SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
SRI APSARI
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK
SEFALOSPORIN
PENDAHULUAN
 Sefalosporin  derivate dari beta laktam.
 merupakan antibiotik yang paling banyak
digunakan
 spektrum anti bakteri yang luas
dan lebih resisten terhadap β
laktamase daripada penisilin.
 Pasien yang alergi terhadap penisilin biasanya
tahan terhadap antibiotik ini.
 Untuk pengobatan penyakit infeksi, dibandingkan
dengan derivate beta laktam, sefalosporin
memiliki intensitas efek yang lebih baik, spectrum
yang lebih luas, dan lebIh tahan terhadap asam
Struktur Kimia dan Sifat-sifat
Sefalosporin
 Gugus inti 7-aminocephalosporanic acid (7-ACA),
yang mengandung gugus β-laktam (sebuah
cincin dengan 2 atom C, 1 gugus karbonil, dan 1
atom N) dan cincin dihidrothiazin. Secara
keseluruhan nama ilmiah sefalosporin adalah
asam 3-asetoksimetil-7-asilamino-3-cephem-4-
karboksilat
STRUKTUR KIMIA SEFALOSPORIN
GENERASI I DAN II
STRUKTUR KIMIA SEFALOSPORIN
GENERASI III DAN IV
KLASIFIKASI SEFALOPORIN
 Sefalosporin generasi I
 Sefalosporin generasi II
 Sefalosporin generasi III
 Sefalosporin generasi IV
 Sefalosporin generasi V
Sefalosporin generasi I
 efektif dalam menghadapi infeksi stafilokokal dan
streptokokal (bakteri gram positif), stabil terhadap
asam, sedikit aktif dalam melawan bakteri gram
negatif.
 cefadroxil, cefazolin, cephalexin, cephaloridine,
cephalothin, cephapirin, dan cephradine
Sefalosporin generasi II
 spektrum bakteri gram negatif yang lebih luas,
akan tetapi lebih lemah dalam melawan bakteri
gram positif dibanding generasi pertama.
 kelompok ini juga lebih resistan terhadap β-
laktamase.
 cefaclor, cefoxitin, cefprozil, dan sefuroxime
Sefalosporin generasi III
 aktivitas terhadap bakteri gram positif yang jauh
lebih besar, yang disertai dengan berkurangnya
aktivitas terhadap bakteri gram negatif
 cefdinir, cefixime, cefotamine, ceftriaxone,
ceftazidime, dan cefoperazone
 Mampu masuk ke CFS  terbukti efektif dalam
mengobati meningitis, terutama bagi anak-anak
yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae,
Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria
meningitidis
Sefalosporin generasi IV
 spektrum yang lebih seimbang, sehingga aktif
dalam melawan bakteri gram positif dan gram
negatif.
 merupakan antibiotik yang paling potensial di
antara obat-obat dalam mengobati beberapa
infeksi serius pada manusia.
 Cefepime, cefluprenam, cefozopran, cefpirome,
dan cefquinome
Sefalosporin generasi V
 kelompok terbaru yang diidentifikasi meliputi
ceftobiprole dan ceftaroline, meskipun
pengelompokannya masih belum diterima secara
universal.
 Ceftaroline memiliki aktivitas yang sangat baik
dalam melawan bakteri gram positif, termasuk
MRSA.
KLASIFIKASI SEFALOPORIN
KLASIFIKASI SEFALOPORIN
Farmakokinetik Sefalosporin
 Sefalosporin diserap lebih dari 80% bila dikonsumsi
melalui oral.
 Sebagian besar terdistribusi, terutama pada cairan
ekstraseluler
 Konsentrasi obat pada kulit, jaringan lunak, tulang,
paru-paru, ginjal, telinga tengah, pleura, dan cairan
synovial sekitar separuh dari kadar serum
 Pada cairan serebro spinal, konsentrasi obat dapat
berbeda-beda tergantung generasi. Secara umum,
hanya sebagian kecil dari sefalosporin generasi
pertama dan kedua yang dapat beredar pada CSF,
walaupun dalam keadaan meningitis.
 dosis terapeutik melalui CSF dicapai oleh
