berbagai faktor predisposisi. Asam dikarboksilat, yang dibentuk oleh oksidasi enzimatis asam 
lemak pada lemak di permukaan kulit, menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis dan 
dengan demikian memicu hipomelanosis. Enzim ini terdapat pada organisme (Malassezia). 
Indonesia yang wilayahnya berada di daerah tropis membuat penduduknya mudah 
berkeringat. Keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan 
menjadi tempat tumbuhnya panu dengan subur.Menurut lokasi tumbuhnya, panu sangat 
menyukai bagian bagian tubuh yang tertutup pakaian dan daerah yang berminyak (terkena 
keringat). Meskipun demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di daerah muka dan 
anggota tubuh yang terbuka. Sedangkan menurut ukurannya, panu bisa berukuran kurang dari 
1 milimeter sampai dengan lebih dari 1 sentimeter. 
Berikut ini beberapa penyebab hingga jamur dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam
darah manusia seperti dilansir dari Livestrong. 
1. Pemakai Antibiotik 
Jamur juga mudah menyerang pada orang-orang yang mengonsumsi antibiotik dalam waktu 
yang lama. Antibiotik memang membunuh bakteri, sayangnya obat ini juga membunuh 
bakteri baik yang dalam tubuh sehingga mengundang jamur untuk tumbuh dengan cepat. 
Dalam kondisi ini, jamur biasanya sering berkembang di mulut dalam bentuk sariawan. 
Sariawan biasanya disebabkan oleh jamur yang disebut Candida, yang merupakan jamur yang 
agresif dan bersaing dengan bakteri baik untuk tumbuh di mulut Anda. Jika terjadi Candida 
sistemik, maka akan timbul gejala seperti demam, shock yang ditandai dengan penurunan 
tekanan darah dan denyut jantung meningkat, sulit bernapas, tekanan multi organ, ruam 
sistemik dan kulit mengelupas. 
2. Diabetes 
Penderita diabetes terutama dengan diet terbatas, lebih rentan terhadap jamur yang dapat 
menyebar ke dalam darah karena adanya kelebihan gula di dalam aliran darahnya. 
Berdasarkan laporan Quest Diagnostics, jamur tertentu dapat tumbuh di lingkungan glukosa 
dan mengurangi fungsi kekebalan tubuh. 
3.Infeksi sinus 
Infeksi sinus kronis adalah penyebab paling umum tumbuhnya jamur dalam darah. Sinus 
biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi jika antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri, 
jamur dapat mengambil alih dengan sangat cepat. Selaput lendir yang hangat serta 
lingkungan yang lembab memungkinkan jamur untuk tumbuh. Para peneliti di Mayo Clinic 
menemukan jamur pada 96 persen orang dengan sinusitis kronis. Kondisi ini dapat diobati 
dengan obat anti-jamur atau prosedur pembedahan yang mana jamur harus dikorek keluar 
dari sinus. 
Jika jamur di sinus menyebar ke darah akan menimbulkan gejala seperti demam, 
menggigil, shock, pembekuan darah, sakit kuning dan kesulitan bernafas. Biasanya jamur ini 
adalah jenis Aspergillus yang dapat melakukan perjalanan dari sinus ke otak, hati dan ginjal. 
Penyebaran yang cepat biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan 
tubuh lemah.
4.Kanker 
Penderita kanker dan menjalani kemoterapi akan meningkatkan risiko serbuan jamur 
sistemik. Kemoterapi didasarkan pada obat yang membunuh sel-sel kanker bersamaan 
dengan rusaknya sel-sel sehat. Ketika sel-sel sehat mati, sistem kekebalan tubuh akan 
terganggu karena terbunuhnya sel darah putih, yang merupakan pejuang infeksi dalam tubuh. 
Seperti halnya sel-sel sehat dikurangi dengan kemo, jamur jahat juga dapat berkembang 
dengan sangat cepat. Jamur yang paling sering menyerang adalah Alternaria, Penicillium, 
Cladosporium, Aspergillus, Candida dan Fusarium. 
5.AIDS 
AIDS menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh yang menjadi lebih buruk dari waktu 
ke waktu. Orang yang hidup dengan penyakit ini akan menjadi rumah yang nyaman bagi 
jamur, terutama di jaringan dan darahnya. jamur yang menyerang orang dengan HIV/AIDS 
(ODHA) biasanya dapat mengancam jiwa. 
E. TIPS MENCEGAH PENYAKIT JAMUR 
• Mandi yang pakai sabun sehari dua kali 
Setiap hari keringat keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain menyebabkan bau asam, juga 
meningkatkan kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan seperti ini panu akan mudah sekali 
tumbuh. Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh dapat berkurang, sehingga jamur 
panu sulit tumbuh. 
• Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan 
Panu adalah penyakit menular, panu mudah menempel pada pakaian. Dengan bertukar 
pakaian dengan penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya penularan penyakit yang 
