artikel ini berisi tentang ulasan teori pembelajaran humannisme dan kontruktivisme serta gambaran kelas humanisme dan kontruktivisme, peran siswa dan guru dalam kelas, dan lain lain.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori
Pembelajaran Humanisme dan Kontruktivisme yang dibimbing oleh Drs.
Mohammad Taufik, M.Pd
Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai Teori Pembelajaran
Humanisme dan Kontruktivisme. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari
beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari
beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran
atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Malang, 20 Oktober 2015
Penulis
2. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................. 2
D. Manfaat............................................................................................... 2
E. Batasan Masalah.................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A. Hakekat Pembelajaran Menurut Teori Humanisme............................ 3
B. Ciri-ciri Pembelajaran secara Humanisme.......................................... 3
C. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Secara Humanisme.......... 4
D. Peran Guru Dan Siswa Serta Gambaran Kelas Humanisme............... 4
E. Hakekat Pembelajaran Menurut Teori Kontruktivisme ...................... 5
F. Implementasi Teori Pembelajaran Kontruktivisme Dalam Pembelajaran
................................................................................................................ 6
G. Ciri-ciri Pembelajaran Secara Kontruktivisme ................................... 7
H. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajran Secara Kontruktivisme ..... 8
I. Peran Guru dan Siswa serta Gambaran Kelas Kontruktivisme ............ 10
Bab III Penutup
Kesimpulan.............................................................................................. 12
Daftar Pustaka......................................................................................... 13
Lampiran
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini terdapat beragam teori di dalam dunia pendidikan yang dikemukakan
oleh berbagai pakar pendidikan terutama pada proses pembelajaran. Di antaranya
teori tersebut adalah teori Humanisme dan Konstruktivisme. Pemilihan
pendekatan ini lebih dikarenakan agar pembelajaran membuat siswa antusias
terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mau mencoba memecahkan
persoalannya.
Meski ada banyak teori pembelajaran yang diciptakan untuk memudahkan
guru dalam memahamkan materi kepada siswa tapi pada realitanya pembelajaran
di kelas masih dominan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga
kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran, oleh karena itu seorang guru perlu memperhatikan konsep
awal siswa sebelum memulai pembelajaran. Jika tidak demikian, maka seorang
pendidik tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar serta memberikan
pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa terkait materi yang diajarkan,
bahkan dapat memunculkan sumber kesulitan belajar selanjutnya. Maka dari
permasalahan tersebut, kami melakukan penelitian konsep untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya hakikat teori belajar humanisme dan konstruktivisme ini
bisa mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta dalam
mengkonstruk pengetahuannya sendiri, sehingga dengan pengetahuan yang
dimilikinya peserta didik bisa lebih memaknai pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi serta aplikasi teori pembelajaran humanisme dalam
pembelajaran?
2. Bagaimana ciri-ciri pembelajaran secara humanisme?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pembelajaran secara humanisme?
4. Bagaimana peran Guru dan siswa serta gambaran kelas humanisme?
4. 2
5. Bagaimana definisi teori pembelajaran kontruktivisme?
6. Bagaimana implementasi teori pembelajaran kontruktivisme dalam
pembelajaran?
7. Bagaimana ciri pembelajaran secara kontruktivisme?
8. Bagaimama kelebihan dan kekurangan pembelajran secara kontruktivisme?
9. Bagaimana peran Guru dan Siswa serta gambaran kelas kontruktivisme?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori pembelajaran humanisme secara
keleluruhan.
2. Mahasiswa sebagai calon guru diharapkan mempu mengimplementasikan
teori pembelajaran humanisme dan kontruktivisme dalam proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan kondisi siswa.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah memberikan penjelasan yang
menyeluruh kepada mahasiswa mengenai teori pembelajaran humanisme dan
teori pembelajaran kontruktivisme sehingga makalah ini dapat dijadikan referensi
bagi mahasiswa itu sendiri dan masyarakat pada umunya dalam suatu proses
pembelajaran.
E. Batasan Masalah
Batasan makalah ini yaitu hanya mengacu pada judul makalah yaitu “Teori
Pembelajaran Humanisme dan Teori Pembelajaran Kontruktivisme”.
