SlideShare a Scribd company logo
1
TEKNIK NEGOSIASI
RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN
SECEPAT KILAT
Nama : Inna Triwahyuni
Ruang : 306
Npm : 1434021253
Dosen : Dr. Eddy Sanusi, SE, MM
Pengarang Buku : Sudiana Handika
Universitas Krisnadwipayana
2
1
APA ITU LOBI DAN NEGOSIASI?
A. Memahami Lobi dan Negosiasi
Sebagai makhluk sosial, manusia niscaya melakukan lobi (lobbying) dan
negosiasi (negotiation) dalam keadaan tertentu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Lobi dan negosiasi selalu melibatkan dua atau lebih pihak yang
berhubungan dengan maksud dan tujuan masing-masing. Agar pihak-pihak
tersebut dapat berinteraksi dan berkomunikasi hingga mencapai tujuannya,
diperlukan kepandaian melakukan hobi dan bernegosiasi.
Pada dasarnya, lobi dan negosiasi tidak jauh berbeda. Keduanya saling
berhubungan dan bahkan sulit dipisahkan satu sama lain dalam suatu kondisi.
Dilihat dari cara melakukannya, lobi dan negosiasi sama-sama merupakan
suatu upaya pendekatan dan tindakan memengaruhi orang lain, individu
maupun kelompok yang dilaksanakan pihak satu terhadap lainnya.
Sebagaimana dikatakan oleh A.B. Susanto, lobi adalah usaha yang
dilaksanakan untuk memengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar
terbentuk sudut pandang positif terhadap topik lobi. Dengan demikian, lobi
diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan.
Sementara itu, pengertian negosiasi adalah aktivitas komunikasi dua pihak
atau lebih yang berbeda kepentingan dan dilaksanakan untuk mencapai
kesepakatan. Dalam kamus Oxford Dictionary, negosiasi didefinisikan sebagai
pembicaraan terhadap orang lain dengan maksud mencapai kompromi atau
kesepakatan untuk mengatur atau mengemukakan.
3
Lobi pada ummunya dilaksanakan dalam nuansa yang bersifat nonformal.
Adapun negosiasi biasanya bersifat lebih formal dan mengikat. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya kontrak, perjanjian, serta kesepakatan di atas
kertas (memorandum of understanding) sebagai hasil dari negosiasi.
B. Tujuan serta Fungsi Lobi dan Negosiasi
Lobi dilakukan dengan tujuan memengaruhi orang lain agar menyetujui
atau sependapat dengan pelobi. Lewat tujuan ini, pelobi dapat mengambil
manfaat dari hasil lobi. Sementara itu, negosiasi memiliki tujuan mencari dan
menemukan kesepakatan antara dua pihak atau lebih. Dengan demikian,
masing-masing pihak dapat mengambil manfaat dari hasil negosiasi.
Melalui negosiasi, masing-masing pihak yang berbeda kepentigan
berupaya menemukan kesepahaman, yaitu sama-sama terhindarkan dari
kerugian atau kekalahan. Bahkan, pihak-pihak yang terlibat berupaya untuk
mencapai kemenangan bersama (win-win solution).
1. Fungsi Lobi
Mengacu pada fungsinya, lobi dilakukan atas dasar memengaruhi
kalangan tertentu, entah itu individu, lembaga, organisasi, ataupun
pemerintah. Apabila seseorang atau kelompok sedang mempunyai
kepentingan yang harus melibatkan pihak-pihak terkait, maka lobi
berfungsi sebagai jalan memberitahukan kepentingan tersebut serta
memengaruhi pihak-pihak tersebut supaya menerima atau bahkan
membukakan jalan – bila diperlukan. Misalnya, sebuah perusahaan hendak
4
melakukan suatu proyek dan membutuhkan persetujuan berupa izin atau
dana. Maka, dalam hal ini dilakukan hobi agar pihak terkait menyetujui.
Dalam konteks organisasi, lobi berfungsi sebagai jalan membangun
hubungan (koalisi) antarorganisasi. Melalui cara ini, beberapa organisasi
yang terlibat memiliki kesempatan untuk mewujudkan kepentingan
bersama.
Lobi dalam ranah ini berfungsi untuk memengaruhi keputusan para
pemangku kebijakan (pemerintah atau wakil rakyat) sehingga
menguntungkan pelobi yang diutus oleh organisasi.
Dalam konteks bisnis, fungsi lobi tidak jauh berbeda dengan lobi pada
organisasi. Selain bersifat memengaruhi, lobi juga dilakukan sebagai
kontak terhadap orang-orang tertentu yang dianggap mampu melindungi
kepentingan bisnis.
Dalam dunia politik, lobi berfungsi sebagai usaha memengaruhi satu
sama lain yang berkaitan dengan kepentingan politik masing-masing
pihak.
Dengan demikian, lobi berfungsi sebagai penjagaan ataupun bentuk
upaya mewujudkan kepentingan di ranah individu, kelompok, organisasi,
lembaga, instansi, dan sebagainya.
2. Fungsi Negosiasi
Fungsi dari negosiasi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan lobi.
Negosiasi juga berfungsi sebagai jalan untuk memengaruhi pihak-pihak
tertentu yang terlibat di dalamnya. Hanya saja, negosiasi lebih
5
menekankan pemenuhan kesepakatan di antara pihak-pihak yang
berseberangan. Dengan kata lain, negosiasi memiliki fungsi untuk
menemukan jalan tengah yang sebisa mungkin menguntungkan semua
pihak.
Jadi berdasarkan pengertiannya, negosiasi berfungsi sebagai media
berunding atau tawar-menawar untuk mendapatkan suatu kesepakatan
bersama bagi pihak-pihak yang terlibat. Lebih dari itu, negosiasi berfungsi
sebagai sarana mencari perdamaian manakala terjadi konflik. Artinya,
negosiasi merupakan solusi untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah
yang dialami oleh beberapa pihak.
Dalam komunikasi bisnis, negosiasi bersifat wajib. Sebab, dunia bisnis
identik dengan kerjasama saling menguntungkan. Dengan negosiasi akan
terjalin kerjasama yang melahirkan transaksi bersifat mendukung
perkembangan perekonomian.
C. Prinsip Dasar Lobi dan Negosiasi
Lobi dan negosiasi pada dasarnya merupakan bentuk komunikasi yang
harus ditempuh oleh pihak-pihak tertentu demi mencapai suatu tujuan. Karena
itulah di dalam lobi dan negosiasi diperlukan teknik komunikasi yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan.
Pelobi dan negosiator berkewajiban memerhatikan prinsip-prinsip penting
dan mendasar. Prinsip dasar dalam melakukan lobi dan negosiasi dapat
diuraikan seperti berikut.
6
1. Menekankan Prinsip Saling Menguntungkan
Pelobi dan negosiator harus menyadari hal ini secara mutlak sebelum
melangkah pada tahap pelaksanaan lobi dan negosiasi. Pelaku harus
memahami bahwa lobi dan negosiasi dilakukan demi kepentingan bersama
serta untuk menjembatani masing-masing pihak yang berkepentingan.
2. Penguasaan terhadap Teknik dan Strategi
Lobi tidak bisa dilakukan tanpa memerhatikan etika. Hal ini yang sama
juga berlaku dalam melakukan negosiasi. Keduanya – baik dilakukan
sebagai satu kesatuan maupun lobi menjadi langkah awal untuk melakukan
negosiasi – memerlukan teknik, taktik, dan strategi tertentu.
3. Menggunakan Prinsip Komunikasi yang Tepat
Seperti yang sudah disinggung, lobi dan negosiasi adalah komunikasi
dua arah. Di dalamnya, komunikasi yang efektif sangat penting untuk
dilakukan.
4. Menyadari Posisi dan Pandai Menempatkan Diri
Seorang pelobi dan negosiator ulung sudah pasti menyadari posisi
dirinya saat melakukan tugas. Ia memahami posisi atau kedudukannya
serta mampu menempatkan diri. Lebih dari itu, ia juga memahami posisi
lawan bicara. Melalui cara ini, ia dapat lebih bijaksana dalam menghadapi
lawan bicara atau pihak yang dilobi atau diajak bernegosiasi.
5. Memahami Situasi, Kondisi, Kekuatan, serta Kelemahan
Prinsip ini harus dipatuhi sebelum lobi dan negosiasi dilakukan.
Apabila hendak melakukan pelobian, anda wajib mengetahui kondisi diri
7
sendiri atau lembaga yang mengutus untuk melakukan lobi. Apakah situasi
dan kondisi dapat mendukung untuk menyukseskan suatu lobi? Bagaimana
kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau lembaga anda?
Jika hal semacam itu sudah dipahami maka akan melahirkan
pandangan dan keputusan sehingga menghasilkan langkah-langkah yang
nantinya dapat diambil.
6. Mengetahui dan Memutuskan Waktu yang Tepat
Sebagaimana diketahui bersama, baik lobi atau negosiasi merupakan
salah satu upaya mencari solusi dari suatu persoalan dengan menggunakan
jalan komunikasi.
7. Merancang Strategi untuk Melakukan Lobi dan Negosiasi
Di antara prinsip yang tidak boleh dilupakan adalah berusaha
merancang strategi agar lobi dan negosiasi berjalan secara terencana,
efektif, dan sukses. Salah satu cara merancang strategi lobi dan negosiasi
ialah dengan membuat perencanaan secara matang tentang hal-hal apapun
yang akan dilakukan ketika proses lobi dan negosiasi dilakukan.
D. Teknik Melakukan Lobi dan Negosiasi
1. Mempersiapkan Diri
2. Menganalisis Opini yang Sudah Terbentuk
3. Menentukan Lawan dan Dukungan
4. Melakukan Koalisi
5. Menetapkan Tujuan
8
6. Melakukan Analisis terhadap Kasus
7. Mengembangkan Kasus
8. Memperhitungkan Media Komunikasi
9. Menjaga Fleksibilitas
9
2
MEMENGARUHI ORANG LAIN
A. Mengenal Beragam Gaya Memengaruhi Orang Lain
Dalam pergaulan sosial yang melingkupi semua aktivitas manusia, sikap
saling memengaruhi satu sama lain tidak dapat dihindarkan. Di dalam
keluarga, organisasi, lembaga, dan kelompok; serta sebagai pemimpin atau
bawahan; potensi individu memengaruhi satu sama lain adalah sebuah
keniscayaan.
Setiap orang – dengan watak dan kepentingan yang berbeda – pasti
membutuhkan orang lain. Karena itulah tindakan memengaruhi orang lain
dilakukan.
Melalui segenap kemampuan yang dimiliki, mulai dari kemampuan verbal,
gaya bicara, cara berkomunikasi, serta bahasa tubuh, manusia sepanjang
hidupnya bisa dipastikan melakukan serangkaian tindakan memengaruhi orang
lain. Secara khusus, setiap profesi yang digeluti oleh individu memiliki gaya-
gaya tertentu dalam melakukan tindakan dan langkah-langkah persuasi, yaitu
memengaruhi dan meyakinkan lawan bicara, baik itu kelompok tertentu
maupun orang lain pada umumnya.
Macam-macam gaya yang lazim dilakukan manusia untuk memengaruhi
sesamanya berikut ini.
1. Gaya Katalisator
Gaya ini merupakan pembawaan atau karakter yang memang ada pada
orang tertentu.
10
2. Gaya Pragmatis
Gaya ini memiliki kecenderungan dilakukan oleh orang yang memiliki
posisi kuat. Ciri-ciri gaya pragmatis pada umumnya dilakukan dengan
mengedepankan hasil dari pada proses. Gaya pragmatis terlalu bergantung
pada posisi atau kekuatan. Ketika seseorang telah kehilangan posisi dan
kekuatannya, ia tidak akan lagi bisa melakukan pemaksaan karena sudah
kehilangan kedudukannya.
3. Gaya Strategis
Gaya ini merupakan seni memengaruhi orang lain dengan penguasaan
sepenuhnya terhadap kecakapan berbicara dan mendengarkan sekaligus.
4. Gaya Analis
Gaya ini menitikberatkan pada fakta dan logika yang disertai analisis.
Gaya analisis biasanya lebih mudah diterapkan pada orang-orang yang
setara secara kemampuan ataupun memiliki kecenderungan sama terhadap
cara memengaruhi.
5. Gaya Idealis
Seseorang dengan gaya ini cenderung tegas dalam menyampaikan
gagasan-gagasannya. Seorang idealis biasanya tidak patah arang dalam
mewujudkan nilai-nilai ideal universal dalam lingkungannya.
6. Gaya Preservasionis
Seseorang yang menggunakan gaya preservasionis bisa dipastikan
memiliki posisi jelas dalam lingkungan sosialnya. Gaya preservasionis
11
sering kali berjalan efektif bilamana seseorang dianggap mampu dan
berpengalaman oleh lingkungan sosialnya serta dipercaya sebagai panutan.
B. Bagaimana Memengaruhi Orang Lain?
Pada hampir semua lini kehidupan, setiap orang pasti mendambakan
hubungan yang nyaman satu sama lain. Hubungan yang nyaman tentu
menjadikan komunikasi berjalan lancar. Dari situ pula aktivitas memengaruhi
mudah dilakukan.
Harus diakui bahwa tidak mudah atau bahkan mustahil memengaruhi
orang lain tanpa memerhatikan lebih jauh karakter-karakter mendasar dari
manusia yang bersifat naluriah.
Dengan demikian, apabila ingin memengaruhi orang lain, Anda harus
bersedia tidak mementingkan diri sendiri. Tentu saja Anda memiliki
kepentingan terhadap mereka.
Berikut adalah hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan agar Anda dapat
memengaruhi orang lain.
1. Empati
Manusia memiliki sifat naluriah untuk menyukai orang lain yang
mampu memahami. Karena itulah sikap empati adalah hal mendasar yang
harus dikedepankan dalam pergaulan sosial.
12
2. Pujian
Sangat sulit menemukan orang yang suka dicela dan dimaki. Setiap
orang lebih suka mendapatkan pujian daripada cacian. Begitu pula setiap
orang lebih mengharapkan perhatian daripada cercaan.
3. Antusias
Salah satu landasan seseorang melangkah dan melakukan sesuatu ialah
adanya semangat di dalam jiwanya. Tanpa hal itu, mustahil seseorang
mencapai hasil dari sesuatu yang dilakukan.
4. Manfaat
Diakui atau tidak, seseorang dalam berbuat mengharapkan manfaat
dari sesuatu yang dilakukannya. Ia menginginkan imbalan yang setimpal
atau bahkan lebih besar dari setiap perbuatannya.
5. Keteladanan
Harus diakui, manusia lebih menyukai orang yang selaras antara
perkataan dan perbuatan daripada kata-kata dan sikap yang tidak
konsisten. Keselarasan menunjukkan kejujuran. Sebaliknya, sikap tidak
konsisten mengisyaratkan ketidakjujuran. Anda pasti menyukai orang
yang membuktikan perkataan dengan perbuatan daripada hanya berbicara
atau menggurui tanpa memberikan bukti. Itulah esensi penting dari
keteladanan. Dalam hal ini, keteladanan adalah modal utama agar orang
lain terpengaruh dengan Anda.
13
6. Kelembutan
Bersikap kasar terhadap orang lain sangat cepat memberikan rasa tidak
nyaman. Apalagi jika sikap itu dilakukan dengan memaksa, terang-
terangan, dan menggurui. Setiap orang pada dasarnya menyukai kata-kata
dan tingkah laku yang halus karena hal itu mencerminkan budi pekerja.
Seseorang akan merasa risih dengan paksaan dan tidak betah mengetahui
dirinya secara terang-terangan dipengaruhi. Ia juga pasti akan mengalami
kejenuhan terhadap orang lainnya yang lebih banyak menggurui.
C. Prinsip-Prinsip Memengaruhi Orang Lain
Selain gaya dan kecenderungan dalam memengaruhi, terdapat pula
prinsip-prinsip dasar yang melekat pada hamper semua orang saat berinteraksi
dalam kerangka saling memengaruhi satu sama lain.
Robert Cialdini – seorang psikolog kenamaan – memaparkan prinsip dasar
penyebab seseorang memengaruhi orang lain. Dalam teorinya, Robert
memaparkan kecenderungan yang biasa dilakukan seseorang dalam
menancapkan pengaruhnya terhadap orang lain. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan uraian mengenai prinsip-prinsip berikut.
1. Prinsip Kesukaan (Liking)
Prinsip ini mengandalkan kesukaan yang relatif sama pada setiap
orang. Ketika dua orang atau lebih memiliki beberapa kesamaan mengenai
hal-hal yang disukai, maka mereka dapat dengan mudah saling
14
memengaruhi. Kesukaan ini pada akhirnya akan melahirkan kedekatan,
cepat empati, antusias, dan sebagainya.
2. Prinsip Timbal Balik (Reciprocity)
Setiap orang menyukai kebaikan dengan beragam bentuknya, entah itu
berupa sikap ramah, mengayomi, atau memberi sesuatu yang berarti. Jika
mau berbuat baik maka Anda pun akan mendapatkan perlakuan
menyenangkan dari orang lain. Oleh karena itu, kebaikan adalah senjata
yang sangat ampuh untuk memengaruhi orang lain.
3. Prinsip Kebersamaan (Social Proof)
Dalam suatu kelompok sosial, organisasi, lembaga, atau kegiatan-
kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih, selalu ada nilai yang
dijunjung bersama, yaitu kebersamaan. Prinsip inilah yang memudahkan
banyak orang untuk meningkatkan persatuan dan jalinan kerjasama. Lewat
kebersamaan, seseorang merasa memiliki serta mau mengemban tanggung
jawab. Lewat kebersamaan pula seseorang menjadi mudah terpengaruh.
4. Prinsip Komitmen (Commitment and Consistency)
Komitmen pada dasarnya bersifat mengikat dan melahirkan
konsekuensi tertentu bagi orang yang menjaga atau justru melanggarnya.
Jika seseorang menjaga komitmen maka ia tentu akan merasa manfaatnya.
Sebaliknya, orang dan yang melanggar akan menerima akibat dari
tindakannya. Orang yang menjaga komitmen berarti memiliki konsistensi.
15
5. Prinsip Otoritas (Authority)
Suatu keahlian adalah bukti bahwa seseorang memiliki sebuah otoritas.
Orang yang mempunyai keahlian dan dengan itu menjalin hubungan sosial
pada dasarnya memiliki peluang untuk memengaruhi. Otoritas pada
dirinya sebagai seorang ahli adalah modal utama untuk mendapatkan
tempat di hati dan pikiran orang lain.
Karena itulah banyak orang yang secara sadar menunjukkan keahlian
mereka semata-mata demi mendapatkan perhatian khalayak.
6. Prinsip Keterbatasan (Scarcity)
Prinsip keterbatasan pada umumnya digunakan oleh pihak-pihak yang
bergelut di dunia bisnis dan perdagangan karena memang sangat jitu untuk
memengaruhi orang lain. Mereka cenderung menampakkan batas-batas
waktu dan harga diri barang yang dijual agar orang lain cepat tertarik.
Secara bersamaan, hal itu diiringi pula dengan manfaat yang dapat
diperoleh oleh mitra bisnis atau pelanggan.
D. Teknik Memengaruhi Orang Lain
Karena sudah menjadi naluri manusia untuk membutuhkan sesamanya,
setiap orang melakukan tindakan saling memengaruhi. Hal itu dilakukan demi
mewujudkan berbagai kepentingan dan harapan. Tindakan, strategi, dan
upaya-upaya memengaruhi terus digerakkan.
Salah satu pakar tersebut adalah Gary Yukl, seorang professor dari
University at Albany, Amerika Serikat. Pada tahun 1992, ia mengembangkan
16
penelitiannya lewat metode Influence Behavior Questionnaire (IBQ). Metode
IBQ memformulasikan sembilan strategi dan teknik memengaruhi orang lain,
sebagaimana diuraikan berikut ini.
1. Rational Persuasion
Strategi ini ialah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan
argument yang logis dan rasional. Sebagai contoh, seorang dokter member
nasihat kepada pasien yang merupakan perokok berat.
2. Inspiration Appeals Tactics
Strategi ini adalah siasat meminta ide atau proposal untuk
membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person atau lawan
bicara. Contoh nyata penerapan strategi ini adalah seorang menteri yang
membawahi departemen komunikasi dan informasi. Ia membuka
kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide
mengenai konsep pengembangan e-government di suatu negara.
3. Consultation Tactics
Strategi ini dijalankan ketika seseorang meminta sasaran untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diagendakan. Misalnya, menteri
komunikasi dan informasi kembali berkonsultasi kepada seluruh
komunitas IT di suatu negara dalam rangka mengajak mereka
berpartisipasi aktif untuk mengimplementasikan cetak biru e-government
yang telah diproduksi oleh departemennya.
17
4. Ingratiation Tactics
Strategi ini adalah suatu siasat dimana Anda berusaha untuk membuat
target pearson merasa senang dan tenteram sebelum mengajukan
permintaan yang sebenarnya.
5. Personal Appeals Tactics
Strategi ini dijalankan ketika seseorang berusaha memengaruhi sasaran
dengan landasan hubungan persahabatan atau hal-hal yang bersifat
personal.
6. Exchange Tactics
Strategi ini sebenarnya mirip dengan personal appeal tactics. Namun,
sifat exchange tactics bukan semata-mata didasarkan pada hubungan
personal, tetapi lebih karena adanya proses pertukaran pemahaman
terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dan sebagainya antara seseorang
dengan target pearson.
7. Coalition Tactics
Strategi ini merupakan suatu siasat dimana seseorang berkoalisi dan
meminta bantuan pihak lain untuk memengaruhi target pearson. Strategi
ini berorientasi kemenangan karena jumlah pengikut sangat menentukan
keberhasilan siasat ini.
8. Pressure Tactics
Dalam menjalankan strategi ini, seseorang memengaruhi target
pearson dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Contoh
18
pressure tactics adalah seorang komandan pasukan yang member ancaman
penurunan pangkat jika prajuritnya mengulangi kesalahan serupa.
9. Legitimizing Tactics
Strategi ini merupakan suatu siasat dimana Anda menggunakan
otoritas dan kedudukan untuk memengaruhi target pearson. Presiden yang
memerintahkan seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-
undang atau kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum
pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
19
3
KUNCI SUKSES MELAKUKAN LOBI, NEGOSIASI, DAN
MEMENGARUHI ORANG LAIN
A. Memahami Prinsip Komunikasi
Seorang pakar komunikasi dalam negeri bernama Deddy Mulyana
merumuskan beberapa prinsip komunikasi yang ia temukan dalam proses
komunikasi manusia. Di dalam bukunya berjudul Ilmu Komunikasi; Sebuah
Pengantar, prinsip-prinsip tersebut dirumuskan sebagai berikut.
1. Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik
Manusia menggunakan simbol atau lambang tertentu untuk memahami
dan menunjuk sesuatu, baik melalui kata-kata, perilaku, maupun objek
yang telah disepakati bersama.
2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Apa pun yang dilakukan seseorang bisa jadi dimaknai sebagai
komunikasi oleh orang lain, meskipun sebenarnya tidak dimaksudkan
untuk itu. Aspek nonverbal seperti gerakan tubuh dan ekspresi wajah
sangat mungkin dianggap komunikasi oleh orang lain.
3. Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Hubungan
Komunikasi terhadap pihak lain selalu mencerminkan isi (materi) dan
dimensi hubungan (pelaku). Adapun dimensi hubungan dapat ditentukan
dari cara mengatakan, isyarat, serta perilaku nonverbal lainnya.
20
4. Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan
Proses komunikasi bisa terjadi begitu saja, mulai dari yang tidak
direncanakan (kesengajaan rendah) hingga terencana (membuat janji,
menyusun strategi, menentukan tempat, membangun harapan, dan
sebagainya).
5. Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan dalam komunikasi cenderung bergantung pada ruang,
waktu, serta psikologi.
6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Perilaku komunikasi melahirkan efek tertentu bagi pelakunya. Anda
bisa memperkirakan dengan melihat pola hubungan pelaku komunikasi
dan cara mereka berkomunikasi. Sebab, baik tertulis maupun tidak,
komunikasi terikat dengan aturan dan tata krama.
7. Komunikasi Bersifat Sistematis
Pelaku komunikasi pasti membawa kondisi internal dan eksternal
masing-masing. Contoh kondisi internal ialah seseorang yang terpengaruh
oleh budaya, adat-istiadat, pengalaman, dan pendidikan. Adapun kondisi
eksternal meliputi pilihan kata, isyarat, suasana, ruang, cahaya, dan
sebagainya.
21
8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya maka Komunikasi
Kian Efektif
Jika dua orang atau lebih berkomunikasi dengan latar belakang yang
sama maka mereka kian mudah untuk memahami hal-hal yang
dikomunikasikan.
9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
Disebut komunikasi apabila melibatkan respons atau tanggapan
sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan telah diterima dan dimengerti.
10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Komunikasi pada dasarnya memiliki sifat berkesinambungan atau
terus-menerus, meskipun bisa diatasi kapan dimulai dan diakhiri.
11. Komunikasi Bersifat Irreversible
Komunikasi bersifat irreversible atau implikasi dari komunikasi
sebagai suatu proses yang selalu berubah. Efek komunikasi tidak bisa
dihilangkan sama sekali.
12. Komunikasi Bukan Merupakan Obat Mujarab untuk Menyelesaikan
Berbagai Masalah
Komunikasi bukanlah panasea atau obat mujarab sehingga diperlukan
cara lain untuk menyelesaikan masalah, misalnya langkah-langkah
struktural. Jadi, agar komunikasi berjalan efektif maka masalah structural
harus diatasi.
22
B. Memahami Seni Komunikasi
Kunci utama dalam komunikasi efektif adalah memahami esensi
komunikasi itu sendiri. Artinya, komunikasi tidak hanya dimaknai sebatas
media pergaulan sehari-hari antarsesama manusia. Komunikasi lebih dari itu,
yakni seni yang di dalamnya mengandung nilai-nilai keindahan dimana jika
dipelajari lebih jauh akan mengandung banyak manfaat.
Komunikasi yang baik pada dasarnya melibatkan semua unsur di dalam
diri manusia, baik verbal maupun nonverbal. Selain dengan berbicara (verbal),
komunikasi juga sering kali melibatkan panca indra (non-verbal). Dalam hal
ini, masing-masing indra harus benar-benar diperhatikan demi mewujudkan
komunikasi yang baik. Dalam berbicara, seseorang sudah pasti melibatkan
mata, telinga, dan terkadang tangan. Hal tersebut berlaku, terutama dalam
komunikasi antarpribadi (interpersonal communication).
Perhatikan uraian selengkapnya mengenai seni komunikasi yang baik
berikut ini.
1. Seni Melihat
Lihatlah lawan bicara dan tunjukkan bahwa pandangan Anda
mendukung topik yang tengah dibahas. Dengan cara ini, lawan bicara akan
semakin tertarik terhadap materi pembicaraan. Para negosiator sering kali
memfokuskan pandangan pada lawan bicaranya sampai benar-benar
terpengaruh terhadap diri mereka.
23
2. Seni Senyuman
Hal yang sama juga terjadi dalam proses negosiasi dan memengaruhi
orang lain. Sebagai negosiator, dengan senyuman yang sesekali
ditunjukkan dalam pembicaraan, Anda menjadikan proses negosiasi tak
terlalu menekan. Lawan bicara akan sepenuh hati menyimak dan berusaha
memahami materi yang Anda sampaikan. Jadi, tidak diragukan lagi bahwa
senyum adalah trik jitu dalam menjalin komunikasi.
3. Seni Mendengarkan
Menjadi pendengar yang baik termasuk salah satu kunci keberhasilan
komunikasi. Lawan bicara tentu merasa dihargai manakala Anda
menyimak pembicaraannya dengan sepenuh hati. Dalam hal ini, seni
mendengarkan adalah perpaduan dari mendengar, melihat, serta sesekali
melemparkan senyuman.
4. Seni Memahami
Seni memahami adalah benar-benar menaruh perhatian serta meresapi
hal-hal yang disampaikan orang lain. Jadi, pastikan Anda berusaha
memahami lawan bicara dengan sepenuh hati.
5. Seni Bertanya
Bertanya dilakukan bukan semata-mata karena Anda tidak mengerti,
tetapi juga sebagai langkah untuk menjaga komunikasi tetap berlangsung
dua arah.
24
6. Seni Menjawab
Jawablah pertanyaan lawan bicara dengan tepat, benar, singkat, serta
tanpa tidak betele-tele atau berputar-putar. Hal tersebut merupakan seni
menjawab pertanyaan dengan baik. Jika tidak mampu menjawab dengan
benar, lebih baik Anda mengatakan sejujurnya daripada menjawab secara
asal-asalan.
7. Seni Kejutan
Memberikan kejutan di tengah-tengah pembicaraan, akan membuat
lawan bicara bersemangat sekaligus meningkatkan harga dirinya. Kejutan
bisa dilakukan dengan cara memberikan pujian ataupun membenarkan
secara terang-terangan mengenai apa yang dikemukakan lawan bicara.
8. Seni Mengakui
Seseorang tentu merasa senang manakala orang lain mengakui sesuatu
yang dibicarakannya benar-benar brilian. Bila perlu, Anda dapat
menampakkan ekspresi kekaguman agar ia menyukai Anda. Anda perlu
mengakui serta memberi apresiasi terhadap keberhasilan lawan bicara
mereka dalam profesi apa pun yang dijalani.
9. Seni Menutup
Ketika pembicaraan telah selesai, Anda mesti menutup pembicaraan
dengan meninggalkan rasa senang kesan menyenangkan terhadap lawan
bicara.
25
C. Membangun Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif bisa mendapatkan pengertian, kesenangan,
meningkatkan hubungan sosial, serta memperoleh hal-hal positif lainnya. Pada
intinya, baik pesan dari komunikator maupun komunikasi dapat tersampaikan
secara berkesinambungan.
Unsur terpenting dari komunikasi pada hakikatnya bukanlah apa yang
hendak dikatakan (baik secara lisan maupun tulisan), melainkan lebih pada
siapa yang menyampaikan serta bagaimana pesan tersebut disampaikan. Hal
ini bukan berarti komunikator lebih penting daripada materi atau pesan.
Kedudukan penyampai (komunikator), penerima (komunikan), dan pesan
sama pentingnya sehingga semua mesti mendapatkan tempat yang sesuai.
Hukum-hukum komunikasi efektif yang diuraikan berikut ini.
1. Hukum Respect
Menghargai orang lain dalam membangun komunikasi akan
membangkitkan semangat bekerja sama yang saling menguntungkan.
Sebab, pihak-pihak yang terlibat tidak terjebak pada mementingkan ego
pribadi. Karena itulah sikap menghargai menjadi syarat mendasar dari
komunikasi efektif. Sikap menghargai dibutuhkan agar orang-orang yang
terlibat dalam berkomunikasi selalu berada dalam suasana kondusif dan
antusias. Dengan demikian, materi komunikasi dapat tersampaikan secara
baik.
26
2. Hukum Empathy
Membangun empati sama pentingnya dengan pesan atau materi yang
hendak disampaikan kepada lawan bicara. Empati merupakan jalan atau
sarana bagi Anda untuk menyampaikan pesan tanpa terhambat oleh
kelakuan komunikasi. Karena itulah kemampuan memahami,
mendengarkan, dan sikap penuh pengertian terhadap lawan bicara amat
perlu diperhatikan untuk menerapkan hukum ini.
3. Hukum Audible
Hukum audible menetapkan bahwa pesan yang hendak disampaikan
harus tersusun secara sederhana dan sistematis sehingga dapat dimengerti
oleh orang lain. Oleh karena itu, hukum audible menuntut Anda untuk
secerdas mungkin menguasai perangkat atau media pendukung selain
bahasa dan gaya bicara.
4. Hukum Clarity
Hukum ini meniscayakan Anda untuk menyampaikan pesan secara
jelas, bermakna tegas (tidak bercabang), serta melahirkan tafsir yang sama
terhadap pesan tersebut. Oleh karena itu, kemampuan memilih kata
bermakna tunggal, menyusun bahasa secara sistematis, serta intonasi
(penekanan) suara harus benar-benar diperhatikan. Selain itu, Anda juga
harus pandai mengorganisasikan pesan sesuai dengan tingkat
kepentingannya.
27
5. Hukum Humble
Hukum humble kurang lebih sejalan dengan respect, bahkan tidak
