Dokumen tersebut membahas tentang fakmokinetik dan farmakodinamik sefalosporin secara umum, mulai dari struktur kimia, klasifikasi berdasarkan generasi, mekanisme kerja, metabolisme, eliminasi, dan efek sampingnya."
2. PENDAHULUAN
Sefalosporin derivate dari beta laktam.
merupakan antibiotik yang paling banyak
digunakan
spektrum anti bakteri yang luas
dan lebih resisten terhadap β
laktamase daripada penisilin.
Pasien yang alergi terhadap penisilin biasanya
tahan terhadap antibiotik ini.
Untuk pengobatan penyakit infeksi, dibandingkan
dengan derivate beta laktam, sefalosporin
memiliki intensitas efek yang lebih baik, spectrum
yang lebih luas, dan lebIh tahan terhadap asam
3. Struktur Kimia dan Sifat-sifat
Sefalosporin
Gugus inti 7-aminocephalosporanic acid (7-ACA),
yang mengandung gugus β-laktam (sebuah
cincin dengan 2 atom C, 1 gugus karbonil, dan 1
atom N) dan cincin dihidrothiazin. Secara
keseluruhan nama ilmiah sefalosporin adalah
asam 3-asetoksimetil-7-asilamino-3-cephem-4-
karboksilat
6. KLASIFIKASI SEFALOPORIN
Sefalosporin generasi I
Sefalosporin generasi II
Sefalosporin generasi III
Sefalosporin generasi IV
Sefalosporin generasi V
7. Sefalosporin generasi I
efektif dalam menghadapi infeksi stafilokokal dan
streptokokal (bakteri gram positif), stabil terhadap
asam, sedikit aktif dalam melawan bakteri gram
negatif.
cefadroxil, cefazolin, cephalexin, cephaloridine,
cephalothin, cephapirin, dan cephradine
8. Sefalosporin generasi II
spektrum bakteri gram negatif yang lebih luas,
akan tetapi lebih lemah dalam melawan bakteri
gram positif dibanding generasi pertama.
kelompok ini juga lebih resistan terhadap β-
laktamase.
cefaclor, cefoxitin, cefprozil, dan sefuroxime
9. Sefalosporin generasi III
aktivitas terhadap bakteri gram positif yang jauh
lebih besar, yang disertai dengan berkurangnya
aktivitas terhadap bakteri gram negatif
cefdinir, cefixime, cefotamine, ceftriaxone,
ceftazidime, dan cefoperazone
Mampu masuk ke CFS terbukti efektif dalam
mengobati meningitis, terutama bagi anak-anak
yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae,
Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria
meningitidis
10. Sefalosporin generasi IV
spektrum yang lebih seimbang, sehingga aktif
dalam melawan bakteri gram positif dan gram
negatif.
merupakan antibiotik yang paling potensial di
antara obat-obat dalam mengobati beberapa
infeksi serius pada manusia.
Cefepime, cefluprenam, cefozopran, cefpirome,
dan cefquinome
11. Sefalosporin generasi V
kelompok terbaru yang diidentifikasi meliputi
ceftobiprole dan ceftaroline, meskipun
pengelompokannya masih belum diterima secara
universal.
Ceftaroline memiliki aktivitas yang sangat baik
dalam melawan bakteri gram positif, termasuk
MRSA.
14. Farmakokinetik Sefalosporin
Sefalosporin diserap lebih dari 80% bila dikonsumsi
melalui oral.
Sebagian besar terdistribusi, terutama pada cairan
ekstraseluler
Konsentrasi obat pada kulit, jaringan lunak, tulang,
paru-paru, ginjal, telinga tengah, pleura, dan cairan
synovial sekitar separuh dari kadar serum
Pada cairan serebro spinal, konsentrasi obat dapat
berbeda-beda tergantung generasi. Secara umum,
hanya sebagian kecil dari sefalosporin generasi
pertama dan kedua yang dapat beredar pada CSF,
walaupun dalam keadaan meningitis.
dosis terapeutik melalui CSF dicapai oleh
sefalosporin generasi ketiga yang diberikan secara
15. Secara umum, sefalosporin tidak dimetabolisme
penuh.
