SlideShare a Scribd company logo
Vektor
Penjumlahan Vektor

r
r r
s = a +b
Mengikuti hukum :
• Komutatif

:

r r r
r
a +b = b + a
Assosiatif :

r r r
r r
r
( a + b ) + c = a + (b + c )
r
Vektor b adalah vektor yang memiliki
r
besaran yang sama dengan vektor−b
tetapi berlawanan arah, bila
dijumlahkan akan menghasilkan :

r
r
(b ) + (− b ) = 0
Komponen vektor

• merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem
koordinat
r
Komponen vektor : a ax = a cos θ dan a y = a sin θ
disebut komponen skalar atau komponen
Penjumlahan vektor dengan komponen
r
r
r
r
s = a + b , setiap komponen s sama dengan
r
r
b
komponen a +

sx = x + x
a
b
sy = y + y
a
b
sz = z + z
a
b
r
Besar vektor a:

a = a +a
2
x

2
y

dan

ax
tan θ =
ay

r
r
Khusus untuk penjumlahan 2 vektor (a dan b),
r
besar vektors

dapat dicari dengan rumus :

s = a 2 + b 2 + 2ab cos θ
Dalam perhitungan vektor dibutuhkan rumus
trigonometri :
Dalil cosinus : a 2 = b 2 + c 2 − 2 bc cos α
b 2 = a 2 + c 2 − 2 ac cos β
c 2 = a 2 + b 2 − 2 ab cos γ
Dalil sinus :

a
b
c
=
=
sin α sin β sin γ
Vektor satuan:
Koordinat Kartesius
Vektor satuan pada arah positif sumbu x, y dan z
ˆ
ˆ j
diberi tanda : i , ˆ dan k
r
r
Kita dapat tulis vektor a dan b sebagai berikut :

r
ˆ
a = ax i + a y ˆ
j
r
ˆ
b = bxi + by ˆ
j

disebut komponen vektor
Perkalian vektor :
• Perkalian vektor dengan skalar :
r
Jika vektor a
dikalikan dengan skalar s akan
menghasilkan vektor baru dengan besar nilai
r
absolute s dengan arah a jika s positif,rdan
berlawanan arah jika s negatif. Vektor a dibagi
r
dengan s berarti kita mengkalikan a dengan 1/s.
• Perkalian vektor dengan vektor :
 Menghasilkan skalar : Scalar Product
Dikenal sebagai : Dot product
Perkalian titik dan perkalian silang antar vektor
satuan dalam koordinat kartesius :
i.i=j.j=k.k=1
i.j=j.k=I.k=0
ixi=jxj=kxk=0
ixj=k; jxi=-k
ixk=-j;kxi=j
kxj=-i;jxk=i
r r
a.b =ab cos φ
Dituliskan secara komponen bagian sebagai berikut :

rr
a.b = (a cos φ )(b) = (a)(b cos φ )

Scalar product berlaku hukum komutatif

rr rr
a.b = b .a

Jika ditulis dalam vektor satuan, maka perkalian scalar :

rr
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
a.b = (ax i + a y ˆ + a z k ).(bxi + by ˆ + bz k )
j
j

Diperoleh hasil akhir sebagai berikut :

rr
a.b = ax bx + a y by + az bz
Menghasilkan vector : Vector Product
Dikenal sebagai : Cross Product

r r r
a xb =c
Dengan besar c adalah :

c = ab sin φ
r r
Besaran a x b

r r
ditulis a x b = 0 jika

r r
dan maksimum jika a ⊥ b

r r
a // b
r
Arah dari vektor ctegak lurus bidang yang berisi vektor
r

r
a dan b dikenal sebagai hukum tangan kanan.

r r
r r
b x a = −(a x b )
Penulisan dalam vektor satuan :

r r
ˆ
ˆ
a x b = (axiˆ + a y ˆ + az k ) x (bxiˆ + by ˆ + bz k )
j
j
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ax i x bx i =a x bx (i x i ) =0
ˆ
ˆ
ax i x by ˆ = axby (iˆ x ˆ) = a xby k
j
j
Hasil akhir :

r r
a x b = (a ybz − by az )iˆ + (azbx − bz ax ) ˆ + (axby − bx a y )kˆ
j
Cara mudah untuk perkalian silang dengan
mengunakan metode determinan

i

j

k

a x b = ax ay az
bx by by
Cara lain : reduksi matrix 3x3

2x2
Latihan soal : r

r
1 Dua buah vektor a dan b bertitik tangkap sama

r
saling mengapit dengan sudut α . Jika besar vektor a
r

a +b = 3 a −b
b
a+b
a2 +
dua kali vektor = dan b 2 + 2 ab cosα
, hitung
Jawab :
a − b = a 2 + b 2 − 2 ab cosα