terpisahkan satu sama lain. Keduanya bersifat saling mendukung dan
berkesinambungan. Hukum humble membutuhkan pengendalian diri
secara terus-menerus.
Banyak orang sukses dalam berkomunikasi karena senantiasa
memegang teguh hukum humble. Orang yang sukses dalam melobi
ataupun andal dalam bernegosiasi tentu mempunyai jaringan sosial yang
luas karena sangat dipercaya. Hal ini disebabkan orang tersebut telah
sukses menancapkan pengaruhnya terhadap banyak orang.
D. Menjadi Komunikator Andal
Dalam konteks lobi, negosiasi, dan memengaruhi orang lain, menjadi
komunikator andal adalah prasyarat utama yang harus dimiliki. Lobi menjadi
percuma bila tidak didukung kecakapan berkomunikasi. Begitu pula negosiasi
akan tidak akan mengahsilkan apa pun tanpa diiringi kemampuan komunikasi
yang mumpuni. Orang lain juga sulit dipengaruhi jika seseorang tidak mampu
berkomunikasi secara andal. Oleh karena itu, seorang komunikator harus
mempunyai kecakapan dalam menjalani tugasnya.
Berikut adalah syarat-syarat menjadi komunikator andal yang harus Anda
perhatikan dengan saksama.
28
1. Memiliki Kepercayaan Diri
Seseorang bisa dikatakan pandai berkomunikasi jika ia memiliki
kepercayaan terhadap dirinya senndiri. Kepercayaan dirinya tampak jelas
ketika ia melakukan proses komunikasi. Tanpa bermodalkan percaya diri,
seseorang sangat sulit menjalin komunikasi dengan orang lain.
2. Meyakinkan Lawan Bicara
Kemampuan mengelola kepercayaan diri pada akhirnya melahirkan
kemapuan meyakinkan lawan bicara. Di sini, Anda dituntut untuk
memahami materi komunikasi. Dengan kata lain, Anda mesti mempunyai
wawasan luas terhadap materi yang dibicarakan untuk menjadi
komunikator andal. Seorang komunikator andal pasti selalu berbicara
diiringi argument yang kuat dan relevan.
3. Memaksa Lawan Bicara
Terkadang, dalam keadaan tertentu proses komunikasi menuntut Anda
melakukan pemaksaan terhadap lawan bicara agar mereka menyetujui hal-
hal yang Anda kemukakan. Dibutuhkan kepandaian membuat pihak lawan
yakin untuk melakukan suatu perundingan dengan Anda. Buatlah argumen
yang kuat terhadap hal-hal yang dikemukakan lawan bicara. Pastikan
argument itu mendukung posisi Anda.
4. Membaca Situasi
Dalam posisi apa pun (baik sebagai pelobi maupun negosiator),
seorang komunikator harus selalu memastikan diri mengetahui situasi. Ia
dituntut pandai membaca situasi pada diri sendiri serta lawan bicara.
29
Ketika situasi sudah dipahami sepenuhnya, Anda tinggal meramu
taktik, sikap, atau bahkan gaya berbahasa untuk memengaruhi orang lain.
Semua itu dilakukan agar mereka bersikap sejalan dengan tujuan Anda.
Dalam hal ini, Anda tentu ingin mereka memenuhi hal-hal yang Anda
inginkan tanpa harus memaksa secara terang-terangan.
5. Menunjukkan Ekspresi
Ekspresi atau bahasa tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal
yang bisa memengaruhi pendapat orang lain. Dalam komunikasi, argumen
yang Anda kemukakan. Ekspresi melahirkan penilaian karena bahasa
tubuh memengaruhi cara pandang orang lain terhadap diri Anda.
6. Mampu Bangkit
Langkah-langkah untuk segera bangkit, diantaranya menguasai diri
sendiri, mengendalikan emosi, serta berbicara secara meyakinkan
berdasarkan argumentasi logis dan fakta-fakta yang sebelumnya telah
dimiliki. Jangan sampai Anda berbicara dengan data yang lemah ataupun
tidak logis. Sebab, hal tersebut hanya akan mendatangkan masalah dan
tekanan baru.
7. Memilih Diksi yang Tepat
Pemilihan diksi atau kata yang tepat tentu menghadirkan komunikasi
efektif. Lakukan komunikasi menggunakan kata-kata sederhana, umum,
dan mudah dipahami. Hindari menyebutkan kata-kata sulit atau berbicara
secara bertele-tele sehingga susunan kata membentuk kalimat yang terlalu
panjang. Hal ini hanya akan mempersulit lawan bicara untuk memahami
30
pembicaraan Anda. Sebab, Anda tidak efektif dalam menggunakan kata-
kata.
8. Memperkirakan Langkah
Baik lobi maupun negosiasi mengharuskan memiliki perkiraan akan
kekuatan diri sendiri dan lawan bicara. Hal tersebut merupakan salah satu
kunci keberhasilan lobi dan negosiasi. Perkirakan hal tersebut dan pahami
masing-masing sebelum menggunakannya secara efektif. Komunikator
andal selalu berusaha keras untuk melakukan hal ini. Tanpa perkiraan
secara jelas, proses komunikasi hanya akan menghadirkan rasa takut,
pesimis, serta kekacauan dalam menggunakan bahasa dan gaya tubuh.
9. Mempertimbangkan Lawan
Mempertimbangkan lawan merupakan keniscayaan supaya Anda tidak
terjebak kerugian. Jika setelah dilakukan pertimbangkan justru kerugian
yang didapatkan, segera ambil langkah jitu untuk mengubahnya menjadi
keuntungan. Caranya, Anda bisa mengemukakan fakta atau argument baru
guna mematahkan tujuan mereka yang merugikan Anda.
10. Merancang Strategi
Mereka yang telah berpengalaman dalam komunikasi professional –
seperti lobi dan negosiasi – tentu terbiasa merancang strategi sebelum
bergerak di lapangan. Kemauan dan kemampuan merancang strategi
adalah keniscayaan untuk menjadi komunikator andal. Strategi komunikasi
meliputi perencanaan dan manajemen diri, baik berupa materi komunikasi
maupun langkah-langkah strategis.
31
11. Menerapkan Taktik
Taktik adalah salah satu upaya yang dilakukan para pelobi dan
negosiator untuk memengaruhi lawan bicara. Taktik juga diterapkan untuk
menanggapi lawan bicara yang sedang menuntut sesuatu yang tidak logis
dan terkesan egois. Taktik ini biasanya dimengerti oleh lawan bicaranya.
Sehingga, lawan bicara tidak lagi melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan taktik tersebut. Seorang komunikator harus pandai menerapkan
taktik serta mampu membaca strategi yang ditampilkan lawan bicara.
Seorang komunikator ulung tentu memiliki kemampuan membaca teknik
untuk memengaruhi atau bahkan mengelabui untuk mendapatkan
persetujuan.
32
4
TIPS JITU MELAKUKAN HOBI
Istilah lobbying yang kemudian diserap menjadi “lobi” dalam bahasa
Indonesia sering dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis. Lobi merupakan
suatu kegiatan tidak resmi yang dilakukan seseorang untuk melakukan
pendekatan. Oleh sebab itu, sebagai pelobi, Anda harus membekali diri dengan
kemampuan dasar mendekati target lobi serta seni membujuk orang lain agar
mengikuti keinginan yang ingin Anda capai.
Kemampuan melobi seolah-olah diperoleh dengan sendirinya dan bergulir apa
adanya. Padahal, tidak satu pun kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
manusia bersifat given. Segala bentuk kemampuan dan keterampilan yang Anda
miliki perlu dimunculkan, dilatih, dan terus dikembangkan secara aktif. Begitu
pula dengan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan lobi.
Intuisi, fleksibilitas, dan sensitivitas dalam mengelola situasi merupakan
elemen-elemen pendukung kesuksesan bagi pelobi. Di sisi lain, patut diperhatikan
pula bahwa melobi mengandung unsur hiburan, meskipun tidak berwujud seperti
itu. Hal terpenting di dalam lobi ialah harus mengandung unsur situasi, pesan,
hiburan, serta tindak lanjut.
A. Hal-Hal Mendasar yang Perlu Diperhatikan Dalam Lobi
Sebagai pelobi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama,
mengetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi. Kedua, mewaspadai
33
kemungkinan adanya jebakan. Ketiga, menetralkan sikap lawan. Keempat,
memperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media.
1. Karakteristik Lobi
Lobi memiliki beberapa karakteristik yang bersifat informal dalam
berbagai bentuk. Pelaku kegiatan lobi juga sangat beragam. Adapun
macam-macam karakteristik kegiatan lobi diuraikan sebagai berikut.
a. Bersifat tidak resmi atau informal
b. Lobi bisa dilakukan secara beragam
c. Lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat
d. Pelaku kegiatan lobi dapat meliputi banyak pihak
e. Dapat melibatkan perantara
f. Arah pendekatan bisa bersifat satu arah
2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Lobi
Redi Panuju, di dalam buku Jago Lobi Dan Negosiasi menjelaskan
beberapa pendekatan dalam lobi yang bisa Anda praktikkan. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan uraian berikut ini.
a. Pendekatan pengondisian
Pendekatan ini berpijak dari asumsi teoretis conditioning bahwa
selera, sikap, pikiran, preferensi, dan sebagainya bisa dibentuk melalui
kebiasaan.
34
b. Pendekatan cognitive problem
Pendekatan cognitive problem lebih menitikberatkan pada
terbentuknya keyakinan. Jika semakin mampu meyakinkan maka Anda
kian menemukan sasaran.
c. Pendekatan institution building
Pendekatan melembagakan tujuan gagasan merupakan alternatif
yang dapat digunakan saat sebagian besar orang resistan terhadap suatu
gagasan perubahan.
d. Pendekatan networking
Dalam konteks ini, pendekatan networking (jaringan) tidak
berorientasi pada hasi. Apabila jaringan sudah terjalin dengan baik
maka satu sama lain sudah terikat oleh nila-nilai tertentu. Setelah itu,
barulah lobi dengan tujuan tertentu dilakukan.
e. Pendekatan manipulasi power
Saat hendak melakukan manipulasi power, terlebih dahulu harus
dipastikan adanya pembuktian untuk menghindari kesan negatif dan
hilangnya kepercayaan.
f. Pendekatan cost and benefit
Pendekatan cost and benefit dapat dilakukan ketika target lobi
menilai harga yang Anda tawarkan terlalu tinggi.
g. Pendekatan transaksional
Pendekatan transaksional merupakan mekanisme dimana jika
seseorang member maka ia harus menerima.
35
h. Pendekatan futuristik atau antisipatif
Pendekatan futuristik atau antisipatif bisa dilakukan apabila Anda
mengethui bahwa klien atau target lobi belum memiliki kebutuhan
berkenaan dengan sesuatu yang ditawarkan.
i. Pendekatan brainstorming
Pendekatan brainstorming lebih menitikberatkan pada asumsi
bahwa citra tentang diri sendiri dan orang lain diperoleh melalui proses
komunikasi intensif.
j. Pendekatan five breaking
Pendekatan five breaking biasanya digunakan oleh praktisi humas
untuk mengalihkan perhatian pada isu yang merugikan dengan
menciptakan isu tandingan.
3. Langkah-Langkah Praktis Dalam Melakukan Lobi
Agar proses lobbying yang Anda lakukan bisa berjalan lancer dan
meminimalkan kegagalan, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan.
Oleh karena itu, perhatikan uraian selengkapnya berikut ini.
a. Mengenali sasaran yang hendak anda lobi
Sebagai langkah awal, Anda harus mengenali sasaran (pihak) yang
hendak dilobi. Apabila sudah mengenal betul orang atau pihak yang
akan dilobi, Anda bisa menentukan sikap, pendekatan, serta teknik
komunikasi yang tepat.
36
b. Performance
Performance atau penampilan diri merupakan meruapakan hal
penting selanjutnya yang harus diperhatikan. Ingatlah bahwa
penampilan akan membentuk citra diri Anda. Dalam melakukan lobi,
citra diri adalah hal penting yang pantang dianggap remeh.
c. Memerhatikan situasi dan kondisi
Sebagai pelobi, Anda harus bisa menyampaikan pertimabangan-
pertimbangan yang logis dan rasional. Tujuannya, agar pesan yang
Anda sampaikan bisa diterima dengan lebih jelas serta dapat
dimengerti. Dengan demikian, kemungkinan sasaran untuk menerima
dan memperoleh dukungan akan lebih besar.
d. Mengemas pesan
Tugas Anda selaku pelobi adalah mengemas pesan dengan baik
agar memiliki daya tarik yang kuat untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan. Dengan demikian, pada akhirnya pihak yang dilobi
bisa mengerti dan memahami keinginan Anda. Jika sudah demikian
maka mereka akan menerima hal-hal yang Anda sampaikan serta
memberi dukungan.
e. Jangan pernah takut gagal
Sebagai pelobi, Anda tidak boleh takut gagal. Anda harus memiliki
optimism serta sikap telaten, sabar, gigih, dan fleksibel. Ketakutan
akan mengalami kegagalan hanya akan membuat Anda menjadi mudah
cemas dan kurang percaya diri sehingga menjadi mudah gugup.
37
Akibatnya, penampilan Anda pun menjadi sangat terganggu. Jika
sudah demikian maka proses lobi yang Anda bangun secara otomatis
rusak.
4. Beberapa Kemampuan Dasar Pelobi
Dalam kedudukan sebagai pelobi, Anda harus membekali diri dengan
berbagai kemampuan dasar. Adapun beberapa kemampuan dasar yang
paling utama adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi dan mengenali sasaran lobi dengan baik;
b. Mengenali prosedur tetap (tata cara) kelembagaan atau kebiasaan
personal dari sasaran lobi;
c. Membangun jaringan kerja (network), kolegial, pertemanan,
kekerabatan dan sebagainya; serta
d. Memformulasikan insentif politik yang bisa ditawarkan kepada sasaran
lobi.
5. Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Lobi
Sebelum memulai lobi, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan
terlebih dahulu. Pertama, menguasai permasalahan yang akan dijadikan
topik pembicaraan. Kedua, memastikan situasi riil sebelum membuka
pembicaraan. Ketiga, mengarahkan perbincangan kea rah yang tepat
sehingga dapat memancing perhatian. Keempat, memastikan penyampaian
Anda jelas, tidak berbicara terlalu cepat, mengatur volume suara, serta
mempersiapkan kata-kata dengan baik. Kelima, memerhatikan sikap,
pandangan mata, serta gerak-gerik Anda agar dapat membantu proses lobi
38
yang dilakukan. Keenam, menjaga sopan santun, bersikap hormat, serta
menunjukkan rasa persaudaraan.
6. Membaca Perilaku Nonverbal Pihak yang Dilobi
Penting bagi Anda untuk bisa membaca gerakan nonverbal orang yang
menjadi sasaran lobi. Perhatikan tabel mengenai beberapa gerakan
nonverbal yang membedakan sikap hangat dan dingin orang yang Anda
lobi berikut ini.
Perilaku Hangat Perilaku Dingin
Menatap mata Anda secara
langsung
Menatap tanpa perasaan
Menyentuh tangan Anda Mencemooh
Begerak ke arah Anda Menguap
Sering tersenyum Mengerutkan kening
Memandang mata hingga
tumit Anda
Bergerak menjauh
Menunjukkan wajah riang Melihat ke langit-langit
Tersenyum lebar Membersihkan gigi
Menunjukkan wajah lucu Menggeleng-gelengkan kepala
39
sebagai tanda menolak
Duduk tepat di hadapan
Anda
Membersihkan kuku
Menganggukkan kepala
sebagai tanda menyetujui
Memalingkan kepala
Menggerakkan bibir Mencibir
Menurunkan alis Merokok terus-menerus
Membuka mata lebar-lebar Menekuk jari-jari
Menggunakan gerakan
tangan yang ekspresif
sambil berbicara
Melihat ke sekeliling ruangan
Mengedipkan mata Menarik kedua tangan
Merenggangkan badan
Memainkan ujung rambut atau
membelai rambut
7. Aturan Tak Tertulis Mengenai Kontak Mata
Anda juga patut memerhatikan beberapa aturan tidak tertulis mengenai
kontak mata sasaran lobi. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini.
a. Seseorang dapat mengundang interaksi dengan cara menatap orang
lain yang berada di sisi lain ruangan. Sikap tidak memberikan balasan
40
pada umumnya ditafsirkan sebagai penerimaan terhadap undangan.
Adapun pengalihan tatapan bisa dimaknai sebagai ekspresi penolakan.
b. Terdapat lebih banyak kontak mata timbale balik antara sesame teman
daripada dengan orang lain. Tatapan tersebut ditunjukkan secara
terang-terangan. Hal ini dapat dipahami sebagai sikap yang positif.
c. Orang yang mengusahakan kontak mata agar dipandang oleh lawan
bicara bukan hanya layak disebut orang yang amat perhatian, tetapi
juga lebih dapat dipercaya dan bersungguh-sungguh.
d. Bila pandangan yang biasanya singkat atau sebentar selama bercakap-
cakap berubah menjadi lebih lama, orang yang ditatap menafsirkan hal
ini bahwa tugas kurang penting dibanding menjalin hubungan pribadi
antara dua orang.
B. Tips Melakukan Lobi di Bidang Bisnis
Kegiatan lobi ditujukan untuk bisa menciptakan situasi yang sama-
sama menguntungkan, baik antara pihak pelobi maupun yang dilobi.
Dalam hal ini, A.B. Susanto berpendapat, “Melobi pada dasarnya
merupakan usaha yang dilaksanakan untuk memengaruhi pihak-pihak
yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap topic
pelobi. Dengan demikian, lobi diharapkan memberikan dampak positif
bagi pencapaian tujuan. Kegiatan melobi boleh jadi sama pentingnya
dengan pengembangan kompetensi profesional”.
41
1. Trik Melakukan Lobi Dengan Bermain Golf
Menurut Mien R. Uno, melakukan lobi bisnis di lapangan golf
sekalipun sebenarnya bukan hal yang tabu untuk dilakukan. Terkait hal
ini, ia memberikan beberapa tips untuk melakukan lobi di lapangan
golf, sebagaimana diuraikan berikut ini.
a. Menentukan waktu
b. Datang lebih awal
c. Pandai membaca situasi
d. Mempersiapkan pembicaraan dengan baik
e. Bersikap aktif di akhir permainan
2. Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Melobi
ada beberapa hal lain, yang tidak kalah penting untuk Anda
perhatikan saat melakukan lobi. Perhatikan uraian selengkapnya
berikut ini.
a. Kesan pertama
Anda harus bisa memberikan kesan pertama yang positif
terhadap orang atau pihak yang menjadi sasaran (klien atau
prospek). Pemberian kesan positif tidak hanya dilakukan ketika
bertemu secara langsung. Anda harus mulai melakukannya sejak
pertama kali menghubungi sasaran melalui telepon.
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
berikut.
42
1) Upayakan untuk menelepon di ruangan yang tenang atau tidak
terlalu ramai agar percakapan berlangsung lancer tanpa
gangguan.
2) Siapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal yang dirasa penting.
3) Apabila sedang menelepon, upayakan untuk fokus.
4) Apabila komunikasi sudah selesai, pastikan untuk mengakhiri
percakapan dengan memberikan ucapan terima kasih.
b. Penampilan
Penampilan merupakan hal penting lain yang harus
diperhatikan ketika hendak menemui klien. Pilihan busana dan
tampilan akan memberikan kesan yang baik pada pertemuan
pertama dan berikutnya. Berpenampilan rapi merupakan pilihan
paling tepat saat menemui klien.
c. Menghindari sikap memaksa, tetapi bukan berarti menyerah
Lobbying tentu membutuhkan waktu, kesabaran, kegigihan,
serta optimisme tinggi. Jadi, Anda dilarang cepat menyerah.
Seandainya klien yang ditentukan sudah benar-benar menolak,
jangan berkecil hati karena masih banyak prospek potensial
lainnya. Meskipun begitu, seandainya klien menolak maka bukan
berarti Anda lantas memutuskan hubungan dengannya. Tetap
pelihara hubungan baik, kemudian tunggu selama beberapa waktu.
Setelah itu, Anda dapat kembali mendekatinya karena boleh jadi
pada saat itu ia sudah berubah pikiran.
43
d. Lakukan seni komunikasi dengan baik
Ketika pertemuan sudah dilangsungkan, ada beberapa hal
penting untuk diperhatikan dalam seni berkomunikasi.
Pertama, menghindari sikap mendominasi pembicaraan. Dengan
berbicara seperlunya atau proporsional, maka klien akan merasa
lebih dihargai.
Kedua, mengawali perbincangan dengan hal-hal ringan sebelum
masuk ke topik utama. Patut diingat bahwa lobi bukanlah kegiatan
resmi.
3. Tipe-Tipe Kepribadian Mitra Bisnis
Secara garis besar, gaya dan persepsi mitra bisnis yang menjadi
sasaran lobi dapat dibedakan menjadi empat tipe kepribadian,
sebagaimana diuraikan berikut ini.
a. Tipe pemimpin
Tipe pemimpin memiliki karakteristik tegas, agresif, langsung,
energik serta rapi. Mereka tertarik dengan trend an hal-hal baru.
Selain itu, mereka juga memiliki pandangan yang luas. Maka, tak
heran jika tipe pemimpin berkedudukan sebagai motor penggerak
tim kerja.
b. Tipe penjelajah
Pada umumnya, tipe penjelajah memiliki karakteristik dingin,
tenang, menjauhi keramaian serta mandiri. Mereka juga memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, suka menyelidik dan gemar mengamati
44
bagaimana suatu hal bisa saling berkaitan. Tipe penjelajah
merupakan seorang evaluator/penganalisis.
c. Tipe pembantu
Biasanya, orang bertipe pembantu memiliki karakteristik peka,
emosional serta suka bergantung pada orang lain. Mereka juga
sangat mementingkan detail, penuh kesadaran serta cepat
memberikan respons pada orang-orang. Mereka berusaha membuat
semua hal bisa berjalan dengan lancar. Orang bertipe pembantu
senang menjadi pengikut.
d. Tipe perencana
Pada umumnya tipe perencana memiliki karakteristik sangat
reseptif serta berusaha mengetahui sesuatu secepat mungkin.
Mereka juga sangat cermat, suka menghakimi atau selalu merasa
mengetahui segala hal. Selain itu, mereka juga suka berprasangka,
menganggap pendapatnya benar sendiri serta merasa mengetahui
apa yang akan terjadi dan bagaimana sesuatu akan berjalan. Tipe
perencana merupakan karakteristik seorang organisator.
4. Tipe-Tipe Kepribadian Konsumen
Adapun beberapa tipe konsumen secara garis besar dijelaskan
dalam uraian berikut ini.
a. Pendiam
Dalam menjalin komunikasi dengan tipe konsumen seperti ini,
ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama,
45
mempersiapkan mental untuk lebih banyak berbicara daripada
mendengar. Kedua, mengawali pembicaraan dengan hal-hal ringan.
Apabila mendapati konsumen dengan tipe seperti ini maka
sebaiknya jangan disia-siakan. Sebab, sekali berhasil membangun
kedekatan, Anda selamanya mengantongi kepercayaan mereka.
b. Cerewet
Berhadapan dengan tipe konsumen cerewet memang
dibutuhkan kesabaran untuk menyela pembicaraan. Sebab, sebagai
seorang yang berprofesi sebagai pelobi, Anda tidak boleh sedikit
pun membuat sasaran merasa tidak nyaman.
c. Arogan
Konsumen dengan tipe arogan sangat senang dipuji. Jadi, Anda
tidak perlu ragu untuk memberikan pujian kepada mereka dengan
catatan hal itu dilakukan secara sopan dan proporsional.
d. Sombong
Tugas Anda sebagai pelobi adalah membuat orang sombong
menjadi senang terlebih dahulu. Dari situ, orang tersebut akan
memiliki sikap positif terhadap topik lobi Anda.
e. Hemat
Ada beberapa langkah praktis untuk menghadapi tipe
konsumen hemat. Pertama, menyiapkan data dan perhitungan
setiap produk secara lengkap. Kedua, menyampaikan manfaat dan
fungsi setiap produk kepada konsumen. Ketiga, jangan pernah
46
mengabaikan perhitungan produk, bahkan pada hal paling sepele
sekalipun. Keempat, jangan pernah mengabaikan manfaat dan
fungsi produk sekecil apa pun.
f. Pembanding
Beberapa langkah dapat Anda tempuh untuk menghadapi
konsumen dengan tipe seperti ini. Pertama, mempelajari produk
atau topik lobi semaksimal mungkin. Selain itu, Anda juga perlu
mempersiapkan diri untuk membawakan presentasi. Kedua,
mempelajari produk-produk sejenis dari kompetitor. Ketiga, jangan
pernah terjebak membanding-bandingkan produk tanpa
memikirkan dampak yang ditimbulkan. Keempat, apabila merasa
belum siap, sebaiknya ajak rekan kerja senior untuk memudahkan
tugas Anda.
C. Tips Melakukan Lobi Politik
Kegiatan lobi politik bersifat informal karena dilakukan secara
dialogis, yakni tatap muka antarsesama politikus. Hasil dari lobi politik
kemudian dibawa kembali dalam rapat atau siding parlemen yang bersifat
formal. Karena sifatnya tidak resmi, kegiatan lobi politik memiliki tingkat
keluwesan dan keleluasaan sangat tinggi.
1. Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Lobi Politik
Dalam melakukan lobi politik, terdapat hal-hal penting yang harus
Anda perhatikan. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini.
47
a. Mengidentifikasi dan mengenali sasaran lobi secara mendalam
Sebelum melakukan lobbying, Anda harus terlebih dahulu
memahami situasi dan kondisi sasaran atau pihak yang dilobi.
Selain itu, Anda juga perlu memahami budaya dan karakternya
agar tidak terjadi kesalahpahaman komunikasi ketika melakukan
lobi.
b. Menciptakan suasana kekeluargaan
Pembicaraan awal lobi politik lebih banyak berisi keadaan
masing-masing pihak yang terlibat. Sebagai contoh, pembicaraan
diawali dengan menanyakan kondisi kesehatan, kabar keluarga,
kesenangan, ataupun kabar sang anak yang sedang melanjutkan
kuliah di luar negeri. Hal-hal tersebut disebutkan secara jelas dan
detail.
c. Mempersipkan tawaran
Dalam melakukan lobi politik, tawar-menawar tentu tidak
dapat dihindarkan. Sehubungan dengan itu, sebelum melakukan
lobi politik, Anda harus mempersiapkan sejumlah tawaran kepada
pihak yang akan ditemui.
d. Memosisikan diri secara tepat
Saat melakukan lobbying, Anda harus memosisikan diri dengan
tepat. Bila diperlukan, Anda bisa saja merendah di hadapan target
lobi. Hanya saja, ketika kegiatan lobi sudah berlangsung, Anda
harus menyejajarkan diri dengan sasaran. Ketika nada suaranya
48
meninggi, Anda juga harus melakukan hal yang sama. Sebaliknya,
ketika nada suaranya merendah, Anda juga perlu menurunkan
intonasi suara.
2. Bentuk-Bentuk Lobi Politik
Adapun beberapa bentuk lobi politik dijelaskan dalam uraian
berikut.
a. Lobi politik secara langsung
Berikut adalah beberapa bentuk lobi politik secara langsung
yang banyak dipraktikkan.
1) Pertemuan personal (personal meetings)
Personal meetings merupakan teknik yang lazim digunakan
oleh para politikus. Biasanya, pertemuan personal berkaitan
dengan seberapa besar urgensi sekaligus kepentingan politik di
antara masing-masing pihak sehingga diadakan pertemuan
secara tertutup.
2) Pembicaraan via telepon (telephone conversations)
Biasanya, telephone conversations hanya membahas hal-hal
yang bersifat teknis. Jadi, bentuk lobi ini kurang tepat untuk
membahas hal-hal yang bersifat lebih substansial.
3) Surat pribadi (individually written mail)
Individually written mail biasanya digunakan pada hal-hal
yang bersifat semiformal dan formal. Hal ini ditempuh karena
tidak bisa dibicarakan via telepon dengan pertimbangan etika.
49
b. Lobi politik secara tidak langsung
Adapun beberapa teknik lobi tidak langsung di ranah politik
antara lain dijelaskan sebagai berikut.
1) Kampanye media (media campaigns)
Media massa memiliki kekuatan tersendiri yang
keberadaannya tidak bisa diabaikan oleh insan politik dalam
memengaruhi opini publik.
2) Memanfaatkan jasa professional (seeking professional help)
Para professional biasanya akan turut dilibatkan dalam lobi
politik. Pada umumnya, mereka menguasai lebih dari satu
bidang.
3) Memanfaatkan berbagai organisasi masyarakat (through
community organizations)
Khusus di Indonesia, seorang politikus juga bisa
memanfaatkan organisasi kemasyarakatan, LSM serta
kelompok atau asosiasi.
50
5
TIPS JITU MELAKUKAN NEGOSIASI
A. Prinsip-Prinsip Dasar Negosiasi
1. Melakukan Negosiasi Dari Hati
Pada dasarnya negosiasi adalah cara mengenali, mengelola dan
mengendalikan emosi diri sendiri serta pihak sasaran. Hanya saja,
kebanyakan orang tidak menyadari bahwa negosiasi sebenarnya lebih
banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa seseorang.
Adapun hal-hal yang sering dilupakan dalam proses negosiasi sering
tidak kelihatan, diantaranya hasrat, keinginan, perasaan, nila-nilai serta
keyakinan individu yang terlibat konflik atau berkepentingan dalam proses
negosiasi. Sebagai negosiator, Anda harus mengetahui bahwa
sesungguhnya negosiasi melibatkan tiga hal pokok yang disebut
negotiation triangle. Tiga hal pokok tersebut dijelaskan seperti berikut.
a. Heart
Heart adalah karakter atau sesuatu dalam diri manusia yang
menjadi dasar bagi Anda untuk melakukan kegiatan negosiasi.
b. Head
Head ialah metode atau teknik-teknik yang bisa Anda gunakan
dalam melakukan proses negosiasi.
51
c. Hands
Hands ialah kebiasaan-kebiasaan dan perilaku yang melekat di
dalam diri ketika melakukan negosiasi. Hal tersebut menunjukkan jam
terbang Anda menuju keunggulan atau keahlian dalam bernegosiasi.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pada dasarnya negosiasi
tidak cukup apabila hanya didasarkan pada hal-hal formal, kebijakan,
prosedur, atau teknik-teknik tertentu. Sebagai negosiator, Anda justru
perlu menggunakan ketiga komponen tersebut secara sinergis.
2. Memahami Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Negosiasi
Sebelum memulai negosiasi, Anda perlu menganalisis semua faktor
yang memengaruhinya
a. Seberapa besar kebutuhan Anda terhadap lawan bicara atau sasaran
negosiasi?
b. Seberapa besar pengaruh pihak sasaran terhadap diri Anda?
c. Apa hal-hal yang Anda ketahui serta tidak diketahui oleh pihak
sasaran?
d. Apa yang mungkin diketahui pihak sasaran dan tidak Anda ketahui?
e. Apa yang Anda dan pihak sasaran ketahui, tetapi tidak mau hal itu
terungkap di tempat lain?
f. Tekanan waktu pada kedua belah pihak.
g. Tingkat keterlibatan dan pengaruh kelompok sejawat.
h. Perasaan takut gagal, kehilangan prestise, atau merasa malu pada salah
satu pihak.
52
i. Pengaruh terhadap masa depan terkait hasil menang atau kalah dalam
negosiasi yang Anda lakukan.
j. Seberapa besar kebutuhan Anda untuk menang, memperoleh pujian,
dan pengakuan?
k. Seberapa besar kemampuan Anda memengaruhi pihak lawan baik
secara formal maupun informal?
l. Seberapa besar kemampuan Anda untuk membuat pihak lawan merasa
bersalah?
m. Perampasan kebebasan untuk bertindak.
n. Ancaman boikoy.
3. Memilih Strategi Negosiasi yang Tepat
Dalam hal ini, strategi negosiasi yang bisa Anda gunakan diuraikan
sebagai berikut.
a. Win-Win (kolaborasi)
Strategi ini dapat Anda gunakan apabila pihak yang berselisih atau
menjadi sasaran negosiasi menginginkan penyelesaian masalah yang
bersifat menguntungkan kedua belah pihak.
b. Win-Lose (dominasi)
Strategi ini bisa digunakan apabila pihak yang berselisih atau
sasaran negosiasi ingin memperoleh hasil sebesar-besarnya dari
penyelesaian masalah.
53
c. Lose-Lose (kompromi)
Strategi ini bisa digunakan sebagai dampak kegagalan memilih
strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya, pihak-pihak yang