memalukan ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita agar tetap 
kering wajib hukumnya, sebab baju yang berkeringat akan menciptakan kelembaban yang 
tinggi pada daerah badan dan punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur 
untuk tumbuh. 
• Menggunakan handuk
Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada pada kulit 
kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini bisa muncul 
jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita infeksi jamur ini, sebab pada 
prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat 
sanitasi yang digunakan bersama-sama, terlebih lagi jika handuk itu lembab dan basah karena 
tidak pernah dijemur atau dicuci. 
• Memotong kuku 
Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku dan 
sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin 
rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu 
justru akan membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan 
di bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu ke tempat atau kulit di daerah lain 
tubuh kita. 
• Air bersih 
Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga merupakan langkah yang efektif 
untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini juga harus memperhatikan sumbernya. 
Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur bisa menjadi sarana penularan yang sangat 
baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat dengan selalu menggunakan air bersih. Lakukan 
kelima pencegahan di atas untuk menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi 
jamur tetap terjadi, pengobatan tentunya sangat diperlukan. 
Sebenarnya bila kita selalu menerapkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk 
menderita penyakit ini sangat kecil. Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya 
udara yang panas, lembab, kebersihan diri yang kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah, 
pemakaian obat-obatan yang lama, adanya penyakit kronis seperti TBC atau keganasan, dan 
penyakit endokrin (diabetes mellitus). 
Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka 
keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap 
keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus 
sesering mungkin mengganti baju tersebut.
Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera mengeringkannya, karena jamur senang 
dengan tempat yang lembab. Dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian, ataupun handuk 
secara terpisah antar keluarga. Sebab bila salah satu keluarga sudah terkena panu atau 
penyakit jamur lainnya, maka bila memakai handuk atau baju secara bergantian, jamur akan 
menular dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya. Akibatnya nanti seluruh keluarga 
akan menderita panu. 
Sebaiknya pula menjaga keseimbangan berat badan. Sebab, pada orang yang mengalami 
kegemukan (obesitas), umumnya lebih banyak mengeluarkan keringat. Bila tidak rajin 
menyeka keringat ataupun menggunakan baju yang menyerap keringat, maka kemungkinan 
sangat besar ia akan menderita panu. 
Bagaimana dengan seseorang yang rajin berenang? Memang, bila berenang di kolam renang 
umum, kebersihan air kolam belum tentu terjaga. Untuk mencegah terkena penyakit panu 
yang dapat ditularkan, maka sebaiknya sesudah berenang, segera mandi dengan sabun 
antiseptik seperti yang banyak dijual di pasaran dan segera mengeringkan seluruh tubuh bila 
sudah selesai mandi 
BAB III 
PENUTUP 
A.KESIMPULAN 
Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis 
sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut 
terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan 
Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat 
dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. 
Tips mencegah penyakit jamur, Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa 
panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang 
dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju 
yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 
Mawar Pratiwi, (2012), Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur 
Hernawan, (2010), penyebab jamur berkembang biak ditubuh manusia 
Burkhart CG. Tinea versicolor. J Dermatol Allergy. 1983;6:8-12. 
Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja, (2007) Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari- 
Hari. 
Blogspot.dranak, (2007), penyakit panu 
Dr. Handrawan Nadesul, (2012), 10 Hal Penting Tentang Penyakit Jamur