α
!

a 2 + b 2 + 2 ab cos α = 3 a 2 + b 2 − 2 ab cos α

16 b 2 cos α=
10 b 2

α = 51, 320
2 Dua buah vektor yang besarnya 8 dan 15 satuan saling
mengapit dengan sudut 45. Hitung besar resultannya dan
sudut antara resultan dengan vektor pertama.
Jawab :
2
2
r = v1 + v2 + 2 v1v2 cos 450
r = 458, 7
r = 21, 4 satuan

Sudut antara resultan dengan vektor pertama dapat dicari
dengan 2 cara : dalil cosinus atau dalil sinus
Dalil Cosinus :

2
v2 = v12 + r 2 − 2v1r cos α

297, 7 = 342, 4 cos α ⇒ α =29,60
Dalil Sinus :

v2
r
=
sin α sin 1350
15(0, 707)
sin α =
⇒ α =29,7 0
21, 4
3 Diketahui 3 buah vektor

r
a = i − ˆ+ k
1 ˆ
3 j
4 ˆ
r
b = 1i − ˆ+ k
− ˆ
2 j
2 ˆ
r
c = i − ˆ− k
3 ˆ 1j
3 ˆ

r
Hitung besar vektor rr sudut antara vektor ini dengan sumbu z
r
r
r r dan
r

jika r = 2a + b −. cHitung juga sudut antara vektor a dan b!
Jawab :
r
ˆ
ˆ
r = (−2)i + ( −7) ˆ + (13) k ⇒ r = ( −2) 2 + ( −7) 2 + (13) 2 = 14,9 satuan
j
r
Sudut antara r
dengan sumbu z : men”dot” kan dengan vektor satuan
r r
ˆ ˆ
arah sumbu z.
r . k = ( − i .k +( − ˆ.k +(13) k .k
2) ˆ ˆ
7) j ˆ
r k

Sudut antara

cos γ =13 ⇒ cosφ=

13
⇒ φ=29.30
14.9

r
r
a dan bdiperoleh dengan men”dot”kan keduanya.

r r
a. b =1.( − +( −
1)
3).(− +4.(2)
2)
a b

cos φ =13

⇒ cosφ=

13
26 9

⇒ φ=31,80
4.Suatu vektor a dalam bidang xy mempunyai besar 5 satuan
dan arahnya 2520 terhadap sumbu x positif. Vektor b
mempunyai besar 4 satuan dan arahnya searah sumbu y.
Hitung besar perkalian titik dan perkalian silang kedua vektor
tersebut.
Jawab :
Sudut terkecil antara kedua vektor tersebut adalah:
2520 − 900 = 1620

Sehingga diperoleh :

r r
a . b = ab cos φ = (5)(4) cos162 0 =− satuan
19
r
r
a x b = ab sin φ = (5)(4) sin162 0 = 6,18 satuan
Soal Tugas
1. Dua buah vektor yang besarnya 5 dan 3
satuan membentuk sudut 60 sama lain.
Hitung resultan vektor-vektor tersebut!
Hitung pula selisih dua vektor tersebut!
2. Tiga buah vektor a, b dan c terletak pada
satu bidang dan mempunyai titik tangkap
yang sama. Besar vektor berturut-turut
adalah 30, 20 dan 40 satuan. Berapakah
besar sudut apit vektor a dan b agar resultan
nya besarnya sama dengan vektor c ?
3. Jumlah dua vektor adalah tiga kali vektor yang
lebih kecil. Jika vektor- vektor tersebut
membentuk sudut 60, berapakah
perbandingan kedua vektor tersebut ?
4. Hitung perkalian titik dan perkalian silang dari
dua vektor berikut ini :
a = 2i – 2j + 4k
b = i – 3j + 2k
5. a = 5,1i – 2,3j ; b = i ; c = -3,1i + 6,3j
Hitung resultan ketiga vektor tersebut dan
kemana arahnya?