berselisih pada akhirnya tidak mendapatkan hasil yang diharapkan
sama sekali.
d. Lose-Win (akomodasi)
Strategi ini dapat diterapkan apabila Anda memang sengaja ingin
mencari manfaat atau keuntungan dengan mengambil posisi mengalah.
4. Menentukan Strategi Negosiasi Secara Jitu
Selain strategi, Anda juga perlu menentukan taktik jitu di dalam
melakukan negosiasi. Berikut adalah beberapa taktik negosiasi yang bisa
Anda gunakan.
a. Membuat agenda
Taktik ini digunakan untuk memberikan waktu kepada pihak-pihak
yang berselisih atau terlibat dalam negosiasi secara berurutan.
b. Bluffing
Bluffing merupakan taktik klasik yang biasa digunakan oleh
negosiator untuk mengelabui sasaran.
c. Deadline
Deadline atau tenggat waktu biasa digunakan apabila pihak sasaran
ingin mempercepat proses penyelesaian perundingan.
54
d. Good guy, bad guy
Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat” dan
“baik” pada pihak-pihak yang berunding. Tokoh “jahat” berfungsi
menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu
ditentang. Sementara itu, tokoh “baik” akan memainkan peran sebagai
pihak yang dihormati oleh lawannya karena kebaikannya.
e. The art of concession
Taktik ini biasa digunakan dengan cara meminta konsesi
(persetujuan) dari lawan berunding atas setiap permintaan yang akan
dipenuhi.
f. Intimidasi
Taktik ini biasa digunakan apabila salah satu pihak membuat
ancaman kepada lawan berunding agar menerima penawarannya.
B. Mengenali Kepribadian Sasaran Negosiasi
Menurut Michael Leboeuf (1995), terdapat 12 tipe kepribadian yang
disebutnya berpotensi memicu konflik dalam negosiasi. Perhatikan uraian
selengkapnya berikut ini.
1. Tipe Moralis
Tipe ini pada umumnya dicirikan sebagai kepribadian gemar bercerita
mengenai hal-hal yang bersifat baik dan buruk, benar atau salah, dan
sebagainya.
55
2. Tipe Martir
Tipe martir pada umumnya dimaknai sebagai kepribadian seseorang
yang senang menceritakan bahwa dirinya sendiri merupakan pahlawan
bagi orang lain. Menurut Leboeuf, orang dengan tipe martir tergolong licik
karena tidak pernah benar-benar berkorban. Semua itu dilakukan semata-
mata untuk menyembunyikan ketidakmampuan attaupun rendahnya
profesionalitas.
3. Tipe Tukang Gosip
Tipe tukang gossip pada umumnya diartikan sebagai kepribadian yang
gemar berkhayal bahwa dirinya merupakan oasis atau sumber informasi.
4. Tipe Si Bumbu Pendek
Tipe ini merupakan kepribadian seseorang yang selalu menilai semua
permasalahan adalah penting.
5. Tipe Pengkritik
Orang bertipe kepribadian pengkritik pada umumnya dicirikan selalu
melihat pekerjaan orang lain hanya dari sisi kekurangannya.
6. Tipe Seniman
Seseorang yang bertipe seniman pada umumnya memiliki cirri suka
merendahkan diri sendiri untuk meremehkan orang lain.
7. Tipe Orang Sinis
Orang berkepribadian sinis pada umumnya memandang orang lain dari
sisi negatif. Hal ini disebabkan orang sinis ternyata termasuk golongan
kaum idealis yang kecewa.
56
8. Tipe Agresif
Tipe agresif pada umumnya dicirikan sebagai sosok kepribadian yang
memiliki hasrat menyala-nyala. Orang tersebut hamper tidak pernah puas
untuk menguasai dan mengendalikan orang lain.
9. Tipe Perfeksionis
Tipe orang berkepribadian perfeksionis pada umumnya dicirikan selalu
ingin tampil sempurna. Mereka menilai bahwa bekerja sama dengan orang
lain hanyalah pemborosan waktu.
10. Tipe Penggemar Hal-Hal Sepele
Tipe penggemar hal-hal sepele adalah kepribadian seseorang yang
selalu mempermasalahkan sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting.
11. Tipe Pembual
Orang berkepribadian pembual suka menceritakan dirinya sxendiri
tanpa diminta. Mereka suka menceritakan rumah baru, mobil mahal,
kedudukannya yang tinggi, dan sebagainya.
12. Tipe Penipu
Tipe penipu merupakan kepribadian seseorang yang miskin nurani
serta tidak pernah berkata benar. Orang semacam ini tidak pandang bulu.
Apabila ada kesempatan menipu, ia akan melakukannya karena sangat
mementingkan diri sendiri.
57
C. Berbagai Kesalahan Negosiasi yang Harus Dihindari
Dalam hal ini, setidaknya terdapat beberapa kesalahan negosiasi yang
lazim terjadi sehingga patut Anda perhatikan dengan seksama. Kesalahan-
kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mengawali negosiasi dengan masalah atau tema pembicaraan yang
sensitif.
2. Mengubah proses negosiasi menjadi perdebatan, bukan meyakinkan pihak
sasaran.
3. Menerapkan kiat negosiasi jangka pendek dalam konteks hubungan bisnis
jangka panjang.
4. Tidak menempatkan diri secara benar serta kurang memahami pihak
sasaran.
5. Mengurusi manusia, bukan masalah sehingga justru menimbulkan
permusuhan.
6. Mencampur adukkan gaya (style) dan isi (substance). Patut disadari bahwa
Anda bisa menjadi negosiator ulet tanpa harus bersikap kasar ataupun
menyinggung persaan orang lain.
7. Tidak memastikan sebelumnya apakah pihak lawan memiliki wewenang
untuk mengesahkan kesepakatan.
8. Tidak mempersiapkan diri dengan baik dan sistematis.
9. Melakukan negosiasi tanpa sasaran dan penekanan yang tegas.
10. Cepat merasa puas dengan sedikit penekanan yang Anda lakukan terhadap
sasaran.
58
D. Tips Mengahadapi Sasaran Negosiasi
Terdapat beberapa cara untuk menghadapi pihak sasaran negosiasi
berdasarkan karakteristik mereka masing-masing. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan uraian berikut ini.
1. Menghadapi Sasaran yang Ragu-Ragu
Beberapa cara untuk menghadapi lawan bicara atau sasaran negosiasi
yang ragu-ragu adalah sebagai berikut.
a. Lakukan negosiasi secara perlahan dan teratur.
b. Janjikan untuk mengulas kembali pokok-pokok pembicaraan di
kemudian hari atau di kesempatan berikutnya.
c. Tunda beberapa saat agar sasaran negosiasi yang masih ragu dapat
melakukan perundingan dengan timnya.
d. Mencoba menyampaikan pokok-pokok masalah dengan cara yang
lebih segar.
2. Menghadapi Sasaran yang Bingung
Beberapa cara berikut ini dapat diterapkan saat menghadapi sasaran
negosiasi yang kebingungan.
a. Menggunakan peraga untuk menjelaskan masalah yang kompleks dan
membingungkan.
b. Tuliskan usulan yang membingungkan dalam bentuk kalimat yang
singkat dan jelas.
c. Ikuti agenda secara bertahap agar tidak semakin bingung.
59
d. Melibatkan pihak ketiga untuk mengulasnya dari sudut pandang yang
berbeda.
3. Menghadapi Sasaran yang Emosional
Untuk menghadapi sasaran negosiasi yang emosional, Anda sebaiknya
menempuh beberapa cara berikut.
a. Berupaya menghindari menyinggung alas an atau integritas pihak
sasaran.
b. Jangan menunggu emosi, tetapi menunggu dengan tenang sebelum
menghadapinya.
c. Menanggapi ledakan emosi dengan pertanyaan emosional.
4. Menghadapi Sasaran yang Agresif
Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengahadapi sasaran
negosiasi yang agresif adalah seperti berikut.
a. Mengulangi fakta dengan cara tetap menjaga sikap tenang dan
menghindari mengumbar emosi.
b. Jangan terbawa ataupun terjebak dalam debat kusir (adu mulut).
c. Menegaskan bahwa intimidasi, ejekan, dan ancaman tidak dapat
diterima.
d. Mengusulkan penundaan negosiasi hingga emosi benar-benar sudah
dapat diredam atau mereda.
60
E. Langkah-Langkah Negosiasi
Adapun langkah-langkah yang harus Anda jalankan guna
menyempurnakan strategi dan taktik negosiasi diuraikan seperti berikut.
1. Persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah pertama untuk menciptakan
kelancaran dan kesuksesan dalam negosiasi. Tahapan ini akan memberikan
rasa percaya diri yang Anda butuhkan dalam melakukan negosiasi. Tahap
negosiasi dapat dipetakan menjadi beberapa bagian berikut ini.
a. Menentukan tujuan dan sesuatu yang ingin dicapai dalam negosiasi.
b. Mengenali karakter dan latar belakang sasaran negosiasi.
c. Membuat beberapa alternatif.
d. Mempersiapkan mental.
2. Pembukaan
Dalam hal ini, terdapat tiga sikap yang perlu Anda kembangkan dalam
mengawali negosiasi. Pertama, pleasant (menyenangkan). Kedua,
assertive (tegas atau tidak mudah terpengaruh). Ketiga, firm (teguh dalam
pendirian).
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk
mengawali negosiasi.
a. Hindari memegang apa pun di tangan kanan ketika memasuki ruangan
untuk melakukan negosiasi.
b. Pastikan Anda mengulurkan tangan lebih awal untuk berjabat tangan
dengan sasaran negosiasi.
61
c. Lakukan jabat tangan dengan tegas dan singkat.
d. Berikan senyuman hangat dan kalimat yang tepat untuk mengawali
pembicaraan.
3. Memulai Proses Negosiasi
a. Prinsip-prinsip menyampaikan keinginan atau tuntutan dalam
negosiasi
Dalam menyampaikan (proposing) keinginan atau tuntutan, Anda
perlu memerhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
1) Jangan terburu-buru atau bertindak gegabah.
2) Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan Anda secara
jelas, lugas, singkat, serta penuh percaya diri.
3) Tekankan bahwa Anda atau organisasi sangat berkeinginan untuk
mencapai suatu kesepakatan dengan sasaran negosiasi.
4) Berikan ruang untuk melakukan maneuver atau tawar-menawar
dalam negosiasi.
5) Sampaikan bahwa apabila sasaran negosiasi memberikan sesuatu
maka Anda pun siap untuk membalas berupa ganjaran.
6) Mendengarkan secara efektif sesuatu yang ditawarkan atau menjadi
tuntutan dari sasaran negosiasi.
b. Trik membaca pikiran sasaran melalui kontak mata
Adapun trik membaca hal-hal yang dipikirkan oleh lawan bicara
(sasaran negosiasi) melalui kontak mata disebutkan sebagai berikut.
62
1) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kiri bawah, artinya ia
sedang mengingat suatu perasaan yang pernah dialaminya terkait
topik pembicaraan.
2) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kanan tengah, artinya ia
tengah mengingat suara yang pernah didengarnya berhubungan
dengan topik pembicaraan.
3) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kanan bawah, artinya ia
sedang mengingat segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembicaraan.
4) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke bawah, boleh jadi ia
sangat patuh terhadap pembicaraan.
5) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kiri atas, hal itu
menunjukkan bahwa ia sedang berimajinasi tentang pembicaraan.
6) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kiri tengah,
kemungkinan besar ia tengah berimajinasi tentang suara-suara yang
bisa ditimbulkan dari pembicaraan.
7) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kanan, artinya ia sedang
berupaya mengingat sesuatu yang pernah dialaminya terkait topik
pembicaraan.
8) Apabila bola mata lawan bicara ketika berkomunikasi melihat ke
atas, hal itu berarti ia sedang merasa bosan dan ingin menghentikan
pembicaraan.
63
4. The Bargaining Zone (Zona Tawar-Menawar)
Menurut G. Richards Shell, ada tiga macam tipe negosiator dalam
etika penawaran yang penting untuk Anda ketahui berikut ini.
a. Poker school
Orang yang memiliki pandangan poker school menilai negosiasi
sebagai sebuah permainan dengan aturan pasti. Pada umumnya, orang
yang memiliki pandangan poker school memiliki tiga masalah pokok
seperti berikut.
1) Mereka mengasumsikan penawaran dengan cara mengancam
adalah sebuah permainan.
2) Semua orang dinilai memilik aturan serupa dengan dirinya.
3) Aturan apapun akan diabaikan jika bertentangan dengan suatu nilai
atau norma pokok negosiasi.
b. Idealist school
Perhatikan ciri-ciri orang idealis berikut ini.
1) Seorang idealis tidak menyukai cara-cara curang dalam melakukan
negosiasi, meskipun hal itu sebenarnya tidak melanggar aturan.
2) Seorang idealis cenderung mendasarkan pandangannya pada
filosofi dan agama yang dianut dalam melakukan suatu negosiasi.
3) Seorang idealis menilai cara-cara curang dalm proses negosiasi
akan menurunkan moralitas dan kepercayaan dengan teman
sekaligus menghilangkan rasa tanggung jawab terhadap orang lain.
64
4) Seorang idealis tidak menyukai anggapan bahwa yang menilai
proses negosiasi sebagai suatu permainan.
5) Seorang idealis cenderung menilai orang bertipe poker school
sebagai predator yang mematikan lawan dan egois.
c. Pragmatist school
Terdapat lima cara yang dilakukan seorang pragmatis untuk
menghindari bencana sekaligus melindungi kepentingan mereka.
Pertama, menyatakan bahwa pertanyaan itu di luar batas. Kedua,
menjawab dengan pertanyaan yang berbeda. Ketiga, menghindar dari
pertanyaan tersebut. Keempat, memberi pertanyaan kepada Anda.
Kelima, mengubah subjek dari pertanyaan tersebut.
5. Membangun Kesepakatan
Sebagai negosiator, penting untuk diketahui bahwa negosiasi mustahil
mencapai kesepakatan apabila sejak awal masing-masing pihak yang
terlibat tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Dalam hal ini,
kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat baik kedua belah
pihak. Dengan demikian, tujuan dan keinginan Anda dalam melakukan
negosiasi tidak bertepuk sebelah tangan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda
untuk dari awal memahami sikap sasaran negosiasi melalui apa yang
disampaikan secara lisan, bahasa tubuh, ataupun ekspresi wajah.
6. Menghindari Kesalahan Taktis
Sebagai negosiator, Anda harus menghindari kesalahan-kesalahan
taktis agar negosiasi yang dilakukan dapat berjalan lancer dan efektif.
65
Sehubungan dengan itu, beberapa hal yang penting untuk dihindari dalam
negosiasi adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan permintaan awal yang tidak logis,
b. Membuat konsensi bebas,
c. Memulai tanpa daftar penawaran,
d. Melakukan negosiasi terlalu cepat,
e. Bernegosiasi tanpa persiapan atau saat terkejut,
f. Menghargai tawaran yang tidak masuk akal,
g. Takut diam,
h. Marah,
i. Tidak menuliskan hasil negosiasi,
j. Bernegosiasi ketika dalam keadaan lelah,
k. Mengecewakan atasan, serta
l. Memaksakan negosiasi.
F. Keterampilan Bernegosiasi
Menurut Case, keterampilan bernegosiasi dapat dipetakan ke dalam dua
kelompok, yaitu keterampilan konvensional (conventional skill) dan
nonkonvensional (no-conventional skill).
66
G. Tips Negosiasi Bisnis
Sebuah negosiasi bisnis dikatakan sukses apabila dapat menciptakan hasil
yang saling menguntungkan. Berikut adalah beberapa rahasia dari kesuksesan
negosiasi.
1. Menentukan Prioritas Negosiasi
Sebagai negosiator, hal yang harus Anda lakukan saat hendak
melakukan negosiasi adalah menentukan prioritas.
2. Membuat Perencanaan Cadangan
Sebagai negosiator dan pebisnis yang cerdas, Anda tentu tidak boleh
bersikap kaku hanya dengan mengandalkan satu perencanaan matang.
3. Melakukan Penelitian
Lakukan riset dan penelitian terhadap negosiasi yang akan dilakukan.
Sehubungan dengan itu, Anda patut mencermati beberapa pertanyaan yang
dapat digunakan di dalam mempersiapkan diri menghadapi sasaran
negosiasi.
a. Pertanyaan untuk mengenali sasaran negosiasi
b. Pertanyaan riwayat negosiasi untuk menghindari masalah
c. Pertanyaan untuk memahami situasi secara menyeluruh
d. Pertanyaan untuk mengetahui lingkungan atau budaya lawan
negosiasi
67
4. Melakukan Penawaran yang Lebih Tinggi
Selalu tetapkan target tinggi sebelum Anda memulai negosiasi.
Keuntungan menetapkan target tinggi adalah Anda akan lebih puas
terhadap hasil akhir.
5. Melakukan Teknik 4C
Teknik 4C yang dilakukan dalam proses negosiasi meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Clarity (kejelasan),
b. Confidence (kepercayaan diri),
c. Calm (ketenangan), serta
d. Courtesy (sopan santun)
6. Memahami Sudut Pandang Klien
Negosiator seperti Anda harus memiliki pandangan dan pikiran yang
terbuka. Ingatlah bahwa praduga di kedua belah pihak dapat dengan
mudah merusak negosiasi untuk menjalin hubungan kemitraan di masa
depan. Oleh karena itu, Anda hendaknya berupaya sungguh-sungguh
untuk memahami bahwa sasaran negosiasi atau klien mungkin memiliki
sudut pandang yang berbeda.
7. Membuat Win-Win Situation
Dalam sebuah negosiasi bukan hal baru manakala salah satu pihak
menang sedangkan pihak lainnya kalah. Hanya saja, tentu jauh lebih baik
apabila bisa menemukan jalan tengah sehingga menciptakan situasi win-
win bagi kedua belah pihak. Hal ini mendukung kelanjutan hubungan
68
kemitraan Anda di masa depan, yaitu dengan cara menciptakan
keseimbangan.
8. Membuat Aturan Jika Merasa Ragu
Ketika di tengah-tengah negosiasi menyadari ada kekeliruan, intuisi
akan memberi tahu bahwa Anda tidak berada di jalur yang benar, Anda
harus segera berjalan keluar dari negosiasi demi menyelamatkan
perusahaan dari kerugian yang mungkin akan terjadi. Hal tersebut
merupakan salah satu aturan yang bisa Anda terapkan.
H. Enam Kunci Dasar Negosiasi
Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu Anda perhatikan dalam
negosiasi, sebagaimana diuraikan berikut ini.
1. Persiapan yang Baik
Negosiasi tanpa didahului persiapan yang baik sangat sulit untuk bisa
memperoleh hasil optimal.
2. Berlatih
Berlatih merupakan salah satu kunci menumbuhkan rasa percaya diri
dalam bernegosiasi. Melakukan latihan secara rutin dapat menjadi kunci
bagi Anda untuk mengetuk keberhasilan dalam bernegosiasi.
3. Menggambarkan Posisi Anda
Pada beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi sasaran
negosiasi secara jelas. Tujuan Anda adalah memberikan kesempatan
69
kepada mereka untuk membicarakan berbagai hal berkaitan dengan apa,
bagaimana, kapan, dimana, serta mengapa negosiasi perlu dilakukan.
4. Membuat Suatu Usulan atau Proposal
Apabila pihak lawan mengisyaratkan tidak hendak membuat usulan
ataupun proposal dalam bernegosiasi, maka momen tersebut menjadi saat
yang tepat bagi Anda untuk mengajukan ide.
5. Mengajukan Penawaran
Salah satu respons paling efektif dalam negosiasi adalah mengajukan
penawaran kepada pihak lawan dengan cara-cara yang baik.
6. Persetujuan
Dalam proses penawaran yang intens, sangat mudah untuk melupakan
kesepakatan sebelumnya. Tujuan dari setiap negosiasi adalah mencapai
kesepakatan. Adapun suatu kesepakatan bukan hanya terbatas pada hasil
akhir dari kesepakatan, tetapi juga mencakup butir-butirnya. Dalam hal ini,
butir-butir kesepakatan merupakan bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam proses negosiasi.
70
6
CARA AMPUH MEMENGARUHI ORANG LAIN SECARA KILAT
Kemampuan memengaruhi orang lain dapat dikatakan sebagai babak penentu
dari proses lobbying dan negosiasi. Dalam hal ini, tujuan utama dari lobbi adalah
menciptakan kedekatan secara informal dengan sasaran. Adapun tujuan dari
negosiasi adalah mencapai kesepakatan dengan pihak sasaran. Ujung dari
keduanya adalah memengaruhi orang atau pihak lain guna menyepakati tujuan
yang Anda kehendaki.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang bisa melakukan pendekatan secara
informal, tetapi tidak mampu memengaruhi orang lain. Selain itu, tidak sedikit di
antara mereka yang mampu menciptakan kesepakatan dengan orang lain, tetapi
sulit memengaruhi pihak sasaran. Akibatnya, kesepakatan yang dicapai tidak
betul-betul memuaskan.
A. Persuasi Sebagai Inti Dari Memengaruhi Orang Lain
1. Teknik Dasar Memengaruhi Orang Lain
Cara memengaruhi orang lain dengan pendekatan komunikasi persuasi
dikemukakan oleh Aristoteles. Ia membaginya menjadi 3 teknik dasar,
sebagaimana diuraikan berikut ini.
71
a. Logos (Logical Argument)
Pendekatan berdasarkan logical argument merupakan penyampaian
ajakan dengan menggunakan argumentasi berupa data-data yang Anda
miliki.
b. Pathos (Psychological) atau (Emotional Argument)
Pendekatan berdasarkan psychological atau emotional argument
merupakan salah satu penyampaian ajakan dengan menggunakan efek
emosi positif dan negatif.
c. Ethos (Argument Based On Credibility)
Teknik pendekatan ini ialah ajakan atau arahan yang akan diikuti
oleh komunikan atau audiens. Sebab, komunikator memiliki
kredibilitas sebagai pakar dalam bidang yang dibicarakannya.
2. Cara Membaca Pikiran Orang Lain
Berikut adalah lima cara paling ampuh untuk membaca pikiran orang lain.
a. Mengenali orang lain dengan baik
Langkah pertama ialah mengenali orang lain dari segala sisi.
Dengan mengenali orang yang akan dihadapi, Anda akan lebih nyaman
di dalam menentukan sikap.
b. Meminta umpan balik
Cara membaca pikiran orang lain tidak cukup hanya dengan
mengamati gerak-gerik ataupun perkataan mereka. Lebih dari itu,
Anda juga perlu meminta umpan balik.
72
c. Memerhatikan bagian atas dari wajahnya
Bagian atas dari wajah manusia pada umumnya akan
mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya dipikirkan. Secara khusus,
bagian yang perlu Anda cermati meliputi area di sekitar mata.
d. Bersikap tenang
Untuk bisa membaca pikiran dan keinginan orang lain, Anda harus
senantiasa menjaga sikap tenang, santai, dan tidak tegang.
e. Lebih ekspresif
Bersikap ekspresif akan membantu Anda untuk bisa dengan mudah
memperoleh informasi secara lebih banyak.
3. Membaca Pikiran Orang Lain Dengan Melihat Bagian Mata
Trik membaca pikiran sebelumnya memang terkesan sangat sederhana,
tetapi hal itu cukup efektif diimplementasikan ketika hendak memengaruhi
orang lain. Adapun caranya diuraikan seperti berikut.
a. Dari kedipan mata
Pada umumnya, manusia akan berkedip sebanyak 8-15 kali per
menit. Apabila Anda melihat seseorang yang sedang dihadapi berkedip
terlampau sering maka bisa dipastikan bahwa ia tengah mengalami
tekanan atau setidaknya sedang gelisah. Hal ini bisa dipahami sebagai
bentuk respons terhadap sesuatu yang didengar, tetapi tidak disukai.
b. Mata melihat ke kiri atas
Apabila suatu ketika sedang berbincang dengan orang lain, cobalah
Anda bertanya sesuatu kepadanya. Perhatikan apakah mata lawan
73
bicara Anda bergerak ke atas dan melirik ke sebelah kiri. Biasanya, hal
itu menandakan bahwa ia tengah berupaya mengingat pengetahuan
atau pengalaman terkait pertanyaan yang Anda ajukan.
c. Mata melihat ke kanan atas
Isyarat gerakan mata ke kanan atas dapat bermakna lamunan,
perkataan palsu, atau kebohongan. Hanya saja, hal ini sangat terkait
dengan fungsi otak kanan, yaitu bagian yang berhubungan dengan
kreativitas dan imajinasi.
d. Melihat ke kiri bawah
Isyarat mata melihat kekiri bawah menunjukkan bahwa orang
tersebut sedang mengambil keputusan penting.
e. Melihat ke kanan bawah
Isyarat mata melihat ke kanan bawah menunjukkan seseorang
sangat terhubung dengan perasaan orang lain.
B. Tips Mengubah Pikiran dan Pendapat Orang Lain
Dale Carnegie (1980) berpendapat bahwa terdapat Sembilan cara untuk
bisa mengubah pikiran dan pendapat orang lain tanpa harus membuatnya
merasa kecewa. Adapun cara-cara tersebut dijelaskan seperti berikut.
1. Memberikan Pujian Secara Tulus
Lakukan pengantar yang cukup. Pada ummunya, hal ini dilakukan
dengan menyebutkan bahwa negosiasi yang Anda lakukan bertujuan untuk
menciptakan, mencari, atau menjalin persaudaraan serta mencapai
74
kesepakatan bersama demi kesejahteraan kedua belah pihak serta yang
diwakili. Akhiri pembukaan tersebut dengan rasa hormat Anda dan tim
kepada pihak sasaran melalui pujian yang tulus.
2. Menunjukkan Kesalahan Tidak Secara Langsung
Apabila merasa perlu menunjukkan kesalahan-kesalahan orang lain,
Anda sebaiknya melakukannya tidak secara langsung.
3. Mengemukakan Kesalahan Diri Sendiri Sebelum Mengecam Orang
Lain
Awali dengan cara mengemukakan kesalahan-kesalahan diri sendiri.
Kemudian, Anda secara halus mengarahkan pada kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh lawan bicara.
4. Memberikan Perintah Melalui Usulan
Dengan sebuah usulan yang disepakati bersama, orang lain atau pihak
lawan akan mengira bahwa hal itu merupakan pendapatnya sendiri dan
bukan sebuah perintah dari orang lain.
5. Tidak Menyinggung Perasaan Lawan Bicara
Jangan sampai Anda menyinggung perasaan orang lain atau lawan
bicara. Berusahalah untuk selalu menjaga perasaan dan harga diri mereka.
6. Berikan Pujian Terhadap Perbaikan
Sekecil apapun perbaikan yang dilakukan orang lain, Anda perlu
memberikan pujian dengan penuh ketulusan dan semangat.
75
7. Menghargai Nama Baik
Berikan reputasi atau nama baik kepada lawan bicara. Hal ini
dilakukan supaya mereka mempertahankannya.
8. Mendorong dan Memberi Semangat Kepada Lawan Bicara
Bersikaplah seolah-olah kesalahan yang dilakukan oleh pihak lawan
tergolong cukup mudah diperbaiki. Artinya, pada kesempatan berikutnya,
pekerjaan itu cukup mudah untuk dilakukan dengan benar.
9. Membuat Lawan Bicara Merasa Nyaman
Upayakan agar pihak lawan merasa senang untuk melakukan sesuatu
yang Anda inginkan. Oleh sebab itu, Anda harus pandai bermain atau
mengatur strategi dalam dunia yang serba kompetitif ini.
C. Tips Meyakinkan Orang Lain
Beberapa cara untuk meyakinkan pihak lawan dalam negosiasi
dijelaskan oleh Dale Carnegie (1994) dalam uraian berikut ini.
1. Satu-satunya cara paling efektif dan jitu untuk memenangkan
pertikaian adalah dengan tidak bertengkar.
2. Menghormati perkataan lawan bicara dan jangan sekali-kali
mengatakan bahwa pendapat mereka keliru.
3. Apabila menyadari bahwa Anda berada di pihak yang salah, segeralah
untuk mengakuinya dan meminta maaf secara tulus.
4. Awali dengan cara beramah-tamah.
5. Cobalah segera mengubah orang lain dengan pola pikir, “Ya, ya”.
76
6. Memberi ruang secara luas kepada orang lain untuk menyampaikan
gagasannya.
7. Membiarkan pihak lawan mengira bahwa gagasan yang Anda berikan
justru berasal dari dirinya.
8. Cobalah untuk melihat persoalan atau permasalahan topik negosiasi
dari sudut pandang orang lain atau lawan bicara.
9. Bersikap empati atau tenggang rasa terhadap gagasan-gagasan dan
pendapat yang diuraikan oleh orang atau pihak lain.
10. Menyentuh perasaan mereka yang mulia dan halus.
11. Memberikan penjelasan secara terperinci dan detail mengenai gagasan
Anda sehingga bisa dilihat orang atau pihak lain.
12. Menantang orang-orang yang sedang Anda hadapi dengan argumentasi
yang kuat.
D. Sepuluh Langkah Ampuh Memengaruhi Orang Lain
Apabila cara, teknik, dan strategi memengaruhi orang lain yang Anda
lakukan menemui jalan buntu, dalam hal ini terdapat 10 langkah ampuh atau
jurus pamungkas yang bisa Anda tempuh. Perhatikan uraian selengkapnya
berikut ini.
1. Memotivasi Diri Sendiri dan Menumbuhkan Perasaan Optimis
Jangan pernah nekat memengaruhi orang lain dengan rasa percaya diri
yang rendah. Hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah memotivasi diri
77
sendiri untuk menumbuhkan rasa optimisme tinggi. Selanjutnya, Anda
harus meyakinkan diri bisa memengaruhi orang tersebut.
2. Menyamakan Persepsi
Upayakan untuk terus mencari kesamaan dengan lawan bicara,
termasuk menyamakan persepsi. Jika tidak bisa sama, Anda paling tidak
bisa mendekati frekuensi lawan bicara. Artinya, apabila tidak bisa mencari
kesamaan dalam hal-hal yang bersifat fisik, Anda setidaknya harus
menyamakan diri berkaitan dengan persepsi.
3. Menghindari Segala Hal yang Tidak Disukai Orang Lain
Hindari segala yang tidak disukai oleh lawan bicara, seperti ucapan,
intonasi, aksen, bahasa tubuh, waktu, makanan, dan sebagainya. Orang
semacam ini biasanya juga tidak menoleransi keterlambatan. Oleh sebab
itu, pantang bagi Anda datang terlambat setiap hendak bertemu dengan
mereka.
4. Jangan Terburu-buru
Pada prinsipnya, jangan pernah secara frontal memaksa orang
semacam ini untuk mengikuti kemauan Anda. Dalam hal ini, Anda
sebaiknya terlebih dahulu mengarahkan mereka pada lingkaran pengaruh,
sekalipun hanya pada tingkatan awal. Oleh sebab itu, jangan terlalu cepat
menarik mereka menuju posisi Anda.
5. Mengenali Kepribadiannya
Kemampuan Anda membaca dan mengenali kepribadian mereka
merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali
78
kepribadian orang lain, Anda akan mampu menemukan celah atau pintu
masuk untuk memengaruhi mereka.
6. Menjadi Pendengar yang Baik
Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik untuk menghadapi
orang lain. Jadikan tahapan mendengar sebagai fungsi dari info getting dan
on the spot.
7. Menjaga Mood
Anda harus menjaga mood lawan bicara agar tetap positif, meskipun
terkadang hal ini sulit untuk dilakukan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan
strategis perlu disampaikan pada waktu yang tepat secara hangat dan
bersahabat.
8. Memanfaatkan Endorsemenet Dari Pihak Ketiga
Anda juga bisa memanfaatkan endorsement dengan melibatkan pihak
ketiga. Syaratnya, Anda harus memastikan pihak ketiga memang sejak
awal sudah memiliki pengaruh terhadap orang yang akan Anda hadapi.
9. Menetukan Waktu yang Tepat
Anda perlu menemukan waktu yang tepat untuk memengaruhi orang
lain. Hal ini tidak bisa diabaikan agar pembicaraan yang Anda lakukan
lebih efektif.
10. Alokasi Waktu yang Longgar
Untuk merealisasikan semua langkah yang disebutkan, Anda
membutuhkan jam terbang yang cukup. Sebab, Anda akan menghadapi
orang-orang dengan berbagai karakter.
79
Agar bisa memengaruhi orang lain, Anda membutuhkan pengorbanan yang
tidak sedikit. Terkadang, Anda bahkan harus menghabiskan banyak waktu dan
biaya. Tidak hanya itu, Anda juga harus berkorban secara pikiran dan emosi. Oleh
karena itu, pastikan anda mempersiapkan diri sebaik mungkin.
80
Daftar Pustaka
Handika, sudiana. 2016. Tips Jitu Lobi Negosiasi dan Mempengaruhi Orang Lain
Secepat Kilat. Yogyakarta: Saufa.