More Related Content

What's hot

Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationnurahlina08
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imunWarnet Raha
 
Jamur Fusarium
Jamur FusariumJamur Fusarium
Jamur Fusariumrufairah
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBMuhammad Luthfan
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanBakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanNurul Afdal Haris
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Nur Aini
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahPSPDG-UNUD
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1Awe Wardani
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamurpjj_kemenkes
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 

What's hot (20)

Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Jamur Fusarium
Jamur FusariumJamur Fusarium
Jamur Fusarium
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanBakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
 
Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)
 
PPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi BakteriPPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi Bakteri
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Makalah sel
Makalah selMakalah sel
Makalah sel
 

Viewers also liked

Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Warnet Raha
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiWarnet Raha
 
Tinea favosa
Tinea favosaTinea favosa
Tinea favosajrryanjyp
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapWarnet Raha
 
Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3Warnet Raha
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Warnet Raha
 
Mkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiMkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiUmmu Kalsum
 
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBIS
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBISIDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBIS
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBISJosua Sitorus
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamurfikri asyura
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbNurul Atika
 

Viewers also liked (17)

Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
 
Tinea favosa
Tinea favosaTinea favosa
Tinea favosa
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3
 
Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3Makalah penyakit jamur 3
Makalah penyakit jamur 3
 
Yataba infeksi jamur
Yataba infeksi jamurYataba infeksi jamur
Yataba infeksi jamur
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
 
Mkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiMkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologi
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBIS
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBISIDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBIS
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBIS
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 

Similar to Makalah penyakit jamur (20)

Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
 
2. Endemik Mycoses.pdf
2. Endemik Mycoses.pdf2. Endemik Mycoses.pdf
2. Endemik Mycoses.pdf
 
Tinea
TineaTinea
Tinea
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Imaging in lung fungal infection
Imaging in lung fungal infectionImaging in lung fungal infection
Imaging in lung fungal infection
 
Pioderma Non Kokus
Pioderma Non KokusPioderma Non Kokus
Pioderma Non Kokus
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malaria
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Fitz Pioderma Translate .docx
Fitz Pioderma Translate .docxFitz Pioderma Translate .docx
Fitz Pioderma Translate .docx
 
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
Penyakitttr kulitttttt cod.scr--
 
Miasis
MiasisMiasis
Miasis
 
1. MATERI - MIKOSIS SISTEMIK.pptx
1. MATERI - MIKOSIS SISTEMIK.pptx1. MATERI - MIKOSIS SISTEMIK.pptx
1. MATERI - MIKOSIS SISTEMIK.pptx
 
Makalah frambusia 2
Makalah frambusia 2Makalah frambusia 2
Makalah frambusia 2
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
 
Penyakit kulit
Penyakit kulitPenyakit kulit
Penyakit kulit
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah penyakit jamur