More Related Content

What's hot

Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsialBab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsial
fekissombolayuk
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
unna_ahmad
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
SCHOOL OF MATHEMATICS, BIT.
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
wahyuddin S.T
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
Merah Mars HiiRo
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Kelinci Coklat
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
Ruth Dian
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
okti agung
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
Tri Wahyuni
 
Sistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahanSistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahan
gigi45
 
Vektor potensial
Vektor potensialVektor potensial
Vektor potensial
Millathina Puji Utami
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran barian11
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
amahamah4
 

What's hot (20)

Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsialBab v persamaan-diferensial-parsial
Bab v persamaan-diferensial-parsial
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
 
Teorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalahTeorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalah
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Sistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahanSistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahan
 
Vektor potensial
Vektor potensialVektor potensial
Vektor potensial
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
 

Viewers also liked

Penjelasan Vektor
Penjelasan VektorPenjelasan Vektor
Penjelasan Vektor
Hendro Yohanes
 
Pengantar vektor
Pengantar vektorPengantar vektor
Pengantar vektor
syugita
 
Perkalian vektor
Perkalian vektorPerkalian vektor
Perkalian vektor
Fendy Bleder
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Wicah
 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Rizky Islami
 
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektorPerkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor
Gita Setiawan
 

Viewers also liked (7)

Penjelasan Vektor
Penjelasan VektorPenjelasan Vektor
Penjelasan Vektor
 
Pengantar vektor
Pengantar vektorPengantar vektor
Pengantar vektor
 
Perkalian vektor
Perkalian vektorPerkalian vektor
Perkalian vektor
 
Penjumlahan Vektor
Penjumlahan VektorPenjumlahan Vektor
Penjumlahan Vektor
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
 
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektorPerkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor
 

Similar to Teori Graph : vektor

vektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.pptvektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.ppt
HendroSuhartono
 
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.pptvektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
YhoppyApriliansyahHi1
 
VEKTOR.pptx
VEKTOR.pptxVEKTOR.pptx
VEKTOR.pptx
joey552517
 
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptxPPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
deristysabrinaap
 
Pt 4 vektor-rev
Pt 4 vektor-revPt 4 vektor-rev
Pt 4 vektor-rev
lecturer
 
2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf
2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf
2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf
FitrianiSultan
 
Vektor
Vektor Vektor
Vektor
susantiaza1
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017
agusroma dhon
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
Riyan Supriadi Supriadi
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorBoy Baihaqy
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
Wiri Biri Green
 
PPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.pptPPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.ppt
Ananthaivan
 
Vektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptxVektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptx
DyahAyu580873
 
Vektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan VektorVektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan Vektor
Kelinci Coklat
 
Materi 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektorMateri 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektor
Danang Darmawan
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
Miftahulhusnah5
 
Vektor.ppt
Vektor.pptVektor.ppt
Vektor.ppt
khair10
 
1 vektor1 ok
1 vektor1 ok1 vektor1 ok
1 vektor1 ok
Mario Yuven
 

Similar to Teori Graph : vektor (20)

vektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.pptvektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.ppt
 
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.pptvektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
 
VEKTOR.pptx
VEKTOR.pptxVEKTOR.pptx
VEKTOR.pptx
 
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptxPPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
 
Pt 4 vektor-rev
Pt 4 vektor-revPt 4 vektor-rev
Pt 4 vektor-rev
 
2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf
2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf
2 Materi Besaran Skalar dan Vektor.pdf
 
Vektor
Vektor Vektor
Vektor
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
 
PPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.pptPPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.ppt
 
Vektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptxVektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptx
 
Vektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan VektorVektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan Vektor
 
Materi 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektorMateri 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektor
 
Stnurhudaya
StnurhudayaStnurhudaya
Stnurhudaya
 
Stnurhudayaa
StnurhudayaaStnurhudayaa
Stnurhudayaa
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Vektor.ppt
Vektor.pptVektor.ppt
Vektor.ppt
 
1 vektor1 ok
1 vektor1 ok1 vektor1 ok
1 vektor1 ok
 

More from Muhammad Martayuda

Uu no. 32 tahun 2002 tentang penyiaran
Uu no. 32 tahun 2002 tentang  penyiaranUu no. 32 tahun 2002 tentang  penyiaran
Uu no. 32 tahun 2002 tentang penyiaran
Muhammad Martayuda
 