More Related Content

What's hot

TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI
eddy sanusi silitonga
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)adhytyachristian
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
mankoma2012
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2012
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Rezka Judittya
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasionalmankoma2013
 
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi BisnisTEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
Diana Amelia Bagti
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
mankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
dmaiia
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
Diana Amelia Bagti
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
danishEPratiwi
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Salma Van Licht
 
Audit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasanAudit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasan
Hafidz Wahyuddin
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
Sekar larasati
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
mankoma2012
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
Imam Nursyihab
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
Ditsa Fristianelis
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.pptNasria Ika
 

What's hot (20)

Retorika
RetorikaRetorika
Retorika
 
TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi BisnisTEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
 
Audit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasanAudit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasan
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.ppt
 

Similar to TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT KILAT

Rangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik NegosiasiRangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi BisnisTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
Diana Amelia Bagti
 
Negosiasi.
Negosiasi.Negosiasi.
Negosiasi.Adi Full
 
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptxTugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
FeizarKurnia
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptxBAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
AndriesBaeruma
 
Hubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan KomunikasiHubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan Komunikasi
Ardiansah Danus
 
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Kanaidi ken
 
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.pptPPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
SyamsulAe
 
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.pptPPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
MunirMisbah1
 
Tugas Resume Sukses Negosiasi
Tugas Resume Sukses NegosiasiTugas Resume Sukses Negosiasi
Tugas Resume Sukses Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
KBT - Lobi & Negosiasi.pptx
KBT - Lobi & Negosiasi.pptxKBT - Lobi & Negosiasi.pptx
KBT - Lobi & Negosiasi.pptx
IGdDewanggaAryaPutra
 
TEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASITEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASI
eddy sanusi silitonga
 
Memahami lobby
Memahami lobbyMemahami lobby
Memahami lobby
Arip Amin
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
WennaSustiany
 
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potxTerm 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
yuls1423
 
Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & NegosiasiTugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 

Similar to TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT KILAT (20)

Rangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik NegosiasiRangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik Negosiasi
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi BisnisTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 
Negosiasi.
Negosiasi.Negosiasi.
Negosiasi.
 
