SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Asuhan Keperawatan Klien dengan
Tuberculosis paru
Definisi
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu
kuman batang aerobik, tahan asam, dan
merupakan organisme patogen maupun
saprofit.
Etiologi
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Myobacterium tuberkulosis
dan Mycobacterium bovis. Basil tuberkulosis
dapat hidup dan tetap virulen beberapa
minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam
cairan mati pada suhu 60 ° C dalam 15 – 20
menit.
TUBERKULOSIS
• Penyakit infeksi kronik jar. Tubuh yg disebabkan oleh
Mycobakterium tuberculosis
→ jar paru : TB Paru
→ non paru : TB ekstra paru = organ
• ETIOLOGI : M.tuberculosis → atipik
→ avian : unggas
→ bovine : kerbau, sapi, mns
→ human : mns
Sifat kuman : mudah menular, KBB Gr , BTA (+)Ө
mati pd pemanasan, sinar , bahan kimia☼
Pewarnaan : ZN, Kinyoun Gabett, Tan Thiam Hok
Biakan : LJ, Kudoh, Ogawa
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi
oleh mycobacterium tuberculosis :
• herediter
• jenis kelamin
• usia
• keadaan stress
• meningkatnya sekresi steroid adrenal
• anak yang mendapat terapi kortikosteroid
• nutrisi
• infeksi berulang,
• tidak memenuhi aturan pengobatan.
EPIDEMIOLOGI
• Cara Penularan : kontak person, droplet infx, minum susu sapi
(mdrt TB) → TB usus →nyebar.
• Bukan penyakit keturunan
• Faktor2 Resiko :
- umur : anak, ortu
- pemukiman kumuh banyak TB aktif
- komorbid : DM, HIV, hipoalbuminemi, defisiensi daya tahan
tubuh
- peny paru kronik sblmnya
• Permasalahan peny TB :
- Mrp peny rakyat, prevalensinya makin me ↑ karena :
kemiskinan, peny. Imunodefisiensi, peny lain, kasus resisten
OAT
Patofisiologi
a. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis tuberkulosis mungkin
belum muncul pada infeksi awal, dan
mungkin tidak akan pernah timbul apabila
tidak terjadi infeksi aktif.
b. Komplikasi
• Komplikasi dini
• Komplikasi lanjut
Penatalaksanaan
• Pengobatan individu (tuberkulosis aktif)
memerlukan waktu lama
Terapi : kombinasi empat obat
• uji kulit tuberkulin positif  antibiotik selama
6-9 bulan
• Pengobatan terdiri atas 2 tahap :
tahap intensif : 2 bln
tahap lanjutan :4-6 bln
Obatnya:
Rifampisin
INH
Streptomisin
PAS
Kortikosteroid.
DIAGNOSIS TB PARU
• GEJALA KLINIS : batuk > 4Mg dg/tanpa sputum, malaise, gejala
flu, demam sub febril, keringat malam hari, nafsu makan↓,
nyeri dada, hemoptisis
• PF : - tidak ada tanda khas
- tanda2 infiltrat (redup, bronkial, ronki basah)
- TB Paru milier : ronki (-), BTA sputum (-), gamb Ro jelas
PP :
• Lab DR : LED N/ ↑, limfositosis
• X Foto Thoraks PA dan Lateral : gambaran lesi di apeks atau apikal
lobus bawah, bygn berawan (patchy) atau berbercak (noduler),
kavitas, kalsifikasi, milier
• Px Sputum BTA
• Tes Tuberkulin/Mantoux (PPD 5u)
• Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase) →Ig G spesifik thd basil TB
Pemeriksaan Diagnostik
• Kultur sputum
