SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
HAKIKAT
PENDIDIKAN BAGI
ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS (ABK)
Kelompok 1:
Intan Suparni
M. Nazir Junaidi
Intan Permata Sari
Minah Yuliani
Marlitha Purnama Sari
KB
1
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Pelayanan Pendidikan
dan Sejarah Perkembangan
Pendidikan Khusus di Indonesia
Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan Khusus di
Indonesia
1. Makna Pelayanan Pendidikan
Pelayanan merupakan suatu jasa yang diberikan oleh seseorang atau suatu lembaga untuk memenuhi
kebutuhan orang lain. Dalam KBBI (1997:571), pelayanan diartikan sebagai:
▫ Perihal atau cara melayani
▫ Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang)
▫ Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
Pelayanan pendidikan atau layanan pendidikan mengacu kepada penyediaan jenis layanan yang sesuai
dengan kebutuhan yang dilayani sehingga memungkinkan seseorang mengembangkan potensi dirinya.
Bagi penyandang kelainan, layanan pendidikan mempunyai makna yang cukup besar karena memang
mereka memerlukan pelayanan ekstra yang berbeda dari layanan yang diberikan kepada orang-orang
yang tidak menyandang kelainan.
3
2. Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
▫ Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik,
melibatkan tenaga professional seperti ahli terapi fisik (physical therapist
occupational therapist, dan berbagai dokter ahli).
▫ Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial, seperti
kebutuhan yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan
lingkungan/masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup, dan
kebutuhan bersosialisasi, melibatkan para psikolog dan pekerja sosial.
▫ Layanan pendidikan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan
(penyandang kelainan), melibatkan ahli pendidikan dari berbagai bidang dan
psikolog.
4
“
5
B. Sejarah Perkembangan Layanan Pendidikan Khusus
Di Indonesia dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana
dengan memperkenalkan sistem persekolahan dengan orientasi barat, untuk
pendidikan bagi anak penyandang cacat dibuka lembaga-lembaga khusus.
Lembaga pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk
tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak di Kota Bandung.
Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah RI
mengundangundangkan tentang pendidikan.Undang-undang tersebut
menyebutkan pendidikan dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus
untuk mereka yang membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak
tersebut berhak dan diwajibkan belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8).
Dengan ini dapat dinyatakan berlakunya undang-undang tersebut
maka sekolahsekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat,
termasuk untuk anak tunadaksa dan tunalaras yang disebut dengan Sekolah
Luar Biasa (SLB).
Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-masing
kategori kecacatan SLB dikelompokkan menjadi :
▫ SLB A untuk anak tunanetra,
▫ SLB B untuk anak tunarungu,
▫ SLB C untuk anak tunagrahita,
▫ SLB D untuk anak tunadaksa,
▫ SLB E untuk anak tunalaras,
▫ SLB F untuk anak tunaganda.
6
KB
2
Kegiatan Belajar 2
Berbagai Bentuk dan Jenis
Layanan Pendidikan Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)
1. Layanan Pendidikan Segregasi
Bentuk layanan pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal.
Dengan demikian ABK mempunyai sekolah sendiri, alasan para
pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini antara lain sebagai
berikut:
▫ Dalam layanan segregasi (terpisah) ABK akan mendapat
perlakuan/perhatian yang lebuh intensif karena para guru memang
disiapkan khusus ntuk melayani mereka.
▫ Dalam layanan segregasi, para ABK merasa senasib sehingga dapat
bergaul lebih akrab.
▫ Keinginan untuk bersaing lebih tinggi karena para ABK merasa
mempunyai kemampuan setara sehingga kesempatan untuk unggul akan
semakin terbuka.
8
2. Layanan Pendidikan Integrasi
Layanan pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi menyediakan
pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan anak normal. Melalui
pendidikan terintegrasi, para ABK dapat menghayati dunia yang sama
dengan anak normal, demikian pula bagi anak normal akan mendapat
kesempatan untuk menghayati keanekaragaman pada ABK. Disamping itu,
pendidikan integrasi akan membuat ABK dan anak normal saling belajar
sehingga tidak ada jurang pemisah antara anak normal dan ABK.
Sebaliknya, adapula penentang layanan pendidikan integrasi bahwa
pendidikan integrasi akan membawa dampak buruk bagi ABK, kemungkinan
ABK akan menjadi bahan ejekan bagi anak normal terbuka luas; dan jika ini
