SlideShare a Scribd company logo
MEMAHAMI LOBBY
DAN NEGOSIASI DALAM BERORGANISASI
Arip Amin
PENGANTAR
Lobby atau diplomasi (dalam istilah politik)
merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan
sebuah konflik. Konflik yang dimaksud disini adalah
konflik dalam batasan yang luas, yaitu adanya dua
hal atau lebih, baik sipatnya personal maupun
kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang
saling berlawanan/ tidak sepaham.
Dalam dunia politik istilah “pelobian” adalah
merupakan usaha individu atau kelompok dalam
kerangka berpartisipasi politik, untuk menghubungi
para pemimpin politik atau pejabat pemerintah
dengan tujuan mempengaruhi keputusan pada suatu
masalah yang dapat menguntungkan sekelompok
orang.
Istilah lobbying atau “Lobi” dalam bahasa Indonesia sering
dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis. Perkembangan dewasa
ini Lobi/melobi tampaknya tidak terbatas pada kegiatan
tersebut, namun mulai dirasakan oleh manajer organisasi untuk
menunjang kegiatan manajerialnya.
Kata “Melobi” terdapat dalam kamus bahasa Indonesia dengan
pengertian: melakukan pendekatan secara tidak resmi/ informal.
Menilik asal kata lobi yang berarti teras atau ruang depan/ruang
tunggu yang terdapat di hotel-hotel, tempat dimana para tamu duduk-
duduk dan bertemu dengan santai. Kemungkinan kata lobi melatar
belakangi perkembangan istilah “melobi” yang terjadi karena
kebiasaan para anggota parlemen di Inggris yang biasa berkumpul di
lobi ruang sidang dan memanfaatkan pertemuan di ruang tersebut
untuk melakukan berbagai pendekatan, diantara persidangan.
PENGERTIAN LOBBY
 Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih luas adalah suatu upaya
informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan,
kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu
untuk menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki
pengaruh atau wewenang, sehingga target yang diinginkan dapat
tercapai.
 Menurut Pramono (1997) lobi merupakan suatu pressure group yang
mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang dan
berupaya mendapatkan relasi yang bermanfaat.
 Maschab (1997) lebih menekankan bahwa lobbying adalah segala
bentuk upaya yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menarik atau
memperoleh dukungan pihak lain.
Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan
untuk aktif melakukan pendekatan kepada pihak lain agar bisa
memahami pandangan atau keinginanmya dan kemudian menerima
dan mendukung apa yang diharapkan oleh pelaku lobbying.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKNIK
LOBBY?
 Cara atau teknik lobby ada berbagai macam tergantung
pada target yang ingin dicapai. Ada lobby dengan target
menang, sehingga bisa jadi bohong atau bahkan
licik, lobby dengan target win-win solution. Atau bisa juga
dengan target agar tidak terlalu “memalukan” ketika
akhirnya kalah.
 Masing-masing cara/gaya melobby tergantung pada
kondisi obyektif di lapangan serta tergantung pada pihak
lain yang kita lobby.
MENGAPA HARUS DILAKUKAN LOBBY?
 Lobby sangat penting dalam kehidupan berorganisasi
artinya dapat kita gunakan untuk mengukur tingkat
kekuatan internal kita, citra yang ditangkap publik serta
kredibilitas, dan akuntabilitas di hadapan pihak lain.
Lobby juga diperlukan untuk “memuluskan” berbagai
proses yang sedang dilakukan.
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN LOBBY?
 Lobby dilakukan bisa dengan berbagai cara, tergantung
pada siapa dan dalam waktu seperti apa. Lobby bisa di
mulai dengan “teknik mengambil hati” sampai dengan
“teknik menutup urat nadi” orang lain/ organisasi lain.
APA KEUNTUNGAN LOBBY?
 Keuntungan lobby adalah mempercepat proses
birokrasi, memperpendek waktu penyelesaian
masalah serta mengurangi resiko kerugian yang
akan di terima.
MENGAPA KITA BUTUH MELAKUKAN LOBBY?
 Hal ini penting untuk memperluas pencapaian target dan
tujuan kita dalam organisasi yang hendak dicapai,
semakin bagus lobby yang kita lakukan, maka semakin
cepat target dan tujuan bisa di raih.
BAGAIMANA LOBBY BISA DILAKUKAN ?
 Lobby bisa kita lakukan kalau “lawan” kita kira-kira
seimbang atau lebih kuat. Kalau seimbang bisa jadi
sama-sama akan rugi (hancur) dan ini jelas tidak
dikehendaki oleh kedua belah pihak. Sedangkan jika
lawan lebih kuat maka yang di cari adalah bagaimana
agar kita bisa mengurangi kekalahan atau mencari titik
temu sehingga tidak jadi konflik yang berkepanjangan.
APA YANG HARUS KITA PERHITUNGKAN SAAT
MELOBBY?
Yang harus diperhitungkan oleh seorang pelobby yang
baik adalah :
 Pelobby harus menetapkan tujuan/ target berdasarkan
kekuatan yang sungguhnya;
 Pelobby harus dapat menilai tujuan/target berdasarkan
kekuatan “lawan” dengan cermat;
 Pelobby harus menetapkan seberapa jauh tujuan yang
berbeda itu bisa di cari titik komprominya ;
 Pelobby harus menggunakan sarana yang tepat untuk
mencapai tujuan.
PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN LOBBY
 Pihak pelobby harus menyiapkan orang yang punya
visi part of solution, bukan orang yang jadi part of
problem.
 Pihak pelobby harus punya tujuan yang jelas, akurat
dan ditopang dengan kekuatan yang memadai.
 Pihak pelobby harus memperhitungkan kondisi