• Ziehl – Neelsen
• Tes kulit
• Foto thorak
• Histologi atau kultur jaringan
• Biopsi jarum pada jaringan paru
• Elektrosit
• GDA
• Pemeriksan fungsi paru
KRITERIA
KLASIFIKASI
TBP TDK
AKTIF
(TBP LAMA)
TBP
AKTIF
TBP TERSANGKA
AKTIF TDK AKTIF
Gambaran
klinik + + +/- -
Radiologik + + +/- -
Bakteriologik + - - -
Rencana Tx + + +/- -
TERAPI
• Dasar terapi TB :
a. kombinasi
b. kontinyu
c. lamanya
d. bila obat pertama sdh diganti, dianggap
telah resisten thd obat tsb
e. semua obat sebaiknya diberikan dlm dosis
tunggal, kec pirazinamid
• FIRST LINE DRUGS
INH, RIFAMPISIN, ETHAMBUTOL,
STREPTOMISIN, PZN
• SECOND LINE DRUGS
KAPREOMISIN, SIKLOSERIN, ETHIONAMIDE,
VIOMISIN, KANAMISIN
TAHAP TERAPI KATEGORI I KATEGORI II KATEGORI III KATEGORI IV
1. Intensif/Initial 2 RHZE (S) 2RHZES - 1 RHZE 2 RHZ / INH
2 R3 H3 Z3 (seumur hidup)
2.
Lanjutan/Kon
tinyu 4 RH 5 RHE 4 RH INH
4 R3 H3 5 R3 H3 E3 4 R3 H3 (seumur hidup)
Obat lain/
7 HE/ 7 HE/
secondary
drugs
7 HT (T)
u/ Kasus TB Baru Kasus kambuh Kasus BTA (-) dg TB kronik
BTA (+)
Gagal Tx dgn BTA
(+)
kelainan paru dan
luas
TBE selain kat I
TBE/Tx tersangka
aktif
DOSIS OAT
JENIS OBAT PEMBERIAN TIAP HARI/mg PEMBERIAN 3 KALI
/Mg/mg
BB < 50 Kg BB > 50 Kg
Rifampisin 450 600 600
INH 300 400 600
Pyrazinamid 1500 2000 2000
Etambutol 1000 1500 1500
Streptomisin 750 1000 -
Thiacetazon - - 100
TB Paru dlm kehamilan
• Kehamilan tdk byk mbrkn pengaruh thd cptnya
perjalanan peny ini, byk pdrt tdk mengeluh sama
sekali
• Diagnosis = pd yg tdk hamil
• PP = pd yg tdk hamil, janin perlu dilindungi dr sinar X
• Pengaruh TB paru pd bumil bila diobati dgn baik tdk
berbeda dg wnt tdk hamil.
• Pd janin jarang dijumpai TB kongenital, janin baru
tertular penyakit stlh lahir, krn dirawat atau disusui
ibunya
PENANGANAN
• TB Paru aktif →kdg perlu perawatan
• TB Paru yg tdk aktif, slm kehamilan tdk perlu dpt
pengobatan
• Penting : EDUKASI pasien
• ANC dpt dilakukan spt biasa
• Persalinan pd wanita yg tdk dpt pengobatan dan tdk
aktif lg dpt berlangsung spt biasa
• Pd pdrt TB paru aktif →tempat bersalin khusus, tdk
meneran, dg peringan kala II, diberi masker untuk
menutup mulut dan hidungnya
• Cegah perdarahan post partum spt pd pasien2 lain p.u
• Penderita dirawat di ruang observasi 6-8 jam, boleh
pulang. Diberi obat uterotonika, dan obat TB Paru
diteruskan, serta nasihat perawatan masa nifas
• Pdrt yg tdk mgkn dipulangkan harus dirawat di R.isolasi
• Bayi yg lahir oleh ibu pdrt TB Paru harus dilakukan dg
sebaik-baiknya agar tdk tertular, idealnya dipisahkan dr
ibunya sp ibunya tdk memperlihatkan tanda2 proses
aktif lg (Px sputum 3x : BTA (-)
• Segera berikan imunisasi BCG
• Penting : edukasi pd pdrt dan keluarga ttg kead peny yg
diderita, bahaya penularan ke anaknya
TB PARU
WOCTUBERCULOSIS
- Demam
- Anoreksia
- Malaise
- BB turun
Menempel pada
bronchiole atau alveolus
Proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk
dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel)
Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju
kelenjar regional
Inflamasi /infeksi <-- Lesi primer menyebabkan
kerusakan jaringan
Meluas keseluruh paru-paru (bronchiolus atau pleura)
Erosi pembuluh darah
Basil menyebar kedaerah
yang dekat dan jauh
- Pucat
- Anemia
- Lemah
-Batuk
- Nyeri
-Dada
-Haemaptue
- keletihan
MK: Ggn pertukaran gas
Pola nafas tak efektif
Defisit perawatan diri
Tertiup melalui
udara
M.
Tuberkulosis
M. Bovis
MK : Risiko tinggi infeksi
MK :
Perubahan
nutrisi
- Demam
- Kerusakan
jaringan
DX: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
Defenisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna
mempertahnkan jalan nafas yang bersih.
Batasan Karakteristik:
Subjektif: Dispnea
Objektif:
• Bunyi nafas tambahan ( Misalnya, ronki basah halus, ronki basah kasar, dan ronki
kering).
• Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan
• Batuk tidak ada atau tidak efektif
• Sianosis
• Kesulitan untuk bersuara
• Penurunan bunyi nafas
• Ortopnea
• Kegelisahan
• Sputum
• Mata terbelalak( melihat)
Faktor yang berhubungan
– Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif.
– Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, pengumpulan sekresi, mukus berlebih,
adanya jalan nafas buatan, terdapat benda asing pada jalan nafas, sekresi pada
bronki, dan eksudat pada alveoli.
– Fisiologis: disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, PPOK ( penyakit
paru obstruktif kronis), infeksi, asma, alergi jalan nafas dan trauma.
Hasil yang disarankan NOC
• Kontrol pernafasan
• Status pernafsan: kepatenan jaln nafas
• Status pernafasa: pertukaran gas
• Sattus pernafasan: ventilasi
NIC (INTERVENSI)
• Oxygen theraphy kolaborasi
Definisi: perintah terhadap Oksigen dan
pemeriksaan terhadap keefektifannya.
aktivitas:
• kendalikan kepatenan jalan nafas
• Monitor jumlah aliran Oksigen
• Periksa tingkat kecemasan pasien berhubungan
dengan kebutuhan terapi oksigen
• Konsultasi dengan tim perawatan kesehatan lain
tentang menggunakan tambahan oksigen ketika
beraktivitas dan atau tidur
• Respiratory monitoring
Definisi: Kesimpulan dan analis dari data pasien untuk kepatenan jalan nafas
dan pertukaran gas yang adekuat.
Aktivitas
• Periksa jumlah, irama, kedalaman, kuat dari pernafasan
• Periksa bunyi pernafasan, seperti kokok atau dengkuran
• Periksa bentuk pernafasan: bradipneu, takhipneu, hiperventilasi,
pernafasan kussmaul, pernafasan Cheyne Stoke, Apneu BIOT, dan bentuk
ataxic.
• Palpasi kesamaan ekspansi paru
• Perkusi bagian anterior dan posterior torak dari apikal sampai batas
bilateralnya
• Auskultasi bunyi pernafasan
• Auskultasi bunyi paru setelah pengobatan untuk catatan hasil
• Periksa kemampuan klien dalam bentuk batuk efektif
• Periksa sekresi pernafasan klien
• Periksa laporan. Hasil X-ray dada
• Tempatkan pasien di posisi yang baik, sebagai indikasi. Untuk mencegah
aspirasi.