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat Pembelajaran Menurut Teori Humanisme
Pengertian Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun
dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Menurut Maslow, manusia termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
memiliki tingkatan atau hirarki, adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
1. Kebutuhan aktualisasi diri
2. Kebutuhan untuk dihargai
3. Kebutuhan untuk disayangi
4. Kebutuhan akan rasa tentram dan aman
5. Kebutuhan fisiologi/dasar
Aplikasi teori humanisme dalam pembelajaran, guru lebih mengarahkan siswa
untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses belajar. Hal ini diterapkan melalui kegiatan diskusi,
membahas materi secara berkelompok. Pembelajaran berdasarkan teori humanisme
ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap
fenomena sosial. Menurut Gege dan Berliner, prinsip dasar dari pendekatan
humanisme untuk mengembangkan pendidikan, murid akan belajar dengan baik apa
yang mereka mau dan perlu ketahui. Mengetahui bagaimana cara belajar lebih
penting daripada membutuhkan banyak pengetahuan. Siswa akan belajar lebih baik
dalam lingkungan yang tidak mengancam.
B. Ciri-ciri Pembelajaran Secara Humanisme
Adapun yang menjadi ciri-ciri pembelajran secara humanisme di antaranya
1. Pembelajaran menekankan pentingnya emosi atau perasaan siswa,
2. Pembelajaran menekankan pada pentinggnya komunikasi terbuka.
3. Pembelajaran menekankan pada nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap siswa.
6. 4
C. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Secara Humanisme
Kelebihan dari pembelajaran hunisme sebagai berikut
1. Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani, perubahan sikap, analisis
terhadap fenomena social
2. Siswa merasa senang, berinisiatif dalam belajar
3. Guru menerima siswa apa adanya, memahami jalan pikiran siswa
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran humanisme diantaranya
1. Bersifat individual
2. Proses belajran tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan
yang mendukung
3. Sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis
D. Peran Guru Dan Siswa Serta Gambaran Kelas Humanisme
Peran guru dalam proses pembelajaran humanisme adalah menjadi fasilitor bagi
para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar
dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan
mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai
pelaku utama ( student center ) yang memaknai proses pengalaman belajarnya
sendiri. Diharapkan siswa mampu memahami potensi diri, mengembangkan potensi
dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.
Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas ,
jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas
inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran
secara mandiri
7. 5
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya
sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku
yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak
menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas
segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
E. Hakekat Pembelajaran Menurut Teori Kontruktivisme
Makna Kontruktivisme menurut McBrien & Brandt,1997 yaitu (Konstruktivisme
adalah satu pendekatan pengajaran berdasarkan kepada penyelidikan tentang
bagaimana manusia belajar. Kebanyakan penyelidik berpendapat setiap individu
membina pengetahuan dan bukannya hanya menerima pengetahuan daripada orang
lain) bertolak dari pendapat ini dapat kita simpulkan bahwa konstruktivisme adalah
satu fahaman bahawa murid membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sedia ada. Dalam proses ini, murid akan
menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan sedia ada untuk
membina pengetahuan baru.
Hakikat pembelajaran menurut teori Konstruktivisme adalah suatu proses
pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun
konsep baru, pengertian baru dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu
proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu
mendorong siswa mengorganisasi pengalamannya menjadi pengetahuan yang
bermakna. Teori belajar ini mencerminkan siswa memiliki kebebasan artinya siswa
dapat memanfaatkan teknik belajar apaun asal tujuan belajar dapat tercapai.
