SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
I. Maksud percobaan :
1. Mempelajari fungsi dan kegunaan pemutus tenaga (PMT)
2. Membuat dan memasang sistem sensor arus elektromagnet sebagai pembatas arus
PMT.
3. Menghitung jumlah kumparan primer dan sekunder pada sensor arus PMT.
4. Mencari karakteristik pemutusan PMT pada rating batas tertentu.
II. Sarana yang diperlukan :
1. Panel peraga PMT.
2. Kabel Konektor.
3. Kontaktor manit, relay.
4. Inti trafo.
5. Lilitan.
6. Volt meter, Amper meter
7. Sumber DC (accu).
III.Teori :
Circuit Breaker atau Pemutus Tenaga yang dikenal dengan istilah PMT adalah suatu
komponen perangkat keras terpenting dalam suatu sistem kelistrikan, yang berfungsi untuk
membuka dan menutup rangkaian pada arus beban yang besar.
1. Ruang hampa udara
2. Kontak bergerak
3. Kontak tetap bawah
4. Kabel fleksibel
5. Lengan kontak atas
6. Pemegang lengan ayun
7. Pegas
8. Penyangga pegas
9. Lengan ayun
10.Tangkai penggerak
11.Lengan penggerak
12.Kontak tetap atas
13.Rumah PMT (PVC)
14.Tuas pengungkit
15.Motor Penggerak
16.Panel kontrol
Gambar 7.1. PMT dengan penggerak motor pada PMT hampa udara.
Pada waktu pemutusan maupun menghubungkan arus/daya listrik, akan terjadi busur
api akibat loncatan bunga api listrik yang cukup besar. Oleh karena itu busur api listrik yang
timbul harus dipadamkan. Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut, PMT
dapat dibagi menjadi :
1. PMTmedia Minyak
a. PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Current Breaker)
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 1
Bernadus Alexander L.
031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
b. PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low Oil Content Circuit Breaker).
2. PMT media Udara.
a. PMT udara Hembus.
b. PMT Hampa udara.
3. PMT media Gas.
a. PMT media Gas SF6 type tekanan ganda.
b. PMT media Gas SF6 type tekanan tunggal.
Mekanisme penggerak pada PMT, berfungsi sebagai penggerak moving kontact
untuk pemutusan dan penutupan dari PMT. Bagian ini terdiri dari satu kesatuan kerja
tersendiri dalam suatu PMT.
Pemutusan dan penutupan oleh mekanisme penggerak dapat secara:
1. Mekanik.
2. Elektrik dengan menggunakan motor.
3. Pneumatik.
4. Hidrolis.
Gambar Sistem penggerak PMT
Gambar 7.2a. Sistem penggerak PMT.
Apabila terjadi arus lebih yang melewati PMT, maka sensor elektromagnit yang
dipasang pada PMT akan memberikan tegangan yang cukup untuk mengaktifkan relai
pengaman. Sehingga kontak NO pada relai pengaman akan bekerja menutup dan
mengaktifkan rangkaian untuk membuka PMT.
Cara kerja dari sensor elektromagnet ini adalah bila arus yang melewati PMT
melebihi kapasitas kerjanya, maka induksi medan listrik yang terjadi pada lilitan skunder
trafo sensor tersebut menghasilkan tegangan induksi pada lilitan sekunder trafo yang cukup
untuk mengaktifkan relai pengaman.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 2
Bernadus Alexander L.
031300345
Input
PMT
Output
Motor
DC
DC
12 volt
Sistem
kendali
Sensor Arus
Elektromagnet
Output
Sensor
elektromagnetik
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
Gambar 7.2b. Hubungan sensor elektromagnetik dan relai pengaman.
Pada prinsipnya, cara kerja dari sensor elektromagnet tersebut mengacu pada
transformator, dimana jumlah lilitan primer N1 dan lilitan sekunder N2 ditentukan dari :
= = = ……….………..……. (7-1)
Dengan : N = jumlah lilitan
V = tegangan (volt)
f = frekuensi (herz)
Bmaks = rapat fluks (gauss)
A = luas penampang teras inti trafo (cm2)
P = daya (watt)
Apabila frekuensi = 50 hz, Bmaks (bahan ferit) = 9000 gauss, maka konstanta lilitan per
volt:
= = a lilitan per volt…………………………………………………..
(3-2)
Untuk dapat mengaktifkan relai pengaman, perlu melakukan percobaan pendahuluan
pada tegangan (ac) dan arus berapakah relai akan aktif untuk menggerakkan kontak-
kontaknya.. Sehingga daya coil relay adalah :