obyektif dan sudut pandang lawan.
 Pihak pelobby harus bersedia berkompromi dengan
berbagai tingkatan target yang akan di raih.
KARAKTERISTIK LOBBY
 Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar forum atau
perundingan yang secara resmi disepakati.
 Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai
dengan tegur sapa, atau dengan surat, e-
mail, FB, Twiter, Bloger, BBM dll.
 Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam
kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang
dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan
suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap
rilek.
 Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat
beragam dan siapa saja yakni pihak yang bekepentingan yang
terkait pada obyek lobby.
 Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara
 Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi
harus aktif mendekati pihak yang dilobby. Pelobi diharapkan
tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga terkesan
kurang perhatian.
CARA-CARA MELOBBY
1. Tidak langsung :
 Lobby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal ini mengandung
pengertian tidak harus satu pihak atau satu orang yang berkepentingan
menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobby.
 Pendekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan pihak lain (terutama
yang dianggap punya akses atau mempunyai hubungan yang dekat
dengan pihak yang dilobby).
 Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan
oleh pihak yang melobby adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak
ketiga yang dijadikan perantara atau penghubung tersebut.
 Kendala lain jangan sampai gara-gara lobbying yang dilakukan dengan
menggunakan jasa pihak lain (pihak ketiga) justru merusak hubungan
yang sudah ada, karena kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut .
 Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung adalah pihak
ketiga atau perantara tersebut tidak selalu menguasai atau mengerti
permasalahan atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila
obyek yang jadi sasaran bersifat rahasia maka akan membuka
kemungkinan bagi kebocoran terhadap rahasia tersebut.
LANJUTAN...
2. Langsung
 Berbeda cara ini pihak yang berkepentingan harus bisa bertemu
atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobby
dengan kata lain pihak-pihak yang terlibat bertemu atau
berkomunikasi secara langsung tidak menggunakan perantara atau
pihak ketiga cara langsung ini jelas lebih baik dari pada cara tidak
langsung tetapi kendalanya adalah bahwa :
a. Pihak pihak yang terlibat tidak selalu saling mengenal
b. Tidak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi
dengan baik.
c. Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan kesan
terhadap lembaga. Jelasnya seseorang mungkin saja kurang
suka atau kurang menghormati orang tertentu tetapi terhadap
lembaga yang dipimpinnya dia tidak ada masalah dalam hal
seperti ini tentu akan lebih baik apabila yang melakukan lobby
adalah orang lain atau staf pada lembaga
tersebut
LANJUTAN....
3. Terbuka
 Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying
yang dilakukan tanpa ketakutan untuk diketahui orang
lain, Lobby yang dilakukan secara terbuka memang
tidak harus berarti dengan sengaja diekspose atau
diberitahukan kepada khalayak, tetapi kalaupun
diketahui masyarakat bukan merupakan masalah.
 Lobbying dengan cara terbuka ini biasanya dilakukan
oleh dan diantara kelompok misalnya pendekatan yang
dilakukan oleh partai politik tertentu pada salah satu
Organisasi Massa atau sebaliknya, dan antara suatu
Ormas pada Ormas yang lain.
LANJUTAN...
4. Tertutup
 Yang dimaksud lobbying tertutup adalah apabila
lobbying dilakukan secara diam-diam agar tidak
diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat.
 Lobbying dengan cara ini biasanya bersifat
perorangan yaitu yang dilakukan secara pribadi
atau oleh seseorang pada orang tertentu
Lobbying cara ini dilakukan karena apabila
sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa
berakibat negatif atau merugikan pihak yang
melakukan lobby tersebut maupun pihak yang
dilobby.
CARA LOBBYING
Agar lobbying yang kita lakukan berhasil dengan
baik atau sekurang-kurangnya tidak menimbulkan
penolakan yang mungkin keras atau sikap antipati
maka perlu kiranya diperhatikan beberapa petunjuk
teknis sebagai berikut:
 Perlu mengenal/mengindentifikasi target lobby
dengan baik.
 Perfomance /Penampilan diri yang baik.
 Memperhatikan situasi dan kondisi.
 Mengemas pesan.
 Jangan takut gagal
LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN MELAKUKAN
LOBBYING:
1. Menguasai masalah yang dibicarakan
2. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan
3. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing
perhatian.
4. Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat,
mengatur volume suara dan mempersiapkan kata –
kata dengan baik.
5. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik
yang membantu.
6. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa
persaudaraan .
SELAMAT MENCOBA SEMOGA MENJADI LOBBYAN
HANDAL
SEMOGA BERMANFAAT
Sekian dan Terimakasih