8. 6
F. Implementasi Teori Pembelajaran Kontruktivisme Dalam Pembelajaran
Adapun implimentasi definisi kontuktivisme dalam pembelajran adalah
sebagai berikut
Gambar 2. Implikasi definisi kontruktivisme dalam pembelajran
Implikasi definisi
kontruktivisme
dalam pembelajran
Pengajaran dan
pembelajaran akan
berpusatkan murid
Pengetahuan yang dipunyai oleh murid adalah
hasil dari pada aktiviti yang dilakukan oleh murid
tersebut dan bukann pengajaran yang diterima
secara pasif
Guru akan
mengenal
pasti pengetahuan
sedia ada murid
dan merancang
kaedah
pengajarannya
dengan sifat asas
pengetahuan
tersebut
Guru berperanan
sebagai fasilitator
yang membantu
murid membina
pengetahuan dan
menyelesaikan
masalah
Guru berperanan sebagai pereka bentuk
bahan pengajaran yang menyediakan peluang
kepada murid untuk membina pengetahuan baru
9. 7
G. Ciri-ciri Pembelajaran Secara Kontruktivisme
Adapun yang menjadi ciri-ciri pembelajaran secara kontruktivisme adalah
sebagai berikut:
Ciri-ciri
Pembelajaran
Secara
Konstruktivisme
Memunculkan gagasan/idea yang dimiliki oleh
siswa dan menggunakannya sebagai
panduan merancang pembelajaran
Mengarahkan siswa untuk bertanya dan berdialog
dengan guru
Menganggap pembelajaran sebagai satu proses
yang sama penting dengan hasil pembelajaran
Mendukung pembelajaran secara koperatif
Siswa dipandang sebagaipemikir-pemikir yang
dapat menunculkan teori-teori tentang dirinya
Memberi peluang kepada siswa untuk
mendapatkan pengetahuan baru dengan
memahaminya melalui keterlibatan diri siswa
dengan situasi dunia yang sebenarnya
Pengukuran proses dan hasil belajar siswa terjalin
di dalam kesatuan kegiatan pembelajaranan ,
dengan cara guru mengamati hal-hal yang sedang
dilakukan siswa,serta melalui tugas-tugas
pekerjaan
10. 8
H. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajran Secara Kontruktivisme
Adapun yang menjadi kelebihan dari pembelajaran secara kontruktivisme
sebagai berikut
Gambar 4. Kelebihan penbelajaran secara kontruktivisme
Kelebihan pembelajaran secara kontruktivisme dijelaskan sebagai berikut
1. Berfikir
Dalam proses membina pengetahuan baru, murid akan berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mengembangkan idea, dan membuat keputusan yang
bijak dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan gabaran. Sebagai contoh,
pada aktivitas penyelidikan dan penyiasatan seperti mengenal pasti masalah,
mengumpulkan pengetahuan, memproses data, membuat interpretasi dan
membuat kesimpulan.
SISWA
LEBIH
BERFIKIR
LEBIH
PAHAM
LEBIH
PINTAR
LEBIH
BERKEMA-
HIRAN
SOSIAL
LEBIH
YAKIN
LEBIH
INGAT
11. 9
2. Paham
Kepahaman siswa tentang sesuatu konsep dan ide lebih jelas apabila
mereka terlibat secara langsung dalam pembelajaran pengetahuan baru.
Seorang siswa yang memahami apa yang dipelajari akan dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang baru dalam kehidupan dan situasi baru.
3. Ingat
Setelah memahami sesuatu konsep, siswa akan dapat mengingati lebih
lama konsep tersebut kerana mereka terlibat secara aktif dalam mengaitkan
pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang sudah ada untuk
membina pengetahuan baru.
4. Yakin
Murid yang belajar secara konstruktivisme diberi peluang untuk
membina sendiri kepahaman mereka tentang sesuatu. Ini menjadikan mereka
lebih yakin kepada diri sendiri dan berani menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam situasi baru.
5. Kemampuan sosial yang tinggi
Siswa yang berjiwa sosial yang tinggi akan mudah bekerjasama
dengan orang lain dalam menghadapi berbagai masalah. Kemampuan sosial
ini diperoleh apabila siswa berinteraksi dengan siswa lain dan guru dalam
membina pengetahuan mereka.
6. Pintar
Dalam pembelajaran secara konstruktivisme, murid membina sendiri
pengetahuan, konsep dan idea secara aktif. Ini menjadikan mereka lebih
paham, lebih yakin, dan lebih pintar dan terus belajar sepanjang hayat
walaupun menghadapi berbagai kemungkinan dan persoalan.