Pcoil = V x I x cos  ………….. (watt)
Penampang inti trafo adalah :
A = l x t (cm2)
Apabila alat peraga PMT diset pada arus Ipmt ampere, maka untuk menghitung jumlah
lilitan primernya adalah :
E = (volt)
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 3
Bernadus Alexander L.
031300345
N1 N2
Input
Relai Pengaman
(triping relai)
Kontak dari relai dipasang
ke sistem kendali PMT.
N1
E1
N2
E2
N
V
√2 x 108
2 π f Bmaks
A
N
E
50
A(cm2
)
Pcoil
Ipmt
. Cos ϕ
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
Sehingga:
= a (lilitan per volt)
N1 = a x E1 …………(lilitan)
Jumlah lilitan sekundernya (N2) agar mendapatkan tegangan yang dapat menggerakkan
triping relai adalah :
N2 = a lilitan/volt x V(coil) ……………(lilitan)
Efisiensi dari trafo juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepresisian sensor
elektromagnetik. Untuk itu perlu di perhitungkan regulasinya.
Apabila diasumsikan efisiensi dari trafo tersebut 70 %, maka perlu regulasi sebesar 30 %
sehingga jumlah lilitan sekunder sebanyak :
N2 = jumlah lilitan x 130 %
IV PERCOBAAN
1. Percobaan Pendahuluan :
Percobaan ini untuk menentukan arus dan tegangan minimum yang dapat
mengaktifkan relay pengaman (triping relay).
a. Buat gambar seperti diatas.
b. Atur perlahan-lahan travo variak (E) sehingga coil relay bekerja.
c. Catat arus dan tegangan saat coil bekerja.
2. Pembuatan Sensor Elektromagnetik.
Percobaan ini untuk nenentukan lilitan sensor pembatas arus pada PMT.
a. Ukurlah tebal (t) dan lebar (l) dari inti trafo.
b. Tentukan jumlah lilitan N1 dan N2 untuk arus PMT 3 Ampere.
c. Buatlah lilitan pada inti koker yng tersedia.
d. Sama dengan bagian b, Lakukan pembuatan lilitan untuk arus PMT 5 Ampere
3. Pengujian.
Percobaan ini untuk menguji sensor pembatas arus pada PMT.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 4
Bernadus Alexander L.
031300345
N1
E1
A
VE
Coil
Input
PMT
Output
Motor
DC
DC
12 volt
Sistem
kendali
Sensor Arus
Elektromagnet
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
a. Buatlah rangkaian seperti gambar diatas.
b. Pasanglah sensor arus elektromagnet hasil pada percobaan-2 untuk pembatas
arus 3 ampere.
c. Lakukan pengujian dengan cara menghidupkan PMT, kemudian aliri arus sedikit
demi sedikit hingga trip. Catat arus tripnya, sesuaikah dengan perhitungan
saudara?
d. Lakukan juga untuk sensor arus 5 ampere.
e. Buat kesimpulannya.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 5
Bernadus Alexander L.
031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
V. LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
1. Percobaan pendahuluan.
Tegangan coil : 162,5 volt (AC / DC )
Arus Coil : 0,157 mA
NO Tegangan (volt) Arus (ampere)
1 141 0,07
2 142 0,12
3 182 0,2
4 181 0,18
5 153 0,18
6 180 0,22
Rata-rata
V : 91,51 V
A: 72,65 mA
2. Pembuatan Sensor Elektromagnetik.
Inti Trafo : lebar (l) = 1,95 cm
Tebal (t) = 2 cm
NO Arus PMT (Ampere) Lilitan Primer (N1) Lilitan Sekunder (N2)
1 1 411,5 (500 L) 2621,125 (2000 L)
2 3 137,16 (150 L)
3 5 82,3 (100 L)
4 10 41,15 (50 L)
3. Pengujian.
NO Arus PMT (Ampere) Arus Trip (Ampere)
1 1 0,34 ; 0,3 ; 0,36
2 3 1 ; 1,52 ; 1,15
3 5 1,95 ; 1,67 ; 1,84
4 10 4,43 ; 4,27 ; 4,62
VI. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja dari sistem kendali
pemutus tenaga atau yang biasa disebut dengan PMT. Hal ini perlu diketahui karena sistem
ini merupakan syarat yang harus ada dalam perlengkapan sistem tenaga. Karena fungsi
utama adalah untuk membuka dan menutup rangkain dalam setiap kondisi, termasuk dalam
kondisi yang tidak normal.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 6
Bernadus Alexander L.
031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
Pada praktikum kali ini kami melakukan 3 percobaan yaitu untuk percobaan pertama
adalah percobaan pendahuluan, dimana pada percobaan kali ini berfungsi untuk menetukan
arus dan tegangan minimum yang dibutuhkan untuk mengkatifkan relay, kemudian untuk
percobaan ke 2 yaitu pembuatan sensor elektromagnetik yang berfungsi untuk menentukan
lilitan sensor pembatas arus pada PMT. Dan percobaan terakhir yang kami lakukan dalam
praktikum kali ini adalah pengujian PMT yang berfungsi untuk menguji sensor pembatas
arus pada PMT.
Pada percobaan yang pertama yaitu percobaan pendahuluan kami melakukan
pengujian terhadap relay , dimana pengujian tersebut dilakukan dengan cara memberikan
tegangan kepada relay. Dan tegangan yang diberikan ini diatur perlahan mengunakan trafo
variac hingga coil relay bekerja. Berdasarkan data yang kami dapatkan saat melakukan
pengukuran tegangan coil, ternyata nilai Vcoil adalah 162,5 volt sedangkan nilai arus nya
0,157 miliampere.
Kemudian langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah membuat sensor
elektromagnetik agar dapat diketahui jumlah lilitan sensor pembatas arus pada PMT.
Percobaan ini kami lakukan dengan cara mencari luas penampang inti trafo terlebih dahulu,
dimana berdasarkan perhitungan yang kami lakukan ( terlampir ), ternyata luas penampang
inti trafo tersebut adalah 3 cm2
, kemudian setelah daya coil diketahui maka kami mulai
melakukan perhitungan kembali untuk mencari lilitan primer untuk sensor magnet ini,
dimana berdasarkan perhitungan yang kami lakukan ternyata untuk arus PMT 1 ampere
jumlah lilitan primer nya 500, kemudian untuk arus PMT 3 ampere jumlah lilitan nya 150 ,
kemudian untuk arus PMT 5 ampere jumlah lilitan nya 100 sedangkan ketika 10 ampere
jumlah lilitan nya menjadi 50. Ini berarti jika arus PMT nya naik maka jumlah lilitan nya
akan berkurang sedangkan untuk lilitan sekunder pada percobaan kali ini kami buat tetap
yaitu berjumlah 2000 lilitan.
Kemudian percobaan yang ketiga yang kami lakukan dalam praktikum kali ini
adalah pengujian sensor pembatas arus pada PMT, dimana pada percobaan kali ini kami
memasang sensor arus elektromagnetik untuk pembatas arus, yang dilakukan dengan cara
menghubungkan PMT dengan jaringan, yang kemudian kami mengalirkan arus secara
perlahan - lahan dengan menggunakan trafo variac hingga mengalami trip. Berdasarkan data
yang kami dapatkan ternyata untuk arus PMT 1 ampere arus tripnya 0,33A dan 3 ampere
memiliki arus trip sekitar 1,22A sedangkan ntuk arus PMT 5 ampere arus trip nya 1,82A dan
arus PMT 10 ampere arus tripnya 4,44A. Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi nilai arus pembatas nya maka nilai arus trip nya juga akan semakin tinggi.
VIII. KESIMPULAN
1. Tegangan minimum yang dibutuhkan coil untuk megaktifkan relay dalam
praktikum kali ini adalah 162,5 volt dengan arus koil 0,157 mA.
2. Semakin tinggi arus PMT yang diinginkan maka lilitan primer yang dibuat akan
semakin sedikit, dimana berdasarkan perhitungan nilai nya adalah :
NO Arus PMT (Ampere) Lilitan Primer (N1)
Lilitan Sekunder
(N2)
1 1 500 2000
2 3 150
3 5 100
4 10 50
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 7
Bernadus Alexander L.
031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 7
Circuit Breaker
STTN 2016
3. Untuk pengujian arus trip, ternyata jika arus PMT semakin besar maka arus trip
nya juga akan semakin besar, dimana hasil pengamatan nya sebagai berikut :
NO Arus PMT (Ampere) Arus Trip (Ampere)
1 1 0,33
2 3 1,22
3 5 1,82
4 10 4,44
4. Arus trip yang terjadi saat pengujian PMT ini berguna untuk memutuskan
rangkaian yang ada karena arus trip ini adalah arus pembatas, yang mana
berfungsi jika arus yang melewati rangkaian tersebut telah melewati batas
kemampuan dari rangkaian PMT maka relay akan aktif secara otomatis dan
kemudian akan memutuskan rangkain tersebut.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Purbhadi , agus dkk. 2015. “ Modul Praktikum Perlengkapan Sistem Tenaga “
STTN – BATAN : Yogyakarta.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 8
Bernadus Alexander L.
031300345
Praktikan,
Bernadus Alexander L.
NIM: 031300345