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari konsumsi jamur beracun. Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap. Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia. Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali menjangkiti masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia. 2. Mengetahui faktor terinfeksinya penyakit jamur pada manusia. 3. Mengenali mekanisme terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur. C. Tujuan Dalam penulisan makalah ini, tujuan penulis adalah untuk mengetahui jenis-jenis jamur penyebab penyakit pada manusia, serta menjelaskan penyebab atau faktor dari infeksi penyakit jamur pada manusia serta cara pengobatan penyakit jamur.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Penyakit jamur pada manusia Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. 1. JENIS MIKOSIS SUPERFISIAL a.Tineacapitis Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah. b.Tineafavosa Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah. c.Tineabarbae Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton violaceum, Microsporum cranis. d.Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot) Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
  • 3. e.Tineacruris Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp. f.Tineaversicolor(panu) Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur. g.Tineacircinata(Tineacorporis) Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula kemerahan yang melebar. h.Otomycosis(Mryngomycosis) Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp. 2. JENIS MIKOSIS SISTEMATIK Nocardiosis Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides. Candidiasis Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas. Penyebabnya adalah Candida albicans. Actinomycosis Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.
  • 4. Maduromycosis(Madurafoot) Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea. Coccidioidomycosis Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis. Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis. Sporotrichosis Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha. Blastomycosis Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf. Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis. B. Faktor Yang Menyebabkan Terinfeksi Jamur Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat. Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan. Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk. Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
  • 5. Malassezia furfur (dahulu dikenal sebagai Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum ovale) merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan folikel rambut manusia saat masa pubertas dan di luar masa itu. Alasan mengapa organisme ini menyebabkan panu, pada beberapa orang sementara tetap sebagai flora normal pada beberapa orang lainnya, belumlah diketahui. Beberapa faktor, seperti kebutuhan nutrisi organisme dan respon kekebalan tubuh inang (host’s immune response) terhadap organisme sangatlah signifikan. Sebagai organisme yang lipofilik, Malassezia furfur memerlukan lemak (lipid) untuk pertumbuhan in vitro dan in vivo. Lebih lanjut, tahap miselium dapat dirangsang in vitro dengan penambahan kolesterol dan ester kolesterol pada medium yang tepat. Karena organisme ini lebih cepat berkoloni/mendiami kulit manusia saat pubertas dimana lemak kulit meningkat lebih banyak dibandingkan pada masa remaja (adolescent) dan panu bermanifestasi di area yang “kaya minyak” atau sebum-rich areas (misalnya: di dada, punggung), variasi lemak di permukaan kulit individu dipercaya berperan utama dalam patogenesis penyakit. Bagaimanapun juga, penderita panu dan subjek kontrol tidak memperlihatkan perbedaan kuantitatif atau kualitatif pada lemak di permukaan kulit. Lemak di permukaan kulit penting untuk kelangsungan hidup M furfur pada kulit manusia normal, namun M furfur mungkin sedikit berperan pada perkembangan (pathogenesis) panu. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa dibandingkan lemak, asam amino lebih berperan di dalam kondisi sakit (diseased state) atau dengan kata lain sedang terkena panu. Secara in vitro, asam amino asparagin menstimulasi pertumbuhan organisme, sedangkan asam amino lainnya, glisin, menginduksi (menyebabkan) pembentukan hifa. Pada dua riset yang terpisah, tampak bahwa secara in vivo, kadar asam amino meningkat pada kulit pasien yang tidak terkena panu. Faktor kausatif lainnya yang juga signifikan adalah sistem kekebalan tubuh/imun penderita. Meskipun sensitization melawan antigen M furfur biasa terlihat pada populasi umum (sebagaimana dibuktikan oleh studi/riset transformasi limfosit), fungsi limfosit pada stimulasi organisme terbukti lemah (impaired) pada penderita yang terserang panu. Hasil (outcome) ini sama dengan situasi sensitization dengan Candida albicans. Singkatnya, kekebalan tubuh yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immunity) berperan pada penyebab (timbulnya) penyakit. Udara panas dan lembab, kehamilan, pil KB, faktor genetik, pemakaian obat golongan steroid (antialergi anti-inflamasi, misalnya: prednison, deksametason, betametason, dan lain-lain)