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptxTugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptxBAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
 
Hubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan KomunikasiHubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan Komunikasi
 
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
 
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.pptPPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
 
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.pptPPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
 
Tugas Resume Sukses Negosiasi
Tugas Resume Sukses NegosiasiTugas Resume Sukses Negosiasi
Tugas Resume Sukses Negosiasi
 
KBT - Lobi & Negosiasi.pptx
KBT - Lobi & Negosiasi.pptxKBT - Lobi & Negosiasi.pptx
KBT - Lobi & Negosiasi.pptx
 
TEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASITEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASI
 
Memahami lobby
Memahami lobbyMemahami lobby
Memahami lobby
 
9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
 
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potxTerm 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
 
Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & NegosiasiTugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
 
Urgensi negosiasi
Urgensi negosiasiUrgensi negosiasi
Urgensi negosiasi
 

More from eddy sanusi silitonga

TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
eddy sanusi silitonga
 
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSONSENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
eddy sanusi silitonga
 
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
eddy sanusi silitonga
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
eddy sanusi silitonga
 
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik NegosiasiBUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Hidayattullah
HidayattullahHidayattullah
Hidayattullah
eddy sanusi silitonga
 
Henitatri widyasari
Henitatri widyasariHenitatri widyasari
Henitatri widyasari
eddy sanusi silitonga
 
Naqiah fajarwati
Naqiah fajarwatiNaqiah fajarwati
Naqiah fajarwati
eddy sanusi silitonga
 
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research) Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
eddy sanusi silitonga
 
Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)
eddy sanusi silitonga
 
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
eddy sanusi silitonga
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationTugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume Negosiasi
Tugas Resume NegosiasiTugas Resume Negosiasi
Tugas Resume Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume Negosiasi
Tugas Resume NegosiasiTugas Resume Negosiasi
Tugas Resume Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume Seni Negosiasi
Tugas Resume Seni Negosiasi Tugas Resume Seni Negosiasi
Tugas Resume Seni Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume High Productive Negotiation Skill
Tugas Resume High Productive Negotiation SkillTugas Resume High Productive Negotiation Skill
Tugas Resume High Productive Negotiation Skill
eddy sanusi silitonga
 

More from eddy sanusi silitonga (20)

TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
 
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSONSENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
 
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik NegosiasiBUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
 
Hidayattullah
HidayattullahHidayattullah
Hidayattullah
 
Henitatri widyasari
Henitatri widyasariHenitatri widyasari
Henitatri widyasari
 
Naqiah fajarwati
Naqiah fajarwatiNaqiah fajarwati
Naqiah fajarwati
 
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research) Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
 
Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)
 
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationTugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
 
Tugas Resume Negosiasi
Tugas Resume NegosiasiTugas Resume Negosiasi
Tugas Resume Negosiasi
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Tugas Resume Negosiasi
Tugas Resume NegosiasiTugas Resume Negosiasi
Tugas Resume Negosiasi
 
Tugas Resume Seni Negosiasi
Tugas Resume Seni Negosiasi Tugas Resume Seni Negosiasi
Tugas Resume Seni Negosiasi
 
Tugas Resume High Productive Negotiation Skill
Tugas Resume High Productive Negotiation SkillTugas Resume High Productive Negotiation Skill
Tugas Resume High Productive Negotiation Skill
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT KILAT