More Related Content

What's hot

Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLATPEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLATPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahmahfudi55
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan SpesifikasinyaRisdawati Hutabarat
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YProsedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YAbdan Arsyad
 
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOPengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOModal Holong Education
 
Aplikasi Sistem Pentanahan
Aplikasi Sistem PentanahanAplikasi Sistem Pentanahan
Aplikasi Sistem PentanahanSyaf Rudy
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACGredi Arga
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingMuhammad Kennedy Ginting
 
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...shiamoy maulyzha
 

What's hot (20)

Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLATPEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
 
Earth tester
Earth testerEarth tester
Earth tester
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanah
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
06 pengujian
06 pengujian06 pengujian
06 pengujian
 
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YProsedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
 
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOPengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
 
Aplikasi Sistem Pentanahan
Aplikasi Sistem PentanahanAplikasi Sistem Pentanahan
Aplikasi Sistem Pentanahan
 
PRAKTIKUM PENTANAHAN
PRAKTIKUM PENTANAHANPRAKTIKUM PENTANAHAN
PRAKTIKUM PENTANAHAN
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi AC
 
Pemeriksaan Dan Pengujian Dalam Pendawaian elektrik
Pemeriksaan Dan Pengujian Dalam Pendawaian elektrikPemeriksaan Dan Pengujian Dalam Pendawaian elektrik
Pemeriksaan Dan Pengujian Dalam Pendawaian elektrik
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Paper Seminar Final
Paper Seminar FinalPaper Seminar Final
Paper Seminar Final
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Pentanahan netral
Pentanahan netralPentanahan netral
Pentanahan netral
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...
PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHA...
 