sefalosporin generasi ketiga yang diberikan secara
 Secara umum, sefalosporin tidak dimetabolisme
penuh.
 Sebagian besar diekskresikan oleh ginjal melalui
filtrasi dari glomerulus, dan sekresi tubular aktif.
 Plasma clearance berhubungan dengan usia,
menjadikan waktu paruh yang lebih lama pada
neonatus dibandingnkan pada anak-anak dan
remaja.
 Penyesuaian dosis sefalosporin yang moderat
diperlukan pada pasien dengan insufisiensi ginjal
(GFR<50%).
 Probenesid, yang dapat memperlambat ekskresi
renal, dapat digunakan untuk memperpanjang
waktu paruh dan interval dosis dari sefalosporin.
 Sejumlah besar sefoperason diekskresikan
melalui empedu.
 Tidak diperlukan modifikasi dosis pada pasien
dengan gangguan ginjal,
 Sangat diperlukan penyesuaian dosis pada
pasien dengan gangguan hepar.
 Walaupun seftriakson diekskresikan melalui urin,
sebagian kecil dari obat ini diekskresikan melalui
feses. Tidak diperlukan penyesuaian dosis
kecuali pasien dengan gangguan sekaligus ginjal
 Penyerapan pada gastrointestinal sebagian besar
sefalosporin oral (kecuali sefadroksil dan
sefuroksim)  dipengaruhi dengan adanya
makanan pada lambung keterlambatan puncak
konsentrasi obat pada serum  tidak
mempengaruhi jumlah obat yang diserap.
 Walaupun frekuensi dari pemberian setiap obat
tergantung dari waktu paruh dalam serum, waktu
paruh sefaleksin (diberikan setiap 6 jam) sama
dengan sefaklor (diberikan setiap 8 jam).
Farmakokinetik Sefalosporin
Jenis Sefalosporin Cara Pemberian
Ikatan Protein Plasma
(%)
t 1/2 plasma (jam)
Ekskresi Dalam Urin
(%)
Generasi I
Sefalotin IM dan IV 70 0,6 70-80
Sefazolin IM dan IV 85 1,8 95
Sefradin Oral, IM dan IV 14 0,8 86
Sefaleksin Oral 10 s/d 15 0,8 90
Sefadroksil Oral 20 1,5 90
Generasi II
Sefamandol IM dan IV 75 0,8 85
Sefoksitin IM dan IV 70 – 80 0,8 >85
Sefaklor Oral 40 0,8 60-85
Sefuroksim IM dan IV 33 1,7 >85
sefuroksim aksetil Oral - 1,7 -
Generasi III
Sefotaksim IM dan IV 40-50 1,1 90 (50)*
Moksalaktam IM dan IV 40-50 2,1 90
Sefroperazon IM dan IV 82-93 2,1 30**
Seftizoksim IM dan IV 30 1,8 90
Seftriaksom IM dan IV 83-96 8 60-80
Seftazidim IM dan IV 17-20 1,8 75-85
Sefsuiodin IM dan IV 30 1,7 65-70
ket :
* jumlah kadar yang dieksresikan dalam bentuk asal
** ekskresi terutama melalui empedu, sekitar 70% dalam bentuk asal
Dosis Sefalosporin
Dosis Sefalosporin
Farmakodinamik Sefalosporin
 Sefalosporin merupakan antibiotik yang bersifat
bakterisidal  menghambat sintesis dinding sel
bakteri, yang menyebabkan lisisnya bakteri
patogen.
 Untuk mencapai efek tersebut, antibiotik harus
melewati dinding sel bakteri dan berikatan
dengan penicillin binding proteins (PBPs). 
berupa enzim (transpeptidase) yang termasuk
dalam reaksi silang polimer peptidoglikans.
 Saat penicillin binding proteins berikatan dengan
sefalosporin, sintesis dinding bakteri akan
terhambat  enzim autolisis aktif.
Mekanisme Resistensi
Sefalosporin
 Penurunan kemampuan penetrasi ke dalam
dinding sel bakteri (Pseudomonas aeruginosa
dan Enterobacter cloacae)
 produksi dari beta laktamase  menghidrolisis
cincin skilik amida dari beta laktam, sehingga
menjadi tidak aktif
 perubahan dari PBPs  penurunan ikatan
sefalosporin dengan PBPs
Efek Samping Sefalosporin
 Reaksi alergi
 Nefrotoksik (sefaloridin)
 Gangguan fungsi hepar ( Sefoperason)
 Diare (sefoperason)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
Alzheimer
AlzheimerAlzheimer
Alzheimer
 
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskulerFarmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Obat kardiovaskuler
Obat kardiovaskulerObat kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
penggunaan asam salisilat dalam dermatologi
 penggunaan asam salisilat dalam dermatologi   penggunaan asam salisilat dalam dermatologi
penggunaan asam salisilat dalam dermatologi
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Asma ppt (2)
Asma ppt (2)Asma ppt (2)
Asma ppt (2)
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 

Viewers also liked

Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Jonathan London
 
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktamPenislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktamfikri asyura
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
 
Interaksi farmakodinamik hipertensi
Interaksi farmakodinamik hipertensiInteraksi farmakodinamik hipertensi
Interaksi farmakodinamik hipertensiMra Falda
 
Industri sefalosporin
Industri sefalosporinIndustri sefalosporin
Industri sefalosporinAntony Weng
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosisDwi Ramdhini
 
Konsep dasar farmakologi
Konsep dasar farmakologiKonsep dasar farmakologi
Konsep dasar farmakologiSuryadi Khaliq
 
Tindakan farmakodinamik & farmakokinetik
Tindakan farmakodinamik & farmakokinetikTindakan farmakodinamik & farmakokinetik
Tindakan farmakodinamik & farmakokinetikMuhammad Nasrullah
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 

Viewers also liked (20)

Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetik
FarmakokinetikFarmakokinetik
Farmakokinetik
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktamPenislin,sefalosporin dan antibiotik beta  laktam
Penislin,sefalosporin dan antibiotik beta laktam
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
Interaksi farmakodinamik hipertensi
Interaksi farmakodinamik hipertensiInteraksi farmakodinamik hipertensi
Interaksi farmakodinamik hipertensi
 
Industri sefalosporin
Industri sefalosporinIndustri sefalosporin
Industri sefalosporin
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
 
Konsep dasar farmakologi
Konsep dasar farmakologiKonsep dasar farmakologi
Konsep dasar farmakologi
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Tindakan farmakodinamik & farmakokinetik
Tindakan farmakodinamik & farmakokinetikTindakan farmakodinamik & farmakokinetik
Tindakan farmakodinamik & farmakokinetik
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Obat
ObatObat
Obat
 

Similar to Farmakokinetik dan farmakodinamik

PPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptx
PPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptxPPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptx
PPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptxirna65
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawatarymita
 

Similar to Farmakokinetik dan farmakodinamik (8)

PPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptx
PPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptxPPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptx
PPT KLP 2 ANTIBIOTIK SEFALOSFORIN.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Antibiotika
AntibiotikaAntibiotika
Antibiotika
 
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk PerawatCara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
 
ESBL.pptx
ESBL.pptxESBL.pptx
ESBL.pptx
 
ANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.pptANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.ppt
 
138658677 39255216-jenis-jenis-obat
138658677 39255216-jenis-jenis-obat138658677 39255216-jenis-jenis-obat
138658677 39255216-jenis-jenis-obat
 
138658677 39255216-jenis-jenis-obat
138658677 39255216-jenis-jenis-obat138658677 39255216-jenis-jenis-obat
138658677 39255216-jenis-jenis-obat
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 