  • 1. 1 TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT KILAT Nama : Inna Triwahyuni Ruang : 306 Npm : 1434021253 Dosen : Dr. Eddy Sanusi, SE, MM Pengarang Buku : Sudiana Handika Universitas Krisnadwipayana
  • 2. 2 1 APA ITU LOBI DAN NEGOSIASI? A. Memahami Lobi dan Negosiasi Sebagai makhluk sosial, manusia niscaya melakukan lobi (lobbying) dan negosiasi (negotiation) dalam keadaan tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Lobi dan negosiasi selalu melibatkan dua atau lebih pihak yang berhubungan dengan maksud dan tujuan masing-masing. Agar pihak-pihak tersebut dapat berinteraksi dan berkomunikasi hingga mencapai tujuannya, diperlukan kepandaian melakukan hobi dan bernegosiasi. Pada dasarnya, lobi dan negosiasi tidak jauh berbeda. Keduanya saling berhubungan dan bahkan sulit dipisahkan satu sama lain dalam suatu kondisi. Dilihat dari cara melakukannya, lobi dan negosiasi sama-sama merupakan suatu upaya pendekatan dan tindakan memengaruhi orang lain, individu maupun kelompok yang dilaksanakan pihak satu terhadap lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh A.B. Susanto, lobi adalah usaha yang dilaksanakan untuk memengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap topik lobi. Dengan demikian, lobi diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan. Sementara itu, pengertian negosiasi adalah aktivitas komunikasi dua pihak atau lebih yang berbeda kepentingan dan dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan. Dalam kamus Oxford Dictionary, negosiasi didefinisikan sebagai pembicaraan terhadap orang lain dengan maksud mencapai kompromi atau kesepakatan untuk mengatur atau mengemukakan.
  • 3. 3 Lobi pada ummunya dilaksanakan dalam nuansa yang bersifat nonformal. Adapun negosiasi biasanya bersifat lebih formal dan mengikat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kontrak, perjanjian, serta kesepakatan di atas kertas (memorandum of understanding) sebagai hasil dari negosiasi. B. Tujuan serta Fungsi Lobi dan Negosiasi Lobi dilakukan dengan tujuan memengaruhi orang lain agar menyetujui atau sependapat dengan pelobi. Lewat tujuan ini, pelobi dapat mengambil manfaat dari hasil lobi. Sementara itu, negosiasi memiliki tujuan mencari dan menemukan kesepakatan antara dua pihak atau lebih. Dengan demikian, masing-masing pihak dapat mengambil manfaat dari hasil negosiasi. Melalui negosiasi, masing-masing pihak yang berbeda kepentigan berupaya menemukan kesepahaman, yaitu sama-sama terhindarkan dari kerugian atau kekalahan. Bahkan, pihak-pihak yang terlibat berupaya untuk mencapai kemenangan bersama (win-win solution). 1. Fungsi Lobi Mengacu pada fungsinya, lobi dilakukan atas dasar memengaruhi kalangan tertentu, entah itu individu, lembaga, organisasi, ataupun pemerintah. Apabila seseorang atau kelompok sedang mempunyai kepentingan yang harus melibatkan pihak-pihak terkait, maka lobi berfungsi sebagai jalan memberitahukan kepentingan tersebut serta memengaruhi pihak-pihak tersebut supaya menerima atau bahkan membukakan jalan – bila diperlukan. Misalnya, sebuah perusahaan hendak
  • 4. 4 melakukan suatu proyek dan membutuhkan persetujuan berupa izin atau dana. Maka, dalam hal ini dilakukan hobi agar pihak terkait menyetujui. Dalam konteks organisasi, lobi berfungsi sebagai jalan membangun hubungan (koalisi) antarorganisasi. Melalui cara ini, beberapa organisasi yang terlibat memiliki kesempatan untuk mewujudkan kepentingan bersama. Lobi dalam ranah ini berfungsi untuk memengaruhi keputusan para pemangku kebijakan (pemerintah atau wakil rakyat) sehingga menguntungkan pelobi yang diutus oleh organisasi. Dalam konteks bisnis, fungsi lobi tidak jauh berbeda dengan lobi pada organisasi. Selain bersifat memengaruhi, lobi juga dilakukan sebagai kontak terhadap orang-orang tertentu yang dianggap mampu melindungi kepentingan bisnis. Dalam dunia politik, lobi berfungsi sebagai usaha memengaruhi satu sama lain yang berkaitan dengan kepentingan politik masing-masing pihak. Dengan demikian, lobi berfungsi sebagai penjagaan ataupun bentuk upaya mewujudkan kepentingan di ranah individu, kelompok, organisasi, lembaga, instansi, dan sebagainya. 2. Fungsi Negosiasi Fungsi dari negosiasi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan lobi. Negosiasi juga berfungsi sebagai jalan untuk memengaruhi pihak-pihak tertentu yang terlibat di dalamnya. Hanya saja, negosiasi lebih
  • 5. 5 menekankan pemenuhan kesepakatan di antara pihak-pihak yang berseberangan. Dengan kata lain, negosiasi memiliki fungsi untuk menemukan jalan tengah yang sebisa mungkin menguntungkan semua pihak. Jadi berdasarkan pengertiannya, negosiasi berfungsi sebagai media berunding atau tawar-menawar untuk mendapatkan suatu kesepakatan bersama bagi pihak-pihak yang terlibat. Lebih dari itu, negosiasi berfungsi sebagai sarana mencari perdamaian manakala terjadi konflik. Artinya, negosiasi merupakan solusi untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah yang dialami oleh beberapa pihak. Dalam komunikasi bisnis, negosiasi bersifat wajib. Sebab, dunia bisnis identik dengan kerjasama saling menguntungkan. Dengan negosiasi akan terjalin kerjasama yang melahirkan transaksi bersifat mendukung perkembangan perekonomian. C. Prinsip Dasar Lobi dan Negosiasi Lobi dan negosiasi pada dasarnya merupakan bentuk komunikasi yang harus ditempuh oleh pihak-pihak tertentu demi mencapai suatu tujuan. Karena itulah di dalam lobi dan negosiasi diperlukan teknik komunikasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Pelobi dan negosiator berkewajiban memerhatikan prinsip-prinsip penting dan mendasar. Prinsip dasar dalam melakukan lobi dan negosiasi dapat diuraikan seperti berikut.
  • 6. 6 1. Menekankan Prinsip Saling Menguntungkan Pelobi dan negosiator harus menyadari hal ini secara mutlak sebelum melangkah pada tahap pelaksanaan lobi dan negosiasi. Pelaku harus memahami bahwa lobi dan negosiasi dilakukan demi kepentingan bersama serta untuk menjembatani masing-masing pihak yang berkepentingan. 2. Penguasaan terhadap Teknik dan Strategi Lobi tidak bisa dilakukan tanpa memerhatikan etika. Hal ini yang sama juga berlaku dalam melakukan negosiasi. Keduanya – baik dilakukan sebagai satu kesatuan maupun lobi menjadi langkah awal untuk melakukan negosiasi – memerlukan teknik, taktik, dan strategi tertentu. 3. Menggunakan Prinsip Komunikasi yang Tepat Seperti yang sudah disinggung, lobi dan negosiasi adalah komunikasi dua arah. Di dalamnya, komunikasi yang efektif sangat penting untuk dilakukan. 4. Menyadari Posisi dan Pandai Menempatkan Diri Seorang pelobi dan negosiator ulung sudah pasti menyadari posisi dirinya saat melakukan tugas. Ia memahami posisi atau kedudukannya serta mampu menempatkan diri. Lebih dari itu, ia juga memahami posisi lawan bicara. Melalui cara ini, ia dapat lebih bijaksana dalam menghadapi lawan bicara atau pihak yang dilobi atau diajak bernegosiasi. 5. Memahami Situasi, Kondisi, Kekuatan, serta Kelemahan Prinsip ini harus dipatuhi sebelum lobi dan negosiasi dilakukan. Apabila hendak melakukan pelobian, anda wajib mengetahui kondisi diri
  • 7. 7 sendiri atau lembaga yang mengutus untuk melakukan lobi. Apakah situasi dan kondisi dapat mendukung untuk menyukseskan suatu lobi? Bagaimana kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau lembaga anda? Jika hal semacam itu sudah dipahami maka akan melahirkan pandangan dan keputusan sehingga menghasilkan langkah-langkah yang nantinya dapat diambil. 6. Mengetahui dan Memutuskan Waktu yang Tepat Sebagaimana diketahui bersama, baik lobi atau negosiasi merupakan salah satu upaya mencari solusi dari suatu persoalan dengan menggunakan jalan komunikasi. 7. Merancang Strategi untuk Melakukan Lobi dan Negosiasi Di antara prinsip yang tidak boleh dilupakan adalah berusaha merancang strategi agar lobi dan negosiasi berjalan secara terencana, efektif, dan sukses. Salah satu cara merancang strategi lobi dan negosiasi ialah dengan membuat perencanaan secara matang tentang hal-hal apapun yang akan dilakukan ketika proses lobi dan negosiasi dilakukan. D. Teknik Melakukan Lobi dan Negosiasi 1. Mempersiapkan Diri 2. Menganalisis Opini yang Sudah Terbentuk 3. Menentukan Lawan dan Dukungan 4. Melakukan Koalisi 5. Menetapkan Tujuan
  • 8. 8 6. Melakukan Analisis terhadap Kasus 7. Mengembangkan Kasus 8. Memperhitungkan Media Komunikasi 9. Menjaga Fleksibilitas
  • 9. 9 2 MEMENGARUHI ORANG LAIN A. Mengenal Beragam Gaya Memengaruhi Orang Lain Dalam pergaulan sosial yang melingkupi semua aktivitas manusia, sikap saling memengaruhi satu sama lain tidak dapat dihindarkan. Di dalam keluarga, organisasi, lembaga, dan kelompok; serta sebagai pemimpin atau bawahan; potensi individu memengaruhi satu sama lain adalah sebuah keniscayaan. Setiap orang – dengan watak dan kepentingan yang berbeda – pasti membutuhkan orang lain. Karena itulah tindakan memengaruhi orang lain dilakukan. Melalui segenap kemampuan yang dimiliki, mulai dari kemampuan verbal, gaya bicara, cara berkomunikasi, serta bahasa tubuh, manusia sepanjang hidupnya bisa dipastikan melakukan serangkaian tindakan memengaruhi orang lain. Secara khusus, setiap profesi yang digeluti oleh individu memiliki gaya- gaya tertentu dalam melakukan tindakan dan langkah-langkah persuasi, yaitu memengaruhi dan meyakinkan lawan bicara, baik itu kelompok tertentu maupun orang lain pada umumnya. Macam-macam gaya yang lazim dilakukan manusia untuk memengaruhi sesamanya berikut ini. 1. Gaya Katalisator Gaya ini merupakan pembawaan atau karakter yang memang ada pada orang tertentu.
  • 10. 10 2. Gaya Pragmatis Gaya ini memiliki kecenderungan dilakukan oleh orang yang memiliki posisi kuat. Ciri-ciri gaya pragmatis pada umumnya dilakukan dengan mengedepankan hasil dari pada proses. Gaya pragmatis terlalu bergantung pada posisi atau kekuatan. Ketika seseorang telah kehilangan posisi dan kekuatannya, ia tidak akan lagi bisa melakukan pemaksaan karena sudah kehilangan kedudukannya. 3. Gaya Strategis Gaya ini merupakan seni memengaruhi orang lain dengan penguasaan sepenuhnya terhadap kecakapan berbicara dan mendengarkan sekaligus. 4. Gaya Analis Gaya ini menitikberatkan pada fakta dan logika yang disertai analisis. Gaya analisis biasanya lebih mudah diterapkan pada orang-orang yang setara secara kemampuan ataupun memiliki kecenderungan sama terhadap cara memengaruhi. 5. Gaya Idealis Seseorang dengan gaya ini cenderung tegas dalam menyampaikan gagasan-gagasannya. Seorang idealis biasanya tidak patah arang dalam mewujudkan nilai-nilai ideal universal dalam lingkungannya. 6. Gaya Preservasionis Seseorang yang menggunakan gaya preservasionis bisa dipastikan memiliki posisi jelas dalam lingkungan sosialnya. Gaya preservasionis
  • 11. 11 sering kali berjalan efektif bilamana seseorang dianggap mampu dan berpengalaman oleh lingkungan sosialnya serta dipercaya sebagai panutan. B. Bagaimana Memengaruhi Orang Lain? Pada hampir semua lini kehidupan, setiap orang pasti mendambakan hubungan yang nyaman satu sama lain. Hubungan yang nyaman tentu menjadikan komunikasi berjalan lancar. Dari situ pula aktivitas memengaruhi mudah dilakukan. Harus diakui bahwa tidak mudah atau bahkan mustahil memengaruhi orang lain tanpa memerhatikan lebih jauh karakter-karakter mendasar dari manusia yang bersifat naluriah. Dengan demikian, apabila ingin memengaruhi orang lain, Anda harus bersedia tidak mementingkan diri sendiri. Tentu saja Anda memiliki kepentingan terhadap mereka. Berikut adalah hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan agar Anda dapat memengaruhi orang lain. 1. Empati Manusia memiliki sifat naluriah untuk menyukai orang lain yang mampu memahami. Karena itulah sikap empati adalah hal mendasar yang harus dikedepankan dalam pergaulan sosial.
  • 12. 12 2. Pujian Sangat sulit menemukan orang yang suka dicela dan dimaki. Setiap orang lebih suka mendapatkan pujian daripada cacian. Begitu pula setiap orang lebih mengharapkan perhatian daripada cercaan. 3. Antusias Salah satu landasan seseorang melangkah dan melakukan sesuatu ialah adanya semangat di dalam jiwanya. Tanpa hal itu, mustahil seseorang mencapai hasil dari sesuatu yang dilakukan. 4. Manfaat Diakui atau tidak, seseorang dalam berbuat mengharapkan manfaat dari sesuatu yang dilakukannya. Ia menginginkan imbalan yang setimpal atau bahkan lebih besar dari setiap perbuatannya. 5. Keteladanan Harus diakui, manusia lebih menyukai orang yang selaras antara perkataan dan perbuatan daripada kata-kata dan sikap yang tidak konsisten. Keselarasan menunjukkan kejujuran. Sebaliknya, sikap tidak konsisten mengisyaratkan ketidakjujuran. Anda pasti menyukai orang yang membuktikan perkataan dengan perbuatan daripada hanya berbicara atau menggurui tanpa memberikan bukti. Itulah esensi penting dari keteladanan. Dalam hal ini, keteladanan adalah modal utama agar orang lain terpengaruh dengan Anda.
  • 13. 13 6. Kelembutan Bersikap kasar terhadap orang lain sangat cepat memberikan rasa tidak nyaman. Apalagi jika sikap itu dilakukan dengan memaksa, terang- terangan, dan menggurui. Setiap orang pada dasarnya menyukai kata-kata dan tingkah laku yang halus karena hal itu mencerminkan budi pekerja. Seseorang akan merasa risih dengan paksaan dan tidak betah mengetahui dirinya secara terang-terangan dipengaruhi. Ia juga pasti akan mengalami kejenuhan terhadap orang lainnya yang lebih banyak menggurui. C. Prinsip-Prinsip Memengaruhi Orang Lain Selain gaya dan kecenderungan dalam memengaruhi, terdapat pula prinsip-prinsip dasar yang melekat pada hamper semua orang saat berinteraksi dalam kerangka saling memengaruhi satu sama lain. Robert Cialdini – seorang psikolog kenamaan – memaparkan prinsip dasar penyebab seseorang memengaruhi orang lain. Dalam teorinya, Robert memaparkan kecenderungan yang biasa dilakukan seseorang dalam menancapkan pengaruhnya terhadap orang lain. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian mengenai prinsip-prinsip berikut. 1. Prinsip Kesukaan (Liking) Prinsip ini mengandalkan kesukaan yang relatif sama pada setiap orang. Ketika dua orang atau lebih memiliki beberapa kesamaan mengenai hal-hal yang disukai, maka mereka dapat dengan mudah saling
  • 14. 14 memengaruhi. Kesukaan ini pada akhirnya akan melahirkan kedekatan, cepat empati, antusias, dan sebagainya. 2. Prinsip Timbal Balik (Reciprocity) Setiap orang menyukai kebaikan dengan beragam bentuknya, entah itu berupa sikap ramah, mengayomi, atau memberi sesuatu yang berarti. Jika mau berbuat baik maka Anda pun akan mendapatkan perlakuan menyenangkan dari orang lain. Oleh karena itu, kebaikan adalah senjata yang sangat ampuh untuk memengaruhi orang lain. 3. Prinsip Kebersamaan (Social Proof) Dalam suatu kelompok sosial, organisasi, lembaga, atau kegiatan- kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih, selalu ada nilai yang dijunjung bersama, yaitu kebersamaan. Prinsip inilah yang memudahkan banyak orang untuk meningkatkan persatuan dan jalinan kerjasama. Lewat kebersamaan, seseorang merasa memiliki serta mau mengemban tanggung jawab. Lewat kebersamaan pula seseorang menjadi mudah terpengaruh. 4. Prinsip Komitmen (Commitment and Consistency) Komitmen pada dasarnya bersifat mengikat dan melahirkan konsekuensi tertentu bagi orang yang menjaga atau justru melanggarnya. Jika seseorang menjaga komitmen maka ia tentu akan merasa manfaatnya. Sebaliknya, orang dan yang melanggar akan menerima akibat dari tindakannya. Orang yang menjaga komitmen berarti memiliki konsistensi.
  • 15. 15 5. Prinsip Otoritas (Authority) Suatu keahlian adalah bukti bahwa seseorang memiliki sebuah otoritas. Orang yang mempunyai keahlian dan dengan itu menjalin hubungan sosial pada dasarnya memiliki peluang untuk memengaruhi. Otoritas pada dirinya sebagai seorang ahli adalah modal utama untuk mendapatkan tempat di hati dan pikiran orang lain. Karena itulah banyak orang yang secara sadar menunjukkan keahlian mereka semata-mata demi mendapatkan perhatian khalayak. 6. Prinsip Keterbatasan (Scarcity) Prinsip keterbatasan pada umumnya digunakan oleh pihak-pihak yang bergelut di dunia bisnis dan perdagangan karena memang sangat jitu untuk memengaruhi orang lain. Mereka cenderung menampakkan batas-batas waktu dan harga diri barang yang dijual agar orang lain cepat tertarik. Secara bersamaan, hal itu diiringi pula dengan manfaat yang dapat diperoleh oleh mitra bisnis atau pelanggan. D. Teknik Memengaruhi Orang Lain Karena sudah menjadi naluri manusia untuk membutuhkan sesamanya, setiap orang melakukan tindakan saling memengaruhi. Hal itu dilakukan demi mewujudkan berbagai kepentingan dan harapan. Tindakan, strategi, dan upaya-upaya memengaruhi terus digerakkan. Salah satu pakar tersebut adalah Gary Yukl, seorang professor dari University at Albany, Amerika Serikat. Pada tahun 1992, ia mengembangkan
  • 16. 16 penelitiannya lewat metode Influence Behavior Questionnaire (IBQ). Metode IBQ memformulasikan sembilan strategi dan teknik memengaruhi orang lain, sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Rational Persuasion Strategi ini ialah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argument yang logis dan rasional. Sebagai contoh, seorang dokter member nasihat kepada pasien yang merupakan perokok berat. 2. Inspiration Appeals Tactics Strategi ini adalah siasat meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person atau lawan bicara. Contoh nyata penerapan strategi ini adalah seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi. Ia membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide mengenai konsep pengembangan e-government di suatu negara. 3. Consultation Tactics Strategi ini dijalankan ketika seseorang meminta sasaran untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diagendakan. Misalnya, menteri komunikasi dan informasi kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negara dalam rangka mengajak mereka berpartisipasi aktif untuk mengimplementasikan cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
  • 17. 17 4. Ingratiation Tactics Strategi ini adalah suatu siasat dimana Anda berusaha untuk membuat target pearson merasa senang dan tenteram sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. 5. Personal Appeals Tactics Strategi ini dijalankan ketika seseorang berusaha memengaruhi sasaran dengan landasan hubungan persahabatan atau hal-hal yang bersifat personal. 6. Exchange Tactics Strategi ini sebenarnya mirip dengan personal appeal tactics. Namun, sifat exchange tactics bukan semata-mata didasarkan pada hubungan personal, tetapi lebih karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dan sebagainya antara seseorang dengan target pearson. 7. Coalition Tactics Strategi ini merupakan suatu siasat dimana seseorang berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk memengaruhi target pearson. Strategi ini berorientasi kemenangan karena jumlah pengikut sangat menentukan keberhasilan siasat ini. 8. Pressure Tactics Dalam menjalankan strategi ini, seseorang memengaruhi target pearson dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Contoh
  • 18. 18 pressure tactics adalah seorang komandan pasukan yang member ancaman penurunan pangkat jika prajuritnya mengulangi kesalahan serupa. 9. Legitimizing Tactics Strategi ini merupakan suatu siasat dimana Anda menggunakan otoritas dan kedudukan untuk memengaruhi target pearson. Presiden yang memerintahkan seorang menteri untuk menyusun rancangan undang- undang atau kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
  • 19. 19 3 KUNCI SUKSES MELAKUKAN LOBI, NEGOSIASI, DAN MEMENGARUHI ORANG LAIN A. Memahami Prinsip Komunikasi Seorang pakar komunikasi dalam negeri bernama Deddy Mulyana merumuskan beberapa prinsip komunikasi yang ia temukan dalam proses komunikasi manusia. Di dalam bukunya berjudul Ilmu Komunikasi; Sebuah Pengantar, prinsip-prinsip tersebut dirumuskan sebagai berikut. 1. Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik Manusia menggunakan simbol atau lambang tertentu untuk memahami dan menunjuk sesuatu, baik melalui kata-kata, perilaku, maupun objek yang telah disepakati bersama. 2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi Apa pun yang dilakukan seseorang bisa jadi dimaknai sebagai komunikasi oleh orang lain, meskipun sebenarnya tidak dimaksudkan untuk itu. Aspek nonverbal seperti gerakan tubuh dan ekspresi wajah sangat mungkin dianggap komunikasi oleh orang lain. 3. Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Hubungan Komunikasi terhadap pihak lain selalu mencerminkan isi (materi) dan dimensi hubungan (pelaku). Adapun dimensi hubungan dapat ditentukan dari cara mengatakan, isyarat, serta perilaku nonverbal lainnya.
  • 20. 20 4. Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan Proses komunikasi bisa terjadi begitu saja, mulai dari yang tidak direncanakan (kesengajaan rendah) hingga terencana (membuat janji, menyusun strategi, menentukan tempat, membangun harapan, dan sebagainya). 5. Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu Makna pesan dalam komunikasi cenderung bergantung pada ruang, waktu, serta psikologi. 6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi Perilaku komunikasi melahirkan efek tertentu bagi pelakunya. Anda bisa memperkirakan dengan melihat pola hubungan pelaku komunikasi dan cara mereka berkomunikasi. Sebab, baik tertulis maupun tidak, komunikasi terikat dengan aturan dan tata krama. 7. Komunikasi Bersifat Sistematis Pelaku komunikasi pasti membawa kondisi internal dan eksternal masing-masing. Contoh kondisi internal ialah seseorang yang terpengaruh oleh budaya, adat-istiadat, pengalaman, dan pendidikan. Adapun kondisi eksternal meliputi pilihan kata, isyarat, suasana, ruang, cahaya, dan sebagainya.
  • 21. 21 8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya maka Komunikasi Kian Efektif Jika dua orang atau lebih berkomunikasi dengan latar belakang yang sama maka mereka kian mudah untuk memahami hal-hal yang dikomunikasikan. 9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial Disebut komunikasi apabila melibatkan respons atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan telah diterima dan dimengerti. 10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional Komunikasi pada dasarnya memiliki sifat berkesinambungan atau terus-menerus, meskipun bisa diatasi kapan dimulai dan diakhiri. 11. Komunikasi Bersifat Irreversible Komunikasi bersifat irreversible atau implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah. Efek komunikasi tidak bisa dihilangkan sama sekali. 12. Komunikasi Bukan Merupakan Obat Mujarab untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah Komunikasi bukanlah panasea atau obat mujarab sehingga diperlukan cara lain untuk menyelesaikan masalah, misalnya langkah-langkah struktural. Jadi, agar komunikasi berjalan efektif maka masalah structural harus diatasi.
  • 22. 22 B. Memahami Seni Komunikasi Kunci utama dalam komunikasi efektif adalah memahami esensi komunikasi itu sendiri. Artinya, komunikasi tidak hanya dimaknai sebatas media pergaulan sehari-hari antarsesama manusia. Komunikasi lebih dari itu, yakni seni yang di dalamnya mengandung nilai-nilai keindahan dimana jika dipelajari lebih jauh akan mengandung banyak manfaat. Komunikasi yang baik pada dasarnya melibatkan semua unsur di dalam diri manusia, baik verbal maupun nonverbal. Selain dengan berbicara (verbal), komunikasi juga sering kali melibatkan panca indra (non-verbal). Dalam hal ini, masing-masing indra harus benar-benar diperhatikan demi mewujudkan komunikasi yang baik. Dalam berbicara, seseorang sudah pasti melibatkan mata, telinga, dan terkadang tangan. Hal tersebut berlaku, terutama dalam komunikasi antarpribadi (interpersonal communication). Perhatikan uraian selengkapnya mengenai seni komunikasi yang baik berikut ini. 1. Seni Melihat Lihatlah lawan bicara dan tunjukkan bahwa pandangan Anda mendukung topik yang tengah dibahas. Dengan cara ini, lawan bicara akan semakin tertarik terhadap materi pembicaraan. Para negosiator sering kali memfokuskan pandangan pada lawan bicaranya sampai benar-benar terpengaruh terhadap diri mereka.
  • 23. 23 2. Seni Senyuman Hal yang sama juga terjadi dalam proses negosiasi dan memengaruhi orang lain. Sebagai negosiator, dengan senyuman yang sesekali ditunjukkan dalam pembicaraan, Anda menjadikan proses negosiasi tak terlalu menekan. Lawan bicara akan sepenuh hati menyimak dan berusaha memahami materi yang Anda sampaikan. Jadi, tidak diragukan lagi bahwa senyum adalah trik jitu dalam menjalin komunikasi. 3. Seni Mendengarkan Menjadi pendengar yang baik termasuk salah satu kunci keberhasilan komunikasi. Lawan bicara tentu merasa dihargai manakala Anda menyimak pembicaraannya dengan sepenuh hati. Dalam hal ini, seni mendengarkan adalah perpaduan dari mendengar, melihat, serta sesekali melemparkan senyuman. 4. Seni Memahami Seni memahami adalah benar-benar menaruh perhatian serta meresapi hal-hal yang disampaikan orang lain. Jadi, pastikan Anda berusaha memahami lawan bicara dengan sepenuh hati. 5. Seni Bertanya Bertanya dilakukan bukan semata-mata karena Anda tidak mengerti, tetapi juga sebagai langkah untuk menjaga komunikasi tetap berlangsung dua arah.
  • 24. 24 6. Seni Menjawab Jawablah pertanyaan lawan bicara dengan tepat, benar, singkat, serta tanpa tidak betele-tele atau berputar-putar. Hal tersebut merupakan seni menjawab pertanyaan dengan baik. Jika tidak mampu menjawab dengan benar, lebih baik Anda mengatakan sejujurnya daripada menjawab secara asal-asalan. 7. Seni Kejutan Memberikan kejutan di tengah-tengah pembicaraan, akan membuat lawan bicara bersemangat sekaligus meningkatkan harga dirinya. Kejutan bisa dilakukan dengan cara memberikan pujian ataupun membenarkan secara terang-terangan mengenai apa yang dikemukakan lawan bicara. 8. Seni Mengakui Seseorang tentu merasa senang manakala orang lain mengakui sesuatu yang dibicarakannya benar-benar brilian. Bila perlu, Anda dapat menampakkan ekspresi kekaguman agar ia menyukai Anda. Anda perlu mengakui serta memberi apresiasi terhadap keberhasilan lawan bicara mereka dalam profesi apa pun yang dijalani. 9. Seni Menutup Ketika pembicaraan telah selesai, Anda mesti menutup pembicaraan dengan meninggalkan rasa senang kesan menyenangkan terhadap lawan bicara.
  • 25. 25 C. Membangun Komunikasi Efektif Komunikasi efektif bisa mendapatkan pengertian, kesenangan, meningkatkan hubungan sosial, serta memperoleh hal-hal positif lainnya. Pada intinya, baik pesan dari komunikator maupun komunikasi dapat tersampaikan secara berkesinambungan. Unsur terpenting dari komunikasi pada hakikatnya bukanlah apa yang hendak dikatakan (baik secara lisan maupun tulisan), melainkan lebih pada siapa yang menyampaikan serta bagaimana pesan tersebut disampaikan. Hal ini bukan berarti komunikator lebih penting daripada materi atau pesan. Kedudukan penyampai (komunikator), penerima (komunikan), dan pesan sama pentingnya sehingga semua mesti mendapatkan tempat yang sesuai. Hukum-hukum komunikasi efektif yang diuraikan berikut ini. 1. Hukum Respect Menghargai orang lain dalam membangun komunikasi akan membangkitkan semangat bekerja sama yang saling menguntungkan. Sebab, pihak-pihak yang terlibat tidak terjebak pada mementingkan ego pribadi. Karena itulah sikap menghargai menjadi syarat mendasar dari komunikasi efektif. Sikap menghargai dibutuhkan agar orang-orang yang terlibat dalam berkomunikasi selalu berada dalam suasana kondusif dan antusias. Dengan demikian, materi komunikasi dapat tersampaikan secara baik.
  • 26. 26 2. Hukum Empathy Membangun empati sama pentingnya dengan pesan atau materi yang hendak disampaikan kepada lawan bicara. Empati merupakan jalan atau sarana bagi Anda untuk menyampaikan pesan tanpa terhambat oleh kelakuan komunikasi. Karena itulah kemampuan memahami, mendengarkan, dan sikap penuh pengertian terhadap lawan bicara amat perlu diperhatikan untuk menerapkan hukum ini. 3. Hukum Audible Hukum audible menetapkan bahwa pesan yang hendak disampaikan harus tersusun secara sederhana dan sistematis sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Oleh karena itu, hukum audible menuntut Anda untuk secerdas mungkin menguasai perangkat atau media pendukung selain bahasa dan gaya bicara. 4. Hukum Clarity Hukum ini meniscayakan Anda untuk menyampaikan pesan secara jelas, bermakna tegas (tidak bercabang), serta melahirkan tafsir yang sama terhadap pesan tersebut. Oleh karena itu, kemampuan memilih kata bermakna tunggal, menyusun bahasa secara sistematis, serta intonasi (penekanan) suara harus benar-benar diperhatikan. Selain itu, Anda juga harus pandai mengorganisasikan pesan sesuai dengan tingkat kepentingannya.