Ujian Rintangan Penebatan
Ujian Rintangan PenebatanUjian Rintangan Penebatan
Ujian Rintangan Penebatan
 

Viewers also liked

Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiDasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiIndra S Wahyudi
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrikAdi Hartanto
 
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 Instalasi listrik  Ir. Damar Aji Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Instalasi listrik Ir. Damar AjiMuhammad Firzy Adha
 
Laporan industri sepeda motor di indonesia
Laporan industri sepeda motor di indonesiaLaporan industri sepeda motor di indonesia
Laporan industri sepeda motor di indonesiaPT Indo Analisis
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1ichsan2102
 
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusiAzis Nurrochma Wardana
 
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Ajeng Rizki Rahmawati
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
BAB1: Alam Sekitar
BAB1: Alam SekitarBAB1: Alam Sekitar
BAB1: Alam SekitarZurainah MS
 

Viewers also liked (16)

Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiDasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik
 
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 Instalasi listrik  Ir. Damar Aji Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 
Laporan industri sepeda motor di indonesia
Laporan industri sepeda motor di indonesiaLaporan industri sepeda motor di indonesia
Laporan industri sepeda motor di indonesia
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
 
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 
1. panel listrik
1. panel listrik1. panel listrik
1. panel listrik
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
BAB1: Alam Sekitar
BAB1: Alam SekitarBAB1: Alam Sekitar
BAB1: Alam Sekitar
 

Similar to CIRCUIT BREAKER

Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCLusiana Diyan
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2Lusiana Diyan
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifeaseko agus
 
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iLaporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iMohammad Syawal
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01Rianda Ecoel
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Afif Nuur Hidayat
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 

Similar to CIRCUIT BREAKER (20)

PSL
PSLPSL
PSL
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
tranformator
tranformatortranformator
tranformator
 
Bab 10 elda tiwi
Bab 10 elda tiwiBab 10 elda tiwi
Bab 10 elda tiwi
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotif
 
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iLaporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
 
Ml2 f001626
Ml2 f001626Ml2 f001626
Ml2 f001626
 
Dasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrolDasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrol
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Lab 5 star delta
Lab 5 star deltaLab 5 star delta
Lab 5 star delta
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 

Recently uploaded (9)