Step by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporation
Step by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporationStep by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporation
Step by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporation
Muhammad Martayuda
 
Organisasi dan-arsitektur-komputer
Organisasi dan-arsitektur-komputerOrganisasi dan-arsitektur-komputer
Organisasi dan-arsitektur-komputerMuhammad Martayuda
 
Metode numerik-stmik-aub
Metode numerik-stmik-aubMetode numerik-stmik-aub
Metode numerik-stmik-aub
Muhammad Martayuda
 
Bab1 algoritma dan-bahasanya
Bab1 algoritma dan-bahasanyaBab1 algoritma dan-bahasanya
Bab1 algoritma dan-bahasanya
Muhammad Martayuda
 
Tabel pedanan
Tabel pedananTabel pedanan
Tabel pedanan
Muhammad Martayuda
 
Konversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimalKonversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimal
Muhammad Martayuda
 
Graph tak berarah_pertemuan_3_
Graph tak berarah_pertemuan_3_Graph tak berarah_pertemuan_3_
Graph tak berarah_pertemuan_3_Muhammad Martayuda
 
Aljabar linier-matriks1
Aljabar linier-matriks1Aljabar linier-matriks1
Aljabar linier-matriks1
Muhammad Martayuda
 
Aljabar linier : Notasi Matriks
Aljabar linier : Notasi MatriksAljabar linier : Notasi Matriks
Aljabar linier : Notasi Matriks
Muhammad Martayuda
 
Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks inversMuhammad Martayuda
 
Algoritma pencarian (searching algorithm)
Algoritma pencarian (searching algorithm)Algoritma pencarian (searching algorithm)
Algoritma pencarian (searching algorithm)Muhammad Martayuda
 
Algoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan Teks
Algoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan TeksAlgoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan Teks
Algoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan TeksMuhammad Martayuda
 

More from Muhammad Martayuda (20)

Uu no. 32 tahun 2002 tentang penyiaran
Uu no. 32 tahun 2002 tentang  penyiaranUu no. 32 tahun 2002 tentang  penyiaran
Uu no. 32 tahun 2002 tentang penyiaran
 
Step by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporation
Step by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporationStep by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporation
Step by-step -visual_basic_2008_express_edition_by__microsoft_corporation
 
Organisasi dan-arsitektur-komputer
Organisasi dan-arsitektur-komputerOrganisasi dan-arsitektur-komputer
Organisasi dan-arsitektur-komputer
 
Metode numerik-stmik-aub
Metode numerik-stmik-aubMetode numerik-stmik-aub
Metode numerik-stmik-aub
 
Bab1 algoritma dan-bahasanya
Bab1 algoritma dan-bahasanyaBab1 algoritma dan-bahasanya
Bab1 algoritma dan-bahasanya
 
Teori graph 1_2
Teori graph 1_2Teori graph 1_2
Teori graph 1_2
 
Tabel pedanan
Tabel pedananTabel pedanan
Tabel pedanan
 
Konversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimalKonversi bilangan desimal
Konversi bilangan desimal
 
Derajatgraf
DerajatgrafDerajatgraf
Derajatgraf
 
Spl
SplSpl
Spl
 
Matematika1bangrs
Matematika1bangrsMatematika1bangrs
Matematika1bangrs
 
Graph tak berarah_pertemuan_3_
Graph tak berarah_pertemuan_3_Graph tak berarah_pertemuan_3_
Graph tak berarah_pertemuan_3_
 
Bab 1-matriks
Bab 1-matriksBab 1-matriks
Bab 1-matriks
 
Aljabar linier-matriks1
Aljabar linier-matriks1Aljabar linier-matriks1
Aljabar linier-matriks1
 
Aljabar linier : Notasi Matriks
Aljabar linier : Notasi MatriksAljabar linier : Notasi Matriks
Aljabar linier : Notasi Matriks
 
Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks invers
 
Algoritma pencarian (searching algorithm)
Algoritma pencarian (searching algorithm)Algoritma pencarian (searching algorithm)
Algoritma pencarian (searching algorithm)
 
Algoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan Teks
Algoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan TeksAlgoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan Teks
Algoritma & Pemograman 1 : Pemrosesan Teks
 