terjadi ABK akan semakin terpuruk.
9
3. Layanan Pendidikan Inklusi
Inclusion yang berarti inklusi, yaitu setiap anak diakui sebagai bagian
dari anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah.Pada praktiknya ABK
disekolahkan di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas
dari tingkat kelainan yang disandang.
Terlepas dari silang pertentangan antara layanan segregasi atau
integrasi, kita tentu harus mencari jalan yang terbaik bagi ABK.Hal ini dapat
kita kaji dari jenis sekolah yang tersedia untuk jenis ABK, dari SLB-A hingga
SLB-G.Meskipun kemudian pemisahan jenis sekolah ini tidak tercantum lagi
dalam PP No. 17/2010.
10
Oleh karena itu, ada baiknya kita kaji model integrasi atau
mainstreaming yang digagas oleh Reynolds & Birch (1988).Model Integrasi
terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Integrasi Fisik, Sosial dan pembelajaran.
Integrasi fisik terjadi dalam bentuk kebersamaan antara anak normal dan
ABK. Misalnya saat mereka bermain bersama dalam satu ruangan yang
sama.
2. Integrasi Sosial
Integrasi Sosial terjadi jika anka normal dan ABK terjadi komunikasi
misalnya saling menyapa, bersenda-gurau, atau bermain.
3. Integrasi pembelajaran
Integrasi pembelajaran terjadi jika anak normal dan ABK belajar bersama-
sama.
11
B. Jenis Pelayanan Pendididkan Khusus
Menurut Mc Laughlin and Lewis (1985) jenis - jenis layanan pendidikan khusus dapat
dibedakan dan dideskripsiskan sebagai berikut :
1. Layanan di sekolah biasa
Anak–anak berkebutuhan khusus yang memenuhi syarat bersekolah
bersama–sama dengan anak-anak lain disekolah biasa.
2. Sekolah biasa dengan guru konsultan.
Dalam model layanan ini ABK bersekolah disekolah biasa namun sekolah
tersebut dibantu oleh guru pendidikan khusus sebagai konsultan bagi para guru,
kepala sekolah dan orang tua ABK yang ada disekolah tersebut.
3. Sekolah biasa dengan guru kunjung
ABK bersekolah di sekolah biasa dengan para guru yang mengajar di sekolah
tersebut dibantu oleh guru kunjung. Guru kunjung adalah guru pendididkan khusus
yang bertugas dilebih dari satu sekolah. Oleh karena itu ia tidak setiap hari berada
disekolah yang sama, melainkana mempunyai jadwal kunjungan tetap disekolha-
sekolah tempatnya bertugas.
12
4. Model Ruang Sumber
Dalam model ini ABK belajar dikelas/ sekolah biasa yang dilengkapi dengan
ruang khusus yang disebut ruang sumber (resource room) atau dapat pula disebut
sebagai bimbingan khusus.ABK belajar bersama-sama dengan siswa normal namun
pada waktu tertentu ABK meninggalakan kelas biasa dan pergi keruang sumber untuk
mendapat bimbingan dari guru pembimbing khusus (GPK).
5. Model Kelas khusus
Dalam model ini layanan untuk ABK diberikan di kelas-kelas khusus terpisah
dari anak normal.
6. Model Sekolah khusus siang hari
Model ini menyediakan layanan bagi ABK dalam satu sekolah khusus pada
siang hari (hari sekolah), sedangkan pada waktu-waktu di luar hari/jam sekolah, para
ABK berada dirumah bersama keluarga dan dilingkungan masyarakat dan sekitarnya.
7. Model Sekolah dalam Panti Asuhan atau Rumah Sakit
Dalam model ini layanan pendidikan bagi ABK diberikan di panti-panti
asuhan atau rumah sakit tempat ABK dirawat.
13
C. PENDEKATAN KOLABORATIF DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN ABK
Pelayanan Pendidikan untuk ABK merupakan proses yang sangat kompleks dan memerlukan
kerjasama dari berbagai pakar yang professional dan tidak dapat dilakukan seorang diri. Anggota
yang terlibat dalam pelayanan Pendidikan bagi ABK harus dari berbagai bidang yang relavan
dengan kebutuhan ABK seperti :
▫ Guru sekolah biasa
▫ Guru Pendidikan khusus
▫ Pengawas sekolah
▫ Kepala sekolah
▫ Orang tua ABK
▫ Psikolog sekolah
▫ Guru binawicara dan perssepsi bunyi
▫ Dokter spesialis
▫ Perawat sekolah
▫ Guu Pendidikan jasmani yang mendapatkan keahlian khusus dalam menangani ABK
▫ Ahli terapi fisik
▫ Pekerja sosial
14
Menurut Reynold & Birch (1988) kolaborasi tersebut dapat dilakukan dengan teman
sejawat serta orang tua ABK meliputi :
1. Guru memberikan supervise kepada orang tua ABK yang ingin membantu dalam
Pendidikan anaknya
2. Guru menilai kemajuan siswa ABK serta melaporkannya kepada orang tua siswa
3. Guru bekerjasama dengan orang tua ABK dalam membuat perencanaan mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan dan penyelenggaraan sekolah
4. Guru bekonsultasi dengan orang tua ABK tentang situasi sekolah dan situasi rumah
yang mungkin mempengaruhi anak
Jika dianggap perlu, guru bertindak sebagai orang tua ABK
Jadi pendekatan kolaboratif dalam pelayanan Pendidikan ABK akan menjadi lebih
efektif jika dilakukan oleh TIM professional yang berasal dari berbagai bidang
keahlian untuk memenuhi kebutuhan ABK tersebut.
15
Terima kasih
16

