Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan besar di negara berkembang dengan diagnosis yang didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan bakteriologi sputum, serta pengobatan yang melibatkan kombinasi obat-obatan anti-TB selama berbulan-bulan.
2. • Tuberkulosis paru adalah penyakit
paru karena infeksi Mycobacterium
tuberculosis
3. • Epidemiologi TB
– 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh M. Tb
– 98 % terjadi di negara berkembang
– 75 % terjadi di usia 20-49 tahun
– Indonesia merupakan negara tingkat ke-3
prevalensi TB tertinggi di dunia( China India )
– Penyebab kematian ke-3 di Indonesia
4. Partikel di
batukkan
Terbentuk
sarang primer
di paru
Komleks primer
Menetap dalam
makrofag
Organ lain
Masuk ke
pernafasan
orang lain
Neutrofil
Makrofag
Mati
Sembuh tanpa
cacat
Dormant
Menyebar &
Komplikasi
PATOGENESIS TB
5. DIAGNOSIS TB
• Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan
berdasarkan :
– Gejala klinis
• Batuk > 2 minggu
• batuk darah, sesak napas
• nyeri dada
• Demam, malaise
• keringat malam, anoreksia dan BB menurun
– pemeriksaan fisis/jasmani
• suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah,
ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma
dan mediastinum
6. DIAGNOSIS TB
–pemeriksaan bakteriologi
• Pemeriksaan bakteriologi untuk menemukan
kuman tuberkulosis (sangat penting dalam
menegakkan diagnosis)
• Memakai sputum SPS
• Interpretasi :
– 3x positif atau 2x positif + 1 negatif POSITIF
– 1 positif + 2 negatif (2 kali pemeriksaan) POSITIF
– 3x negatif NEGATIF
7. DIAGNOSIS TB
• Skala IUATLD (International Union Against
Tuberculosis and Lung Disease) :
• Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang,
disebut negatif
• Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang,
ditulis jumlah kuman yang ditemukan
• Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
disebut + (1+)
• Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang,
disebut ++ (2+)
• Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang,
disebut +++ (3+)
8.
9. PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Kasus Paduan obat yang diajurkan
TB paru BTA +,
BTA - , lesi luas
2 RHZE / 4 RH atau
2 RHZE / 6 HE
*2RHZE / 4R3H3
-Kambuh
-Gagal pengobatan
-RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE / 5 RHE
-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin,
etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE
*Bila streptomisin alergi, dapat diganti kanamisin
-TB paru putus
berobat
Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat dan
keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat uraiannya) atau
*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
-TB paru BTA neg. lesi
minimal
2 RHZE / 4 RH atau
6 RHE atau
*2RHZE /4 R3H3
-Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) + obat lini 2
(pengobatan minimal 18 bulan)
-MDR TB Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup