Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberculosis (TBC) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, (2) TBC menular melalui udara yang tercemar oleh bakteri yang dilepaskan penderita saat batuk, dan (3) Pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama, yaitu 6-9 bulan dengan beberapa jenis obat untuk mencegah resistensi bakteri.
4. Tuberculosis ( TBC ) adalah penyakit
infeksi pada saluran pernafasan yang
disebabkan oleh bakteri Mikobacterium
tuberculosa . Bakteri ini berbentuk
batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang
Tahan Asam ( BTA )
Bakteri ini merupakan bakteri yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu yang lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi
organ paru-paru ( 90 % ) dibandingkan bagian lain
tubuh manusia .
Tuberculosis ( TBC ) merupakan penyakit menular
yang masih menjadi perhatian dunia .
Sehingga saat ini belum ada satu negarapun yang
bebas TBC . Angka kematian dan kesakitan akibat
kuman mycobacterium tuberculosis ini tinggi .
5. PENYEBAB PENYAKIT TBC
Bakteri Mikobakterium tuberculosa
pertama kali ditemukan oleh Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882
sehingga disebut juga sebagai Basil
Koch dan TBC pada paru-paru
disebut juga sebagai Koch Pulmonum
( KP ) .
Penyakit TBC menular lewat udara . Tingkat prevalensi penderita
TBC di Indonesia diperkirakan sebesar 289 per 100 ribu penduduk
dan insidensi sebesar 189 per 100 ribu penduduk , 27 dari 1.000
penduduk terancam meninggal .
Cara penularan penyakit TBC melalui udara yang tercemar dengan
Mikobakterium tuberculosa yang dilepaskan pada saat penderita
batuk, dan pada anak-anak biasanya sumbernya dari penderita
TBC dewasa , terkumpul di paru-paru dan berkembang biak
menjadi banyak ( terutama yang daya tahan tubuhnya rendah )
dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening .
6. Gejala Penyakit TBC
Demam tapi tidak terlalu tinggi yang
berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari diserta keringat malam .
Kadang serangan demam seperti Influenza
dan bersifat hilang timbul
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu
lebih ( dapat disertai darah )
Perasaan tidak enak ( malaise ) dan lemah
Gejala tambahan yang sering dijumpai :
Dahak bercampur darah/ batuk darah
Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
Demam/ meriang lebih dari sebulan
Berkeringat pada malam hari tanpa
penyebab yang jelas
Badan lemah dan lesu
Nafsu makan menurun dan terjadi
penurunan berat badan
7.
8. DIAGNOSIS TBC
Melakukan pemeriksaan fisik,
di daerah paru / dada
Pemeriksan foto rontgen dada
Tes Laboratorium dahak dan darah
Tes tuberkulin ( mantoux / PPD )
GEJALA KHUSUS
Bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
akibat pembesaran kelenjar getah be -
ning akan menimbulkan suara “ Mengi “
suara nafas melemah yang disertai
sesak .
Kalau ada cairan dirongga pleura (
pembungkus paru-paru ) maka ada
keluhan sakit di dada
Pada anak-anak dapat mengenai otak
( lapisan pembungkus otak ) disebut
sebagai “ Meningitis “ ( radang selaput
otak ) dengan gejala demam tinggi ,
penurunan kesadaran dan kejang 2
9. DIAGNOSIS TBC
Anamnese pasien / keluarganya
Melakukan pemeriksaan fisik, teruta
ma di daerah paru / dada
Pemeriksan foto rontgen dada
Tes Laboratorium dahak dan darah
Tes tuberkulin ( mantoux / PPD )
PENCEGAHAN
Mengurangi kontak dengan pende
rita TBC aktif
Menjaga standar hidup yang baik
Pemberian vaksin BCG untuk mence
gah kasus TBC pada Balita
Harus di ingat mereka yang sudah
pernah terkena TBC dan diobati
sembuh dapat kembali terkena pe
nyakit yang sama jika tidak dicegah
INDONESIA adalah
Negara ketiga
terbesar dengan
masalah TBC di
Dunia .
10. Saat Mikobakterium tuberculosa berhasil
menginfeksi paru-paru , maka dengan
segera tumbuh koloni bakteri .
Dengan reaksi Imunologis bakteri TBC
ini akan berusaha dihambat , menjadi
jaringan parut dan bakteri TBC akan
istirahat ( dormant ) yang terlihat sebagai
Tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen .
Pada orang yang sistem imun nya baik
keadaan istirahat ini bisa seumur
hidupnya
tetapi bagi yang sistem kekebalan tubuhnya kurang maka bakteri akan
mengalami perkembang biakan sehingga tuberkel akan bertambah
banyak dan membentuk ruang di Paru sehingga memproduksi sputum (
dahak ) Dengan sputum yang banyak ini maka Tuberkel berlebih dan
positif terinfeksi TBC
11. Meningkatnya penularan infeksi
disebabkan oleh :
Memburuknya kondisi sosial
ekonomi .
Belum optimalnya fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya jumlah penduduk
yang tidak mempunyai tempat
tinggal .
Adanya epidemi dari infeksi HIV
Infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti
Paru-paru, Otak, Ginjal, Saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening dan lain-lain .
12.
13.
14. Pengobatan TBC adalah pengobatan
jangka panjang , biasanya selama 6 –
9 bulan dengan paling sedikit 3
macam obat , tanpa putus dan jika
putus harus diulang kembali dari awal,
jika masih terlihat bakterinya masih
aktif maka perlu pengobatan selama
12 bulan ,
Diperlukan ketekunan dan disiplin dari
pasien untuk meminum obat dan
kontrol ke dokter agar dapat sembuh
secara total , mengapa ? ,
karena setelah 2 -3 minggu meminum obat, gejala-gejala TBC akan
hilang sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke
dokter .
Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka penyakit ini menjadi
berbahaya karena sering kali obat-obatan yang biasanya digunakan
untuk TBC tidak mempan pada kuman TBC ( resisten )
Akibatnya harus diobati dengan obat-pobat lain yang lebih
Mahal dan “ keras “ , maka berobatlah sampai tuntas .
15. Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama
pengobatan TBC sebaiknya diatur oleh dokter
untuk mencegah efek samping yang lebih serius
/ berbahaya