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 

CIRCUIT BREAKER

  • 1. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 I. Maksud percobaan : 1. Mempelajari fungsi dan kegunaan pemutus tenaga (PMT) 2. Membuat dan memasang sistem sensor arus elektromagnet sebagai pembatas arus PMT. 3. Menghitung jumlah kumparan primer dan sekunder pada sensor arus PMT. 4. Mencari karakteristik pemutusan PMT pada rating batas tertentu. II. Sarana yang diperlukan : 1. Panel peraga PMT. 2. Kabel Konektor. 3. Kontaktor manit, relay. 4. Inti trafo. 5. Lilitan. 6. Volt meter, Amper meter 7. Sumber DC (accu). III.Teori : Circuit Breaker atau Pemutus Tenaga yang dikenal dengan istilah PMT adalah suatu komponen perangkat keras terpenting dalam suatu sistem kelistrikan, yang berfungsi untuk membuka dan menutup rangkaian pada arus beban yang besar. 1. Ruang hampa udara 2. Kontak bergerak 3. Kontak tetap bawah 4. Kabel fleksibel 5. Lengan kontak atas 6. Pemegang lengan ayun 7. Pegas 8. Penyangga pegas 9. Lengan ayun 10.Tangkai penggerak 11.Lengan penggerak 12.Kontak tetap atas 13.Rumah PMT (PVC) 14.Tuas pengungkit 15.Motor Penggerak 16.Panel kontrol Gambar 7.1. PMT dengan penggerak motor pada PMT hampa udara. Pada waktu pemutusan maupun menghubungkan arus/daya listrik, akan terjadi busur api akibat loncatan bunga api listrik yang cukup besar. Oleh karena itu busur api listrik yang timbul harus dipadamkan. Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut, PMT dapat dibagi menjadi : 1. PMTmedia Minyak a. PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Current Breaker) Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 1 Bernadus Alexander L. 031300345
  • 2. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 b. PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low Oil Content Circuit Breaker). 2. PMT media Udara. a. PMT udara Hembus. b. PMT Hampa udara. 3. PMT media Gas. a. PMT media Gas SF6 type tekanan ganda. b. PMT media Gas SF6 type tekanan tunggal. Mekanisme penggerak pada PMT, berfungsi sebagai penggerak moving kontact untuk pemutusan dan penutupan dari PMT. Bagian ini terdiri dari satu kesatuan kerja tersendiri dalam suatu PMT. Pemutusan dan penutupan oleh mekanisme penggerak dapat secara: 1. Mekanik. 2. Elektrik dengan menggunakan motor. 3. Pneumatik. 4. Hidrolis. Gambar Sistem penggerak PMT Gambar 7.2a. Sistem penggerak PMT. Apabila terjadi arus lebih yang melewati PMT, maka sensor elektromagnit yang dipasang pada PMT akan memberikan tegangan yang cukup untuk mengaktifkan relai pengaman. Sehingga kontak NO pada relai pengaman akan bekerja menutup dan mengaktifkan rangkaian untuk membuka PMT. Cara kerja dari sensor elektromagnet ini adalah bila arus yang melewati PMT melebihi kapasitas kerjanya, maka induksi medan listrik yang terjadi pada lilitan skunder trafo sensor tersebut menghasilkan tegangan induksi pada lilitan sekunder trafo yang cukup untuk mengaktifkan relai pengaman. Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 2 Bernadus Alexander L. 031300345 Input PMT Output Motor DC DC 12 volt Sistem kendali Sensor Arus Elektromagnet Output Sensor elektromagnetik
  • 3. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 Gambar 7.2b. Hubungan sensor elektromagnetik dan relai pengaman. Pada prinsipnya, cara kerja dari sensor elektromagnet tersebut mengacu pada transformator, dimana jumlah lilitan primer N1 dan lilitan sekunder N2 ditentukan dari : = = = ……….………..……. (7-1) Dengan : N = jumlah lilitan V = tegangan (volt) f = frekuensi (herz) Bmaks = rapat fluks (gauss) A = luas penampang teras inti trafo (cm2) P = daya (watt) Apabila frekuensi = 50 hz, Bmaks (bahan ferit) = 9000 gauss, maka konstanta lilitan per volt: = = a lilitan per volt………………………………………………….. (3-2) Untuk dapat mengaktifkan relai pengaman, perlu melakukan percobaan pendahuluan pada tegangan (ac) dan arus berapakah relai akan aktif untuk menggerakkan kontak- kontaknya.. Sehingga daya coil relay adalah : Pcoil = V x I x cos  ………….. (watt) Penampang inti trafo adalah : A = l x t (cm2) Apabila alat peraga PMT diset pada arus Ipmt ampere, maka untuk menghitung jumlah lilitan primernya adalah : E = (volt) Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 3 Bernadus Alexander L. 031300345 N1 N2 Input Relai Pengaman (triping relai) Kontak dari relai dipasang ke sistem kendali PMT. N1 E1 N2 E2 N V √2 x 108 2 π f Bmaks A N E 50 A(cm2 ) Pcoil Ipmt . Cos ϕ