Teori belajar konstuktivisme memiliki kekurangan atau kelemahan, yaitu :
1. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil
konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi sesuai dengan kaidah
ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan miskonsepsi;
12. 10
2. Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya
sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa
memerlukan penanganan yang berbeda-beda;
3. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah
memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas
siswa;
4. Selain menjadi motivator dan mediasi proses pembelajaran, guru harus
memiliki kompetensi di bidangnya dan memiliki perilaku yang elegan serta
arif sebagai spirit bagi anak, sehingga dibutuhkan yang mengapresiasi nilai-
nilai kemanusiaan;
5. Siswa berbeda kemampuan satu dengan yang lainnya;.
I. Peran Guru dan Siswa serta Gambaran Kelas Kontruktivisme
Adapun peran guru dalam kelas kontruktivisme adalah
1. Memancing siswa menerangkan ide mereka serta menghargai pandangan
mereka.
2. Menstruktur pelajaran untuk menyesuaikan kemampuan siswa.
3. Membantu siswa menyadari kerelevanan kurikulum kepada kehidupan
mereka.
4. Menaksir pembelajaran melalui aktivitas harian di kelas, bukan hanya
dalam bentuk ujian tertulis.
5. Mengarahkan siswa membuat persoalan yang berbentuk penyelesaian,
menganalisis, meramal, membuat hipotesis.
6. Mengajak siswa menerangkan lebih lanjut jawaban mereka.
7. Memberi waktu secukupnya kepada siswa untuk menjawab soal setelah
soal dikemukakan.
8. Menciptakan pembelajaran kooperatif .
9. Membimbing siswa mendapatkan jawaban yang tepat.
Adapun yang menjadi peran siswa dalam kelas kontruktivisme adalah sebagai
berikut :
13. 11
1. Siswa mengambil inisiatif mengemukakan persoalan-persoalan dan isu,
kemudian secara individu mereka membuat analisis dan menjawab soalan-
soalan itu. Mereka bertanggungjawab terhadap pembelajaran mereka sendiri
dan boleh menyelesaikan masalah.
2. Siswa selalu berdiskusi dengan guru dan siswa lainnya. Diskusi tersebut akan
membantu siswa mengubah atau menguatkan ide-ide mereka. Jika siswa
tersebut memiliki kesempatan mengemukakan pendapat mereka dan
mendengar ide orang lain, siswa dapat mengembangkan asas pengetahuan
yang mereka pahami.
3. Siswa mengembangkan hipotesis yang telah dibuat. Siswa diberi banyak
ruang dan peluang untuk menguji hipotesis mereka terutamanya melalui
diskusi.
4. Siswa menggunakan data dan bahan-bahan fisikal, manipulatif, atau interaktif
untuk membantu mereka memeroleh ide dan pengetahuan.
.
14. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia. Berfokus pada potensi manusia untuk mencari
dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut. Sehingga pada proses pembelajaran perlu adanya pemahaman terhadap
kemampuan serta perkembangan kepribadian siswa.
Disisi lain Menurut Teori humanistik mengungkapkan bahwa tujuan belajar
adalah untuk memanusiakan manusia. proses pembelajran dianggap berhasil jika si
pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
Teori kontruktivisme adalah sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu
tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Sehingga dalam
pembelajran siswa lebih aktif dalam pembelajran sehingga mampu menciptakan dan
atau mengembangkan konsep konsep baru maupun yang sudah ada. Peran guru dalam
pembelajran kontruktivisme yaitu guru lebih berperan sebagai fasilitator dan siswa
dalam pembelajaran ini dituntut lebih aktif.
Setiap teori memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun sebagai
calon guru, mahasiswa harus memahami berbgaai teori guna untuk menyusun strategi
pembelajaran yang tepat. Kemampuan guru dalam mengenal siswa sangat
berpengaruh dalam pembelajaran, dengan kemampuan yang dimiliki diharapkan
seorang guru mampu meminimalis setiap kekurangan dari masing-masing teori yang
digunakan.
15. 13
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan Malaysia, 2001. Pembelajaran secara
Konstruktivisme.Kuala Lumpur. Perpustakaan Negara Malaysia
Suyono, 2011.Belajar dan Pembelajaran. Bandung. PT REMAJA
ROSDAKARYA
Budiningsih, Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Asdi
Mahasatya.s