More Related Content

What's hot

Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Nur Padhilah Laju
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
conesti08com
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
Rezka Judittya
 
Stimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response TheoryStimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response Theory
mankoma2013
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Puw Elroy
 
kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
Malang
 

What's hot (20)

KOMUNIKASI BISNIS - NEGOSIASI (4EA21)
KOMUNIKASI BISNIS - NEGOSIASI (4EA21)KOMUNIKASI BISNIS - NEGOSIASI (4EA21)
KOMUNIKASI BISNIS - NEGOSIASI (4EA21)
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi
 
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisNegosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
 
TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi BisnisTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Negosiasi Bisnis
 
penulisan bad news
penulisan bad newspenulisan bad news
penulisan bad news
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvas
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad newsPenulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
 
Stimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response TheoryStimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response Theory
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speaking
 
kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
 

Viewers also liked

Strategi Melobi & Closing
Strategi Melobi & ClosingStrategi Melobi & Closing
Strategi Melobi & Closing
4unsur
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
University of Andalas
 
Cara efektif meningkatkan rasa percaya diri
Cara efektif meningkatkan rasa percaya diriCara efektif meningkatkan rasa percaya diri
Cara efektif meningkatkan rasa percaya diri
Kang Masduki
 
Membangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diriMembangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diri
muhammad hamdi
 

Viewers also liked (20)

UAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiUAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan Negosiasi
 
Ppt negosiasi
Ppt negosiasiPpt negosiasi
Ppt negosiasi
 
Strategi Melobi & Closing
Strategi Melobi & ClosingStrategi Melobi & Closing
Strategi Melobi & Closing
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
 
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi BisnisTEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
TEKNIK NEGOISASI - MATERI : Teknik Negosiasi Bisnis
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 
Umj wawasan komunikasi bisnis
Umj   wawasan komunikasi bisnisUmj   wawasan komunikasi bisnis
Umj wawasan komunikasi bisnis
 
Lobbying & negotiation for manager
Lobbying & negotiation for managerLobbying & negotiation for manager
Lobbying & negotiation for manager
 
Report Writing Skills
Report Writing SkillsReport Writing Skills
Report Writing Skills
 
Negosiasi
Negosiasi Negosiasi
Negosiasi
 
Definisi publik area
Definisi publik areaDefinisi publik area
Definisi publik area
 
Konsep hubungan internasional, hukum internasional, dan organisasi ...
Konsep hubungan internasional,   hukum   internasional,   dan   organisasi   ...Konsep hubungan internasional,   hukum   internasional,   dan   organisasi   ...
Konsep hubungan internasional, hukum internasional, dan organisasi ...
 