Farmakokinetik dan farmakodinamik

  • 2. PENDAHULUAN  Sefalosporin  derivate dari beta laktam.  merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan  spektrum anti bakteri yang luas dan lebih resisten terhadap β laktamase daripada penisilin.  Pasien yang alergi terhadap penisilin biasanya tahan terhadap antibiotik ini.  Untuk pengobatan penyakit infeksi, dibandingkan dengan derivate beta laktam, sefalosporin memiliki intensitas efek yang lebih baik, spectrum yang lebih luas, dan lebIh tahan terhadap asam
  • 3. Struktur Kimia dan Sifat-sifat Sefalosporin  Gugus inti 7-aminocephalosporanic acid (7-ACA), yang mengandung gugus β-laktam (sebuah cincin dengan 2 atom C, 1 gugus karbonil, dan 1 atom N) dan cincin dihidrothiazin. Secara keseluruhan nama ilmiah sefalosporin adalah asam 3-asetoksimetil-7-asilamino-3-cephem-4- karboksilat
  • 6. KLASIFIKASI SEFALOPORIN  Sefalosporin generasi I  Sefalosporin generasi II  Sefalosporin generasi III  Sefalosporin generasi IV  Sefalosporin generasi V
  • 7. Sefalosporin generasi I  efektif dalam menghadapi infeksi stafilokokal dan streptokokal (bakteri gram positif), stabil terhadap asam, sedikit aktif dalam melawan bakteri gram negatif.  cefadroxil, cefazolin, cephalexin, cephaloridine, cephalothin, cephapirin, dan cephradine
  • 8. Sefalosporin generasi II  spektrum bakteri gram negatif yang lebih luas, akan tetapi lebih lemah dalam melawan bakteri gram positif dibanding generasi pertama.  kelompok ini juga lebih resistan terhadap β- laktamase.  cefaclor, cefoxitin, cefprozil, dan sefuroxime
  • 9. Sefalosporin generasi III  aktivitas terhadap bakteri gram positif yang jauh lebih besar, yang disertai dengan berkurangnya aktivitas terhadap bakteri gram negatif  cefdinir, cefixime, cefotamine, ceftriaxone, ceftazidime, dan cefoperazone  Mampu masuk ke CFS  terbukti efektif dalam mengobati meningitis, terutama bagi anak-anak yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis
  • 10. Sefalosporin generasi IV  spektrum yang lebih seimbang, sehingga aktif dalam melawan bakteri gram positif dan gram negatif.  merupakan antibiotik yang paling potensial di antara obat-obat dalam mengobati beberapa infeksi serius pada manusia.  Cefepime, cefluprenam, cefozopran, cefpirome, dan cefquinome
  • 11. Sefalosporin generasi V  kelompok terbaru yang diidentifikasi meliputi ceftobiprole dan ceftaroline, meskipun pengelompokannya masih belum diterima secara universal.  Ceftaroline memiliki aktivitas yang sangat baik dalam melawan bakteri gram positif, termasuk MRSA.
  • 14. Farmakokinetik Sefalosporin  Sefalosporin diserap lebih dari 80% bila dikonsumsi melalui oral.  Sebagian besar terdistribusi, terutama pada cairan ekstraseluler  Konsentrasi obat pada kulit, jaringan lunak, tulang, paru-paru, ginjal, telinga tengah, pleura, dan cairan synovial sekitar separuh dari kadar serum  Pada cairan serebro spinal, konsentrasi obat dapat berbeda-beda tergantung generasi. Secara umum, hanya sebagian kecil dari sefalosporin generasi pertama dan kedua yang dapat beredar pada CSF, walaupun dalam keadaan meningitis.  dosis terapeutik melalui CSF dicapai oleh sefalosporin generasi ketiga yang diberikan secara