  • 6. Panu disebabkan oleh organisme lipofilik dimorfik, Malassezia furfur, yang hanya dapat dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak berukuran C12- sampai C14. Malassezia furfur atau yang juga dikenal dengan nama singkat M furfur, merupakan salah satu anggota dari flora kulit manusia normal (normal human cutaneous flora) dan ditemukan pada bayi (infant) sebesar 18% sedangkan pada orang dewasa mencapai 90-100%. Pityrosporon orbiculare, Pityrosporon ovale, dan Malassezia ovalis merupakan nama lain (sinonim) dari Malassezia furfur. Sebelas spesies M furfur telah teridentifikasi, dan Malassezia globosa merupakan salah satu organisme yang biasa ditemukan pada penderita panu. Organisme ini dapat ditemukan pada kulit yang sehat dan pada area kulit yang terkena penyakit kulit (cutaneous disease). Pada penderita dengan penyakit klinis, organisme ini ditemukan baik pada tingkat spora/ragi (yeast/spore stage) dan bentuk filamentosa (hyphal). C. Cara Memastikan Penyakit Jamur o Pemeriksaan tampilan secara klinis. o Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku untuk pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya Nampak untaian jamur ( pemeriksaan mikroskop ) terdiri dari spora dan hifa yang saling bergabung satu sama lainnya. Klasifikasi Klasifikasi ilmiah dari Malassezia furfur : Kerajaan : Fungi Divisio : Basidiomycota Kelas : Hymenomycetes Ordo : Tremellales Familia : Filobasidiaceae Genus : Malassezia Spesies : Malassezia furfur Sebagian besar kasus panu dialami oleh orang yang sehat tanpa disertai penurunan sistem kekebalan tubuh (immunologic deficiencies). Meskipun demikian, beberapa faktor dapat memengaruhi beberapa orang terkena panu sekaligus memicu berubahnya bentuk (conversion) dari ragi saprofit (saprophytic yeast) menjadi bentuk morfologis miselium, parasitik.
  • 7. D. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur Penyakit yang dapat menyerang segala umur ini kelihatannya sederhana, namun sering bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga bisa menembus masuk ke dalam darah, dan tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih mengenalnya, inilah 10 fakta tentang penyakit jamur. 1. Penyakit jamur ada di mana-mana. Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas. Mungkin di toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa hinggap lalu bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit. Jamur candida albicans, misalnya. Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin keputihan, jamur jenis ini juga acap tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan payudara, dan tentu bisa juga tumbuh di saluran pencernaan, serta bagian tubuh lain. Jamur yang menyerang kulit bukan hanya satu jenis. Kita mengenal puluhan jenis jamur kulit, mulai dari yang sederhana dan enteng, sampai jenis yang ganas. Gambaran penyakit jamur kulit kurang lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa berbeda-beda. Selain di kulit, jamur juga mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur khusus pada bola mata, dan jika berat bisa menimbulkan borok pada bola mata. Jamur jenis lain tumbuh pada liang telinga, karena liang telinga kurang dijaga kebersihannya, kebiasaan mengorek liang telinga dengan jari (yang tentu sudah tercemar jamur), sehingga jamur tumbuh di sana. Keluhannya gatal minta ampun. Awalnya disangka kotoran telinga penyebab gatalnya, namun setelah diperiksa, ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet dan terbentuk bisul saking seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal. Jamur khusus ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma batuk-batuk berbulan-bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari foto rontgen paru-paru akan tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur paru-paru. Demikian pula jika jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat kondisi tubuh melorot untuk waktu lama, selain gangguan pencernaan tak kunjung menyembuh, dan biasanya baru ketahuan setelah diperiksa tinja yang ternyata ada jamurnya. 2. Penyakit jamur menular. Tak ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit jamur menular. Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat lewat persinggungan kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat hubungan seks, atau pada bagian lain tubuh sendiri. Jamur yang tumbuh di kulit pipi kemungkinan tertular lewat
  • 8. bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher, dada, atau perut, kemungkinan lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di jemari tangan, sekitar tangan, kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur keputihan pada wanita, sering menjalar sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang habis menggaruk kulit berjamur dapat memindahkan penyakit jamurnya ke kulit sehat lainnya. 