15 integralisme versi 2 2
15 integralisme versi 2 215 integralisme versi 2 2
15 integralisme versi 2 2
 
Path dan sirkuit_pertemuan_4_
Path dan sirkuit_pertemuan_4_Path dan sirkuit_pertemuan_4_
Path dan sirkuit_pertemuan_4_
 

Teori Graph : vektor

  • 3. Mengikuti hukum : • Komutatif : r r r r a +b = b + a
  • 4. Assosiatif : r r r r r r ( a + b ) + c = a + (b + c )
  • 5. r Vektor b adalah vektor yang memiliki r besaran yang sama dengan vektor−b tetapi berlawanan arah, bila dijumlahkan akan menghasilkan : r r (b ) + (− b ) = 0
  • 6. Komponen vektor • merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem koordinat r Komponen vektor : a ax = a cos θ dan a y = a sin θ disebut komponen skalar atau komponen
  • 7. Penjumlahan vektor dengan komponen r r r r s = a + b , setiap komponen s sama dengan r r b komponen a + sx = x + x a b sy = y + y a b sz = z + z a b
  • 8. r Besar vektor a: a = a +a 2 x 2 y dan ax tan θ = ay r r Khusus untuk penjumlahan 2 vektor (a dan b), r besar vektors dapat dicari dengan rumus : s = a 2 + b 2 + 2ab cos θ Dalam perhitungan vektor dibutuhkan rumus trigonometri : Dalil cosinus : a 2 = b 2 + c 2 − 2 bc cos α b 2 = a 2 + c 2 − 2 ac cos β c 2 = a 2 + b 2 − 2 ab cos γ Dalil sinus : a b c = = sin α sin β sin γ
  • 9. Vektor satuan: Koordinat Kartesius Vektor satuan pada arah positif sumbu x, y dan z ˆ ˆ j diberi tanda : i , ˆ dan k
  • 10. r r Kita dapat tulis vektor a dan b sebagai berikut : r ˆ a = ax i + a y ˆ j r ˆ b = bxi + by ˆ j disebut komponen vektor
  • 11. Perkalian vektor : • Perkalian vektor dengan skalar : r Jika vektor a dikalikan dengan skalar s akan menghasilkan vektor baru dengan besar nilai r absolute s dengan arah a jika s positif,rdan berlawanan arah jika s negatif. Vektor a dibagi r dengan s berarti kita mengkalikan a dengan 1/s. • Perkalian vektor dengan vektor :  Menghasilkan skalar : Scalar Product Dikenal sebagai : Dot product
  • 12. Perkalian titik dan perkalian silang antar vektor satuan dalam koordinat kartesius : i.i=j.j=k.k=1 i.j=j.k=I.k=0 ixi=jxj=kxk=0 ixj=k; jxi=-k ixk=-j;kxi=j kxj=-i;jxk=i
  • 13. r r a.b =ab cos φ
  • 14. Dituliskan secara komponen bagian sebagai berikut : rr a.b = (a cos φ )(b) = (a)(b cos φ ) Scalar product berlaku hukum komutatif rr rr a.b = b .a Jika ditulis dalam vektor satuan, maka perkalian scalar : rr ˆ ˆ ˆ ˆ a.b = (ax i + a y ˆ + a z k ).(bxi + by ˆ + bz k ) j j Diperoleh hasil akhir sebagai berikut : rr a.b = ax bx + a y by + az bz
  • 15. Menghasilkan vector : Vector Product Dikenal sebagai : Cross Product r r r a xb =c Dengan besar c adalah : c = ab sin φ r r Besaran a x b r r ditulis a x b = 0 jika r r dan maksimum jika a ⊥ b r r a // b
  • 16. r Arah dari vektor ctegak lurus bidang yang berisi vektor r r a dan b dikenal sebagai hukum tangan kanan. r r r r b x a = −(a x b )
  • 17. Penulisan dalam vektor satuan : r r ˆ ˆ a x b = (axiˆ + a y ˆ + az k ) x (bxiˆ + by ˆ + bz k ) j j ˆ ˆ ˆ ˆ ax i x bx i =a x bx (i x i ) =0 ˆ ˆ ax i x by ˆ = axby (iˆ x ˆ) = a xby k j j Hasil akhir : r r a x b = (a ybz − by az )iˆ + (azbx − bz ax ) ˆ + (axby − bx a y )kˆ j