  • 15.  Secara umum, sefalosporin tidak dimetabolisme penuh.  Sebagian besar diekskresikan oleh ginjal melalui filtrasi dari glomerulus, dan sekresi tubular aktif.  Plasma clearance berhubungan dengan usia, menjadikan waktu paruh yang lebih lama pada neonatus dibandingnkan pada anak-anak dan remaja.  Penyesuaian dosis sefalosporin yang moderat diperlukan pada pasien dengan insufisiensi ginjal (GFR<50%).  Probenesid, yang dapat memperlambat ekskresi renal, dapat digunakan untuk memperpanjang waktu paruh dan interval dosis dari sefalosporin.
  • 16.  Sejumlah besar sefoperason diekskresikan melalui empedu.  Tidak diperlukan modifikasi dosis pada pasien dengan gangguan ginjal,  Sangat diperlukan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan hepar.  Walaupun seftriakson diekskresikan melalui urin, sebagian kecil dari obat ini diekskresikan melalui feses. Tidak diperlukan penyesuaian dosis kecuali pasien dengan gangguan sekaligus ginjal
  • 17.  Penyerapan pada gastrointestinal sebagian besar sefalosporin oral (kecuali sefadroksil dan sefuroksim)  dipengaruhi dengan adanya makanan pada lambung keterlambatan puncak konsentrasi obat pada serum  tidak mempengaruhi jumlah obat yang diserap.  Walaupun frekuensi dari pemberian setiap obat tergantung dari waktu paruh dalam serum, waktu paruh sefaleksin (diberikan setiap 6 jam) sama dengan sefaklor (diberikan setiap 8 jam).
  • 18. Farmakokinetik Sefalosporin Jenis Sefalosporin Cara Pemberian Ikatan Protein Plasma (%) t 1/2 plasma (jam) Ekskresi Dalam Urin (%) Generasi I Sefalotin IM dan IV 70 0,6 70-80 Sefazolin IM dan IV 85 1,8 95 Sefradin Oral, IM dan IV 14 0,8 86 Sefaleksin Oral 10 s/d 15 0,8 90 Sefadroksil Oral 20 1,5 90 Generasi II Sefamandol IM dan IV 75 0,8 85 Sefoksitin IM dan IV 70 – 80 0,8 >85 Sefaklor Oral 40 0,8 60-85 Sefuroksim IM dan IV 33 1,7 >85 sefuroksim aksetil Oral - 1,7 - Generasi III Sefotaksim IM dan IV 40-50 1,1 90 (50)* Moksalaktam IM dan IV 40-50 2,1 90 Sefroperazon IM dan IV 82-93 2,1 30** Seftizoksim IM dan IV 30 1,8 90 Seftriaksom IM dan IV 83-96 8 60-80 Seftazidim IM dan IV 17-20 1,8 75-85 Sefsuiodin IM dan IV 30 1,7 65-70 ket : * jumlah kadar yang dieksresikan dalam bentuk asal ** ekskresi terutama melalui empedu, sekitar 70% dalam bentuk asal
  • 21. Farmakodinamik Sefalosporin  Sefalosporin merupakan antibiotik yang bersifat bakterisidal  menghambat sintesis dinding sel bakteri, yang menyebabkan lisisnya bakteri patogen.  Untuk mencapai efek tersebut, antibiotik harus melewati dinding sel bakteri dan berikatan dengan penicillin binding proteins (PBPs).  berupa enzim (transpeptidase) yang termasuk dalam reaksi silang polimer peptidoglikans.  Saat penicillin binding proteins berikatan dengan sefalosporin, sintesis dinding bakteri akan terhambat  enzim autolisis aktif.
  • 22. Mekanisme Resistensi Sefalosporin  Penurunan kemampuan penetrasi ke dalam dinding sel bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Enterobacter cloacae)  produksi dari beta laktamase  menghidrolisis cincin skilik amida dari beta laktam, sehingga menjadi tidak aktif  perubahan dari PBPs  penurunan ikatan sefalosporin dengan PBPs
  • 23. Efek Samping Sefalosporin  Reaksi alergi  Nefrotoksik (sefaloridin)  Gangguan fungsi hepar ( Sefoperason)  Diare (sefoperason)