More Related Content

What's hot (17)

TB Paru.Ppt
TB Paru.PptTB Paru.Ppt
TB Paru.Ppt
 
Bronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & BronkiektasisBronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & Bronkiektasis
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Thypoid
ThypoidThypoid
Thypoid
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
BRONKITIS
BRONKITISBRONKITIS
BRONKITIS
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
20358065 tuberkulosis-paru
20358065 tuberkulosis-paru20358065 tuberkulosis-paru
20358065 tuberkulosis-paru
 
Tifoid
TifoidTifoid
Tifoid
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Lp tb paru
Lp tb paruLp tb paru
Lp tb paru
 
Tb duplex lama aktif
Tb duplex lama aktifTb duplex lama aktif
Tb duplex lama aktif
 
Tifoid Pada Anak
Tifoid Pada AnakTifoid Pada Anak
Tifoid Pada Anak
 
Soap tbc kel i
Soap tbc kel iSoap tbc kel i
Soap tbc kel i
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Presentasi marini
Presentasi mariniPresentasi marini
Presentasi marini
 

Viewers also liked

2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHAOperator Warnet Vast Raha
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanNova Ci Necis
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointRiana Budiastuti
 
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjuteriyanti2517
 
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)AyLa Bareeza
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAnemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAyie Nafeeza
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilBayu Fijrie
 

Viewers also liked (12)

2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
 
Torch pada kehamilan
Torch pada kehamilanTorch pada kehamilan
Torch pada kehamilan
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
 
Gawat janin
Gawat janinGawat janin
Gawat janin
 
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAnemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
 

Similar to Askep ggn pernafasan_tbc (20)

PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
Sitem pernafasan
Sitem pernafasanSitem pernafasan
Sitem pernafasan
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
 
4. Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
4. Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx4. Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
4. Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
 
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paruTuberkulosis paru
Tuberkulosis paru
 
ASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosisASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosis
 
12. tb.paru
12. tb.paru12. tb.paru
12. tb.paru
 
174989355-power-point-TB-paru.ppt
174989355-power-point-TB-paru.ppt174989355-power-point-TB-paru.ppt
174989355-power-point-TB-paru.ppt
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
TB FINAL.pptx
TB FINAL.pptxTB FINAL.pptx
TB FINAL.pptx
 
Tuberkulosis.pptx
Tuberkulosis.pptxTuberkulosis.pptx
Tuberkulosis.pptx
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptxModul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
 
Bronkopneumonia pada anak.pptx
Bronkopneumonia pada anak.pptxBronkopneumonia pada anak.pptx
Bronkopneumonia pada anak.pptx
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
 
Tugas hiv (tbc)
Tugas hiv (tbc)Tugas hiv (tbc)
Tugas hiv (tbc)
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,
 