More Related Content

Similar to PPT PPABK KELOMPOK 1.pptx

ppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptxppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptxsusana877669
 
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdf
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdfMATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdf
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdfAhmadYasir41
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...ZainulHasan13
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...ZainulHasan13
 
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptxSISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptxgumgumgumelar1
 
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptxSISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptxAdiPrasetia10
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptxABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptxsuci395792
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...ZainulHasan13
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...ZainulHasan13
 
Revisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusi
Revisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusiRevisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusi
Revisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusiDwii S
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Titin Sulistiawati
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practiceHati N
 
Pendidikan Inklusi.pptx
Pendidikan Inklusi.pptxPendidikan Inklusi.pptx
Pendidikan Inklusi.pptxgumgumgumelar1
 

Similar to PPT PPABK KELOMPOK 1.pptx (20)

ppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptxppt gpk_susana.pptx
ppt gpk_susana.pptx
 
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdf
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdfMATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdf
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdf
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptxSISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI dan SLB.pptx
 
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptxSISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
 
Abk
AbkAbk
Abk
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptxABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
 
Revisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusi
Revisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusiRevisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusi
Revisi tugas i pend.inklusi sekolah inklusi
 
LIRP1-2016
LIRP1-2016LIRP1-2016
LIRP1-2016
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practice
 
Pendidikan Inklusi.pptx
Pendidikan Inklusi.pptxPendidikan Inklusi.pptx
Pendidikan Inklusi.pptx
 

Recently uploaded

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

PPT PPABK KELOMPOK 1.pptx

  • 1. HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) Kelompok 1: Intan Suparni M. Nazir Junaidi Intan Permata Sari Minah Yuliani Marlitha Purnama Sari
  • 2. KB 1 Kegiatan Belajar 1 Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan Khusus di Indonesia
  • 3. Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan Khusus di Indonesia 1. Makna Pelayanan Pendidikan Pelayanan merupakan suatu jasa yang diberikan oleh seseorang atau suatu lembaga untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dalam KBBI (1997:571), pelayanan diartikan sebagai: ▫ Perihal atau cara melayani ▫ Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang) ▫ Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Pelayanan pendidikan atau layanan pendidikan mengacu kepada penyediaan jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan yang dilayani sehingga memungkinkan seseorang mengembangkan potensi dirinya. Bagi penyandang kelainan, layanan pendidikan mempunyai makna yang cukup besar karena memang mereka memerlukan pelayanan ekstra yang berbeda dari layanan yang diberikan kepada orang-orang yang tidak menyandang kelainan. 3
  • 4. 2. Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus ▫ Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, melibatkan tenaga professional seperti ahli terapi fisik (physical therapist occupational therapist, dan berbagai dokter ahli). ▫ Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan lingkungan/masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup, dan kebutuhan bersosialisasi, melibatkan para psikolog dan pekerja sosial. ▫ Layanan pendidikan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan (penyandang kelainan), melibatkan ahli pendidikan dari berbagai bidang dan psikolog. 4
  • 5. “ 5 B. Sejarah Perkembangan Layanan Pendidikan Khusus Di Indonesia dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana dengan memperkenalkan sistem persekolahan dengan orientasi barat, untuk pendidikan bagi anak penyandang cacat dibuka lembaga-lembaga khusus. Lembaga pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak di Kota Bandung. Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah RI mengundangundangkan tentang pendidikan.Undang-undang tersebut menyebutkan pendidikan dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak tersebut berhak dan diwajibkan belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8). Dengan ini dapat dinyatakan berlakunya undang-undang tersebut maka sekolahsekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan tunalaras yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).
  • 6. Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-masing kategori kecacatan SLB dikelompokkan menjadi : ▫ SLB A untuk anak tunanetra, ▫ SLB B untuk anak tunarungu, ▫ SLB C untuk anak tunagrahita, ▫ SLB D untuk anak tunadaksa, ▫ SLB E untuk anak tunalaras, ▫ SLB F untuk anak tunaganda. 6
  • 7. KB 2 Kegiatan Belajar 2 Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
  • 8. 1. Layanan Pendidikan Segregasi Bentuk layanan pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal. Dengan demikian ABK mempunyai sekolah sendiri, alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini antara lain sebagai berikut: ▫ Dalam layanan segregasi (terpisah) ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebuh intensif karena para guru memang disiapkan khusus ntuk melayani mereka. ▫ Dalam layanan segregasi, para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab. ▫ Keinginan untuk bersaing lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin terbuka. 8
  • 9. 2. Layanan Pendidikan Integrasi Layanan pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan anak normal. Melalui pendidikan terintegrasi, para ABK dapat menghayati dunia yang sama dengan anak normal, demikian pula bagi anak normal akan mendapat kesempatan untuk menghayati keanekaragaman pada ABK. Disamping itu, pendidikan integrasi akan membuat ABK dan anak normal saling belajar sehingga tidak ada jurang pemisah antara anak normal dan ABK. Sebaliknya, adapula penentang layanan pendidikan integrasi bahwa pendidikan integrasi akan membawa dampak buruk bagi ABK, kemungkinan ABK akan menjadi bahan ejekan bagi anak normal terbuka luas; dan jika ini terjadi ABK akan semakin terpuruk. 9