  • 27. 27 5. Hukum Humble Hukum humble kurang lebih sejalan dengan respect, bahkan tidak terpisahkan satu sama lain. Keduanya bersifat saling mendukung dan berkesinambungan. Hukum humble membutuhkan pengendalian diri secara terus-menerus. Banyak orang sukses dalam berkomunikasi karena senantiasa memegang teguh hukum humble. Orang yang sukses dalam melobi ataupun andal dalam bernegosiasi tentu mempunyai jaringan sosial yang luas karena sangat dipercaya. Hal ini disebabkan orang tersebut telah sukses menancapkan pengaruhnya terhadap banyak orang. D. Menjadi Komunikator Andal Dalam konteks lobi, negosiasi, dan memengaruhi orang lain, menjadi komunikator andal adalah prasyarat utama yang harus dimiliki. Lobi menjadi percuma bila tidak didukung kecakapan berkomunikasi. Begitu pula negosiasi akan tidak akan mengahsilkan apa pun tanpa diiringi kemampuan komunikasi yang mumpuni. Orang lain juga sulit dipengaruhi jika seseorang tidak mampu berkomunikasi secara andal. Oleh karena itu, seorang komunikator harus mempunyai kecakapan dalam menjalani tugasnya. Berikut adalah syarat-syarat menjadi komunikator andal yang harus Anda perhatikan dengan saksama.
  • 28. 28 1. Memiliki Kepercayaan Diri Seseorang bisa dikatakan pandai berkomunikasi jika ia memiliki kepercayaan terhadap dirinya senndiri. Kepercayaan dirinya tampak jelas ketika ia melakukan proses komunikasi. Tanpa bermodalkan percaya diri, seseorang sangat sulit menjalin komunikasi dengan orang lain. 2. Meyakinkan Lawan Bicara Kemampuan mengelola kepercayaan diri pada akhirnya melahirkan kemapuan meyakinkan lawan bicara. Di sini, Anda dituntut untuk memahami materi komunikasi. Dengan kata lain, Anda mesti mempunyai wawasan luas terhadap materi yang dibicarakan untuk menjadi komunikator andal. Seorang komunikator andal pasti selalu berbicara diiringi argument yang kuat dan relevan. 3. Memaksa Lawan Bicara Terkadang, dalam keadaan tertentu proses komunikasi menuntut Anda melakukan pemaksaan terhadap lawan bicara agar mereka menyetujui hal- hal yang Anda kemukakan. Dibutuhkan kepandaian membuat pihak lawan yakin untuk melakukan suatu perundingan dengan Anda. Buatlah argumen yang kuat terhadap hal-hal yang dikemukakan lawan bicara. Pastikan argument itu mendukung posisi Anda. 4. Membaca Situasi Dalam posisi apa pun (baik sebagai pelobi maupun negosiator), seorang komunikator harus selalu memastikan diri mengetahui situasi. Ia dituntut pandai membaca situasi pada diri sendiri serta lawan bicara.
  • 29. 29 Ketika situasi sudah dipahami sepenuhnya, Anda tinggal meramu taktik, sikap, atau bahkan gaya berbahasa untuk memengaruhi orang lain. Semua itu dilakukan agar mereka bersikap sejalan dengan tujuan Anda. Dalam hal ini, Anda tentu ingin mereka memenuhi hal-hal yang Anda inginkan tanpa harus memaksa secara terang-terangan. 5. Menunjukkan Ekspresi Ekspresi atau bahasa tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang bisa memengaruhi pendapat orang lain. Dalam komunikasi, argumen yang Anda kemukakan. Ekspresi melahirkan penilaian karena bahasa tubuh memengaruhi cara pandang orang lain terhadap diri Anda. 6. Mampu Bangkit Langkah-langkah untuk segera bangkit, diantaranya menguasai diri sendiri, mengendalikan emosi, serta berbicara secara meyakinkan berdasarkan argumentasi logis dan fakta-fakta yang sebelumnya telah dimiliki. Jangan sampai Anda berbicara dengan data yang lemah ataupun tidak logis. Sebab, hal tersebut hanya akan mendatangkan masalah dan tekanan baru. 7. Memilih Diksi yang Tepat Pemilihan diksi atau kata yang tepat tentu menghadirkan komunikasi efektif. Lakukan komunikasi menggunakan kata-kata sederhana, umum, dan mudah dipahami. Hindari menyebutkan kata-kata sulit atau berbicara secara bertele-tele sehingga susunan kata membentuk kalimat yang terlalu panjang. Hal ini hanya akan mempersulit lawan bicara untuk memahami
  • 30. 30 pembicaraan Anda. Sebab, Anda tidak efektif dalam menggunakan kata- kata. 8. Memperkirakan Langkah Baik lobi maupun negosiasi mengharuskan memiliki perkiraan akan kekuatan diri sendiri dan lawan bicara. Hal tersebut merupakan salah satu kunci keberhasilan lobi dan negosiasi. Perkirakan hal tersebut dan pahami masing-masing sebelum menggunakannya secara efektif. Komunikator andal selalu berusaha keras untuk melakukan hal ini. Tanpa perkiraan secara jelas, proses komunikasi hanya akan menghadirkan rasa takut, pesimis, serta kekacauan dalam menggunakan bahasa dan gaya tubuh. 9. Mempertimbangkan Lawan Mempertimbangkan lawan merupakan keniscayaan supaya Anda tidak terjebak kerugian. Jika setelah dilakukan pertimbangkan justru kerugian yang didapatkan, segera ambil langkah jitu untuk mengubahnya menjadi keuntungan. Caranya, Anda bisa mengemukakan fakta atau argument baru guna mematahkan tujuan mereka yang merugikan Anda. 10. Merancang Strategi Mereka yang telah berpengalaman dalam komunikasi professional – seperti lobi dan negosiasi – tentu terbiasa merancang strategi sebelum bergerak di lapangan. Kemauan dan kemampuan merancang strategi adalah keniscayaan untuk menjadi komunikator andal. Strategi komunikasi meliputi perencanaan dan manajemen diri, baik berupa materi komunikasi maupun langkah-langkah strategis.
  • 31. 31 11. Menerapkan Taktik Taktik adalah salah satu upaya yang dilakukan para pelobi dan negosiator untuk memengaruhi lawan bicara. Taktik juga diterapkan untuk menanggapi lawan bicara yang sedang menuntut sesuatu yang tidak logis dan terkesan egois. Taktik ini biasanya dimengerti oleh lawan bicaranya. Sehingga, lawan bicara tidak lagi melakukan sesuatu yang bertentangan dengan taktik tersebut. Seorang komunikator harus pandai menerapkan taktik serta mampu membaca strategi yang ditampilkan lawan bicara. Seorang komunikator ulung tentu memiliki kemampuan membaca teknik untuk memengaruhi atau bahkan mengelabui untuk mendapatkan persetujuan.
  • 32. 32 4 TIPS JITU MELAKUKAN HOBI Istilah lobbying yang kemudian diserap menjadi “lobi” dalam bahasa Indonesia sering dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis. Lobi merupakan suatu kegiatan tidak resmi yang dilakukan seseorang untuk melakukan pendekatan. Oleh sebab itu, sebagai pelobi, Anda harus membekali diri dengan kemampuan dasar mendekati target lobi serta seni membujuk orang lain agar mengikuti keinginan yang ingin Anda capai. Kemampuan melobi seolah-olah diperoleh dengan sendirinya dan bergulir apa adanya. Padahal, tidak satu pun kemampuan dan keterampilan yang dimiliki manusia bersifat given. Segala bentuk kemampuan dan keterampilan yang Anda miliki perlu dimunculkan, dilatih, dan terus dikembangkan secara aktif. Begitu pula dengan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan lobi. Intuisi, fleksibilitas, dan sensitivitas dalam mengelola situasi merupakan elemen-elemen pendukung kesuksesan bagi pelobi. Di sisi lain, patut diperhatikan pula bahwa melobi mengandung unsur hiburan, meskipun tidak berwujud seperti itu. Hal terpenting di dalam lobi ialah harus mengandung unsur situasi, pesan, hiburan, serta tindak lanjut. A. Hal-Hal Mendasar yang Perlu Diperhatikan Dalam Lobi Sebagai pelobi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, mengetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi. Kedua, mewaspadai
  • 33. 33 kemungkinan adanya jebakan. Ketiga, menetralkan sikap lawan. Keempat, memperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media. 1. Karakteristik Lobi Lobi memiliki beberapa karakteristik yang bersifat informal dalam berbagai bentuk. Pelaku kegiatan lobi juga sangat beragam. Adapun macam-macam karakteristik kegiatan lobi diuraikan sebagai berikut. a. Bersifat tidak resmi atau informal b. Lobi bisa dilakukan secara beragam c. Lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat d. Pelaku kegiatan lobi dapat meliputi banyak pihak e. Dapat melibatkan perantara f. Arah pendekatan bisa bersifat satu arah 2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Lobi Redi Panuju, di dalam buku Jago Lobi Dan Negosiasi menjelaskan beberapa pendekatan dalam lobi yang bisa Anda praktikkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut ini. a. Pendekatan pengondisian Pendekatan ini berpijak dari asumsi teoretis conditioning bahwa selera, sikap, pikiran, preferensi, dan sebagainya bisa dibentuk melalui kebiasaan.
  • 34. 34 b. Pendekatan cognitive problem Pendekatan cognitive problem lebih menitikberatkan pada terbentuknya keyakinan. Jika semakin mampu meyakinkan maka Anda kian menemukan sasaran. c. Pendekatan institution building Pendekatan melembagakan tujuan gagasan merupakan alternatif yang dapat digunakan saat sebagian besar orang resistan terhadap suatu gagasan perubahan. d. Pendekatan networking Dalam konteks ini, pendekatan networking (jaringan) tidak berorientasi pada hasi. Apabila jaringan sudah terjalin dengan baik maka satu sama lain sudah terikat oleh nila-nilai tertentu. Setelah itu, barulah lobi dengan tujuan tertentu dilakukan. e. Pendekatan manipulasi power Saat hendak melakukan manipulasi power, terlebih dahulu harus dipastikan adanya pembuktian untuk menghindari kesan negatif dan hilangnya kepercayaan. f. Pendekatan cost and benefit Pendekatan cost and benefit dapat dilakukan ketika target lobi menilai harga yang Anda tawarkan terlalu tinggi. g. Pendekatan transaksional Pendekatan transaksional merupakan mekanisme dimana jika seseorang member maka ia harus menerima.
  • 35. 35 h. Pendekatan futuristik atau antisipatif Pendekatan futuristik atau antisipatif bisa dilakukan apabila Anda mengethui bahwa klien atau target lobi belum memiliki kebutuhan berkenaan dengan sesuatu yang ditawarkan. i. Pendekatan brainstorming Pendekatan brainstorming lebih menitikberatkan pada asumsi bahwa citra tentang diri sendiri dan orang lain diperoleh melalui proses komunikasi intensif. j. Pendekatan five breaking Pendekatan five breaking biasanya digunakan oleh praktisi humas untuk mengalihkan perhatian pada isu yang merugikan dengan menciptakan isu tandingan. 3. Langkah-Langkah Praktis Dalam Melakukan Lobi Agar proses lobbying yang Anda lakukan bisa berjalan lancer dan meminimalkan kegagalan, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, perhatikan uraian selengkapnya berikut ini. a. Mengenali sasaran yang hendak anda lobi Sebagai langkah awal, Anda harus mengenali sasaran (pihak) yang hendak dilobi. Apabila sudah mengenal betul orang atau pihak yang akan dilobi, Anda bisa menentukan sikap, pendekatan, serta teknik komunikasi yang tepat.
  • 36. 36 b. Performance Performance atau penampilan diri merupakan meruapakan hal penting selanjutnya yang harus diperhatikan. Ingatlah bahwa penampilan akan membentuk citra diri Anda. Dalam melakukan lobi, citra diri adalah hal penting yang pantang dianggap remeh. c. Memerhatikan situasi dan kondisi Sebagai pelobi, Anda harus bisa menyampaikan pertimabangan- pertimbangan yang logis dan rasional. Tujuannya, agar pesan yang Anda sampaikan bisa diterima dengan lebih jelas serta dapat dimengerti. Dengan demikian, kemungkinan sasaran untuk menerima dan memperoleh dukungan akan lebih besar. d. Mengemas pesan Tugas Anda selaku pelobi adalah mengemas pesan dengan baik agar memiliki daya tarik yang kuat untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Dengan demikian, pada akhirnya pihak yang dilobi bisa mengerti dan memahami keinginan Anda. Jika sudah demikian maka mereka akan menerima hal-hal yang Anda sampaikan serta memberi dukungan. e. Jangan pernah takut gagal Sebagai pelobi, Anda tidak boleh takut gagal. Anda harus memiliki optimism serta sikap telaten, sabar, gigih, dan fleksibel. Ketakutan akan mengalami kegagalan hanya akan membuat Anda menjadi mudah cemas dan kurang percaya diri sehingga menjadi mudah gugup.
  • 37. 37 Akibatnya, penampilan Anda pun menjadi sangat terganggu. Jika sudah demikian maka proses lobi yang Anda bangun secara otomatis rusak. 4. Beberapa Kemampuan Dasar Pelobi Dalam kedudukan sebagai pelobi, Anda harus membekali diri dengan berbagai kemampuan dasar. Adapun beberapa kemampuan dasar yang paling utama adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi dan mengenali sasaran lobi dengan baik; b. Mengenali prosedur tetap (tata cara) kelembagaan atau kebiasaan personal dari sasaran lobi; c. Membangun jaringan kerja (network), kolegial, pertemanan, kekerabatan dan sebagainya; serta d. Memformulasikan insentif politik yang bisa ditawarkan kepada sasaran lobi. 5. Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Lobi Sebelum memulai lobi, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan terlebih dahulu. Pertama, menguasai permasalahan yang akan dijadikan topik pembicaraan. Kedua, memastikan situasi riil sebelum membuka pembicaraan. Ketiga, mengarahkan perbincangan kea rah yang tepat sehingga dapat memancing perhatian. Keempat, memastikan penyampaian Anda jelas, tidak berbicara terlalu cepat, mengatur volume suara, serta mempersiapkan kata-kata dengan baik. Kelima, memerhatikan sikap, pandangan mata, serta gerak-gerik Anda agar dapat membantu proses lobi
  • 38. 38 yang dilakukan. Keenam, menjaga sopan santun, bersikap hormat, serta menunjukkan rasa persaudaraan. 6. Membaca Perilaku Nonverbal Pihak yang Dilobi Penting bagi Anda untuk bisa membaca gerakan nonverbal orang yang menjadi sasaran lobi. Perhatikan tabel mengenai beberapa gerakan nonverbal yang membedakan sikap hangat dan dingin orang yang Anda lobi berikut ini. Perilaku Hangat Perilaku Dingin Menatap mata Anda secara langsung Menatap tanpa perasaan Menyentuh tangan Anda Mencemooh Begerak ke arah Anda Menguap Sering tersenyum Mengerutkan kening Memandang mata hingga tumit Anda Bergerak menjauh Menunjukkan wajah riang Melihat ke langit-langit Tersenyum lebar Membersihkan gigi Menunjukkan wajah lucu Menggeleng-gelengkan kepala
  • 39. 39 sebagai tanda menolak Duduk tepat di hadapan Anda Membersihkan kuku Menganggukkan kepala sebagai tanda menyetujui Memalingkan kepala Menggerakkan bibir Mencibir Menurunkan alis Merokok terus-menerus Membuka mata lebar-lebar Menekuk jari-jari Menggunakan gerakan tangan yang ekspresif sambil berbicara Melihat ke sekeliling ruangan Mengedipkan mata Menarik kedua tangan Merenggangkan badan Memainkan ujung rambut atau membelai rambut 7. Aturan Tak Tertulis Mengenai Kontak Mata Anda juga patut memerhatikan beberapa aturan tidak tertulis mengenai kontak mata sasaran lobi. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini. a. Seseorang dapat mengundang interaksi dengan cara menatap orang lain yang berada di sisi lain ruangan. Sikap tidak memberikan balasan
  • 40. 40 pada umumnya ditafsirkan sebagai penerimaan terhadap undangan. Adapun pengalihan tatapan bisa dimaknai sebagai ekspresi penolakan. b. Terdapat lebih banyak kontak mata timbale balik antara sesame teman daripada dengan orang lain. Tatapan tersebut ditunjukkan secara terang-terangan. Hal ini dapat dipahami sebagai sikap yang positif. c. Orang yang mengusahakan kontak mata agar dipandang oleh lawan bicara bukan hanya layak disebut orang yang amat perhatian, tetapi juga lebih dapat dipercaya dan bersungguh-sungguh. d. Bila pandangan yang biasanya singkat atau sebentar selama bercakap- cakap berubah menjadi lebih lama, orang yang ditatap menafsirkan hal ini bahwa tugas kurang penting dibanding menjalin hubungan pribadi antara dua orang. B. Tips Melakukan Lobi di Bidang Bisnis Kegiatan lobi ditujukan untuk bisa menciptakan situasi yang sama- sama menguntungkan, baik antara pihak pelobi maupun yang dilobi. Dalam hal ini, A.B. Susanto berpendapat, “Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk memengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap topic pelobi. Dengan demikian, lobi diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan. Kegiatan melobi boleh jadi sama pentingnya dengan pengembangan kompetensi profesional”.
  • 41. 41 1. Trik Melakukan Lobi Dengan Bermain Golf Menurut Mien R. Uno, melakukan lobi bisnis di lapangan golf sekalipun sebenarnya bukan hal yang tabu untuk dilakukan. Terkait hal ini, ia memberikan beberapa tips untuk melakukan lobi di lapangan golf, sebagaimana diuraikan berikut ini. a. Menentukan waktu b. Datang lebih awal c. Pandai membaca situasi d. Mempersiapkan pembicaraan dengan baik e. Bersikap aktif di akhir permainan 2. Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Melobi ada beberapa hal lain, yang tidak kalah penting untuk Anda perhatikan saat melakukan lobi. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini. a. Kesan pertama Anda harus bisa memberikan kesan pertama yang positif terhadap orang atau pihak yang menjadi sasaran (klien atau prospek). Pemberian kesan positif tidak hanya dilakukan ketika bertemu secara langsung. Anda harus mulai melakukannya sejak pertama kali menghubungi sasaran melalui telepon. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut.
  • 42. 42 1) Upayakan untuk menelepon di ruangan yang tenang atau tidak terlalu ramai agar percakapan berlangsung lancer tanpa gangguan. 2) Siapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal yang dirasa penting. 3) Apabila sedang menelepon, upayakan untuk fokus. 4) Apabila komunikasi sudah selesai, pastikan untuk mengakhiri percakapan dengan memberikan ucapan terima kasih. b. Penampilan Penampilan merupakan hal penting lain yang harus diperhatikan ketika hendak menemui klien. Pilihan busana dan tampilan akan memberikan kesan yang baik pada pertemuan pertama dan berikutnya. Berpenampilan rapi merupakan pilihan paling tepat saat menemui klien. c. Menghindari sikap memaksa, tetapi bukan berarti menyerah Lobbying tentu membutuhkan waktu, kesabaran, kegigihan, serta optimisme tinggi. Jadi, Anda dilarang cepat menyerah. Seandainya klien yang ditentukan sudah benar-benar menolak, jangan berkecil hati karena masih banyak prospek potensial lainnya. Meskipun begitu, seandainya klien menolak maka bukan berarti Anda lantas memutuskan hubungan dengannya. Tetap pelihara hubungan baik, kemudian tunggu selama beberapa waktu. Setelah itu, Anda dapat kembali mendekatinya karena boleh jadi pada saat itu ia sudah berubah pikiran.
  • 43. 43 d. Lakukan seni komunikasi dengan baik Ketika pertemuan sudah dilangsungkan, ada beberapa hal penting untuk diperhatikan dalam seni berkomunikasi. Pertama, menghindari sikap mendominasi pembicaraan. Dengan berbicara seperlunya atau proporsional, maka klien akan merasa lebih dihargai. Kedua, mengawali perbincangan dengan hal-hal ringan sebelum masuk ke topik utama. Patut diingat bahwa lobi bukanlah kegiatan resmi. 3. Tipe-Tipe Kepribadian Mitra Bisnis Secara garis besar, gaya dan persepsi mitra bisnis yang menjadi sasaran lobi dapat dibedakan menjadi empat tipe kepribadian, sebagaimana diuraikan berikut ini. a. Tipe pemimpin Tipe pemimpin memiliki karakteristik tegas, agresif, langsung, energik serta rapi. Mereka tertarik dengan trend an hal-hal baru. Selain itu, mereka juga memiliki pandangan yang luas. Maka, tak heran jika tipe pemimpin berkedudukan sebagai motor penggerak tim kerja. b. Tipe penjelajah Pada umumnya, tipe penjelajah memiliki karakteristik dingin, tenang, menjauhi keramaian serta mandiri. Mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka menyelidik dan gemar mengamati
  • 44. 44 bagaimana suatu hal bisa saling berkaitan. Tipe penjelajah merupakan seorang evaluator/penganalisis. c. Tipe pembantu Biasanya, orang bertipe pembantu memiliki karakteristik peka, emosional serta suka bergantung pada orang lain. Mereka juga sangat mementingkan detail, penuh kesadaran serta cepat memberikan respons pada orang-orang. Mereka berusaha membuat semua hal bisa berjalan dengan lancar. Orang bertipe pembantu senang menjadi pengikut. d. Tipe perencana Pada umumnya tipe perencana memiliki karakteristik sangat reseptif serta berusaha mengetahui sesuatu secepat mungkin. Mereka juga sangat cermat, suka menghakimi atau selalu merasa mengetahui segala hal. Selain itu, mereka juga suka berprasangka, menganggap pendapatnya benar sendiri serta merasa mengetahui apa yang akan terjadi dan bagaimana sesuatu akan berjalan. Tipe perencana merupakan karakteristik seorang organisator. 4. Tipe-Tipe Kepribadian Konsumen Adapun beberapa tipe konsumen secara garis besar dijelaskan dalam uraian berikut ini. a. Pendiam Dalam menjalin komunikasi dengan tipe konsumen seperti ini, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama,
  • 45. 45 mempersiapkan mental untuk lebih banyak berbicara daripada mendengar. Kedua, mengawali pembicaraan dengan hal-hal ringan. Apabila mendapati konsumen dengan tipe seperti ini maka sebaiknya jangan disia-siakan. Sebab, sekali berhasil membangun kedekatan, Anda selamanya mengantongi kepercayaan mereka. b. Cerewet Berhadapan dengan tipe konsumen cerewet memang dibutuhkan kesabaran untuk menyela pembicaraan. Sebab, sebagai seorang yang berprofesi sebagai pelobi, Anda tidak boleh sedikit pun membuat sasaran merasa tidak nyaman. c. Arogan Konsumen dengan tipe arogan sangat senang dipuji. Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk memberikan pujian kepada mereka dengan catatan hal itu dilakukan secara sopan dan proporsional. d. Sombong Tugas Anda sebagai pelobi adalah membuat orang sombong menjadi senang terlebih dahulu. Dari situ, orang tersebut akan memiliki sikap positif terhadap topik lobi Anda. e. Hemat Ada beberapa langkah praktis untuk menghadapi tipe konsumen hemat. Pertama, menyiapkan data dan perhitungan setiap produk secara lengkap. Kedua, menyampaikan manfaat dan fungsi setiap produk kepada konsumen. Ketiga, jangan pernah
  • 46. 46 mengabaikan perhitungan produk, bahkan pada hal paling sepele sekalipun. Keempat, jangan pernah mengabaikan manfaat dan fungsi produk sekecil apa pun. f. Pembanding Beberapa langkah dapat Anda tempuh untuk menghadapi konsumen dengan tipe seperti ini. Pertama, mempelajari produk atau topik lobi semaksimal mungkin. Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan diri untuk membawakan presentasi. Kedua, mempelajari produk-produk sejenis dari kompetitor. Ketiga, jangan pernah terjebak membanding-bandingkan produk tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan. Keempat, apabila merasa belum siap, sebaiknya ajak rekan kerja senior untuk memudahkan tugas Anda. C. Tips Melakukan Lobi Politik Kegiatan lobi politik bersifat informal karena dilakukan secara dialogis, yakni tatap muka antarsesama politikus. Hasil dari lobi politik kemudian dibawa kembali dalam rapat atau siding parlemen yang bersifat formal. Karena sifatnya tidak resmi, kegiatan lobi politik memiliki tingkat keluwesan dan keleluasaan sangat tinggi. 1. Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Lobi Politik Dalam melakukan lobi politik, terdapat hal-hal penting yang harus Anda perhatikan. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini.
  • 47. 47 a. Mengidentifikasi dan mengenali sasaran lobi secara mendalam Sebelum melakukan lobbying, Anda harus terlebih dahulu memahami situasi dan kondisi sasaran atau pihak yang dilobi. Selain itu, Anda juga perlu memahami budaya dan karakternya agar tidak terjadi kesalahpahaman komunikasi ketika melakukan lobi. b. Menciptakan suasana kekeluargaan Pembicaraan awal lobi politik lebih banyak berisi keadaan masing-masing pihak yang terlibat. Sebagai contoh, pembicaraan diawali dengan menanyakan kondisi kesehatan, kabar keluarga, kesenangan, ataupun kabar sang anak yang sedang melanjutkan kuliah di luar negeri. Hal-hal tersebut disebutkan secara jelas dan detail. c. Mempersipkan tawaran Dalam melakukan lobi politik, tawar-menawar tentu tidak dapat dihindarkan. Sehubungan dengan itu, sebelum melakukan lobi politik, Anda harus mempersiapkan sejumlah tawaran kepada pihak yang akan ditemui. d. Memosisikan diri secara tepat Saat melakukan lobbying, Anda harus memosisikan diri dengan tepat. Bila diperlukan, Anda bisa saja merendah di hadapan target lobi. Hanya saja, ketika kegiatan lobi sudah berlangsung, Anda harus menyejajarkan diri dengan sasaran. Ketika nada suaranya
  • 48. 48 meninggi, Anda juga harus melakukan hal yang sama. Sebaliknya, ketika nada suaranya merendah, Anda juga perlu menurunkan intonasi suara. 2. Bentuk-Bentuk Lobi Politik Adapun beberapa bentuk lobi politik dijelaskan dalam uraian berikut. a. Lobi politik secara langsung Berikut adalah beberapa bentuk lobi politik secara langsung yang banyak dipraktikkan. 1) Pertemuan personal (personal meetings) Personal meetings merupakan teknik yang lazim digunakan oleh para politikus. Biasanya, pertemuan personal berkaitan dengan seberapa besar urgensi sekaligus kepentingan politik di antara masing-masing pihak sehingga diadakan pertemuan secara tertutup. 2) Pembicaraan via telepon (telephone conversations) Biasanya, telephone conversations hanya membahas hal-hal yang bersifat teknis. Jadi, bentuk lobi ini kurang tepat untuk membahas hal-hal yang bersifat lebih substansial. 3) Surat pribadi (individually written mail) Individually written mail biasanya digunakan pada hal-hal yang bersifat semiformal dan formal. Hal ini ditempuh karena tidak bisa dibicarakan via telepon dengan pertimbangan etika.
  • 49. 49 b. Lobi politik secara tidak langsung Adapun beberapa teknik lobi tidak langsung di ranah politik antara lain dijelaskan sebagai berikut. 1) Kampanye media (media campaigns) Media massa memiliki kekuatan tersendiri yang keberadaannya tidak bisa diabaikan oleh insan politik dalam memengaruhi opini publik. 2) Memanfaatkan jasa professional (seeking professional help) Para professional biasanya akan turut dilibatkan dalam lobi politik. Pada umumnya, mereka menguasai lebih dari satu bidang. 3) Memanfaatkan berbagai organisasi masyarakat (through community organizations) Khusus di Indonesia, seorang politikus juga bisa memanfaatkan organisasi kemasyarakatan, LSM serta kelompok atau asosiasi.
  • 50. 50 5 TIPS JITU MELAKUKAN NEGOSIASI A. Prinsip-Prinsip Dasar Negosiasi 1. Melakukan Negosiasi Dari Hati Pada dasarnya negosiasi adalah cara mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi diri sendiri serta pihak sasaran. Hanya saja, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa negosiasi sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa seseorang. Adapun hal-hal yang sering dilupakan dalam proses negosiasi sering tidak kelihatan, diantaranya hasrat, keinginan, perasaan, nila-nilai serta keyakinan individu yang terlibat konflik atau berkepentingan dalam proses negosiasi. Sebagai negosiator, Anda harus mengetahui bahwa sesungguhnya negosiasi melibatkan tiga hal pokok yang disebut negotiation triangle. Tiga hal pokok tersebut dijelaskan seperti berikut. a. Heart Heart adalah karakter atau sesuatu dalam diri manusia yang menjadi dasar bagi Anda untuk melakukan kegiatan negosiasi. b. Head Head ialah metode atau teknik-teknik yang bisa Anda gunakan dalam melakukan proses negosiasi.
  • 51. 51 c. Hands Hands ialah kebiasaan-kebiasaan dan perilaku yang melekat di dalam diri ketika melakukan negosiasi. Hal tersebut menunjukkan jam terbang Anda menuju keunggulan atau keahlian dalam bernegosiasi. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pada dasarnya negosiasi tidak cukup apabila hanya didasarkan pada hal-hal formal, kebijakan, prosedur, atau teknik-teknik tertentu. Sebagai negosiator, Anda justru perlu menggunakan ketiga komponen tersebut secara sinergis. 2. Memahami Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Negosiasi Sebelum memulai negosiasi, Anda perlu menganalisis semua faktor yang memengaruhinya a. Seberapa besar kebutuhan Anda terhadap lawan bicara atau sasaran negosiasi? b. Seberapa besar pengaruh pihak sasaran terhadap diri Anda? c. Apa hal-hal yang Anda ketahui serta tidak diketahui oleh pihak sasaran? d. Apa yang mungkin diketahui pihak sasaran dan tidak Anda ketahui? e. Apa yang Anda dan pihak sasaran ketahui, tetapi tidak mau hal itu terungkap di tempat lain? f. Tekanan waktu pada kedua belah pihak. g. Tingkat keterlibatan dan pengaruh kelompok sejawat. h. Perasaan takut gagal, kehilangan prestise, atau merasa malu pada salah satu pihak.
  • 52. 52 i. Pengaruh terhadap masa depan terkait hasil menang atau kalah dalam negosiasi yang Anda lakukan. j. Seberapa besar kebutuhan Anda untuk menang, memperoleh pujian, dan pengakuan? k. Seberapa besar kemampuan Anda memengaruhi pihak lawan baik secara formal maupun informal? l. Seberapa besar kemampuan Anda untuk membuat pihak lawan merasa bersalah? m. Perampasan kebebasan untuk bertindak. n. Ancaman boikoy. 3. Memilih Strategi Negosiasi yang Tepat Dalam hal ini, strategi negosiasi yang bisa Anda gunakan diuraikan sebagai berikut. a. Win-Win (kolaborasi) Strategi ini dapat Anda gunakan apabila pihak yang berselisih atau menjadi sasaran negosiasi menginginkan penyelesaian masalah yang bersifat menguntungkan kedua belah pihak. b. Win-Lose (dominasi) Strategi ini bisa digunakan apabila pihak yang berselisih atau sasaran negosiasi ingin memperoleh hasil sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah.