TB.pptx
TB.pptxTB.pptx
TB.pptx
 
Junted kues
Junted kuesJunted kues
Junted kues
 

Recently uploaded

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

Askep ggn pernafasan_tbc

  • 1. Asuhan Keperawatan Klien dengan Tuberculosis paru
  • 2. Definisi Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu kuman batang aerobik, tahan asam, dan merupakan organisme patogen maupun saprofit.
  • 3. Etiologi Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Myobacterium tuberkulosis dan Mycobacterium bovis. Basil tuberkulosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati pada suhu 60 ° C dalam 15 – 20 menit.
  • 4. TUBERKULOSIS • Penyakit infeksi kronik jar. Tubuh yg disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis → jar paru : TB Paru → non paru : TB ekstra paru = organ • ETIOLOGI : M.tuberculosis → atipik → avian : unggas → bovine : kerbau, sapi, mns → human : mns Sifat kuman : mudah menular, KBB Gr , BTA (+)Ө mati pd pemanasan, sinar , bahan kimia☼ Pewarnaan : ZN, Kinyoun Gabett, Tan Thiam Hok Biakan : LJ, Kudoh, Ogawa
  • 5. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi oleh mycobacterium tuberculosis : • herediter • jenis kelamin • usia • keadaan stress • meningkatnya sekresi steroid adrenal • anak yang mendapat terapi kortikosteroid • nutrisi • infeksi berulang, • tidak memenuhi aturan pengobatan.
  • 6. EPIDEMIOLOGI • Cara Penularan : kontak person, droplet infx, minum susu sapi (mdrt TB) → TB usus →nyebar. • Bukan penyakit keturunan • Faktor2 Resiko : - umur : anak, ortu - pemukiman kumuh banyak TB aktif - komorbid : DM, HIV, hipoalbuminemi, defisiensi daya tahan tubuh - peny paru kronik sblmnya • Permasalahan peny TB : - Mrp peny rakyat, prevalensinya makin me ↑ karena : kemiskinan, peny. Imunodefisiensi, peny lain, kasus resisten OAT
  • 7. Patofisiologi a. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal, dan mungkin tidak akan pernah timbul apabila tidak terjadi infeksi aktif. b. Komplikasi • Komplikasi dini • Komplikasi lanjut
  • 8. Penatalaksanaan • Pengobatan individu (tuberkulosis aktif) memerlukan waktu lama Terapi : kombinasi empat obat • uji kulit tuberkulin positif  antibiotik selama 6-9 bulan • Pengobatan terdiri atas 2 tahap : tahap intensif : 2 bln tahap lanjutan :4-6 bln
  • 10. DIAGNOSIS TB PARU • GEJALA KLINIS : batuk > 4Mg dg/tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam sub febril, keringat malam hari, nafsu makan↓, nyeri dada, hemoptisis • PF : - tidak ada tanda khas - tanda2 infiltrat (redup, bronkial, ronki basah) - TB Paru milier : ronki (-), BTA sputum (-), gamb Ro jelas PP : • Lab DR : LED N/ ↑, limfositosis • X Foto Thoraks PA dan Lateral : gambaran lesi di apeks atau apikal lobus bawah, bygn berawan (patchy) atau berbercak (noduler), kavitas, kalsifikasi, milier • Px Sputum BTA • Tes Tuberkulin/Mantoux (PPD 5u) • Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase) →Ig G spesifik thd basil TB
  • 11. Pemeriksaan Diagnostik • Kultur sputum • Ziehl – Neelsen • Tes kulit • Foto thorak • Histologi atau kultur jaringan • Biopsi jarum pada jaringan paru • Elektrosit • GDA • Pemeriksan fungsi paru
  • 12. KRITERIA KLASIFIKASI TBP TDK AKTIF (TBP LAMA) TBP AKTIF TBP TERSANGKA AKTIF TDK AKTIF Gambaran klinik + + +/- - Radiologik + + +/- - Bakteriologik + - - - Rencana Tx + + +/- -
  • 13. TERAPI • Dasar terapi TB : a. kombinasi b. kontinyu c. lamanya d. bila obat pertama sdh diganti, dianggap telah resisten thd obat tsb e. semua obat sebaiknya diberikan dlm dosis tunggal, kec pirazinamid
  • 14. • FIRST LINE DRUGS INH, RIFAMPISIN, ETHAMBUTOL, STREPTOMISIN, PZN • SECOND LINE DRUGS KAPREOMISIN, SIKLOSERIN, ETHIONAMIDE, VIOMISIN, KANAMISIN
  • 15. TAHAP TERAPI KATEGORI I KATEGORI II KATEGORI III KATEGORI IV 1. Intensif/Initial 2 RHZE (S) 2RHZES - 1 RHZE 2 RHZ / INH 2 R3 H3 Z3 (seumur hidup) 2. Lanjutan/Kon tinyu 4 RH 5 RHE 4 RH INH 4 R3 H3 5 R3 H3 E3 4 R3 H3 (seumur hidup) Obat lain/ 7 HE/ 7 HE/ secondary drugs 7 HT (T) u/ Kasus TB Baru Kasus kambuh Kasus BTA (-) dg TB kronik BTA (+) Gagal Tx dgn BTA (+) kelainan paru dan luas TBE selain kat I TBE/Tx tersangka aktif
  • 16. DOSIS OAT JENIS OBAT PEMBERIAN TIAP HARI/mg PEMBERIAN 3 KALI /Mg/mg BB < 50 Kg BB > 50 Kg Rifampisin 450 600 600 INH 300 400 600 Pyrazinamid 1500 2000 2000 Etambutol 1000 1500 1500 Streptomisin 750 1000 - Thiacetazon - - 100