3. Jamur kulit sukar sembuh Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu kambuh lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian. Umumnya, pertama, lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua, karena salah memilih obat antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu obat jamur berbeda dengan obat eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak menyembuhkan. Begitu juga jika penyakit jamur diobati sebagai eksim. Hal lain, sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak berkontak dengan bahan atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti sabun cuci, deterjen, dan bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat, dan apa pun zat lainnya yang dioleskan pada kulit. Jika eksim maupun jamur kulit masih terus berkontak dengan bahan atau zat kimiawi, selain akan menghambat proses penyembuhan, penyakit jamur kulitnya akan mudah kambuh, terutama di bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara, atau di lipatan bokong. Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering betul setiap kali habis mandi. Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih tertinggal di bagian kulit tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita menyebutnya kutu air. Padahal bukan betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang menyukai bagian kulit yang sering dibiarkan basah dan lembab. 4. Jamur kulit bukan eksim Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya berbeda. Namun, acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran penyakit eksim, karena sudah sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat salep, krim, atau cairan lotion obat yang tidak tepat akan memperburuk penyakit kulit asalnya. Selain tidak spesifik gambaran penyakit kulitnya, pengobatannya tidak sederhana lagi. Mungkin sudah terjadi infeksi, selain kelainan kulitnya bertambah parah.
  • 9. Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat, kelainan kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi obat eksim akan tetap berkembang sebagai jamur kulit. Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak aneka ragam pada kulit yang terkena, namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang sehat tidak begitu tegas. Sedang jamur kulit, corakannya tidak begitu beragam, namun batas kelainan kulitnya tegas, menyerupai gambar peta bumi. Keduanya sering menimbulkan kesan rancu, atau memang mengidap kedua-duanya. Ada eksim pada awalnya, yang kemudian ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus demikian, selain diberi obat eksim, perlu ditambah antijamurnya juga. E. Pengobatan Penyakit Jamur Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat sering digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh. Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada kasus demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari. Setelah kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan kulitnya mereda, mulai diberikan obat antijamurnya. Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung diberi antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat basah, perlu dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang kelainan kulit yang kering tidak boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan yang kering, yakni langsung diberi salep, atau krim yang cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya.  Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada yang diminum. Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah (penyakit jamur dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus penyakit jamur keputihan, jamur usus, jamur paru-paru.  Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh. Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat, kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur biasa. Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk diperiksa jenis
  • 10. jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat dipilih obat antijamur yang tepat. Jangan lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun, panu perlu dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta yang diobati dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah yang dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan sederhana di kamar praktik.  Jamur di selangkangan wanita apakah selalu keputihan penyebabnya? Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun tidak jarang, awalnya hanya keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati, keputihannya akan menjalar merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit sela paha juga, atau ke mana-mana bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah payudara.  Jamur di sela jari kaki, berbahayakah? Jamur di sela jemari kaki biasanya disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang bisa ke mana-mana bagian tubuh, termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan. Sebagaimana umumnya jamur candida, yang menimbulkan keputihan berwarna susu jika menyerang kemaluan, demikian pula jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela jari kaki mengelupas dan warnanya seperti susu, dengan rasa gatal yang hebat. Jamur kaki tidak berbahaya. Namun jika jamur menyerang kuku, sering kuku harus dibuang dengan operasi. Pasalnya, jika tidak dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah kuku, dan obat antijamur biasanya tidak sampai merembas memasuki bantalan kuku. Ingat, pengidap kencing manis rentan terserang jamur apa saja. Termasuk jamur kulit dan jamur kuku, selain keputihan.  Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama. Jika pakaian dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang bersarang, khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang. Pada anak-anak, jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering terluput dari sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang daun telinga tampak kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-sela lipatan daun telinga sendiri, gatal dan berkerak kuning. Pemakaian antibiotika yang lama juga mengganggu keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman yang hidup berdampingan di tubuh kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika, maka jamur yang tadinya jinak dan ramah menjadi lebih dominan, dan muncul berubah sifat menjadi penyakit. Anak dan bayi yang