Makalah Konflik dan Negosiasi II
Makalah Konflik dan Negosiasi IIMakalah Konflik dan Negosiasi II
Makalah Konflik dan Negosiasi II
 
menangani stres dalam kerjaya
menangani  stres dalam kerjayamenangani  stres dalam kerjaya
menangani stres dalam kerjaya
 
Cara efektif meningkatkan rasa percaya diri
Cara efektif meningkatkan rasa percaya diriCara efektif meningkatkan rasa percaya diri
Cara efektif meningkatkan rasa percaya diri
 
Membangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diriMembangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diri
 
Kesan Stres di Tempat Kerja
Kesan Stres di Tempat KerjaKesan Stres di Tempat Kerja
Kesan Stres di Tempat Kerja
 
Percaya diri
Percaya diri Percaya diri
Percaya diri
 
Negosiasi; Bahasa Indonesia Kelas X
Negosiasi; Bahasa Indonesia Kelas X Negosiasi; Bahasa Indonesia Kelas X
Negosiasi; Bahasa Indonesia Kelas X
 
Konflik dan stress di tempat kerja
Konflik dan stress di tempat kerjaKonflik dan stress di tempat kerja
Konflik dan stress di tempat kerja
 

Similar to Memahami lobby

Negosiasi.
Negosiasi.Negosiasi.
Negosiasi.
Adi Full
 
All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasi
Telkomsat
 

Similar to Memahami lobby (20)

Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
Teknik Lobby dalam Negosiasi Bisnis _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLS"
 
TEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASITEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASI
 
Rangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik NegosiasiRangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik Negosiasi
 
KBT - Lobi & Negosiasi.pptx
KBT - Lobi & Negosiasi.pptxKBT - Lobi & Negosiasi.pptx
KBT - Lobi & Negosiasi.pptx
 
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptxBAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
 
teknik lobi dan jaringan teknik lobi dan jaringan.pptx
teknik lobi dan jaringan teknik lobi dan jaringan.pptxteknik lobi dan jaringan teknik lobi dan jaringan.pptx
teknik lobi dan jaringan teknik lobi dan jaringan.pptx
 
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptxTugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
Tugas besar 1 negosiasi luring dan daring Feizar Kurnia Rachman 44320120011.pptx
 
Lobby.pptx
Lobby.pptxLobby.pptx
Lobby.pptx
 
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.pptPPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
PPT-UEU-Lobby-dan-Negosiasi-Pertemuan-9.ppt
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 
Negosiasi.
Negosiasi.Negosiasi.
Negosiasi.
 
All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasi
 
Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4
 
Materi korespondensi
Materi korespondensiMateri korespondensi
Materi korespondensi
 
Pekerjaan Sosial Dengan Individu*Konseling
Pekerjaan Sosial Dengan Individu*KonselingPekerjaan Sosial Dengan Individu*Konseling
Pekerjaan Sosial Dengan Individu*Konseling
 
1ilham summary teknik komunikasi publik
1ilham  summary teknik komunikasi publik1ilham  summary teknik komunikasi publik
1ilham summary teknik komunikasi publik
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
 
1 Pengantar Lobi.pptx
1 Pengantar Lobi.pptx1 Pengantar Lobi.pptx
1 Pengantar Lobi.pptx
 
3. keterampilan penyuluhan sosial
3. keterampilan penyuluhan sosial3. keterampilan penyuluhan sosial
3. keterampilan penyuluhan sosial
 
Manajemen Diri
Manajemen DiriManajemen Diri
Manajemen Diri
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 