  • 4. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 Sehingga: = a (lilitan per volt) N1 = a x E1 …………(lilitan) Jumlah lilitan sekundernya (N2) agar mendapatkan tegangan yang dapat menggerakkan triping relai adalah : N2 = a lilitan/volt x V(coil) ……………(lilitan) Efisiensi dari trafo juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepresisian sensor elektromagnetik. Untuk itu perlu di perhitungkan regulasinya. Apabila diasumsikan efisiensi dari trafo tersebut 70 %, maka perlu regulasi sebesar 30 % sehingga jumlah lilitan sekunder sebanyak : N2 = jumlah lilitan x 130 % IV PERCOBAAN 1. Percobaan Pendahuluan : Percobaan ini untuk menentukan arus dan tegangan minimum yang dapat mengaktifkan relay pengaman (triping relay). a. Buat gambar seperti diatas. b. Atur perlahan-lahan travo variak (E) sehingga coil relay bekerja. c. Catat arus dan tegangan saat coil bekerja. 2. Pembuatan Sensor Elektromagnetik. Percobaan ini untuk nenentukan lilitan sensor pembatas arus pada PMT. a. Ukurlah tebal (t) dan lebar (l) dari inti trafo. b. Tentukan jumlah lilitan N1 dan N2 untuk arus PMT 3 Ampere. c. Buatlah lilitan pada inti koker yng tersedia. d. Sama dengan bagian b, Lakukan pembuatan lilitan untuk arus PMT 5 Ampere 3. Pengujian. Percobaan ini untuk menguji sensor pembatas arus pada PMT. Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 4 Bernadus Alexander L. 031300345 N1 E1 A VE Coil Input PMT Output Motor DC DC 12 volt Sistem kendali Sensor Arus Elektromagnet
  • 5. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 a. Buatlah rangkaian seperti gambar diatas. b. Pasanglah sensor arus elektromagnet hasil pada percobaan-2 untuk pembatas arus 3 ampere. c. Lakukan pengujian dengan cara menghidupkan PMT, kemudian aliri arus sedikit demi sedikit hingga trip. Catat arus tripnya, sesuaikah dengan perhitungan saudara? d. Lakukan juga untuk sensor arus 5 ampere. e. Buat kesimpulannya. Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 5 Bernadus Alexander L. 031300345
  • 6. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 V. LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA 1. Percobaan pendahuluan. Tegangan coil : 162,5 volt (AC / DC ) Arus Coil : 0,157 mA NO Tegangan (volt) Arus (ampere) 1 141 0,07 2 142 0,12 3 182 0,2 4 181 0,18 5 153 0,18 6 180 0,22 Rata-rata V : 91,51 V A: 72,65 mA 2. Pembuatan Sensor Elektromagnetik. Inti Trafo : lebar (l) = 1,95 cm Tebal (t) = 2 cm NO Arus PMT (Ampere) Lilitan Primer (N1) Lilitan Sekunder (N2) 1 1 411,5 (500 L) 2621,125 (2000 L) 2 3 137,16 (150 L) 3 5 82,3 (100 L) 4 10 41,15 (50 L) 3. Pengujian. NO Arus PMT (Ampere) Arus Trip (Ampere) 1 1 0,34 ; 0,3 ; 0,36 2 3 1 ; 1,52 ; 1,15 3 5 1,95 ; 1,67 ; 1,84 4 10 4,43 ; 4,27 ; 4,62 VI. PEMBAHASAN Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja dari sistem kendali pemutus tenaga atau yang biasa disebut dengan PMT. Hal ini perlu diketahui karena sistem ini merupakan syarat yang harus ada dalam perlengkapan sistem tenaga. Karena fungsi utama adalah untuk membuka dan menutup rangkain dalam setiap kondisi, termasuk dalam kondisi yang tidak normal. Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 6 Bernadus Alexander L. 031300345