Sebagian besar diekskresikan oleh ginjal melalui
filtrasi dari glomerulus, dan sekresi tubular aktif.
Plasma clearance berhubungan dengan usia,
menjadikan waktu paruh yang lebih lama pada
neonatus dibandingnkan pada anak-anak dan
remaja.
Penyesuaian dosis sefalosporin yang moderat
diperlukan pada pasien dengan insufisiensi ginjal
(GFR<50%).
Probenesid, yang dapat memperlambat ekskresi
renal, dapat digunakan untuk memperpanjang
waktu paruh dan interval dosis dari sefalosporin.
16. Sejumlah besar sefoperason diekskresikan
melalui empedu.
Tidak diperlukan modifikasi dosis pada pasien
dengan gangguan ginjal,
Sangat diperlukan penyesuaian dosis pada
pasien dengan gangguan hepar.
Walaupun seftriakson diekskresikan melalui urin,
sebagian kecil dari obat ini diekskresikan melalui
feses. Tidak diperlukan penyesuaian dosis
kecuali pasien dengan gangguan sekaligus ginjal
17. Penyerapan pada gastrointestinal sebagian besar
sefalosporin oral (kecuali sefadroksil dan
sefuroksim) dipengaruhi dengan adanya
makanan pada lambung keterlambatan puncak
konsentrasi obat pada serum tidak
mempengaruhi jumlah obat yang diserap.
Walaupun frekuensi dari pemberian setiap obat
tergantung dari waktu paruh dalam serum, waktu
paruh sefaleksin (diberikan setiap 6 jam) sama
dengan sefaklor (diberikan setiap 8 jam).
18. Farmakokinetik Sefalosporin
Jenis Sefalosporin Cara Pemberian
Ikatan Protein Plasma
(%)
t 1/2 plasma (jam)
Ekskresi Dalam Urin
(%)
Generasi I
Sefalotin IM dan IV 70 0,6 70-80
Sefazolin IM dan IV 85 1,8 95
Sefradin Oral, IM dan IV 14 0,8 86
Sefaleksin Oral 10 s/d 15 0,8 90
Sefadroksil Oral 20 1,5 90
Generasi II
Sefamandol IM dan IV 75 0,8 85
Sefoksitin IM dan IV 70 – 80 0,8 >85
Sefaklor Oral 40 0,8 60-85
Sefuroksim IM dan IV 33 1,7 >85
sefuroksim aksetil Oral - 1,7 -
Generasi III
Sefotaksim IM dan IV 40-50 1,1 90 (50)*
Moksalaktam IM dan IV 40-50 2,1 90
Sefroperazon IM dan IV 82-93 2,1 30**
Seftizoksim IM dan IV 30 1,8 90
Seftriaksom IM dan IV 83-96 8 60-80
Seftazidim IM dan IV 17-20 1,8 75-85
Sefsuiodin IM dan IV 30 1,7 65-70
ket :
* jumlah kadar yang dieksresikan dalam bentuk asal
** ekskresi terutama melalui empedu, sekitar 70% dalam bentuk asal
21. Farmakodinamik Sefalosporin
Sefalosporin merupakan antibiotik yang bersifat
bakterisidal menghambat sintesis dinding sel
bakteri, yang menyebabkan lisisnya bakteri
patogen.
Untuk mencapai efek tersebut, antibiotik harus
melewati dinding sel bakteri dan berikatan
dengan penicillin binding proteins (PBPs).
berupa enzim (transpeptidase) yang termasuk
dalam reaksi silang polimer peptidoglikans.
Saat penicillin binding proteins berikatan dengan
sefalosporin, sintesis dinding bakteri akan
terhambat enzim autolisis aktif.
22. Mekanisme Resistensi
Sefalosporin
Penurunan kemampuan penetrasi ke dalam
dinding sel bakteri (Pseudomonas aeruginosa
dan Enterobacter cloacae)
produksi dari beta laktamase menghidrolisis
cincin skilik amida dari beta laktam, sehingga
menjadi tidak aktif
perubahan dari PBPs penurunan ikatan
sefalosporin dengan PBPs