Memahami lobby

  • 1. MEMAHAMI LOBBY DAN NEGOSIASI DALAM BERORGANISASI Arip Amin
  • 2. PENGANTAR Lobby atau diplomasi (dalam istilah politik) merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan sebuah konflik. Konflik yang dimaksud disini adalah konflik dalam batasan yang luas, yaitu adanya dua hal atau lebih, baik sipatnya personal maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling berlawanan/ tidak sepaham. Dalam dunia politik istilah “pelobian” adalah merupakan usaha individu atau kelompok dalam kerangka berpartisipasi politik, untuk menghubungi para pemimpin politik atau pejabat pemerintah dengan tujuan mempengaruhi keputusan pada suatu masalah yang dapat menguntungkan sekelompok orang.
  • 3. Istilah lobbying atau “Lobi” dalam bahasa Indonesia sering dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis. Perkembangan dewasa ini Lobi/melobi tampaknya tidak terbatas pada kegiatan tersebut, namun mulai dirasakan oleh manajer organisasi untuk menunjang kegiatan manajerialnya. Kata “Melobi” terdapat dalam kamus bahasa Indonesia dengan pengertian: melakukan pendekatan secara tidak resmi/ informal. Menilik asal kata lobi yang berarti teras atau ruang depan/ruang tunggu yang terdapat di hotel-hotel, tempat dimana para tamu duduk- duduk dan bertemu dengan santai. Kemungkinan kata lobi melatar belakangi perkembangan istilah “melobi” yang terjadi karena kebiasaan para anggota parlemen di Inggris yang biasa berkumpul di lobi ruang sidang dan memanfaatkan pertemuan di ruang tersebut untuk melakukan berbagai pendekatan, diantara persidangan.
  • 4. PENGERTIAN LOBBY  Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target yang diinginkan dapat tercapai.  Menurut Pramono (1997) lobi merupakan suatu pressure group yang mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang dan berupaya mendapatkan relasi yang bermanfaat.  Maschab (1997) lebih menekankan bahwa lobbying adalah segala bentuk upaya yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menarik atau memperoleh dukungan pihak lain. Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan untuk aktif melakukan pendekatan kepada pihak lain agar bisa memahami pandangan atau keinginanmya dan kemudian menerima dan mendukung apa yang diharapkan oleh pelaku lobbying.
  • 5. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKNIK LOBBY?  Cara atau teknik lobby ada berbagai macam tergantung pada target yang ingin dicapai. Ada lobby dengan target menang, sehingga bisa jadi bohong atau bahkan licik, lobby dengan target win-win solution. Atau bisa juga dengan target agar tidak terlalu “memalukan” ketika akhirnya kalah.  Masing-masing cara/gaya melobby tergantung pada kondisi obyektif di lapangan serta tergantung pada pihak lain yang kita lobby.
  • 6. MENGAPA HARUS DILAKUKAN LOBBY?  Lobby sangat penting dalam kehidupan berorganisasi artinya dapat kita gunakan untuk mengukur tingkat kekuatan internal kita, citra yang ditangkap publik serta kredibilitas, dan akuntabilitas di hadapan pihak lain. Lobby juga diperlukan untuk “memuluskan” berbagai proses yang sedang dilakukan.
  • 7. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN LOBBY?  Lobby dilakukan bisa dengan berbagai cara, tergantung pada siapa dan dalam waktu seperti apa. Lobby bisa di mulai dengan “teknik mengambil hati” sampai dengan “teknik menutup urat nadi” orang lain/ organisasi lain.
  • 8. APA KEUNTUNGAN LOBBY?  Keuntungan lobby adalah mempercepat proses birokrasi, memperpendek waktu penyelesaian masalah serta mengurangi resiko kerugian yang akan di terima.
  • 9. MENGAPA KITA BUTUH MELAKUKAN LOBBY?  Hal ini penting untuk memperluas pencapaian target dan tujuan kita dalam organisasi yang hendak dicapai, semakin bagus lobby yang kita lakukan, maka semakin cepat target dan tujuan bisa di raih.
  • 10. BAGAIMANA LOBBY BISA DILAKUKAN ?  Lobby bisa kita lakukan kalau “lawan” kita kira-kira seimbang atau lebih kuat. Kalau seimbang bisa jadi sama-sama akan rugi (hancur) dan ini jelas tidak dikehendaki oleh kedua belah pihak. Sedangkan jika lawan lebih kuat maka yang di cari adalah bagaimana agar kita bisa mengurangi kekalahan atau mencari titik temu sehingga tidak jadi konflik yang berkepanjangan.
  • 11. APA YANG HARUS KITA PERHITUNGKAN SAAT MELOBBY? Yang harus diperhitungkan oleh seorang pelobby yang baik adalah :  Pelobby harus menetapkan tujuan/ target berdasarkan kekuatan yang sungguhnya;  Pelobby harus dapat menilai tujuan/target berdasarkan kekuatan “lawan” dengan cermat;  Pelobby harus menetapkan seberapa jauh tujuan yang berbeda itu bisa di cari titik komprominya ;  Pelobby harus menggunakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan.
  • 12. PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN LOBBY  Pihak pelobby harus menyiapkan orang yang punya visi part of solution, bukan orang yang jadi part of problem.  Pihak pelobby harus punya tujuan yang jelas, akurat dan ditopang dengan kekuatan yang memadai.  Pihak pelobby harus memperhitungkan kondisi obyektif dan sudut pandang lawan.  Pihak pelobby harus bersedia berkompromi dengan berbagai tingkatan target yang akan di raih.