  • 17. TB Paru dlm kehamilan • Kehamilan tdk byk mbrkn pengaruh thd cptnya perjalanan peny ini, byk pdrt tdk mengeluh sama sekali • Diagnosis = pd yg tdk hamil • PP = pd yg tdk hamil, janin perlu dilindungi dr sinar X • Pengaruh TB paru pd bumil bila diobati dgn baik tdk berbeda dg wnt tdk hamil. • Pd janin jarang dijumpai TB kongenital, janin baru tertular penyakit stlh lahir, krn dirawat atau disusui ibunya
  • 18. PENANGANAN • TB Paru aktif →kdg perlu perawatan • TB Paru yg tdk aktif, slm kehamilan tdk perlu dpt pengobatan • Penting : EDUKASI pasien • ANC dpt dilakukan spt biasa • Persalinan pd wanita yg tdk dpt pengobatan dan tdk aktif lg dpt berlangsung spt biasa • Pd pdrt TB paru aktif →tempat bersalin khusus, tdk meneran, dg peringan kala II, diberi masker untuk menutup mulut dan hidungnya
  • 19. • Cegah perdarahan post partum spt pd pasien2 lain p.u • Penderita dirawat di ruang observasi 6-8 jam, boleh pulang. Diberi obat uterotonika, dan obat TB Paru diteruskan, serta nasihat perawatan masa nifas • Pdrt yg tdk mgkn dipulangkan harus dirawat di R.isolasi • Bayi yg lahir oleh ibu pdrt TB Paru harus dilakukan dg sebaik-baiknya agar tdk tertular, idealnya dipisahkan dr ibunya sp ibunya tdk memperlihatkan tanda2 proses aktif lg (Px sputum 3x : BTA (-) • Segera berikan imunisasi BCG • Penting : edukasi pd pdrt dan keluarga ttg kead peny yg diderita, bahaya penularan ke anaknya
  • 21. WOCTUBERCULOSIS - Demam - Anoreksia - Malaise - BB turun Menempel pada bronchiole atau alveolus Proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel) Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju kelenjar regional Inflamasi /infeksi <-- Lesi primer menyebabkan kerusakan jaringan Meluas keseluruh paru-paru (bronchiolus atau pleura) Erosi pembuluh darah Basil menyebar kedaerah yang dekat dan jauh - Pucat - Anemia - Lemah -Batuk - Nyeri -Dada -Haemaptue - keletihan MK: Ggn pertukaran gas Pola nafas tak efektif Defisit perawatan diri Tertiup melalui udara M. Tuberkulosis M. Bovis MK : Risiko tinggi infeksi MK : Perubahan nutrisi - Demam - Kerusakan jaringan
  • 22. DX: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas Defenisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahnkan jalan nafas yang bersih. Batasan Karakteristik: Subjektif: Dispnea Objektif: • Bunyi nafas tambahan ( Misalnya, ronki basah halus, ronki basah kasar, dan ronki kering). • Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan • Batuk tidak ada atau tidak efektif • Sianosis • Kesulitan untuk bersuara • Penurunan bunyi nafas • Ortopnea • Kegelisahan • Sputum • Mata terbelalak( melihat) Faktor yang berhubungan – Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif. – Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, pengumpulan sekresi, mukus berlebih, adanya jalan nafas buatan, terdapat benda asing pada jalan nafas, sekresi pada bronki, dan eksudat pada alveoli. – Fisiologis: disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, PPOK ( penyakit paru obstruktif kronis), infeksi, asma, alergi jalan nafas dan trauma.
  • 23. Hasil yang disarankan NOC • Kontrol pernafasan • Status pernafsan: kepatenan jaln nafas • Status pernafasa: pertukaran gas • Sattus pernafasan: ventilasi
  • 24. NIC (INTERVENSI) • Oxygen theraphy kolaborasi Definisi: perintah terhadap Oksigen dan pemeriksaan terhadap keefektifannya. aktivitas: • kendalikan kepatenan jalan nafas • Monitor jumlah aliran Oksigen • Periksa tingkat kecemasan pasien berhubungan dengan kebutuhan terapi oksigen • Konsultasi dengan tim perawatan kesehatan lain tentang menggunakan tambahan oksigen ketika beraktivitas dan atau tidur
  • 25. • Respiratory monitoring Definisi: Kesimpulan dan analis dari data pasien untuk kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas yang adekuat. Aktivitas • Periksa jumlah, irama, kedalaman, kuat dari pernafasan • Periksa bunyi pernafasan, seperti kokok atau dengkuran • Periksa bentuk pernafasan: bradipneu, takhipneu, hiperventilasi, pernafasan kussmaul, pernafasan Cheyne Stoke, Apneu BIOT, dan bentuk ataxic. • Palpasi kesamaan ekspansi paru • Perkusi bagian anterior dan posterior torak dari apikal sampai batas bilateralnya • Auskultasi bunyi pernafasan • Auskultasi bunyi paru setelah pengobatan untuk catatan hasil • Periksa kemampuan klien dalam bentuk batuk efektif • Periksa sekresi pernafasan klien • Periksa laporan. Hasil X-ray dada • Tempatkan pasien di posisi yang baik, sebagai indikasi. Untuk mencegah aspirasi.