  • 11. seriawan (berwarna putih susu) di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika, kemungkinan terserang jamur. D. MEKANISME TERJADINYA PENYAKIT Human peptide cathelicidin LL-37 berperan dalam pertahanan kulit melawan Malassezia globosa. Meskipun merupakan bagian dari flora normal, M furfur dapat juga menjadi patogen yang oportunistik. Organisme ini dipercaya juga berperan pada penyakit kulit lainnya, termasuk Pityrosporum folliculitis, confluent and reticulate papillomatosis, seborrheic dermatitis, dan beberapa bentuk dermatitis atopik. Sebagai tambahan, panu merupakan penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign skin disease) yang menyebabkan papula atau makula bersisik pada kulit. Sebagaimana namanya, tinea versikolor, (versi berarti beberapa) kondisi yang ada dapat memicu terjadinya perubahan warna (discoloration) pada kulit, berkisar dari putih menjadi merah menjadi coklat. Keadaan ini tidak menular karena patogen jamur kausatif (causative fungal pathogen) merupakan penghuni normal pada kulit.Kulit penderita panu dapat mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Pada kasus hipopigmentasi, inhibitor tyrosinase [hasil dari aksi/kerja inhibitor tyrosinase dari asam dicarboxylic yang terbentuk melalui oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak di permukaan kulit] secara kompetitif menghambat enzim yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte. Pada kasus panu dengan makula hiperpigmentasi, organisme memicu pembesaran melanosom yang dibuat oleh melanosit di lapisan basal epidermis. Perubahan bentuk Malassezia dari blastospora menjadi miselium dipengaruhi oleh berbagai faktor predisposisi. Asam dikarboksilat, yang dibentuk oleh oksidasi enzimatis asam lemak pada lemak di permukaan kulit, menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis dan dengan demikian memicu hipomelanosis. Enzim ini terdapat pada organisme (Malassezia). Indonesia yang wilayahnya berada di daerah tropis membuat penduduknya mudah berkeringat. Keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan menjadi tempat tumbuhnya panu dengan subur.Menurut lokasi tumbuhnya, panu sangat menyukai bagian bagian tubuh yang tertutup pakaian dan daerah yang berminyak (terkena keringat). Meskipun demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di daerah muka dan anggota tubuh yang terbuka. Sedangkan menurut ukurannya, panu bisa berukuran kurang dari 1 milimeter sampai dengan lebih dari 1 sentimeter. Berikut ini beberapa penyebab hingga jamur dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam
  • 12. darah manusia seperti dilansir dari Livestrong. 1. Pemakai Antibiotik Jamur juga mudah menyerang pada orang-orang yang mengonsumsi antibiotik dalam waktu yang lama. Antibiotik memang membunuh bakteri, sayangnya obat ini juga membunuh bakteri baik yang dalam tubuh sehingga mengundang jamur untuk tumbuh dengan cepat. Dalam kondisi ini, jamur biasanya sering berkembang di mulut dalam bentuk sariawan. Sariawan biasanya disebabkan oleh jamur yang disebut Candida, yang merupakan jamur yang agresif dan bersaing dengan bakteri baik untuk tumbuh di mulut Anda. Jika terjadi Candida sistemik, maka akan timbul gejala seperti demam, shock yang ditandai dengan penurunan tekanan darah dan denyut jantung meningkat, sulit bernapas, tekanan multi organ, ruam sistemik dan kulit mengelupas. 2. Diabetes Penderita diabetes terutama dengan diet terbatas, lebih rentan terhadap jamur yang dapat menyebar ke dalam darah karena adanya kelebihan gula di dalam aliran darahnya. Berdasarkan laporan Quest Diagnostics, jamur tertentu dapat tumbuh di lingkungan glukosa dan mengurangi fungsi kekebalan tubuh. 3.Infeksi sinus Infeksi sinus kronis adalah penyebab paling umum tumbuhnya jamur dalam darah. Sinus biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi jika antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri, jamur dapat mengambil alih dengan sangat cepat. Selaput lendir yang hangat serta lingkungan yang lembab memungkinkan jamur untuk tumbuh. Para peneliti di Mayo Clinic menemukan jamur pada 96 persen orang dengan sinusitis kronis. Kondisi ini dapat diobati dengan obat anti-jamur atau prosedur pembedahan yang mana jamur harus dikorek keluar dari sinus. Jika jamur di sinus menyebar ke darah akan menimbulkan gejala seperti demam, menggigil, shock, pembekuan darah, sakit kuning dan kesulitan bernafas. Biasanya jamur ini adalah jenis Aspergillus yang dapat melakukan perjalanan dari sinus ke otak, hati dan ginjal. Penyebaran yang cepat biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