  • 18. Cara mudah untuk perkalian silang dengan mengunakan metode determinan i j k a x b = ax ay az bx by by
  • 19. Cara lain : reduksi matrix 3x3 2x2
  • 20. Latihan soal : r r 1 Dua buah vektor a dan b bertitik tangkap sama r saling mengapit dengan sudut α . Jika besar vektor a r a +b = 3 a −b b a+b a2 + dua kali vektor = dan b 2 + 2 ab cosα , hitung Jawab : a − b = a 2 + b 2 − 2 ab cosα α ! a 2 + b 2 + 2 ab cos α = 3 a 2 + b 2 − 2 ab cos α 16 b 2 cos α= 10 b 2 α = 51, 320
  • 21. 2 Dua buah vektor yang besarnya 8 dan 15 satuan saling mengapit dengan sudut 45. Hitung besar resultannya dan sudut antara resultan dengan vektor pertama. Jawab : 2 2 r = v1 + v2 + 2 v1v2 cos 450 r = 458, 7 r = 21, 4 satuan Sudut antara resultan dengan vektor pertama dapat dicari dengan 2 cara : dalil cosinus atau dalil sinus Dalil Cosinus : 2 v2 = v12 + r 2 − 2v1r cos α 297, 7 = 342, 4 cos α ⇒ α =29,60 Dalil Sinus : v2 r = sin α sin 1350 15(0, 707) sin α = ⇒ α =29,7 0 21, 4
  • 22. 3 Diketahui 3 buah vektor r a = i − ˆ+ k 1 ˆ 3 j 4 ˆ r b = 1i − ˆ+ k − ˆ 2 j 2 ˆ r c = i − ˆ− k 3 ˆ 1j 3 ˆ r Hitung besar vektor rr sudut antara vektor ini dengan sumbu z r r r r dan r jika r = 2a + b −. cHitung juga sudut antara vektor a dan b! Jawab : r ˆ ˆ r = (−2)i + ( −7) ˆ + (13) k ⇒ r = ( −2) 2 + ( −7) 2 + (13) 2 = 14,9 satuan j r Sudut antara r dengan sumbu z : men”dot” kan dengan vektor satuan r r ˆ ˆ arah sumbu z. r . k = ( − i .k +( − ˆ.k +(13) k .k 2) ˆ ˆ 7) j ˆ r k Sudut antara cos γ =13 ⇒ cosφ= 13 ⇒ φ=29.30 14.9 r r a dan bdiperoleh dengan men”dot”kan keduanya. r r a. b =1.( − +( − 1) 3).(− +4.(2) 2) a b cos φ =13 ⇒ cosφ= 13 26 9 ⇒ φ=31,80
  • 23. 4.Suatu vektor a dalam bidang xy mempunyai besar 5 satuan dan arahnya 2520 terhadap sumbu x positif. Vektor b mempunyai besar 4 satuan dan arahnya searah sumbu y. Hitung besar perkalian titik dan perkalian silang kedua vektor tersebut. Jawab : Sudut terkecil antara kedua vektor tersebut adalah: 2520 − 900 = 1620 Sehingga diperoleh : r r a . b = ab cos φ = (5)(4) cos162 0 =− satuan 19 r r a x b = ab sin φ = (5)(4) sin162 0 = 6,18 satuan
  • 24. Soal Tugas 1. Dua buah vektor yang besarnya 5 dan 3 satuan membentuk sudut 60 sama lain. Hitung resultan vektor-vektor tersebut! Hitung pula selisih dua vektor tersebut! 2. Tiga buah vektor a, b dan c terletak pada satu bidang dan mempunyai titik tangkap yang sama. Besar vektor berturut-turut adalah 30, 20 dan 40 satuan. Berapakah besar sudut apit vektor a dan b agar resultan nya besarnya sama dengan vektor c ?
  • 25. 3. Jumlah dua vektor adalah tiga kali vektor yang lebih kecil. Jika vektor- vektor tersebut membentuk sudut 60, berapakah perbandingan kedua vektor tersebut ? 4. Hitung perkalian titik dan perkalian silang dari dua vektor berikut ini : a = 2i – 2j + 4k b = i – 3j + 2k 5. a = 5,1i – 2,3j ; b = i ; c = -3,1i + 6,3j Hitung resultan ketiga vektor tersebut dan kemana arahnya?