  • 10. 3. Layanan Pendidikan Inklusi Inclusion yang berarti inklusi, yaitu setiap anak diakui sebagai bagian dari anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah.Pada praktiknya ABK disekolahkan di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan yang disandang. Terlepas dari silang pertentangan antara layanan segregasi atau integrasi, kita tentu harus mencari jalan yang terbaik bagi ABK.Hal ini dapat kita kaji dari jenis sekolah yang tersedia untuk jenis ABK, dari SLB-A hingga SLB-G.Meskipun kemudian pemisahan jenis sekolah ini tidak tercantum lagi dalam PP No. 17/2010. 10
  • 11. Oleh karena itu, ada baiknya kita kaji model integrasi atau mainstreaming yang digagas oleh Reynolds & Birch (1988).Model Integrasi terdiri dari 3 jenis yaitu: 1. Integrasi Fisik, Sosial dan pembelajaran. Integrasi fisik terjadi dalam bentuk kebersamaan antara anak normal dan ABK. Misalnya saat mereka bermain bersama dalam satu ruangan yang sama. 2. Integrasi Sosial Integrasi Sosial terjadi jika anka normal dan ABK terjadi komunikasi misalnya saling menyapa, bersenda-gurau, atau bermain. 3. Integrasi pembelajaran Integrasi pembelajaran terjadi jika anak normal dan ABK belajar bersama- sama. 11
  • 12. B. Jenis Pelayanan Pendididkan Khusus Menurut Mc Laughlin and Lewis (1985) jenis - jenis layanan pendidikan khusus dapat dibedakan dan dideskripsiskan sebagai berikut : 1. Layanan di sekolah biasa Anak–anak berkebutuhan khusus yang memenuhi syarat bersekolah bersama–sama dengan anak-anak lain disekolah biasa. 2. Sekolah biasa dengan guru konsultan. Dalam model layanan ini ABK bersekolah disekolah biasa namun sekolah tersebut dibantu oleh guru pendidikan khusus sebagai konsultan bagi para guru, kepala sekolah dan orang tua ABK yang ada disekolah tersebut. 3. Sekolah biasa dengan guru kunjung ABK bersekolah di sekolah biasa dengan para guru yang mengajar di sekolah tersebut dibantu oleh guru kunjung. Guru kunjung adalah guru pendididkan khusus yang bertugas dilebih dari satu sekolah. Oleh karena itu ia tidak setiap hari berada disekolah yang sama, melainkana mempunyai jadwal kunjungan tetap disekolha- sekolah tempatnya bertugas. 12
  • 13. 4. Model Ruang Sumber Dalam model ini ABK belajar dikelas/ sekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus yang disebut ruang sumber (resource room) atau dapat pula disebut sebagai bimbingan khusus.ABK belajar bersama-sama dengan siswa normal namun pada waktu tertentu ABK meninggalakan kelas biasa dan pergi keruang sumber untuk mendapat bimbingan dari guru pembimbing khusus (GPK). 5. Model Kelas khusus Dalam model ini layanan untuk ABK diberikan di kelas-kelas khusus terpisah dari anak normal. 6. Model Sekolah khusus siang hari Model ini menyediakan layanan bagi ABK dalam satu sekolah khusus pada siang hari (hari sekolah), sedangkan pada waktu-waktu di luar hari/jam sekolah, para ABK berada dirumah bersama keluarga dan dilingkungan masyarakat dan sekitarnya. 7. Model Sekolah dalam Panti Asuhan atau Rumah Sakit Dalam model ini layanan pendidikan bagi ABK diberikan di panti-panti asuhan atau rumah sakit tempat ABK dirawat. 13
  • 14. C. PENDEKATAN KOLABORATIF DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN ABK Pelayanan Pendidikan untuk ABK merupakan proses yang sangat kompleks dan memerlukan kerjasama dari berbagai pakar yang professional dan tidak dapat dilakukan seorang diri. Anggota yang terlibat dalam pelayanan Pendidikan bagi ABK harus dari berbagai bidang yang relavan dengan kebutuhan ABK seperti : ▫ Guru sekolah biasa ▫ Guru Pendidikan khusus ▫ Pengawas sekolah ▫ Kepala sekolah ▫ Orang tua ABK ▫ Psikolog sekolah ▫ Guru binawicara dan perssepsi bunyi ▫ Dokter spesialis ▫ Perawat sekolah ▫ Guu Pendidikan jasmani yang mendapatkan keahlian khusus dalam menangani ABK ▫ Ahli terapi fisik ▫ Pekerja sosial 14
  • 15. Menurut Reynold & Birch (1988) kolaborasi tersebut dapat dilakukan dengan teman sejawat serta orang tua ABK meliputi : 1. Guru memberikan supervise kepada orang tua ABK yang ingin membantu dalam Pendidikan anaknya 2. Guru menilai kemajuan siswa ABK serta melaporkannya kepada orang tua siswa 3. Guru bekerjasama dengan orang tua ABK dalam membuat perencanaan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan dan penyelenggaraan sekolah 4. Guru bekonsultasi dengan orang tua ABK tentang situasi sekolah dan situasi rumah yang mungkin mempengaruhi anak Jika dianggap perlu, guru bertindak sebagai orang tua ABK Jadi pendekatan kolaboratif dalam pelayanan Pendidikan ABK akan menjadi lebih efektif jika dilakukan oleh TIM professional yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk memenuhi kebutuhan ABK tersebut. 15