  • 53. 53 c. Lose-Lose (kompromi) Strategi ini bisa digunakan sebagai dampak kegagalan memilih strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya, pihak-pihak yang berselisih pada akhirnya tidak mendapatkan hasil yang diharapkan sama sekali. d. Lose-Win (akomodasi) Strategi ini dapat diterapkan apabila Anda memang sengaja ingin mencari manfaat atau keuntungan dengan mengambil posisi mengalah. 4. Menentukan Strategi Negosiasi Secara Jitu Selain strategi, Anda juga perlu menentukan taktik jitu di dalam melakukan negosiasi. Berikut adalah beberapa taktik negosiasi yang bisa Anda gunakan. a. Membuat agenda Taktik ini digunakan untuk memberikan waktu kepada pihak-pihak yang berselisih atau terlibat dalam negosiasi secara berurutan. b. Bluffing Bluffing merupakan taktik klasik yang biasa digunakan oleh negosiator untuk mengelabui sasaran. c. Deadline Deadline atau tenggat waktu biasa digunakan apabila pihak sasaran ingin mempercepat proses penyelesaian perundingan.
  • 54. 54 d. Good guy, bad guy Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat” dan “baik” pada pihak-pihak yang berunding. Tokoh “jahat” berfungsi menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang. Sementara itu, tokoh “baik” akan memainkan peran sebagai pihak yang dihormati oleh lawannya karena kebaikannya. e. The art of concession Taktik ini biasa digunakan dengan cara meminta konsesi (persetujuan) dari lawan berunding atas setiap permintaan yang akan dipenuhi. f. Intimidasi Taktik ini biasa digunakan apabila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan berunding agar menerima penawarannya. B. Mengenali Kepribadian Sasaran Negosiasi Menurut Michael Leboeuf (1995), terdapat 12 tipe kepribadian yang disebutnya berpotensi memicu konflik dalam negosiasi. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini. 1. Tipe Moralis Tipe ini pada umumnya dicirikan sebagai kepribadian gemar bercerita mengenai hal-hal yang bersifat baik dan buruk, benar atau salah, dan sebagainya.
  • 55. 55 2. Tipe Martir Tipe martir pada umumnya dimaknai sebagai kepribadian seseorang yang senang menceritakan bahwa dirinya sendiri merupakan pahlawan bagi orang lain. Menurut Leboeuf, orang dengan tipe martir tergolong licik karena tidak pernah benar-benar berkorban. Semua itu dilakukan semata- mata untuk menyembunyikan ketidakmampuan attaupun rendahnya profesionalitas. 3. Tipe Tukang Gosip Tipe tukang gossip pada umumnya diartikan sebagai kepribadian yang gemar berkhayal bahwa dirinya merupakan oasis atau sumber informasi. 4. Tipe Si Bumbu Pendek Tipe ini merupakan kepribadian seseorang yang selalu menilai semua permasalahan adalah penting. 5. Tipe Pengkritik Orang bertipe kepribadian pengkritik pada umumnya dicirikan selalu melihat pekerjaan orang lain hanya dari sisi kekurangannya. 6. Tipe Seniman Seseorang yang bertipe seniman pada umumnya memiliki cirri suka merendahkan diri sendiri untuk meremehkan orang lain. 7. Tipe Orang Sinis Orang berkepribadian sinis pada umumnya memandang orang lain dari sisi negatif. Hal ini disebabkan orang sinis ternyata termasuk golongan kaum idealis yang kecewa.
  • 56. 56 8. Tipe Agresif Tipe agresif pada umumnya dicirikan sebagai sosok kepribadian yang memiliki hasrat menyala-nyala. Orang tersebut hamper tidak pernah puas untuk menguasai dan mengendalikan orang lain. 9. Tipe Perfeksionis Tipe orang berkepribadian perfeksionis pada umumnya dicirikan selalu ingin tampil sempurna. Mereka menilai bahwa bekerja sama dengan orang lain hanyalah pemborosan waktu. 10. Tipe Penggemar Hal-Hal Sepele Tipe penggemar hal-hal sepele adalah kepribadian seseorang yang selalu mempermasalahkan sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting. 11. Tipe Pembual Orang berkepribadian pembual suka menceritakan dirinya sxendiri tanpa diminta. Mereka suka menceritakan rumah baru, mobil mahal, kedudukannya yang tinggi, dan sebagainya. 12. Tipe Penipu Tipe penipu merupakan kepribadian seseorang yang miskin nurani serta tidak pernah berkata benar. Orang semacam ini tidak pandang bulu. Apabila ada kesempatan menipu, ia akan melakukannya karena sangat mementingkan diri sendiri.
  • 57. 57 C. Berbagai Kesalahan Negosiasi yang Harus Dihindari Dalam hal ini, setidaknya terdapat beberapa kesalahan negosiasi yang lazim terjadi sehingga patut Anda perhatikan dengan seksama. Kesalahan- kesalahan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mengawali negosiasi dengan masalah atau tema pembicaraan yang sensitif. 2. Mengubah proses negosiasi menjadi perdebatan, bukan meyakinkan pihak sasaran. 3. Menerapkan kiat negosiasi jangka pendek dalam konteks hubungan bisnis jangka panjang. 4. Tidak menempatkan diri secara benar serta kurang memahami pihak sasaran. 5. Mengurusi manusia, bukan masalah sehingga justru menimbulkan permusuhan. 6. Mencampur adukkan gaya (style) dan isi (substance). Patut disadari bahwa Anda bisa menjadi negosiator ulet tanpa harus bersikap kasar ataupun menyinggung persaan orang lain. 7. Tidak memastikan sebelumnya apakah pihak lawan memiliki wewenang untuk mengesahkan kesepakatan. 8. Tidak mempersiapkan diri dengan baik dan sistematis. 9. Melakukan negosiasi tanpa sasaran dan penekanan yang tegas. 10. Cepat merasa puas dengan sedikit penekanan yang Anda lakukan terhadap sasaran.
  • 58. 58 D. Tips Mengahadapi Sasaran Negosiasi Terdapat beberapa cara untuk menghadapi pihak sasaran negosiasi berdasarkan karakteristik mereka masing-masing. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut ini. 1. Menghadapi Sasaran yang Ragu-Ragu Beberapa cara untuk menghadapi lawan bicara atau sasaran negosiasi yang ragu-ragu adalah sebagai berikut. a. Lakukan negosiasi secara perlahan dan teratur. b. Janjikan untuk mengulas kembali pokok-pokok pembicaraan di kemudian hari atau di kesempatan berikutnya. c. Tunda beberapa saat agar sasaran negosiasi yang masih ragu dapat melakukan perundingan dengan timnya. d. Mencoba menyampaikan pokok-pokok masalah dengan cara yang lebih segar. 2. Menghadapi Sasaran yang Bingung Beberapa cara berikut ini dapat diterapkan saat menghadapi sasaran negosiasi yang kebingungan. a. Menggunakan peraga untuk menjelaskan masalah yang kompleks dan membingungkan. b. Tuliskan usulan yang membingungkan dalam bentuk kalimat yang singkat dan jelas. c. Ikuti agenda secara bertahap agar tidak semakin bingung.
  • 59. 59 d. Melibatkan pihak ketiga untuk mengulasnya dari sudut pandang yang berbeda. 3. Menghadapi Sasaran yang Emosional Untuk menghadapi sasaran negosiasi yang emosional, Anda sebaiknya menempuh beberapa cara berikut. a. Berupaya menghindari menyinggung alas an atau integritas pihak sasaran. b. Jangan menunggu emosi, tetapi menunggu dengan tenang sebelum menghadapinya. c. Menanggapi ledakan emosi dengan pertanyaan emosional. 4. Menghadapi Sasaran yang Agresif Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengahadapi sasaran negosiasi yang agresif adalah seperti berikut. a. Mengulangi fakta dengan cara tetap menjaga sikap tenang dan menghindari mengumbar emosi. b. Jangan terbawa ataupun terjebak dalam debat kusir (adu mulut). c. Menegaskan bahwa intimidasi, ejekan, dan ancaman tidak dapat diterima. d. Mengusulkan penundaan negosiasi hingga emosi benar-benar sudah dapat diredam atau mereda.
  • 60. 60 E. Langkah-Langkah Negosiasi Adapun langkah-langkah yang harus Anda jalankan guna menyempurnakan strategi dan taktik negosiasi diuraikan seperti berikut. 1. Persiapan Tahap persiapan merupakan langkah pertama untuk menciptakan kelancaran dan kesuksesan dalam negosiasi. Tahapan ini akan memberikan rasa percaya diri yang Anda butuhkan dalam melakukan negosiasi. Tahap negosiasi dapat dipetakan menjadi beberapa bagian berikut ini. a. Menentukan tujuan dan sesuatu yang ingin dicapai dalam negosiasi. b. Mengenali karakter dan latar belakang sasaran negosiasi. c. Membuat beberapa alternatif. d. Mempersiapkan mental. 2. Pembukaan Dalam hal ini, terdapat tiga sikap yang perlu Anda kembangkan dalam mengawali negosiasi. Pertama, pleasant (menyenangkan). Kedua, assertive (tegas atau tidak mudah terpengaruh). Ketiga, firm (teguh dalam pendirian). Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengawali negosiasi. a. Hindari memegang apa pun di tangan kanan ketika memasuki ruangan untuk melakukan negosiasi. b. Pastikan Anda mengulurkan tangan lebih awal untuk berjabat tangan dengan sasaran negosiasi.
  • 61. 61 c. Lakukan jabat tangan dengan tegas dan singkat. d. Berikan senyuman hangat dan kalimat yang tepat untuk mengawali pembicaraan. 3. Memulai Proses Negosiasi a. Prinsip-prinsip menyampaikan keinginan atau tuntutan dalam negosiasi Dalam menyampaikan (proposing) keinginan atau tuntutan, Anda perlu memerhatikan prinsip-prinsip berikut ini. 1) Jangan terburu-buru atau bertindak gegabah. 2) Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan Anda secara jelas, lugas, singkat, serta penuh percaya diri. 3) Tekankan bahwa Anda atau organisasi sangat berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan sasaran negosiasi. 4) Berikan ruang untuk melakukan maneuver atau tawar-menawar dalam negosiasi. 5) Sampaikan bahwa apabila sasaran negosiasi memberikan sesuatu maka Anda pun siap untuk membalas berupa ganjaran. 6) Mendengarkan secara efektif sesuatu yang ditawarkan atau menjadi tuntutan dari sasaran negosiasi. b. Trik membaca pikiran sasaran melalui kontak mata Adapun trik membaca hal-hal yang dipikirkan oleh lawan bicara (sasaran negosiasi) melalui kontak mata disebutkan sebagai berikut.
  • 62. 62 1) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kiri bawah, artinya ia sedang mengingat suatu perasaan yang pernah dialaminya terkait topik pembicaraan. 2) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kanan tengah, artinya ia tengah mengingat suara yang pernah didengarnya berhubungan dengan topik pembicaraan. 3) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kanan bawah, artinya ia sedang mengingat segala sesuatu yang berhubungan dengan pembicaraan. 4) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke bawah, boleh jadi ia sangat patuh terhadap pembicaraan. 5) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kiri atas, hal itu menunjukkan bahwa ia sedang berimajinasi tentang pembicaraan. 6) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kiri tengah, kemungkinan besar ia tengah berimajinasi tentang suara-suara yang bisa ditimbulkan dari pembicaraan. 7) Apabila bola mata lawan bicara melihat ke kanan, artinya ia sedang berupaya mengingat sesuatu yang pernah dialaminya terkait topik pembicaraan. 8) Apabila bola mata lawan bicara ketika berkomunikasi melihat ke atas, hal itu berarti ia sedang merasa bosan dan ingin menghentikan pembicaraan.
  • 63. 63 4. The Bargaining Zone (Zona Tawar-Menawar) Menurut G. Richards Shell, ada tiga macam tipe negosiator dalam etika penawaran yang penting untuk Anda ketahui berikut ini. a. Poker school Orang yang memiliki pandangan poker school menilai negosiasi sebagai sebuah permainan dengan aturan pasti. Pada umumnya, orang yang memiliki pandangan poker school memiliki tiga masalah pokok seperti berikut. 1) Mereka mengasumsikan penawaran dengan cara mengancam adalah sebuah permainan. 2) Semua orang dinilai memilik aturan serupa dengan dirinya. 3) Aturan apapun akan diabaikan jika bertentangan dengan suatu nilai atau norma pokok negosiasi. b. Idealist school Perhatikan ciri-ciri orang idealis berikut ini. 1) Seorang idealis tidak menyukai cara-cara curang dalam melakukan negosiasi, meskipun hal itu sebenarnya tidak melanggar aturan. 2) Seorang idealis cenderung mendasarkan pandangannya pada filosofi dan agama yang dianut dalam melakukan suatu negosiasi. 3) Seorang idealis menilai cara-cara curang dalm proses negosiasi akan menurunkan moralitas dan kepercayaan dengan teman sekaligus menghilangkan rasa tanggung jawab terhadap orang lain.
  • 64. 64 4) Seorang idealis tidak menyukai anggapan bahwa yang menilai proses negosiasi sebagai suatu permainan. 5) Seorang idealis cenderung menilai orang bertipe poker school sebagai predator yang mematikan lawan dan egois. c. Pragmatist school Terdapat lima cara yang dilakukan seorang pragmatis untuk menghindari bencana sekaligus melindungi kepentingan mereka. Pertama, menyatakan bahwa pertanyaan itu di luar batas. Kedua, menjawab dengan pertanyaan yang berbeda. Ketiga, menghindar dari pertanyaan tersebut. Keempat, memberi pertanyaan kepada Anda. Kelima, mengubah subjek dari pertanyaan tersebut. 5. Membangun Kesepakatan Sebagai negosiator, penting untuk diketahui bahwa negosiasi mustahil mencapai kesepakatan apabila sejak awal masing-masing pihak yang terlibat tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Dalam hal ini, kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat baik kedua belah pihak. Dengan demikian, tujuan dan keinginan Anda dalam melakukan negosiasi tidak bertepuk sebelah tangan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk dari awal memahami sikap sasaran negosiasi melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa tubuh, ataupun ekspresi wajah. 6. Menghindari Kesalahan Taktis Sebagai negosiator, Anda harus menghindari kesalahan-kesalahan taktis agar negosiasi yang dilakukan dapat berjalan lancer dan efektif.
  • 65. 65 Sehubungan dengan itu, beberapa hal yang penting untuk dihindari dalam negosiasi adalah sebagai berikut : a. Mengajukan permintaan awal yang tidak logis, b. Membuat konsensi bebas, c. Memulai tanpa daftar penawaran, d. Melakukan negosiasi terlalu cepat, e. Bernegosiasi tanpa persiapan atau saat terkejut, f. Menghargai tawaran yang tidak masuk akal, g. Takut diam, h. Marah, i. Tidak menuliskan hasil negosiasi, j. Bernegosiasi ketika dalam keadaan lelah, k. Mengecewakan atasan, serta l. Memaksakan negosiasi. F. Keterampilan Bernegosiasi Menurut Case, keterampilan bernegosiasi dapat dipetakan ke dalam dua kelompok, yaitu keterampilan konvensional (conventional skill) dan nonkonvensional (no-conventional skill).
  • 66. 66 G. Tips Negosiasi Bisnis Sebuah negosiasi bisnis dikatakan sukses apabila dapat menciptakan hasil yang saling menguntungkan. Berikut adalah beberapa rahasia dari kesuksesan negosiasi. 1. Menentukan Prioritas Negosiasi Sebagai negosiator, hal yang harus Anda lakukan saat hendak melakukan negosiasi adalah menentukan prioritas. 2. Membuat Perencanaan Cadangan Sebagai negosiator dan pebisnis yang cerdas, Anda tentu tidak boleh bersikap kaku hanya dengan mengandalkan satu perencanaan matang. 3. Melakukan Penelitian Lakukan riset dan penelitian terhadap negosiasi yang akan dilakukan. Sehubungan dengan itu, Anda patut mencermati beberapa pertanyaan yang dapat digunakan di dalam mempersiapkan diri menghadapi sasaran negosiasi. a. Pertanyaan untuk mengenali sasaran negosiasi b. Pertanyaan riwayat negosiasi untuk menghindari masalah c. Pertanyaan untuk memahami situasi secara menyeluruh d. Pertanyaan untuk mengetahui lingkungan atau budaya lawan negosiasi
  • 67. 67 4. Melakukan Penawaran yang Lebih Tinggi Selalu tetapkan target tinggi sebelum Anda memulai negosiasi. Keuntungan menetapkan target tinggi adalah Anda akan lebih puas terhadap hasil akhir. 5. Melakukan Teknik 4C Teknik 4C yang dilakukan dalam proses negosiasi meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Clarity (kejelasan), b. Confidence (kepercayaan diri), c. Calm (ketenangan), serta d. Courtesy (sopan santun) 6. Memahami Sudut Pandang Klien Negosiator seperti Anda harus memiliki pandangan dan pikiran yang terbuka. Ingatlah bahwa praduga di kedua belah pihak dapat dengan mudah merusak negosiasi untuk menjalin hubungan kemitraan di masa depan. Oleh karena itu, Anda hendaknya berupaya sungguh-sungguh untuk memahami bahwa sasaran negosiasi atau klien mungkin memiliki sudut pandang yang berbeda. 7. Membuat Win-Win Situation Dalam sebuah negosiasi bukan hal baru manakala salah satu pihak menang sedangkan pihak lainnya kalah. Hanya saja, tentu jauh lebih baik apabila bisa menemukan jalan tengah sehingga menciptakan situasi win- win bagi kedua belah pihak. Hal ini mendukung kelanjutan hubungan
  • 68. 68 kemitraan Anda di masa depan, yaitu dengan cara menciptakan keseimbangan. 8. Membuat Aturan Jika Merasa Ragu Ketika di tengah-tengah negosiasi menyadari ada kekeliruan, intuisi akan memberi tahu bahwa Anda tidak berada di jalur yang benar, Anda harus segera berjalan keluar dari negosiasi demi menyelamatkan perusahaan dari kerugian yang mungkin akan terjadi. Hal tersebut merupakan salah satu aturan yang bisa Anda terapkan. H. Enam Kunci Dasar Negosiasi Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu Anda perhatikan dalam negosiasi, sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Persiapan yang Baik Negosiasi tanpa didahului persiapan yang baik sangat sulit untuk bisa memperoleh hasil optimal. 2. Berlatih Berlatih merupakan salah satu kunci menumbuhkan rasa percaya diri dalam bernegosiasi. Melakukan latihan secara rutin dapat menjadi kunci bagi Anda untuk mengetuk keberhasilan dalam bernegosiasi. 3. Menggambarkan Posisi Anda Pada beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi sasaran negosiasi secara jelas. Tujuan Anda adalah memberikan kesempatan
  • 69. 69 kepada mereka untuk membicarakan berbagai hal berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, serta mengapa negosiasi perlu dilakukan. 4. Membuat Suatu Usulan atau Proposal Apabila pihak lawan mengisyaratkan tidak hendak membuat usulan ataupun proposal dalam bernegosiasi, maka momen tersebut menjadi saat yang tepat bagi Anda untuk mengajukan ide. 5. Mengajukan Penawaran Salah satu respons paling efektif dalam negosiasi adalah mengajukan penawaran kepada pihak lawan dengan cara-cara yang baik. 6. Persetujuan Dalam proses penawaran yang intens, sangat mudah untuk melupakan kesepakatan sebelumnya. Tujuan dari setiap negosiasi adalah mencapai kesepakatan. Adapun suatu kesepakatan bukan hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi juga mencakup butir-butirnya. Dalam hal ini, butir-butir kesepakatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam proses negosiasi.
  • 70. 70 6 CARA AMPUH MEMENGARUHI ORANG LAIN SECARA KILAT Kemampuan memengaruhi orang lain dapat dikatakan sebagai babak penentu dari proses lobbying dan negosiasi. Dalam hal ini, tujuan utama dari lobbi adalah menciptakan kedekatan secara informal dengan sasaran. Adapun tujuan dari negosiasi adalah mencapai kesepakatan dengan pihak sasaran. Ujung dari keduanya adalah memengaruhi orang atau pihak lain guna menyepakati tujuan yang Anda kehendaki. Sayangnya, tidak sedikit orang yang bisa melakukan pendekatan secara informal, tetapi tidak mampu memengaruhi orang lain. Selain itu, tidak sedikit di antara mereka yang mampu menciptakan kesepakatan dengan orang lain, tetapi sulit memengaruhi pihak sasaran. Akibatnya, kesepakatan yang dicapai tidak betul-betul memuaskan. A. Persuasi Sebagai Inti Dari Memengaruhi Orang Lain 1. Teknik Dasar Memengaruhi Orang Lain Cara memengaruhi orang lain dengan pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan oleh Aristoteles. Ia membaginya menjadi 3 teknik dasar, sebagaimana diuraikan berikut ini.
  • 71. 71 a. Logos (Logical Argument) Pendekatan berdasarkan logical argument merupakan penyampaian ajakan dengan menggunakan argumentasi berupa data-data yang Anda miliki. b. Pathos (Psychological) atau (Emotional Argument) Pendekatan berdasarkan psychological atau emotional argument merupakan salah satu penyampaian ajakan dengan menggunakan efek emosi positif dan negatif. c. Ethos (Argument Based On Credibility) Teknik pendekatan ini ialah ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh komunikan atau audiens. Sebab, komunikator memiliki kredibilitas sebagai pakar dalam bidang yang dibicarakannya. 2. Cara Membaca Pikiran Orang Lain Berikut adalah lima cara paling ampuh untuk membaca pikiran orang lain. a. Mengenali orang lain dengan baik Langkah pertama ialah mengenali orang lain dari segala sisi. Dengan mengenali orang yang akan dihadapi, Anda akan lebih nyaman di dalam menentukan sikap. b. Meminta umpan balik Cara membaca pikiran orang lain tidak cukup hanya dengan mengamati gerak-gerik ataupun perkataan mereka. Lebih dari itu, Anda juga perlu meminta umpan balik.
  • 72. 72 c. Memerhatikan bagian atas dari wajahnya Bagian atas dari wajah manusia pada umumnya akan mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya dipikirkan. Secara khusus, bagian yang perlu Anda cermati meliputi area di sekitar mata. d. Bersikap tenang Untuk bisa membaca pikiran dan keinginan orang lain, Anda harus senantiasa menjaga sikap tenang, santai, dan tidak tegang. e. Lebih ekspresif Bersikap ekspresif akan membantu Anda untuk bisa dengan mudah memperoleh informasi secara lebih banyak. 3. Membaca Pikiran Orang Lain Dengan Melihat Bagian Mata Trik membaca pikiran sebelumnya memang terkesan sangat sederhana, tetapi hal itu cukup efektif diimplementasikan ketika hendak memengaruhi orang lain. Adapun caranya diuraikan seperti berikut. a. Dari kedipan mata Pada umumnya, manusia akan berkedip sebanyak 8-15 kali per menit. Apabila Anda melihat seseorang yang sedang dihadapi berkedip terlampau sering maka bisa dipastikan bahwa ia tengah mengalami tekanan atau setidaknya sedang gelisah. Hal ini bisa dipahami sebagai bentuk respons terhadap sesuatu yang didengar, tetapi tidak disukai. b. Mata melihat ke kiri atas Apabila suatu ketika sedang berbincang dengan orang lain, cobalah Anda bertanya sesuatu kepadanya. Perhatikan apakah mata lawan
  • 73. 73 bicara Anda bergerak ke atas dan melirik ke sebelah kiri. Biasanya, hal itu menandakan bahwa ia tengah berupaya mengingat pengetahuan atau pengalaman terkait pertanyaan yang Anda ajukan. c. Mata melihat ke kanan atas Isyarat gerakan mata ke kanan atas dapat bermakna lamunan, perkataan palsu, atau kebohongan. Hanya saja, hal ini sangat terkait dengan fungsi otak kanan, yaitu bagian yang berhubungan dengan kreativitas dan imajinasi. d. Melihat ke kiri bawah Isyarat mata melihat kekiri bawah menunjukkan bahwa orang tersebut sedang mengambil keputusan penting. e. Melihat ke kanan bawah Isyarat mata melihat ke kanan bawah menunjukkan seseorang sangat terhubung dengan perasaan orang lain. B. Tips Mengubah Pikiran dan Pendapat Orang Lain Dale Carnegie (1980) berpendapat bahwa terdapat Sembilan cara untuk bisa mengubah pikiran dan pendapat orang lain tanpa harus membuatnya merasa kecewa. Adapun cara-cara tersebut dijelaskan seperti berikut. 1. Memberikan Pujian Secara Tulus Lakukan pengantar yang cukup. Pada ummunya, hal ini dilakukan dengan menyebutkan bahwa negosiasi yang Anda lakukan bertujuan untuk menciptakan, mencari, atau menjalin persaudaraan serta mencapai
  • 74. 74 kesepakatan bersama demi kesejahteraan kedua belah pihak serta yang diwakili. Akhiri pembukaan tersebut dengan rasa hormat Anda dan tim kepada pihak sasaran melalui pujian yang tulus. 2. Menunjukkan Kesalahan Tidak Secara Langsung Apabila merasa perlu menunjukkan kesalahan-kesalahan orang lain, Anda sebaiknya melakukannya tidak secara langsung. 3. Mengemukakan Kesalahan Diri Sendiri Sebelum Mengecam Orang Lain Awali dengan cara mengemukakan kesalahan-kesalahan diri sendiri. Kemudian, Anda secara halus mengarahkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh lawan bicara. 4. Memberikan Perintah Melalui Usulan Dengan sebuah usulan yang disepakati bersama, orang lain atau pihak lawan akan mengira bahwa hal itu merupakan pendapatnya sendiri dan bukan sebuah perintah dari orang lain. 5. Tidak Menyinggung Perasaan Lawan Bicara Jangan sampai Anda menyinggung perasaan orang lain atau lawan bicara. Berusahalah untuk selalu menjaga perasaan dan harga diri mereka. 6. Berikan Pujian Terhadap Perbaikan Sekecil apapun perbaikan yang dilakukan orang lain, Anda perlu memberikan pujian dengan penuh ketulusan dan semangat.
  • 75. 75 7. Menghargai Nama Baik Berikan reputasi atau nama baik kepada lawan bicara. Hal ini dilakukan supaya mereka mempertahankannya. 8. Mendorong dan Memberi Semangat Kepada Lawan Bicara Bersikaplah seolah-olah kesalahan yang dilakukan oleh pihak lawan tergolong cukup mudah diperbaiki. Artinya, pada kesempatan berikutnya, pekerjaan itu cukup mudah untuk dilakukan dengan benar. 9. Membuat Lawan Bicara Merasa Nyaman Upayakan agar pihak lawan merasa senang untuk melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Oleh sebab itu, Anda harus pandai bermain atau mengatur strategi dalam dunia yang serba kompetitif ini. C. Tips Meyakinkan Orang Lain Beberapa cara untuk meyakinkan pihak lawan dalam negosiasi dijelaskan oleh Dale Carnegie (1994) dalam uraian berikut ini. 1. Satu-satunya cara paling efektif dan jitu untuk memenangkan pertikaian adalah dengan tidak bertengkar. 2. Menghormati perkataan lawan bicara dan jangan sekali-kali mengatakan bahwa pendapat mereka keliru. 3. Apabila menyadari bahwa Anda berada di pihak yang salah, segeralah untuk mengakuinya dan meminta maaf secara tulus. 4. Awali dengan cara beramah-tamah. 5. Cobalah segera mengubah orang lain dengan pola pikir, “Ya, ya”.
  • 76. 76 6. Memberi ruang secara luas kepada orang lain untuk menyampaikan gagasannya. 7. Membiarkan pihak lawan mengira bahwa gagasan yang Anda berikan justru berasal dari dirinya. 8. Cobalah untuk melihat persoalan atau permasalahan topik negosiasi dari sudut pandang orang lain atau lawan bicara. 9. Bersikap empati atau tenggang rasa terhadap gagasan-gagasan dan pendapat yang diuraikan oleh orang atau pihak lain. 10. Menyentuh perasaan mereka yang mulia dan halus. 11. Memberikan penjelasan secara terperinci dan detail mengenai gagasan Anda sehingga bisa dilihat orang atau pihak lain. 12. Menantang orang-orang yang sedang Anda hadapi dengan argumentasi yang kuat. D. Sepuluh Langkah Ampuh Memengaruhi Orang Lain Apabila cara, teknik, dan strategi memengaruhi orang lain yang Anda lakukan menemui jalan buntu, dalam hal ini terdapat 10 langkah ampuh atau jurus pamungkas yang bisa Anda tempuh. Perhatikan uraian selengkapnya berikut ini. 1. Memotivasi Diri Sendiri dan Menumbuhkan Perasaan Optimis Jangan pernah nekat memengaruhi orang lain dengan rasa percaya diri yang rendah. Hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah memotivasi diri
  • 77. 77 sendiri untuk menumbuhkan rasa optimisme tinggi. Selanjutnya, Anda harus meyakinkan diri bisa memengaruhi orang tersebut. 2. Menyamakan Persepsi Upayakan untuk terus mencari kesamaan dengan lawan bicara, termasuk menyamakan persepsi. Jika tidak bisa sama, Anda paling tidak bisa mendekati frekuensi lawan bicara. Artinya, apabila tidak bisa mencari kesamaan dalam hal-hal yang bersifat fisik, Anda setidaknya harus menyamakan diri berkaitan dengan persepsi. 3. Menghindari Segala Hal yang Tidak Disukai Orang Lain Hindari segala yang tidak disukai oleh lawan bicara, seperti ucapan, intonasi, aksen, bahasa tubuh, waktu, makanan, dan sebagainya. Orang semacam ini biasanya juga tidak menoleransi keterlambatan. Oleh sebab itu, pantang bagi Anda datang terlambat setiap hendak bertemu dengan mereka. 4. Jangan Terburu-buru Pada prinsipnya, jangan pernah secara frontal memaksa orang semacam ini untuk mengikuti kemauan Anda. Dalam hal ini, Anda sebaiknya terlebih dahulu mengarahkan mereka pada lingkaran pengaruh, sekalipun hanya pada tingkatan awal. Oleh sebab itu, jangan terlalu cepat menarik mereka menuju posisi Anda. 5. Mengenali Kepribadiannya Kemampuan Anda membaca dan mengenali kepribadian mereka merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali
  • 78. 78 kepribadian orang lain, Anda akan mampu menemukan celah atau pintu masuk untuk memengaruhi mereka. 6. Menjadi Pendengar yang Baik Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik untuk menghadapi orang lain. Jadikan tahapan mendengar sebagai fungsi dari info getting dan on the spot. 7. Menjaga Mood Anda harus menjaga mood lawan bicara agar tetap positif, meskipun terkadang hal ini sulit untuk dilakukan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan strategis perlu disampaikan pada waktu yang tepat secara hangat dan bersahabat. 8. Memanfaatkan Endorsemenet Dari Pihak Ketiga Anda juga bisa memanfaatkan endorsement dengan melibatkan pihak ketiga. Syaratnya, Anda harus memastikan pihak ketiga memang sejak awal sudah memiliki pengaruh terhadap orang yang akan Anda hadapi. 9. Menetukan Waktu yang Tepat Anda perlu menemukan waktu yang tepat untuk memengaruhi orang lain. Hal ini tidak bisa diabaikan agar pembicaraan yang Anda lakukan lebih efektif. 10. Alokasi Waktu yang Longgar Untuk merealisasikan semua langkah yang disebutkan, Anda membutuhkan jam terbang yang cukup. Sebab, Anda akan menghadapi orang-orang dengan berbagai karakter.
  • 79. 79 Agar bisa memengaruhi orang lain, Anda membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Terkadang, Anda bahkan harus menghabiskan banyak waktu dan biaya. Tidak hanya itu, Anda juga harus berkorban secara pikiran dan emosi. Oleh karena itu, pastikan anda mempersiapkan diri sebaik mungkin.
  • 80. 80 Daftar Pustaka Handika, sudiana. 2016. Tips Jitu Lobi Negosiasi dan Mempengaruhi Orang Lain Secepat Kilat. Yogyakarta: Saufa.