  • 13. 4.Kanker Penderita kanker dan menjalani kemoterapi akan meningkatkan risiko serbuan jamur sistemik. Kemoterapi didasarkan pada obat yang membunuh sel-sel kanker bersamaan dengan rusaknya sel-sel sehat. Ketika sel-sel sehat mati, sistem kekebalan tubuh akan terganggu karena terbunuhnya sel darah putih, yang merupakan pejuang infeksi dalam tubuh. Seperti halnya sel-sel sehat dikurangi dengan kemo, jamur jahat juga dapat berkembang dengan sangat cepat. Jamur yang paling sering menyerang adalah Alternaria, Penicillium, Cladosporium, Aspergillus, Candida dan Fusarium. 5.AIDS AIDS menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh yang menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Orang yang hidup dengan penyakit ini akan menjadi rumah yang nyaman bagi jamur, terutama di jaringan dan darahnya. jamur yang menyerang orang dengan HIV/AIDS (ODHA) biasanya dapat mengancam jiwa. E. TIPS MENCEGAH PENYAKIT JAMUR • Mandi yang pakai sabun sehari dua kali Setiap hari keringat keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain menyebabkan bau asam, juga meningkatkan kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan seperti ini panu akan mudah sekali tumbuh. Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh dapat berkurang, sehingga jamur panu sulit tumbuh. • Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan Panu adalah penyakit menular, panu mudah menempel pada pakaian. Dengan bertukar pakaian dengan penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya penularan penyakit yang memalukan ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita agar tetap kering wajib hukumnya, sebab baju yang berkeringat akan menciptakan kelembaban yang tinggi pada daerah badan dan punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur untuk tumbuh. • Menggunakan handuk
  • 14. Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada pada kulit kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini bisa muncul jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita infeksi jamur ini, sebab pada prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat sanitasi yang digunakan bersama-sama, terlebih lagi jika handuk itu lembab dan basah karena tidak pernah dijemur atau dicuci. • Memotong kuku Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku dan sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu justru akan membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan di bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu ke tempat atau kulit di daerah lain tubuh kita. • Air bersih Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga merupakan langkah yang efektif untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini juga harus memperhatikan sumbernya. Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur bisa menjadi sarana penularan yang sangat baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat dengan selalu menggunakan air bersih. Lakukan kelima pencegahan di atas untuk menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi jamur tetap terjadi, pengobatan tentunya sangat diperlukan. Sebenarnya bila kita selalu menerapkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk menderita penyakit ini sangat kecil. Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya udara yang panas, lembab, kebersihan diri yang kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah, pemakaian obat-obatan yang lama, adanya penyakit kronis seperti TBC atau keganasan, dan penyakit endokrin (diabetes mellitus). Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
  • 15. Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera mengeringkannya, karena jamur senang dengan tempat yang lembab. Dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian, ataupun handuk secara terpisah antar keluarga. Sebab bila salah satu keluarga sudah terkena panu atau penyakit jamur lainnya, maka bila memakai handuk atau baju secara bergantian, jamur akan menular dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya. Akibatnya nanti seluruh keluarga akan menderita panu. Sebaiknya pula menjaga keseimbangan berat badan. Sebab, pada orang yang mengalami kegemukan (obesitas), umumnya lebih banyak mengeluarkan keringat. Bila tidak rajin menyeka keringat ataupun menggunakan baju yang menyerap keringat, maka kemungkinan sangat besar ia akan menderita panu. Bagaimana dengan seseorang yang rajin berenang? Memang, bila berenang di kolam renang umum, kebersihan air kolam belum tentu terjaga. Untuk mencegah terkena penyakit panu yang dapat ditularkan, maka sebaiknya sesudah berenang, segera mandi dengan sabun antiseptik seperti yang banyak dijual di pasaran dan segera mengeringkan seluruh tubuh bila sudah selesai mandi BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. Tips mencegah penyakit jamur, Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Mawar Pratiwi, (2012), Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur Hernawan, (2010), penyebab jamur berkembang biak ditubuh manusia Burkhart CG. Tinea versicolor. J Dermatol Allergy. 1983;6:8-12. Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja, (2007) Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari- Hari. Blogspot.dranak, (2007), penyakit panu Dr. Handrawan Nadesul, (2012), 10 Hal Penting Tentang Penyakit Jamur