  • 7. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 Pada praktikum kali ini kami melakukan 3 percobaan yaitu untuk percobaan pertama adalah percobaan pendahuluan, dimana pada percobaan kali ini berfungsi untuk menetukan arus dan tegangan minimum yang dibutuhkan untuk mengkatifkan relay, kemudian untuk percobaan ke 2 yaitu pembuatan sensor elektromagnetik yang berfungsi untuk menentukan lilitan sensor pembatas arus pada PMT. Dan percobaan terakhir yang kami lakukan dalam praktikum kali ini adalah pengujian PMT yang berfungsi untuk menguji sensor pembatas arus pada PMT. Pada percobaan yang pertama yaitu percobaan pendahuluan kami melakukan pengujian terhadap relay , dimana pengujian tersebut dilakukan dengan cara memberikan tegangan kepada relay. Dan tegangan yang diberikan ini diatur perlahan mengunakan trafo variac hingga coil relay bekerja. Berdasarkan data yang kami dapatkan saat melakukan pengukuran tegangan coil, ternyata nilai Vcoil adalah 162,5 volt sedangkan nilai arus nya 0,157 miliampere. Kemudian langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah membuat sensor elektromagnetik agar dapat diketahui jumlah lilitan sensor pembatas arus pada PMT. Percobaan ini kami lakukan dengan cara mencari luas penampang inti trafo terlebih dahulu, dimana berdasarkan perhitungan yang kami lakukan ( terlampir ), ternyata luas penampang inti trafo tersebut adalah 3 cm2 , kemudian setelah daya coil diketahui maka kami mulai melakukan perhitungan kembali untuk mencari lilitan primer untuk sensor magnet ini, dimana berdasarkan perhitungan yang kami lakukan ternyata untuk arus PMT 1 ampere jumlah lilitan primer nya 500, kemudian untuk arus PMT 3 ampere jumlah lilitan nya 150 , kemudian untuk arus PMT 5 ampere jumlah lilitan nya 100 sedangkan ketika 10 ampere jumlah lilitan nya menjadi 50. Ini berarti jika arus PMT nya naik maka jumlah lilitan nya akan berkurang sedangkan untuk lilitan sekunder pada percobaan kali ini kami buat tetap yaitu berjumlah 2000 lilitan. Kemudian percobaan yang ketiga yang kami lakukan dalam praktikum kali ini adalah pengujian sensor pembatas arus pada PMT, dimana pada percobaan kali ini kami memasang sensor arus elektromagnetik untuk pembatas arus, yang dilakukan dengan cara menghubungkan PMT dengan jaringan, yang kemudian kami mengalirkan arus secara perlahan - lahan dengan menggunakan trafo variac hingga mengalami trip. Berdasarkan data yang kami dapatkan ternyata untuk arus PMT 1 ampere arus tripnya 0,33A dan 3 ampere memiliki arus trip sekitar 1,22A sedangkan ntuk arus PMT 5 ampere arus trip nya 1,82A dan arus PMT 10 ampere arus tripnya 4,44A. Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai arus pembatas nya maka nilai arus trip nya juga akan semakin tinggi. VIII. KESIMPULAN 1. Tegangan minimum yang dibutuhkan coil untuk megaktifkan relay dalam praktikum kali ini adalah 162,5 volt dengan arus koil 0,157 mA. 2. Semakin tinggi arus PMT yang diinginkan maka lilitan primer yang dibuat akan semakin sedikit, dimana berdasarkan perhitungan nilai nya adalah : NO Arus PMT (Ampere) Lilitan Primer (N1) Lilitan Sekunder (N2) 1 1 500 2000 2 3 150 3 5 100 4 10 50 Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 7 Bernadus Alexander L. 031300345
  • 8. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA PERCOBAAN 7 Circuit Breaker STTN 2016 3. Untuk pengujian arus trip, ternyata jika arus PMT semakin besar maka arus trip nya juga akan semakin besar, dimana hasil pengamatan nya sebagai berikut : NO Arus PMT (Ampere) Arus Trip (Ampere) 1 1 0,33 2 3 1,22 3 5 1,82 4 10 4,44 4. Arus trip yang terjadi saat pengujian PMT ini berguna untuk memutuskan rangkaian yang ada karena arus trip ini adalah arus pembatas, yang mana berfungsi jika arus yang melewati rangkaian tersebut telah melewati batas kemampuan dari rangkaian PMT maka relay akan aktif secara otomatis dan kemudian akan memutuskan rangkain tersebut. VIII. DAFTAR PUSTAKA Purbhadi , agus dkk. 2015. “ Modul Praktikum Perlengkapan Sistem Tenaga “ STTN – BATAN : Yogyakarta. Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 8 Bernadus Alexander L. 031300345 Praktikan, Bernadus Alexander L. NIM: 031300345