  • 13. KARAKTERISTIK LOBBY  Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan yang secara resmi disepakati.  Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegur sapa, atau dengan surat, e- mail, FB, Twiter, Bloger, BBM dll.  Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rilek.  Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni pihak yang bekepentingan yang terkait pada obyek lobby.  Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara  Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif mendekati pihak yang dilobby. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.
  • 14. CARA-CARA MELOBBY 1. Tidak langsung :  Lobby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal ini mengandung pengertian tidak harus satu pihak atau satu orang yang berkepentingan menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobby.  Pendekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan pihak lain (terutama yang dianggap punya akses atau mempunyai hubungan yang dekat dengan pihak yang dilobby).  Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan oleh pihak yang melobby adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak ketiga yang dijadikan perantara atau penghubung tersebut.  Kendala lain jangan sampai gara-gara lobbying yang dilakukan dengan menggunakan jasa pihak lain (pihak ketiga) justru merusak hubungan yang sudah ada, karena kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut .  Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung adalah pihak ketiga atau perantara tersebut tidak selalu menguasai atau mengerti permasalahan atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila obyek yang jadi sasaran bersifat rahasia maka akan membuka kemungkinan bagi kebocoran terhadap rahasia tersebut.
  • 15. LANJUTAN... 2. Langsung  Berbeda cara ini pihak yang berkepentingan harus bisa bertemu atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobby dengan kata lain pihak-pihak yang terlibat bertemu atau berkomunikasi secara langsung tidak menggunakan perantara atau pihak ketiga cara langsung ini jelas lebih baik dari pada cara tidak langsung tetapi kendalanya adalah bahwa : a. Pihak pihak yang terlibat tidak selalu saling mengenal b. Tidak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik. c. Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan kesan terhadap lembaga. Jelasnya seseorang mungkin saja kurang suka atau kurang menghormati orang tertentu tetapi terhadap lembaga yang dipimpinnya dia tidak ada masalah dalam hal seperti ini tentu akan lebih baik apabila yang melakukan lobby adalah orang lain atau staf pada lembaga tersebut
  • 16. LANJUTAN.... 3. Terbuka  Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying yang dilakukan tanpa ketakutan untuk diketahui orang lain, Lobby yang dilakukan secara terbuka memang tidak harus berarti dengan sengaja diekspose atau diberitahukan kepada khalayak, tetapi kalaupun diketahui masyarakat bukan merupakan masalah.  Lobbying dengan cara terbuka ini biasanya dilakukan oleh dan diantara kelompok misalnya pendekatan yang dilakukan oleh partai politik tertentu pada salah satu Organisasi Massa atau sebaliknya, dan antara suatu Ormas pada Ormas yang lain.
  • 17. LANJUTAN... 4. Tertutup  Yang dimaksud lobbying tertutup adalah apabila lobbying dilakukan secara diam-diam agar tidak diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat.  Lobbying dengan cara ini biasanya bersifat perorangan yaitu yang dilakukan secara pribadi atau oleh seseorang pada orang tertentu Lobbying cara ini dilakukan karena apabila sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa berakibat negatif atau merugikan pihak yang melakukan lobby tersebut maupun pihak yang dilobby.
  • 18. CARA LOBBYING Agar lobbying yang kita lakukan berhasil dengan baik atau sekurang-kurangnya tidak menimbulkan penolakan yang mungkin keras atau sikap antipati maka perlu kiranya diperhatikan beberapa petunjuk teknis sebagai berikut:  Perlu mengenal/mengindentifikasi target lobby dengan baik.  Perfomance /Penampilan diri yang baik.  Memperhatikan situasi dan kondisi.  Mengemas pesan.  Jangan takut gagal
  • 19. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN MELAKUKAN LOBBYING: 1. Menguasai masalah yang dibicarakan 2. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan 3. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing perhatian. 4. Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur volume suara dan mempersiapkan kata – kata dengan baik. 5. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik yang membantu. 6. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa persaudaraan .
  • 20. SELAMAT MENCOBA SEMOGA MENJADI LOBBYAN HANDAL SEMOGA BERMANFAAT Sekian dan Terimakasih